Anda di halaman 1dari 7

Sineas

adalah istilah umum yang merujuk kepada seseorang yang memiliki keahlian tentang cara
dan teknik pembuatan film. Sebelum industri hiburan televisi dan teknologi digital merebak
di Indonesia, istilah ini hanya mengerucut kepada dunia perfilman saja, namun pada
akhirnya istilah sineas menjadi lebih luas termasuk di antaranya para pembuat film indie.
Yang tercakup dalam istilah sineas antara lain sutradara, asisten sutradara, sinematografer,
ilustrator musik, editor, penata suara, penulis skenario penata produksi, penata cahaya,
penata dekorasi, kameraman, penata rias, penata dan efek khusus.

teknik pengambilan gambar produksi


Angle adalah teknik pengambilan gambar dengan memperhatikan sudut
pandang atau singkatnya sudut pandang pengambilan gambar, untuk
menghasilkan gambar atau video yang menarik dan profesional sangat
disarankan untuk mengerti dan paham akan angle pada pengambilan
gambar, berikut adalah macam macam angle pengambilan gambar :

Normal Angle / Eye Level


Pengambilan gambar dengan sudut pandang yang normal atau sejajar dengan mata
manusia.

High Angle
Pengambilan gambar pada sudut pandang yang tinggi.
Low Angle
Pengambilan Gambar pada sudut pandang yang Rendah.

Bird Angle
Pengambilan gambar pada sudut pandang yang sangat tinggi dan jauh, seperti
halnya burung melihat kebawah

Frog Angle
Pengambilan gambar pada Sudut pandang yang sangat rendah dan dekat dengan
objek.
Shot adalah teknik pengambilan gambar dengan memperhatikan bidang
Pandangan pada saat pengambilan gambar, berikut macam macam
teknik shot:
Extreme Long Shot / Extreme Wide Shot
Shot ini berkesan sangat jauh dan pandangan yang sangat luas, teknik ini biasanya
mengambil gambar dengan keseluruhan

Long Shot / Wide shot


Sama halnya seperti extreme long shot, tapi pada long shot padangan lebih dekat

Medium Long Shot / Medium Wide shot


Shot ini juga berkesan jauh dan luas, atau singkatnya lebih dekat dari teknik long
shot
Close Up
Shot ini berkesan dekat, titik perhatian utama ialah objek, dan biasnya latar sangat
sedikit. Untuk objek manusia biasanya shot dilakukan dari bahu sampai atas kepala

Medium Close Up
Shot ini berkesan amat dekat, sama halnya dengan close up tetapi pada medium
close up objek sedikit lebih jauh, untuk objek manusia biasanya shot dilakukan dari
atas kepala sampai dada atau pinggang.

Extreme Close Up
Shot ini berkesan sangat dekat dan detail, objek menjadi fokus utama sehingga
mengisi seluruh layar, biasanya digunakan untuk menampilkan bagian bagian
tertentu dati tubuh manusia.
Gerakan Kamera (Camera Movement) adalah teknik pengambilan video
dengan menggerakan camera dengan tujuan memberi kesan dan arti
tersendiri, biasanya teknik seperti ini sangat di perlukan oleh orang yang
ingin terjun ke dunia cinematography (film/video). Berikut macam macam
Pergerakan Kamera (Camera Movement) :
Pan atau Panning adalah teknik menggerakan kamera secara mendatar (horizontal)
dari kanan ke kiri atau sebaliknya.

 Pan right : Gerakan kamera memutar ke kanan


 Pan left : Gerakan kamera memutar ke kiri
Tilt atau Tilting adalah teknik menggerakan kamera secara mendongak dari bawah
ke atas (vertical) atau sebaliknya.

 Tilt up : kamera mendongak ke atas


 Tilt down : kamera mendongak ke bawah

Dolly atau Track (Tracking) adalah teknik menggerakan kamera di atas tripot atau
dolly mendekati atau menjauhi subyek.

 Dolly in : kamera mendekati subyek


 Dolly out : kamera menjauhi subyek
Zoom adalah teknik gerakan lensa zoom yang mendekati atau menjauhi obyek
secara optic, Dalam Zooming ini yang bergerak bukan nya kamera tetapi lensa
kamera yang bergerak maju atau mundur.

 Zoom in : Lensa bergerak maju atau pandangan mendekati objek


 Zoom out : Lensa bergerak mundur atau pandangan manjauhi objek

A. Definisi Sinematografi
Sinematografi adalah kata serapan dari bahasa Inggris Cinematography yang
berasal dari bahasa Latin kinema 'gambar'. Sinematografi sebagai ilmu terapan
merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan
menggabung-gabungkan gambar tersebut sehingga menjadi rangkaian gambar yang
dapat menyampaikan ide (dapat mengemban cerita).
Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap
pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka
peralatannyapun mirip. Perbedaannya, peralatan fotografi menangkap gambar
tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide
pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal, sedangkan pada sinematografi
memanfaatkan rangkaian gambar. Jadi sinematografi adalah gabungan antara
fotografi dengan teknik perangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut
montase (montage).Sinematografi sangat dekat dengan film dalam pengertian
sebagai media penyimpan maupun sebagai genre seni. Film sebagai media
penyimpan adalah pias (lembaran kecil) selluloid yakni sejenis bahan plastik tipis
yang dilapisi zat peka cahaya. Benda inilah yang selalu digunakan sebagai media
penyimpan di awal pertumbuhan sinematografi. Film sebagai genre seni adalah
produk sinematografi.
B. Film sebagai Produk Sinematografi
Film adalah gambar-hidup, juga sering disebut movie. Film, secara kolektif,
sering disebut sinema. Sinema itu sendiri bersumber dari kata kinematik atau gerak.
Film juga sebenarnya merupakan lapisan-lapisan cairan selulosa, biasa di kenal di
dunia para sineas sebagai seluloid. Pengertian secara harafiah film (sinema) adalah
Cinemathographie yang berasal dari Cinema + tho = phytos (cahaya) + graphie =
grahp (tulisan = gambar = citra), jadi pengertiannya adalah melukis gerak dengan
cahaya. Agar kita dapat melukis gerak dengan cahaya, kita harus menggunakan alat
khusus, yang biasa kita sebut dengan kamera.
Film dihasilkan dengan rekaman dari orang dan benda (termasuk fantasi dan
figur palsu) dengan kamera, dan/atau oleh animasi. Kamera film menggunakan pita
seluloid (atau sejenisnya, sesuai perkembangan teknologi). Butiran silver halida
yang menempel pada pita ini sangat sensitif terhadap cahaya. Saat proses cuci film,
silver halida yang telah terekspos cahaya dengan ukuran yang tepat akan
menghitam, sedangkan yang kurang atau sama sekali tidak terekspos akan tanggal
dan larut bersama cairan pengembang (developer).
Definisi Film Menurut UU 8/1992, adalah karya cipta seni dan budaya yang
merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan
asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,
dan/atau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan
ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses lainnya, dengan atau
tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditayangkan dengan sistem
Proyeksi mekanik, eletronik, dan/atau lainnya;
Istilah film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang
dilapisi dengan zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid.
Dalam bidang fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk
menyimpan pantulan cahaya yang tertangkap lensa. Pada generasi berikutnya
fotografi bergeser padapenggunaan media digital elektronik sebagai penyimpan
gambar.
Dalam bidang sinematografi perihal media penyimpan ini telah mengalami
perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal media penyimpan selluloid (film),
pita analog, dan yang terakhir media digital (pita, cakram, memori chip). Bertolak
dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah karya sinematografi yang
memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.
Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang
sinematografi, maka pengertian film telah bergeser. Sebuah film cerita dapat
diproduksi tanpa menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah
semakin sedikit film yang menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan
gambar. Pada tahap pasca produksi gambar yang telah diedit dari media analog
maupun digital dapat disimpan pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya
sinematografi dapat disimpan Pada media selluloid, analog maupun digital.
Perkembangan teknologi media penyimpan ini telah mengubah pengertian
film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah yang mengacu pada bentuk
karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan sebagai suatu genre (cabang)
seni yang menggunakan audio (suara) dan visual (gambar) sebagai medianya.Istilah
film pada mulanya mengacu pada suatu media sejenis plastik yang dilapisi dengan
zat peka cahaya. Media peka cahaya ini sering disebut selluloid. Dalam bidang
fotografi film ini menjadi media yang dominan digunakan untuk menyimpan pantulan
cahaya yang tertangkap lensa.
Pada generasi berikutnya fotografi bergeser padapenggunaan media digital
elektronik sebagai penyimpan gambar. Dalam bidang sinematografi perihal media
penyimpan ini telah mengalami perkembangan yang pesat. Berturut-turut dikenal
media penyimpan selluloid (film), pita analog, dan yang terakhir media digital (pita,
cakram, memori chip). Bertolak dari pengertian ini maka film pada awalnya adalah
karya sinematografi yang memanfaatkan media selluloid sebagai penyimpannya.
Sejalan dengan perkembangan media penyimpan dalam bidang sinematografi,
maka pengertian film telah bergeser. Sebuah filmcerita dapat diproduksi tanpa
menggunakan selluloid (media film). Bahkan saat ini sudah semakin sedikit film yang
menggunakan media selluloid pada tahap pengambilan gambar. Pada tahap pasca
produksi gambar yang telah diedit dari media analog maupun digital dapat disimpan
pada media yang fleksibel. Hasil akhir karya sinematografi dapat disimpan Pada
media selluloid, analog maupun digital.Perkembangan teknologi media penyimpan
ini telah mengubah pengertian film dari istilah yang mengacu pada bahan ke istilah
yeng mengacu pada bentuk karya seniaudio-visual. Singkatnya film kini diartikan
sebagai suatu genre (cabang) seni yang menggunakan audio (suara) dan visual
(gambar) sebagai medianya

Anda mungkin juga menyukai