Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan disekolah adalah
melalui proses pembeljaran. Guru sangat berperan penting dalam meningkatkan
mutu pembelajaran, guru diharapkan mampu mengembangkan dan memilih
strategi yang tepat demi tercapainya tujuan pembelajaran. Suasana belajar siswa
sangat tergantung pada kondisi pembelajaran dan kesanggupan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Keberhasilan suatu pembelajaran dapat dipengaruhi oleh pendekatan
pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jika pendekatan pembelajarannya
menarik dan terpusat pada siswa, maka motivasi dan perhatian siswa akan
terbangkitkan sehingga akan terjadi pendekan interaksi siswa dengan siswa dan
siswa dengan guru kupsehingga kualitas pembelajaran akan meningkat.
Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar
kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar
interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik
serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa
untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai
adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu
menyelenggarankan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
Untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut tidak
jarang pula dijumpai peserta didik yang memerlukan tantangan berlebih untuk
mengoptimalkan perkembangan prakarsa, kreatifitas, partisipasi, kemandirian,
minat, bakat, keterampilan fisik.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian pembelajaran pengayaan?
2. Apa hakikat pembelajaran pengayaan?
3. Apa saja prinsip-prinsip pengayaan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian program pengayaan.
2. Untuk mengetahui hakikat pembelajaran pengayaan.
3. Untuk mengetahui prisip-prinsip pengayaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian program pengayaan


Menurut Izzati (2015: 57), program pengayaan merupakan kegiatan yang
diperuntukkan bagi peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang
tinggi yang berarti mereka adalah peserta didik yang tergolong cepat dalam
menyelesaikan tugas belajarnya.
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan
oleh kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya. Program
pengayaan dapat diartikan memberikan tambahan/ perluasan pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang
ditentukan oleh kurikulum.
Menurut Nugroho (2018: 63), pembelajaran pengayaan adalah
memperkaya ilmu pengetahuan atau memperluas ilmu pengetahuan siswa dengan
memberi tugas tambahan, baik tugas yang dikerjakan di rumah maupun tugas
yang dikerjakan di lingkungan sekolah. Program pengayaan dapat diartikan juga
sebagai kegiatan memberikan tambahan, perluasan pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang teridentifikasi melampaui ketuntasan belajar yang ditentukan
oleh kurikulum. Peserta didik yang sudah melampaui ketuntasan belajar maka
perlu diberikan tambahan pengetahuan dan atau pengalaman pembelajaran yang
lebih dibanding mereka yang belum mencapai ketuntasan minimal yang
ditetapkan. Dalam hal ini, guru mesti menyiapkan program pembelajaran
pengayaan yang mendukung perkembangan peserta didik ke arah yang lebih
baik.
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa
kelompok cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya. Kegiatan pengayaan
dilaksanakan dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

3
memperdalam penguasaan materi pelajaran yang berkaitan dengan tugas belajar
yang sedang dilaksanakan sehingga tercapai tingkat perkembangan yang optimal.
Pengayaan pada kegiatan pembelajaran ditunjukkan oleh digunakannya
sumber belajar, metode pembelajaran, dan alat bantu pembelajaran yang
bervariasi dibandingkan pembelajaran biasa. Dengan pemanfaatan komponen-
komponen yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, maka siswa dapat
melakukan proses belajar secara efektif. Sebagai contohnya siswa diminta untuk
membaca sumber pustaka lain selain buku wajib, mengakses internet, diberi
tugas pemecahan masalah yang lebih tinggi pengembangan penalarannya,
melakukan penyelidikan sederhana, yang relevan dengan materi yang dipelajari.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan pengayaan bagi
proses pembelajaran. Program pengayaan ini diberikan kepada kelompok siswa
yang sudah mencapai batas ketuntasan belajaran.
Metode yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan sifat, jenis, dan
latar belakang kesulitan belajar yang dialami peserta didik. Dalam program
pengayaan, media belajar harus betul-betul disiapkan guru agar dapat
memfasilitasi peserta didik dalam menguasai materi yang diberikan.
Dalam hal ini, mukhtar dan rusmini (2009) menguatakan bahwa kegiatan
oengayaan merupakan kegiatan yang relatif bebas, karena bersifat memperluas,
memperdalam dan menunjang satuan pelajaran yang diterapkan kepada semua
siswa yang sudah tuntas dalam belajar. Artinya, kegiatan pengayaan ini bukanlah
merupakan suatu kasus yang dialami oleh siswa-siswa yang belum tuntas yang
disebabkan oleh kelambatan, kesulitan atau kegagalan dalam belajar. Kegiatan
pengayaan ini ada dua macam, yaitu ;
1. Pengayaan horizontal , yaitu upaya memberikan tugas sampingan yang akan
memperkaya pengetahuan siswamengenai materi yang sama.
2. Pengayaan vertikal, yaitu kegiatan pengyaan yang berupa peningkatan dari
tingkat pengetahua yang sedang diajarkarkan ketingkat yang lebih tinggi
diajarkan, sehingga siswa maju dari satuan pelajaran sedang yang diajarkan

4
kesatuan pelajaran berikutnya menurut kemampuan dan kecerdasannya
sendiri.
B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran
tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum
pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual dalam
berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer multimedia, dsb.
Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan pembelajaran sedang
berlangsung, diadakan penilaian proses dengan menggunakan berbagai teknik dan
instrumen dengan tujuan untuk mengetahui kemajuan belajar serta seberapa jauh
penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah atau sedang dipelajari.
Penilaian proses juga digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran bila
dijumpai hambatan-hambatan.
Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal
berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat
pencapaian belajar, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai
tingkat penguasaan kompetensi tertentu. Penilaian akhir program ini dimaksudkan
untuk menjawab pertanyaan apakah peserta didik telah mencapai kompetensi
(tingkat penguasaan) minimal atau ketuntasan belajar seperti yang telah
dirumuskan pada saat pembelajaran direncanaka.
Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan
kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan

5
khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan
merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan sedemikain rupa
sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat, bakat, dan
kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan keterampilan
berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah, eksperimentasi, inovasi,
penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb. Pembelajaran pengayaan
memberikan pelayanan kepada peserta didik yang memiliki kecerdasan lebih
dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk membantu mereka mencapai
kapasitas optimal dalam belajarnya.
C. Prinsip-Prinsip Program Pengayaan
Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam mengonsep program
pengayaan menurut Khatena (1992) yang dikutip Ibrahim Bafadhal (2013)
adalah:
1. Inovasi
Guru perlu menyesuaikan program yang diterapkannya dengan
kekhasan peserta didik, karakteristik kelas serta lingkungan hidup dan budaya
peserta didik.
2. Kegiatan yang Memperkaya
Dalam menyusun materi dan mendesain pembelajaran pengayaan,
kembangkan dengan kegiatan yang menyenangkan, membangkitkan minat,
merangsang pertanyaan, dan sumber-sumber yang bervariasi dan
memperkaya.
3. Merencanajan metodologi yang luas dan metode yang lebih bervariasi
Misalnya dengan memberikan project, pengembangan minat dan
aktivitas-aktivitas menggugah (playful). Menerapkan informasi terbaru, hasil-
hasil penelitian atau kemajuan program-program pendidikan terkini.

6
Sedangkan Passow (1993) dalam Ibrahim Bafadhal (2013) menyarankan
bahwa dalam merancang program pengayaan, penting untuk memerhatikan tiga
hal:
1. Keluasan dan keadalaman dari pendekatan yang digunakan
Pendekatan dan materi yang diberikan tidak hanya berisi yang luarnya
(kulit-kulitnya) saja tetapi diberikan dengan lebih menyeluruh dan lebih
mendalam. Contoh: membahas mengenai prinsip Phytagoras dan bagaimana
penerapan prinsip tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tempo dan kecepatan dalam membawakan program
Sesuaikan cara pemberian materi dengan tempo dan kecepatan peserta
didik dalam menangkap materi yang diajarkan. Hal ini berkaitan dengan
kecepatan daya tangkap yang dimiliki peserta didik sehingga materi dapat
diberikan dengan lebih mendalam dan lebih dinamis untuk menghindari
kebosanan karena peserta didik yang telah menguasai materi pelajaran yang
diberikan dikelas.
3. Memerhatikan isi dan tujuan materi yang diberikan
Hal ini bertujuan agar kurikulum yang dirancang lebih tepat guna dan
responsif terhadap kebutuhan peserta didik. Renzulli (1979) menyatakan
bahwa program pengayaan dirancang dengan lebih memerhatikan keunikan
dan kebutuhan individual dari peserta didik.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. program pengayaan merupakan kegiatan yang diperuntukkan bagi peserta
didik yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi yang berarti mereka
adalah peserta didik yang tergolong cepat dalam menyelesaikan tugas
belajarnya.
2. Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau kegiatan
peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.
4. Inovasi, Kegiatan yang Memperkaya dan Merencanajan metodologi yang
luas dan metode yang lebih bervariasi.
B. Saran
Karna isi makalah ini sangat penting bagi kita sebagai calon pendidik,
disarankan untuk membaca dan memahami isi makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA
Astiti, K. A. 2017. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.
Izzati, Nurma. 2015. Pengaruh Penerapan Program Remedial dan Pengayaan Melalui
Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa.
Cirebon: Jurnal EduMa. Vol. 4, No. 1, ISSN: 2086-3918.

Majid, Abdul. 2014. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


Nugroho, M.Y.A. 2018. Cerita Fiksi Sebagai Bacaan Pengayaan Pembelajaran Sains
di Sekolah. Jawa Tengah: Jurnal PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan
Fisika. Vol. 1, No. 1, ISSN: 2615-2789.
Sasmedi, Darwis. 2011. Pembelajaran Remedial. LPMP: Sulawesi Selatan.

Anda mungkin juga menyukai