Anda di halaman 1dari 59

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 TASIKMALAYA
Jalan R.E. Martadinata No.261 Telp/Fax. (0265) 331331
Tasikmalaya 46151
Website: www.smandatas.sch.id E-mail: info@smandatas.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 2 Tasikmalaya


Kelas/ Semester : XI MIPA 8 / 1
Mata pelajaran : BIOLOGI
Topik : Jaringan hewan
Alokasi waktu : 12 x 45 menit (6 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
K1 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.5 Menganalisis hubungan antara Pertemuan Ke 1
struktur jaringan penyusun organ pada
3.5.1 Menjelaskan definisi dari sistem
sistem gerak dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang gerak
dapat terjadi pada sistem gerak
3.5.2 Menjelaskan fungsi dari rangka
sebagai alat gerak pada manusia
3.5.3 Membedakan jenis rangka aksial
dan apendikularpada manusia
3.5.4 Mengidentifikasi jenis rangka
apendikular pada manusia
3.5.5 Menjelaskan fungsi dari bentuk
tulang sebagai alat gerak pada
manusia
3.5.6 Menghitung jumlah tulang
berdasarkan bentuknya sebagai
penyusun rangka tubuh manusia
Pertemuan Ke 2
3.5.7 Mengidentifikasi struktur tulang
keras
3.5.8 Mengidentifikasi struktur tulang
rawan
3.5.9 Menganalisis struktur penyusun
tulang pada manusia
3.5.10 Menjelaskan osifikasi
3.5.11 Mengaitkan pertumbuhan tulang
dengan faktor nutrisi yang
dibutuhkan oleh tulang
Pertemuan Ke 3
3.5.12 Mengidentifikasi struktur persendian
3.5.13 Membedakan jenis sendi sinartosis,
amfiartosis, dan diartosis
3.5.14 Menjelaskan fungsi dari sendi
terhadap mekanisme gerak
3.5.15 Menjelaskan fungsi otot rangka
sebagai alat gerak
3.5.16 Menjelaskan komponen struktur
otot yang berperan dalam kerja otot
rangka
3.5.17 Menjelaskan sumber energi yang
dibutuhkan untuk gerak pada otot
rangka
3.5.18 Mengaitkan ion 𝐶𝑎2+ dengan
mekanisme kerja otot rangka
3.5.19 Menganalisis hipotesis Sliding
Filament pada gerak otot rangka
3.5.20 Membedakan gerak antagonis dan
sinergis pada otot manusia
Pertemuan ke 4
3.5.21 Menganalisis kelainan tulang pada
manusia
3.5.22 Menganalisis kelainan sendi pada
manusia
3.5.23 Menganalisis kelainan otot pada
manusia
3.5.24 Menganalisis tentang pemanfaatan
teknologi dalam mengatasi
gangguan pada sistem gerak
4.5 Menyajikan karya tentang Pertemuan Ke 5
pemanfaatan teknologi dalam 4.5.1 Menciptakan karya tentang
mengatasi ganguan sistem gerak pemanfaatan teknologi dalam
melalui literatur mengatasi gangguan sistem gerak
pada manusia
Pertemuan Ke 6
4.5.2 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
pada manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ceramah, diskusi kelompok, kajian literatur, presentasi hasil
diskusi, pengamatan gambar, dan penugasan peserta didik dapat berpikir kritis, membangun
sikap aktif, responsif, dan kreatif agar mampu Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak dan Menyajikan karya tentang pemanfaatan
teknologi dalam mengatasi ganguan sistem gerak.

D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
a. Bentuk struktur tulang
b. Letak persendian dalam tubuh
c. Bentuk rangka tubuh
d. Penamaan tulang dalam tubuh
2. Materi Konsep
a. Definisi mekanisme gerak
b. Definisi rangka
c. Mengklasifikasikan jenis-jenis tulang
d. Membedakan berbagai macam persedian
e. Definisi otot
f. Kelainan pada rangka, tulang dan otot.
g. Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
4. Materi Prosedur
a. Proses pembentukan tulang (osifikasi)
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning dan TGT
Metode : Ceramah, tanya jawab, Kerja kelompok, diskusi, presentasi, observasi.
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Power Point, gambar
Alat/Bahan : Laptop, projector, screenview, alat tulis
Sumber Belajar :
1. Nurhayati,dkk. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
2. Endah,dkk. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Jakarta. Klaten: Penerbit Intan Parawira.
3. Campbell,dkk. 2008. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
4. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik);
5. Sumber lain yang relevan (Internet, Media cetak dll.).

G. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran


Pertemuan Ke 1 ( 2x45 Menit)
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
dari KD 3.5 dari KD 4.5
3.5.1 Menjelaskan definisi dari sistem
gerak
3.5.2 Menjelaskan fungsi dari rangka
sebagai alat gerak pada manusia
3.5.3 Membedakan jenis rangka aksial dan
apendikular pada manusia
3.5.4 Mengidentifikasi bentuk tulang pada
manusia
3.5.5 Menjelaskan fungsi dari bentuk
tulang sebagai alat gerak pada
manusia
3.5.6 Menghitung jumlah tulang
berdasarkan bentuknya sebagai
penyusun rangka tubuh manusia
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
Orientasi
1. Mengucapkan salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik, dan menanyakan
kesiapan peserta didik.
2. Mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
3. Melakukan presensi.

Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Jaringan Hewan
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
a. Dalam tubuh kita terdapat berbagai macam jaringan, jaringan jaringan yang
berkumpul akan mejadi organ dan organ akan membentuk suatu perkumpulan yang
disebut dengan?
b. Apakah ke empat jaringan yang telah dipelajari akan ada pa setiap organ ?
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan

Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik,
maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi Sistem Gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (65 Menit)
Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
TGT Termodifikasi
Penyampaian Informasi Peserta didik diberi materi pengantar oleh guru :

1. Peserta didik memperhatikan video yang


berkaitan dengan sistem gerak pada screen view
2. Peserta didik menyimak penjelasan yang
diberikan oleh guru
Pembentukan Kelompok Peserta didik diinstruksikan untuk duduk sesuai dengan
kelompok yang telah ditentukan
Games dan Tournaments 1. Peserta didik akan diberikan soal yang ditampilkan
pada scren view dan setiap soal diberi waktu 1-2
menit untuk menjawab sesuai dengan tingkat
kesukaran soal
2. Setiap peserta didik yang memiliki nilai tertinggi dan
terrendah dikelompoknya akan pindah meja
Penghargaan Kelompok Setiap kelompok akan dihitung rata-rata skor yang
diperoleh dari nilai setiap anggotanya
Kegiatan Penutup (15 Menit)
1. Peserta didik diberikan evaluasi oleh guru mengenai materi yang telah disampaikan
dengan diberi beberapa pertanyaan
a. Apa yang dimaksud dengan sistem gerak ?
b. Bagaina fungsi rangka dalam sistem gerak ?
c. Bagaimana bentuk tulang yang ada dalam tubuh ?
d. Ada berapa umlah ulang yang menyusun tubuh sehingga dapat berdiri dengan kokoh
?
2. Peserta didik menyampaikan kesimpulan untuk pembelajaran yang telah dilakukan
3. Guru menugaskan peserta didik untuk memaca matei yang akan disampaikan selanjutnya
mengenai jenis-jenis tulang dan proses pembentukan tulang
4. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ke 2 ( 2x45 Menit)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dari KD 3.5 dari KD 4.5
3.5.7 Mengidentifikasi struktur tulang
keras
3.5.8 Mengidentifikasi struktur tulang
rawan
3.5.9 Menganalisis struktur penyusun
tulang pada manusia
3.5.10 Menjelaskan osifikasi
3.5.11 Mengaitkan pertumbuhan tulang
dengan faktor nutrisi yang
dibutuhkan oleh tulang

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


Guru :
Orientasi
1. Mengucapkan salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik, dan menanyakan
kesiapan peserta didik.
2. Mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
3. Melakukan presensi.

Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Pengertian
sistem gerak, rangka, dan tulang
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
a. Tubuh kita dapat berdiri dengan tegap karena memiliki tulang, tulang apa sajakah
yang menyusun tubuh kita dan bagaimana proses pembentukannya ?
Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi tema projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sistem gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 Menit)


Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
Discovey Learning
Stimulation Peserta didik diberi rangsangan untuk memusatkan
perhatian pada topik materi Struktur tulang, osifikasi,
dan nutrisi untuk pertumbuhan tulang dengan cara :

1. Peserta didik menyimak video tentang osifikasi


2. Peserta didik melihat gambar 2 orang manusia yang
memiliki tinggi badan yang berbeda
Problem Statement 1. Peserta didik menyimak penjelasan secara umum
mengenai struktur tulang, osifikasi, dan nutrisi untuk
pertubuhan tulang yang akan dipelajari.
2. Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan
gambar yang ditampilkan dan penjelasan guru
mengenai jaringan ikat dan jaringan saraf
Data Collection 1. Peserta didik duduk sesuai kelompok yang telah
ditentukan
2. Peserta didik menerima LKPD dari guru
3. Peserta didik melakukan analisis terhadap isi LKPD
yang telah dibagikan
4. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan
pengumpulan data terkait hal dan konsep yang harus
diselesaikan
Data Processing 1. Peserta didik mengolah hasil data yang diperoleh
dari pengumpulan data
2. Peserta didik mengisi LKPD yang telah diberikan
Verifivation 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan
diskusi yang dilakukannya
2. Peserta didik menyimak konfirmasi yang diberikan
oleh guru
Generalization Peserta didik membuat kesimpulan dari materi hari ini
Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Peserta didik diberi beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi pemahaman mereka
mengenai materi yang telah disampaikan
a. Apa perbedaan yang khas antara struktur tulang keras dan rawan
b. Bagaimana proses osifikasi terjadi ?
c. Nutrisi apa saja yang diperlukanleh tubuh dalam pertumbuhan tulang?
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ke 3 ( 2x45 Menit)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dari KD 3.5 dari KD 4.5
3.5.12 Mengidentifikasi struktur persendian
3.5.13 Membedakan jenis sendi sinartosis,
amfiartosis, dan diartosis
3.5.14 Menjelaskan fungsi dari sendi
terhadap mekanisme gerak
3.5.15 Menjelaskan fungsi otot rangka
sebagai alat gerak
3.5.16 Menjelaskan komponen struktur otot
yang berperan dalam kerja otot
rangka
3.5.17 Menjelaskan sumber energi yang
dibutuhkan untuk gerak pada otot
rangka
3.5.18 Mengaitkan ion 𝐶𝑎2+ dengan
mekanisme kerja otot rangka
3.5.19 Menganalisis hipotesis Sliding
Filament pada gerak otot rangka
3.5.20 Membedakan gerak antagonis dan
sinergis pada otot manusia

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


Guru :
Orientasi
1. Mengucapkan salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik, dan menanyakan
kesiapan peserta didik.
2. Mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
3. Melakukan presensi.
Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : struktur
tulang, osifkasi dan pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan tulang
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Setelah hasil pembelajaran pada pertemuan yang lalu, bagaimanakah tulang kita
dapat bergerak?”
Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi tema projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sistem gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 Menit)


Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
Discovey Learning
Stimulation Peserta didik diberi video tentang orang yang sedang
berolahraga
Problem Statement 1. Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan video
yang telah ditayangkan
Data Collection 1. Peserta didik duduk berkelompok
2. Peserta didik menerima LKPD
3. Peserta didik melakukan pengamatan sesuai dengan
yang terdapat pada LKPD
4. Guru melakukan penilaian keterampilan dengan
observasi dan mengontrol peserta didik dalam
melakukan kegiatan pengamatan
5. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan
pengumpulan data terkait hal dan konsep yang harus
diselesaikan
Data Processing 1. Peserta didik mengisi LKPD yang telah diberikan
2. Guru melakukan penilaian sikap dengan observasi dan
mengontrol peserta didik dalam mengerjakan LKPD
Verifivation 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan
diskusi yang dilakukannya
2. Peserta didik menyimak konfirmasi yang diberikan
oleh guru
Generalization Peserta didik membuat kesimpulan dari materi hari ini
Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Peserta didik menerima beberapa pertanyaan tentang kegiatan belajar mengajar yang
telah dilakukan
a. Apa saja kah perbedaan dari ke 3 sendi yang telah dipelajari ?
b. Apa fungsi sendi dalam sistem gerak ?
c. Apa fngsi otot lurik dalam sistem gerak ?
d. Bagiamana mekanisme otot dapat meerakan rangka ?
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Ke 4 ( 2x45 Menit)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dari KD 3.5 dari KD 4.5
3.5.21 Menganalisis kelainan tulang pada
manusia
3.5.22 Menganalisis kelainan sendi pada
manusia
3.5.23 Menganalisis kelainan otot pada
manusia
3.5.24 Menganalisis tentang pemanfaatan
teknologi dalam mengatasi
gangguan pada sistem gerak

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


Guru :
Orientasi
1. Mengucapkan salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik, dan menanyakan
kesiapan peserta didik.
2. Mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
3. Melakukan presensi.

Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Sendi dan
Otot
2. Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Setelah kemarin kita telah mempelajari berbagai macam komponen yang ada dalam
sistem gerak, faktor apa saja yang apat mengganggu kelangsungan sistem gerak
bekerja ?”
Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi tema projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sistem gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (60 Menit)


Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
Discovey Learning
Stimulation Peserta didik meilhat video dan gambar tentang gangguan
pada sistem gerak
Problem Statement Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan hasil
pengamatan pada gambar dan video yang telah diberikan
Data Collection 1. Peserta didik duduk berkelompok
2. Peserta didik menerima LKPD
3. Peserta didik melakukan pengamatan sesuai dengan
yang terdapat pada LKPD
4. Guru melakukan penilaian keterampilan dengan
observasi dan mengontrol peserta didik dalam
melakukan kegiatan pengamatan
5. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan
pengumpulan data terkait hal dan konsep yang harus
diselesaikan
Data Processing 1. Peserta didik mengisi LKPD yang telah diberikan
2. Guru melakukan penilaian sikap dengan observasi dan
mengontrol peserta didik dalam mengerjakan LKPD
Verifivation 1. Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan dan
diskusi yang dilakukannya
2. Peserta didik menyimak konfirmasi yang diberikan
oleh guru
Generalization Peserta didik membuat kesimpulan dari materi hari ini
Kegiatan Penutup (20 Menit)
1. Peserta didik menerima beberapa pertanyaan untuk mengevaluasi pemahaman mereka
mengenai materi yang telah didapatkan
a. Apa saja gangguan yang terdapa dalam sistem gerak ?
b. Teknologi apa saja yang dapat digunakan untuk mengobati gangguan dalam sistem
gerak ?
2. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan Ke 5 (2x45 Menit)

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dari KD 3.5 dari KD 4.5
4.5.1 Menciptakan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
pada manusia

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


Guru :
Orientasi
1. Mengucapkan salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik, dan menanyakan
kesiapan peserta didik.
2. Mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
3. Melakukan presensi.

Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Kelainan
pada sistem gerak dan teknologi yang dapat mengatasi gangguan pada sistem gerak
2. Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Setelah kemarin kita telah mempelajari berbagai macam gangguan pada sistem
gerak dan cara mengatasinya, bagaimana cara kita dapat menyampaikan informasi
ini kepada orang lain?”
Motivasi

1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari


dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi tema projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sistem gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (70 Menit)


Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
Discovey Learning
Stimulation Peserta didik meihat gambar tetang grafik atau data
kurangnya pengetahuan masyarakat terkait mengatasi
gangguan pada sistem gerak
Problem Statement Peserta didik merumuskan masalah berdasarkan hasil
pengamatan pada gambar yang telah diberikan
Data Collection 1. Peserta didik duduk berkelompok
2. Peserta didik menerima LKPD
3. Peserta didik melakukan pengamatan sesuai dengan
yang terdapat pada LKPD
4. Guru melakukan penilaian keterampilan dengan
observasi dan mengontrol peserta didik dalam
melakukan kegiatan pengamatan
5. Peserta didik mendiskusikan dan melakukan
pengumpulan data terkait hal dan konsep yang harus
diselesaikan
Data Processing 1. Peserta didik mengerjakan LKPD yang telah
diberikan
2. Guru melakukan penilaian sikap dengan observasi dan
mengontrol peserta didik dalam mengerjakan LKPD
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Peserta didik menerima arahan dari guru untuk pertemuan selanjutnya
3. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Pertemuan Ke 6 ( 2 x 45 Menit )

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dari KD 3.5 dari KD 4.5
4.5.2 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam mengatasi
gangguan sistem gerak pada manusia

Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)


Guru :
Orientasi
1. Mengucapkan salam, selanjutnya menanyakan kabar peserta didik, dan menanyakan
kesiapan peserta didik.
2. Mempersilahkan peserta didik untuk berdo’a sebelum memulai pelajaran.
3. Melakukan presensi.

Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
menciptakan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem
gerak pada manusia
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Apakah tugasnya sudah selesai? Pasti banyak ya kelainan yang terjadi pada sistem
gerak dan di zaman sekarang teknologi sudah hebat untuk mengatasi kelainan-kelainan
yang sudah anda analisis”?”
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi tema projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sistem gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung

Pemberian Acuan

1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti (50 Menit)


Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
Discovey Learning
Verifivation 1. Peserta didik mempressentasikan hasil karya yang
telah mereka buat
2. Peserta didik menyimak konfirmasi yang diberikan
oleh guru
Generalization Peserta didik membuat kesimpulan dari materi hari ini
Kegiatan Penutup (30 Menit)
1. Guru bersama-sama dengan peserta didik melakukan refleksi terhadap kegiatan
yang sudah dilaksanakan
2. Guru memberikan post test terkait materi yang sudah disampaikan
3. Guru menutup pertemuan dengan mengucap salam
B. Penilaian
1. Pengetahuan:
a. Teknik tes : Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen : Tes tulis bentuk pilihan ganda (Lampiran 3 )
c. Penilaian : (Lampiran 4)
2. Sikap:
a. Teknik tes : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Jurnal
c. Penilaian : (Lampiran 2)
3. Keterampilan:
a. Teknik tes : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Penilaian keterampilan (Lampiran 5)
c. Penilaian : (Lampiran 6)
Lampiran 1. Materi Pembelajaran

1. Materi Fakta

Tulang Sendi

Rangka Otot

Bagian Tulang Tengkorak Nama Tulang Jumlah


a. Tulang kranial (tulang Frontal 1
tempurung kepala) Parietal 2
Oksipital 1
temporal 2
Sfenoid 1
Emoid 1
b. Tulang fasial (wajah) Maksila 2
Palatum 2
Zigomatik 2
Lakrimal 2
Nasal 2
Septum nasal 1
Konka nasal 2
Manibula 1
Jumlah 22 buah

Nama Tulang Telinga dalam dan Hioid Jumlah


Maleus 2
Inkus 2
Stapes 2
Hioid 1
Jumlah 7

Nama Ruas Tulang Nama sebutan Jumlah Ruas


Belakang
Serviks C1-C7 7
Toraks T1-T12 12
Lumbar L1-L5 5
Sakral S1-S5 1 (pada bayi ada 5, tetapi
saat dewasa berdifusi
menjadi 5)
Koksigis - 1 (pada bayi ada 4, tetapi
saat dewasa berdifusi
menjadi 1)
Jumlah 26

Nama Tulang dada dan tulang rusuk Jumlah


Sternum 1
Kosta vera 7 pasang (14)
Kosta spuria 3 pasang (6)
Kosta fluitantes 2 pasang (4)
Jumlah 25

Tulang Apendikular
Bagian Rangka Nama Tulang Jumlah Total
Pektoral (gelang Klavikula 2
bahu)
Skapula 2
Jumlah Pektoral 4
Ekstremitas Humerus 2
superior
Radius 2
Ulna 2
Karpal 16
Metakarpal 10
Falangus 28
Jumlah ekstremitas superior 60
Pelvis Pelvis 2
Jumlah pelvis 2
Ekstremitas inferior Femur 2
Tibia 2
Fibula 2
Patela 2
Tarsal 14
Metatarsal 10
Falangus 28
Jumlah ekstremitas inferior 60
Jumlah total tulang apendikuler 126
2. Materi Konsep
a. Mekanisme Gerak
Konsep gerak dalam biologi tidak hanya di artikan sebagai perpindahan tempat
saja, akan tetapi gerakan dari bagian tubuh disebut juga sebgai suatu gerakan.
Contohnya pada saat kia menulis, kita dikatakan juga sedang bergerak. Gerakan
tubuh manusia terjadi karena adanya kerja sama antara tulang dan otot. Tulang tidak
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh karena itu, tulang
disebut alat gerak pasif. Sementara otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi
dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut
alat gerak aktif.

b. Rangka
Rangka tampak seperti rapuh, tetapi pada kenyataannya dapat memikul beban tubuh
kita. Tubuh kita ditunjang oleh kerangka dalam (endoskeleton). Endoskeleton pada
umumnya terdiri atas tulang rawan dan tulang keras yang membentuk rangka yang
kuat dan dapat digerak-gerakkan. Selama masa embrio, sebagian besar rangka
manusia berupa tulang rawan. Akan tetapi, sejalan dengan proses pembentukan organ
tubuhnya tulang rawan tersebut berubah menjadi tulang keras.
1) Susunan Rangka
Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah. Tulang-
tulang tersebut dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang tengkorak
(kepala), tulang badan, dan tulang anggota gerak.
a) Tulang Tengkorak
Tengkorak adalah tulang rangka di kepala yang dibedakan menjadi dua,
yaitu tengkorak otak (kranium) dan tengkorak wajah. Tengkorak otak terdiri
atas delapan tulang dan tengkorak wajah terdiri atas empat belas tulang.
Bagian tengkorak otak berfungsi untuk melindungi otak dan alat-alat
pendengaran, sedangkan bagian tengkorak wajah berfungsi untuk
melindungi mata, alat penciuman, dan mulut.
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak otak adalah sebagai berikut.
(1) 1 buah tulang dahi (frontal).
(2) 2 buah tulang ubun-ubun (parietal).
(3) 1 buah tula ng tengkoak belakang (oksipital).
(4) 1 buah tulang baji (sfenoid).
(5) 1 buah tulang tapis (etmoid).
(6) 2 buah tulang pelipis (temporal).
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak wajah adalah sebagai berikut.
(1) 2 buah tulang rahang atas (maksila)
(2) 1 buah tulang rahang bawah (mandibula)
(3) 2 buah tulang pipi (zigomatikus)
(4) 2 buah tulang langit-langit (palatinum)
(5) 2 buah tulang hidung (nasal)
(6) 2 buah tulang mata (lakrimal)
(7) 1 buah tulang vomer
(8) 2 buah tulang di bawah tulang hidung
Hubungan antartulang pada tengkorak otak dan tengkorak wajah
merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan, kecuali tulang
rahang bawah. Tulang rahang bawah dapat digerakkan sehingga mulut dapat
terbuka pada saat mengunyah makanan dan saat berbicara. Tulang-tulang
tengkorak mempunyai bentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk
rongga.
b) Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, gelang
bahu, dan gelang panggul. Tulang badan berfungsi untuk melindungi alat-alat
tubuh, seperti paru-paru dan jantung yang terletak di rongga dada.
(1) Tulang Belakang (Kolumna Vertebralis)
Tulang belakang terletak pada bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk
menopang seluruh bagian tubuh, melindungi organ-organ lunak yang
terdapat di dalam rongga tubuh, dan menjaga kestabilan tubuh. Tulang
belakang membentuk suatu rangkaian tulang belakang. Rangkaian tulang
belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang
yang disebut ruas tulang belakang (vertebrata).
(2) Tulang Dada
Tulang dada terdapat pada bagian tengah dada, berbentuk pipih dengan
panjang tidak lebih dari 15 cm. Tulang dada terbagi atas tiga bagian, yaitu :
(a) Bagian hulu;
(b) Bagian badan;
(c) Bagian taju pedang;
Pada bagian hulu melakat tulang selangka, sedangkan pada bagian
badan melekat tujuh pasang tulang rusuk.
(3) Tulang Rusuk
Tulang-tulang rusuk melakat pada tulang belakang dan babgian depannya
melekat pada tulang dada. Tulang rusuk berjumlah 12 pasang, yaitu sebagai
berikut.
(a) 7 pasang tulang rusuk sejati (costa vera)
Bagian depan tulang rusuk sejati menempel pada tulang dada,
sedangkan bagian belakangnya menempelpada ruas-ruas tulang
belakang.
(b) 3 pasang tulang rusuk palsu (costa spuria)
Bagian depan tulang rusuk palsu menempel pada tulang rusuk yang ada
di atasnya, sedangkan bagian belakangnya menempel pada ruas-ruas
tulang belakang.
(c) 2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)
Bagian depan tulang rusuk melayang tidak menempel pada tulang lain,
sedangkan bagian belakangnya menempel pada ruas-ruas tulang
belakang.
(d) Gelang Bahu
Gelang bahu terdiri atas dua pasang tulang, yaitu sebagai berikut.
(1) 2 buah tulang belikat (skalapula)
Tulang belika berbentuk pipih dan mempunyai tonjolan yang
disebut paruh gagak. Tulang ini melekat pada tulang rusuk.
(2) 2 buah tulang selangka (klavikula)
Tulang selangka melekat pada tulang dada, menghubungkan antara
gelang bahu dengan rangka tubuh.
(e) Gelang Panggul (Pelvis)
Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggora gerak bawah.
Gelang panggul terdiri atas tiga pasang tulang yang bergabung menjadi satu,
yaitu sebagai berikut.
(1) 2 buah tulang usus.
(2) 2 buah tulang kemaluan.
(3) 2 buah tulang duduk (ischium).
c) Tulang Anggota Gerak
Anggota gerak menusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu anggota gerak atas
(tangan/lengan) dan anggota gerak bawah (kaki/tungkai).
(1) Anggota Gerak Atas
Tulang-tulang yang menyusun anggota gerak atasm yaitu sebagai berikut.
(a) 2 buah tulang lengan atas.
(b) 2 buah tulang hasta (ulna).
(c) 2 buah tulang pengumpil (radius).
(d) 2 x 8 buah tulang pergelangan tangan (metakarpal).
(e) 2 x 5 buah tulang pangkal lengan (karpal).
(f) 2 x 14 ruas jari (falanks), tiap jari terdiri atas 3 ruas, kecuali ibu jari
terdiri atas 2 ruas.
Pada tulang anggota gerak atas, tulang lengan atas adalah tulang yang
paling panjang dan paling besar.
(2) Anggota Gerak Bawah
Tulang-tulang yang menyusun anggota gerak bawah, yaitu sebagai berikut.
(a) 2 buah tulang paha.
(b) 2 buah tulang tempurung lutut (patela).
(c) 2 buah tulang kering (tibia).
(d) 2 buah tulang betis (fibula).
(e) 2 x 8 buah tulang pergelangan kaki (metatarsal).
(f) 2 x 5 buah tulang telapak kaki (tarsal).
(g) 2 x 14 ruas jari (falanks), tiap jari terdiri dari 3 ruas, kecuali ibu jari terdiri
dari 2 ruas.

2) Fungsi Rangka
Rangka manusia mempunyai berbagai macaam fungsi, antara lain sebagai berikut.
a) Untuk memberi bentuk pada tubuh.
b) Untuk menegakkan tubuh.
c) Melindungi organ-organ tubuh yang penting, seperti otak, paru-paru dan jantung.
d) Tempat melekatnya otot-otot.
e) Sebagai alat gerak pasif.
f) Tempat pembentukan sel-sel darah.

c. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh.
Tulang terdiri atas air, garam-garam mineral (terutama kalsium), dan bahan seluler.
Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ tubuh, tempat
memproduksi sel tubuh, serta menyimpan mineral (kalsium dan fosfor).
1) Jenis-jenis Tulang
Tulang yang menyusun tubuh manusia jumlahnya 206 buah. Tulang-tulang tersebut
berbeda jenisnya. Tulang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan
pembentuknya, sifat bahan penyusunnya (tekstur) dan berdasarkan bentuknya.
a) Jenis tulang berdasarkan bahan pembentuknya
Berdasarkan bahan pembentuknya, tulang dibedakan menjadi dua yaitu, tulang
rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
(1) Tulang rawan
Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dan matriks
(bahan dasar). Matriks tulang rawan tersuun dari kondrin, kolagen, dan
kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama pada sendi dan di antara dua
tulang. Pada permulaan pertumbuhannya, seluruh tulang embrio disusun
oleh tulang rawan. Lambat laun tulang ini diganti oleh tulang keras, akan
tetapi pergantiannya belum selesai sampai usia 25 atau 26 tahun. Pada saat
menginjak usia dewasa, tulang rawan hanya ditemukan sebagai penutup
ujung-ujung tulang.
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
(a) Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang transparan. Merupakan
jenis tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia. Tulang rawan ini dijumpai di hidung, sendi gerak, dan ujung
tulang rusuk.
(b) Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa mempunyai matriks yang berisi serabut kolagen
yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang dapat dijumpai di
bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, misalnya pada ruas
tulang belakang dan lutut.
(c) Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis terbentuk dai serabut elastis yang lentur. Tulang
rawan ini tidak akan mengalami perubahan menjadi tulang keras,
meskipun orang tersebut telah dewasa. Tulang rawan elastis dijumpai
di dalam telinga, cuping hidung, dan epiglotis.
(2) Tulang Keras
Tulang keras pada kehidupan sehari-hari kita sebut sebagai tulang saja.
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalami osifikasi
(pengerasan), dibentuk oleh osteosit yang banyak mengeluarkan matriks.
Berbeda dengan matriks tulang rawan rawan, matriks tulang keras
mengandung sedikit kolagen dan mengandung banyak kalsium dan fosfor.
Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan tulang
menjadi keras dan tidak lentur.
2) Jenis Tulang Berdasarkan Teksturnya
Berdasarkan sifat bahan penyusunnya (teksturnya) tulang dibaedakan atas dua macam,
yaitu tulang kompak dan tulang spons (berongga).

a) Tulang Kompak
Tulang kompak mempunyai bahan penyusun yang kompak dan padat sehingga
membentuk lapisan luar yang padat. Contoh lapisan luar tulang panjang.
b) Tulang Spons
Tulang spons mempunyai bahan penyusun yang berongga, berfungsi untuk
melindungi tulang itu sendiri apabila terjadi benturan. Contoh pada tulang
tengkorak dan pada ujung-ujung tulang panjang dekat sambungan tulang.
3) Jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pendek, tulang pipih, dan
tulang pipa (tulang panjang).
a) Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silinder kecil dan berisi sumsum merah. Tulang pendek
terdapat pada tulang pergelangan kaki, tulang pergelangan tangan, dan tulang pada
ruas tulang punggung.
b) Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang ini menyediakan permukaan yang
luas untuk kaitan otot-otot. Tulang pipih terdiri aatas dua lapisan jaringan tulang
keras, di tengah lapisan tersebut terdapat lapisan tulang, seperti bunga karang
(spons) yang di dalamnya berisi summsum merah untuk pembentukan sel-sel darah.
Tulang pipih terdapat pada tulang belikat, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang
tengkorak.
c) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk panjang seperti pipa, berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang ini membentuk bonggol pada kedua ujungnya. Tulang pipa terdapat pada
tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang paha, tulang kering, dan
tulang betis.
4) Struktur Tulang
Tulang terdiri dari dua jenis jaringan, yaitu jaringan padat dan jaringan seperti spons.
Jaringan padat ditemukan pada tulang pipih, tulang pipa, dan sebagai lapisan tipis yang
melapisi semua tulang. Sementara itu, jaringan seperti spons ditemukan terutama pada
ujung tulang pipa, dalam tulang penek, dan sebgai lapisan tengah antara dua lapisan
padat pada tulang pipih.
5) Proses Penulangan (Osifikasi)
Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang rawan menjadi tulang
disebut osifikasi. Osifikasi dimulai sejak fetus masih dalam kandungan. Segera setelah
tulang rawan terbentuk, maka di dalamnya akan berongga dan berisi sel-sel pembentuk
tulang. Setiap satuan sel tulang ini melingkari suatu pembuluh darah dan saraf
membentuk suatu saluran yang disebut saluran Havers. Pada saluran Havers terdapat
pembuluh darah yang berhubungan dengan pembuluh darah pada periosteum, yang
berfungsi untuk memberikan zat makanan ke bagian-bagian tulang.

d. Persendian
Tulang-tulang yang terdapat di dalam tubuh kita saling berhubungan. Hubungan antar
tulang ini disebut persendian (artikulasi). Persendian dapat dibedakan menjadi tiga
berdasarkan kemungkinan geraknya, yaitu sinartrosis (sendi mati), amfiartrosis (sendi
kaku), dan diartrosis (sendi gerak).
1) Sinartrosis (Sendi Mati)
Sinartrosis yaitu hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Contohnya hubungan antar tulang tengkorak, hubungan tulang-tulang pembentuk
tulang panggul, dan hubungan antarruas-ruas tulang punggung.
Sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Sindondrosis; apabila kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan tulang
rawan. Misalnya pada ruas-ruas tulang belakang.
b) Sinfibrosis; apabila kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan ikat.
Misalnya pada tulang-tulang tengkorak.
2) Amfiartrosis (Sendi Kaku)
Amfiartrosis yaitu hubungan antar tulang yang hanya menimbulkan gerakan yang
sangat terbatas. Contohnya hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada dan
hubungan antara tulang rusuk dengan tulang panggul.
3) Diartrosis (Sendi Gerak)
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya berbagai macam
gerakan.
a) Sendi Peluru
Sendi peluru yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
segala arah (gerakan bebas). Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol dan
ujung tulang yang satunya lagi berbentuk lekuk. Ujung tulang berbentuk
bonggol dapat masuk ke ujung tulang berbentuk lekukan. Hal inilah yang
menyebabkan gerakan pada sendi peluru lebih bebas di antara paha dengan
gelang panggul dan hubungan tulang dengan atas dengan sendi bahu.
b) Sendi Engsel
Sendi engsel yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan hanya
ke satu arah saja. Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol dan ujung tulang
yang satunya berbentuk lekuk, tetapi lekuknya tidak terlalu dalam.
c) Sendi Putar
Sendi putar merupakan hubungan antar tulang yang gerakannya berputar. Sendi
putar terjadi apabila ujung tulang yang satu dapat bergerak memutar atau
mengitari ujung tulang yang lainnya. Contohnya, tulang atlas yang terdapat
pada tulang tengkorak terhadap tulang pemutar sehingga kepaladapat berputar.
d) Sendi Pelana
Seni pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang
lebih bebas. Sendi pelana terjadi apabila kedua ujung tulang membentuk seni
berbentuk pelana, contohnya gerakan pada tulang ibu jari antara metakarpal
dan karpal.
e. Otot
1) Otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.
a) Otot Polos
Otot polos sering disebut otot alat dalam dan otot tidak sadar. Otot polos
disebut otot alat dalam karena otot polos terdapat pada dinding alat-alat tubuh
dalam, seperti pada dinding usus, dinding pembuluh dadrah, dinding saluran
pencernaan dan lain-lain. Sementara itu, otot polos disebut otot tidak sadar
karena otot polos bekerja diluar kesadaran kita, bergerak secara lambat, teratur,
dan tidak cepat lelah.

b) Otot Lurik
Otot lurik sering disebut otot serat lintang atau otot rangka. Apabila dilihat di
bawah mikroskop, otot lurik tersusun atas serabut-serabut panjang yang
mengandung banyak inti sel dan tampak adanya garis-garis terang diselingi
gelap yang melintang.
Otot lurik terdiri atas sel-sel otot lurik. Selnya berbentuk silindris, berinti
banyak, dan terletak di pinggir. Otot lurik-otot lurik bergabung membentuk
kumparan, dimana bagian tengahnya menggelembung. Bagian tengah yang
menggelembung, disebut daging atau empal.
c) Otot Jantung
Otot jantung disebut juga otot kardiak. Otot jantung merupakan otot istimewa,
bentuknya seperti otot lurik tetapti bekerja seperti otot polos. Otot jantung
terdiri atas sel-sel otot jantung. Intinya selnya banyak dan teletak di tengah.
Gerakan otot jantung teratur dan tidak cepat lelah. Kerja otot jantung diluar
kesadaran kita (tidak dikendalikan oleh kemauan kita). Otot jantung hanya di
temukan di jantung. Gerakannya tidak bergantung pada ada tidaknya ransangan
saraf. Pada otot jantung, saraf hanya berfungsi untuk mempercepat atau
memperlambat kontraksi.
2) Sifat Kerja Otot
Berdasarkan sifat kerjanya, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis.
a) Otot Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dan saling
mendukung. Contohnya, otot diafragma yang bekerja bersama-sama pada saat
seseorang menarik napas.
b) Otot Antagonis
Otot antagonis addalah dua otot atau lebih yang bekerja secara berlawanan.
Contohnya otot bisep dan otot trisep yang terdapat di bagian lengan.
Otot bisep memiliki dua tendon yang melekat pada tulang lengan atas bagian
depan. Sementara itu, otot trisep memiliki tiga tendon yang melekat pada tulang
lengan atas dan bagian belakang.
Apabila otot bisep berkontraksi dan trisep berelaksasi, maka lengan akan
terangkat (lengan membengkok di siku-siku). Sebaliknya, apabilan otot bisep
berelaksasi dan otot trisep berkontraksi maka lengan akan kembali ke posisi
semula (lengan menjadi lurus kembali).
Arah gerak yang antagonis adalah sebagai berikut.
a) Otot fleksor (membengkokkan bagian tubuh) >< otot ekstensor (meluruskan
bagian tubuh).
b) Otot adduktor (mendekatkan anggota badan ke sumbu badan) >< otot abduktor
(menjauhkan anggota badan dari sumbu badan).
c) Otot depresor (menururnkan anggota badan) >< otot elevator (menaikkan
anggota badan).
d) Otot supinator (memutar telapak tangan menengadah) >< otot pronator
(memutar telapak tangan menelungkup).
3) Fungsi Otot
Fungsi otot uang utama addalah sebagai alat gerak aktif,hal ini disebabkan karena sel-
sel otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi. Tulang-tulang tidak dapat
berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot. Demikian pula dengan
peredaran zat makanan di dalam usus dan peredaran darah secara tidak langsung
digerakkan oleh otot. Otot dikatakan berfungsi apabila otot tersebut menjai pendek dan
diameternya membesar.
4) Mekanisme Kerja Otot
Ciri-ciri otot bekerja adalah sebagai berikut.
a) Bentuk otot menjai pendek karena mengkerut.
b) Perut otot menjadi tebal dan mengeras.
Otot hanya dapat bergerak ke satu arah saja. Oleh karena itu untuk menggerakkan
tulang dibutuhkan paling sedikit dua otot yang bekerja, baik yang bekerja sama
(sinergis) maupun yang bekerja berlawanan (antagonis).
(d) Hipotesis Sliding Filament
Andrew F. Huxley, Rolf Niedergerke, Hugh Huxley, Jean Hanson (1954)
mengemukakan teori kontraksi otot slidingfilament sebagai berikut:
Selama kontraksi, panjang miofilamen aktin dan miosin tetap sama, tetapi saling
bersilangan sehingga memperbesar jumlah tumpang tindih antarfilamen.
Filamen akyin kemudian menyusup untuk memanjang ke dalam pita A,
mempersempit dan menghalangi pita H.
Panjang sarkomer (dari garis Z ke Z lainnya) memendek saat kontraksi.
Pemendekan sarkomer akan membuat serabut otot memendek, begit pula dengan
otot secara keseluruhan.

f. Kelainan/Penyakit pada Rangka atau Tulang dan Otot


1) Kelainan/Penyakit pada Rangka atau Tulang
Keilanan/penyakit pada rangka atau tulang dapat mengganggu proses gerak yang
normal. Kelainan ini dapat disebabkan oleh kecelakaan, kurang gizi, kuman,
kebiasaan duduk yang salah, dan lain-lain. Beberapa kelaianan/penyakit pada
rangka atau tulang adalah sebagai berikut.
a) Fraktura (Patah Tulang)
Fraktura (patah tulang) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu patah tulang tertutup
dan patah tulang terbuka.
(1) Patah tulang tertutup; terjadi apabila patahnya tulang tidak menyobek otot
atau kulit sehingga kulit tidak terluka.
(2) Patah tulang terbuka; terjadi apabila patahnya tulang menyobek otot dan
kulit sehingga tulang mencuat keluar dan memudahkan terjadinya infeksi.
b) Artritis
Adalah terjadinya radang pada sendi. Artritis dibedakan menjadi dua, yaitu
artritis eksudatif dan artritis sika.
(1) Artritis eksudatif adalah kelainan pada tulang yang disebabkan oleh radang
getah dalam sendi. Radang ini terjadi karena adanya kuman. Radang ini
menimbulkan rasa sakit pada saat tulang digerakkan.
(2) Artritis sika adalah keringnya rongga sendi karena tidak terdapat atau
kurangnya minyak sinovial sehingga menimbulkan bunyi pada saat tulang
digerakkan dan menimbulkan rasa sakit.
c) Fisura (Retak Tulang)
Fisura adalah kelainan pada tulang karena terjadi keretakan pada tulang, akan
tetapi tulangnya yang retak tersebut masih bisa disambung kembali.
d) Nekrosis
Nekrosis adalah terjadinya kematian dan mengeringnya sel-sel tulang yang
disebabkan oleh rusaknya selaput tulang (periosteum) sehingga makanan tidak
sampai ke tulang.
e) Rakitis
Rakitis adalah terjadinya pembengkokan pada tulang kaki sehingga
membentuk huruf X atau O. Rakitis terjadi karena kekurangan vitamin D dan
zat kapur (kalsium) di dalam menu makanan atau zat makanan.
f) Lordosis
Yaitu kelainan pada tulang belakang karena kebiasaan duduk yang salah
sehingga tulang belakang menjadi melengkung (bengkok) ke depan.
g) Kifosis
Yaitu kelainan pada tulang belakang karena kebiasaan duduk yang salah sehingga
tulang belakang menjadi melengkung (bengkok) ke belakang.
h) Skoliosis
Yaitu kelainan pada tulang belakang karena kebiasaan duduk yang salah
sehingga tulang belakang menjadi melengkung (bengkok) ke samping kiri atau
ke samping kanan.
i) Layuh semu
Layuh semu yaitu penyakit tulang akibat rusaknya cakra epifisis karena adanya
infeksi sifilis sejak dalam kandungan sehingga tulang menjadi tidak bertenaga
(layuh).
j) Osteoporosis
Adalah kelainan tulang yang menyebabkan tulang menjadi keropos dan mudah
patah. Osteoporosis dapat disebabkan oleh kekurangan zat kapus (kalsium) di
dalam tulang, merokok, mengonsumsi narkoba, dan kelebihan hormon kortikoid.

2) Kelainan/Penyakit Pada Otot


Beberapa kelainan/penyakit pada otot adalah sebagai berikut.
a) Hernia Abdominalis
Terjadi karena sobeknya dinding otot perut sehingga usus turun ke bawah dan
masuk ke dalam rongga perut.
b) Kaku Leher (Stiff)
Kaku leher terjadi karena adanya peradangan pada otot leher akibat gerakan
yang salah atau hentakan secara mendadak. Leher menjadi sakit dan kaku
apabila digerakkan.
c) Atrofi Otot
Atrofi otot, yaitu terjadinya penururnan fungsi otot karena otot mengecil atau
kehilangan kemampuan untuk berkontraksi. Otot yang mengalami atrofi akan
megalammi pengurangan ukuran sampai 25% dari ukuran semula. Atrofi dapat
disebabkan oleh penyakit poliomielitis yang merusakkan saraf yang
mengoordinasi otot dan keadaan tertentu, misalnya sakit yang membuat
seseorang harus istirahat di tempat tidur dalam waktu yang lama.
d) Hipertrofi Otot
Hipertrofi otot merupakan kebalikan dari atrofi otot, yaitu otot menjadi besar dan
lebih kuat. Hipertrofi otot dapat disebabkan oleh aktivitas otot yang berlebihan,
seperti bekerja dan berolahraga.
e) Distrofi Otot
Distrofi otot yaitu penyakit kronis pada otot yang terjadi sejak anak-anak, diduga
merupakan penyakit bawaan (genetik).
f) Kram (Kejang otot)
Kram terjaddi karena kontraksi otot yang terus-menerus atau bekerja terlalu
berat sehingga otot mengejang dan terasa sakit. Kram juga dapat terjadi karena
cuaca dingin atau gejala ketidakseimbangan air dan ion di dalam tubuh.
g) Terkilir
Terkilir disebabkan oleh kerja otot yang antagonis sehingga menyebabkan
gerakan yang kacau. Hal ini menyebabkan ujung tulang tidak kembali pada
tempatnya semula.
h) Sakit Pinggang
Sakit pinggang dapat disebabkan oleh penyakit alat dalam di sekitar pinggang,
perubahan keudukan tulang pinggang fraktura, dan infeksi tumor pada tulang
pinggang dan tulang kelangkang. Akan tetapi, sakit pinggang sering disebabkan
karena otot-otot dan ligkamen di sekitar pinggang menegang. Peregangan otot-
otot dan ligamen terjadi karena mengangkat beban terlalu berat, kehamilan, dan
obesitas.
i) Polio
Polio, yaitu suatu kondisi mengecilnya otot karena adanya infeksi virus polio.
Penyakit ini dapat dicegah dengan memberikan imunisasi polio pada bayi.
j) Tetanus
Tetanus adalah penyakit yang meyebabkan otot menjadi tegang secara terus-
menerus karena adanya infeksi bakteri tetanus (Clostridium tetani) yang
berbentuk basil atau batang. Bakteri ini masuk melalui luka yang terdapat pada
tubuh.
4. Materi Prosedural
Pengamatan melalui gambar serta praktikum struktur tulang keras pada hewan
untuk melihat perubahan warna, kelenturan, dan kekerasan.
Lampiran 2 Format Penilaian

FORMAT PENILAIAN SIKAP

Kompetensi yang akan dinilai : Penilaian Sikap (observasi)


Satuan Pendidikan : SMA N 2 TASIKMALAYA
Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/Semester/Tahun Pelajaran : XI MIPA/ 1 /2019-2020
Kompetensi Dasar
3.5 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan fungsi yang terjadi pada
sistem gerak manusia.

4.5 Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan


sistem gerak melalui studi literatur

No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Pos/Neg Tindak Lanjut

*) Ketentuan:
• diisi dengan kejadian penting baik positif maupun negatif
PENILAIAN PRESENTASI
Petunjuk :
Petunjuk Penskoran YA dan Tidak :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Skor
No Aspek Pengamatan
YA TIDAK

1 Kejelasan menyampaikan materi saat presentasi berlangsung

Menganalisis hasil diskusi (perluasan materi) saat presentasi


2
berlangsung

3 Keterampilan berkomunikasi ketika diskusi kelompok

4 Kemampuan menjawab pertanyaan

Perhitungan Skor Akhir dengn Rumus :


Jumlah Skor diperoleh x 4 = Skor Akhir
Skor maksimum
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

Bentuk Soal Kunci Skor


penilaian nomor jawaban benar salah
1 1 0
2 1 0
3 1 0
4 1 0
5 1 0
6 1 0
7 1 0
8 1 0
9 1 0
10 1 0
11 1 0
12 1 0
13 1 0
14 1 0
Pilihan 15 1 0
Ganda 16 1 0
17 1 0
18 1 0
19 1 0
20 1 0
21 1 0
22 1 0
23 1 0
24 1 0
25 1 0

KRITERIA RENTANG SKOR


Sangat Baik (SB) 81 – 100 Nilai untuk soal pilihan ganda
Baik (B) 71 – 80 Skor perolehan x 100 =......
Cukup (C) 41 – 60 Jumlah maksimum
Kurang (K) < 40
Lampiran 3. Tes Tulis Bentuk Pilihan Ganda dan Uraian
Kisi-kisi Pencapaian Kompetensi melalui Pengerjaan Soal Tes Tulis
Ranah
Indikator Butir Soal Pengetahuan Nomor Soal
LEMBAR TES TERTULIS
Nama : ........................................
Kelas : ........................................
Petunjuk : Bacalah soal dengan teliti lalu pilihlah salah satu jawaban yang menurut kamu
paling tepat dengan memberi tanda cakra (X)!
Lampiran 4
Lembar Kerja Peserta Didik
SMAN 2 TASIKMALAYA
Mata Pelajaran : Biologi
Topik :
Kelas/ Semester : XI MIPA 8/I
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Isilah titik titik dibawah ini dengan tepat!

Jenis Jenis Jaringan Epitel Berdasarkan Jumlah Lapisannya


Jaringan
Epitel Lokasi Fungsi
Berdasarkan
Bentuknya …………………….. ……………………..

…………… …………………….. ……………………..

…………… …………………….. ……………………..


……………………..
…………… ……………………..

…………… …………… ……………

Letak Letak
Letak

........................... ...........................
...........................
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Analisislah keterkaitan antara struktur jaringan epitel dengan letak dan fungsinya !
2. Buatlah tabel perbedaan pada Jaringan Otot berdasarkan Struktur, Bentuk, Fungsi dan
Letaknya!
Lembar Kerja Peserta Didik
SMAN 2 TASIKMALAYA
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Jaringan Ikat & Jaringan Saraf
Kelas/ Semester : XI MIPA 8/I
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

A. Berilah label pada gambar yang telah disediakan !


B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !

1. Berdasarkan gambar jenis jaringan ikat yang telah dilabeli. Carilah pada berbagai referensi
atau internet tentang macam macam jaringan ikat, lengkap dengan fungsi jaringan-
jaringan tersebut di tabel yang telah disediakan!
No Jenis Jaringan Ikat Fungsi

2. Jelaskan fungsi bagian-bagian dari jaringan saraf yang telah diberi label !
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Hari/tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Anggota : ……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
JARINGAN EPITEL

A. Indikator Pencapaian Kompetensi


4.4.5 Menyajikan data hasil pengamatan preparat jaringan epitel dan jaringan otot penyusun
organ tubuh hewan
4.4.6 Mempresentasikan data hasil pengamatan preparat jaringan epitel dan jarngan otot
penyusun organ tubuh hewan

B. Landasan Teori
Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga, dan saluran, baik diluar maupun didalam tubuh. Jaringan epitel
terbagi atas 3 bagian, yaitu epidermis (yang melapisi bagian luar tubuh), endotelium (yang
membatasi organ dalam), dan mesotelium (yang membatasi rongga). Ciri – ciri jaringan
epitel yaitu:
1. Sel-sel nya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
2. Tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf. Sel epitelium
mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
3. Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitel yang rawan terhadap gesekan
sehingga permukaan sel akan haus. Adapula yang dapat rusak akibat zat yang di hasilkan
oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitel mendapatkan cukup nutrisi, sel epitel
dapat cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.
C. Alat dan Bahan
Alat : 1. Mikroskop
2. Kamera handphone
3. Alat tulis
Bahan : 1. Preparat awetan jaringan epitel

D. Cara Kerja
1. Amatilah dengan mikroskop preparat awetan jaringan epitel yang anda dapatkan di meja
praktikum
2. Gunakan perbesaran 10x10 lalu perbesaran 10x40
3. Gambarlah atau foto (dari lensa okuler) preparat yang anda amati dengan kamera,
tuliskan nama preparat yang di amati dan beri keterangan pada gambarnya.
4. Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda di depan kelas!
E. Hasil Pengamatan

F. Diskusi dan Analisis


1. Jaringan epitel apa saja yang anda amati?
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, jelaskan ciri khas masing-masing dari
jaringan epitel yang anda amati!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
G. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dengan menggunakan data hasil pengamatan kalian!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Hari/tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Anggota : ……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………

JARINGAN IKAT

A. Landasan Teori
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut : Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan lain, membungkus organ, mengisi rongga di antar organ,
mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain, mengangkut sisa-sisa
metabolisme ke alat pengeluaran, dan menghasilkan kekebalan.
Jaringan ikat sejati dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ. Jaringan
ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang
melekat pada tulang.
Jaringan ikat cair terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah
dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen,
karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan
limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang
keras. Jaringan tulang keras juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
B. Alat dan Bahan
Alat : 1. Mikroskop
2. Kamera handphone
3. Alat tulis

Bahan : 1. Preparat awetan jaringan ikat

C. Cara Kerja
1. Amatilah dengan mikroskop preparat awetan jaringan ikat sejati yang anda dapatkan di
meja praktikum
2. Gunakan perbesaran 10x10 lalu perbesaran 10x40
3. foto (dari lensa okuler) preparat yang anda amati dengan kamera, tuliskan nama preparat
yang di amati dan beri keterangan pada gambarnya.
4. Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda di depan kelas!

D. Hasil dan Pengamatan

E. Diskusi dan Analisis


1. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, jelaskan ciri khas masing-masing dari
jaringan ikat yang anda amati!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, adakah perbedaan struktur komponen
penyusun antara jaringan ikat longgar dengan jaringan ikat padat ? Jelaskan!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, jelaskan bentuk dan keberadaan
nukleus pada masing-masing sel darah yang anda amati!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
4. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, adakah perbedaan struktur komponen
penyusun antara jaringan ikat tulang rawan dengan jaringan ikat tulang keras ? Jelaskan!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................

F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dengan menggunakan data hasil pengamatan kalian!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Hari/tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Anggota : ……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
JARINGAN OTOT & JARINGAN SARAF

A. Landasan Teori
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksin otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek. Jaringan otot terdiri atas otot polos, otot lurik (otot rangka), dan
otot jantung.
Jaringan saraf terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi.
dalam melaksanakan fungsinya mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah
rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya
pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf
(neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Neuron merupakan unit struktural dan fungsional
sistem saraf, terdiri dari badan sel saraf, processus sitoplasmatis dan selubung saraf.
Processus sitoplasmatis sel saraf terdiri dari dendrite dan neurit (akson).

B. Alat dan Bahan


Alat : 1. Mikroskop
2. Kamera handphone
3. Alat tulis

Bahan : 1. Preparat awetan jaringan otot dan jaringan saraf


C. Cara Kerja
1. Amatilah dengan mikroskop berbagai macam preparat awetan jaringan otot dan jaringan
saraf yang anda dapatkan di meja praktikum
2. Gunakan perbesaran 10x10 lalu perbesaran 10x40
3. Gambarlah atau foto (dari lensa okuler) preparat yang anda amati dengan kamera, beri
keterangan pada gambarnya.
4. Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda di depan kelas!
D. Hasil dan Pengamatan

Otot Polos Otot Lurik

Otot Jantung Jaringan saraf

E. Diskusi dan Analisis


1. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, dapatkah anda menemukan perbedaan
diantara ketiga jaringan otot tersebut? jelaskan!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, dapatkah anda menemukan persamaan
diantara ketiga jaringan otot tersebut? Jelaskan!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
3. Berdasarkan hasil pengamatan yang anda lakukan, Jelaskan setiap komponen penyusun
jaringan saraf yang kalian amati!
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dengan menggunakan data hasil pengamatan kalian!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................

Anda mungkin juga menyukai