1. Enes Astriani
2. Fahrulrozi
3. Mahari
4. Ratna Ningsih
5. Siti Khonisa
6. Faisal
2019
KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmanirrohim,
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dewasa
Pertengahan” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini memiliki kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, tidak lepas
dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas I dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca sehingga Insya Allah dapat bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.
Penulis
DAFTAR ISI
menjemukan diantara perubahan yang lebih dramatis masa dewasa awal dan usia
tua. Fenomena yang terjadi pada fase perkembangan dewasa madya cenderung
diwarnai oleh kematian orang tua, anak terakhir meninggalkan rumah orang tua,
kasus adalah benar-benar pensiun. Banyak orang yang berada di dalam rentang
usia ini dihadapkan pada masalah kesehatan untuk pertama kalinya (Santrock,
2013).
Bagi banyak orang, usia dewasa madya adalah suatu masa menurunnya
keterampilan fisik dan semakin besarnya tanggung jawab; suatu periode dimana
orang menjadi semakin sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkurangnya
jumlah waktu yang tersisa dalam kehidupan; suatu titik ketika individu berusaha
meneruskan sesuatu yang berarti pada generasi berikutnya; dan suatu masa ketika
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah
ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan,
satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.
2) Reconsituted Nuclear
Pembentukkan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukkan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
3) Nidle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja
dirumah, anak-anak sudah meninggalkan rumah karena
sekolah/perkawinan/meniti karir.
4) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya atau salah satu bekerja diluar rumah.
5) Single Parent
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasanganya dan
anak-anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
6) Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak.
7) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada
jarak tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu
tertentu.
8) Single Adult
Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak adanya
keinginan untuk menikah.
9) Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti-panti.
11) Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami
dengan anak-anaknya dan bersama-sama dalam persedian fasilitas.
12) Group Marriage
Satu perumahan terdiri dari orangtua dan keturunanya didalam satu
kesatuan keluarga dan tiap individu adalah menikah dengan yang
lain dan semua adalah orangtua dari anak-anak.
13) Unmarried Parent and Child
Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dihendaki, anaknya
diadopsi.
14) Cohibing Coiple
Dua orangtua atau satu pasangan yang tinggal bersama tanpa
menikah.
15) Gay and Lesbian Family
Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin
sama.
4. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menggambarkan bagaimana keluarga melaksanakan
fungsi keluarga dimasyarakat. Struktur keluarga terdiri deari bermacam-
macam menurut Setiadi, 2008 hal. 6, diantaranya :
a. Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam berbagai generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur garis ayah.
b. Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui
garis ibu.
c. Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara
istri.
d. Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga saudara
suami.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian
keluarga karena adanya hubungan dengan suamti atau istri.
5. Fungsi Pokok keluarga
Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum
fungsi keluarga adalah sebagai berikut :
a. Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu
untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan
orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
c. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
dalam meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
e. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi.
Sedangkan menurut Effendy, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 11 ada tiga
fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, sebagai berikut :
a. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan
kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh
dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh
Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi
mereka anak-anak yang sehat baik fisik, mental, sosial, dan
spiritual.
c. Asah
Memenuhi ebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa
depannya.
Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi
industriliasi, fungsi keluarga dikembangkan menjadi :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga
dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan
hari tua dan sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan, dan membentuk prilaku anak sesuai dengan
bakat dan minat yang dimilikinya
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan
datang dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat
perkembangannya.
h. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat
sehingga menghindari dari ledakan kasus atau wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
masyarakat agar tercipta lingkungan sehat.
B. Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Dewasa Pertengahan
1. Definisi
Dewasa pertengahan merupakan usia sekitar 35-40 tahun &
berakhir sekitar 60-65 tahun (Schaie & Willis,1996 dlm Psikologi
Perkembangan). Dewasa Pertengahan adalah masa – menyesuaikan diri &
kesedaran bahawa ia bukan lagi muda & masa depannya tidak lagi
dipenuhi dengan kemungkinan-kemungkinan yg tidak terhadapi, hasilnya
membawa satu masa krisis, (Craig, 1976). Usia dewasa tengah (Middle
adulthood) disebut sebagai periode perkembangan yang dimulai kira-kira
35-45 tahun hingga memasuki usia 60an tahun. (Santrock, 1995)
Keluarga dewasa pertengahan merupakan salah satu tahap usia
pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak terakhir meninggalkan
rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah satu pasangan.
Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki usia 45-55 tahun
dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya 16-18 tahun
kemudian. Biasanya pasangan suami istri dalam usia pertengahan
merupakan sebuah keluarga inti meskipun masih berinteraksi dengan
orangtua mereka yang lanjut usia dan anggota keluarga lain dari keluarga
asal mereka dan juga anggota keluarga dari hasil perkawinan
keturunannya.
Pasangan Postparental (pasangan yang anak-anaknya telah
meninggalkan rumah) biasanya tidak terisolasi lagi saat ini, semakin
banyak pasangan usia pertengahan hidup hingga menghabiskan seluruh
masa hidupnya dan menghabiskan sebagian masa hidupnya dalam fase
postparental, dengan hubungan ikatan keluarga hingga empat generasi,
yang merupakan hal yang biasa(Troll, 1971, dalam Friedman, 1988, hal
130).
Dari definisi tentang keluarga usia dewasa pertengahan diatas,
dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga usia dewasa pertengahan adalah
keluarga yang usianya 40-60 tahun, dimulai ketika anak terakhir
meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian salah
satu pasangan didalam keluarga.
2. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan
Sangat diperlukan pasangan suami istri agar mampu menjalani
salah satu periode perkawinan tersebut dengan sukses untuk kemudian
menuju usia lanjut, Cukup banyak pasangan yang merasakan ganjalan atau
konflik, baik pada usia dewasa maupun periode menjelang usia lanjut. Bila
konflik itu dibiarkan, katanya, kemungkinan besar pasangan itu menderita.
Konflik itu juga dapat mengakibatkan mereka stres hingga
akhirnya meninggal tanpa kebahagiaan. Dan di usia pertengahan ini juga,
sebagian pasangan akan terus berjuang untuk mengatasi konflik mereka,
tetapi sebagian nya lagi akan tetap membiarkan terbengkalai tanpa
penyelesaian hingga meninggal. Inilah alasannya sehingga kita perlu
mempelajari lebih mendalam dan meluas mengenai perkembangan
perkawinan, khususnya ditinjau dari seksologi. Kita harapkan suami istri
akan mampu menjalani periode ini dengan sukses untuk menuju usia
lanjut."
Ada banyak faktor yang diperlukan pasangan suami istri untuk
mendapatkan kebahagiaan pada usia pertengahan, salah satunya adalah
faktor fisik. Karena itu, tiap pasangan disarankan untuk memeriksakan
kesehatannya kepada dokter secara teratur sehingga ada keyakinan bahwa
mereka tidak mengalami gangguan penyakit, seperti jantung koroner,
hipertensi, dan diabetes melitus.
Pola hidup yang baik sesuai dengan aturan kesehatan dan
kebahagiaan dan penting untuk dilakukan. Psikoseksual, juga salah satu
faktor penting untuk mereka perhatikan karena pada usia menjelang lanjut,
mereka sering jenuh dalam hubungan suami istri.
"Ketertarikan yang dulu dirasakan besar belakangan menjadi
dingin. Ini penting dicari penyebabnya, apakah fisik, psikologis, atau
seksual, hingga kehangatan antara mereka berdua dapat dipulihkan."
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan
Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada
penyesuaian perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan
antara suami dan istri (lebih merata), dan pada peran (diferensi peran
perkawinan meningkat) (Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988).
Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-
masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri
mereka bahwa mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja.
Selanjutnya, tidak jelas apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan
keluarga melewati siklus-siklus kehidupan berkeluarga. Beberapa studi
tentang kepuasan perkawinan memperlihatkan bahwa kepuasan
perkawinan menurun tajam setelah perkawinan berlangsung dan terus
menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman, 1989, dalam
Friedman 1988).
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. N
2. Umur KK : 53 tahun
3. Alamat dan No. Telepon : Desa Pawidean,Kec. Jatibarang-Indramayu.
4. Pekerjaan KK : PNS
5. Pendidikan KK : Sarjana
6. Tanggal Pengkajian : 17 maret 2019
7. Komposisi Keluarga :
No. Nama JK Hub. Umur Pnddkn Pekerjaan
dgn KK
1. H.Nuskanda,Mpd lk Kepala 53th S2 Guru PNS
keluarga
2. HJ. Caswiti,Spd Pr Istri 53th S1 Guru PNS
3. Riyanti,Spd Pr Anak 26th S1 Guru
honor
4. Tata Suharta Lk Menantu 28th SMA Pedagang
5. Siti Khodijah Pr Anak 21th S1 Mahasiswa
Tn. N Ny. C
toilet Kamar
Kamar mushola mandi
Halaman depan
Gerbang depan
Ruang Tamu
Dapur
Kamar
2. Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 1 x1 0,3 Ny. N
3
krisis
mengatakan
masih suka
makan-
makanan
1. yang asin
sedangkan
beliau
memiliki
riwayat
hipertensi
Kemungkinan 0 x2 0 Ny. N
2
masalah dapat
menolak
diubah : tidak
dapat untuk
2. berhenti
makan-
makanan
yang asin
Potensi masalah 1 x1 0,3 Karena Ny.
3
untuk dicegah :
N
rendah
3. menyukai
makanan
yang asin
Menonjolnya 2 x1 2 Masalah
2
masalah : segera
pasien
4. harus
diatasi
segera
Total nilai 2,6
3. Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 3 x1 1
1. 3
2. Kemungkinan 1 x2 1
masalah dapat 2
diubah :
Potensi masalah 1 x1 0,3
3. untuk dicegah : 3
Menonjolnya 0 x1 0
4. masalah :.
2
XIV. IMPLEMENTASI
No. Tgl/ Implementasi Ttd/ Tgl/w evaluasi Ttd/
Dx wkt N.J kt N.J
T/ MenCatat status S:
merokok saat ini O:
dan riwayat A
merokok P
R/ pasien kooperatif
T/ memberikan saran
yang konsisten dan
jelas untuk
berhenti merokok
R/ pasien kooperatif
T/ Membantu pasien
mengidentifikasi
alasan untuk
berhenti merokok
R/ pasien kooperatif
T/ memberitahu
kebijakan yang
menentapkan dan
menegakkan
lingkungan bebas
asap rokok
R/ pasien kooperatif
T/ memberitahu
tujuan dalam
program
Pendidikan
kesehatan
R/ pasien kooperatif
T/ memotivasi untuk
berperilaku sehat
R/ pasien kooperatif
T/ manfaatkan system
dukungan sosial
dan keluarga untuk
meningkatkan
efektivitas gaya
hidup atau
modifikasi perilaku
kesehatan
R/ pasien kooperatif
T/ mendiskusikan
strategi normalkan
kehidupan
keluarga dengan
seluruh anggota
keluarga .
R/ pasien kooperatif
T/ Menentukan proses
keluarga yang
khas.
R/ pasien kooperatif
T/ Menentukan
gangguan khas
pada proses
keluarga.
R/ pasien kooperatif
T/ Mengidentifikasi
efek perubahan
terhadap proses
keluarga .
R/ pasien kooperatif
T/ mendiskusikan
mekanisme
dukungan sosial
yang ada untuk
keluarga .
R/ pasien kooperatif
XV. EVALUASI
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas l ini mengenai keluarga yang sudah berada diusia
keluarga pertengahan oleh karna itu perlu dilakukan dengan adanya tambahan pengetahuan
untuk anggota keluarga dewasa pertengahan guna bermanfaat bagi keluarga tersebut dan
mengurangi angka kurangnya pengetahuan pada anggota keluarga terebut mengenai
penyakit yang sedang dialami salah satu anggota keluarga mereka dan memberi tahu
pengobatan atau pencegahanya.
B. Saran
Penulis tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat makalah yang lebih
baik untuk kedepannya.
Oleh karna itu pembelajaran keperawatan komunitas akan dikembangkan disemester
mendatang dengan komunitas ll lll Vl.
DAFTAR PUSTAKA