Anda di halaman 1dari 6

Derivatives and FC :Concept and Comp.

Trans

1. Vieridho Rafif Raditya (C1C016038)


2. Nur Ashab Maulana (C1C016056)
3. Muhammad Ilham Gunawan (C1C016068)
4. Faiz Nuha Ilmawan (C1C016085)
5. Barisqi Januar Romaldo (C1C016089)
6. Rafi Nur Azis (C1C016100)
7. Rizki Fakhri Nugraha (C1C016105)

Pengertian Derivatif
Suatu transaksi derivatif merupakan sebuah perjanjian antara dua pihak yang dikenal
sebagai counterparties (pihak-pihak yang saling berhubungan). Dalam istilah umum, transaksi
derivatif adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya
tergantung pada – diturunkan dari – nilai aset, tingkat referensi atau indeks. Saat ini, transaksi
derivatif terdiri dari sejumlah acuan pokok (underlying) yaitu suku bunga (interest rate), kurs
tukar (currency), komoditas (commodity), ekuitas (equity) dan indeks (index) lainnya.
Mayoritas transaksi derivatif adalah produk-produk Over the Counter (OTC) yaitu kontrak-
kontrak yang dapat dinegosiasikan secara pribadi dan ditawarkan langsung kepada pengguna
akhir, sebagai lawan dari kontrak-kontrak yang telah distandarisasi (futures) dan
diperjualbelikan di bursa. Menurut para dealer dan pengguna akhir (end user) fungsi dari suatu
transaksi derivatif adalah untuk melindungi nilai (hedging) beberapa jenis risiko tertentu.

Instrumen derivatifmempunyai tiga karakteristik berikut ini:


1. Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah ditentukan(sering
disebut dengan variabel yang mendasari/underlying, antara lain suku bunga, harga
instrumen keuangan, harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atau
indeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atau variabel lainnya. Untuk
variabel non-keuangan, variabel tersebut tidak berkaitan dengan pihak-pihak dalam
kontrak

2. Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto dalam
jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak
serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa sebagai akibat
perubahan faktor pasar; dan

3. Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa mendatang.


Ketiga karakteristik tersebut bersifat kumulatif. Dengan kata lain, kalau ketiga karakteristik
tersebut tidak terpenuhi, maka suatu instrumen keuangan tidak dapat dikatakan sebagai suatu
produk atau instrumen derivatif.

Berdasarkan Sifatnya Derevatif :


 Derevatif Komoditas merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada barang-barang
komoditi, seperti produk hasil pertanian, perkebunan, perikanan (soft commodities)dan
hasil pertambangan, emas dll. (hard commodities).
 Derevatif Keuangan merupakan kontrak derevatif yang terjadi pada instumen
keuangan, seperti mata uang, saham, indeks gabungan, tingkat bungan jangka pendek,
surat pembendaharaan negara dan obligasi.

Alasan penggunaan derivatif, antara lain:


a. Peralatan untuk mengelola risiko;
b. Pencarian untuk hasil yang lebih besar;
c. Biaya pendanaan yang lebih rendah;
d. Kebutuhan-kebutuhan yang selalu berubah dan sangat bervariasi dari sekelompok
pengguna;
e. Hedging risiko-risiko saat ini dan masa datang;
f. Mengambil posisi-posisi risiko pasar;
g. Memanfaatkan ketidakefisienan yang ada di antara pasar-pasar.
Pelaku Transaksi Derivatif:
1) Pengguna Akhir (End Users)
Alasan-alasan yang mendorong pengguna akhir menggunakan instrumen derivatif adalah:
a. Untuk sarana lindung nilai (hedging);
b. Memperoleh biaya dana yang lebih rendah;
c. Mempertinggi keuntungan;
d. Untuk mendiversifikasikan sumber-sumber dana;
e. Untuk mencerminkan pandangan-pandangan pasar melalui posisi yang diambil.
2) Pialang (Dealer)
Terdiri dari lembaga-lembaga keuangan yang bertindak sebagai pialang. Fungsi dari dealer
antara lain:
a. Menjaga likuiditas dan terus menerus tersedianya transaksi;
b. Memenuhi permintaan pengguna akhir dengan segera;
c. Memberikan kemampuan untuk mempertinggi likuiditas pasar dan efisiensi harga.

Tujuan Akuntansi Derivativ di antaranya:

1. Alokasi, transfer, dan manajemen resiko.


Derivative membantu kita agar dapat melakukan manajemen resiko tanpa harus
memperdagangkan asset beresiko tersebut. Misalnya, anda memiliki asset berupa stock,
apabila tanpa derivatives, satu-satunya cara untuk mengatur resiko yaitu dengan menjual
stock tersebut atau cut loss apabila anda takut resiko harga saham anjlok terlalu dalam.
Dengan derivatives, anda dapat membeli put option misalnya, sehingga anda akan
memiliki hak (bukan kewajiban) untuk menjual saham tertentu di harga tertentu di masa
depan. Jadi, anda dapat melakukan manajemen resiko dari fluktuasi harga saham tersebut
tanpa harus secara langsung memperdagangkan atau jual/beli saham tersebut.

2. Mendapatkan Informasi.
Misalnya mendapatkan informasi harga emas: emas pada umumnya di perdagangkan di
pasar yang terdesentralisasi. Lalu dengan adanya derivatives, kita dapat melihat futures
contract daripada komoditas emas yang akan jatuh tempo dalam waktu dekat, kemudian
harga future tersebut bisa dijadikan sebagai acuan perkiraan harga emas, hal ini akan
membantu dibandingkan dengan jika kita harus mengecek harga emas di spot market satu
per satu untuk mendapatkan market price emas yang tepat.

3. Keuntungan Operasional.
Mengurangi biaya transaksi: Misalkan, anda ingin melakukan investasi pada S&P 500,
daripada membeli stock nya satu per satu di mana anda akan dikenakan transaction fee
berulang kali, anda dapat membeli future contract yang underlying nya adalah S&P 500
(anda ambil posisi long), sehingga anda cuma kena biaya satu kali, dan apabila harga
S&P 500 naik, anda akan untung.
Likuiditas: future contract sangat liquid.
Short: di derivative anda memiliki fleksibilitas, apabila anda merasa market akan turun,
anda dapat mengambil posisi short.

Instrumen Derivatif

1. Freestanding Derivatif

 Forward
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu
persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk apapun
juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan
tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Kontrak serah ini digunakan untuk
mengendalikan dan meminimalkan risiko, sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang
(contoh:kontrak forward untuk transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak
serah untuk minyak bumi).

Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang telah
disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran/pembayaran
uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai dengan jadwal dan aturan yang
telah disepakati.

Harga forward berbeda dengan harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah
tangan {pada waktu tersebut (spot), biasanya dua hari kerja
 Futures

Kontrak berjangka atau juga dikenal dengan sebutan futures contract dalam dunia
keuangan merupakan suatu kontrak standard yang diperdagangkan pada bursa berjangka, untuk
membeli ataupun menjual aset acuan dari instrumen keuangan pada suatu tanggal dimasa akan
datang, dengan harga tertentu. Tanggal dimasa akan datang tersebut disebut dengan istilah
tanggal penyerahan atau dikenal juga dengan istilah delivery date atau tanggal penyelesaian
akhir (final settlement date). Harga tertentu disebut dengan istilah harga kontrak berjangka
(futures price). Harga dari aset acuan pada saat tanggal penyerahan disebut dengan istilah harga
penyelesaian (settlement price).

Kontrak futures diperdagangkan pada bursa yang telah terorganisasi, sedangkan kontrak
forward dilakukan secara langsung antar dua pihak atau menggunakan jasa pihak bank. Selain
itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards, yaitu:

a. Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat perdagangan futures
telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi pengiriman, kualitas dan kuantitas
yang jelas dari barang yang akan dikirimkan pada setiap kontrak. Jadi para individu atau
pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas.
Standardisasi di bursa inilah yang juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.

b. Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di


perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari masingmasing
pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa futures.

c. Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu pihak
dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapat membatalkan posisi long (short)
pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih adalah nol.

d. Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi dapat
dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan membayar cash
kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang. Sebaliknya, jika terjadi kerugian
pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang memberi penjaminan seorang pedagang akan
membayar kerugian tersebut secara cash kepada bursa.

Tujuan dari kontrak futures pada instrumen keuangan adalah untuk mengalihkan risiko
perubahan pada harga sekuritas di masa datang dari satu pihak ke pihak lain dalam kontrak
tersebut. Karena itu instrumen futures ini menawarkan suatu cara untuk mangatur tingkat risiko
yang ada di pasar finansial. Instrumen futures ini merupakan “zero-sum game” bagi pihak-
pihak dalam sebuah kontrak, artinya bahwa keuntungan satu pihak merupakan kerugian pihak
lain.
Pihak yang berpartisipasi di pasar futures dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
-Hedgers, yaitu pihak yang memasuki sebuah kontrak untuk mencari perlindungan dari
risiko perubahan harga.

-Spekulator, yaitu pihak yang memasuki kontrak dengan harapan bahwa risiko perubahan
harga dapat mendatangkan keuntungan baginya.

 Opsi
Kontrak opsi memberikan hak, bukan kewajiban, kepada pemegangnya untuk melakukan
tindakan tertentu. Terdapat dua jenis opsi, yaitu opsi beli (call option) dan opsi jual (put
option).

a. Opsi Beli (Call Option)


Call option atau opsi beli memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli
sejumlah aktiva finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price)
pada tanggal tertentu sampai dengan opsi beli tersebut jatuh tempo. Jika opsi tersebut dapat
dilaksanakan setiap waktu sampai dengan tanggal jatuh tempo, maka opsi tersebut dinamakan
American options. Sebaliknya, jika opsi tersebut hanya dapat dilaksanakan pada saat jatuh
tempo saja, maka opsi dinamakan European options. Pihak pembeli (the “long”) dari call
option akan membayar sejumlah call premium kepada pihak penjual (the “short”).

b. Opsi Jual (Put Option)


Jenis lain dari option contract adalah opsi jual (put option). Put option atau opsi jual
memberikan hak kepada pemegangnya, bukan kewajiban, untuk menjual sejumlah aktiva
finansial pada harga yang tertentu (yang disebut strike atau exercise price) pada tanggal tertentu
sampai dengan opsi jual tersebut jatuh tempo. Sama dengan call option, pihak pembeli (the
“long”) dari put option akan membayar sejumlah put premium kepada pihak penjual (the
“short”).

Macam-Macam Opsi
1. Opsi Pada Indeks Saham
Para spekulan seringkali menggunakan indeks harga saham untuk mendapatkan
keuntungan akibat perubahan harga di pasar saham. Sama dengan metode lain yang berisiko,
metode ini juga dapat mendatangkan kerugian yang cukup besar, tetapi risiko ini diimbangi
dengan jangka jatuh tempo opsi yang relatif pendek.

2. Opsi Pada Suku Bunga


Kontrak opsi pada suku bunga sebenarnya adalah sama dengan kontrak opsi pada
obligasi pemerintah, karena perubahan suku bunga menyebabkan perubahan harga obligasi.
Opsi jual (put option) pada obligasi, suatu hak untuk menjual pada harga tertentu, akan bernilai
lebih jika harga exercise semakin tinggi dan jatuh temponya semakin lama, sedangkan opsi beli
(call option) akan lebih berharga jika harga exercise semakin rendah. Ketika suku bunga naik
harga obligasi turun nilai (harga) opsi beli meningkat dengan adanya tanggal exercise opsi
yang semakin lama.
3. Opsi Pada Mata Uang
Investasi di luar negeri sangat rentan terhadap perubahan nilai tukar mata uang. Investor
dapat melindungi investasi portofolionya dengan cara membeli opsi pada mata uang negara
dimana investasinya berada.

4. Opsi Pada Kontrak Futures


Opsi tersedia dalam banyak jenis kontrak futures suku bunga dan saham. Opsi pada
kontrak futures memberikan pemegangnya hak untuk melakukan sesuatu – jual atau beli – pada
kontrak-kontrak futures

 Swap
Tukar menukar atau yang lebih dikenal sebagai swap dalam dunia keuangan, merupakan
suatu instrumen derivatif, di mana terdapat dua pihak saling mempertukarkan suatu aliran arus
kas dengan aliran arus kas lainnya. Aliran ini disebut "kaki" dari swap. Nilai swap ini adalah
dihitung berdasarkan suatu nilai absolut atau notional amount yaitu suatu nilai nominal yang
digunakan untuk menghitung pembayaran terhadap suatu swap dan produk manejemen risiko
lainnya dimana nilai ini bukan suatu nilai yang sesungguhnya (absolut).

2. Embedded derivative
adalah bagian dari instrumen keuangan yang juga mencakup kontrak host nonderivatif.
Derivatif melekat mensyaratkan bahwa sebagian dari arus kas kontrak harus dimodifikasi
sehubungan dengan perubahan variabel, seperti suku bunga, harga komoditas, peringkat
kredit, atau nilai tukar mata uang asing. Jika derivatif dapat ditransfer secara kontraktual
secara terpisah dari kontrak, maka derivatif tersebut bukan merupakan derivatif melekat.

Anda mungkin juga menyukai