Anda di halaman 1dari 2

Nama : Jacqueline Mannuela Tangka

NPM : 6071801093
Program Studi : Ilmu Administrasi Publik
Mata Kuliah : Estetika
Nama Dosen : Fathul Anshori Husein, S.Sn., M.Sn

Kesan Film: “COPYING BEETHOVEN”

Beethoven menjadi tuli di usia senjanya, dan pada film tersebut, beliau hendak
menciptakan musik baru yang tidak diterima dengan baik oleh masyarakat pada saat itu
akibat dari penurunan kualitas pendengeran, gangguan pada mental serta emosinya.
Dalam film itu, yang mengesankan adalah:
 Adegan Wenzel Schlemmer yang sudah tidak bisa lagi melayani Beethoven
karena masalah kesehatannya, mengeluh kepada Anna, seorang perempuan
berumur 23 tahun yang merupakan siswa terbaik dari konservatorium musik
para biarawati yang dikirim sebagai penyalin skrip lagu Beethoven, yang
membuat berkesan adalah dialog Schelemmer kepada Anna “Untuk siapa dia
(Beethoven) menulis lagu kali ini? Pasti bukan untuk uang. Saya rasa mustahil
jika bisa membuat orang lain membayar untuk karyanya pada saat ini". Dialog
ini memberi kesan membangun rasa pesimis, menyiratkan gagasan bahwa
semata-mata Beethoven menciptakan karyanya hanya untuk komersil dan
menyenangkan orang-orang lain saja. Namun gagasan tersebut dibantah dengan
perkataannya secara tidak langsung melalui penyataan beliau saat sedang
berdialog dengan Anna mengenai arti musik baginya menurut film itu, tidak
sekadar menulis untuk mendapatkan uang, ia menulis mengerjakan musik yang
ingin ia tulis. Menjelang akhir dari film tersebut, Beethoven menggambarkan
karya terakhirnya sebagai "jembatan menuju masa depan musik." Maksud dari
"jembatan" ke masa depan memang menjadi model bagi komposer masa depan
dan karyanya yang mencerminkan perasaannya secara emosional hingga
dikenang sampai saat ini.
 Kesan yang penting juga bagi saya adalah peran Anna Holtz, ia berkonsentrasi
pada empat hari yang sibuk sebelum penyelenggaraan simfoni Beethoven yang
ke-sembilan. Dari situ, Anna Holtz membuktikan kapasitas perempuan dan
mampu membantah konstruksi sosial di mana perempuan masih diremehkan di
bidang-bidang profesi tertentu.
 Adegan yang juga mengesankan adalah di mana Beethoven berkata, "Saya
orang yang sangat sulit, Anna Holtz, tetapi saya merasa nyaman karena Tuhan
membuat saya seperti itu. “ Itu pula adalah salah satu kalimat favorit saya dalam
film. Beethoven dikemas oleh Tuhan sedemikian rupa, dengan segala kelebihan
dan kekurangannya, beliau menerima dan mencintai kondisinya saat itu dan
tetap ingin terus berkarya dengan sifat perfeksionisnya.

Anda mungkin juga menyukai