DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 2 TASIKMALAYA
Jalan R.E. Martadinata No.261 Telp/Fax. (0265) 331331
Tasikmalaya 46151
Website: www.smandatas.sch.id E-mail: info@smandatas.sch.id
A. Kompetensi Inti
K1 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
3.5 Menganalisis hubungan antara Pertemuan Ke 1
struktur jaringan penyusun organ pada
3.5.1 Menjelaskan definisi dari sistem
sistem gerak dalam kaitannya dengan
bioproses dan gangguan fungsi yang gerak
dapat terjadi pada sistem gerak
3.5.2 Menjelaskan fungsi dari rangka
sebagai alat gerak pada manusia
3.5.3 Membedakan jenis rangka aksial
dan apendikularpada manusia
3.5.4 Mengidentifikasi jenis rangka
apendikular pada manusia
3.5.5 Menjelaskan fungsi dari bentuk
tulang sebagai alat gerak pada
manusia
3.5.6 Menghitung jumlah tulang
berdasarkan bentuknya sebagai
penyusun rangka tubuh manusia
Pertemuan Ke 2
3.5.7 Mengidentifikasi struktur tulang
keras
3.5.8 Mengidentifikasi struktur tulang
rawan
3.5.9 Menganalisis struktur penyusun
tulang pada manusia
3.5.10 Menjelaskan osifikasi
3.5.11 Mengaitkan pertumbuhan tulang
dengan faktor nutrisi yang
dibutuhkan oleh tulang
Pertemuan Ke 3
3.5.12 Mengidentifikasi struktur persendian
3.5.13 Membedakan jenis sendi sinartosis,
amfiartosis, dan diartosis
3.5.14 Menjelaskan fungsi dari sendi
terhadap mekanisme gerak
3.5.15 Menjelaskan fungsi otot rangka
sebagai alat gerak
3.5.16 Menjelaskan komponen struktur
otot yang berperan dalam kerja otot
rangka
3.5.17 Menjelaskan sumber energi yang
dibutuhkan untuk gerak pada otot
rangka
3.5.18 Mengaitkan ion 𝐶𝑎2+ dengan
mekanisme kerja otot rangka
3.5.19 Menganalisis hipotesis Sliding
Filament pada gerak otot rangka
3.5.20 Membedakan gerak antagonis dan
sinergis pada otot manusia
Pertemuan ke 4
3.5.21 Menganalisis kelainan tulang pada
manusia
3.5.22 Menganalisis kelainan sendi pada
manusia
3.5.23 Menganalisis kelainan otot pada
manusia
3.5.24 Menganalisis tentang pemanfaatan
teknologi dalam mengatasi
gangguan pada sistem gerak
4.5 Menyajikan karya tentang Pertemuan Ke 5
pemanfaatan teknologi dalam 4.5.1 Menciptakan karya tentang
mengatasi ganguan sistem gerak pemanfaatan teknologi dalam
melalui literatur mengatasi gangguan sistem gerak
pada manusia
Pertemuan Ke 6
4.5.2 Menyajikan karya tentang
pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi gangguan sistem gerak
pada manusia
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan ceramah, diskusi kelompok, kajian literatur, presentasi hasil
diskusi, pengamatan gambar, dan penugasan peserta didik dapat berpikir kritis, membangun
sikap aktif, responsif, dan kreatif agar mampu Menganalisis hubungan antara struktur
jaringan penyusun organ pada sistem gerak dalam kaitannya dengan bioproses dan gangguan
fungsi yang dapat terjadi pada sistem gerak dan Menyajikan karya tentang pemanfaatan
teknologi dalam mengatasi ganguan sistem gerak.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Fakta
a. Bentuk struktur tulang
b. Letak persendian dalam tubuh
c. Bentuk rangka tubuh
d. Penamaan tulang dalam tubuh
2. Materi Konsep
a. Definisi mekanisme gerak
b. Definisi rangka
c. Mengklasifikasikan jenis-jenis tulang
d. Membedakan berbagai macam persedian
e. Definisi otot
f. Kelainan pada rangka, tulang dan otot.
g. Teknologi untuk mengatasi gangguan pada sistem gerak
4. Materi Prosedur
a. Proses pembentukan tulang (osifikasi)
E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific
Model : Discovery Learning dan TGT
Metode : Ceramah, tanya jawab, Kerja kelompok, diskusi, presentasi, observasi.
F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran
Media : Power Point, gambar
Alat/Bahan : Laptop, projector, screenview, alat tulis
Sumber Belajar :
1. Nurhayati,dkk. 2017. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam. Jakarta. Bandung: Penerbit Yrama Widya.
2. Endah,dkk. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu
Alam. Jakarta. Klaten: Penerbit Intan Parawira.
3. Campbell,dkk. 2008. BIOLOGI Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
4. LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik);
5. Sumber lain yang relevan (Internet, Media cetak dll.).
Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman
peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Jaringan Hewan
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
a. Dalam tubuh kita terdapat berbagai macam jaringan, jaringan jaringan yang
berkumpul akan mejadi organ dan organ akan membentuk suatu perkumpulan yang
disebut dengan?
b. Apakah ke empat jaringan yang telah dipelajari akan ada pa setiap organ ?
3. Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan
Motivasi
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti (65 Menit)
Sintaks Model Pembeljaran Kegiatan Pembelajaran
TGT Termodifikasi
Penyampaian Informasi Peserta didik diberi materi pengantar oleh guru :
Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Pengertian
sistem gerak, rangka, dan tulang
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
a. Tubuh kita dapat berdiri dengan tegap karena memiliki tulang, tulang apa sajakah
yang menyusun tubuh kita dan bagaimana proses pembentukannya ?
Motivasi
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Pembagian kelompok belajar
4. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Sendi dan
Otot
2. Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Setelah kemarin kita telah mempelajari berbagai macam komponen yang ada dalam
sistem gerak, faktor apa saja yang apat mengganggu kelangsungan sistem gerak
bekerja ?”
Motivasi
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Kelainan
pada sistem gerak dan teknologi yang dapat mengatasi gangguan pada sistem gerak
2. Mengingatkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Setelah kemarin kita telah mempelajari berbagai macam gangguan pada sistem
gerak dan cara mengatasinya, bagaimana cara kita dapat menyampaikan informasi
ini kepada orang lain?”
Motivasi
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
Pertemuan Ke 6 ( 2 x 45 Menit )
Apersepi :
1. Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu :
menciptakan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem
gerak pada manusia
2. Mengaitkan kembali materi sebelumnya dengan bertanya:
“Apakah tugasnya sudah selesai? Pasti banyak ya kelainan yang terjadi pada sistem
gerak dan di zaman sekarang teknologi sudah hebat untuk mengatasi kelainan-kelainan
yang sudah anda analisis”?”
Motivasi
1. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Apabila materi tema projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi sistem gerak
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
Pemberian Acuan
1. Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
2. Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung
3. Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan langkah-
langkah pembelajaran.
1. Materi Fakta
Tulang Sendi
Rangka Otot
Tulang Apendikular
Bagian Rangka Nama Tulang Jumlah Total
Pektoral (gelang Klavikula 2
bahu)
Skapula 2
Jumlah Pektoral 4
Ekstremitas Humerus 2
superior
Radius 2
Ulna 2
Karpal 16
Metakarpal 10
Falangus 28
Jumlah ekstremitas superior 60
Pelvis Pelvis 2
Jumlah pelvis 2
Ekstremitas inferior Femur 2
Tibia 2
Fibula 2
Patela 2
Tarsal 14
Metatarsal 10
Falangus 28
Jumlah ekstremitas inferior 60
Jumlah total tulang apendikuler 126
2. Materi Konsep
a. Mekanisme Gerak
Konsep gerak dalam biologi tidak hanya di artikan sebagai perpindahan tempat
saja, akan tetapi gerakan dari bagian tubuh disebut juga sebgai suatu gerakan.
Contohnya pada saat kia menulis, kita dikatakan juga sedang bergerak. Gerakan
tubuh manusia terjadi karena adanya kerja sama antara tulang dan otot. Tulang tidak
mempunyai kemampuan untuk menggerakkan dirinya. Oleh karena itu, tulang
disebut alat gerak pasif. Sementara otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi
dan berelaksasi sehingga dapat menggerakkan tulang, oleh karena itu otot disebut
alat gerak aktif.
b. Rangka
Rangka tampak seperti rapuh, tetapi pada kenyataannya dapat memikul beban tubuh
kita. Tubuh kita ditunjang oleh kerangka dalam (endoskeleton). Endoskeleton pada
umumnya terdiri atas tulang rawan dan tulang keras yang membentuk rangka yang
kuat dan dapat digerak-gerakkan. Selama masa embrio, sebagian besar rangka
manusia berupa tulang rawan. Akan tetapi, sejalan dengan proses pembentukan organ
tubuhnya tulang rawan tersebut berubah menjadi tulang keras.
1) Susunan Rangka
Rangka manusia tersusun oleh tulang-tulang yang berjumlah 206 buah. Tulang-
tulang tersebut dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang tengkorak
(kepala), tulang badan, dan tulang anggota gerak.
a) Tulang Tengkorak
Tengkorak adalah tulang rangka di kepala yang dibedakan menjadi dua,
yaitu tengkorak otak (kranium) dan tengkorak wajah. Tengkorak otak terdiri
atas delapan tulang dan tengkorak wajah terdiri atas empat belas tulang.
Bagian tengkorak otak berfungsi untuk melindungi otak dan alat-alat
pendengaran, sedangkan bagian tengkorak wajah berfungsi untuk
melindungi mata, alat penciuman, dan mulut.
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak otak adalah sebagai berikut.
(1) 1 buah tulang dahi (frontal).
(2) 2 buah tulang ubun-ubun (parietal).
(3) 1 buah tula ng tengkoak belakang (oksipital).
(4) 1 buah tulang baji (sfenoid).
(5) 1 buah tulang tapis (etmoid).
(6) 2 buah tulang pelipis (temporal).
Tulang-tulang yang membentuk tengkorak wajah adalah sebagai berikut.
(1) 2 buah tulang rahang atas (maksila)
(2) 1 buah tulang rahang bawah (mandibula)
(3) 2 buah tulang pipi (zigomatikus)
(4) 2 buah tulang langit-langit (palatinum)
(5) 2 buah tulang hidung (nasal)
(6) 2 buah tulang mata (lakrimal)
(7) 1 buah tulang vomer
(8) 2 buah tulang di bawah tulang hidung
Hubungan antartulang pada tengkorak otak dan tengkorak wajah
merupakan hubungan tulang yang tidak dapat digerakkan, kecuali tulang
rahang bawah. Tulang rahang bawah dapat digerakkan sehingga mulut dapat
terbuka pada saat mengunyah makanan dan saat berbicara. Tulang-tulang
tengkorak mempunyai bentuk pipih, saling berhubungan, dan membentuk
rongga.
b) Tulang Badan
Tulang badan terdiri atas tulang belakang, tulang rusuk, tulang dada, gelang
bahu, dan gelang panggul. Tulang badan berfungsi untuk melindungi alat-alat
tubuh, seperti paru-paru dan jantung yang terletak di rongga dada.
(1) Tulang Belakang (Kolumna Vertebralis)
Tulang belakang terletak pada bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk
menopang seluruh bagian tubuh, melindungi organ-organ lunak yang
terdapat di dalam rongga tubuh, dan menjaga kestabilan tubuh. Tulang
belakang membentuk suatu rangkaian tulang belakang. Rangkaian tulang
belakang adalah sebuah struktur lentur yang dibentuk oleh sejumlah tulang
yang disebut ruas tulang belakang (vertebrata).
(2) Tulang Dada
Tulang dada terdapat pada bagian tengah dada, berbentuk pipih dengan
panjang tidak lebih dari 15 cm. Tulang dada terbagi atas tiga bagian, yaitu :
(a) Bagian hulu;
(b) Bagian badan;
(c) Bagian taju pedang;
Pada bagian hulu melakat tulang selangka, sedangkan pada bagian
badan melekat tujuh pasang tulang rusuk.
(3) Tulang Rusuk
Tulang-tulang rusuk melakat pada tulang belakang dan babgian depannya
melekat pada tulang dada. Tulang rusuk berjumlah 12 pasang, yaitu sebagai
berikut.
(a) 7 pasang tulang rusuk sejati (costa vera)
Bagian depan tulang rusuk sejati menempel pada tulang dada,
sedangkan bagian belakangnya menempelpada ruas-ruas tulang
belakang.
(b) 3 pasang tulang rusuk palsu (costa spuria)
Bagian depan tulang rusuk palsu menempel pada tulang rusuk yang ada
di atasnya, sedangkan bagian belakangnya menempel pada ruas-ruas
tulang belakang.
(c) 2 pasang tulang rusuk melayang (costa fluctuantes)
Bagian depan tulang rusuk melayang tidak menempel pada tulang lain,
sedangkan bagian belakangnya menempel pada ruas-ruas tulang
belakang.
(d) Gelang Bahu
Gelang bahu terdiri atas dua pasang tulang, yaitu sebagai berikut.
(1) 2 buah tulang belikat (skalapula)
Tulang belika berbentuk pipih dan mempunyai tonjolan yang
disebut paruh gagak. Tulang ini melekat pada tulang rusuk.
(2) 2 buah tulang selangka (klavikula)
Tulang selangka melekat pada tulang dada, menghubungkan antara
gelang bahu dengan rangka tubuh.
(e) Gelang Panggul (Pelvis)
Gelang panggul adalah penghubung antara badan dan anggora gerak bawah.
Gelang panggul terdiri atas tiga pasang tulang yang bergabung menjadi satu,
yaitu sebagai berikut.
(1) 2 buah tulang usus.
(2) 2 buah tulang kemaluan.
(3) 2 buah tulang duduk (ischium).
c) Tulang Anggota Gerak
Anggota gerak menusia dikelompokkan menjadi dua, yaitu anggota gerak atas
(tangan/lengan) dan anggota gerak bawah (kaki/tungkai).
(1) Anggota Gerak Atas
Tulang-tulang yang menyusun anggota gerak atasm yaitu sebagai berikut.
(a) 2 buah tulang lengan atas.
(b) 2 buah tulang hasta (ulna).
(c) 2 buah tulang pengumpil (radius).
(d) 2 x 8 buah tulang pergelangan tangan (metakarpal).
(e) 2 x 5 buah tulang pangkal lengan (karpal).
(f) 2 x 14 ruas jari (falanks), tiap jari terdiri atas 3 ruas, kecuali ibu jari
terdiri atas 2 ruas.
Pada tulang anggota gerak atas, tulang lengan atas adalah tulang yang
paling panjang dan paling besar.
(2) Anggota Gerak Bawah
Tulang-tulang yang menyusun anggota gerak bawah, yaitu sebagai berikut.
(a) 2 buah tulang paha.
(b) 2 buah tulang tempurung lutut (patela).
(c) 2 buah tulang kering (tibia).
(d) 2 buah tulang betis (fibula).
(e) 2 x 8 buah tulang pergelangan kaki (metatarsal).
(f) 2 x 5 buah tulang telapak kaki (tarsal).
(g) 2 x 14 ruas jari (falanks), tiap jari terdiri dari 3 ruas, kecuali ibu jari terdiri
dari 2 ruas.
2) Fungsi Rangka
Rangka manusia mempunyai berbagai macaam fungsi, antara lain sebagai berikut.
a) Untuk memberi bentuk pada tubuh.
b) Untuk menegakkan tubuh.
c) Melindungi organ-organ tubuh yang penting, seperti otak, paru-paru dan jantung.
d) Tempat melekatnya otot-otot.
e) Sebagai alat gerak pasif.
f) Tempat pembentukan sel-sel darah.
c. Tulang
Tulang adalah jaringan yang paling keras di antara jaringan ikat lainnya pada tubuh.
Tulang terdiri atas air, garam-garam mineral (terutama kalsium), dan bahan seluler.
Tulang berfungsi sebagai penyangga tubuh, pelindung organ tubuh, tempat
memproduksi sel tubuh, serta menyimpan mineral (kalsium dan fosfor).
1) Jenis-jenis Tulang
Tulang yang menyusun tubuh manusia jumlahnya 206 buah. Tulang-tulang tersebut
berbeda jenisnya. Tulang dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan bahan
pembentuknya, sifat bahan penyusunnya (tekstur) dan berdasarkan bentuknya.
a) Jenis tulang berdasarkan bahan pembentuknya
Berdasarkan bahan pembentuknya, tulang dibedakan menjadi dua yaitu, tulang
rawan (kartilago) dan tulang keras (osteon).
(1) Tulang rawan
Tulang rawan dibentuk oleh kondrosit (sel tulang rawan) dan matriks
(bahan dasar). Matriks tulang rawan tersuun dari kondrin, kolagen, dan
kalsium. Tulang rawan ditemukan terutama pada sendi dan di antara dua
tulang. Pada permulaan pertumbuhannya, seluruh tulang embrio disusun
oleh tulang rawan. Lambat laun tulang ini diganti oleh tulang keras, akan
tetapi pergantiannya belum selesai sampai usia 25 atau 26 tahun. Pada saat
menginjak usia dewasa, tulang rawan hanya ditemukan sebagai penutup
ujung-ujung tulang.
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.
(a) Tulang Rawan Hialin
Tulang rawan hialin mempunyai matriks yang transparan. Merupakan
jenis tulang rawan yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia. Tulang rawan ini dijumpai di hidung, sendi gerak, dan ujung
tulang rusuk.
(b) Tulang Rawan Fibrosa
Tulang rawan fibrosa mempunyai matriks yang berisi serabut kolagen
yang kaku. Merupakan jenis tulang rawan yang dapat dijumpai di
bagian tubuh yang memerlukan kekuatan besar, misalnya pada ruas
tulang belakang dan lutut.
(c) Tulang Rawan Elastis
Tulang rawan elastis terbentuk dai serabut elastis yang lentur. Tulang
rawan ini tidak akan mengalami perubahan menjadi tulang keras,
meskipun orang tersebut telah dewasa. Tulang rawan elastis dijumpai
di dalam telinga, cuping hidung, dan epiglotis.
(2) Tulang Keras
Tulang keras pada kehidupan sehari-hari kita sebut sebagai tulang saja.
Tulang ini berasal dari tulang rawan yang mengalami osifikasi
(pengerasan), dibentuk oleh osteosit yang banyak mengeluarkan matriks.
Berbeda dengan matriks tulang rawan rawan, matriks tulang keras
mengandung sedikit kolagen dan mengandung banyak kalsium dan fosfor.
Kalsium dan fosfor yang terkandung dalam matriks menyebabkan tulang
menjadi keras dan tidak lentur.
2) Jenis Tulang Berdasarkan Teksturnya
Berdasarkan sifat bahan penyusunnya (teksturnya) tulang dibaedakan atas dua macam,
yaitu tulang kompak dan tulang spons (berongga).
a) Tulang Kompak
Tulang kompak mempunyai bahan penyusun yang kompak dan padat sehingga
membentuk lapisan luar yang padat. Contoh lapisan luar tulang panjang.
b) Tulang Spons
Tulang spons mempunyai bahan penyusun yang berongga, berfungsi untuk
melindungi tulang itu sendiri apabila terjadi benturan. Contoh pada tulang
tengkorak dan pada ujung-ujung tulang panjang dekat sambungan tulang.
3) Jenis Tulang Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pendek, tulang pipih, dan
tulang pipa (tulang panjang).
a) Tulang Pendek
Tulang pendek berbentuk silinder kecil dan berisi sumsum merah. Tulang pendek
terdapat pada tulang pergelangan kaki, tulang pergelangan tangan, dan tulang pada
ruas tulang punggung.
b) Tulang Pipih
Tulang pipih berbentuk pipih dan lebar. Tulang ini menyediakan permukaan yang
luas untuk kaitan otot-otot. Tulang pipih terdiri aatas dua lapisan jaringan tulang
keras, di tengah lapisan tersebut terdapat lapisan tulang, seperti bunga karang
(spons) yang di dalamnya berisi summsum merah untuk pembentukan sel-sel darah.
Tulang pipih terdapat pada tulang belikat, tulang dada, tulang rusuk, dan tulang
tengkorak.
c) Tulang Pipa (Tulang Panjang)
Tulang pipa berbentuk panjang seperti pipa, berisi sumsum kuning dan lemak.
Tulang ini membentuk bonggol pada kedua ujungnya. Tulang pipa terdapat pada
tulang lengan atas, tulang pengumpil, tulang hasta, tulang paha, tulang kering, dan
tulang betis.
4) Struktur Tulang
Tulang terdiri dari dua jenis jaringan, yaitu jaringan padat dan jaringan seperti spons.
Jaringan padat ditemukan pada tulang pipih, tulang pipa, dan sebagai lapisan tipis yang
melapisi semua tulang. Sementara itu, jaringan seperti spons ditemukan terutama pada
ujung tulang pipa, dalam tulang penek, dan sebgai lapisan tengah antara dua lapisan
padat pada tulang pipih.
5) Proses Penulangan (Osifikasi)
Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang rawan menjadi tulang
disebut osifikasi. Osifikasi dimulai sejak fetus masih dalam kandungan. Segera setelah
tulang rawan terbentuk, maka di dalamnya akan berongga dan berisi sel-sel pembentuk
tulang. Setiap satuan sel tulang ini melingkari suatu pembuluh darah dan saraf
membentuk suatu saluran yang disebut saluran Havers. Pada saluran Havers terdapat
pembuluh darah yang berhubungan dengan pembuluh darah pada periosteum, yang
berfungsi untuk memberikan zat makanan ke bagian-bagian tulang.
d. Persendian
Tulang-tulang yang terdapat di dalam tubuh kita saling berhubungan. Hubungan antar
tulang ini disebut persendian (artikulasi). Persendian dapat dibedakan menjadi tiga
berdasarkan kemungkinan geraknya, yaitu sinartrosis (sendi mati), amfiartrosis (sendi
kaku), dan diartrosis (sendi gerak).
1) Sinartrosis (Sendi Mati)
Sinartrosis yaitu hubungan antar tulang yang tidak memungkinkan adanya gerakan.
Contohnya hubungan antar tulang tengkorak, hubungan tulang-tulang pembentuk
tulang panggul, dan hubungan antarruas-ruas tulang punggung.
Sinartrosis dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
a) Sindondrosis; apabila kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan tulang
rawan. Misalnya pada ruas-ruas tulang belakang.
b) Sinfibrosis; apabila kedua ujung tulang dihubungkan oleh jaringan ikat.
Misalnya pada tulang-tulang tengkorak.
2) Amfiartrosis (Sendi Kaku)
Amfiartrosis yaitu hubungan antar tulang yang hanya menimbulkan gerakan yang
sangat terbatas. Contohnya hubungan antara tulang rusuk dengan tulang dada dan
hubungan antara tulang rusuk dengan tulang panggul.
3) Diartrosis (Sendi Gerak)
Yaitu hubungan antar tulang yang memungkinkan terjadinya berbagai macam
gerakan.
a) Sendi Peluru
Sendi peluru yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke
segala arah (gerakan bebas). Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol dan
ujung tulang yang satunya lagi berbentuk lekuk. Ujung tulang berbentuk
bonggol dapat masuk ke ujung tulang berbentuk lekukan. Hal inilah yang
menyebabkan gerakan pada sendi peluru lebih bebas di antara paha dengan
gelang panggul dan hubungan tulang dengan atas dengan sendi bahu.
b) Sendi Engsel
Sendi engsel yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan hanya
ke satu arah saja. Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol dan ujung tulang
yang satunya berbentuk lekuk, tetapi lekuknya tidak terlalu dalam.
c) Sendi Putar
Sendi putar merupakan hubungan antar tulang yang gerakannya berputar. Sendi
putar terjadi apabila ujung tulang yang satu dapat bergerak memutar atau
mengitari ujung tulang yang lainnya. Contohnya, tulang atlas yang terdapat
pada tulang tengkorak terhadap tulang pemutar sehingga kepaladapat berputar.
d) Sendi Pelana
Seni pelana, yaitu persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan yang
lebih bebas. Sendi pelana terjadi apabila kedua ujung tulang membentuk seni
berbentuk pelana, contohnya gerakan pada tulang ibu jari antara metakarpal
dan karpal.
e. Otot
1) Otot dibedakan menjadi tiga macam, yaitu otot polos, otot lurik dan otot jantung.
a) Otot Polos
Otot polos sering disebut otot alat dalam dan otot tidak sadar. Otot polos
disebut otot alat dalam karena otot polos terdapat pada dinding alat-alat tubuh
dalam, seperti pada dinding usus, dinding pembuluh dadrah, dinding saluran
pencernaan dan lain-lain. Sementara itu, otot polos disebut otot tidak sadar
karena otot polos bekerja diluar kesadaran kita, bergerak secara lambat, teratur,
dan tidak cepat lelah.
b) Otot Lurik
Otot lurik sering disebut otot serat lintang atau otot rangka. Apabila dilihat di
bawah mikroskop, otot lurik tersusun atas serabut-serabut panjang yang
mengandung banyak inti sel dan tampak adanya garis-garis terang diselingi
gelap yang melintang.
Otot lurik terdiri atas sel-sel otot lurik. Selnya berbentuk silindris, berinti
banyak, dan terletak di pinggir. Otot lurik-otot lurik bergabung membentuk
kumparan, dimana bagian tengahnya menggelembung. Bagian tengah yang
menggelembung, disebut daging atau empal.
c) Otot Jantung
Otot jantung disebut juga otot kardiak. Otot jantung merupakan otot istimewa,
bentuknya seperti otot lurik tetapti bekerja seperti otot polos. Otot jantung
terdiri atas sel-sel otot jantung. Intinya selnya banyak dan teletak di tengah.
Gerakan otot jantung teratur dan tidak cepat lelah. Kerja otot jantung diluar
kesadaran kita (tidak dikendalikan oleh kemauan kita). Otot jantung hanya di
temukan di jantung. Gerakannya tidak bergantung pada ada tidaknya ransangan
saraf. Pada otot jantung, saraf hanya berfungsi untuk mempercepat atau
memperlambat kontraksi.
2) Sifat Kerja Otot
Berdasarkan sifat kerjanya, otot dibedakan menjadi otot sinergis dan otot antagonis.
a) Otot Sinergis
Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama dan saling
mendukung. Contohnya, otot diafragma yang bekerja bersama-sama pada saat
seseorang menarik napas.
b) Otot Antagonis
Otot antagonis addalah dua otot atau lebih yang bekerja secara berlawanan.
Contohnya otot bisep dan otot trisep yang terdapat di bagian lengan.
Otot bisep memiliki dua tendon yang melekat pada tulang lengan atas bagian
depan. Sementara itu, otot trisep memiliki tiga tendon yang melekat pada tulang
lengan atas dan bagian belakang.
Apabila otot bisep berkontraksi dan trisep berelaksasi, maka lengan akan
terangkat (lengan membengkok di siku-siku). Sebaliknya, apabilan otot bisep
berelaksasi dan otot trisep berkontraksi maka lengan akan kembali ke posisi
semula (lengan menjadi lurus kembali).
Arah gerak yang antagonis adalah sebagai berikut.
a) Otot fleksor (membengkokkan bagian tubuh) >< otot ekstensor (meluruskan
bagian tubuh).
b) Otot adduktor (mendekatkan anggota badan ke sumbu badan) >< otot abduktor
(menjauhkan anggota badan dari sumbu badan).
c) Otot depresor (menururnkan anggota badan) >< otot elevator (menaikkan
anggota badan).
d) Otot supinator (memutar telapak tangan menengadah) >< otot pronator
(memutar telapak tangan menelungkup).
3) Fungsi Otot
Fungsi otot uang utama addalah sebagai alat gerak aktif,hal ini disebabkan karena sel-
sel otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi. Tulang-tulang tidak dapat
berfungsi sebagai alat gerak jika tidak digerakkan oleh otot. Demikian pula dengan
peredaran zat makanan di dalam usus dan peredaran darah secara tidak langsung
digerakkan oleh otot. Otot dikatakan berfungsi apabila otot tersebut menjai pendek dan
diameternya membesar.
4) Mekanisme Kerja Otot
Ciri-ciri otot bekerja adalah sebagai berikut.
a) Bentuk otot menjai pendek karena mengkerut.
b) Perut otot menjadi tebal dan mengeras.
Otot hanya dapat bergerak ke satu arah saja. Oleh karena itu untuk menggerakkan
tulang dibutuhkan paling sedikit dua otot yang bekerja, baik yang bekerja sama
(sinergis) maupun yang bekerja berlawanan (antagonis).
(d) Hipotesis Sliding Filament
Andrew F. Huxley, Rolf Niedergerke, Hugh Huxley, Jean Hanson (1954)
mengemukakan teori kontraksi otot slidingfilament sebagai berikut:
Selama kontraksi, panjang miofilamen aktin dan miosin tetap sama, tetapi saling
bersilangan sehingga memperbesar jumlah tumpang tindih antarfilamen.
Filamen akyin kemudian menyusup untuk memanjang ke dalam pita A,
mempersempit dan menghalangi pita H.
Panjang sarkomer (dari garis Z ke Z lainnya) memendek saat kontraksi.
Pemendekan sarkomer akan membuat serabut otot memendek, begit pula dengan
otot secara keseluruhan.
*) Ketentuan:
• diisi dengan kejadian penting baik positif maupun negatif
PENILAIAN PRESENTASI
Petunjuk :
Petunjuk Penskoran YA dan Tidak :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Skor
No Aspek Pengamatan
YA TIDAK
Letak Letak
Letak
........................... ...........................
...........................
B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !
1. Analisislah keterkaitan antara struktur jaringan epitel dengan letak dan fungsinya !
2. Buatlah tabel perbedaan pada Jaringan Otot berdasarkan Struktur, Bentuk, Fungsi dan
Letaknya!
Lembar Kerja Peserta Didik
SMAN 2 TASIKMALAYA
Mata Pelajaran : Biologi
Topik : Jaringan Ikat & Jaringan Saraf
Kelas/ Semester : XI MIPA 8/I
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Berdasarkan gambar jenis jaringan ikat yang telah dilabeli. Carilah pada berbagai referensi
atau internet tentang macam macam jaringan ikat, lengkap dengan fungsi jaringan-
jaringan tersebut di tabel yang telah disediakan!
No Jenis Jaringan Ikat Fungsi
2. Jelaskan fungsi bagian-bagian dari jaringan saraf yang telah diberi label !
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Hari/tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Anggota : ……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
JARINGAN EPITEL
B. Landasan Teori
Jaringan epitel adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau melapisi
permukaan organ, rongga, dan saluran, baik diluar maupun didalam tubuh. Jaringan epitel
terbagi atas 3 bagian, yaitu epidermis (yang melapisi bagian luar tubuh), endotelium (yang
membatasi organ dalam), dan mesotelium (yang membatasi rongga). Ciri – ciri jaringan
epitel yaitu:
1. Sel-sel nya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel.
2. Tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf. Sel epitelium
mendapat makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat.
3. Memiliki kemampuan regenerasi cukup tinggi. Ada epitel yang rawan terhadap gesekan
sehingga permukaan sel akan haus. Adapula yang dapat rusak akibat zat yang di hasilkan
oleh bakteri, asam, atau asap. Selama sel epitel mendapatkan cukup nutrisi, sel epitel
dapat cepat mengganti sel-sel yang rusak tersebut melalui pembelahan sel.
C. Alat dan Bahan
Alat : 1. Mikroskop
2. Kamera handphone
3. Alat tulis
Bahan : 1. Preparat awetan jaringan epitel
D. Cara Kerja
1. Amatilah dengan mikroskop preparat awetan jaringan epitel yang anda dapatkan di meja
praktikum
2. Gunakan perbesaran 10x10 lalu perbesaran 10x40
3. Gambarlah atau foto (dari lensa okuler) preparat yang anda amati dengan kamera,
tuliskan nama preparat yang di amati dan beri keterangan pada gambarnya.
4. Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda di depan kelas!
E. Hasil Pengamatan
JARINGAN IKAT
A. Landasan Teori
Jaringan ikat merupakan jaringan yang menghubungkan antara jaringan yang satu
dengan jaringan yang lain. Fungsi jaringan ikat antara lain sebagai berikut : Melekatkan
suatu jaringan ke jaringan lain, membungkus organ, mengisi rongga di antar organ,
mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain, mengangkut sisa-sisa
metabolisme ke alat pengeluaran, dan menghasilkan kekebalan.
Jaringan ikat sejati dibedakan menjadi jaringan ikat longgar dan jaringan ikat padat.
Jaringan ikat longgar merupakan jaringan pengisi ruangan di antara organ-organ. Jaringan
ikat padat misalnya jaringan pada tendon otot. Tendon otot adalah ujung berkas otot yang
melekat pada tulang.
Jaringan ikat cair terdiri atas darah dan limfa. Jaringan darah terdiri atas plasma darah
dan butiran darah. Butiran darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit), dan keping darah (trombosit). Jaringan darah berfungsi mengangkut oksigen,
karbondioksida, sari makanan, zat-zat sisa, dan hormon. Jaringan limfa terdiri dari cairan
limfa yang beredar pada pembuluh limfa. Cairan limfa berfungsi untuk mengangkut lemak.
Jaringan ikat penyokong terdiri dari jaringan tulang rawan dan jaringan tulang
keras. Jaringan tulang keras juga berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah (eritrosit).
B. Alat dan Bahan
Alat : 1. Mikroskop
2. Kamera handphone
3. Alat tulis
C. Cara Kerja
1. Amatilah dengan mikroskop preparat awetan jaringan ikat sejati yang anda dapatkan di
meja praktikum
2. Gunakan perbesaran 10x10 lalu perbesaran 10x40
3. foto (dari lensa okuler) preparat yang anda amati dengan kamera, tuliskan nama preparat
yang di amati dan beri keterangan pada gambarnya.
4. Tuliskan hasilnya pada tabel pengamatan.
5. Presentasikan hasil diskusi kelompok anda di depan kelas!
F. Kesimpulan
Buatlah kesimpulan dengan menggunakan data hasil pengamatan kalian!
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Hari/tanggal : ……………………………
Kelas : ……………………………
Kelompok : ……………………………
Anggota : ……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
……………………………
JARINGAN OTOT & JARINGAN SARAF
A. Landasan Teori
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh.
Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksin otot
dapat berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek. Jaringan otot terdiri atas otot polos, otot lurik (otot rangka), dan
otot jantung.
Jaringan saraf terdapat hampir di seluruh jaringan tubuh sebagai jaringan komunikasi.
dalam melaksanakan fungsinya mampu menerima rangsang dari lingkungannya, mengubah
rangsang tersebut menjadi impuls, meneruskan impuls tersebut menuju pusat dan akhirnya
pusat akan memberikan jawaban atas rangsang tersebut. Jaringan saraf terdiri dari sel saraf
(neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Neuron merupakan unit struktural dan fungsional
sistem saraf, terdiri dari badan sel saraf, processus sitoplasmatis dan selubung saraf.
Processus sitoplasmatis sel saraf terdiri dari dendrite dan neurit (akson).