20
B. Sistem Penjualan
Ikan hias cupang (Betta sp.) yang sudah siap jual atau dipasarkan
biasanya dipasarkan dengan cara Offline dan Online.
Umumnya calon pembeli dapat langsung melihat dan memilih ikan yang
diinginkan, kemudian penjual melakukan pelayanan dengan cara dibungkus
(packing) secara sederhana menggunakan plastik packing. Sehingga
memudahkan pembeli untuk membawa pulang ikan yang telah dibeli.
Calon pembeli untuk Sistem Pemasaran Off Line kebanyakan adalah
pedagang pengecer maupun penghobi ikan hias yang bertempat tinggal di provinsi
Lampung, sehingga pemasarannya pun hanya terbatas di satu wilayah saja.
21
2. Pemasaran Sistem On Line
Pemasaran Sistem On Line adalah sistem pemasaran yang selama ini
jarang digunakan oleh para penjual dan pembeli pada umumnya, yaitu dengan
cara calon pembeli dapat memesan barang yang akan dibeli tanpa harus datang
langsung ketempat penjual untuk melakukan proses transaksi jual beli.
22
Gambar 8. Tampilan salah satu group jual beli atau pecinta ikan hias cupang
yang ada di Facebook
Setelah melihat dan memilih gambar atau foto, calon pembeli akan segera
menghubungi sang penjual melalui inbox di akun Facebook ataupun no telepon
yang dicantumkan pada foto yang diunggah untuk melalukan proses transaksi.
Transaksi dilakukan dengan sistem transfer tunai melalui no. rekening bank. Dan
setelah uang sudah dipastikan masuk, maka penjual harus segera melakukan
proses pengiriman ikan. Sebelum dikirim, ikan harus dipacking terlebih dahulu
sesuai standarisasi pengiriman jarak jauh.
Standar pokok pengiriman ikan jarak jauh, khususnya ikan hias cupang
adalah dengan cara ikan dibungkus menggunakan plastik packing yang
dirangkap 2 (dua) kali dan ditutup menggunakan kertas, kemudian disusun
kedalam box yang terbuat dari sterofom dan dilapisi kertas kardus. Standar
pokok ini wajib diperlukan untuk meminimalisir kematian ikan selama proses
pengiriman.
23
Gambar 9. Standar packing pengirimanan sistem Online
Setelah ikan selesai dipacking, barulah ikan siap untuk dikirim. Untuk
pengiriman di wilayah Indonesia umumnya dapat menggunakan jasa pengiriman
seperi POS, TIKI, JNE, dan sebagainnya yaitu dengan cara paket yang berisi
ikan hias cupang diantarkan ke kantor jasa pengiriman, atau pegawai jasa
pengiriman diminta untuk menjemput paket yang akan dikirimkan.
Cakupan pemasaran dengan sistem online pun tidak terbatas hanya di
lampung saja, akan tetapi dapat mencakup seluruh wilayah di Indonesia bahkan
hingga keluar negeri. Untuk pengiriman ke luar negeri dapat menggunakan jasa
transhipper. Banyak transhipper untuk pengiriman ikan hias keluar negeri, salah
satunya adalah Joty Betta Gallery dan dikelola oleh Joty Atmadjaja yang lebih
dikenal sebagai bapak cupang Indonesia.
24
C. Analisa Usaha
“Kegiatan Budidaya dan Pemasaran Online Ikan Hias Cupang (Betta sp.)”
1. Asumsi Usaha
Asumsi yang digunakan dalam kegiatan usaha budidaya dan pemasaran
online ikan hias cupang (Betta sp.) adalah sebagai berikut:
a. Modal 10 Pasang Induk Ikan Cupang
b. Lahan/tempat milik sendiri, atau lahan mes/kostan yang bukan merupakan
lahan yang harus dibayarkan perbulan untuk kegiatan usaha
c. Jumlah tenaga kerja 1 atau paling banyak 2 orang
d. Satu kali periode produksi berlangsung selama 2 bulan
e. Indukan ikan cupang bisa dipijahkan hingga 5 kali proses pemijahan
f. Umur teknis sarana produksi bisa digunakan hingga 3 tahun
2. Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang dikeluarkan pada saat dimulainya
kegiatan produksi (Alma, 2000). Rincian biaya yang dikeluarkan dalam usaha
budidaya dan pemasaran online ikan hias cupang (Betta sp.) dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1. Biaya investasi usaha budidaya dan pemasaran online ikan hias cupang
(Betta sp.)
25
3. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada setiap periode dan
jumlahnya tidak berubah - ubah baik pada saat aktivitas produksi berjalan maupun
pada saat aktivitas produksi sedang terhenti. Biaya tetap pula disebutkan sebagai
penyusutan per periode (Alma, 2000).
Tabel 2. Biaya tetap usaha budidaya dan pemasaran online ikan hias cupang
(Betta sp.) dalam satu siklus budidaya.
4. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan selama satu periode/siklus
produksi yang diperuntukkan dalam proses pelaksanaan suatu kegiatan usaha
budidaya (Alma, 2000).
Tabel 3. Biaya variabel usaha budidaya dan pemasaran online ikan hias cupang
(Betta sp.) dalam satu siklus budidaya
5. Biaya Produksi
Biaya produksi adalah total semua biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan
produksi suatu usaha (Alma, 2000). Biaya produksi usaha budidaya dan
pemasaran online ikan hias cupang (Betta sp.) diketahui dengan menjumlahkan
biaya tetap dengan biaya variabel.
26
Biaya produksi = Biaya Tetap + Biaya Variabel
= Rp. 1.002.900 + Rp. 280.000
= Rp. 1.282.900
6. Pendapatan
Asumsi Hasil Produksi dan Penjualan:
1 (satu) pasang indukan ikan cupang yang baik dan cukup umur
biasanya dapat menghasilkan anakan hingga 300 ekor per periode
produksi.
Asumsi tingkat kematian (mortalitas) 40%, sehingga rata - rata
anakan yang dihasilkan untuk 1 (satu) pasang indukan cupang per
periode produksi adalah 180 ekor. Maka untuk 10 (sepuluh) pasang
induk cupang yang dipijahkan per periode produksi akan
menghasilkan anakan ikan cupang sebanyak 1.800 ekor.
Asumsi nisbah kelamin anakan cupang adalah jantan (55%) dan
betina (50%), maka jumlah anakan ikan cupang jantan adalah 990
ekor. Sedangkan jumlah anakan ikan cupang betina adalah 810 ekor.
Dari jumlah anakan ikan cupang jantan dan betina diambil masing –
masing 10% yang memiliki kualitas baik (bentuk tubuh, keindahan
warna) untuk dijual dengan sistem penjualan online, baru sisanya
dijual secara offline.
Jumlah anakan jantan berkualitas online sebanyak 99 ekor dan
jumlah anakan betina berkualitas online sebanyak 81 ekor.
Sedangkan jumlah anakan jantan kualitas standar offline sebanyak
891 ekor dan jumlah anakan betina kualitas standar offline sebanyak
ekor 729.
Harga jual anakan ikan cupang
Sistem penjualan online
Jantan Rp. 20.000/ekor
Betina Rp. 10.000/ekor
27
Sistem penjualan offline
Jantan Rp. 2.000/ekor
Betina Rp. 1.000/ekor
Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan sistem online dan
offline untuk satu kali periode produksi adalah sebagai berikut:
Sistem penjualan online
Jantan Rp. 20.000 x 99 = Rp. 1.980.000
Betina Rp. 10.000 x 81 = Rp. 810.000
Pendapatan = Rp. 2.790.000
Sistem penjualan offline
Jantan Rp. 2.000 x 891 = Rp. 1.782.000
Betina Rp. 1.000 x 729 = Rp. 729.000
Pendapatan = Rp. 2.511.000
7. Keuntungan
Keuntungan adalah selisih antara penerimaan yang diperoleh dengan biaya
produksi yang dikeluarkan (Alma, 2000).
28
8. Benefit cash ratio (B/C ratio)
Benefit cash ratio adalah perbandingan antara penerimaan yang diperoleh
dengan biaya produksi yang dikeluarkan (Alma, 2000).
29
Artinya usaha budidaya dan pemasaran online ikan hias cupang (Betta sp.)
dengan produk penjualan berupa anakan ikan hias cupang akan mencapai titik
impas pada saat menjual larva dengan harga Rp. 713/ekor atau pada saat
memproduksi anakan sebanyak 156 ekor.
Artinya usaha budidaya dan pemasaran online ikan hias cupang (Betta sp.)
akan kembali modalnya dalam jangka waktu 0,5 siklus atau kurang lebih setelah 1
bulan dari waktu pertama kali melakukan penjualan hasil produksi.
30