Anda di halaman 1dari 12

[Type text]

FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

HYDRATE GAS ALAM: PREDIKSI DAN PENCEGAHANNYA

oleh : M. Hasan Syukur *)

ABSTRAK

Setiap perusahaan yang memproduksi gas alam pasti sangat menginginkan agar
dalam produksinya berjalan lancar tanpa menemui masalah dalam proses produksi yang
mereka jalankan. Namun pada kenyataannya dalam proses produksi Gas alam masih
ada beberapa masalah yang sering terjadi pada proses tersebut. Salah satunya ialah
Gas Hydrate. Pembentukan Gas Hydrate sering kali ditemukan pada produksi gas alam
dengan temperature yang rendah. Karena itu prosentase potensi terbentuknya hydrate
pada lapangan produksi dengan temperature ataupun iklim yang dingin kemungkinan
lebih besar jika dibandingkan dengan lapangan produksi yang berada pada iklim
dengan temperature yang lebih tinggi. Perlu kita ketahui Gas Hydrate merupakan
persoalan tersendiri dan perlu mendapatkan perhatian khusus dalam menangani gas alam.
Banyak operasi terganggu bahkan harus berhenti hanya karena hydrate. Oleh karena itu di
dalam pembahasan ini akan diketengahkan bagaimana pressure dan temperature sangat
mempengaruhi proses terbentuknya hydrate dan metode-metode apa saja yang dapat
dilakukan untuk mencegah proses pembentukan hydrate.

I. PENDAHULUAN produksi yang sedang berlangsung.


a. Tujuan Penulisan Untuk itu perlu kita ketahui metode apa
1. Mengetahui kondisi pembentukan saja yang dapat dilakukan untuk
gas hydrate. mencegah atau menanggulangi
2. Metode yang dapat dilakukan dalam terbentuknya Gas Hydrate pada produksi
pencegahan maupun gas.
penanggulangan pembentukan gas
hydrate. II. DASAR TEORI
a. Definisi Hydrate
b. Batasan Masalah Di temukan pertama kali oleh Sir
Penulisan kertas kerja ini akan Humprey Davy pada tahun 1811. Hydrate
dibatasi permasalahan mengenai faktor adalah senyawaan kimia antara molekul
penting dalam pembentukan Gas hydrate tamu (gas alam, methane, ethane, CO2,
pada sweet gas Seperti, tekanan, O2, krypton, xenon, argon, N2, H2S dan
kandungan air bebas (free water) dan lain sebagainya) dengan air. Secara teori,
temperature yang memungkinkan Gas Gas hydrate merupakan reaksi dimana
hydrate terbentuk dalam flowline yang terbentuk ikatan antara senyawa
dapat berdampak buruk pada jaringan hydrocarbon ringan dengan ikatan
flowline karena dapat menyebabkan kovalen antara hydrogen dan oksigen
terjadinya penyumbatan pada jaringan (H2O). Hydrate timbul karena reaksi
flowline dan dapat mengganggu proses antara gas alam dan air. Bentuk hydrate

17
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

adalah padat atau semi padat seperti sebagaimana gas mengalami


kristal es. Hydrate mempunyai specific pendinginan, tetapi sebagian lainnya tetap
gravity antara 0,96 - 0,98 dan mengapung tinggal di dalam gas. Karena sisa uap air
diatas permukaan air tetapi tidak di dalam yang masih ada di dalam gas, maka
cairan hydrocarbon. Menurut hasil pembentukan hydrate dapat terjadi jika
penelitian Deaton dan Frost, komposisi kondisi yang diperlukan untuk
hydrate di dalam beberapa senyawa yang pembentukan hydrate dicapai . Salah satu
ada di dalam gas alam adalah sebagai bahaya yang dapat timbul karena
berikut: pembentukan hydrate di dalam gas stream
CH4.7H2O adalah kemungkinan terjadinya
C2H6.8H2O penyumbatan di dalam pipa, valve dan
C3H8.18H2O fitting, sehingga dapat menghalangi aliran
CO2.7H2O dan tentu saja dapat menghambat proses
Natural gas.9H2O produksi. Keberadaan Gas Hydrate
1 CuFt Hydrate mengandung 180 SCF dalam pipa dapat menimbulkan pressure
gas. drop hingga menyumbat pipa aliran gas.
Gas Hydrate akan terbentuk bila dipenuhi
2 kondisi :
1. Ada air bebas (free water)
2. kondisi operasi gas berada dalam
daerah pembentukan Gas Hydrate.
Secara umum, pembentukan hydrate
terjadi karena perubahan pressure yang
ikut menyebabkan penurunan suhu pada
jaringan operasi yang di dilalui oleh
fluida.
Umumnya, pressure berpengaruh
pada temperature operasi produksi.
Semakin tinggi Pressure operasi
Gambar 2.1 Hydrate methane
produksi maka temperature akan
b. Kondisi Operasi Pembentukan Gas semakin tinggi pula dan juga sebaliknya.
Hydrate Pada temperature yang relatif rendah,
Pada produksi gas digunakan molekul air cenderung berkumpul
jaringan pipa sebagai alat transportasi membentuk suatu rongga yang di ikat
dalam menyalurkan gas-gas yang telah di oleh ikatan hydrogen antar molekul air.
produksi. Pada saat production stream Rongga tersebut terbentuk dan luruh
meninggalkan reservoir dan mengalir karena tidak stabil. Via ikatan Van der
melalui wellhead dan kemudian menuju ke waals, molekul tamu masuk kedalam
rongga tersebut dan terbentuklah
separator atau peralatan lain, umumnya
gas melepaskan panas dan berkurang hydrate. Bentuk Hydrate itu sendiri agak
jumlah uap air yang terkandung di keruh. Setelah hydrate terbentuk, dia
dalamnya. Sebagian uap air mengembun (hydrate) tersebut dapat dihilangkan

18
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

kembali dengan cara diturunkan c. Prediksi Kondisi Pembentukan


tekanannya atau dipanaskan. Hydrate
Menurut hukum alam, kecuali Hydrate akan terbentuk jika ada air
hydrogen sulfida dan karbon dioksida, bebas dan kondisi operasi yang
kelarutan para molekul tamu di dalam air, memungkinkan hydrate itu terbentuk.
yang sebagian besar gas-gas tersebut Gas hydrate akan terbentuk pada
tidaklah besar. Untuk menaikkan temperature dan pressure tertentu. Jika
kelarutan gas-gas tersebut dibutuhkan hidrat terbentuk pada interface gas-air,
tekanan yang lebih tinggi. Tidaklah heran, pertumbuhan hydrate berlangsung
umumnya hydrate terjadi pada pressure dengan cepat pada saat molekul air dan
tinggi (untuk menaikkan kelarutan gas tersedia dalam jumlah melimpah. Hal
molekul tamu) dan pada temperature inilah yang menyebabkan penyumbatan
rendah agar molekul-molekul air pipa oleh hydrate terjadi ketika re-start-up
terangsang untuk membuat rongga- di mana turbulensi dan pengadukan
rongga air). Jika ingin hydrate terbentuk aliran mempertinggi fluks molekul gas
pada temperature yang lebih tiggi, maka dan air. Hydrate dapat terbentuk dengan
dibutuhkan pressure yang lebih tinggi mudah di aliran downstream dari choke
pula. ketika temperature fluida menurun hingga
Gas hydrate umumnya ditemukan mencapai daerah pembentukan hydrate.
pada jaringan pipa, valve maupun fitting.
Kemungkinan hydrate terbentuk pada 1. Kurva Pembentukan Gas Hydrate
peralatan instrumentasi sangat kecil. Gambar di bawah menunjukkan
Hydrate membentuk seperti kristal kurva hydrate gas. Sebelah kiri kurva
didalam jaringan produksi dan akan merupakan daerah pembentukan
menyumbat fluida produksi yang akan hydrate. Ketika pressure dan temperature
melewatinnya, akibatnya akan terjadi apa berada di daerah ini, air dan gas mulai
yang disebut dengan pressure drop. membentuk hydrate. Sebelah kanan
Pressure dalam jaringan pipa berkurang kurva bukan merupakan daerah
drastis sehingga kemampuan fluida untuk pembentukan Gas hydrate. Ketika
mengalir juga ikut berkurang. Tidak pressure dan temperature berada di
hanya itu, akibat dari hydrate itu sendiri daerah ini, air dan gas tidak akan
akan mempengaruhi nilai jual fluida yang membentuk hydrate. Komposisi fluida,
akan diperjual belikan. Untuk mengatasi komposisi air, dan salinitas air
masalah pembentukan Gas Hydrate ini mempengaruhi kurva hydrate.
dibutuhkan metode-metode tertentu
dalam mencegah maupun
menanggulangi pembentukan Hydrate
tersebut.

19
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

Tabel 2.4 Komposisi Fraksimol gas

Gambar 2.2 kurva gas hydrate

Dari gambar tersebut dapat


diketahui, jika mula-mula sistem berada
pada daerah non-hidrat, kemudian
pressure sistem ditingkatkan dengan
menjaga temperature sistem konstan,
hydrate akan terbentuk. Kurva hydrate
sangat berguna untuk desain dan operasi
pipa bawah laut dengan memberi
informasi kondisi dan temperature yang
perlu dijaga agar tidak terbentuk hydrate.
Kurva hydrate dapat dikalkulasi Gambar 2.5 Prediksi Pembentukan Hydrate
menggunakan software PVT. Tetapi Berdasarkan gravity gases
kunci untuk memperoleh penghitungan
kurva hydrate yang akurat adalah adanya Sementara untuk kurva prediksi
data komposisi fluida dan air yang akurat. pembentukan hydrate light gases, kita
Prediksi lain dapat dilakukan dengan dapat melihat gambar 2.6
membaca grafik prediksi pembentukan
hydrate.
Sebagai contoh penghitungan,
untuk mencari pressure saat terbentuk
hydrate dari gas dengan komposisi
tersebut diatas engan temperature ( T=
50 ).
Y = BM Gas/BM udara
Y = BM Gas/BM udara = 20.08/28.964
= 0.693
Tabel 2.4 Untuk suatu campuran
gas stream yang tidak mengandung N2
maupun CO2, tabel diatas dapat
digunakan untuk membantu prediksi Gambar 2.6 Kondisi Pembentukan hydrate
dalam pembetukan hydrate. pada light gas

20
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

Jika pembentukan gas hydrate juga merupakan variabel yang


yang ingin kita prediksi termasuk pada mempunyai peran dalam pembentukan
kelompok light gases (gas ringan). Tabel Hydrate. Untuk mengetahui kandungan
diatas dapat digunakan dalam uap air dalam suatu hydrocarbon dapat
memprediksi kondisi pembentukan digunakan grafik dibawah ini.
hydrate tersebut. Kandungan uap air

Gambar 2.7 Kandungan air dalam hydrocarbon Gas

III. PENANGGULANGAN GAS menanggulangi pembentukan hydrate.


HYDRATE Pada dasarnya, ada tiga cara untuk
a. Pencegahan dan Penanggulangan mencegah dari pembentukan hydrate:
Gas Hydrate 1. Mengadjust choke pada wellhead agar
Ada beberapa cara yang bisa pressure didalam flowline tetap terjaga
dilakukan untuk mencegah atau sehingga temperature pun akan
21
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

terjaga diatas temperature Indirect heater beroperasi dengan


pembentukan hydrate . cara melewatkan fluida melalui bejana alir
2. Menginjeksikan inhibitor ke dalam gas yang dipanaskan dengan fire heater.
dengan maksud untuk menurunkan
freezing point air.
3. Menghilangkan uap air dari gas
stream dengan dehydration unit.

b. Metode Pencegahan dan


Penanggulangan Pembentukan
Hydrate
1. Heater
Pada lokasi tertentu, untuk
mengendalikan pembentukan hydrate
akan lebih murah jika dapat dilakukan Gambar 3.1 Indirect heater pada Flowline
dengan cara pemanasan hingga
temperaturenya tetap berada diatas Fluida yang dipanaskan akan
temperature pembentukan hydrate. disirkulasikan kedalam flowline dalam
Cara ini dipandang lebih murah bentuk steam sebagai media pemanas di
karena alasan bahwa investasi awal untuk dalam flowline sehingga dengan cara
heating equipment lebih kecil dibanding seperti ini diharapkan operasi gas berada
dengan dehydration unit, tersedianya diatas temperature pembentukan hydrate.
bahan bakar, relatif lebih sederhana dan
biaya perawatannya cukup rendah. 2. Electric Heater
Sedangkan kekurangannya adalah Pemanasan dengan listrik dibagi
bahwa uap air tetap ada di dalam gas dan menjadi dua kategori, yaitu langsung dan
kemungkinan terbentuknya hydrate masih tidak langsung. Pada pemanasan
ada, oleh karena itu untuk langsung, listrik mengalir secara aksial
mempertahankan suhu sampai ke tempat melalui dinding pipa dan memanaskan
tujuan kadang-kadang perlu pemanasan aliran fluida secara langsung. Pada
ulang dilokasi tertentu jika diketahui pemanasan tidak langsung, listrik
penurunan temperaturenya sudah cukup mengalir melalui elemen pemanas pada
besar. permukaan pipa, dan aliran fluida
Ada dua macam heater yang dapat dipanaskan dengan konduksi termal.
digunakan untuk keperluan ini adalah: Pemanasan dengan listrik dapat
• Flow line heater digunakan sebagai metode mitigasi
• Indirect heater hydrate.
Flowline heater beroperasi dengan Setelah shutdown, pemanasan
cara pemanasan pipa langsung dengan dengan listrik digunakan untuk menjaga
nyala api di dalam sebuah ruangan temperature fluida di dalam pipa agar
tertutup. berada di atas temperature pembentukan
hydrate sehingga hydrate tidak terbentuk.

22
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

Pemanasan dengan listrik juga dapat 5. Scrubber


digunakan untuk remediasi. Hydrate yang Biasanya production stream dari
terbentuk dapat dilelehkan dengan sumur minyak meninggalkan wellhead
pemanasan dari listrik. langsung memasuki sebuah separator
dimana gas, minyak, dan air dipisahkan.
3. Hot Oil Circulation Kebanyakan peralatan yang ada ialah
Sirkulasi hot oil merupakan cara separator, karena fungsi utama separator
yang populer untuk mitigasi hydrate adalah untuk memisahkan fluida.
selama re-startup sistem. Pada suatu gas
plant, setelah shutdown dalam waktu
yang cukup lama, fluida dalam pipa
menjadi dingin. Jika dilakukan re-startup
dengan fluida dingin di dalamnya, risiko
hydrate sangat tinggi. Untuk mengurangi
risiko hydrate, hot oil disirkulasikan
melalui pipa untuk mengganti fluida
dingin dan juga untuk menghangatkan
pipa.
Gambar 3.2 Unit Scrubber
4. Hydrate Inhibition
Dengan menginjeksikan inhibitor ke
Lain halnya production stream dari
dalam gas akan membantu pencegahan
gas well yang kebanyakan terdiri dari gas
pembentukan hydrate dengan
dan impurities. Kebanyakan peralatan
menurunkan freezing point air. Beberapa
yang terpasang di daerah sumur adalah
inhibitor yang dapat digunakan untuk
scrubber yang fungsi utamanya untuk
keperluan ini adalah glycol, methanol,
memisahkan free water, hydrocarbon
ammonia dan air garam (brine).
condensate, atau kotoran yang ada dalam
Jika tidak ada penginjeksian
gas. Scrubber biasanya berupa bejana
inhibitor ke dalam gas stream dan
yang terpasang vertical yang dilengkapi
pembentukan hydrate mulai terjadi, maka
dengan baffle dan screen di dalamnya dan
methanol dapat digunakan untuk
collection area untuk impurities.
mengatasi secara efektif. Methanol tidak
Keberhasilan operasi dehydration
hanya mencegah terjadinya hydrate, tetapi
sangat tergantung pada tingkat kebersihan
juga dapat melarutkan hydrate yang telah
gas alam. Kebanyakan gas alam
terbentuk. Glycol biasanya digunakan
mengandung air yang sebagian dalam
sebagai inhibitor di dalam gethering line
bentuk cair yang disebut free water.
dari beberapa gas well. Jika gethering line
Umumnya production stream dilewatkan
berakhir di gas processing plant di mana
separator atau scrubber untuk
gas didinginkan sampai temperature 0 oF
memisahkan free water sebanyak
atau lebih rendah lagi, maka glycol tetap
mungkin. Setelah meninggalkan separator
cocok digunakan di dalam plant process.
atau scrubber, diharapkan gas hanya
mengandung uap air saja. Dan gas ini
23
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

disebut gas basah (wet gas) yang accumulator. Gas meninggalkan kontactor
kemudian memasuki dehydrator. Setelah memasuki separator melalui bagian
gas meninggalkan dehydrator diharapkan puncak separator. Dry gas keluar dari
sudah bebas uap air dan disebut sebagai separator melalui bagian samping yang
gas kering (dry gas) yang siap untuk ada di puncak separator dan siap untuk
didistribusikan ke konsumen. didistribusikan.
Wet Gas yang keluar dari scrubber Glycol yang telah jenuh dengan air
umumnya masih mengandung uap air dari accumulator di kirim ke flash tank dan
dengan konsentrasi antara 25 - 100 selanjutnya dipompakan ke heat
lb/MMscf gas, dan ini tergantung pada exchanger. Di dalam heat exchanger
pressure dan temperature gas. Gas yang glycol jenuh mendapatkan pemanasan
temperaturnya tinggi akan lebih banyak awal yang selanjutnya dipanaskan di
mengandung uap air dibandingkan dengan dalam reboiler untuk dipisahkan airnya
uap yang temperaturnya lebih rendah. melalui penguapan.
Dengan demikian dehydrator harus Air akan mendidih pada suhu 212
o
mampu memisahkan uap air sekitar 20 - F sedangkan glycol pada suhu 400 oF,
95 lb/MMscf gas. Atau dengan kata lain, dengan perbedaan temperature yang
dry gas yang di hasilkan oleh dehydrator cukup besar ini maka glycol sangat mudah
mempunyai kandungan uap air sekitar 5-7 untuk dimurnikan kembali dengan cara
lb/MMscfd gas. pemanasan. Glycol yang telah dimurnikan
6. Liquid-Dessicant Dehydration dari reboiler masih membawa panas yang
Bahan untuk absorpsi (absorbent) cukup, oleh karena itu dapat dimanfaatkan
yang digunakan di dalam liquid dessicant untuk pemanasan awal di dalam heat
dehydration biasanya adalah larutan DEG exchanger.Dari sini jelas bahwa prinsip
(diethylene glycol) atau TEG (triethylene proses dehidrasi dengan cara ini adalah
glycol). TEG lebih banyak digunakan absorpsi untuk menyerap uap air dengan
karena dapat diregenerasi dengan mudah menggunakan glycol sebagai
untuk mengembalikan kemurniannya absorbentnya dan distilasi untuk
hingga pada konsentrasi 99 %, dan memisahkan air dari glycol yang dilakukan
temperature dekomposisinya cukup tinggi di dalam reboiler.
yaitu sekitar 400 oF serta jumlah yang Jenis dehydrator lain adalah berupa
hilang karena penguapannya kecil. sebuah vertical contactor, di dalam vertical
Wet gas memasuki contactor inlet contactor dilengkapi alat kontak yang
yang dipasang di salah satu ujung berupa tray dengan weir yang tersusun
contactor. Di dalam contactor dilengkapi sedemikian rupa sehingga memungkinkan
mesh dan baffle untuk mendapatkan luas gas dan absorbent saling melakukan
permukaan kontak yang besar sehingga kontak dengan arah aliran yang
kontak antara absorbent dan wet gas berlawanan.
menjadi lebih baik. Uap air yang terdapat Proses sehidrasi dengan glycol
di dalam gas akan bergabung dengan memberikan dew point depression antara
glycol dalam bentuk droplet yang 53 hingga 95 ℉. Berikut ini diberikan
kemudian di tampung di dalam properties dari glycol.

24
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

Tabel 3.3 Properties Glycol

Glycol Max Dew Point Depression, Boiling point @14.7 Psia Freezing Point @14.7 Psia
Ethylene 53 197.3 8
Diethylene 60 244.8 17
Triethylene 85 285.5 19
Tetraethylene 95 314 22

Contoh Glycol

Gambar 3.4 Contoh TEG

Gambar 3.5 Process flow diagram TEG dehydration unit

25
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

7. Solid Dessicant Dehydration dalam pori-porinya. Komponen-komponen


Solid desiccant dehydration unit gas lain yang dapat terserap ke dalam
umumnya mempunyai coast yang tinggi solid dessicant diantaranya adalah
dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu propane, butane dan yang lebih berat lagi.
penggunaanya biasanya terbatas pada Kemampuan serap solid desiccant
aplikasi seperti kandungan H2S yang tergantung dari luas permukaan pori-pori
tinggi dan juga lebih efektif dari pada yang dimiliki, semakin luas semakin besar
glycol dehydration dan cocok untuk kemampuannya. Jika seluruh pori-pori
volume gas yang besar pada berbagai telah terpenuhi uap air dan komponen-
variasi tekanan. Dehydrator jenis ini komponen gas yang terserap, maka
biasanya dipasang di sistem transmisi kemampuan serapnya akan berkurang
dekat dengan compressor station, dan ia dan bahkan hilang. Untuk memulihkan
sangat sensitif terhadap temperature gas. kembali harus diregenerasi. Siklus
Jika temperatur gas naik, maka laju alir operasi solid desiccant biasanya
gas harus di turunkan sebagai dirancang selama 8 jam.
kompensasi naiknya temperatur. Regenerasi dilakukan dengan cara
Solid-desiccant dehydration unit mengalirkan hot regeneration gas melalui
terdiri dari dua peralatan utama berupa solid desiccant. Hot regeneration gas
adsorber tower, di dalam adsorber berisi adalah gas kering yang dipanasi hingga
adsorbent yang berupa butiran-butiran temperaturnya 450 oF. Hot regeneration
padat. Peralatan lain yang digunakan gas dengan tekanan tinggi akan
untuk menunjang operasi ini adalah memanasi solid desiccant sehingga air
sebuah regeneration-gas separator yang yang terserap di dalam pori-pori desiccant
berfungsi untuk memisahkan air dari akan teruapkan dan terdorong keluar oleh
regeneration gas stream dan regeneration hot regeneration gas.
gas cooler untuk mengembunkan uap air Gas hasil regenerasi
yang terbawa oleh hot regeneration gas. meninggalkan adsorber menuju cooler
Proses yang terjadi di dalam solid untuk didinginkan dan selanjutnya
desiccant dehydration adalah adsorpsi dipisahkan airnya di dalam separator.
yang berlangsung di dalam adsorber Siklus regenerasi ini biasanya dirancang
tower. Wet gas memasuki adsorber tower selama 8 jam termasuk waktu
melalui bagian puncak dan mengalir ke pendinginan.
bawah melalui tumpukan solid desiccant Solid desicant umumnya dibuat
(adsorbent). Selama gas basah kontak dari activated alumina (bauxite) atau
dengan solid desiccant uap air akan silica-gel dalam bentuk butiran (granular).
terserap ke dalam solid dessicant di

26
[Type text]
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

Tabel 3.8 Properties Solid Dessicant


Approx. Miniimum moisture
Bulk Particle
Dessicant Shape content of effluent gas
Density size
(ppmw)
Alumina Bauxite 52 1/4‘’ 5-10
Silca Gel Granular 52 1/4“-8 0.1
Mol Sieve Sperical 42-45 4-8 0.1

Alumina (Bauxite) Silica gel (Granular) Mol Sieve (Sperical)

IV. KESIMPULAN c. Metode-metode yang dapat


Dari materi yang telah dibahas diaplikasikan dalam pencegahan dan
pada bab-bab maupun sub bab penanggulangan Gas hydrate antara
sebelumnya dapat diambil simpulan : lain:
a. Ada beberapa kondisi dimana • Heater
hydrate dapat terbentuk: • Electrical heater
• Ada air bebas (free water) • Hot oil sirculation
• Kondisi operasi gas berada dalam • Hydrate inhibiton
daerah pembentukan Gas • Scrubber
Hydrate. • Liquid dessicant Dehydration dan
• Terjadi perubahan pressure yang Solid dessicant Dehydration
menyebabkan penurunan
temperature pada operasi produksi
b. Sementara itu cara pencegahan
ataupun penanggulangan yang bisa
dilakukan yaitu:
• Menjaga temperature gas tetap
berada pada temperature diatas
temperature pembentukan hydrate.
• Menginjeksikan inhibitor ke dalam
gas dengan maksud untuk
menurunkan freezing point air.
• Menghilangkan uap air dari gas
stream dengan dehydration unit.

27
FORUM TEKNOLOGI Vol. 02 No. 2

DAFTAR PUSTAKA

Fahim M. A, Aggour Mohamed and Abdel-Aal H. K, 2007, Petrolium and Gas


Processing
Dr. Younger A.H, P.Eng, 2004, Natural Gas Processing Principles and Technology –
Part I
Gas Processors Suppliers Association, 1991, Section 20 — Dehydration.

*) Penulis adalah Pejabat Fungsional Widyaiswara di Pusdiklat Migas

28

Anda mungkin juga menyukai