BELAJAR BERHIKMAT
DARI TOKOH KITAB SUCI
KOMISI KERASULAN KITAB SUCI
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA KKKS
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci
• Rasul Simon Petrus. Kali ini kita akan mendalami kisah perjalanan
Petrus sebagai pribadi berhikmat dalam Injil Lukas dan Kisah Para
Rasul. Dua kitab ini memberikan kita gambaran cukup lengkap
bagaimana Tuhan Yesus betul-betul mendidik Simon Petrus dalam
suka duka, jatuh bangun dan kegagalan demi kegagalannya dalam
menjadi murid Tuhan. Apa rahasia Petrus yang membuat dirinya
perlahan mampu bertransformasi menjadi pribadi yang berhikmat
sampai akhirnya ia tampil menjadi seorang pemimpin berhikmat,
yang sangat dihormati oleh Gereja Perdana di Yerusalem.
• Pewartaan Nabi Yoel tentang kehancuran lingkungan hidup dan
pemulihannya. Salah satu pintu masuk untuk mengenal hikmat
Allah adalah dengan mencermati alam semesta ciptaan Allah.
Tidak jarang beberapa Kitab Sastra kebijaksanaan dalam Perjanjian
Lama menunjukkan keteraturan alam semesta mengajak manusia
untuk mengenal penciptaNya dan hikmat yang disediakan bagi
manusia. Nabi Yoel adalah pribadi yang sangat peka terhadap
kehancuran alam ciptaan yang dialaminya. Dalam nubuatnya, Nabi
Yoel membongkar satu rahasia untuk mengatasi kehancuran itu.
• Kisah Bileam, seorang tukang tenung dalam Kitab Bilangan. Kisah
Bileam sangat menarik untuk dibaca karena menghantar kita pada
kenyataan bahwa hikmat Allah pun bisa dikenali dan bekerja pada
diri pribadi dan kelompok-kelompok lain. Hikmat tidak membuat
kita menjadi pribadi yang eksklusif. Hikmat adalah sebuah jembatan
untuk komunikasi dan bekerja sama dengan semua orang yang
berkehendak baik.
Salam Kasih
Rm Josep Susanto
(Ketua Tim Penyusun)
ALUR PROSES
1. Lagu Pembuka
3. Pengantar
4. Doa Pembuka
7. Butir Permenungan
8. Sharing
9. Membangun Niat
DAFTAR iSI
5. Pertemuan I----------------------------------------------------- 8
6. Pertemuan II --------------------------------------------------- 16
7. Pertemuan III-------------------------------------------------- 23
8. Pertemuan IV -------------------------------------------------- 31
9. Kumpulan Lagu------------------------------------------------37
G ambar yang menjadi sampul depan buku BKS KAJ 2019 kali ini
sangat lain bila dibanding dengan sampul-sampul buku BKS di
tahun-tahun sebelumnya. Kali ini yang dipilih adalah buah karya dari
seorang pelajar SMP yang bernama Amadea Hannah Harsantoputri,
yang bibit bakatnya secara tidak sengaja dilihat oleh Romo Josep
Susanto melalui media sosial, Facebook.
Saat ini Hannah berusia 13 tahun, ia masih bersekolah di SMP
Santa Maria Fatima, Jatinegara, Jakarta Timur. Hannah berasal dari
Paroki St. Gabriel, Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dari kecil Hannah sudah
menunjukkan hobi dan talentanya dalam menggambar. Uniknya, Hannah
hanya belajar menggambar secara autodidak. Ia belajar menggambar
dari berbagai tutorial dari para seniman yang ada di media sosial.
Berkat dukungan keluarga, Hannah tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang bertanggung jawab. Ia besar dan dididik oleh
pasangan Damar Harsanto dan Lisa Gunawan, yang sangat mendukung
bakat dan keterampilan puteri mereka. Sebelum menghasilkan gambar
seperti yang kita lihat sekarang, Hannah terlebih dahulu membaca dan
mendalami Kitab Suci khususnya kisah Salomo dari Kitab 1 Raja-Raja.
Hannah adalah salah satu dari segelintir anak yang beruntung
karena sejak kecil ia memperoleh gambaran keluarga yang utuh,
harmonis, yang mengajarkan nilai-nilai iman Kristiani kepadanya. Peran
orangtua menjadi sebuah dasar yang kokoh untuk tumbuh kembang
iman serta kepribadian setiap anak. Dengan dukungan orangtua,
Hannah akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh.
Di balik gambar ini sebenarnya ada sebuah pesan bagi para
orangtua untuk secara bertanggung jawab mendidik putera-puterinya
dengan pendidikan Kristiani yang memadai serta menciptakan suasana
yang mendukung pertumbuhan setiap talenta dalam diri anak-anak.
BAHAN
PERTEMUAN LINGKUNGAN
PERTEMUAN I
LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
F : Kasih karuinia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera
dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa beserta kita.
F : Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Salomo adalah Raja Israel yang hebat luar biasa. Ia terkenal
mencetak banyak prestasi untuk membuat Israel menjadi kerajaan
yang kaya dan makmur. Prestasi terbesar Salomo adalah membangun
Bait Allah di Yerusalem. Selain itu, dia juga terkenal karena hikmat
kebijaksanaannya yang tiada tanding dalam memimpin Israel. Salomo
tidak suka perang tetapi ia membangun diplomasi dengan bangsa-
bangsa lain dengan cara menikahi puteri-puteri kerajaan lain.
Akan tetapi, sehebat-hebatnya Salomo, ia tetap seorang
manusia biasa yang rapuh dan bisa jatuh juga. Di masa tuanya Salomo
tidak setia terhadap Allah dan malah menyembah allah-allah lain karena
pengaruh isteri-isterinya yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Ia lalai
dan tidak melakukan perintah Tuhan. Oleh karena itu, hikmat yang ia
miliki seakan-akan luntur dan tidak dapat menolongnya.
Dengan hikmat, seseorang bisa merasa dirinya menjadi
hebat. Namun, ketika hikmatnya tidak dirawat, tidak dijaga dan tidak
dikembangkan, ia tetap bisa gagal, salah langkah, bahkan jatuh. Inilah
yang akan kita renungkan bersama dari kisah Raja Salomo. Mengapa
Raja yang dulunya sangat berhikmat ini bisa jatuh? Pesan apa yang
bisa kita pelajari dari kisahnya?
DOA PEMBUKA
Allah, Bapa yang Mahabaik, Kami bersyukur atas hikmat dan
kebijaksanaan yang Engkau anugerahkan kepada kami. Bantulah kami
supaya tekun memelihara dan merawat hikmat yang Engkau percayakan
agar hidup kami mampu senantiasa berada di jalan-Mu, sehingga
hikmat kami juga mampu menggerakkan orang-orang di sekitar kami,
keluarga, sahabat, dan masyarakat untuk memuji dan mengabdi
Engkau. Doa ini kami panjatkan kepadaMu dengan perantaraan Yesus
Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.
NARASI (FASILITATOR)
BUTIR PERMENUNGAN
Dari kisah Salomo di atas, setidaknya ada tiga hal penting yang bisa
menjadi pelajaran bagi kita.
PERTAMA
Pesan bahwa “Raja Salomo, raja penuh hikmat tetap bisa jatuh
dalam kedosaan” kiranya menjadi undangan bagi kita untuk terus
mengolah diri. Kita perlu mencermati:
Hal apa yang membuatku lalai menjalankan kehendak Tuhan?
Bagi Raja Salomo, sangatlah jelas bahwa pengaruh isteri-
isterinya yang berasal dari bangsa asing menjadi kelemahan yang
membuatnya tidak setia pada Allah. Itulah titik lemah Salomo.
Sebenarnya, Allah pernah memerintahkan agar orang-orang
Israel tidak menikahi perempuan-perempuan dari bangsa lain.
Allah sudah meramalkan bahaya dari pengaruh buruk bangsa-
bangsa asing. Rasa-rasanya, dengan hikmat yang dimilikinya,
tidak mungkin Salomo lupa akan titah Tuhan. Bahkan, bisa
dikatakan ia sudah secara sadar melanggar perintah Allah.
Bahkan isteri pertamanya saja adalah Putri Firaun, seorang asing
(1Raj. 11:1). Salomo telah bermain dengan api, sampai akhirnya
terbakar sendiri.
Dengan hikmatnya, Salomo mungkin bisa beralasan bahwa
keputusannya menikahi putri-putri dari bangsa-bangsa lain
adalah untuk menjaga agar Israel tidak diserang bangsa-bangsa
lain. Alasan yang baik. Akan tetapi, patut dicermati bahwa jika
Salomo memang beralasan seperti itu, apa yang dilakukannya
adalah kehendaknya sendiri dan bukan apa yang dikehendaki
Tuhan. Dari sini kita dapat belajar untuk waspada bahwa terkadang
hikmat digunakan hanya untuk membenarkan diri sendiri.
Sayang, bahwa mungkin ia sudah terlampau tua untuk
menyadarinya. Oleh karena itu, selagi belum terlambat, mari kita
mengolah titik-titik lemah yang kita miliki agar kita mampu untuk
tegas sejak awal dan tidak mengikuti “bujuk-rayu” dunia yang
menjauhkan kita dari Tuhan.
KEDUA
Dari teks Kitab Suci, penulis Kitab Raja-Raja beberapa kali
mengulang frasa “seperti Daud, ayahnya.” Hal yang diulang-
ulang biasanya menyiratkan makna tertentu. Mengapa Salomo
dibandingkan dengan Daud? Sangatlah jelas, mereka berdua
adalah Raja yang hebat dalam sejarah Israel. Namun demikian,
mereka berdua juga sama-sama pernah berbuat hal yang jahat
di mata Allah. Daud berzinah dengan Batsyeba, istri Uria. Salomo
jatuh menyembah allah-allah lain. Lantas, apa yang membedakan
keduanya? Apa yang membuat Daud lebih istimewa di mata
Tuhan?
Kita perlu mengingat bahwa di bagian akhir kisah Daud, ia
bertobat setelah ia menyadari dosanya. Ia berpuasa dan berbaring
di tanah memohon agar Tuhan mengampuninya. Setelah itu
Daud menjadikan Tuhan sebagai pusat hidupnya. Secara tidak
langsung, ia menyatakan bahwa ia tidak berdaya tanpa Tuhan
di sisinya. Bagaimana dengan Salomo? Belum jelas apakah ia
bertobat atau tidak. Kitab Suci tidak memuat kisah pertobatan
Salomo seperti pertobatan yang dibuat Daud.
KETIGA
Satu hal yang menarik dari kisah pertobatan Daud adalah figur
Nabi Natan (2 Samuel 12). Daud bertobat karena diperingatkan
oleh Nabi Natan. Daud ditegur akan dosanya membunuh Uria lalu
mengambil Batsyeba istri Uria menjadi istrinya.
Bagaimana dengan Raja Salomo? Dalam kisah Salomo, tidak ada
figur seperti Nabi Natan untuk memperingatkannya. Salomo terus
terperosok tanpa ada seorang pun yang mengulurkan tangan
untuk menariknya keluar dari lubang penyembahan berhala.
Dari kehadiran Nabi Natan, kita bisa menarik poin penting
bahwa untuk bertobat, kita juga perlu kehadiran orang lain yang
mengingatkan kita untuk bertobat. Oleh karena itu, kita selalu
butuh orangtua, teman, guru, saudara, atau siapa pun yang dapat
membuka mata kita bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuatu
yang tidak berkenan di mata Tuhan. Kita tetap perlu rendah hati
ditolong oleh orang lain. Selain itu, kita juga diundang untuk mau
bermurah hati menjadi figur Nabi Natan yang menggugah orang
lain untuk mau bertobat.
DOA UMAT
• Allah Bapa yang Maharahim, berkatilah para pemimpin bangsa kami
dengan hikmat kebijaksanaan dalam menjalankan tugas mereka
sebagai wakil rakyat. Bantulah mereka untuk merawat hikmat itu.
Marilah kita mohon....
• Kami adalah manusia lemah yang sering membuat kesalahan dan
jatuh dalam dosa. Bantulah kami agar berani mengakui kesalahan
kami dan melakukan pertobatan. Marilah kita mohon.....
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau telah memberi kebijaksanaan
kepada Salomo sehingga Salomo berlaku adil dan bijaksana kepada
rakyatnya. Akan tetapi, Engkau juga telah menunjukkan kepada kami
bahwa Salomo bisa jatuh karena tidak merawat hikmatnya dan lalai
mengikuti kehendak-Mu. Berilah kami Roh Kebijaksanaan dan rahmat
ketekunan untuk memelihara hikmat yang kami terima dari-Mu. Buatlah
kami murah hati untuk membantu sesama kami untuk juga merawat
hikmat yang mereka miliki. Doa ini kami panjatkan kepada-Mu dengan
perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang bersama
Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin.
LAGU PENUTUP
“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”
PERTEMUAN II
LAGU PEMBUKA
PENGANTAR
Salah satu nama besar dalam Kitab Suci dan Gereja Perdana
adalah Simon Petrus. Ia adalah seorang rasul Kristus. Simon adalah
nama aslinya, sementara Petrus (dari kata Petros artinya “batu karang”)
adalah nama pemberian Yesus kepadanya. Di Kisah Para Rasul, Simon
Petrus dipandang sebagai Gembala umat yang penuh hikmat Roh
Kudus dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi Gereja.
Perjalanan dan transformasi Yesus yang dikisahkan oleh keempat
Injil cukup lengkap untuk memberi gambaran kepada kita tentang
perjalanan hidup Simon Petrus, dari bukan siapa-siapa menjadi pribadi
yang berhikmat. Proses berhikmat Simon Petrus boleh dikatakan unik
karena lebih banyak kegagalannya dalam menangkap dan memahami
ajaran Yesus. Kekhasan Simon Petrus adalah dia tidak menyerah
meskipun terus menerus gagal. Simon Petrus berjuang sampai garis
akhir di mana dia keluar sebagai pemenang iman. Hal itu dikarenakan
kekuatan gurunya yang juga tidak pernah menyerah untuknya.
DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena kami
Kau kumpulkan kembali saat ini. Dengan terang firman-Mu kami ingin
belajar dari perjalanan hidup Simon Petrus yang jatuh bangun dalam
usahanya mengerti ajaran Tuhan Yesus hingga akhirnya ia menjadi
Petrus.
Kepada Petrus, Yesus memberi penghiburan, kata-Nya: “Jangan
Takut, mulai dari sekarang engkau akan menjadi penjala manusia”. Bisa
dikatakan hiburan ini adalah sebuah penguatan Yesus kepada Simon
bukan hanya pada saat itu saja, tetapi sepanjang hidup Simon. Tetapi
kematangan iman Simon saat itu masih sangat rapuh, ia masih belum
bisa memahami seutuhnya siapa diri Yesus sebenarnya dan apa misi-
Nya di dunia ini.
yang berhikmat luar biasa. Rahasianya adalah Tuhan Yesus yang tidak
menyerah untuk Simon Petrus.
DOA PENUTUP:
Allah Bapa kami, terima kasih atas teladan Santo Petrus dalam
bacaan yang kami bahas hari ini. Kamipun kadang sama seperti Petrus,
harus jatuh bangun dalam hidup beriman kami. Mampukan kami untuk
bangkit lagi bila kami jatuh, kuatkan kami lagi bila kami lemah. Berilah
kami juga kekuatan untuk menguatkan sesama kami. Doa ini kami
panjatkan kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu
yang terkasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa. Amin.
LAGU PENUTUP
“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”
PERTEMUAN III
BERHIKMAT MELALUI ALAM CIPTAAN
Pewartaan Yoel Tentang Pemulihan Lingkungan Hidup
LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
F : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera
dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa beserta kita.
F : Sekarang dan selama-lamanya.
PENGANTAR
Hikmat akan menjadi sebuah teori belaka dan mudah sekali
terlupakan bila tidak disertai oleh tindakan konkrit. Gerakan peduli
lingkungan sudah dibicarakan dan diperjuangkan di berbagai konferensi
yang menghasilkan nota kesepakatan mulai dari tingkat internasional,
nasional, KWI, keuskupan sampai komunitas-komunitas kecil di RT/
RW. Kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup pun sudah
membuat begitu banyak orang, entah apapun suku, agama, ras-nya,
terpanggil untuk segera bertindak.
Salah satu bentuk nyata dari manusia berhikmat adalah semakin
peduli pada kelestarian lingkungan dan alam sekitar yang sudah
terancam kepunahan. Sudah banyak hal diperjuangkan, beberapa
contoh konkrit pun sudah mulai akrab di benak kita umat Katolik
Keuskupan Jakarta, seperti: pemilahan sampah, gerakan anti plastik,
anti sedotan, membuat lubang biopori, bawa botol minum, dan lain
sebagainya. Itu patut kita syukuri bersama. Namun kita menyadari
bahwa tindakan kepedulian itu harus selalu diangkat ke permukaan
agar tidak suam-suam kuku.
Kitab Yoel yang akan kita renungkan dalam pertemuan kali
ini memberi kita kekayaan wawasan tentang kenyataan bahwa bumi
yang kita tinggali ini adalah sebuah rumah bersama semua mahluk
hidup, termasuk hewan dan tumbuhan. Adalah tugas dan tanggung
jawab manusia sebagai mahluk yang berakal budi untuk terus berjuang
memperbaiki, menjaga, dan merawat bumi rumah kita bersama ini.
DOA PEMBUKA
Allah, Bapa yang Mahabaik, seluruh ciptaan tunduk di hadapan-
Mu ya Allah, menyembah dan memuji seluruh karyaMu yang ajaib.
Kami menyadari dan menyesali betapa kami seringkali merusak bumi
ciptaanMu, yang Kau berikan kepada seluruh mahluk untuk kami tinggali
bersama. Kami mohon hikmatMu ya Allah, agar kami semakin menyadari
tanggung jawab kami sebagai manusia, untuk berjuang dengan gigih
dalam merawat alam ciptaanMu ini. Doa ini kami panjatkan kepada-
Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang
bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa sepanjang segala
masa. Amin.
NARASI (Fasilitator)
Ketika kita membaca teks Yoel tadi, apakah Ibu Bapak, saudari-
saudara menyadari bahwa ada 2 gambaran tentang dunia yang berbeda
yang dikisahkan di dalamnya. Ayat-ayat yang dibaca oleh laki-laki
tadi mengisahkan kerusakan dan kehancuran dalam dunia pertanian
(lingkungan sekuler). Panenan hancur oleh karena hama belalang yang
dahsyat dan kekeringan yang berkepanjangan. Sementara yang dibaca
oleh perempuan adalah teks yang menceritakan gangguan terhadap
tata ibadat di sekitar Bait Allah (lingkungan religius).
• Apa yang bisa kita pelajari dari urutan-urutan kehancuran itu?
• Bagaimana cara menikmati teks itu?
• Rahasia apa yang mau dibongkar dalam nubuat Yoel ini?
Tahap 1:
Ayat 5-7, Musibah Pertama: DAHSYATNYA HAMA BELALANG
Kedua ayat ini melaporkan kehancuran alam lingkungan yang
terjadi, di mana hama belalang memakan pohon anggur dan pohon
ara sampai ludes. Serbuan belalang yang jumlahnya tak terhingga
kerapkali terjadi di daerah Timur Tengah maupun di beberapa negara
sampai saat ini. Serbuan belalang bisa menutupi sinar matahari di siang
hari, sehingga hari menjadi gelap. Musibah hama belalang sungguh
berbeda dari hama-hama lainnya. Sebab belalang sangat banyak,
rakus, memakan semua bagian tanaman, mulai dari buah, daun, dahan,
sampai akar-akarnya. Maka tidak heran Yoel menyebut hama belalang
ini seperti serbuan suatu bangsa, atau seperti singa, sang Raja hutan,
seperti dikatakan di ay. 6:
Sebab maju berperang negeriku suatu bangsa, yang kuat tak terbilang
banyaknya; Giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan
taring singa betina.”
Belalang akan makan, kawin, dan bertelur pada waktu yang bersamaan.
Jadi bisa dibayangkan ketika hama belalang datang, para petani akan
berhadapan dengan bencana dalam waktu yang sangat lama, berbulan-
bulan. Petani menghadapi penderitaan yang tidak ada akhirnya.
Tahap 2,
Ay. 8-9, TATA IBADAT DI BAIT ALLAH TERGANGGU
Hancurnya pohon anggur dan pohon ara oleh belalang
berdampak langsung pada dunia religius yang mengatur relasi manusia
dengan Allah, termasuk doa, persembahan, korban dan ibadat. Pohon
anggur yang sudah dilahap oleh belalang adalah bahan dasar untuk
membuat korban curahan (persembahan minuman), sebagaimana
dilaporkan dalam ay. 9:
“korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari Rumah Tuhan.
Keadaan yang mengenaskan ini membuat para imam berkabung,
karena ritme ibadat mereka tersendat dan terganggu. Para imam adalah
wakil umat dalam memohon dan berdoa kepada Allah sebagai sumber
kehidupan mereka. Para imam di Bait Allah tidak bisa lagi menjalankan
tugasnya sebagai wakil umat dalam mengadakan aneka persembahan
kepada Allah karena tidak lagi tersedia bahan dasar untuk membuat
korban curahan. Para imam pun tidak bisa lagi menyalurkan berkat
dari Allah kepada umat-Nya.
Tahap 3
Ayat 10-12, MUSIBAH KEDUA: DATANGNYA KEKERINGAN
Rusaknya hubungan antara Allah dan manusia berakibat sangat
fatal karena Allah tidak lagi menurunkan hujan, sehingga terjadilah
musibah yang kedua yaitu kekeringan yang dahsyat, sebagaimana
diceritakan dalam ay. 10-12, yang menceritakan:
“ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah
musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.”
“Pohon anggur sudah kering, pohon ara sudah merana; pohon delima,
juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di ladang sudah
mengering.”
Setiap hari para imam harus mempersembahkan 2 jenis korban:
korban sajian dan korban curahan. Di ayat 10-12 seolah mau ditegaskan
bahwa yang lenyap bukan hanya korban curahan tetapi juga korban
sajian. Korban sajian terdiri dari biji-bijian gandum. Semuanya sudah
musnah karena sudah mengering di musim panas yang berkepanjangan.
Tahap ke- 4
Ayat 13-14, IBADAT DI BAIT ALLAH HANCUR TOTAL
Ayat 13 memberikan sebuah informasi bahwa kini kegiatan
rutin di Bait Allah hancur total, di mana dilaporkan para imam tidak
mempunyai apa-apa lagi untuk dipersembahkan kepada Allah:
RELEVANSI
• KELUAR DARI ZONA NYAMAN
Kalau kita melihat konteks nubuat Nabi Yoel, kita akan semakin
memahami bahwa Kitab Yoel sangatlah relevan untuk kita manusia
zaman sekarang. Nabi Yoel, nabi setelah pembuangan, ketika orang-
orang Israel sudah pulang dari pembuangan Babel. Saat itu penjajahan
telah berganti dari Kerajaan Babilonia yang kejam beralih pada Kerajaan
Persia.
Masyarakat Israel saat itu terbuai oleh ketentraman palsu di
zaman penjajahan Persia yang tidak terlalu kejam kepada mereka.
Penjajah Persia ikut mendorong pemulihan ibadat dan pembangunan
Bait Allah, bahkan ikut mendanai. Situasi itu membuat mereka hidup
dalam sebuah comfort zone (zona nyaman), di mana mereka hanya
mementingkan kemeriahan ibadat belaka.
Mereka beribadat tanpa hati, seolah Tuhan bisa disogok
dengan aneka persembahan di Bait Allah seperti dewa-dewi bangsa-
bangsa lain. Para nabi, termasuk Yoel, sering kali mengkritik sikap Israel
ini karena mereka tidak beribadat dengan hati dan pertobatan yang
sungguh-sungguh, Nabi Yoel memberi kesadaran bahwa ketentraman
palsu dan kemeriahan ibadat di Bait Allah itu akan mendatangkan
hukuman Allah. Allah akan mengirimkan belalang kepada mereka
seperti Allah mengirimkan tulah belalang ke tanah Mesir di Keluaran 10.
MEMBANGUN NIAT
Membicarakan lingkungan hidup artinya membicarakan tempat
tinggal kita, yang tanpa di sadari semakin hari nampaknya semakin
rusak. Kerusakan itu telah dan akan menimbulkan dampak buruk
yang nyata bagi kehidupan manusia, termasuk punahnya jutaan
spesies binatang dan tumbuhan. Salah satu penyebab utama
terjadinya kerusakan lingkungan hidup adalah mungkin cara
pandang dan sikap manusia yang keliru terhadap alam. Ketika
manusia beranggapan bahwa merekalah yang berkuasa dan paling
memiliki ekosistem, maka alam ciptaan akan dilihat dan diperlakukan
sebagai objek, alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan manusia saja.
Untuk melestarikan alam lingkungan hidup kita, ketua Lingkungan
bersama umat dapat menanam tanaman dirumah atau menambah
jumlah tanaman. Bisa juga membeli tanaman dalam wadah pot kecil
LAGU PENUTUP
“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”
PERTEMUAN IV
LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
PENGANTAR
Dalam Kitab Bilangan dalam Perjanjian Lama diceritakan
tentang Allah yang juga memilih seorang yang tidak mengenal Allah
untuk memberkati Bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan
mengarungi padang gurun menuju Tanah Terjanji.
Bileam, seorang yang berasal dari Petor di tepi sungai Efrat,
Aram-Mesopotamia (Bil. 22:5; 23:7). Bileam adalah seorang tukang
tenung (dukun) terkenal. Ia diminta oleh Balak bin Zipor raja Moab
(musuh Israel) untuk mengutuk Bangsa Israel yang pada saat itu
sedang berkemah di daerah Moab. Bagaimana kisahnya? Bagaimana
akhirnya Bileam mengenal Allah dan memperoleh hikmat Allah, meski
dia bukan orang Israel? Mari kita bahas kisah yang menarik ini dalam
pertemuan terakhir ini.
DOA PEMBUKA
Bapa di surga, puji dan syukur kami persembahkan kepada-Mu,
karena hanya atas kehendakMu kami dapat berkumpul di tempat ini.
Tolonglah kami untuk memeriksa kembali sikap hidup kami terhadap
sesama kami selama ini. Sudilah kiranya Engkau membimbing kami
dengan menganugerahkan hikmat untuk bisa bersahabat dan berelasi
Bulan Kitab Suci 2019 31
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci
kecil atau yang besar, yang melanggar titah Tuhan, Allahku." Di sini
Bileam mulai mengakui Tuhan Allah Israel dan mempunyai sikap takut
akan Allah (ay. 18). Bilem meminta para utusan itu menunggu firman
Tuhan untuk memutuskan apakah ia boleh pergi atau tidak menemui
Balak, raja Moab. Akhirnya Allah datang pada waktu malam kepada
Bileam dan memperbolehkan Bileam pergi bersama para utusan itu.
Kisah dilanjutkan dengan sebuah cerita yang terkenal yaitu
Bileam dan keledainya yang bisa berbicara. Keledainya melihat malaikat
Tuhan dengan pedang terhunus di tangannya yang mencegah Bileam
pergi ke Moab. Keledai itu beberapa kali menyimpang jalannya ke
ladang dan ke jalan yang sempit dan menabrakkan dirinya ke tembok.
Hal itu mengakibatkan kaki Bileam terjepit. Akhirnya keledai Bileam
tiarap setelah melihat malaikat Tuhan. Bileam menjadi marah dan
memukul keledainya sampai tiga kali, sampai akhirnya Bileam menjadi
sadar akan apa yang sesungguhnya terjadi.
Bil 23:17-26
Kemudian Balak dan Bileam menuju ke puncak bukit yang lain
di Pisga dan menyiapkan 7 ekor lembu jantan serta 7 ekor domba
jantan. Bileam meninggalkan Balak untuk bertemu dengan Allah. Dan
Allah meletakan kata-kata ke dalam mulut Bileam. Nubuat Bileam
menggambarkan bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Allah.
Nubuat ini memperlihatkan Bangsa Israel akan selalu dilindungi oleh
Allah dan mereka akan dengan mudah mengalahkan bangsa Moab.
Bil 24:1-13
Bileam akhirnya mengerti bahwa Allah menghendaki ia
memberkati Israel, oleh karena itu ia tidak mencari tanda lagi. “Roh
Allah menghinggapi Bileam,” artinya Bileam menjadi alat Allah dan
menerima kekuatan dan hikmat dari Allah. Nubuat Bileam menyatakan
bahwa kekuatan dan kehidupan mengalir dari berkat yang diterima oleh
bangsa Israel. Walaupun Balak sangat marah kepada Bileam, namun
Bileam tidak goyah dengan pendiriannya. Bileam melakukan apa yang
diperintahkan Allah dan mengatakan apa yang diletakkan Allah pada
mulutnya (ay. 13).
Bil 24:14-25
Bileam menubuatkan akan bangkitnya seorang raja dari Israel
(bintang dan tongkat, raja Daud) yang akan mengalahkan bangsa-
bangsa lainnya. Moab dan Edom akan dikuasai oleh Israel. Nubuat itu
disampaikan Bileam menjelang Bangsa Israel masuk ke tanah Moab
sebelum memasuki Tanah Terjanji. Bileam digambarkan sebagai orang
yang hidup menurut sabda Allah.
BUTIR PERMENUNGAN
Allah berkuasa atas segala sesuatu termasuk dalam kehidupan
manusia. Tuhan mengubah rencana jahat manusia (Balak) terhadap
umat Allah menjadi berkat dalam kehidupan. Yang kemudian
menjadi pertanyaan, sejauh mana kita percaya dan bersandar pada
Tuhan di dalam seluruh hidup kita? Apakah firman Allah sungguh
menjadi pedoman hidup kita sebagai umat Allah? Bagaimana kita
memahami bahwa hikmat Allah juga bisa bekerja di dalam diri
semua orang, meski berlainan agama, suku, kelompok sekalipun.
DOA UMAT
• Allah Bapa Kami yang kekal dan kuasa, kami bersyukur kepadaMu,
atas karunia Roh Kudus yang Engkau curahkan bagi kami hari ini
dan setiap hari dalam hidup kami. Ajar kami untuk merindukan
karya-karya Roh Kudus, dan membuka hati kami untuk-Nya.
Semoga dalam kehidupan, kami mengisinya dengan perbuatan
kasih dan hidup kami berkelimpahan dan berkepenuhan daya Roh
Kudus yang membentuk kami menjadi umat yang berhikmat dan
mempunyai pengertian. Marilah kita mohon…
• Allah yang maha baik, Engkau telah menghampiri Bileam, seorang
yang tidak mengenal Engkau untuk menyatakan kehendak-Mu
memberkati bangsa Israel, jadikanlah kami pribadi yang berhikmat
dan memiliki pengertian sehinga mampu menebarkan tindakan
kasih, ucapan-ucapan kasih dan berdoa untuk orang lain. Marilah
kita mohon…
• Allah yang maha baik, Engkau sudah menanamkan daya kasih dalam
hati kami. Semoga dengan kuasa kasih-Mu itulah yang menjadikan
kami untuk semakin rendah hati dan memperhatikan dan membantu
mereka yang hidup dalam keterbatasan dan kekurangan. Marilah
kita mohon…
DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Penuh Kasih, terimakasih atas rahmat yang telah
Engkau berikan dalam pertemuan ini dan juga dalam sepanjang
Bulan Kitab Suci ini. Kami mohon sertai, bimbing dan mampukan
kami berhikmat dalam memelihara relasi kami dengan orang
lain, menjalin persahabatan dengan semua orang, sebagi tanda
kepatuhan kami atas perintah-perintah-Mu. Doa ini kami panjatkan
kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang
terkasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa. Amin.
LAGU PENUTUP
“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”
Kumpulan Lagu
Reff.
Coda
Kita berhikmat bangsa bermartabat
CHORUS
Reff:
Itu semua berkat karunia, Allah yang agung mahakuasa!
Itu semua berkat karunia, Allah yang agung mahakuasa!
Tanah airku aman dan makmur, pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa, sejak dulu kala
Reff:
Alamat:
Jl. Katedral No: 7,
Pasar Baru, Sawah Besar,
Jakarta Pusat 10710