Anda di halaman 1dari 12

TUGAS DETEKSI DINI GANGGUAN PERTUMBUHAN DAN

PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN PADA ANAK

OLEH :

Baiq Maygina Nafsa Sulan


H1A016015

Fakultas Kedokteran Universitas Mataram


Nusa Tenggara Barat
2018
A. Identitas dan Data Demografi
ANAK :
Nama lengkap : Najla Al Hasna
Tanggal lahir : 19 Maret 2014
Umur : 44 bulan
Umur saat hari pemeriksaan : 3 tahun 9 bulan 21 hari
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Batu Ringgit Selatan
Urutan kelahiran : Anak ke-3 dari 4 bersaudara
ORANG TUA :
Nama ayah : Yusrami
Nama ibu : Badriah
Umur ayah : 36
Umur Ibu : 31
Pendidikan ayah : SMA Tamat
Pendidikan ibu : SMA Tamat
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Pekerjaan ibu : Wiraswasta
B. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Cara persalinan : Normal
Umur kehamilan :-
Penyulit persalinan :-
Kondisi bayi setelah lahir : BBL (3,3 kg), PBL (48 cm)
Tempat melahirkan : Puskesmas
Riwayat abortus : Tidak pernah
Penolong persalinan : Bidan
C. Hasil dan Interpretasi Pengukuran Antropometri
Tanggal pemeriksaan : Rabu, 10 Januari 2018
Berat badan : 13,6 kg
Tinggi badan : 94,9 cm
Lingkar kepala : 47,2 cm
Interpretasi :
 BB/TB  Gizi baik
 BB/U  Normal
 TB/U  Normal
 LK/U  Normal

D. Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan KPSP

Total = 9
Interpretasi dari hasil pemeriksaan KPSP yang telah dilakukan yaitu perkembangan anak
sesuai dengan tahap perkembangannya karena total jawab “Ya” yang diperoleh sebanyak
9.
E. Hasil dan Interpretasi Pemeriksaan TDD

Total jawaban tidak = 0


Interpretasi dari hasil pemeriksaan tes daya dengar yaitu anak tidak mengalami gangguan
pendengaran karena tidak ditemukan jawaban “Tidak” dari ketiga pertanyaan di atas.
F. Pembahasan (Analisis)
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, adik Najla memiliki status gizi
yang baik, berat badan menurut anak seusianya tergolong normal, tinggi badan menurut
anak seusianya tergolong normal dan lingkar kepala menurut anak seusianya normal.
Hasil ini diperoleh dari perhitungan Z-score menurut tabel Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia dan grafik lingkar kepala berdasarkan umur menurut WHO. Berikut
ini perhitungan Z-score yang telah dilakukan :
 BB/TB
Z-score = BB diukur – BB median
BB median – SD + 1
= 13,6 – 13,8
13,8 – 12,6
= -0,2
1,2
= -0,16667
 BB/U

Z-score = BB diukur – BB median

BB median – SD + 1

= 13,6 – 15,5

15,5 – 13,6

= -1,9

1,9

= -1

 TB/U

Z-score = TB diukur – TB median

TB median – SD + 1

= 94,9 – 100,9

100,9 – 96,7

= -6

4,2

= -1,428

Hasil Z-score adik Najla berada pada rentang gizi baik serta normal untuk berat
badan dan tinggi badan pada anak seusianya karena nilai yang diperoleh berada antara
-2SD sampai dengan 2SD dimana nilai tersebut tergolong normal berdasarkan tabel
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Penilaian lingkar kepala juga normal karena
sesuai dengan grafik lingkar kepala menurut usia berdasarkan grafik WHO, lingkar
kepala adik Najla berada pada garis normal.
Melihat hasil pemeriksaan adik Najla mulai dari pemeriksaan KPSP dan TDD
semua normal. Kuesioner KPSP yang digunakan yaitu KPSP untuk anak umur 42 bulan
karena pada hari pemeriksaan umur adik Najla 44 bulan (tepatnya 3 tahun 9 bulan 21
hari). Adik Najla sangat kooperatif saat melakukan pemeriksaan ini, mulai dari poin
KPSP pertama yaitu menyusun 8 kubus tanpa menjatuhkannya, adik Najla sudah dapat
melakukannya dengan sangat baik dan cepat. Poin kedua saat diminta menirukan gambar
lingkaran yang dicontohkan, adik Najla langsung mengikutinya tanpa ragu-ragu. Poin
ketiga sampai poin ketujuh ibu dari adik Najla juga sangat kooperatif saat diberikan
pertanyaan-pertanyaan. Jawaban yang diberikan ibu dari adik Najla yaitu, adik Najla
sudah bisa mengenakan sepatu sendiri, adik Najla sudah bisa mengenakan sepeda roda
dua dengan sangat lancar, adik Najla sudah sangat lancar untuk mencuci tangannya
sendiri setelah makan. Ibu dari adik Najla juga mengatakan bahwa adik Najla sering
bermain dengan teman-temannya termasuk bermain petak umpet, jawaban yang diberikan
adik Najla juga sama bahwa ia sering bermain petak umpet bersama teman-temannya
yang artinya adik Najla dapat memenuhi poin keenam yaitu dapat mengikuti peraturan
permainan saat bermain dengan teman-temannya. Ibu dari adik Najla juga mengatakan
bahwa adik Najla sudah bisa mengenakan kemeja, celana panjang, baju, kaos kaki tanpa
bantuan. Penilaian untuk gerak kasar dilakukan dengan meminta adik Najla berdiri,
kemudian mencontohkannya berdiri dengan satu kaki, adik Najla dapat melakukannya
bahkan lebih dari dua detik. Penilaian gerak kasar yang lain dilakukan dengan cara
menaruh sebuah kertas di lantai kemudian, meminta adik Najla untuk melompati kertas
tersebut. Adik Najla dapat melompat dengan dua kaki secara bersamaan tanpa didahului
dengan lari, adik Najla terlihat sangat bersemangat ketika diminta melakukan hal
tersebut.
Pemeriksaan TDD yang digunakan yaitu pemeriksaan TDD untuk anak berumur
di atas 36 bulan. Penilaian kemampuan ekspresif dilakukan dengan menanyakan kepada
adik Najla nama sebuah benda serta menanyakan kegunaannya. Jawaban yang diberikan
adik Najla contohnya yaitu, cangkir digunakan untuk minum, sendok digunakan untuk
makan, bolpoin digunakan untuk menulis. Selanjutnya, ibu dari adik Najla mengatakan
bahwa lebih dari tigaperempat orang mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh adik
Najla, hal tersebut juga terbukti ketika adik Najla berbicara selama jalannya pemeriksaan.
Penilaian kemampuan reseptif dinilai dengan menunjukkan sebuah benda yang ada di
depannya, menanyakan nama benda tersebut beserta kegunaannya, benda yang ada di
depan adik Najla saat itu adalah cangkir dan bolpoin. Jawaban yang diberikan adik Najla
benar yaitu, cangkir untuk minum dan bolpoin untuk menulis. Penilaian kemampuan
visual dinilai dari saat itu ibu dari adik Najla menjawab bahwa adik Najla bisa bermain
pok ame-ame, saat diminta adik Najla dapat melakukannya, dilihat dari segi usia juga
sangat logis bahwa adik Najla sudah bisa melakukan hal tersebut. Ibu dari adik Najla juga
mengatakan bahwa apabila adik Najla menginginkan sesuatu, ia menunjuk apa yang
diinginkan dengan satu jari tidak dengan semua jari.
Hasil pemeriksaan adik Najla seluruhnya normal, tidak ada yang meragukan
ataupun mengalami keterlambatan. Selanjutnya perlu dilakukan stimulasi yang sesuai
usia adik Najla yaitu stimulasi untuk umur 36-48 bulan. Stimulasi gerak kasar dapat
dilakukan dengan dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, memanjat,
bermain bola dan mengendarai sepeda roda tiga. Stimulasi gerak halus dapat dilakukan
dengan bermain puzzle, menyusun balok-balok, menggambar gambar yang lebih sulit,
tunjukkan anak cara menggunting, membuat buku cerita gambar tempel, menempel
gambar, menjahit dan menghitung. Stimulasi aspek bicara dan bahasa dapat dilakukan
dengan buat anak agar mau menceritakan dirinya, mengenal huruf, buat anak mengajukan
pertanyaan dan jawab pertanyaan dengan jawaban yang sederhana, bacakan buku cerita
anak, nyanyikan lagu dan bacakan sajak untuk anak dan bantu anak dalam memilih acara
TV serta batasi waktu menonton maksimal 2 jam sehari.Aspek terakhir yaitu sosialisasi
dan kemandirian dapat dilakukan stimulasi berupa bujuk dan tenangkan ketika anak
kecewa dengan cara memeluk dan berbicara kepadanya, dorong agar anak mau
mengutarakan perasaannya, ajak anak makan bersama keluarga, sering-sering ajak anak
pergi ke taman, kebun binatang, perpustakan dan tempat lain, selanjutnya bermain
dengan anak misalnya ajak anak agar mau mengerjakan pekerjaan rumah yang ringan,
makan menggunakan sendok garpu, mengancingkan kancing tari dan ajak anak untuk
ikut memasak.
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Keputusan Menteri Kesehatan RI


No.1995/MENKES/SK/XII/2010 tentang Standar Antopometri Penilaian Status Gizi
Anak. Direktorat Bina Gizi.Jakarta: Kemenkes RI

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak

IDAI. Kurva Pertumbuhan WHO.Available at:<http://www.idai.or.id/professional


resources/growth-chart/kurva-pertumbuhan-who>.[Accessed on 18th January 2018]
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai