Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman, maunsia telah mengalami berbagai
macam perubahan dari mulai gaya hidup, fashion, penggunaan teknologi serta gaya bahasa atau
cara berbicara. Berbicara sebagai suatu keterampilan dalam berbahasa diperlukan dalam berbagai
hal seperti menyuruh, menyampaikan, memberi instruksi, mengajari dan lain sebagainya.
Berbicara dapat merubah pola pikir kita dan terkadang saat kita sedang berbicara dengan
seseorang, kita bahkan dapat menyinggung perasaan lawan bicara kita.
Berbicara juga dapat dilakukan untuk kepentingan akademik seperti seminar, pidato,
ataupun berpresentasi. Tetapi masih banyak orang yang susah untuk berbicara dengan baik di
depan umum sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman. Untuk itu dalam berbicara diperlukan
sebuah tata cara agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam memberikan informasi dan manusia
masih perlu belajar di depan umum atau untuk keperluan akademik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu berbicara untuk kepentingan akademik?
2. Apa saja yang termasuk dalam berbicara untuk kepentinga akademik?
3. Bagaimana memahami situasi pendengar?
4. Apa yang dimaksud dengan seminar dan situasi formal lainya?
5. Bagaimana cara berbicara dalam seminar dan situasi formal lainnya?

C. Tujuan Makalah
1. Dapat mengetahui apa itu berbicara untuk kepentingan akademik
2. Dapat mengetahui dan memahami situasi pendengar
3. Dapat mengetahui apa saja yang termasuk berbicara untuk kepentingan akademik
4. Dapat mengetahui apa itu seminar dan situsai formal lainnya
5. Dapat mengetahui cara berbicara dalam seminar dan situsai formal lainnya
D. Manfaat Makalah

1
Makalah ini diharapkan dapat membantu pembaca dalam berbicara untuk kepentingan
akademik seperti seminar, pidato, ceramah dan situasi formal lainnya dengan baik dan percaya
diri.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Berbicara Untuk Kepentingan Akademik


Tarigan (1986: 3) mengemukakan bahwa berbicara adalah kemampuan seseorang dalam
mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata yang bertujuan untuk mengekspresikan,
menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan orang tersebut.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996: 144) berbicara adalah suatu berkata, bercakap,
berbahasa atau melahirkan pendapat, dengan berbicara manusia dapat mengungkapkan ide,
gagasan, perasaan kepada orang lain sehingga dapat melahirkan suatu interaksi.
Dari beberapa Pengertian tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa berbicara berkaitan
dengan pengucapan kata-kata yang bertujuan untuk menyampaikan apa yang akan disampaikan
baik itu perasaan, ide atau gagasan.
Menurut bahasa “akademik” berarti pendidikan atau proses belajar mengajar. Pengertian
akademik itu sendiri jika dilihat dari latar belakang terminologis adalah sebuah keadaan dimana
orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, dan atau ilmu pengetahuan
sekaligus melakukan pengujian terhadapnya secara jujur, terbuka, dan leluasa. Lalu apabila
keadaan dalam suasana akademik tumbuh, maka akan terjadi suatu interaksi yang baik antara
pendengar dan pembicara.
Jadi secara garis besar, berbicara untuk akademik adalah suatu kegiatan berbicara untuk
mengungkapkan ide, gagasan, pemikiran serta perasaan yang terbukti kebenarannya kepada
khalayak umum dengan bahasa yang santun dan mudah dipahami sehingga pendengar dapat
memahami dengan baik maksud dari pembicara.

B. Macam-Macam Berbicara Untuk Kepentingan Akademik


Terdapat beberapa macam jenis berbicara untuk kepentingan akademik, yaitu : Presentasi,
Seminar, Pidato, dan belajar mengajar.
1. Presentasi
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu bentuk
komunikasi. Presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau informasi
kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara resmi dan

2
acara politik, presentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis. Tujuan dari presentasi
bermacam-macam, misalnya untuk membujuk untuk memberi informasi, atau untuk meyakinkan.

Persiapan yang harus anda lakukan sebelum pelaksanaan presantasi yaitu :


- Kenali audience
- Siapkan alat peraga / bantu
- Kuasai materi
- Siapkan introduction
- Buat outline
- Siapkan penutup
Apabila kita memberikan informasi dengan baik, maka kita akan mendapatkan manfaat yang
banyak seperti :
- Ide dan pemikiran anda diterima oleh audiens
- Audiens akan mengingan pesan yang anda sampaikan
- Anda mampu meyakinkan audiens dan mengajak mereka untuk bertindak
- Anda mampu menginspirasi orang lain
- Anda mampu memuaskan audience
- Anda merasa berarti karena telah bermanfaat bagi orang lain
Ciri- ciri presentasi yang baik adalah sebagai berikut :
- Berkualitas
Isi slide yang digunakan dan pesan yang disampaikan berbobot dan bernilai tinggi
- Efektif
Pesan mampu tersampaikan secara sederhana namun tepat sasaran
- Meyakinkan
Audiens merasa yakin dengan pesan yang disampaikan, mereka setuju denganpendapat
dan argument yang ditawarkan anda.
2. Seminar
Seminar adalah sebuah pertemuan yang dilakukan oleh beberapa orang utnuk membahas suatu
maslah dan mencari solusi ilmiahnya. Tujuan dari seminar adalah untuk mencurahkan ide dan
pemikiran. Jadi masing-masing orang dalam seminar memiliki hak untuk mecurahkan isi
pikirannya untuk menemukan suatu solusi atau jalan dari masalah yang sedang dibahas di seminar
tersebut.
Ciri-ciri seminar yang efektif adalah terciptanya hubungan timbal balik anatara setiap peserta
seminar dengan penyaji sehingga dapat terjadinya penukaran ide dan gagasan. Biasanya dalam

3
seminar, penyaji dan pesrta hamper memiliki peran yang sama. Sebaliknya seminar dikatakan
tidak efektif apabila tidak terjadi hubungan timbal balik antara penyaji dan peserta, hal ini dapat
disebabkan peserta merasa bosan dengan pembawaan dan materi penyaji yang dianggap monoton.
Untuk itu agar seminar berjalan dengan baik dan lancar maka terdapat beberpa syarat antara
lain:
- Ruang seminar
Adalah sebuah ruanga tempat berlansungnya seminar. Didalam ruang seminar
harusnya terdapat sarana dan prasarana agar suasana saat seminar berlangsung nyaman
seperti meja bundar, kursi yang pas dengan peserta seminar, ac atau kipas, serta alat
peraga yang dibutuhkan oleh penyaji.
- Moderator
Moderator adalah orang yang memimpin jalannya seminar. Tugasnya adalah
mengarahkan agar pembahasan tidak melenceng dari tema yang sudah ditentukan serta
memoderasi agar tidak ada ide yang mendominasi dalam seminar sehingga semua ide
dapat terekspose dengan baik.
Terdapat beberapa saran saat kita menjadi moderator, antara lain :
 Cari informasi tentang narasumber
 Pelajari materi yang disampaikan oleh narasumber
 Pelajari runtutan materi dan durasi waktu
 Persiapkan perlengkapan seperti : alat tulis dan jam tangan
 Persiapkan draf yang ingin anda katakana
 Berpakaian formal
 Melakukan kordinasi dengan panitia
 Bangun komunikasi dengan narasumber
 Buka sesi untuk presentasi untuk narasumber
 Atur jalannya diskusi atau Tanya jawab
 Tutup sesi dengan Tanya jawab dan kalimat persuasif yang jelas
- Notulen
notulen adalah sebuah ringkasan tentang hasil pembicaraan dalam rapat yang bersifat
ringkas, padat, sistematis, dan secara menyeluruh.
Notula adalah catatan mengenai semua pembicaran dalam suatu seminar
Notulis adalah orang yang menulis semua tentang hasil jalannya seminar dari awal
hingga akhir.

4
Didalam notulen setidaknya harus berisi hal hal seperti berikut :

 Tujuan kegiatan
 Pikiran-pikiran yang akan dibahas dalam kegiatan
 Saran dan keputusan dalam kegiatan
 Waktu pelaksanaan
 Pihak-pihak yang hadir dalam kegiatan

3. Pidato
Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara di depan umum atau berorasi untuk
menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu hal. Pidato biasanya
dibawakan oleh seorang yang memberikan orasi-orasi dan pernyataan tentang suatu
hal/peristiwa yang penting dan patut diperbincangkan
Factor-faktor yang harus diperhatikan agar dapat berpidato dengan baik :
 Mempunyai tekad dan keyakinan bahwa si pembicara mampu meyakinkan orang lain
 Memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat menguasai materi dengan baik
 Memiliki kosa kata yang cukup banyak
 Melakukan latihan yang intensif
Tata karma berpidato
 Jika berpidato di hadapan umum, perhatikan hal-hal berikut ini : berpakaian dengan
rapi dan bersih, tidak berlebihan; gunakan kata – kata yang sopan, jika pidati panjang,
selingi dengan humor.
 Jika pendengar sebagian besar wanita, gunakan bahasa yang tidak menyinggung
perasaan.
 Jika berpidato dihadapan orang terkemuka, persiapkan materi dengan matang dan
tidak perlu minder.
 Jika berpidato dihadapan sesama golongan, harus terbuka dan terus terang.
 Jika yang medengarkan pidato kita itu pelajar atau mahasiswa, kita harus mampu
meyakinkan mereka dengan argumentasi yang logis
 Jika berpidato didepan suatu pemeluk agama, harus menjaga jangan sampai ada satu
ucapan pun yang dapat menyinggung martabat suatu agama

5
 Jika yang mendengar pidato kita itu masyarakat desa, gunakan kata – kata yang
sederhana dan mudah dimengerti.

Posisi berpidato
 Usahakan berdiri jangan duduk dan terlihat
 Usahakan berdiri ditempat tertentu, sehingga posisi dapat terlihat oleh seluruh
pendengar
 Berpidato harus menyesuaikan diri dengan situasi

Persiapan Pidato

 Menentukan topik dan tujuan


 Menganalisis pendengar dan situasi
 Memilih dan menyempitkan topic
 Mengumpulkan bahan
 Membuat kerangka uraian
 Menguraikan secara mendetail
 Melatih dgn suara nyaring

C. Memahami Dan Menganalisis Situasi Pendengar


Pendengar dan audiens adalah objek kita dalam berpidato, tetapi juga merupakan
subjek yang harus menafsirkan gagasan-gagasan yang kita sampaikan. Maka wajar kita mengenal
tentang apa dan siapa mereka. Dengan mengenal siapa mereka kita akan mudah dan lancar untuk
berkomunikasi dengan mereka, sehingga mudah juga bagi mereka untuk menerima apa yang kita
maksudkan dalam pidato.
Kesalahan dalam menganalisis audience akan berpengaruh besar saat kita berpidato
nantinya. Perasaan yang harus kita perhatikan bukan kemampuan kita pribadi (apakah kita
kesulitan dalam memahami materi, apakah kita terlalu mudah dalam membuat pidato dsb), namun
kemampuan mereka, penonton. Inilah yang susah. Karena itu, untuk mengenal lebih dekat mereka,
kita harus mengenal hal-hal umum dari mereka. Hal umum meliputi:
1. Jumlah. Kita harus mengetahui berapa jumlah audiens agar kita sebagai
komunikator tahu apa yang akan dilakukan. Upayakan sebagai “public
speaker” kita berbicara lebih jelas dan merasakan apa yang mereka rasakan.

6
Namun kita perlu memperhatikan jumlah audiens agar sebanding dengan besar dan
luasnya gedung.
2. Usia. Kita harus mengetahui usia audiens yang akan mendengar kita agar bisa
menyesuaikan komunikasi dengan usia audiens. Karena usia setiap audiens
memiliki keterbatasan masing-masing. Oleh karena itu kita harus sudah
menyiapkan dan merencanakan bagaimana sikap kita kepada audiens.
3. Agama. Sebagai public speaker, lebih awal mengetahui siapa saja audiens agar
kita tahu perlu diberi “salam” atau cukup “disapa”.

D. Kesalahan-Kesalahan Saat Berbicara Untuk Kepentingan Akademik


Menurut Hamilton Gregory, survei membuktikan, ada lima kesalahan besar yang sering
dilakukan oleh pembicara di Amerika Serikat di depan publik, yaitu:
 Kesalahan dalam menyiapkan bahan pembicaraan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pendengar.
 Kekurangan dalam persiapan.
 Penyampaian materi yang terlalu banyak.
 Kesalahan dalam memelihara kontak mata.
 Pembicaraan yang tumpul
Selain kesalahan diatas terdapat juga beberapa kesalahan yang sering di lakukan oleh
pembicara saat berbicara didepan umum antara lain :
 Tidak melakukan persiapan yang memadai
 Tidak berlatih isi presentasi mereka
 Berbicara dengan suara yang terlalu kecil
 Terlalu berusaha keras untuk tempil sempurna
 Terlalu banyak materi yang ingin disampaikan
 Tidak ada kontak mata
 Berpresentasi menggunakan slide yang jadul
 Berdiri kaku di satu tempat dengan gesture yang terbatas
 Pembawa materi yang terlalu aktif bergerak kesana dan kemari

7
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan.
Tujuan utama dari berbicara adalah untuk berkomunikasi. Untuk dapat menyampaikan pikiran
secara efektif, pembicara selayaknya memahami makna atau segala sesuatu yang ingin
disampaikan. Tiga faktor penting yang menentukan keberhasilan seseorang ketika tampil
berbicara di depan umum untuk kepentingan apa pun, yaitu:
1. Kesiapan diri
2. Kesiapan materi
3. Kesiapan hadirin
Berbagai jenis berbicara untuk keperluan akademik seperti, berbicara untuk presentasi,
berbicara untuk seminar dan berbicara untuk dalam situasi formal.
B. SARAN
Berbahasa adalah salah satu cara kita untuk memahami orang lain, jadi berbicaralah
yang baik agar orang mengerti apa yang anda katakana dengan jelas sehingga tidak ada
kesalahpahaman dalam menyampaikan informasi. Cintailah bahasa mu dan kuasailah bahasa
asing.

8
DAFTAR PUSTAKA
Diakses dari https://david-pranata.com/10-kesalahan-umum-yang-sering-dilakukan-oleh-presenter-pemula/
; Pranata, David; 8 maret 2015
Hendrikus, Dori Wuwur. 2009. Retorika (terampilberpidato, berdiskusi, berargumentasi,
bernegosiasi). Yogyakarta : Kanisius
Puspita, Ristina Yani, 2017. Cara Praktis Belajar Pidato, MC dan Penyiar Radio. Yogyakarta :
Komunika
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta : Kompas Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai