Pemba Has An
Pemba Has An
TEORI
1.1. Bor
1.1.1. Definisi Bor
Bor merupakan alat potong yang langsung menyentuh formasi, berfungsi
untuk menghancurkan dan menembus formasi, dengan cara memberi beban pada
mata bor untuk menghasilkan lubang yang bulat pada material logam maupun non
logam yang masih pejal atau material yang sudah berlubang.
2. Masonry Bits
4. Countersink Bits
5. Forster Bit
Mata bor Forster Bit digunakan untuk membuat lubang engsel sendok. Mata bor
ini sebaiknya dioperasikan dengan mesin bor duduk supaya lebih stabil. Jika
dioperasikan dengan mesin bor tangan maka akan sangat sulit mengendalikan
kestabilan posisi mata bor dan lubang yang dihasilkan pun kurang berkualitas.
Mata bor ini digunakan untuk mengebor plat besi, kuningan, alumunium, dan
akrilik. Terdapat dua jenis yang tersedia di pasaran yaitu High Speed Steel (HSS)
dan HSS-Co ( Cobalt ). HSS-Co lebih keras dari HSS, sehingga dalam
penggunaannya lebih awet, dari segi harga tentu lebih mahal dari HSS.
8. Auger Bit
Mata bor ini digunakan untuk mengebor aneka jenis kayu ataupun material lunak
lainnya. Diameternya lebih besar dari mata bor kayu standar. Mata bor ini
berbentuk ulir tunggal atau single flute dan digunakan untuk mesin bor dengan
putaran rendah.
Mata bor Hole Saw Metal digunakan untuk membuat lubang pada metal dengan
diameter tertentu, biasanya untuk diameter yang cukup besar.
Rimer mesin untuk lubang pin apabila dilihat dari bentuk mata sayatnya
terbagi menjadi tiga yaitu, reamer pin tirus mata sayat lurus/ straight taper pin
reamer, reamer pin tirus mata sayat spiral/ spiral taper pin reamer dan reamer pin
tirus mata sayat helik (helical taper pin reamer). Rimer jenis ini berfungsi untuk
membuat lubang pin tirus, yang memilki ketirusan standar.
Rimer mesin untuk lubang lubang lurus apabila dilihat dari tangkainya
terbagi menjadi dua yaitu, reamer lurus tangkai lurus dan rimer lurus tangkai tirus.
Rimer jenis ini berfungsi untuk membuat lubang lurus yang memilki toleransi dan
suaian khusus.
Untuk mendaptkan hasil lubang sesuai toleransi dan suaian yang diinginkan, garis
sumbu rimer harus benar-benar sepusat dengan garis sumbu lubang yang akan
direamer. Untuk merimer lubang lurus yang tembus, sebaiknya kedalamannya
dilebihkan kurang lebih 1/3 dari mata sayatnya, hal ini dilakukan agar lubang
benar-benar lurus. Untuk mereamer lubang tirus, disarankan lubang yang akan
direamer sebelumnya dibuat bertingkat terlebih dahulu dengan tujuan agar rimer
tidak menerima beban yang berat. Selain itu agar mendapatkan hasil yang
maksimal dan reamer yang digunakan awet, pada saat meramer harus
menggunakan putaran mesin yang sesuai dan selalu menggunakan air pendingin
atau oli.
2) Reamer Tangan
2. Ulir Segiempat
3. Ulir Trapesium
5. Ulir Bulat
6. Ulir Bola
7. Ulir Tanduk
9. Ulir Majemuk
1.4. TAP
1.4.1. Definisi TAP
TAP adalah alat yang digunakan untuk membuat ulir dalam, khusunya ulir
yang berdiameter kecil.
Snei adalah alat bantu perkakas kerja bangku yang diperuntukkan untuk
membuat ulir luar. Snei biasanya terbuat dari bahan HSS (Baja Cepat Tinggi).
Bahan sney tersebut dibuat dari karbon baja sayat cepat 9 (HSS),dalam
pemakaiannya sney tersebut dijepit dengan bantuan rumah sney yang
dilengkapi dengan tangki.
Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupaimur tetapi
ulirnya merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelahdibentuk kemudian
dikeraskan dan temper agar dia mampumelakukan pemotongan terhadap benda
kerja. Pada prosespembuatan uir, snei dipegang oleh tangkai snei.Snei yang
biasanya digunakan untuk pembuatan ulir adalah sney pejal dan sney bercelah.
Jika pada pengetapan berlaku rumus Diameter lubang D= D’- k, maka pada
penyenaian rumus diameter luar adalah D= D’+ k.
PRAKTIK
b) Facing
Proses facing dilakukan untuk membuat permukaan benda kerja rata. Untuk
langkah – langkahnya yaitu :
1. Dudukan pahat diATUR menjadi kurang lebih 100 – 150 kearah kiri.
2. Sentuhkan mata pahat ke permukaan benda kerja, setelah yakin
bersentuhan, setting spindle eretan atas ke angka 0.
3. Hindarkan pahat dari permukaan benda kerja.
4. Hidupkan mesin bubut dengan kecepatan putar sesuai dengan telah
dihitung.
5. Mulai proses facing, dengan kedalaman pemakanan 0.1-0.5 mm.
6. Lakukan proses facing hingga permukaan benda kerja terlihat halus.
7. Jauhkan mata pahat dari benda kerja lalu matikan mesinnya.
i) Facing Ø43 x 43 mm
Proses facing ini dilakukan sama seperti proses facing yang pertama, namun pada
saat melakukan facing kali ini kita harus memperhatikan ukuran benda kerja kita.
Lakukan proses facing ini hingga benda kerja berukuran 43mm.
j) Tirus
Langkah-langkah proses pembubutan tirus :
1. Gunakan pahat rata kanan luar dalam proses ini dan pastikan pahat dan
toolpost lurus tidak membentuk sudut seperti dalam proses facing.
2. Geser dudukan eretan atas berlawanan arah jarum jam sebesar 16o
dengan cara mengendorkan 4 baut yang berada pada dudukan tersebut,
setelah sudut yang dibutuhkan didapat maka kencangkan kembali baut
tersebut.
3. Lakukan pemakanan pada benda kerja, dengan setiap kali pemakanan
sebesar 0,5 mm, dengan cara memutar eretan atas searah jarum jam.
4. Lakukan langkah ketiga sampai diameter alas benda kerja yang sedang
ditiruskan menjadi 32,68 mm.
5. Jauhkan pahat dan matikan mesin, tak lupa kembalikan dudukan eretan
atas ke posisi semula.
a) Gambar Kerja
b) Facing
Proses facing dilakukan untuk membuat permukaan benda kerja rata. Untuk langkah –
langkahnya yaitu :
1. Dudukan pahat diatur menjadi kurang lebih 100 – 150 kearah kiri.
2. Sentuhkan mata pahat ke permukaan benda kerja, setelah yakin
bersentuhan, setting spindle eretan atas ke angka 0.
3. Hindarkan pahat dari permukaan benda kerja.
4. Hidupkan mesin bubut dengan kecepatan putar sesuai dengan telah dihitung.
5. Mulai proses facing, dengan kedalaman pemakanan 0.1-0.5 mm.
6. Lakukan proses facing hingga permukaan benda kerja terlihat halus.
7. Jauhkan mata pahat dari benda kerja lalu matikan mesinnya.
Proses facing ini dilakukan sama seperti proses facing yang pertama, namun pada saat
melakukan facing kali ini kita harus memperhatikan ukuran benda kerja kita. Lakukan
proses facing ini hingga benda kerja berukuran 43.5mm.
http://jaiz-blogblokan.blogspot.com/2011/09/bench-work-uliiiiiiiiiiiir.html
http://computer-maho.blogspot.com/2011_01_01_archive.html
https://yefrichan.wordpress.com/2011/01/31/mesin-peluas-lubang-reamer-machine/
http://adepras.blogspot.com/2012/02/pengertian-mesin-bor.html
http://machiningtool.blogspot.co.id/2014/09/macam-macam-jenis-ulir-types-of-thread.html
http://news.ralali.com/jenis-jenis-mata-bor-dan-fungsinya/
http://alumnimuhngawengk.blogspot.co.id/2014/09/macam-macam-jenis-dan-fungsi-alat.html
http://mesin-4ic01.blogspot.com/2010_11_01_archive.html
http://terasepte.blogspot.com/2013/04/reamer-atau-peluas.html
http://eprints.polsri.ac.id/220/3/Bab%202.pdf