Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS GENDING
Jalan Veteran 175 a (031) 3985872
Email : pusk.gending@gmail.com
GRESIK 61123

KERANGKA ACUAN KERJA


BATRA (PENGOBATAN TRADISIONAL)

A. LATAR BELAKANG
Di era keterbukaan ini banyak bermunculan praktek pengobat tradisional
sebagai penyelenggara pengobatan alternatif kepada masyarakat. Untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Pengobat Tradisional (BATRA)
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat maka dilakukan monitoring
evaluasi kegiatan batra.
Kegiatan ini sebagai implementasi dari Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1076 / Menkes / SK / VII / 2003 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional (BATRA) dan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1109 / Menkes / Per / IX / 2007 tentang
Penyelenggaraan Pengobatan Komplementer Alternatif di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan pelayanan Pengobat Tradisonal ( BATRA
) terhadap masyarakat lebih bermutu sehingga terhindar dari hal-hal yang tidak
diinginkan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Membina upaya pengobatan tradisional.
2. Tujuan Khusus :
a) Memberikan perlindungan kepada masyarakat.
b) Menginventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara
pengobatannya

C. BENTUK KEGIATAN :
1 Sasaran
Batra dapat dilaksanakan sebanyak 3 kali dalam 1 tahun. Dengan pelaporan
inventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatan dan
melaporkan kegiatan tiap 4 bulan sekali.
2 Indikator kinerja
a) Pengobat tradisional.
b) Jenis pengobatan.
c) Cara pengobatan.
3 Target Kinerja
a) Melaporkan inventarisasi jumlah pengobat tradisional, jenis dan cara
pengobatan yang ada di wilayah kerja.
b) Membina dan pengawasan pengobat tradisional diarahkan untuk
meningkatkan mutu, manfaat dan keamanan pengobat tradisional.
c) Pengobat tradisional yang ada di wilayah kerja puskesmas maesan
diarahkan untuk mendaftarkan diri kepada kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota setempat untuk memperoleh STPT dan SIPT .
4 Pelaksana
Dalam setiap kegiatan battra ini tidak dapat hanya dilaksanakan oleh
Seorang petugas battra Puskesmas, namun juga membutuhkan dukungan
atau kerja sama baik secara lintas program ataupun Lintas sektor berikut
penjabaran dari fungsi masing masing pelaksana :
a) Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas disini berfungsi sebagai penanggung jawab wilayah,
artinya sebagai pejabat yang memiliki kewenangan dalam memberikan
keputusan secara kolegial bila terjadi kejadian yang membutuhkan
tindakan yang dapat berakibat hukum.
b) Koordinator batra
Memiliki tugas melakukan pencatatan inventarisasi terhadap jumlah
pengobat tradisional, jenis dan cara pengobatannya. Sebagai fasilitator
pengobat tradisional untuk memperoleh STPT DAN SIPT
c) Promkes ( Promosi Kesehatan )
Membantu memberikan Penyuluhan dan usaha Promotif lainnya, untuk
pengobat tradisional maupun untuk masyarakat.
d) Petugas Wilayah ( Perawat desa atau Bidan Desa )
Bertanggung jawab terhadap wilayahnya, dalam usaha baik secara
Promotif maupun sebagai mitra pengobat tradisional. Serta melaporkan
secara kontinue kepada koordinator batra pengobat tradisional di
wilayahnya.
e) Kesling ( Kesehatan Lingkungan )
Melakukan pemantauan serta melakukan analisa terhadap fasilitas
pelayanan kesehatan tradisional terutama yang berhubungan dengan
lingkungan.
f) Lintas Sektor
Disini peran lintas sektor sangat penting sekali. Yang termasuk
didalamnya Muspika, Tokoh masyarakat,Tokoh agama dan Kader
kesehatan.Untuk membantu pengawasan terhadap pengobat tradisional.
5 Metode Kerja
Metode kerja batra adalah sebagai berikut :
Menerima laporan jumlah pengobat tradisional dari petugas wilayah

Melakukan inventarisasi laporan,dengan cara merekapitulasi laporan


dari petugas wilayah.

Melakukan pelacakan lanjutan untuk pengobat tradisional yang


belum memiliki STPT dan SIPT, sebagai perlindungan kepada
pengobat tradisional maupun masyarakat.

Memberikan pembinaan kepada pengobat tradisional.

Melakukan analisa data hasil rekapitulasi untuk dilaporkan ke


Dinas kesehatan ke bagian yansus, sebagai bukti pelaksanaan
kegiatan.
6 Sumber dana
Pendanaan pada setiap kegiatan battra diperoleh dari dana BOK atau
( Bantuan Operasional Kesehatan ). Dalam BOK dapat dijabarkan Rincian
anggaran kegiatan batra sebagai berikut :

Transpot Petugas = 2 orang Petugas X 6 Kelurahan X Rp 100.000 = Rp 1.200.000

7 Syarat Minimal Alat yang Digunakan


Dalam Setiap Pelaksanaan kegiatan battra terdapat berapa syarat yang
harus terpenuhi bila melakukan suatu kegiatan yaitu :
a) Data yang didapatkan harus valid dan sesuai dengan keadaan yang
terjadi.
b) Menggunakan sarana dan prasarana yang mudah dijangkau dan sesuai
standart prosedur.
8 Instumen atau media yang digunakan
Dalam Pelaksanaan Kegiatan battra terdapat beberapa Instrumen atau
media yang digunakan koordinator batra untuk mengumpulkan laporan dan
data yaitu :
a) Profil batra
Laporan ini dibuat petugas desa bidan/perawat dengan memasukkan
data profil battra yang dilaporkan tiap wilayah.. ( Contoh Formulir
terlampir )
b) Rekapitulasi batra
Laporan ini dibuat dan dilaporkan oleh koordinator battra. ( Contoh
Formulir terlampir )
g) Data pengobat tradisional
Laporan ini dibuat dan dilaporkan oleh koordinator battra. ( Contoh
Formulir terlampir )
h) Fasilitas pelayanan kesehatan tradisional :
Laporan ini berisi Jumlah fasilitas pelayanan kesehatan tradisional yang
ada di wilayah.
( Contoh Formulir terlampir )
i) Data asosiasi batra
Laporan ini di isi jika ada asosiasi batra di wilayah kerja.

D. SISTEM MONITORING DAN PENILAIAN KINERJA


Sistem monitoring dan penilaian kinerja dari koordinator battra dilakukan
tiap enam bulan sekali. Dilanjutkan dengan PKP yang dilaksanakan tiap awal
tahun.

Gresik,
Penanggung Jawab UKM Esensial dan Penanggung Jawab UKM
Perkesmas Pengembangan

NI KETUT......
NURUL INAYAH NIP.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Gending

Drg.PEKIK PITA MAHARTI


NIP.

Anda mungkin juga menyukai