Anda di halaman 1dari 11

Kurs yang relevan untuk contoh ini adalah sebagai berikut:

Tanggal Nilai setara rupiah dari 1 yen


Kurs tunai Kurs masa depan
1 agustus 20X1 Rp 75 Rp 83(240 hari)
1 oktober 20X1 80 85(180 hari)

Pada tanggal 1 agustus 20X1,perusahaan menentukan nilai komitmen untuk membayar yen atas
utang masa depan menggunakan kurs masa forward. Akan tetapi,utang tidak dicatat pada tanggal
1 agustus karena transaksi pertukaran belum terjadi;utang hanya dicatat dalam bentuk
memorandum saja. Forward exchange contract harus dinilai menggunakan nilai wajar. Pada saat
perusahaan masuk dalam Forward exchange contract,kontrak tersebut belum mempunyai nilai
wajar neto karena piutang mata uang asing sebesar Rp 166.000.000 sama dengan utang rupiah
berdasarkan kontrak. Perubahan berikutnya dalam nilai wajar dari kontrak forward akan diukur
menggunakan kurs forward dan jika bunga signifikan,maka akan didiskontokan untuk
mencerminkan nilai waktu dari uang. Untuk tujuan ilustrasi,kita asumsikan bahwa bunga tidak
signifikan dan efektivitas lindung nilai diukur dengan menggunakan referensi perubahan kurs
forward.

1 agustus 20X1

(14) Piutang mata uang asing ke broker (¥) 166.000.000

Utang rupiah ke broker 166.000.000

Diperoleh dari menandatangani kontrak masa depan untuk menerima 2.000.000 yen dalam
240 hari:

Rp 166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs forward 240 hari pada tanggal 1 agustus 20X1

Pada tanggal 1 oktober 20X1, Forward exchange contract dinilai kembali sesuai dengan nilai
wajarnya berdasarkan PSAK 55. Utang usaha dalam yen dicatat pada saat penerimaan
persediaan.
1 oktober 20X1

(15) Piutang mata uang asing dari broker (¥) 4.000.000

Keuntungan transaksi mata uang asing 4.000.000

Diperoleh dari menyesuaikan kontrak masa depan dengan nilai wajarnya,menggunakan kurs
masa depan pada tanggal tersebut,dan mengakui keuntungan:

Rp170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt

-166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agt

Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp85 – Rp 83)

(16) Kerugian transaksi mata uang asing 4.000.000

Komitmen pasti 4.000.000

Untuk mencatat kerugian dari aspek istrumen keuangan dari komitmen:

Rp170.000.000 = ¥2.000.000 X Rp85 kurs masa depan 180 hari pada tanggal 1 okt

-166.000.000 = ¥2.000.000 X Rp83 kurs masa depan 240 hari pada tanggal 1 agt

Rp 4.000.000 = ¥2.000.000 X (Rp85 – Rp 83)

Akun komitmen adalah akun temporer selama angka waktu komitmen yang belum diakui. jika
akun tersebut mempunyai saldo debit,maka akan ditampilkan dalam bagian asset di neraca;jika
mempunyai saldo kredit,sebagaimana dalam contoh ini,maka akan ditampilkan dalam bagian
liabilitas pada laporan posisi keuangan sebagai berikut :
Asset Kewajiban
Kontrak masa dapan pada ilai wajar 4.000.000 komitmen 4.000.000

Keuntungan transaksi mata uang asing sebesar Rp4.000.000 dihapus terhadap kerugian transaksi
mata uang sebesar Rp4.000.000,sehingga tidak ada pengaruhnya terhadap laba neto.

(17) Persediaan 156.000.000

Komitmen 4.000.000

Utang usaha (¥) 160.000.000

Mencatat utang usaha menggunakan kurs spot dan mencatat pembelian persediaan:

Rp160.000.000 = ¥2.000.000 X Rp80 kurs spot tanggal 1 oktober

Pengamatan penting dari ilustrasi

Ayat jurnal tanggal 1 agustus 20x1 mencatat penandatanganan forward exchange contract yang
digunakan untuk lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasi, yang timbul
dari perjanjian pembeli yang tidak dapat dibatalkan. Pada ayat jurnal (15) dan (16), kontrak
forward dan komitmen utang dalam mata uang asing yang dilindung nilai variabel pokok
direvaluasi ke nilai pada saat ini, dan keuntungan sebesar Rp. 4.000.000 atas kontrak forward
saling hapus kerugian sebesar Rp. 4.000.000 atas komitmen utang dalam mata uang asing. Ayat
jurnal (17) mencatat utang usaha dalam yen dengan kurs spot pada saat ini dan mencatat neto
persediaan Rp. 4.000.000 yang dihasilkan dari pengakuan kerugian sebesar Rp. 4.000.000 pada
aspek instrumen keuangan dari komitmen pasti dalam ayat jurnal (16).

Pada pembahasan ini, perusahaan mempunyai posisi liabilitas neto yang terkena eksposur, yang
dilindungi nilai dengan forward exchange contract, dan akuntansi berikutnya mengikuti
akuntansi untuk posisi liabilitas mata uang asing yang terkena eksposur seperti yang disajikan
sebelumnya di kasus 1. Figur 11-5 menyajikan perbandingan side by side dari ayat jurnal untuk
kontrak forward dan komitmen pasti yang belum diakui, yang dinilai dengan kurs forward.
Utang usaha yang didenominasi dalam mata uang asing yang terkena eksposur diakui pada saat
perusahaan menerima persediaan dan dinilai menggunakan kurs spot.
Kasus 3: lindung nilai transaksi mata uang asing diperkirakan: lindung nilai
arus kas mata uang asing

Perbedaan perlakuan akuntansi untuk lindung nilai transaksi diperkirakan sebagai lindung nilai
arus kas dengan lindung nilai komitmen mata uang asing yang dapat di identifikasi sebagai
lindung nilai atas nilai wajar. Transaksi yang diperkirakan adalah terjadi sesuai dengan yang
diperkirakan,tetapi lindung nilai atas transaksi yang diperkirakan diperlakukan sebagai lindung
nilai arus kas dengan bagian efektif dari perubahan nilai wajarnya diakui dalam pendapatan
komprehensif. Jenis lindung nilai ini adalah lindung nilai terhadap perubahan dalam arus kas
yang mungkin terjadi dimasa depan yang akan timbul dari perubahan dalam kurs mata uang
asing. Transaksi yang diperkirankan dapat menjadi komitmen jika pihak pihak terlibat membuat
perjanjian yang mengikat.

Kasus 4: spekulasi dipasar mata uang asing

Sebuah entitas memutuskan untuk berspekulasi dalam mata uang asing sebagaimana dapat
dilakukan pada komoditas lain. Sebagaimana contoh,perusahaan Indonesia menduga rupiah akan
menguat terhadap euro,yaitu kurs langsung akan menurun. Dalam kasus ini perusahaan
Indonesia dapat berspekulasi dengan forward exchange contact dengan menjual euro untuk
penyerahan dimasa depan,dengan harapan dapat membeli euro dengan harga lebih rendah pada
saat penyerahan.

Substansi ekonomis dari spekulasi mata uang asing adalah untuk memberikan risiko valuta asing
kepada investor,dengan mana investor berharap dapat memperoleh laba. Kurs untuk penilaian
terkait dengan kontrak valuta asing spekulatif adalah kurs forward selama jangka waktu kontrak
forward. Keuntungan atau kerugian kontrak forward spekulatif dihitung dengan menentukan
perbedaan antara kurs forward pada tanggal kontrak (atau tanggal penilaian sebelumnya ) dengan
kurs forward yang tersedia selama jangka waktu kontrak. Kurs forward digunakan untuk menilai
kontrak forward.

FIGUR 11-5 Perbandingan Ayat Jurnal : Lindung Nilai Komitmen Pasti yang Belum Diakui
Ilustrasi Spekulasi dengan Kontrak forward

Contoh berikut mengilustrasikan akuntansi untuk perusahaan Indonesia yang


melakukan kontrak masa depan spekulatif dalam Euro (€), suatu mata uang dimana
perusahaan tidak mempunyai piutang, utang, atau komitmen.
1. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, PT Induk melakukan kontrak masa depan 180
hari untuk menyerahkan €4.000 pada kurs masa depan Rp. 14.740 = €1, saat
kurs tunai adalah Rp. 14.730 = € 1. Oleh karenanya, kontrak masa depan akan
menyerahkan €4.000 dan menerima Rp.58.960.000 (€4.000 x Rp. 14.740)
2. Pada tanggal 31 Desember 20X1 – Tanggal neraca- kurs masa depan untuk
kontrak masa depan 90 hari adalah Rp. 14.780 = €1, kurs tunai untuk franc
adalah Rp. 14750 =
€1
3. Pada tanggal 1 April 20X2, perusahaan membeli €4.000 dipasar dan
menyerahkan franc ke broker, menerima harga kontrak masa depan yang
disetujui Rp. 58.960.000. Pada tanggal tersebut, kurs tunai Rp. 14.770 = €1.

FIGUR 11-6
Pengamatan penting dari ilustrasi

Ayat jurnal 1 Oktober mencatat utang kontrak masa depan ke broker sebesar 4.000 euro. Utang
tersebut didenominasi dalam mata uang asing tetapi harus ditranslasi ke rupiah yang merupakan mata
uang pelaporan PT induk. Untuk kontrak spekulatif, akun kontrak masa depan dinilai sebesar nilai
wajarnya menggunakan kurs masa depan selama sisa jangka waktu kontrak.

Ayat jurnal 31 Desember menyesuaikan utang yang didenominasi dalam mata uang asing ke saldo yang
seharusnya pada tanggal neraca. Utang, Utang Mata Uang Asing ke Broker, disesuaikan untuk
mencerminkan peningkatan kurs masa depan dari tanggal 1 Oktober. Kerugian transaksi mata uang
asing dilaporkan dalam laporan laba rugi, umumnya dimasukkan dalam bagian “Pendapatan (Kerugian)
Lain-lain”

Ayat jurnal (20), ayat jurnal pertama pada tanggal 1 April, menilai kembali utang mata uang asing
menjadi nilai setara rupiah menggunakan kurs tunai dan mengakui keuntungan spekulatif. Ayat jurnal
(21) menunjukkan perolehan 4.000 euro dari pasar pada kurs tunai Rp. 14.770 = €1. Euro ini akan
digunakan untuk menyelesaikan utang mata uang asing ke pasar broker. Dua ayat jurnal berikutnya
pada tanggal tersebut . (22) dan (23), mengakui penyelesaian kontrak masa depan dengan penyerahan
4.000 euro ke broker dan menerima Rp.58.960.000 yang sesuai dengan perjanjian pada saat kontrak
ditandatangani pada tanggal 1Oktober 20X1. Keuntungan traksasi mata uang asing sebesar Rp. 40.000
adalah perbedaan antara nilai kontrak pertukaran mata uang asing pada tanggal 31 Desember
menggunakan kurs masa depan dan nilai mata uang asing pada tanggal 1 April menggunakan kurs tunai.

Ingat bahwa perusahaan telah melakukan spekulasi dan mengalami kerugian karena rupiah melemah
terhadap euro. Kerugian neto dari kontrak masa depan spekulatif adalah Rp 120.000, yang merupakan
perbedaan antara kerugian sebesar Rp. 160.000 yang diakui di tahun 20X1 dan keuntungan sebesar Rp.
40.000 yang diakui ditahun 20X2.

Walaupun contoh ini menunjukkan penyerahan unit mata uang asing dengan menggunakan kontrak
masa depan, sebuah perusahaan juga dapat melakukan perjanjian untuk menerima unit mata uang
asing. Dalam kasus ini, ayat jurnal 1 Oktober menjadi sebagai berikut.

11-7
Figur 11-7

Anda mungkin juga menyukai