2. IDENTITAS PENGUSUL
A. DOSEN PEMBIMBING
Perguruan Program
Bidang
Nama, Peran Tinggi/ Studi/ ID Sinta H-Index
Tugas
Institusi Bagian
dr. Andi
Universitas Kedokteran
Siswandi Sp. Pembibing I ………… …………
Malahayati Umum
B, M.Kes
dr. Mardheni Universitas Kedokteran Pembimbing
………… …………
Wulandari Malahayati Umum II
B. MAHASISWA
Perguruan Program
Bidang
Nama, NPM Tinggi/ Studi/ ID Sinta H-Index
Tugas
Institusi Bagian
Azahrah
Universitas Kedokteran
Mawaddah
Malahayati Umum
Noviska
3. MITRA KERJASAMA PENELITIAN (JIKA ADA)
Mitra Nama Mitra
………… …………
4. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Luaran Wajib
Status Target Capaian Keterangan (url dan
Tahun (accepted, published, nama jurnal, penerbit,
Jenis Luaran
Luaran terdaftar atau granted, url paten, keterangan
atau status lainnya) sejenis lainnya)
2020 Publikasi Jurnal ………… …………
pada…………
5. PROPOSAL PENELITIAN
RINGKASAN
Latar belakang : Apendisitis adalah peradangan dari apendiks verniformis dan merupakan
penyebab umum inflamasi akut kuadran kanan bawah abdomen. Apendisitis memerlukan
tindakan bedah apendektomi untuk mengurangi resiko perforasi. Apendektomi merupakan salah
satu jenis luka yaitu luka insisi. Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka salah
satunya adalah usia dan status gizi yang diukur dengan indeks massa tubuh.
Tujuan : Mengetahui adakah hubungan status gizi dengan proses penyembuhan luka pada pasien
post apendektomi di RSUD DR. H. Abdoel Muluk Bandar Lampung tahun 2018
Metode Penelitian : Penelitian analitik observasi dengan pendekatan cross sectional dan data
yang diambil adalah sekunder. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Data
dianalisis menggunakan uji Chi-square.
Latar belakang penelitian tidak lebih dari 500 kata yang berisi latar belakang dan permasalahan
yang akan diteliti, tujuan khusus, dan urgensi penelitian. Pada bagian ini perlu dijelaskan uraian
tentang spesifikasi khusus terkait dengan skema.
LATAR BELAKANG
Apendisitis merupakan bagian dari kasus kegawatan yang sering terjadi pada area
peradangan akibat obstruksi dan iskemia dengan gejala utamanya adalah nyeri yang
Organisation (2010), angka mortalitas akibat appendicitis adalah 21.000 jiwa, di mana
sekitar 12.000 jiwa pada lakilaki dan sekitar 10.000 jiwa pada perempuan. Di Amerika
Amerika memiliki insiden 12 kasus per 10.000 anak pertahunya antara kelahiran sampai
umur 4 tahun. Kejadian appendicitis meningkat 25 kasus per 10.000 anak pertahunnya
Indonesia pun masih menjadi penyokong terbesar untuk pasien operasi setiap
2008 jumlah penderita apendisitis di Indonesia mencapai 591.819 orang dan meningkat
Tinjauan pustaka tidak lebih dari 1000 kata dengan mengemukakan state of the art dalam
bidang yang diteliti. Bagan dapat dibuat dalam bentuk JPG/PNG yang kemudian disisipkan
dalam isian ini. Sumber pustaka/referensi primer yang relevan dan dengan mengutamakan hasil
penelitian pada jurnal ilmiah dan/atau paten yang terkini. Disarankan penggunaan sumber
pustaka 10 tahun terakhir.
TINJAUAN PUSTAKA
Apendisitis adalah peradangan pada apendiks vermiformis dan merupakan penyebab
abdomen akut yang paling sering. Penyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki
maupun perempuan, tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia 1030 tahun (Mansjoer,
2010). Apendisitis adalah penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran kanan bawah
rongga abdomen dan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat. Apendisitis adalah
peradangan apendiks yang mengenai semua lapisan dinding organ tersebut (Ranti, 2016).
Proses penyembuhan luka dapat diperlambat oleh faktor intrinsic seperti kondisi-kondisi
yang kurang menguntungkan pada tempat luka dan sejumlah kondisi medis yang dapat
menyebabkan lingkungan sekitar yang buruk bagi penyembuhan luka, serta faktor ekstrinsik
seperti pengelolaan luka yang kurang tepat dan efek-efek terapi lainnya yang tidak
menguntungkan. Faktor-faktor intrinsic berupa : umur, status nutrisi, oksigenasi dan perfusi
jaringan sert obesitas. Kemudian faktor ekstrinsik : psikososial, terapi lain, dan manajemen luka
yang tidak tepat.
Status gizi orang dewasa dapat ditentukan dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body
Mass Index (BMI), khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan.
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada dewasa ( diatas 18tahun) merupakan masa penting,
karena selain mempunyai resiko penyakit terentu , juga dapat mempengaruhi prduktifitas
kerjanya (DEPKES RI, 2011). IMT dipercayai dapat menjadi indicator atau menggambarkan
kadar adipositas dalam tubuh seseorang. Lemak memiliki peran penting dalam struktur dan
fungsi membran sel. Kekurangan lemak tubuh dapat menunda penyembuhan luka , akan tetapi
pasien yang gemuk atau kelebihan lemak dalam tubuh/jaringan dapat meningkatkan resiko
infeksi pada luka karena suplai darah jaringan adiposa tidak adekuat.
Status gizi merupakan salah satu faktor yang berpengaruh langsung terhadap keadaan
kesehatan seseorang, dimana dipengaruhi oleh konsumsi makanan yang tidak sesuai dengam
kebutuhan tubuh, baik kualitas maupun kuantitasnya. Apabila makanan tidak cukup mengandung
zat-zat gizi yang dibutuhkan dan keadaan ini berlangsung lama akan mempengaruhi proses
penyembuhan luka dan menaikkan kepekaan terhadap infeksi dan menyumbang peningkatan
insiden komplikasi dan akan mengakibatkan perawatan yang lebih lama ( Elisa , 2014).
METODE
Jenis penelitian adalah penelitian dalam bentuk analitik observasi yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan lembar rekam medis
sebagai alat pengumpulan data. Rancangan dalam penelitian iini adalah dengan
menggunakan rancangan cross sectional yaitu variable-variabel penelitian diobservasi
pada waktu yang bersamaan. Penelitian ini untuk menjelaskan hubungan status gizi
dengan proses penyembuhan luka pada pasien post apendektomi di RSUD DR.H.Abdoel
Muluk Bandar Lampung Tahun 2018. Data yang diambil adalah sekunder. Teknik
sampling yang digunakan adalah total sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi-
square. kriteria inklusi penelitian ini adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel yaitu Pasien pasca operasi
apendektomi dan Rekam medis lengkap. Kriteria eksklusi penelitian ini adalah -ciri
anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel Apendisitis dengan penyakit
penyerta seperti gangguan pembekuan darah, diabetes, gagal ginjal, gagal fungsi hati,
gagal nafas, iunodefisiensi, anemia, syok hipovolemik dan septikemia dan Rekam medis
tidak lengkap.
Jadwal penelitian disusun dengan mengisi langsung tabel berikut dengan memperbolehkan
penambahan baris sesuai banyaknya kegiatan.
JADWAL
Bulan
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
Daftar pustaka disusun dan ditulis berdasarkan sistem nomor sesuai dengan urutan pengutipan.
Hanya pustaka yang disitasi pada usulan penelitian yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
DAFTAR PUSTAKA
DEPKES RI. 2011.Pedomn Praktis Memantau status gizi orang Dewasa. Tersedia dari:
http://gizi.depkes.go.id
Elisa. 2014. Hubungan antara status gizi terhadap proses penyembuhan luka post section caesaria
di Ruang Dewi Kunti RSUD Kota Semarang.1 (2)
Faridah VN.(2015). Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Post Op Apendisitis Dengan Tekhnik
Distraksi Nafas Ritmik,7(2).
Masjoer A. 2010. Kepita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media Aesculapius
Mertha, I Made dan Arneliasih, Ni Wayan. (2013). Relaksasi Nafas dalam Terhadap Intensitas
Nyeri pada Pasien Pre Apendiktomi.1(2)
Ranti H.(2016). Hubungan Ketidakcukupan Serat Terhadap Kejadian Apendisitis Di Bandar
Lampung. Univ.Lampung. Skripsi
Yusuf NA, Yusuf ZK. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka post
appendectomy di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo.Univ.Negeri Gorontalo.Skripsi