Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Peran televisi sebagai media massa

Secara teknis televisi dapat diartikan sebagai sebuah alat


penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata “tele” dan
“vision”, yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak
(vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh.

Sedangkan pengertian komunikasi massa media televisi ialah


proses komunikasi antara komunikator dengan komunikan (massa) melalui
sebuah sarana, yaitu televisi. Dalam komunikasi massa media tersebut,
lembaga penyelenggara komunikasi bukan secara perorangan, melainkan
melibatkan banyak orang dengan organisasi yang kompleks dan
pembiayaan yang besar. Karena media televisi bersifat transitory (hanya
meneruskan), mata pesan-pesan yang disampikan melalui komunikai
massa media tersebut hanya dapat didengar dan dilihat sekilas. Pesan-
pesan televisi bukan hanya didengar, tetapi juga dapat dilihat dalam gambar
yang bergerak (audio visual) (Wawan Kuswandi, 1996:16).

Karena sifat komunikasi massa media televisi yang transitory (hanya


meneruskan) itu maka: (1) isi pesan yang akan disampaikannya harus
singkat dan jelas, (2) cara penyampaian kata per kata harus benar, (3)
intonasi suara dan artikulasi harus tepat dan baik (Wawan Kuswandi,
1996:18).

Paradigma Harold D. Lasswell (1984) tentang proses komunikasi


yang berbunyi “Who, says waht, to whom, in which channel, and with what
effect?“. Secara langsung menggambarkan bahwa proses komunikasi
seseorang memerlukan media. Memasukan paradigma Lasswell dalam
komunikasi massa media televisi, secara tegas memperlihatkan bahwa
dalam setiap pesan yang disampaikan te1evisi; tentu saja mempunyai
tujuan khalayak, sasaran, serta akan mengakibatkan umpan balik, baik
secara langsung maupun tidak langsung.

Posisi dan peran media televisi dalarn operasionalisasinya di


masyarakat, tidak berbeda dengan media cetak dan radio. Robert K. Avery
dalam bukunya “Communication and The Media” dan Stanford B. Weinberg
dalam “Messeges – A Reader in Human Communication”, Random House,
New York 1980, mengungkapakan tiga fungsi media:

a. The surveillance of the environment, yaitu mengamati lingkungan.


b. The correlation of the part of society in responding to the
environment, yaitu mengadakan korelasi antara informasi ada yang
diperoleh dengan kebutuhan khalayak sasaran, karena komunikator
lebih menekankan pada seleksi evaluasi dan interpretasi.
c. The transmission of the social heritage from one generation to the
next, maksudnya ialah menyalurkan nilai-nilai budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya.

Ketiga fungsi di atas pada dasarnya memberikan suatu penilaian


pada media massa sebagai alat atau sarana yang secara sosiologis
menjadi perantara untuk menyambung atau menyampaikan nilai-nilai
tertentu kepada masyarakat. Tepatlah apabila ketiga fungsi yang
dinyatakan oleh Harold Laswell tersebut menjadi kewajiban yang perlu
dilakukan oleh media massa pada umumnya (Wawan Kuswandi, 1996:24).

Untuk di Indonesia sendiri, televisi sebagai media komunikasi massa


mengalami perkembangan yang dinamis. Televisi mulai masuk di Indonesia
(Jakarta) pada tahun 1962, bertepatan dengan “The 4th Asian Games”.
Ketika itu Indonesia menjadi penyelenggara. Peresmian pesta olahraga
tersebut bersamaan dengan peresmian penyiaran televisi oleh Presiden
Soekarno, tanggal 24 Agustus 1962. Televisi yang pertama muncul adalah
TVRI dengan jam siar antara 30-60 menit sehari (Wawan Kuswandi,
1996:34).

Dunia pertelevisian di Indonesia berkembang pesat seiring dengan


deregulasi pertelevisian Indonesia oleh pemerintah sejak tanggal 24
Agustus 1990 melalui Surat Keputusan Menteri Penerangan nomor 111
tahun 1990 yang mengatur tata cara penyiaran di Indonesia. Hal ini terbukti
dengan bermunculannya televisi-televisi swasta. Pada saat itu pemerintah
mengijinkan lima saluran televisi swasta yakni RCTI, SCTV, TPI, ANTV, dan
Indosiar, mandiri untuk beroperasi secara nasional (Ishadi SK, 1999:20).

Dan saat ini tercatat sudah ada 10 stasiun televisi swasta nasional
yang telah mengudara yakni RCTI, SCTV, TPI, ANTV, lndosiar, Trans TV,
Trans7, Global TV, Metro TV, dan TV One. Ini masih ditambah dengan
puluhan tv lokal dan tv kabel lainnya. Hal ini membuktikan bahwa televisi
memang sudah menjadi “barang penting” di Indonesia dan mi bisa menjadi
media komunikasi massa yang paling efektif.

2.2 Jenis program acara

Program televisi sebagai faktor yang paling penting dalam mendukung


finansial suatu penyiaran radio dan televisi adalah program yang membawa
audien mengenal suatu penyiaran. Berbagai jenis program televisi tersebut
dapat dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

2.2.1 Berita Keras (Hard news)

Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan


menarik yang harus segera disajikan oleh media penyiaran karena sifatnya
harus segera ditayangkan agar dapat diketahui khalayak audien
secepatnya.

2.2.2 Straight News

Straight News berarti berita “langsung” (Straight News). Maksudnya


suatu berita yang singkat (tidak detail) dengan hanya menyajikan informasi
terpenting saja yang mencangkup 5W+1H (who, what, where, when, why,
dan how) terhadap suatu peristiwa yang diberitakan. Berita jenis ini sangat
terkait waktu (deadline) karena informasi nya sangat cepat basi jika
terlambat disampaikan kepada audien.

2.2.3 Feature

Program berita yang menampilkan berita- berita ringan misalnya


informasi mengenai tempat makan yang enak atau tempat liburan yang
menarik semacam ini disebut feature. Dengan demikian. Feature adalah
berita ringan (soft news) namun menarik. Pengertian “menarik” disini adalah
informasi yang lucu, unik, aneh, menimbulkan kekaguman, dan
sebagainya. Tidak terlalu terikat dengan waktu penayangan, namun karena
durasinya singkat (kurang dari lima menit) dan ia menjadi bagian dari
program berita, maka feature masuk ke dalam kategori hard news. Jika
feature terkait dengan peristiwa penting atau terkait dengan waktu harus
segera disiarkan dalam suatu program berita disebut dengan news feature.

2.2.4 Infotainment

Berita yang menyajikan informasi mengenai kehidupan orang-orang


yang dikenal masyarakat (celebrity), dan arena sebagian besar dari mereka
bekerja pada industri hiburan, seperti pemain film/sinetron, penyanyi, dan
sebagainya. Infotainment adalah salah satu bentuk berita keras karena
memuat informasi yang harus segera ditayangkan. Program berita reguler
terkadang menampilkan berita mengenai kehidupan selebritis yang
biasanya disajikan pada segmen akhir suatu program berita.

2.2.5 Berita Lunak (Soft News)

Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat segera
ditayangkan. Program yang masuk ke dalam kategori berita lunak adalah
2.2.6 Current Affair

Program yang menyajikan informasi terkait dengan suatu berita


penting yang muncul sebelumnya namun dibuat secara lengkap dan
mendalam, cukup terikat dengan waktu. Batasannya adalah bahwa selama
isu yang dibahas masih mendapat perhatian khalayak maka current affair
dapat disajikan. Misalnya, program yang menyajikan cerita mengenai
kehidupan masyarakat setelah ditimpa bencana alam dahsyat, seperti
gempa bumi atau tsunami.

2.2.7 Magazine

Diberi nama magazine karena topik atau tema yang disajikan mirip
dengan topik-topik atau tema yang terdapat dalam suatu majalah. Magazine
adalah program yang menampilkan informasi ringan namun mendalam,
dengan kata lain magazine adalah feature dengan durasi lebih panjang,
ditayangkan pada program tersendiri yang terpisah dari program berita.

2.2.8 Dokumenter

Dokumenter adalah program informasi yang bertujuan untuk


pembelajaran dan pendidikan namun disajikan dengan menarik. Misalnya,
menceritakan mengenai suatu tempat, kehidupan atau sejarah seorang
tokoh, kehidupan atau sejarah suatu masyarakat (misalnya suku terasing)
atau kehidupan hewan di padang rumput dan sebagainya. Suatu program
dokumenter adakalanya dibuat seperti membuat sebuah film sehingga
sering disebut dengan film dokumenter.

2.2.9 Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang


menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik
tertentu dipandu seorang pembawa acara (host). Mereka yang diundang
adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau
topik yang diperbincangkan atau mereka seorang ahli dalam masalah yang
tengah dibahas.

2.2.10 Drama

Kata “Drama” berasal dari bahasa Yunani dran yang berarti bertindak
atau berbuat (action). Program drama adalah pertunjukan “show” yang
menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter seorang atau
beberapa orang (tokoh) yang diperankan oleh pemain (artis) yang
melibatkan konflik dan emosi. Dengan demikian, program drama biasanya
menampilkan sejumlah pemain yang memerankan tokoh tertentu. Suatu
drama akan mengikuti kehidupan atau petualangan para tokohnya.
Program televisi yang termasuk dalam program drama adalah sinema
elektronik (sinetron) dan film. Program televisi yang termasuk dalam
program drama adalah:

Sinetron (Sinema Elektronik). Telenovela merupakan istilah yang


digunakan televisi Indonesia untuk sinetron yang berasal dari Amerika lain.
Sinetron merupakan drama yang menyajikan cerita dari berbagai tokoh
secara bersamaan. Masing-masing tokoh memiliki alur cerita mereka
sendiri-sendiri tanpa harus dirangkum menjadi suatu kesimpulan. Akhir
cerita sinetron cenderung selalu terbuka dan sering kali tanpa penyelesaian
(Open-ended). Cerita cenderung dibuat berpanjang-panjang selama masih
ada audien yang menyukainya.

Film. Televisi sering menayangkan film sebagai salah satu jenis program
yang masuk dalam kelompok atau kategori drama. Adapun yang dimaksud
film di sini adalah film layar lebar yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan
film. Karena tujuan pembuatannya adalah untuk layar lebar (theater), maka
biasanya film baru bisa ditayangkan di televisi setelah terlebih dahulu
dipertunjukan di bioskop atau bahkan setelah film itu didistribusikan atau
dipasarkan dalam bentuk VCD atau DVD. Dengan demikian, televisi
menjadi media paling akhir yang dapat menayangkan film sebagai salah
satu programnya.
2.2.11 Permainan atau Game Show

Quiz Show, merupakan bentuk program permainan yang paling


sederhana dimana sejumlah peserta saling bersaing untuk menjawab
pertanyaan.

Reality Show, sesuai dengan namanya maka program ini mencoba


menyajikan suatu situasi seperti konflik, persaingan atau hubungan
berdasarkan realitas yang sebenarnya, menyajikan situasi sebagaimana
apa adanya. Dengan kata lain, program ini mencoba menyajikan suatu
keadaan yang nyata mungkin tanpa rekayasa. Namun pada dasarnya
reality show tetap merupakan permainan (game).

2.2.12 Musik

Program musik dapat ditampilkan dalam dua format, yaitu video klip
atau konser. Program musik ini dapat dilakukan di lapangan (outdoor)
ataupun di dalam studio (indoor). Program musik di televisi sangat
ditentukan dengan kemampuan artis yang menarik audien, tidak saja dari
kualitas suara namun juga berdasarkan bagaimana mengemas
penampilannya agar menjadi menarik.

2.2.13 Pertunjukan

Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan seseorang


atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio,
di dalam ruangan ataupun di luar ruangan. Jika mereka yang tampil para
musisi, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukkan musik, jika yang tampil
justru masak, maka pertunjukkan itu menjadi pertunjukkan memasak,
begitu juga pertunjukkan sulap wayang, lenong, dan lain-lain.
2.3 Talkshow

Salah satu format yang sering digunakan televisi dalam


menampilkan wacana ”serius” adalah talk show. Talk show merupakan
wacana broadcast yang bisa dilihat sebagai produk media maupun sebagai
talk oriented terus-menerus. Sebagai produk media, talk show dapat
menjadi ‘teks’ budaya yang berinteraksi dengan pemirsanya dalam
produksi dan pertukaran makna. Sebagai sebuah proses dialog, talk show
akan memperhatikan masalah efisiensi dan akurasi, pada aspek kontrol
pembawa acara, kondisi partisipan dan even evaluasi audiens.

Dari segi bahasa talkshow adalah istilah populer yang berasal dari
bahasa asing. Talk artinya percakapan / perbincangan / pembicaraan,
sedangkan show artinya pertunjukan / pameran / tontonan. Dari kedua kata
tersebut bila digabung maka artinya yaitu perbincangan yang
dipertontonkan. Namun tidak sampai disitu, karena percakapan yang
dipertontonkan (talkshow) membutuhkan materi acara yang didesain
sedemikian rupa, misalnya tentang tema yang hendak disampaikan, kapan,
bagaimana cara penyampaiannya, sehingga dibutuhkan prinsip-prinsip
atau aturan-aturan.

Talk show mempunyai ciri tipikal: menggunakan percakapan


sederhana (casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk
menghadapi heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat mestilah benar-
benar penting (atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau
setidaknya menarik bagi pemirsanya. Wacana yang diketengahkan
merupakan isu (atau trend) yang sedang berkembang dan hangat di
masyarakat. Berdasarkan Keputusan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor
009/SK/KPI/8/2004 Tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar
Program Siaran Komisi Penyiaran Indonesia pada Pasal 8 disebutkan bila
program talk show termasuk di dalam program faktual. Adapun pengertian
program faktual merujuk pada program siaran yang menyajikan fakta non-
fiksi.
Talkshow merupakan salah satu program hiburan di televisi dengan
memiliki tiga komponen dasar, yakni: studio televisi, host (pemandu acara),
dan wawancara.Selain dari tiga komponen tersebut dapat ditambahkan
pula komponen-komponen lainnya agar lebih menghidupkan berupa
penampilan hiburan nyanyian atau penampilan tayangan-tayangan
bernuansa lain. Adapun mengenai awal kemunculan talkshow, dimulai dari
radio sekitar tahun 1940-an, seiring meningkatnya teknologi dengan
kemunculan televisi, maka dibuatlah percobaan dengan menampilkan di
layar televisi ditahun 1950-an. Hal tersebut karena tuntutan kreasi terbaru
selalu dibutuhkan dalam menyampaikan informasi, sehingga talkshow
sendiri menjadi salah satu tipe komunikasi yang muncul sebagai hasil kreasi
dan juga memunculkan banyak bentuk variasi sampai saat ini, berupa
banyaknya variasi talkshow.

Istilah Talkshow adalah aksen dari bahasa inggris di Amerika. Di


Inggris sendiri, istilah Talkshow ini biasa disebut Chat Show. Pengertian
Talkshow adalah sebuah program televisi atau radio dimana seseorang
ataupun group berkumpul bersama untuk mendiskusikan berbagai hal topik
dengan suasana santai tapi serius, yang dipandu oleh seorang moderator.
Kadangkala, Talkshow menghadirkan tamu berkelompok yang ingin
mempelajari berbagai pengalaman hebat. Di lain hal juga, seorang tamu
dihadirkan oleh moderator untuk berbagi pengalaman. Acara Talkshow ini
biasanya diikuti dengan menerima telpon dari para pendengar/penonton
yang berada di rumah, mobil, ataupun ditempat lain. Sebenarnya talk show
dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1. Talk show yang sifatnya ringan dan menghibur

2. Talk show yang sifatnya formal dan serius

Talk show yang sifatnya formal itu umunya masuk dalam kategori
berita, sementara talkshow yang bersifat ringan itu masuk dalam kategori
informasi. Untuk kategori yang kedua ini, talk show biasanya disampaikan
dalam suasana yang santai dan penuh keakraban dengan mengundang
satu atau lebih narasumber untuk membahas topik yang sedang hangat.
Topik-topik yang sifatnya ringan dan mudah dicerna oleh pemirsa. Suasana
santai dan ringan itu juga tercermin dari kepiawaian sang tuan rumah acara
(host) alias moderator yang menghidupkan suasana dengan komentar-
komentar atau ulah jahil yang memancing tawa.

2.4 Ciri Program Talkshow

Terdapat dua ciri program talkshow yang sering ditampilkan di


stasiun TV lokal maupun stasiun TV nasional, yaitu:2

a) Talkshow mempunyai ciri tipikal: menggunakan percakapan sederhana


(casual conversation) dengan bahasa yang universal (untuk menghadapi
heterogenitas khalayak). Tema yang diangkat mestilah benar-benar penting
(atau dianggap penting) untuk diketahui khalayak atau setidaknya menarik
bagi pemirsanya. Wacana yang diketengahkan merupakan isu (trend) yang
sedang berkembang dan hangat di masyarakat. Berdasarkan Keputusan
Komisi Penyiaran Indonesia Nomor 009/SK/KPI/8/2004 Tentang Pedoman
Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Komisi Penyiaran
Indonesia pada Pasal 8 disebutkan bila program talkshow termasuk di
dalam program faktual. Adapun pengertian program faktual merujuk pada
program siaran yang menyajikan fakta non-fiksi

b) Talkshow yang cirinya formal dan serius umumnya termasuk dalam


kategori berita, sementara talkshow yang sifatnya ringan dan menghibur
termasuk dalam kategori informasi. Untuk kategori yang kedua ini, talkshow
biasanya disampaikan dalam suasana yang santai dan penuh keakraban
dengan mengundang satu atau lebih narasumber untuk membahas topik
yang sedang hangat. Topik-topik yang sifatnya ringan dan mudah dicerna
oleh pemirsa. Suasana santai dan ringan itu juga tercermin dari kepiawaian
sang tuan rumah acara (host) alias moderator yang menghidupkan suasana
dengan komentar komentar atau ulah jahil yang memancing tawa.

Anda mungkin juga menyukai