Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME

TUGAS, FUNGSI, DAN PERAN PERAWAT DALAM KEPERAWATAN


PALIATIF

DISUSUN OLEH: KARLINA ARDI WARDANI (1811017)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

S1 PARALEL / B11

TAHUN AJARAN 2018-2019


Sikap perawat paliatif falam keperawatan secara komprehensif:
1. Caring: sikap rasa peduli, hormat, menghargai orang lain, artinya memberi
perhatian, mempelajari kesukaan, bagaimana seseorang berpikir dan bertindak.
2. Sharing: berbagi pengalaman, ilmu dan berdiskusi
3. Laughing: senyum seorang perawat dapat meningkatkan rasa nyaman pasien
4. Crying: dapat menerima respon emosional baik dari pasien/ perawat lain, rasa
senang/ duka
5. Touching: sentuhan yan bersifat fisik/ psikologis merupakan komunikasi simpatis
yang memiliki makna.
6. Helping: siap membantu dengan asuhan keperawatan
7. Believing in others: meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan kemampuan
untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya
8. Learning: belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya
9. Respecting: memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain,
menjaga kerahasiaan pasien.
10. Listening: mau mendengarkan keluhan pasien
11. Feeling: dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka, senang,
frustasi dan rasa puas pasien. (Puspita, 2014)

Perawatan paliatif adalah: semua tindakan untuk meringankan beban penderitaan


pasien utamanya yang tidak mungkin disembuhkan.
Tujuan:
1. Memenuhi kebutuhan fisik, biologis, emosional spiritual
2. Mencegah/ mengurangi rasa nyeri dan keluhan lainnya
3. Memberikan dukungan moral kepada pasien dan keluarga
4. Mempersiapkan masa berkabung (bagi pasien fase terminal)

Persiapan dasar perawat paliatif:


1. Memiliki Pengetahuan & Ketrampilan sesuai prinsip2 pengelolahan Paliatif
2. Kemampuan berkomunikasi untuk menciptakan hub. terapeutic antara Pasien-
Perawat.
3. Kemampuan penilaian, pengawasan & pengelolahan asuhan keperawatan pasien
paliatif
4. Kemampuan melakukan supervisi terhadap pelaksanan perawatan, mengontrol
kondisi pasien.
5. SKS (sentuhan kasih sayang) antara perawat-pasien.

Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan sangat ditentukan oleh 3 faktor


utama:
1. Tingkat kesiapan perawat (pengetahuan, keterampilan, & sikap) untuk merawat
pasien paliatif.
2. Kondisi penyakit & respon pasien terhadap penyakitnya.
3. Daya dukung dari keluarga.

Peran perawat pada perawatan paliatif:


1. Pemberi asuhan: pengkajian keperawatan, diagnose keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi keperawatan, evaluasi keperawatan, dokumentasi
asuhan keperawatan.
Memfokuskan perhatian pada respon individu dan mengatasi masalah-masalah
kesehatan yang dihadapi pasien sebagai dampak penyakit/ efek samping.
Perawat dituntut mampu:
a. Berfikir kritis dan logis agar dapat mengambil keputusan keperawatan secara
cepat, tepat dan aman bagi pasien dan petugas.
b. Melakukan deteksi secara dini terhadap setiap keluhan dan masalah-masalah yang
timbul utamanya keluhan nyeri dan berkolaborasi dengan kesehatan lain.
c. Melakukan tindakan perawatan secara tepat dan benar sesuai standar perawatan.
2. Pengelola: unsur manajemen
Perencanaan: program asuhan paliatif pasien kanker; Pengorganisasian: program
paliatif (Dinkes Pusat/ Provinsi/ Kota/ Wilayah, unit kesehatan, profesi, akademi,
LSM); Penganggaran: besaran tariff, alokasi dan sumber dana; Kontroling: monev.
3. Pendidik: identifikasi kebutuhan klien/ keluarga, memilih metode pembelajaran,
melaksanakan pendidikan kesehatan, dokumentasi kegiatan pendidikan kesehatan,
meningkatkan kemampuan pasien dalam menghadapi masalah kesehatan akibat
penyakit kanker atau yang lain, membantu mengubah persepsi pasien yang
negative menjadi persepsi yang positif, mampu mengambil manfaat yang optimal
dari penyakitnya tersebut, membantu pasien untuk mengatasi situasi krisis yang
dialami pasien akibat diagnose penyakit, membantu menyesuaikan diri terhadap
pengalaman yang dialami, membantu memperoleh informasi yang diperlukan
tentang upaya pencegahan, membantu membentuk sikap untuk mempertahankan
atau memulihkan kesehatan, mengajarkan kemandirian pasien dan keluarga
melalui pendidikan kesehatan.
Peran perawat dalam pemberian obat paliatif:
a. Keinginan pasien untuk mendapat pengobatan
b. Kemampuan pasien menerima pengobatan
c. Partisipasi aktif pasien dalam pengobatan
d. Kepatuhan pasien dalam pengobatan
Peran perawat:
a. Mengkaji kesiapan pasien dalam manajemen pengobatan paliatif
b. Menilai pengertian pasien terhadap pengobatan paliatif
c. Harus konsumsi obat setiap hari untuk pertahankan tingkat kandungan obat dalam
darah
d. Minum obat sesuai jadwal, tidak boleh meminum obat double bila lupa
meminumnya
e. Pil harus diminum dalam dosis penuh dan tepat waktu
f. Obat paliatif tetap diminum walau keluhan nyeri tidak dirasakan lagi
g. Keputusan menghentikan pengobatan adalah advis dokter
h. Pertimbangan pola makan (penting karena obat memerlukan makanan/ asam
tertentu dalam lambung untuk mencapai penyerapan obat maksimal)
4. Konselor/ konsultan: membantu menyelesaikan masalah, membantu
mempertimbangkan, memilih cara pelayanan kesehatan yang lebih baik,
menunjang komunikasi efektif untuk memilih cara penyelesaian masalah.
5. Advokat/ pembela: menghormati hak klien/ keluarga, persetujuan tindakan,
pendampingan klien/ keluarga (mendapat sumber-sumber, pelayanan kesehatan
yang bermanfaat).
6. Peneliti: mengidentifikasi masalah, merancang penelitian, melaksanakan
penelitian, mengaplikasikan hasil riset ke dalam praktik, menginformasikan hasil
penelitian.
7. Kolaborator: melaksanakan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain; Kerjasama
lintas sector lintas program; kerjasama dengan relawan, rohaniawan, rumah
singgah.
8. Penemu kasus: meningkatkan kemampuan tentang kasus paliatif, merujuk ke RS,
menyediakan pelayanan tindak lanjut pada kasus yang teridentifikasi (home care).
9. Modifikasi lingkungan: memodifikasi lingkungan memungkinkan klien/ keluarga
melakukan perawatan, memodifikasi lingkungan agar klien/ keluarga melakukan
mobilisasi.

Anda mungkin juga menyukai