Anda di halaman 1dari 12

RISIKO DAN HAZARD K3 SERTA MANAJEMEN RESIKO K3

DALAM KESELAMATAN PASIEN DAN PERAWAT

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Patient Safety

Disusun Oleh:

Kiki Anwar

(4002170057)

Kelas A Ekstensi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DHARMA HUSADA BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala
kebesaran dan limpahan nikmat yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penyusunan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Patient Safety yang berjudul “RISIKO DAN HAZARD K3 SERTA MANAJEMEN
RESIKO K3 DALAM KESELAMATAN PASIEN DAN PERAWAT”.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna baik
materi maupun teknik penyusunannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan
makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca guna menambah
wawasan.

Sumedang, 19 Desember 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Risiko dan hazard k3 ...............................................................................

B. Manajemen resiko k3 ...............................................................................

C. Contoh Risiko dan hazard k3 di tempat kerja ..........................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulana ..........................................................................................
B. Saran ......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap pekerjaan di dunia ini pasti masing-masing memiliki tingkat risiko
bahaya.Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
mencapai produktivitas setinggi-tingginya.Maka dari itu K3 mutlak untuk
dilaksanakan pada setiap jenis bidang pekerjaan tanpa kecuali.Upaya K3
diharapkan dapat mencegah dan mengurangi risiko terjadinya kecelakaan maupun
penyakit akibat melakukan pekerjaan.Dalam pelaksanaan K3 sangat dipengaruhi
oleh tiga faktor utama yaitu manusia, bahan, dan metode yang digunakan, yang
artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat dipisahkan dalam mencapai penerapan K3
yang efektif dan efisien.
Menurut ILO, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah menjaga dan
meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial seluruh para pekerja dan pada
semua sektor pekerjaan, mencegah pekerja terjangkit penyakit yang disebabkan
oleh kondisi pekerjaan, melindungi pekerja dari risiko yang berdampak buruk pada
kesehatan, menempatkan dan menjaga pekerja dalam lingkungan yang sesuai
dengan kondisi fisiologi dan psikologi, menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja
serta pekerja dengan pekerjaannya (Markkanen, P.K, 2004)
BAB II

PEMBAHASAN

A. Risiko Dan Hazard K3 di Rumah Sakit


kesehatan kerja menurut WHO/ILO (2009) adalah kesehatan kerja bertujuan
untuk peningkatan dan pemeliharaan drajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya untuk memberikan jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya ditempat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitas.
1. Konsep dan prinsip keselamatan pasien
a. Pengertian :
Patient safety atau keselamatan pasien adalah suatu sistem yang membuat
asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman (PMK 1691/2011) sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
di ambil.
b. Tujuan :
 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
 Meningkatkan akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat.
 Menurunnya KTD di rumah sakit.
 Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD.
c. Manfaat :
 Budaya safety meningkat dan berkembang
 Komunikasi dengan pasien berkembang
 Resiko klinis menurun
 Keluhan berkurang
 Mutu pelayanan rumah sakit meningkat
 Citra rumah sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat, diikuti dengan
kepercayaan diri meningkat.
d. Faktor faktor yang mempengarungi penerapan pasien safety
1) Kepemimpinan
2) Individu
3) Budaya
4) Infrastruktur
5) Lingkungan
2. Pengaruh faktor lingkungan pada keselamatan pasien
Ada 5 faktor yang menyebabkan gangguan pada keselamatan dan daya kerja
seorang tenaga kerja, yang biasanya dilakukan dalam satu lingkungan, yang
berakibat pada keselamatan jasmani dan rohani.
a. Faktor fisik yang meliputi : penerangan, suhu udara, kelembaban, vibrasi
mekanis, radiasi tekanan udara.
b. Faktor kimia yang meliputi : gas, uap, debu, kabut, asap awan, cairan, dan
benda padat.
c. Faktor biologi yang meliputi : tumbuhan dan hewan
d. Faktor fisiologis yang meliputi : konstruksi mesin, sikap dan cara kerja.
e. Faktor mental – psikologis meliputi : suasana kerja, hubungan kerja.

Sebaiknya apabila faktor-faktor tersebut dicari manfaatnya dapat diciptakan


suasana kerja yang serasi misalnya penggunaan musik di tempat kerja,
penerangan diatur intensitas dan penyebarannya, dekorasi warna di tempat
kerja, bahan beracun dalam keadaan terkendali bahayanya, penggunaan suhu
yang nyaman untuk bekerja, perencanaan atau tata letak mesin sebaik-baiknya.
3. Cara untuk meningkatkan keselamatan pasien dengan menggunakan metode
peningkatan kualitas.
a. Di Rumah Sakit
1) Rumah sakit agar membentuk tim keselamatan pasien rumah sakit
dengan susunan organisasi sebagai berikut : ketua: dokter, anggota:
dokter, dokter gigi, perawat, tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan
lainnya.
2) Rumah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan
pelaporan internal tentang insiden.
3) Rumah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke komite keselamatan
pasien rumah sakit (KKPRS) secara rahasia.
4) Rumah sakit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit
dan menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien dirumah sakit.
5) Rumah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis
berdasarkan hasil analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan
standar-standar yang baru di kembangkan.
B. Manajemen Risiko K3 Dalam Keselamatan Pasien Dan Perawat
Manajemen resiko adalah semua rangkaian kegiatan yang berhubungan dengan
risiko yaitu perencanaan (planning), penilaian (assesment), penanganan
(handling), dan pemantauan (monitoring).
1. Proses manajemen resiko.
Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat,
secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan resiko dan peluang yang
berhubungan dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan
nilai tambah. Menurut COSO, proses manajemen risiko dapat dibagi kedalam 8
komponen (tahap).
1) Internal environment (lingkungan internal)
2) Objective setting (penentuan tujuan)
3) Event identification (identifikasi resiko)
4) Risk assesment (penilaian resiko)
5) Risk response (sikap atas resiko)
6) Control activities (aktifitas-aktifitas pengendalian)
7) Information and communication (informasi dan komunikasi)
8) Monitoring.
2. Hirarki pengendalian resiko.
Pemilihan hirarki pengendalian memberikan manfaat secara efektifitas dan
efesiensi sehingga resiko menurun dan menjadi resiko yang bisa diterima
(acceptable risk) bagi suatu organisasi.
Pada ANSI Z10: 2005, hirarki pengendalian dalam sistem manajemen
keselamata, kesehatan kerja antara lain :
1) Eliminasi
2) Substitusi
3) Pengendalian tehknik/enginering control
4) Sistem peringatan/warning system
5) Pengendalian administratif/administratif control
6) Alat pelindung diri
3. Prosedur pencegahan infeksi (cuci tangan)
Tanda-tanda infeksi secara klinis dapat dilihat pada respon klinis lokal dan
sistematik. Tanda klinis lokal : rubor, kalor, dolor, tumor dan fungitiolase.
Ada beberapa beberapa hal yang perlu dikaji dalam prinsip pencegahan infeksi
antara lain.
1) Transmisi kuman
2) Teknik isolasi

Tindakan pencegahan infeksi

1. Cuci tangan
a. Pengertian cuci tangan
Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang dilakukan perawat
atau petugas kesehatan dalam memberikan tindakan.
b. Langkah-langkah mencuci tangan
Ada 6 langkah cara mencuci tangan. Pertama telapak tangan, kedua
punggung tangan, ketiga sela-sela jari, keempat jari mengunci, kelima
membasuh bagian ibu jari dan keenam membersihkan kuku.
C. Risiko dan hazard k3 di tempat kerja dan pengendaliannya
1. Contoh kasus :
Disebuah ruangan anak di rumah sakit terdapat beberapa resiko dan bahaya
bagi pasien.
2. Resiko :
 Resiko jatuh
 Infusan tercabut
 Terjadi kecelakaan saat tindakan keperawatan
3. Bahaya :
 Menyebabkan trauma ketika pasien terjatuh
 Menyebabkan trombiflebitis
 Menyebabkan luka terhadap pasien akibat kecelakaan tindakan
4. Penanggulangan/strategi :
 Bed plang selalu terpasang
 Memberikan informasi keluarga untuk selalu menjaga pasien
 Melibatkan keluarga dalam tindakan keperawatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
kesehatan kerja menurut WHO/ILO (2009) adalah kesehatan kerja bertujuan
untuk peningkatan dan pemeliharaan drajat kesehatan fisik, mental dan sosial yang
setinggi-tingginya bagi pekerja disemua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan kesehatan pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan.
Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya untuk memberikan jaminan
keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara
pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya ditempat
kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitas
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunnya dapat di pertanggung
jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/mobile/document/360622205/KONSEP-danPRINSIP-PATIENT-
SAFETY-pdf

http://k3pelakan.blogspot.co.id/2010/11/pengaruh-lingkungan-terhadap.html?m=1

https://marsenorhudy.wordpress.com/2011/01/07/patient-safetiy-keselamatan-pasien-
rumah-sakit/amp/

Anda mungkin juga menyukai