Nim : 51802040008 Kelas : 2Ak-1 Program Studi : Akuntansi Mata Kuliah : Dasar-dasar Ekonomi Islam
A. Definisi Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapital (liberal) yaitu suatu sistem perekonomian yang menghendaki adanya kebebasan tiap individu untuk melakukan segala kegiatan ekonomi tanpa adanya campur tangan pemerintah. Sistem ini beranggapan bahwa jika setiap pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dalam rangka mencari keuntungan yang setinggi-tingginya, maka pada waktu yang bersamaan masyarakat juga akan memperoleh keuntungan. Dalam perekonomian kapitalis setiap warga dapat mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara. Berikut ini ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis (liberal) a. Masyarakat mempunyai kebebasan untuk berproduksi; bebas menentukan barang dan jasa yang akan diproduksi, bebas menentukan bentuk perusahaan yang akan digunakan, bebas menentukan harga, dan lain-lain. b. Masyarakat mempunyai kebebasan dalam berkonsumsi. c. Ada kebebasan masyarakatnya untuk menentukan bagaimana sumber daya ekonomi akan digunakan. d. Produksi dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan laba dan semua kegiatan ekonomi didorong oleh prinsip laba, sehingga sistem ekonomi ini sering disebut profit economy. e. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi. f. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar. Pencetus pemikiran ekonomi kapitalis (liberal) adalah Adam Smith. Dalam bukunya The Wealth of Nations menunjukkan bahwa kebebasan berusaha yang didorong oleh kepentingan ekonomi pribadi merupakan pendorong kuat menuju kemakmuran bangsa.
Kelebihan Sistem Ekonomi Kapitalis :
a. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi karena adanya kebebasan melakukan segala hal yang terbaik. b. Pengawasan politik dan sosial minimal, karena tenaga waktu dan biaya yang diperlukan lebih kecil. c. Motivasi untuk mendapatkan keuntungan merupakan tujuan yang terbaik, sebanding dengan tujuan untuk memaksimumkan produksi.
Kelemahan Sistem Ekonomi Kapitalis :
a. Banyak penggunaan tenaga kerja di bawah umur dengan upah yang rendah, karena tujuannya untuk mencari keuntungan yang tinggi dengan menekan biaya produksi serendah-rendahnya. b. Banyak dilakukan perdagangan yang curang, karena tujuannya mencari laba yang tinggi dan menghadapi para pesaing bisnis agar dapat terus menguasai monopoli pasar.
Dian Windy | Dasar-dasar ekonomi islam
c. Semakin lebar jurang antara si kaya dan si miskin. d. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena adanya faktor- faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan upah buruh dan lain-lain. e. Nilai-nilai moral yang tinggi, seperti persaudaraan, kerja sama, saling membantu, kasih saying dan bermurah hati, tidak lagi berharga dan diperdulikan lagi dalam masyarakat.
B. Definisi Ekonomi Sosialis
Sistem perekonomian sosialis adalah suatu sistem perekonomian yang segala kegiatan ekonominya dilakukan oleh pemerintah pusat. Semua pokok permasalahan ekonomi diatasi oleh pemerintah pusat, mulai dari masalah penentuan apa dan berapa jumlah barang yang harus diproduksi, bagaimana barang dan jasa diproduksi, sampai pada persoalan untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi. Sistem ini beranggapan bahwa kegiatan ekonomi yang dipegang oleh masyarakat secara bebas akan menimbulkan kemiskinan, ketidakadilan, dan pengangguran. Sehingga untuk mengatasi keadaan tersebut, maka pemerintah berkeyakinan akan menjamin kelancaran kegiatan ekonomi secara lebih efisien agar mencapai sasaran- sasaran yang telah ditetapkannya. Sistem ekonomi sosialis lebih menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam menjalankan dan memajukan perekonomian. Imbalan yang diterima pada orang per orang didasarkan pada kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa yang digunakan. Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah: a. Seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, konsumsi, sampai distribusi seluruhnya diatur oleh pemerintah pusat. b. Hak milik barang-barang modal ada di tangan pemerintah sehingga tidak ada hak milik perorangan, kecuali untuk barang-barang yang sudah diberikan kepada masyarakat. c. Tidak ada kebebasan bagi rakyatnya untuk bekerja dan menguasai barang-barang hasil produksinya sebab semuanya milik negara. d. Semua pengusaha, buruh, dan orang-orang yang turut melaksanakan produksi pada hakikatnya adalah pegawai negeri.
Kelebihan Sistem Ekonomi Sosialis :
a. Semua kegiatan ekonomi dikendalikan oleh pemerintah, sehingga pemerintah mudah melakukan control atau pengawasan. b. Tidak ada kesenjangan ekonomi yang mencolok diantara anggota masyarakat. c. Pemerintah mudah dalam mengatur dan melakukan pembentukan harga pasar atau barang dan jasa.
Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis :
a. Melemahkan bahkan mematikan inisiatif dan kreativitas individu. b. Seringnya terjadi praktik monopoli yang merugikan masyarakat. c. Masyarakat tidak memiliki kebebasan didalam memiliki sumber-sumber daya yang ada.
C. Ketidaksesuaian Ekonomi Kapitalis dan Sosialis terhadap Ekonomi Islam
Konsep dari ekonomi kapitalis di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh dengan cara bekerja keras di mana setiap pribadi boleh memiliki kekayaan yang
Dian Windy | Dasar-dasar ekonomi islam
tiada batas, untuk mencapai tujuan hidup nya. Dalam sistim ekonomi kapitalis perusahaan di miliki oleh perorangan. Terjadinya market (pasar) dan terjadinya demand and supply (mekanisme pasar) adalah ciri khas dari ekonomi kapitalis. Lain halnya dengan konsep ekonomi sosialis, di mana sumber kekayaan itu sangat langka dan harus di peroleh lewat pemberdayaan tenaga kerja (buruh), di semua bidang, pertambangan, pertanian, dan lainnya. Dalam sistem sosialis, semua bidang usaha dimiliki dan diproduksi oleh negara. Tidak terciptanya pasar dan tidak terjadinya mekanisme pasar, karena negara yang menyediakan semua kebutuhan rakyatnya secara merata. Perumusan masalah dan keputusan di tangani langsung oleh negara. Sementara ekonomi Islam mempunyai suatu konsep yang berbeda mengenai kekayaan, semua kekayaan di dunia adalah milik dari Allah SWT yang dititipkan kepada kita, dan kekayaan yang kita miliki harus di peroleh dengan cara yang halal, untuk mencapai Falah (kesejahteraan dunia dan akhirat). Dalam Islam yang ingin punya properti atau perusahaan harus mendapatkannya dengan usaha yang keras untuk mencapai yang namanya Islamic Legal Maxim, yaitu mencari keuntungan yang sebanyak banyak nya yang sesuai dengan ketentuan dari prinsip prinsip syariah. Yang sangat penting dalam transaksi Ekonomi Islam adalah tidak adanya unsur Riba (tambahan) Maisir (judi) dan Gharar (ketidakpastian). Secara umum, sistem ekonomi Islam didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, meneliti, dan akhirnya menyelesaikan permasaahan-permasalahan ekonomi dengan cara Islami yang bersumber dari Al-Quran, As-Sunnah. ijma’ dan qiyas. Nilai-nilai ekonomi islam, telah ada sejak jaman Rasulullah. Kerangka bangunan ekonomi Islam terdiri dari lima nilai universal, yakni Tauhid, Adl, Nubuwwah, Khilafah dan Ma’ad. Kegagalan sistem konvensional, baik sosialis maupun kapitalis, mengharuskan para pemikir ekonomi mencari solusi sistem yang terbaik. Solusi yang pernah dilontarkan oleh pakar ekonomi sebelumnya seperti Umer Chapra melalui bukunya The Future of Economics: an Islamic Perspectives, adalah Ekonomi Islam. Karena, sudah jelas bahwa ekonomi islam merupakan suatu sistem ekonomi yang sumbernya dari Al-Qur’an dan Hadits. Tuntunan syariah-Nya yang bertujuan pada maslahah dan falah manusia. Sistemnya yang manusiawi dan berorientasi pada kejayaan duniawi sekaligus ukhrawi inilah yang menjadi intisari mengapa ekonomi islam dirasa sangat cocok untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi saat ini.