Anda di halaman 1dari 14

1.

Ekonomi
Ilmu ekonomi berkembang sejak tahun 1776, setelah Adam Smith seorang pemikir dan
ahli ekonomi Inggris menerbitkan bukunya yang berjudul “ An Inquiry Into The Nature and
Causes of The Wealth of Nation “. Adam Smith dianggap sebagai Bapak Ilmu Ekonomi.
Kegiatan ekonomi dapat didefinisikan sebagai suatu orang atau perusahaan atau suatu
masyarakat untuk memproduksi barang dan jasa maupun mengkonsumsi barang dan jasa
tersebut. Kegiatan ekonomi berlangsung dalam kegiatan sehari-hari dalam individu,
perusahaan, dan masyarakat. Kegiatan tersebut menghendaki pembuatan keputusan tentang
cara yang terbaik untuk melakukan suatu kegiatan ekonomi.
Ekonomi adalah ilmu untuk membuat pilihan. Sumber daya di alam terbatas, sedang
keinginan (wants) manusia tidak terbatas. Keterbatasan itu dihadapkan oleh keinginan dan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan
pengambilan keputusan tentang cara untuk memaksimalkan sumber daya yang ada melalui
kegiatan produksi dan distribusi sehingga dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
manusia.
Ekonomi terbagi dalam mikroekonomi dan makrooekonomi. Mikroekonomi boleh
diartikan ilmu ekonomi kecil. Mikroekonomi merupakan satu bidang studi dalam ilmu
ekonomi yang menganalisis mengenai bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan
perekonomian. Ruanglingkupnya lebih ke masalah individu dan lingkup organisasi itu sendiri.
Misalnya, bagaimana interaksi antara konsumen terhadap perusahaan. Makroekonomi
merupakan keseluruhan kegiatan perekonomian, bersifat umum dan tidak memperhatikan
kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Makroekonomi
meliputi masalah ekonomi suatu negara. Contohnya antara lain, pengaruh ekonomi terhadap
bidang kesehatan, pendidikan, dan lain-lain
Demikian juga jumlah dokter, perawat, obat-obatan, tempat tidur untuk perawatan inap,
terbatas, sedang permintaan (demand) berbagai sumber daya di sektor kesehatan meningkat.
Karena itu sumber daya kesehatan harus digunakan dengan efisien dan berkeadilan
(equitable).
Sebagai sains, ekonomi dibagi dua bagian: ekonomi positif dan normatif. Ekonomi
positif mempelajari pengguanaan dan alokasi sumber daya yang efisien. Ekonomi positif
mempelajari bagaimana pasar bekerja dan bagaimana intervensi akan mempengaruhi hasil.
Ekonomi normatif mempelajari penggunaan dan alokasi sumber daya yang keadilan (equity).
Ekonomi normatif mempelajari apa yang seharusnya diproduksi, sumberdaya apa yang
seharusnya digunakan dan bagaimana mendistribusikan barang.
Ekonomi Kesehatan
Ekonomi kesehatan sebagai ilmu yang mempelajari suplai dan demand sumber daya
pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap populasi.
Ekonomi kesehatan perlu dipelajari, karena terdapat hubungan antara kesehatan dan
ekonomi. Kesehatan mempengaruhi kondisi ekonomi, dan sebaliknya ekonomi
mempengaruhi kesehatan.Sebagai contoh:
1. Kesehatan yang buruk seorang menyebabkan biaya bagi orang tersebut karena
menurunnya kemampuan untuk menikmati hidup, memperoleh penghasilan, atau
bekerja dengan efektif. Kesehatan yang lebih baik memungkinkan seorang untuk
memenuhi hidup yang lebih produktif.
2. Kesehatan yang buruk individu dapat memberikan dampak dan ancaman bagi orang
lain.Sebagai contoh:
3. Seorang yang terinfeksi penyakit infeksi dapat menular ke orang lain. Misalnya,
AIDS
4. Kepala rumah tangga pencari nafkah yang tidak sehat atau sakit akan menyebabkan
penurunan pendapatan keluarga, makanan dan perumahan yang buruk bagi keluarga
5. Anggota keluarga yang harus membantu merawat anggota keluarga yang sakit akan
kehilangan waktu untuk mendapatkan penghasilan dari pekerjaan
6. Pekerja yang memiliki kesehatan buruk akan mengalami menurunan produktivitas
Jadi pelayanan kesehatan yang lebih baik akan memberikan manfaat bagi individu
dan masyarakat keseluruhan jika membawa kesehatan yang lebih baik. Status kesehatan
penduduk yang baik meningkatkan produktivitas, meningkatkan pendapatan per kapita,
meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara.
2. Need , Demand , dan Wants
A. Need
Need (kebutuhan) adalah kuantitas barang atau pelayanan yang disecara objektif
dipandang terbaik untuk digunakan memperbaiki kondisi kesehatan pasien. Need biasanya
ditentukan oleh dokter, tetapi kualitas pertimbangan dokter tergantung pendidikan,
peralatan, dan kompetensi dokter.
B. Demand
Demand (permintaan) adalah barang atau pelayanan yang sesungguhnya dibeli oleh
pasien. Permintaan tersebut dipengaruhi oleh pendapat medis dari dokter, dan juga faktor
lain seperti pendapatan dan harga obat. Demand berbeda dengan need dan want.
C. Wants
Wants (keinginan) adalah barang atau pelayanaan yang diinginkan pasien karena
dianggap terbaik bagi mereka (misalnya, obat yang bekerja cepat). Wants bisa sama atau
berbeda dengan need (kebutuhan)
Pembedaan itu penting karena tujuannya adalah memenuhi semaksimal mungkin
kebutuhan orang, dengan cara memperbaiki keputusan dokter, dan mendekatkan keinginan
dan permintaan sedekat mungkin dengan kebutuhan, melalui pendidikaan kesehatan, dan
sebagainya.

3. Permintaan dan Penawaran

Dalam dunia ekonomi sangat lekat dengan kegiatan interaksi antar penjual dan pembeli. Hal
ini guna menyelesaikan permasalahan ekonomi terkait kebutuhan yang tidak terbatas, sehingga tiap
manusia akan membutuhkan pihak lain untuk interaksi ekonomi. Masalah-masaah tersebut
diselesaikan dengan melakukan interaksi antara para pembeli dan penjual di pasar sehingga
timbullah apa yang disebut dengan Permintaan (Demand) dan Penawaran ( Supply ). Dengan
menggabungkan permintaan yang dilakukan oleh pembeli dan penawaran oleh penjual,akan
menentukan harga keseimbangan atau harga pasar dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.

A. Teori Permintaan

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga.
Pengertian permintaan adalah kebutuhan konsumen yang diwujudkan dalam permintaan terhadap
suatu barang yang dijual serta didukung daya beli. Permintaan seseorang kepada suatu barang
ditentukan banyak factor, diantaranya :
1. Harga barang itu sendiri 5. Cita rasa masyarakat
2. Harga barang lain yang berkaitan erat 6. Ramalan mengenai keadaan di masa
3. Pendapatan rumahtangga& rata2 masy yang akan datang
4. Corak distribusi pendapatan 7. Jumlah penduduk

Akan sangat sukar, apabila kita membahas secara sekaligus pengaruh berbagai factor
tersebut terhadap permintaan. Oleh sebab itu, banyak ahli ekonomi membuat analisis
sederhana dengan aggapan bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh
tingkat harganya sehingga diasumsikan bahwa factor lain tidak mengalami perubahan
(Ceteris Paribus). Sehingga muncullah hokum permintaan yang merupakan hipotesis yang
menyatakan
Hukum permintaan : “Makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap
barang tersebut, begitu pula sebaliknya”  Qdx = f (Px)

Keterangan : Q = Jumlah permintaan

P = Harga Barang

Contoh : Permintaan Mr.X Atas pelayanan dokter gigi

Biaya Pelayanan Jumlah Kunjungan (Permintaan) Setahun

Rp 100.000,00 2 kali

Rp 50.000,00 4 kali

Rp 20.000,00 10 kali

Kurva Permintaan

harga
120,000

100,000

80,000
harga
60,000

40,000

20,000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
B. Permintaan Pasar

Selain permintaan perseorangan, dalam dunia ekonomi juga terdapat permintaan pasar.
Permintaan pasar adalah permintaan yang dilakukan oleh semua orang/ konsumen dalam pasar.
Sehingga terdapat perdaan kurva dalam analisis, antara kurava pemintaan perseorangan dan kurva
permintaan pasar. Kurva permintaan pasar merupakan penjumlahan dari berbagai kurava
perseorangan.

Contoh ; permintaan pasar atas dokter gigi

Harga Jumlah kunjungan setahun

Kunjungan adi Kunjungan chacha Kunjungan pasar

(Rp 200.000,00) (Rp 100.000,00) (kunj.adi + chacha)

Rp 100.000,00 2 kali 1 kali 3

Rp 50.000,00 4 kali 2 kali 6

Rp 20.000,00 10 kali 5 kali 15

Kurva permintaan pasar

harga
120,000

100,000

80,000
harga
60,000

40,000

20,000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Gambar 1. Kunjungan adi (Rp 200.000,00)


120,000
harga
100,000

80,000

60,000
harga

40,000

20,000

0
0 2 4 6 8 10 12

Gambar 2. Kunjungan chacha (Rp 100.000,00)

120,000
harga
100,000

80,000

60,000
harga

40,000

20,000

0
2 4 6 8 10 12 14 16

Gambar 3. Kunjungan pasar

C. Gerakan sepanjang kurva permintaan

Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barangay yang diminta
menjadi makin tinggi atau makin menurun.
Contoh :

Misalkan DD adalah kurva permintaan pasar terhadap pelayanan dokter gigi, dan pada
permulaannya harga adalah Rp 50.000,00 dan jumlah kunjungan adalah 4 kali. Keadaan ini
ditunjukkan oleh titik R.

Selanjutnya jika poliklinik gigi menurunkan biaya perawatan menjadi Rp 20.000,00. Maka akan
terjadi gerakan kurva dari titik R ke titik S. Ini berarti penurunan biaya pelayanan ari Rp 50.000,00
menjadi Rp 20.000,00 telah menambah jumlah permintaan pelayanan dokter gigi sebanyak 10 kali.
Sebaliknya kenaikan biaya pelayanan akan mengurangi jumlah permintaan terhadap pelayanan
dokter gigi. Misal terjadi kenaikan biaya pelayanan dari Rp 50.000,00 menjadi Rp 100.000.
Akibatnya kurva penawaran juga akan mengalami pergerakan yaitu dari titik R ke titik T, yang
menggambarkan bahwa kenaikan biaya pelayanan tersebut telah mengurangi jumlah kumjungan
dari 4 kali menjadi 2 kali.
D. Pergeseran Kurva permintaan
Kurva permintaan akan bergerak ke kanan atau ke kiri,apabila terdapat perubahan
permintaan yang ditimbulkan oleh factor bukan harga. Missal factor pendapatan pembeli
mengalami kenaikan. Apabila factor – factor lain tidak mengalami perubahan, maka kenaikan
pendapatan ini akan meningkatkan jumlah permint;aan pada setiap tingkat kenaikan harga.

4. Penawaran (Supply)
Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu dan waktu
tertentu.
A. Hukum Penawaran
Hukum penawaran merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan
antara harga sesuatu barang dan jumlah barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Hukum
penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin tinggi harga suatu barang, semakin banyak
jumlah barang yang akan ditawarkan oleh penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang,
semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan (cateris paribus).
 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, diantaranya:
1. Harga barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum penawaran, harga barang itu sendiri mempengaruhi banyak sedikitnya
barang yang ditawarkan.
2. Harga barang lain
Barang-barang yang saling bersaing atau barang pengganti dapat menimbulkan pengaruh
yang penting pada penawaran suatu barang. Apabila harga barang pengganti mengalami
kenaikan maka produsen akan memproduksi lebih banyak lagi karena berasumsi konsumen
akan beralih ke barang pengganti karena harganya lebih murah.
3. Biaya produksi
Pengeluaran faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat penting dalam proses
produksi perusahaan. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan penting dalam menentukan
biaya produksi. Harga bahan baku yang mahal akan mengakibatkan tingginya biaya
produksi dan menyebabkan produsen menawarkan barang dalam jumlah terbatas untuk
menghindari kerugian karena takut tidak laku.
4. Tujuan perusahaan
Tujuan yang berbeda-beda pada praktik perusahaan-perusahaan menimbulkan efek yang
berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian, penawaran suatu barang
akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai
perusahaan. Bila perusahaan berorientasi untuk dapat menguasai pasar, maka dia harus
mampu menekan harga terhadap barang dan jasa yang ditawarkan sehingga keuntungan
yang diperoleh kecil. Bila orientasinya pada keuntungan maksimal maka perusahaan
menetapkan harga yang tinggi terhadap barang dan jasa yang ditawarkannya.
5. Tingkat teknologi yang digunakan
Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan banyaknya
jumlah barang yang ditawarkan. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,
kemajuan teknologi menimbulkan dua efek, yaitu produksi dapat ditambah dengan lebih
cepat dan biaya produksi semakin murah. Dengan demikiann keuntungan menjadi
bertambah tinggi. Dapat disimpulkan bahwa kemajuan teknologi cenderung untuk
menimbulkan kenaikan penawaran.
B. Kurva Penawaran
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga sesuatu
barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Contoh:

No Harga Jumlah barang


dalam ribuan) yang ditawarkan
1 100 200
2 200 300
3 300 400
4 400 500
5 500 600
P merupakan price atau harga dari suatu barang, Q merupakan jumlah barang yang
ditawarkan, dan S adalah grafik supply.
Pada umumnya kurva penawaran menaik dari kiri bawah ke kanan atas. Berarti, arah
pergerakannya berlawanan dengan arah pergerakan kurva permintaan. Bentuk kurva penawaran
bersifat seperti itu karena terdapat hubungan yang positif diantara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan yaitu makin tinggai harga makin banyak jumlah yang ditawarkan.

C. Pergeseran Kurva
Perubahan harga menimbulkan gerakan sepanjang kurva penawaran. Sedangkan
perubahan faktor-faktor lain diluar harga menimbulkan pergeseran kurva tersebut. Perubahan
terhadap jumlah yang ditawarkan dapat pula berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva
penawaran.

Pergeseran dari SS menjadi S1S1 atau S2S2 menggambarkan perubahan penawaran. Gambar
diatas menunjukkan pergeseran kurva penawaran dari SS menjadi S1S1 menyebabkan jumlah
yang ditawarkan bertambah dari Q menjadi Q2 walaupun harga tetap sebesar P. Keadaan ini
ditunjukkan oleh titik A1. Pergeseran SS menjadi S2S2 menggambarkan pengurangan
penawaran. Akibatnya, seperti yang ditunjukkan titik A2 pada harga P sekarang hanya sebanyak
Q3 yang ditawarkan penjual, berbanding dengan Q sebelum ia bergeser.

5. Utility (Nilai Guna)


Utility atau nilai guna adalah manfaat atau kepuasan yang diperoleh oleh seseorang saat
menkonsumsi sejumlah produk tertentu pada periode waktu tertentu.
Nilai guna ada 2:
1. Nilai Guna Total (Total Utility/TU) adalah total kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsi suatu barang.
2. Nilai Guna Tambahan (Marginal Utility/MU) adalah tambahan kepuasan yang diperoleh
dari mengkonsumsi tambahan satu unit produk atau barang. Pengertian lain, nilai guna
marginal adalah pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari pertambahan
(atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Qx 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Tux 0 10 18 24 28 30 30 28 24 18

Mux 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6

TUx
35
30
25
20 TUx
15
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8

Kurva nilai guna total

MUx
12

10

6
MUx
4

0
0 1 2 3 4 5 6 7
-2

-4

Kurva nilai guna marginal


Pendekatan dalam mempelajari perilaku konsumen:
1. Pendekatan nilai guna (utility) cardinal
Kepuasan konsumen dari mengkonsumen barang dapat dinyatakan secara ku yangantitatif, sehingga
konsumen berusaha memaksimumkan kepuasannya.
2. Pendekatan nilai guna (utility) ordinal
Kepuasan konsumen dari mengkonsumen barang tidak dapat dinyatakan secara kuantitatif, sehingga
perilaku konsumen dalam memilih barang yang akan memaksimumkan kepusan ditunjukkan dalam
kurva kepuasan sama (Indifferent Curve).
A. Hukum Nilai Guna Marginal
Tambahan nilai guna yang akan diperoleh seseorang dari mengkonsumsikan sesuatu barang
akan menjadi semakin sedikit, apabila orang tersebut terus menerus menambah konsumsinya
keatas barang tersebut.
B. Cara mengukur tingkat kepuasan
Secara langsung, misal bertanya secara langsung pada konsumen.
Dengan teori selisih (diskripensi), yaitu selisih antara harapan dan kenyataan, misalnya
konsumen ditanya 2 kali, sebenarnya harapan produk seperti apa, sedangkan penilaian
kenyataannya seperti apa.

6. Market Equilibrium (penentuan harga dan jumlah yang diperjualbelikan)


Harga suatu barang dipasar ditentukan oleh jumlah permintaan dan penawaran barang
tersebut. Keadaan dipasar dikatakan dalam keseimbangan (Market equilibrium ) apabila tredapat
kesesuain atau kesamaan antara jumlah barang yang ditawarkan oleh penjual dengan barang yang
diminta oleh pembeli. Apabila jumlah penawaran lebih banyak dari pada permintaan maka akan
terjadi surplus jumlah barang ( >Market Equilibrium ) yang dapat mengakibatkan penjual keluar
dari pasar. Sebaliknya apabila jumlah permintaan lebih banyak dari pada penawaran maka akan
terjadi shortage yang dapat mengakibatkan pembeli berani membeli dengan harga yang tinggi.
Sehingga kondisi yang paling ideal adalah Market equilibrium.

Tabel dan penawaran

Harga Jumlah yang diminta Jumlah yang Sifat interaksi


ditawarkan

5000 200 900 Kelebihan

4000 400 800 Penawaran

3000 600 600 Keseimbangan

2000 900 375 Kelebihan

1000 1300 100 Permintaan

1.7 Elastisitas Demand & Supply


Dalam permintaan, perubahan harga yang kecil menimbulkan perubahan yang besar
terhadap jumlah barang yang diminta sehingga permintaan barang tersebut bersifat sangat
responsive terhadap perubahan harga, atau permintaannya adalah elastis.
Elastisitas itu sendiri adalah kepekaan perubahan jumlah permintaan atau penawaran terhadap
perubahan harga.
Dalam analisis ekonomi untuk mengetahui sejauh mana responsifnya permintaan (demand)
terhadap perubahan harga dikembangkan satu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai
dimana besAranya pengaruh perubahan harga terhadap perubahan permintaan. Ukuran ini
dinamakan elastisitas permintaan. Di samping perubahan permintaan, perubahan harga juga
menimbulkan akibat yang berbeda terhadap jumlah penawaran berbagai barang. Ukuran kuantitatif
sebagai akibat perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan dinamakan
elastisitas penawaran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan :
1. Adanya produk substitusi
Semakin tidak ada barang subsitusi, maka semakin in Elastis.
2. Jangka waktu analisis
Semakin panjang jangka waktunya, maka semakin Elastis.
3. Masa pakai produk
Apabila masa pakai produk pendek (habis pakai), maka semakin in Elastis.
4. Derajat kepentingan konsumen terhadap produk
Semakin besar derajat kepentingannya, maka semakin Elastis.
5. Derajat kejenuhan pasar dari produk
Apabila produk out of date, semakin Elastis.
6. Presentase pendapatan konsumen yang dibelanjakan untuk produk tersebut
Semakin besar pendapatan, maka semakin Elastis.

Koefisien elastisitas permintaan


Persentase perub . jumla h barang yang diminta
Ed =
Persentase perub . h arga

Keterangan :

Jenis Elastisitas Permintaan d1-d1 : In elastis sempurna


d5
d2-d2 : In elastis

d3-d3 : Elastisitas uniter


d4
d4-d4 : Elastis

d1 d2 d3 d5-d5 : Elastis sempurna


Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran
1. Sifat perubahan biaya produksi
Semakin mahal biaya produksi, maka semakin in Elastis.
2. Jangka waktu analisis

Semakin pendek jangka waktu analisis, maka semakin in Elastis.

Semakin in Elastis, harganya semakin murah

Semakin In Elastis sempurna, maka harganya semakin mahal.

Koefisien elastisitas penawaran

Persentase perub . jumla h barang yang ditawarkan


Es =
Persentase perub . h arga

Jenis Elastisitas Penawaran


Keterangan :
s1 s2
s3 S1-S1 : In elastis sempurna

s4 S2-S2 : In elastis

S3-S3 : Elastisitas uniter


s5
S4-S4 : Elastis

S5-S5 : Elastis sempurna

Anda mungkin juga menyukai