Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kami akhirnya bisa menyelesaikan Makalah yang berjudul “Fenomena Aktivitas
Gunung Merapi di Jawa Tengah” ini dengan baik tepat pada waktunya.

` Kami menyadari bahwa di dalam Makalah yang telah kami susun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca demi tersusunnya Karya Ilmiah lain yang lebih lagi. Akhir kata, kami berharap agar
Karya Ilmiah ini bisa memberikan banyak manfaat.
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN………..………………………………………………………..1

1.1.Latar Belakang………..………………..………………………....................1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………...........................1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….………1
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………...1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA…...………………………………………………………2

2.1 Gunung Merapi sering mengalami Erupsi………………………………..….2


2.2 Dampak Positif Negative…………………………………….…………..…..3
2.3 Keadaan Ekosistem dan Aktivitas Masyarakat………………………………6
2.4 Sejarah Ketika Erupsi………………………………………………………..7

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………..9

3.1 Simpulan……………………………………………………………………..9

3.2 Saran…………………………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA………………..……………………………………………………..10
3

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merapi (ketinggian puncak 2.968 mdpl per 2006) adalah Gunung Berapi di bagian
tengah Pulau Jawa dan merupakan salah satu gunung api teraktif di Indonesia. Lereng sisi
selata berada dalam administrasi Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
sisanya berada dalam wilayah Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kabupaten Magelang di sisi
barat, Kabupaten Boyolali di sisi utara dan timur, srta Kabupaten Klaten di sisi tenggara.

Gunung ini sangat berbahaya karena menurut catatan modern mengalami erupsi
(puncak keaktifan) setiap dua sampai lima tahun sekali dan dikelilingi oleh pemukiman
yang sangat padat. Merapi menjadi salah satu dari enam belas Gunung Api dunia yang
termasuk dalam proyek Gunung Api Dekade Ini (Decade Volanoes)

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa Gunung Merapi masih aktif?
2. Apa dampak positif dan negative dari meletusnya Gunung Merapi?
3. Apa yang terjadi setelah erupsi pada ekosistem dan aktivitas Gunung Merapi?
4. Sejarah ketika terjadinya ketika Erupsi

1.3 Tujuan Penulisan


1. Menjelaskan penyebab keaktifan dari Gunung Merapi.
2. Untuk mengetahui dampak dari meletusnya Gunung Merapi.
3. Untuk mengetahui aktivitas setalah terjadinya Erupsi.
4. Menjelaskan sejarah ketika terjadinya Erupsi.

1.4 Manfaat Penulisan

Makalah ini dibut untuk menbah wawasan pembaca tentang “Fenomena Aktivitas
Meletusnya Gunung Merapi” baik dalam sejarah terjadinya Erupsi hingga Dampak
setelah terjadi letusnya Gunung Merapi.
4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Erupsi Gunung Merapi

Gunung Api Merapi merupakan gunung yang aktif, memiliki bentuk tipe Stratovolcano
yang tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat
menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga
membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak beraturan,
karena letusan. Merapi cenderung memiliki gas vulkanis yang cukup tinggi. Sehingga
tekanan-tekanan yang dihasilkan juga tinggi. Selain itu kubah lava yang terbentuk dari
erupsi yang lalu tidak tertutup sama sekali, sehingga jika gas tersebut tertekan ke atas
akan menyebabkan letusan-letusan serupa.

Letusan freatik disebabkan karena dorongan tekanan uap air. Dorongan ini terjadi akibat
kontak massa air dengan panas di bawah kawah Gunung Merapi. Dorongan magma yang
makin kuat menuju ke permukaan kawah menyebabkan Gunung Merapi makin sering
meletus. gunung api selalu meletus karena ada aktivitas magma. Seperti di bawah, di
dalam dan di atas ruang magma. Gunung berapi yang berada di zona subduksi tempat
lempeng bumi bertemu, menyebabkan satu lempeng menunjam di bawah lempeng yang
lain terus menerus mendapat injeksi batuan cair baru ke dalam ruang magma.

Di bawah ruang magma itu, panas inti bumi mencairkan sebagian batuan yang ada
menjadi magma baru. Batu cair segar ini akhirnya masuk ke ruang magma. Saat ruang
yang sudah terisi dengan volume tertentu, tidak dapat menampung magma baru,
kelebihannya akan dikeluarkan melalui letusan.

Aktivitas di dalam ruang magma juga bisa menyebabkan letusan. Magma yang sudah
terkristalisasi lebih berat daripada batuan panas semi-cair sehingga akan tenggelam ke
dasar ruang magma. Ini mendorong sisa magma ke atas, menambah tekanan pada
penutup ruang itu. Sebuah letusan terjadi saat tutupnya tidak lagi mampu menahan
tekanan.

Letusan juga bisa terjadi karena berkurangnya tekanan di atas ruang magma. Hal ini
bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penurunan kerapatan bebatuan di atas ruang
magma atau mencairnya es di puncak sebuah gunung berapi. Batu yang menutupi ruang
magma dapat secara perlahan melunak karena adanya perubahan komposisi mineral.
Penurunan kerapatan batuan penutup pada akhirnya tidak dapat menahan tekanan dari
magma. Meletusnya Gunung Merapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi
yang di dorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti inilah
Gunung Merapi bisa meletus. Letusannya yang membawa abu dan batu menyembur
sejauh radius 5 km. Letusan dari Gunung Merapi ini bisa menimbulkan korban jiwa dan
harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan bisa mmpengaruhi
putaran iklin di bumi ini.

2.2 Dampak Positif dan Negatif Akibat Gunung Meletus

Gunung Merapi merupakan gunung berapi yang sewaktu-waktu bisa meletus. Adanya
pengaruh bagi kehidupan, baik pengaruh positif maupun negative.
Dampak positif dari meletusnya Gunung Merapi :
1. Gunung api mengeluarkan abu vulkanis yang dapat menyuburkan tanah.
2. Material gunung api berupa batu, kerikil, dan pasir dapat dimanfaatkan untuk bahan
bagunan.
3. Magma yang telah membeku dipermukaan bumi menyimpan bermacam material
logam atau bahan tambang, seperti emas dan perak.
4. Kawasan gunung api bisa di manfaatkan untuk lahan hutan, perkebunan dan
pariwisata.

Dampak negative dari meletusnya Gunung Merapi :

1. Lava pijar becampur air pada kawah gunung api membentuk lahar panas yang dapat
meluncur menuruni loreng menghancurkan apapun tak terkecuali daerah pemukiman.
2. Lava dingin berupa aliran batu, kerikil, dan pasir bertumpuk-tumpuk dipuncak
gunung, pada saat tertentu akan meluncur menuruni daerah yang dilalui dan
menghancurkan apapun yang ada.
3. Abu vulkanis yang membumbung tinggi keudara atau yang sering disebut “Wedus
Gembel” dapat mengganggu jalur penerbangan.

2.3 Aktifitas dan Ekosistem

Aktivitas sekitar lingkungan setelah terjadinya Letusan jauhi wilayah yang terkena abu,
bersihkan tempat dari timbunan abu, Gunung Merapi terganggu karena keluarnya abu
yang sangat tebal yang meluncur menuruni daerah yang dilalui dan menghancurkan
apapun yang ada di bawah kaki gunung tersebut. Setelah situasi dirasa aman terkendali
mereka kembali bekerja seperti bertani, berkebun, dan beternak.
Ekosistem sekitar Gunung Merapi yang mengeluarkan abu vulkanis yang dapat
menyuburkan tanah pertanian dan material dari gunung api tersebut bisa dimanfaatkan
untuk bahan bangunan dan kawasan gunung api bisa dimanfaatkan untuk lahan hutan
seperti perkebunan dan pariwisata.

2.4 Sejarah ketika Erupsi

A. Erupsi tahun 2006


Pada April 8 Mei 2006, mulai muncul tanda bahwa Merapi akan meletus kembali,
gempa dan defarmasi contohnya. Upaya evakuasi segara mungkin agar mengungsi ke
tempat yang telah disediakan.

15 Mei 2006 Merapi meletus. Lalu pada 4 Juni, dilaporkan Gunung Merapi telah
melampaui status awas. Tanggal 8 Juni, Gunung Merapi meletus.

Letusan kedua terjadi sekitar pukul 09.40 WIB. Semburan awan panas sejauh 5 km
lebih mengarah ke hulu Kali Gendol (Lereng Selatan) dan menghanguskan sebagian
kawasan hutan di Utara Kaliadem di wilayah Kabupaten Sleman.

B. Erupsi tahun 2010


20 September 2010 status Merapi “normal aktif” menjadi “waspada”. Pada tanggal
21 Oktober status berubah menjadi “siaga”. Ditunjukkan dengan tingginya frekuensi
gempa multiphase dan gempa vulkanik. 25 Oktober Gunung Merapi menjadi “awas”
terjadi hingga tiga kali letusan.

20 Oktober, Gunung Merapi memuntahkan lava selanjutnya mulai teramati titik api
diam di puncak pada tanggal 1 November, menandai fase baru bahwa magma telah
mencapai lubang kawah.

Kamis, 4 November 2010, terjadi letusan yang tidak hentinya hingga malam hari
hingga ketika 5 November 2010 menjelang tengah malam letusan serta suara
gemuruh terdengar hingga Kota Magelang dan Wonosobo.

Tanggal 4 November terjadi hujan deras di sekitar puncak Merapi. Pada tanggal 5
November di kawasan Kota Yogyakarta dinyatakan berstatus “awas”. Letusan kuat 5
November diikuti oleh aktivitas tinggi selama sekitrae seminggu.

Pada tanggal 15 November 2010 batas radius bahaya untuk Kabupaten Magelang
dikurangi menjadi 15 km dan untuk dua kabupaten Jawa Tengah lainnya menjadi 10
km.
7
C. Erupsi tahun 2018
Aktivitas Vulkanik kembali ditunjukkan gunung ini pada Jumat, 11 Mei 2018.
Meski berstatus normal. Gunung Merapi mengeluarkan suara gemuruh disertai asap
membumbung tinggi Letusan yang memunculkan asap setinggi hingga 5.500 meter
ke udara tersebut diketahui merupakan letusan freatik.

Aktivitas Merapi terus meningkat hingga pada tanggal 21 Mei 2018. Pada Kamis,
24 Mei 2018 Merapi kembali Erupsi dengan memuntahkan asap setinggi 6.000 meter.
Hujan abu mengguyur wilayah barat gunung yaitu Kabupaten Magelang bahkan
sampai ke Kabupaten Kebumen yang berjarak lebih daru 40 kilometer.

Gunung Merapi kembali meletus Jumat, 1 Juni 2018 dengan durasi 2 menit.
Letusan Gunung Merapi sekitar 6.000 meter dari puncak, atau sekitar 8.968 meter
diatas permukaan laut arah barat. Hujan abu mencapai Salatiga dan Semarang.
8

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Meletusnya Gunung Merapi terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi
yang di dorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Dari letusan-letusan seperti
inilah Gunung Merapi bisa meletus. Letusannya yang membawa abu dan batu
menyembur sejauh radius 5 km. Letusan dari Gunung Merapi ini bisa menimbulkan
korban jiwa dan harta benda yang besar sampai ribuan kilometer jauhnya dan bahkan
bisa mmpengaruhi putaran iklin di bumi ini. Hasil letusannya berupa :

A. Gas Vulkanik
B. Lava dan Aliran Pasir serta Batu Panas
C. Lahar
D. Abu Letusan
E. Awan Panas

3.2 Saran

Gunung adalah ciptaan Tuhan yang perlu disukuri keberadannya, karena di balik
kerugian yang terjadi akibat meletusnya gunung, banyak pula keuntungannya oleh
karena itu sebagai manusia hendaknya bersikap bijak dalam menyikapi bencana
gunung meletus.
9
DAFTAR PUSTAKA

- https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_berapi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Merapi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Letusan_gunung
- https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/gunung/dampak-letusan-gunung-berapi

10

Anda mungkin juga menyukai