BAB I
PENDAHULUAN
Norma Septiana
1
D500120022
2
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
(Sumber: www.ihs.com)
Gambar 1.1. Konsumsi Cumen di Dunia
Norma Septiana
D500120022
3
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Norma Septiana
D500120022
4
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Norma Septiana
D500120022
5
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Norma Septiana
D500120022
6
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
b. Metode Terbaru
Proses Q-max merupakan metode terbaru dalam teknologi pembuatan
cumen yang memiliki selektivitas tinggi dan katalis zeoilt yang dapat
diregenerasi kembali. Proses ini dapat menghasilkan cumen dengan
kemurnian sampai 99,7%. Dalam proses ini, benzena yang digunakan dapat
di recycle kembali sebagai bahan baku sehingga dapat mengurangi
kebutuhan bahan baku benzena dan dapat menghemat biaya. Katalis zeolit
yang digunakan merupakan katalis yang tidak korosif dan dapat diregenerasi
kembali sehingga dapat mengurangi permasalahan pemeliharaan dan
pembuangan katalis (UOP LLC, 2006).
Norma Septiana
D500120022
7
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Reaksi Oksidasi
Dengan oksidator kuat seperti asam permanganat atau asam
kromat, benzena dapat dioksidasi menjadi air dan karbondioksida.
Reaksi yang paling penting adalah oksidasi katalitik benzena menjadi
maleic anhidrid. Sedangkan oksidasi pada fase gas menjadi phenol
dilakukan pada suhu 450 – 800 oC tanpa adanya katalis.
+ 9/2 O2 C4H2O3 + 2CO2 + H2O....................(2)
Norma Septiana
D500120022
8
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Reaksi Akilasi
Reaksi aklilasi benzena dalam industri kimia diantaranya:
a. Reaksi alkilasi benzena dengan propilen membentuk cumen pada
fase cair/gas. Fase cair menggunakan katalis AlCl3, BF3,
molecular sieve, ataupun resin, sedangkan fase gas menggunakan
katalis H3PO4 padat.
+ C3H6 C6H5CH(CH3)2................................(3)
+ C3H6 C6H5C12H25......................................(4)
(Krik and Othmer, 1978)
2. Propilen (Propene)
Sifat Fisis
Rumus Molekul : C3H6
Berat Molekul : 42,081
Titik beku : 87,89 K
Fase (1 atm) : Gas
Titik didih : 225,46 K
Temperatur Kritis : 364,90 K
Tekanan Kritis : 46 bar
Densitas : 0,7954 gr/ml pada suhu 5,53oC
Densitas Kritis : 0,2275 gr/ml
Kelarutan : 44,6 ml gas/100ml air pada 20°C
(Yaws, 1999)
Norma Septiana
D500120022
9
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Sifat Kimia
Sifat kimia yang khas dari propilen adalah adanya satu ikatan
rangkap dan atom hidrogen alisiklik pada rumus bangun propilen, seperti
tampak pada gambar:
H H
C1 C2
H C3H3
Atom karbon nomorH 1 danC23Hmempunyai suatu bentuk triangular
3
planar seperti yang terdapat pada etilen. Atom-atom ini tidak bebas
berotasi karena adanya ikatan rangkap. Atom karbon nomor 3 adalah
tetrahedral, seperti pada methan. Atom-atom hidrogen yang terikat pada
atom karbon ini adalah hidrogen alisikilik.
Beberapa reaksi propilen dalam industri kimia diantaranya adalah:
Alkilasi
Reaksi alkilasi antara propilen dengan benzena menggunakan katalis
AlCl3 akan menghasilkan alkilbenzene.
Reaksi:
katalis
C3H6 + C6H6 C6H5CH(CH3)2..............................................(5)
Klorinasi
Propilen dalam fase gas dapat mengalami reaksi klorinasi tanpa
menggunakan bantuan katalis, reaksi ini terjadi pada suhu 5000C dalam
reaktor adiabatis menghasilkan asam klorida.
Reaksi :
CH3CHCH2(g) + Cl2(g) CH3CHClCH2Cl(g) + HCl(g)..................(6)
(Kirk and Othmer, 1978)
Norma Septiana
D500120022
10
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
CH3
CH3
(I) Cumen (II) n-Propylbenzene
CH3
CH3 CH3
CH2CH3 CH3
Norma Septiana
D500120022
11
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Reaksi:
OOH
CH3 CH CH3 CH3 C CH3
+ O2 (Udara) + ∆H1......................(6)
Cumen CHP
OOH
CH3 C CH3 OH
H+
+ CH3 CO CH3 + ∆H2..........(7)
substitusi dimana satu atau lebih atom hidrogen dalam cincin atau cabang
(katalis asam), substitusi nukleofilik (katalis basa) atau substitusi radikal bebas.
Norma Septiana
D500120022
12
Prarancangan Pabrik Cumen dari Propilen dan Benzena dengan Proses Q- Max
dengan Menggunakan Katalis Zeolit Beta
Kapasitas 100.000 Ton/ Tahun
Katalis yang digunakan pada alkilasi akan menentukan mekanisme reaksi yang
terjadi.
katalis asam yang sesuai, merupakan suatu cara yang paling efektif dalam suatu
reaksi alkilasi. Proses ini merupakan suatu contoh dari substitusi elektrofilik.
Sebagai gugus penyerang yaitu suatu karbonium (kation) yang terbentuk dari
olefin dengan penambahan suatu proton dari asam penghasil proton (asam sulfat,
asam fluorida dan asam phospat) atau dari suatu katalis jenis Friedel – Craft.
R1 – C = CR2 + HX ( R1 – C – C+ R2 ) + X- ......……….(8)
H
X merupakan suatu anion misalnya SO4-2 dan AlCl4–
Ion karbonium hasil (yang dinyatakan sebagai R+), suatu gugus yang
kekurangan elektron bila ditambahkan kepada suatu gugus yang kaya elektron
dari cincin aromatis, maka akan membentuk suatu senyawa intermediet yang
kemudian pecah dan melepaskan proton sehingga dihasilkan benzene yang telah
R+ + + H+ .….....(9)
H R+ R
Secara umum dapat dijelaskan bahwa reaksi alkilasi secara keseluruhan
Tahap substitusi ion karbonium terhadap posisi inti atom pada cincin
benzene dimana pada posisi ini paling banyak terdapat elektron (reaksi 2).
Norma Septiana
D500120022