Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk menjalankan
fungsinya yang merupakan dapat dilihat dari daya tahan, keandalan, ketepatan,
dan kemudahaan pemeliharaan. Strategi perusahaan adalah suatu cara perusahaan
untuk tetap menjaga konsistensi kualitas produknya di pasaran dan untuk bersaing
dengan kompetitornya dengan melakukan pertumbuhan serta perkembangan dari
seluruh sektor perusahaan. Dengan melakukan penerapan strategi pemasaran yang
akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan, sehingga
kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan atau dipertahankan sebagai
penunjang langsung terhadap peningkatan laba perusahaan. Dengan adanya
strategi perusahaan tersebut maka perusahaan akan menetapkan standarisasi dari
seluruh faktor produksi maupun manajemen yaitu dengan cara mendapatkan
sertifikasi di tingkat nasional maupun internasional. ISO adalah suatu asosiasi
global yang terdiri dari badan-badan standardisasi nasional di luar pemerintahan
untuk mendukung pengembangan standardisasi dan kegiatan-kegiatan terkait
lainnya dengan harapan untuk membantu perdagangan internasional, dan juga
untuk membantu pengembangan kerjasama secara global di bidang ilmu
pengetahuan, teknologi dan kegiatan ekonomi.
PT Semen Gresik merupakan perusahaan semen terbesar di Indonesia atau
merupakan salah satu anak perusahaan dari 4 anak perusahaan PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk yaitu PT Semen Tonasa, PT Semen Padang, dan PT
Semen Thang Long Vietnam. Perusahaan ini merupakan perusahaan operasional
penghasil semen di grup Semen Indonesia. Untuk tetap menjaga kualitas
produknya sebagai perusahaan semen terbesar di Indonesia pastinya PT Semen
Gresik Persero Tbk memiliki strategi yang tepat dan akurat.
Pengukuran strategi perusahaan dapat dilakukan yaitu dengan menjaga
kualitas produknya melalui pengendalian kualitas statistik. Pengendalian kualitas
statistik merupakan teknik penyelesaian masalah yang digunakan untuk memonitor,
mengendalikan, menganalisis, mengelola dan memperbaiki produk dan proses agar

1
memenuhi atau melampaui persyaratan dari pelanggan maupun produsen sendiri.
Dengan adanya pengendalian kualitas statistik di PT Semen Gresik Persero Tbk
kualitas dari suatu produk semen tersebut pasti akan selalu terjamin dan terjaga
kualitasnya dengan berpedoman pada standarisasi perusahaan yang didapatkan
atau ISO.
1.2 Rumusan Masalah
Latar belakang yang telah diuraikan, maka didapatkan rumusan masalah
yang akan dibahas pada laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana strategi perusahaan PT Semen Gresik Persero Tbk untuk tetap
menjaga kualitas produk semennya agar tetap menjadi yang terbaik?
2. Bagaimana penerapan sertifikasi perusahaan PT Semen Gresik Persero
Tbk yang telah didapatkan baik itu nasional ataupun internasional?

1.3 Tujuan
Rumusan masalah di atas, maka didapatkan tujuan yang dapat diambil dari
laporan ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui macam strategi perusahaan PT Semen Gresik Persero Tbk
untuk tetap menjaga kualitas produk semennya agar tetap menjadi yang
terbaik.
2. Mengetahui penerapan dan jenis-jenis sertifikasi perusahaan PT Semen
Gresik Persero Tbk yang telah didapatkan baik itu nasional ataupun
internasional.

1.4 Manfaat
Manfaat yang diperoleh yaitu dapat memahami dan mengaplikasikan teori
pengendalian kualitas statistik yang telah didapatkan saat kuliah. Selain itu,
manfaat bagi pembaca adalah memberi informasi tentang strategi perusahaan dan
jenis-jenis sertifikasi yang didapatkan PT Semen Gresik Persero Tbk.

1.5 Batasan Masalah


Batasan masalah yang diambil dari laporan ini adalah laporan dibuat
berdasarkan pada divisi proses pengendalian kualitas di PT Semen Gresik Persero
Tbk. Pengendalian kualitas tersebut dilihat berdasarkan strategi perusahaan untuk
tetap menjadi yang terbaik dan jenis-jenis sertifikasi perusahaan yang didapatkan

2
sehingga dapat diketahui kualitas semen yang dihasilkan PT Semen Gresik
Persero Tbk.

3
BAB II PROFIL
PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK
2.1 Sejarah
PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang industri semen. Nama PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk. Merupakan
nama pengganti dari nama sebelumnya yaitu PT. Semen Gresik (Persero) Tbk.
yang ditetapkan sejak tanggal 7 Januari 2013.
PT. Semen Gresik (Persero) Tbk. sendiri diresmikan di Gresik pada
tanggal 7 Agustus 1957 oleh Presiden Ir. Soekarno. Pada tanggal 8 Juli 1991
Semen Gresik tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya serta
merupakan BUMN pertama yang go public dengan menjual 40 juta lembar saham
kepada masyarakat. Komposisi pemegang sahamnya adalah 49% masyarakat dan
51% persen pemerintah.
Pada tanggal 24 September 1994 diresmikan pabrik Tuban yang
berkapasitas 2,3 juta ton semen per tahun. Kemudian pada tanggal 15 September
1995. Perseroan melakukan penawaran Umum Terbatas I, yang mengubah
komposisi kepemilikan saham menjadi Negara RI 65% dan masyarakat 35%.
Tanggal 15 September 1995 PT Semen Gresik (Persero) Tbk berkonsolidasi
dengan PT. Semen Padang dan Semen Tonasa, yang kemudian dikenal dengan
nama Semen Gresik Group (SGG). Dari kerjasama ini pada tanggal 10 September
1996 diresmikan Pabrik Tonasa IV dengan kapasitas 2,3 juta ton semen per tahun
kemudian pada tanggal 17 April 1997 diresmikan pabrik Tuban II dengan
kapasitas 2,3 juta ton dan peresmian pabrik Tuban III yang berkapasitas 2,3 juta
ton semen per tahun pada tanggal 20 Maret 1998, sedangkan pabrik Tuban IV
sekarang masih dalam tahap pembangunan.
Pada tanggal 17 September 1998 pemerintah melepas kepemilikan
sahamnya di SGG sebesar 14% melalui penawaran terbuka yang dimenangkan
oleh Cemex S.A de C. V. Yang merupakan perusahaan semen global yang
berpusat di Meksiko. Komposisi kepemilikan saam kembali menjadi Negara RI
51%, masyarakat 35% dan Cemex 14%.
Pada tanggal 27 Juli 2006 terjadi transaksi penjualan saham Cemex S.A.
de C.V pada Blue Valley Holdings PTE Ltd, sehingga komposisi kepemilikan

4
saham sampai saat ini berubah menjadi 51% milik RI, 24,90 % milik masyarakat.
Kapasitas terpasang rill SGG sebesar 19 juta ton semen per tahun terdiri dari
Semen Gresik 10,28 juta ton/h, Semen Padang 5,42 juta ton/h, Semen Tonasa 3,48
juta ton/h dan menguasai 465 pangsa pasar pasar semen domestik.

2.2 Visi dan Misi


“Menjadi Perusahaan Persemenan Terkemuka di Indonesia dan di Asia Tenggara”
1. Memproduksi, memperdagangkan semen dan produk terkait lainnya yang
berorientasikan kepuasan konsumen dengan menggunakan teknologi ramah
lingkungan.

2. Mewujudkan manajemen perusahaan berstandar internasional dengan


menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan, serta bertindsk
proaktif, efisien, dan inovatif dalam setiap karya.

3. Meningkatkan keunggulan bersaing dalam industri semen domestik dan


internasional.

4. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategis untuk


meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.

5. Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku


kepentingan (stake holders) terutama pemegang saham, karyawan dan
masyarakat sekitar.

2.3 Lokasi
Perusahaan tempat melakukan kuliah lapangan adalah PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. Dengan rincian lokasi sebagai berikut.
a. Kantor Pusat

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. berkantor pusat di Gedung Utama


Semen Gresik Jl. Veteran Gresik 61122.
b. Kantor Perwakilan Jakarta

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk terletak di Mega Kuningan Business


Districh Jl Lingkar Mega Kuningan, Jakarta 12950.

5
c. Lokasi Pabrik Gresik

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Pabrik Gresik, terletak di Jl. Veteran


Gresik 61122, yang merupakan lokasi pabrik pertama yang beroperasi
sebelum pabrik Tuban.
d. Lokasi Pabrik Tuban

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Pabrik Tuban terletak di Desa


Sumberarum, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban. Unit Tuban terdiri atas
4 unit, yaitu unit I, unit II, unit III, dan unit IV. Area 1500 hektar dengan
luas bangunan400 ribu meter persegi meliputi Kecamatan Merakurak,
Kecamatan Jenu dan Kecamatan Kerek Kabupaten Tuban.

2.4 Sistem Manajemen Semen Gresik


PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam kegiatannya menggunakan
sistem manajemen yang terakreditasi oleh lembaga sertifikasi sehingga
manajemen perusahaan dapat berjalan dengan baik dan terjaganya kualitas
pelayanan terhadap stake holder yang terkait.
Sistem Manajemen Semen Gresik (SMSG) meliputi:
1. Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000,
2. Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ISO 14001 : 2004,
3. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK 3),
4. Sistem Manajemen Laboratorium ISO/IEC 17025 : 2005,
5. API Monogram sertifikat No. 1 OA-0044 dari American Petrolium Institute
New York,
6. OHSAS (Occupational Health & Safety Assessment Series) 18001 : 2007
Semua sistem manajemen di atas diimplementasikan dengan
mempersyaratkan Management Continous Improvement dan penerapan Sub
Sistem Manajemen yang meliputi:
1. Gugus Kendali Mutu
2. 5R
3. Sistem Saran (SS)
4. Total Productive Maintenance (TPM)

6
Semua ini ditunjang dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG)
dan Managemen Resiko yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki struktur organisasi yang selalu
mengalami penyepurnaan untuk menciptakan sistem kerja yang efektif dan
efisien. Perkembangan tersebut mengikuti kebijaksanaan pemerintah dan situasi
nasional serta disesuaikan dengan kebutuhan pabrik yang menyangkut keadaan
sosial, ekonomi, dan politik.
Adapun Dewan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai
berikut:
1. Direktur Utama;
2. Direktur Produksi;
3. Direktur Litbang dan Operasional;
4. Direktur Pemasaran;
5. Direktur Keuangan;
6. Direktur Sumber daya dan Manusia;
7. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab dewan redaksi yang ada di PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk:
1) Direktur Utama
Memimpin dan bertanggung jawab secara mutlak terhadap seluruh
operasional pabrik, termasuk di dalamnya adalah penandatanganan Memorandum
of Understanding. Direktur Utama langsung membawahi:
Direktur Produksi;
Direktur Litbang dan Operasional;
Direktur Pemasaran;
Direktur Keuangan;
Internal Audit;
Sekretaris Perusahaan;
Direktur pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis;
Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporasi;
Divisi Sumber Data Manusia;
Tim Office of the CEO.

7
1. Direktur Produksi
Bertugas mengawasi kegiatan proses produksi serta bertanggung jawab pada
pelaksanaan kegiatan produksi dan meningkatkan produktivitas (optimalisasi
produksi semen). Direktur produksi membawahi:
a. Departemen Produksi Bahan Baku;
b. Departemen Produksi Terak I;
c. Departemen Produksi Terak II;
d. Departemen Produksi Semen;
e. Departemen Teknik;
f. Tim Peningkatan Produktivitas Group.
2. Direktur Litbang dan Operasional
Bertugas untuk pengadaan bahan baku produksi semen dan juga
menghasilkan inovasi atau penemuan baru untuk peningkatan efisiensi pabrik.
Selain itu, menangani pengadaan dan pengelolaan persediaan serta menangani
proyek pabrik baru dan power plant group. Bertanggung jawab terhadap segala
peralatan yang digunakan atau kondisi sekitar pabrik dalam menunjang
peningkatan mutu produk. Direktur Litbang mempunyai wewenang untuk
menentukan kelayakan suatu alat atau kondisi di sekitar pabrik. Direktur Litbang
membawahi:
a. Departemen Pengadaan dan Pengelolaan Persediaan;
b. Departemen Rancang Bangun;
c. Departemen Litbang dan Jaminan Mutu;
d. Departemen Kebijakan Pengadaan Strategis Group;
e. Tim Proyek Packing Plant Group;
f. Tim Proyek Pabrik Baru & Power Plant Group.
3. Direktur Pemasaran
Bertugas untuk meningkatkan permintaan serta bertanggung jawab dalam
masalah penjualan, perencanaan penjualan, distribusi, dan transportasi, serta
berhak mengambil kebijakan tertentutanpa dicampuri pihak lain dalam sistem
pemasarannya. Direktur pemasaran membawahi:
a. Departemen Penjualan;
b. Departemen Distribusi dan Transportasi;

8
c. Departemen Pengembangan Pemasaran;
d. Tim Strategi dan Kebijakan Pemasaran Group.
4. Direktur Keuangan
Bertugas dan bertanggungjawab dalam keseluruhan keuangan pabrik, baik
mengurus hutang piutang dan pengelolaan terhadap teknologi informasi serta
sarana umum. Direktur Keuangan membawahi:
a. Departemen Manajemen Keuangan Group
b. Departemen Akutansi dan Keuangan
c. Departemen Pengelolaan Tekominfo Group/SG
d. Tim Pengembangan Tekominfo Group
5. Direktur Sumber Daya Manusia
Direktur Sumber Daya Manusia membawahi
a. Departemen Hukum dan Manejemen Resiko
b. Departemen Sumber Daya Manusia
c. Departemen Sarana Umum
d. Tim Pengembangan SDM Group
6. Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis
Direktur Pengembangan Usaha dan Strategi Bisnis membawahi:
a. Departemen pengelolaan CAPEX Group
b. Departemen pengembangan perusahaan
c. Tim Pengembangan Energi Group
d. Tim Perluasan Bahan Baku Group
7. Kepegawaian
Fasilitas pegawai dan peraturan perusahaan lainnya adalah sebagai berikut.
a. Pemberian gaji sesuai status kepegawaian dan jabatan;
b. Tunjangan umum
c. Bonus uang insentif;
d. Perumahan dinas;
e. Program penyiapan rumah bagi yang tidak menempati rumah dinas;
f. Bantuan sewa rumah bagi yang tidak menempati rumah dinas;
g. Pengobatan dan perawatan kesehatan;
h. Jaminan sosial tenaga kerja;

9
i. Koperasi;
j. Bantuan biaya pendidikan, perkawinan, dan pindah rumah;
k. Sekolah untuk anak;
l. Rekreasi di tempat peristirahatan milik perusahaan;
m. Sarana olahraga, kebersihan, dan kerohanian;
n. Program pensiun dan kesejahteraan hari tua;
o. Pendidikan kerohanian;
p. Alat kerja (mobil, hp, laptop) sesuai dengan jabatan.
Untuk menegakkan disiplin pegawai, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
memberikan ketentuan-ketentuan dengan memberikan nota peringatan bagi
pegawai yang disiplin.
Keterangan di atas merupakan bagian dari peraturan-peraturan yang
diterapkan PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk kepada pegawainya demi menjaga
disiplin pegawai dan citra perusahaan di mata masyarakat. Alasan lain
diberlakukan peraturan yang sangat ketat adalah jumlah pegawai PT. Semen
Indonesia (Persero) Tbk yang cukup banyak.
Pembagian jam kerja karyawan, PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk terbagi
menjadi dua, yaitu karyawan shift dan karyawan nonshift. Pengangkatan
karyawan di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk tingkat dan jabatannya
disesuaikan dengan pendidikan yang dimiliki.
Adapun pembagian jam kerjanya sebagai berikut:
1. Karyawan nonshift
Jam kerja: 08.00-16.00 WIB.
2. Karyawan shift
Jam kerja dengan pembagian sebagai berikut.
Pagi : 08.00-16.00 WIB
Siang : 16.00-24.00 WIB.
Malam : 24.00-08.00 WIB.

2.6 Produk
Jenis produk semen yang diproduksi oleh PT Semen Indonesia (Persero)
Tbk adalah semen Portland yang menurut Standar Industri Indonesia SII-0013-
1981 dapat didefinisikan sebagai semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara

10
menggiling klinker yang terdiri atas kalsium silikat yang bersifat hidrolis dan
digiling bersama-sama dengan bahan tambahan gypsum dan dapat ditambahkan
dengan bahan tambahan lainnya. Adapun semen Portland yang diproduksi PT
Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah sebagai berikut
1. Ordinary Portland Cement (OPC)
Merupakan semen hidrolis yang digunakan secara luas untuk semua
kontruksi umum yang tidak memerlukan persyaratan atau sifat-sifat khusus,
seperti ketahanan sulfat, panas hidrasi, dan sebagainya. Penggunaan semen ini
antara lain untuk bangunan perumahan, gedung-gedung bertingkat, jembatan,
landasan pacu, dan jalan raya. Berdasarkan SNI 15-2049-2004, OPC harus
mempunyai kandungan SO3 maksimal 3,00 dan LOI maksimal sebesar 5,00.
Sedangkan hasil uji produk SG diperoleh SO3 =2,12 dan LOI=3,67. Untuk blaine
minimal harus 280 dan hasil dari pengukuran produk SG adalah 337.
Dalam pengemasan semen OPC menggunakan kantong dengan isi 50 kg,
kantong jumbo isi 1000 kg dan dalam bentuk curah dengan menggunakan mobil
kapsul dengan berbagai kapasitas untuk dikirim ke beberapa kota di Indonesia.
2. Pozzolan Portland Cement (PPC)
Semen Portland Pozzolan merupakan suatu bahan pengikat hidrolis yang
dibuat dengan menggiling bersama-sama terak semen portland, gypsum, dan
bahan yang mempunyai sifat pozzolan, biasanya digunakan trass. Semen jenis ini
digunakan untuk bangunan umum dan bangunan yang memerlukan ketahanan
sulfat dan panas hidrasi sedang, misalnya jembatan, jalan raya, perumahan,
dermaga, beton, massa, bendungan irigasi, dan pondasi pelat penuh. Semen ini
tahan terhadap asam maupun garam, cocok untuk bangunan-bangunan dekat laut.
Berdasarkan SNI 15-2049-2004 PPC harus mempunyai kandungan SO3 maksimal
4,00 dan LOI maksimal sebesar 5,00. Sedangkan hasil uji produk SG diperoleh
SO3=1,96 dan LOI = 2,10. Untuk Blaine minimal harus 280 dan hasil dari
pengukuran produk SG adalah 341. Semua tipe ini mempunyai kuat tekan awal
rendsh akan tetapi kuat tekan selanjutnya lebih stabil. Pengemasan semen PPC
mnggunakan kantong dengan isi 40 kg, kantong jumbo 1000 kg dan dalam bentuk
curah dengan menggunakan mobil kapsul dengan berbagai kapasitas.

11
2.7 Anak Perusahaan
2.7.1 Anak Perusahaan Penghasil Semen
1. PT Semen Padang
PT Semen Padang berlokasi di Indarung, Padang, Sumatera Barat.
Perusahaan ini mengoperasikan 4 unit pabrik, yaitu:
Indarung II 660.000 ton/th
Indarung III 660.000 ton/th
Indarung IV 1.620.000 ton/th
Indarung V 2.300.000 ton/th
Total 5.240.000 ton/th
Jenis semen yang diproduksi oleh SP mencakup jenis semen Ordinary
Portland Cemennt (OPC), Oil Well Cement (OWC), dan Super Masonry Cement
(SMC), SP juga memproduksi semen Portland dalam beberapa tipe, yaitu tipe I,
II, III, V dan Portland pozzoland Cement (PPC).
2. PT Semen Tonasa
PT Semen Tonasa berlokasi di Biringere, Pangep, Sulawesi Selatan, PT
Semen Tonasa (ST), mengoperasikan 3 unit pabrik dengan kapasitas sebagai
berikut:
Tonasa II 590.000 ton/th
Tonasa III 590.000 ton/th
Tonasa IV 2.300.000 ton/th
Total 3.480.000 ton/th
Jenis semen yang diproduksi oleh ST mencakup jenis semen Ordinary
Portland Cement (OPC) dan beberapa tipe yaitu tipe II dab V.
2.7.2 Anak Perusahaaan Bukan Penghasil Semen

1. PT. United Tractors Semen Gresik yang bergerak di bidang usaha eksplorasi
dan eksploitasi bahan tambang darat kecuali minyak dan gas bumi.

2. PT. Industri Kemasan Semen Gresik (IKSG) bergerak dalam pembuatan


kantong semen dan kantong industri kimia lainnya. Bidang usahanya

12
meliputi pengelolaan bahan-bahan pokok pembuat kemasan atau kantong
menjadi berbagai kemasan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.

3. PT. Kawasan Industri Gresik bergerak dalam bidang penjualan tanah


industri, penjualan ruko, persewaan bangunan pabrik siap pakai, persewaan
gudang.

4. PT. Swadaya Graha bergerak dalam bidang developer, kontraktor sipil,


mekanikal, dan elektrikal, bengkel dan manufaktor.

5. PT. Varia Usaha bergerak dalam bidang jasa pengangkutan, perdagangan


umum, pertambangan.

6. PT. Eternit Gresik bergerak dalam bidang memproduksi lembaran fiber


cement, dan bahan bangunan lain serta memproduksi bahan bangunan
setengah jadi.

13
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Strategi dalam Menjaga Kualitas


PT Semen Indonesia merupakan perusahaan yang sangat menjaga kualitas
dan kepercayaan masyarakat terhadap produknya. Semen Indonesia sendiri
memiliki dua hal yang selalu diunggulkan yaitu Best Quality dan Emotial
Attachment pada masyarakat. Keunggulan-keunggulan tersebut diraih dengan
berbagai strategi. Strategi yang dilakukan mulai dari strategi menjaga kualitas
produk dan pelayanan kepada masyarakat.
Strategi yang dilakukan Semen Indonesia dalam menjaga kualitas
produknya antara lain dalam penyeleksian bahan baku. Bahan baku yang
digunakan untuk membuat semen adalah batu kapur dengan proporsi paling
banyak yaitu 80%, tanah liat 15% dan bahan koreksi yaitu pasir silica dengan
proporsi 4% serta pasir besi sebanyak 1%. Bahan baku diambil dari perusahaan
sendiri, letak pabrik Semen Indonesia yang berada di daerah yang memiliki
kekayaan alam batu kapur yaitu Tuban memudahkan untuk menambang bahan
baku utama yaitu batu kapur. Saat cuaca buruk yang akan berpengaruh pada
proses penambangan, perusahaan ini juga menyimpan cadangan bahan baku agar
proses pembuatan terus berjalan.
Terdapat rencana mutu yang diterapkan di Semen Indonesia salah satunya
pada setiap bahan yang masuk ke perusahaan dilakukan Quality Assurance yaitu
untuk masing-masing bahan baku tersebut terdapat standar kadar kandungan
kimia yang perlu dipenuhi dengan dilakukan pengkontrolan di laboratorium
misalnya kandungan MgO pada pasir besi. Selain bahan baku tersebut, untuk
proses pemanasan terdapat batu bara yang dikirim dari Kalimantan, minyak dan
listrik untuk membangkitkan mesin.
Bahan-bahan baku yang melewati penyeleksian kemudian disiapkan untuk
dilakukan proses selanjutnya yaitu penggilingan bahan baku, kemudian
pembakaran lalu melalui penggilingan akhir. Pada proses pembuatan juga
dilakukan Quality Control, terdapat pengendalian pada proses pembuatan semen
salah satunya yaitu melihat proporsi kandungan pada mixpile, apabila tidak sesuai

14
dengan standar maka mesin akan otomatis menyesuaikan kecepatan sehingga
kandungan dalam mixpile tetap terjaga sesuai standar kualitas. Mesin yang
menjalankan proses pembuatan semen tersebut selalu mendapat maintenance
yaitu dilakukan preventif dengan diadakan inspeksi setiap hari. Setelah
penggilingan akhir dilanjutkan pada proses pengemasan yang juga terdapat
Quality Assurance dengan menguji kehalusan serta kuat tekan dari semen yang
dihasilkan. Jadi PT Semen Indonesia sangat menjaga kualitas dari semen yang
dihasilkan dengan melakukan pengendalian kualitas dari pemasokan bahan baku,
proses hingga sebelum semen menuju pasaran.
Material yang telah melewati penyeleksian serta teknologi otomatis yang
digunakan Semen Indonesia juga tidak terlepas dari sumber daya manusia yang
jug menjalankan penyeleksian di laboratorium dan mengatur mesin-mesin
pembuatan mesin. Semen Indonesia menyiapkan sumber daya manusia yang
berkompeten yang juga menyertifikasi operator dengan Lembaga Sertifikasi
Profesi (LSP) seta terdapat program training untuk operator baru. Selain itu,
sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tidak mengutamakan profit
juga menyediakan lapangan kerja untuk masyarakat.
Proses pembuatan semen berjalan secara kontinu sehingga pertahunnya
Semen Indonesia dapat menghasilkan 30 juta ton semen. Perusahaan menjaga
avaliability atau ketersediaan semen pada pasar. Semen Indonesia yang dahulunya
bernama Semen Gresik juga mengakuisisi PT Semen Tonasa, PT Semen Padang
serta Thang Long Cement Joint Stock Company di Vietnam sebagai anak
perusahaan. Hal ini dilakukan juga agar menjaga ketersediaan semen di
masyarakat sehingga juga dapat mempermudah distribusi di seluruh Indonesia
maupun Asia Tenggara. Selain itu, Semen Indonesia juga selalu berinovasi agar
tidak mati dan dapat diakui internasional. Semen Indonesia juga menyediakan
hotline untuk pelayanan konsumen jika terdapat komplain.
PT Semen Indonesia juga meninjau lingkungan sekitar dalam menetapkan
lokasi pabrik selain dari sumber dayanya juga dilihat dari kondisi sosial serta
budaya di daerah tersebut. Perusahaan sangat memperhatikan lingkungan dengan
mengolah limbahnya kembali bahkan menerima limbah dari pabrik lain seperti
puntung rokok juga menerima sampah kota. Menjaga agar debu yang keluar

15
sedikit dengan standar yang ditentukan yaitu harus kurang dari 2 menit.
Perusahaan Semen Indonesia ini juga membuat area reklamasi menjadi area
wisata. Dari bekas cekungan-cekungan bekas penambangan digunakan untuk
pengairan sawah dan budi daya ikan untuk warga.

3.2 Sertifikasi
Kualitas suatu perusahaan juga dilihat dari sertifikasi yang didapatkan,
sertifikasi yang didapat oleh PT Semen Indonesia di anataranya ada sertifikasi
kualitas, lingkungan, laboratorium telah tersertifikasi dan mendapat SNI
sebagaimana sebagai berikut.
1. Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001),
2. Sistem Manajemen Lingkungan (ISO 14001),
3. Sistem Manajemen K3 (SMK3-OHSAS 18001),
4. Sistem Manajemen Laboratorium Pengujian (ISO/IEC 17025),
5. Sistem Manajemen Risiko (ISO 31000)
Sistem Manajemen Semen Indonesia dibangun berlandaskan pada proses
bisnis Perseroan dengan basis integrasi pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001
yang diharapkan mampu membangun Sistem Manajemen yang komprehensif dan
fleksibel dalam merespon dinamika perubahan strategi dan organisasi Perseroan
dengan tetap berorientasi pada stakeholders expectation (Sistem Manajemen
Semen Indonesia).

16
BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari pembahasan pada bab sebelumnya adalah


PT Semen Indonesia memiliki strategi dalam menjaga kualitas dengan melakukan
3 kali pengendalian pada penyeleksian bahan, saat proses dan pengemasan dengan
Quality Assurance dan Quality Control. Mesin pembuat semen juga dilakukan
preventif setiap hari, selain itu Semen Indonesia juga menyertifikasi operator di
LSP. Dari segi pemasarannya, Semen Indonesia selalu menjaga ketersediaannya
dengan memiliki anak perusahaan PT Semen Tonasa, PT Semen Padang serta
Thang Long Cement Joint Stock Company di Vietnam supaya mudah dalam
pendistribusian. Semen Indonesia juga memperhatikan lingkungan dengan
mengolah limbah serta menjaga agar debu tidak banyak keluar dengan standart
kurang dari 2 menit.

17

Anda mungkin juga menyukai