Anda di halaman 1dari 51

BULAN KITAB SUCI 2019

BELAJAR BERHIKMAT
DARI TOKOH KITAB SUCI
KOMISI KERASULAN KITAB SUCI
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA KKKS
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

LATAR BELAKANG PEMIKIRAN


BULAN KITAB SUCI 2019

T ahun Berhikmat, yang dicanangkan Gereja


Keuskupan Agung Jakarta sepanjang tahun
2019, mengajak seluruh lapisan umat beriman
mulai dari pribadi, keluarga, lingkungan,
wilayah, paroki, dekenat, termasuk para imam,
biarawan dan biarawati, untuk menghidupi dan
menghayati spiritualitas hikmat. Segenap umat
beriman senantiasa berjerih payah mewujudkan
hikmat tersebut sebagai sebuah jawaban
konkrit atas panggilannya menuju kesucian
hidup kristiani yang didasari oleh Kitab Suci, Dogma dan Magisterium.
Penghayatan dan pengolahan hikmat tidak dibatasi dalam ruang
lingkup hidup menggereja saja, melainkan juga sangat membantu
umat beriman dalam terlibat aktif dalam kehidupan berbangsa sebagai
warga negara yang baik, di mana umat beriman KAJ diajak untuk
mengaktualkan iman Kristiani dalam konteks penghayatan terhadap
nilai-nilai Pancasila, khususnya sila yang keempat.
Hikmat yang begitu kental dalam khasanah kekayaan iman
Gereja seolah menjadi penunjuk arah yang mengarahkan Gereja
KAJ sebagai Gereja yang bisa dipercaya, melibatkan kaum awam,
demokratis, inklusif, melayani, mau mendengarkan, mau turun ke
bawah, berujung pada gerakan konkrit, dan tetap selalu aktual. Bukan
rahasia lagi ternyata hikmat yang selama ini digalakkan telah sedikit
banyak membantu umat beriman KAJ untuk tidak gamang dalam
pesta demokrasi pemilihan calon presiden-wakil presiden dan anggota
legistatif di pusat maupun di daerah.
Dalam memasuki Bulan Kitab Suci 2019, Gereja KAJ mencoba
menerjemahkan tema besar “Kita Berhikmat Bangsa Bermartabat”
dengan mengangkat tema khusus yaitu “BELAJAR BERHIKMAT DARI
PARA TOKOH KITAB SUCI.” Metode yang digunakan masih tetap setia
pada Metode Narasi dengan fokus pada karakterisasi. Diharapkan
umat KAJ semakin akrab dan mendalami pendekatan sederhana ini,
sebelum nantinya kita akan belajar metode-metode yang lainnya dalam
membaca Kitab Suci.

Bulan Kitab Suci 2019 1


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Dengan pendekatan karakterisasi ini, BKS KAJ 2019, akan


mengangkat 4 tokoh dalam Kitab Suci yang dapat membantu para
pembaca Kitab Suci untuk belajar menjadi pribadi yang berhikmat.
Keempat tokoh yang dipilih adalah sebagai berikut:

• Raja Salomo, raja bijaksana di Israel yang dikisahkan di Kitab 1


Raja-Raja. Kali ini kita akan mendalami kejatuhan Raja Salomo pada
akhir-akhir hidupnya ketika ia sudah menjadi tua. Dari sini kita akan
belajar bahwa perjuangan menjadi pribadi berhikmat ternyata tidak
pernah selesai. Hikmat tetap harus dipelihara dan dikembangkan
terus.

• Rasul Simon Petrus. Kali ini kita akan mendalami kisah perjalanan
Petrus sebagai pribadi berhikmat dalam Injil Lukas dan Kisah Para
Rasul. Dua kitab ini memberikan kita gambaran cukup lengkap
bagaimana Tuhan Yesus betul-betul mendidik Simon Petrus dalam
suka duka, jatuh bangun dan kegagalan demi kegagalannya dalam
menjadi murid Tuhan. Apa rahasia Petrus yang membuat dirinya
perlahan mampu bertransformasi menjadi pribadi yang berhikmat
sampai akhirnya ia tampil menjadi seorang pemimpin berhikmat,
yang sangat dihormati oleh Gereja Perdana di Yerusalem.
• Pewartaan Nabi Yoel tentang kehancuran lingkungan hidup dan
pemulihannya. Salah satu pintu masuk untuk mengenal hikmat
Allah adalah dengan mencermati alam semesta ciptaan Allah.
Tidak jarang beberapa Kitab Sastra kebijaksanaan dalam Perjanjian
Lama menunjukkan keteraturan alam semesta mengajak manusia
untuk mengenal penciptaNya dan hikmat yang disediakan bagi
manusia. Nabi Yoel adalah pribadi yang sangat peka terhadap
kehancuran alam ciptaan yang dialaminya. Dalam nubuatnya, Nabi
Yoel membongkar satu rahasia untuk mengatasi kehancuran itu.
• Kisah Bileam, seorang tukang tenung dalam Kitab Bilangan. Kisah
Bileam sangat menarik untuk dibaca karena menghantar kita pada
kenyataan bahwa hikmat Allah pun bisa dikenali dan bekerja pada
diri pribadi dan kelompok-kelompok lain. Hikmat tidak membuat
kita menjadi pribadi yang eksklusif. Hikmat adalah sebuah jembatan
untuk komunikasi dan bekerja sama dengan semua orang yang
berkehendak baik.

2 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Kreativitas menjadi salah satu kunci penentu lancar tidaknya


pertemuan di lingkungan-lingkungan selama Bulan Kitab Suci. Maka
dari itu pada tahun ini umat KAJ diajak untuk terlibat aktif dalam
setiap gerakan dan kegiatan yang menyemarakkan Bulan Kitab Suci
ini. Beberapa kegiatan yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
• Di pertemuan ketiga (Berhikmat dalam Menjaga Keutuhan Ciptaan),
setelah umat membaca, berdoa, berefleksi, umat diajak untuk
langsung mewujudkan usaha mencegah kerusakan lingkungan,
misalnya:
oo Setiap orang membawa Kitab Sucinya masing-masing, karena
bagian sharing pengalaman diganti dengan memilih 3 ayat
dalam Kitab Amsal dan itulah yang disharingkan.
oo Membawa tumbler masing-masing di mana tuan rumah tidak
menyediakan gelas-gelas / botol plastik.
oo Menyadari semakin sulitnya umat Katolik untuk mencari Daun
Palma yang akan digunakan dalam Minggu Palma, maka umat
diajak untuk berembuk, berdiskusi tentang pengadaan bibit-
bibit pohon Palem di lingkungan mereka.

Kami mengucapkan terima kasih untuk setiap pribadi yang
turut terlibat dalam proses pembuatan buku BKS 2019 ini. Terima
kasih kepada Bapak Richard Johanes Rantung, para mahasiswa STF
Driyarkara, Bapak Andre Soliwoa, Bapak Herry Widjono yang turut
membantu menyusun buku BKS 2019 ini.
Semoga kecintaan umat akan Kitab Suci semakin ditingkatkan
dan menghasilkan buah yang baik dalam perkembangan iman kita
bersama. Tuhan Yesus memberkati.

Salam Kasih
Rm Josep Susanto
(Ketua Tim Penyusun)

Bulan Kitab Suci 2019 3


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

ALUR PROSES

1. Lagu Pembuka

2. Tanda Salib dan Salam

3. Pengantar

4. Doa Pembuka

5. Membaca Kitab Suci Bersama

6. Narasi Interaktif Kitab Suci

7. Butir Permenungan

8. Sharing

9. Membangun Niat

10. Doa Umat


11. Doa Penutup

12. Berkat dan Pengutusan

13. Lagu Penutup

4 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

DAFTAR iSI

1. Latar Belakang Pemikiran Bulan Kitab Suci 2019 -------- 1

2. Alur Proses ----------------------------------------------------- 4

3. Daftar Isi -------------------------------------------------------- 5

4. Kisah Di Balik Sampul Buku---------------------------------- 6

5. Pertemuan I----------------------------------------------------- 8

6. Pertemuan II --------------------------------------------------- 16

7. Pertemuan III-------------------------------------------------- 23

8. Pertemuan IV -------------------------------------------------- 31

9. Kumpulan Lagu------------------------------------------------37

Bulan Kitab Suci 2019 5


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Kisah Di Balik Sampul Buku

G ambar yang menjadi sampul depan buku BKS KAJ 2019 kali ini
sangat lain bila dibanding dengan sampul-sampul buku BKS di
tahun-tahun sebelumnya. Kali ini yang dipilih adalah buah karya dari
seorang pelajar SMP yang bernama Amadea Hannah Harsantoputri,
yang bibit bakatnya secara tidak sengaja dilihat oleh Romo Josep
Susanto melalui media sosial, Facebook.
Saat ini Hannah berusia 13 tahun, ia masih bersekolah di SMP
Santa Maria Fatima, Jatinegara, Jakarta Timur. Hannah berasal dari
Paroki St. Gabriel, Pulo Gebang, Jakarta Timur. Dari kecil Hannah sudah
menunjukkan hobi dan talentanya dalam menggambar. Uniknya, Hannah
hanya belajar menggambar secara autodidak. Ia belajar menggambar
dari berbagai tutorial dari para seniman yang ada di media sosial.
Berkat dukungan keluarga, Hannah tumbuh dan berkembang
menjadi anak yang bertanggung jawab. Ia besar dan dididik oleh
pasangan Damar Harsanto dan Lisa Gunawan, yang sangat mendukung
bakat dan keterampilan puteri mereka. Sebelum menghasilkan gambar
seperti yang kita lihat sekarang, Hannah terlebih dahulu membaca dan
mendalami Kitab Suci khususnya kisah Salomo dari Kitab 1 Raja-Raja.
Hannah adalah salah satu dari segelintir anak yang beruntung
karena sejak kecil ia memperoleh gambaran keluarga yang utuh,
harmonis, yang mengajarkan nilai-nilai iman Kristiani kepadanya. Peran
orangtua menjadi sebuah dasar yang kokoh untuk tumbuh kembang
iman serta kepribadian setiap anak. Dengan dukungan orangtua,
Hannah akan tumbuh menjadi pribadi yang utuh.
Di balik gambar ini sebenarnya ada sebuah pesan bagi para
orangtua untuk secara bertanggung jawab mendidik putera-puterinya
dengan pendidikan Kristiani yang memadai serta menciptakan suasana
yang mendukung pertumbuhan setiap talenta dalam diri anak-anak.

6 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

BAHAN
PERTEMUAN LINGKUNGAN

BULAN KITAB SUCI 2019


KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

Bulan Kitab Suci 2019 7


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

PERTEMUAN I

MEMELIHARA DAN MERAWAT HIKMAT


Kisah Hidup Raja Salomo

LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
F : Kasih karuinia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera
dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa beserta kita.
F : Sekarang dan selama-lamanya.

PENGANTAR
Salomo adalah Raja Israel yang hebat luar biasa. Ia terkenal
mencetak banyak prestasi untuk membuat Israel menjadi kerajaan
yang kaya dan makmur. Prestasi terbesar Salomo adalah membangun
Bait Allah di Yerusalem. Selain itu, dia juga terkenal karena hikmat
kebijaksanaannya yang tiada tanding dalam memimpin Israel. Salomo
tidak suka perang tetapi ia membangun diplomasi dengan bangsa-
bangsa lain dengan cara menikahi puteri-puteri kerajaan lain.
Akan tetapi, sehebat-hebatnya Salomo, ia tetap seorang
manusia biasa yang rapuh dan bisa jatuh juga. Di masa tuanya Salomo
tidak setia terhadap Allah dan malah menyembah allah-allah lain karena
pengaruh isteri-isterinya yang berasal dari bangsa-bangsa lain. Ia lalai
dan tidak melakukan perintah Tuhan. Oleh karena itu, hikmat yang ia
miliki seakan-akan luntur dan tidak dapat menolongnya.
Dengan hikmat, seseorang bisa merasa dirinya menjadi
hebat. Namun, ketika hikmatnya tidak dirawat, tidak dijaga dan tidak
dikembangkan, ia tetap bisa gagal, salah langkah, bahkan jatuh. Inilah
yang akan kita renungkan bersama dari kisah Raja Salomo. Mengapa
Raja yang dulunya sangat berhikmat ini bisa jatuh? Pesan apa yang
bisa kita pelajari dari kisahnya?

8 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa yang Mahabaik, Kami bersyukur atas hikmat dan
kebijaksanaan yang Engkau anugerahkan kepada kami. Bantulah kami
supaya tekun memelihara dan merawat hikmat yang Engkau percayakan
agar hidup kami mampu senantiasa berada di jalan-Mu, sehingga
hikmat kami juga mampu menggerakkan orang-orang di sekitar kami,
keluarga, sahabat, dan masyarakat untuk memuji dan mengabdi
Engkau. Doa ini kami panjatkan kepadaMu dengan perantaraan Yesus
Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. Amin.

MEMBACA KITAB SUCI BERSAMA: 1 Raj 11:1-13

NARASI (FASILITATOR)

Siapakah Salomo? Ia adalah anak dari Daud dari istri yang


bernama Batsyeba. Sebenarnya Salomo tidak berada di urutan
pertama untuk melanjutkan takhta kerajaan Daud ayahnya. Daud
pernah bersumpah kepada Batsyeba bahwa Salomo akan dijadikan raja
yang menggantikannya. Namun, di masa tua Daud, sebelum Salomo
diurapi menjadi Raja, anak Daud yang bernama Adonia, dari istri yang
bernama Hagit, menyatakan dirinya sendiri sebagai raja (1Raj 1:5-10).
Apa yang dilakukan Adonia membuat kisah Salomo untuk naik takhta
penuh intrik. Berkat desakan Batsyeba yang mengingatkan Daud akan
sumpahnya, pada akhirnya, Salomo berhasil mendapatkan takhta
kerajaan.
Salomo diurapi ketika Daud masih hidup. Menjelang wafatnya,
Daud memberi wejangan kepada Salomo untuk mengikuti segala
ketetapan TUHAN (1Raj. 2: 3). Salomo adalah Raja Israel ketiga yang
memerintah selama 40 tahun. Kisah pemerintahannya dapat dibagi
menjadi dua babak. Babak pertama memperlihatkan masa kejayaannya.
Babak kedua menunjukkan benih-benih kejatuhannya.

Kisah Kehebatan Raja Salomo


Kitab Suci membuat kita mengingat Salomo sebagai seorang
Raja yang sangat bijaksana. Hikmat kebijaksanaan Salomo tak
tertandingi oleh manusia lain. Dalam sebuah mimpi di Gibeon, Allah
menampakan diri kepadanya dan berjanji akan mengabulkan apa pun
yang dimintanya. Salomo tidak meminta kekayaan, umur panjang,

Bulan Kitab Suci 2019 9


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

ataupun kemuliaan dari Allah. Di luar dugaan, Salomo meminta hikmat


dari Allah untuk menimbang segala perkara, dan mampu bersikap
sebagai raja yang adil bagi seluruh umat Israel (1 Raj 3:4-15). Salomo
sadar bahwa ia masih belum berpengalaman. Maka, hikmat sangat
dibutuhkannya. Melihat kerendahan hati Salomo, Allah mengabulkan
permintaannya termasuk kekayaan dan kemuliaan baginya dan Israel.
Cerita pertengkaran dua perempuan yang memperebutkan
seorang bayi merupakan contoh masyhur yang menunjukkan hikmat
Salomo (1Raj. 3:16-28). Kedua perempuan itu melahirkan anak pada saat
yang bersamaan, tetapi salah satu dari mereka tidak sengaja meniduri
anaknya sampai meninggal. Masalahnya, keduanya mengaku sebagai
ibu bayi yang masih hidup itu. Salomo meminta diambilkan sebilah
pedang dan memutuskan bahwa supaya adil, bayi itu harus dibelah dua.
Ibu sejati sang bayi memohon kepada Salomo agar bayi itu dibiarkan
hidup, bahkan ia merelakan bayinya diserahkan kepada perempuan
yang satunya, sementara ia rela tidak mendapatkan bayinya. Dengan
cara itu Salomo berhasil menemukan ibu sejati bayi tersebut.
Setelah peristiwa itu, nama Salomo semakin masyhur. Hikmat
Salomo sampai membuat seorang Ratu dari negeri Syeba begitu
penasaran hingga ke Israel untuk bertemu Salomo. Ratu itu sungguh
terkagum-kagum ketika melihat langsung bagaimana Salomo mengatur
kerajaannya (1Raj. 10).

10 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Selain hikmatnya, Raja Salomo juga terkenal sebagai “Bapak


Pembangunan” di Israel. Prestasi pembangunannya yang paling agung
adalah pendirian Bait Allah di Yerusalem. Pada hari penahbisan Rumah
Allah itu, Salomo berdoa, “Sesungguhnya langit, bahkan langit yang
mengatasi segala langit pun tidak dapat memuat Engkau, terlebih
lagi rumah yang kubangun ini” (1Raj 8:27). Ungkapan ini menunjukkan
kerendahan hati Salomo yang secara tersirat mau menyatakan bahwa
segala pencapaiannya dalam pembangunan semata-mata merupakan
karunia Allah dan dipersembahkan untuk-Nya.

Kisah Kejatuhan Raja Salomo


Di usia tuanya Salomo menyimpang dan tidak hidup sesuai
ketetapan Allah. Kitab Raja-Raja menulis kisah hati Salomo yang
mendua dari Allah dengan mencintai banyak perempuan asing. Ia
memiliki 1.000 isteri, 700 dari kaum bangsawan, 300 gundik. Salomo
lupa bahwa Allah telah berfirman, “Janganlah kamu bergaul dengan
mereka… sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu
kepada allah-allah mereka” (1 Raj. 11:2) Salomo mengikuti permintaan
isteri-isterinya untuk membangun bukit-bukit pengorbanan bagi dewa-
dewi mereka. Amat disayangkan bahwa Salomo tidak menggunakan
hikmatnya untuk menghindari penyembahan berhala.

Bulan Kitab Suci 2019 11


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Allah kecewa dengan perbuatan Salomo. Kerajaan Salomo yang


diteruskan oleh keturunannya menjadi lemah karena aneka persoalan
yang datang dari dalam maupun dari luar. Kerajaan itu akhirnya
terpecah menjadi dua menjadi Kerajaan Israel di Utara dan Kerajaan
Yehuda di Selatan. Satu per satu kerajaan ini dihancurkan oleh bangsa-
bangsa lain, sampai betul-betul habis kesudahannya di tahun 587 SM
setelah Kerajaan Selatan dibuang ke Babilonia.

BUTIR PERMENUNGAN
Dari kisah Salomo di atas, setidaknya ada tiga hal penting yang bisa
menjadi pelajaran bagi kita.
PERTAMA
Pesan bahwa “Raja Salomo, raja penuh hikmat tetap bisa jatuh
dalam kedosaan” kiranya menjadi undangan bagi kita untuk terus
mengolah diri. Kita perlu mencermati:
Hal apa yang membuatku lalai menjalankan kehendak Tuhan?
Bagi Raja Salomo, sangatlah jelas bahwa pengaruh isteri-
isterinya yang berasal dari bangsa asing menjadi kelemahan yang
membuatnya tidak setia pada Allah. Itulah titik lemah Salomo.
Sebenarnya, Allah pernah memerintahkan agar orang-orang
Israel tidak menikahi perempuan-perempuan dari bangsa lain.
Allah sudah meramalkan bahaya dari pengaruh buruk bangsa-
bangsa asing. Rasa-rasanya, dengan hikmat yang dimilikinya,
tidak mungkin Salomo lupa akan titah Tuhan. Bahkan, bisa
dikatakan ia sudah secara sadar melanggar perintah Allah.
Bahkan isteri pertamanya saja adalah Putri Firaun, seorang asing
(1Raj. 11:1). Salomo telah bermain dengan api, sampai akhirnya
terbakar sendiri.
Dengan hikmatnya, Salomo mungkin bisa beralasan bahwa
keputusannya menikahi putri-putri dari bangsa-bangsa lain
adalah untuk menjaga agar Israel tidak diserang bangsa-bangsa
lain. Alasan yang baik. Akan tetapi, patut dicermati bahwa jika
Salomo memang beralasan seperti itu, apa yang dilakukannya
adalah kehendaknya sendiri dan bukan apa yang dikehendaki
Tuhan. Dari sini kita dapat belajar untuk waspada bahwa terkadang
hikmat digunakan hanya untuk membenarkan diri sendiri.
Sayang, bahwa mungkin ia sudah terlampau tua untuk
menyadarinya. Oleh karena itu, selagi belum terlambat, mari kita

12 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

mengolah titik-titik lemah yang kita miliki agar kita mampu untuk
tegas sejak awal dan tidak mengikuti “bujuk-rayu” dunia yang
menjauhkan kita dari Tuhan.

KEDUA
Dari teks Kitab Suci, penulis Kitab Raja-Raja beberapa kali
mengulang frasa “seperti Daud, ayahnya.” Hal yang diulang-
ulang biasanya menyiratkan makna tertentu. Mengapa Salomo
dibandingkan dengan Daud? Sangatlah jelas, mereka berdua
adalah Raja yang hebat dalam sejarah Israel. Namun demikian,
mereka berdua juga sama-sama pernah berbuat hal yang jahat
di mata Allah. Daud berzinah dengan Batsyeba, istri Uria. Salomo
jatuh menyembah allah-allah lain. Lantas, apa yang membedakan
keduanya? Apa yang membuat Daud lebih istimewa di mata
Tuhan?
Kita perlu mengingat bahwa di bagian akhir kisah Daud, ia
bertobat setelah ia menyadari dosanya. Ia berpuasa dan berbaring
di tanah memohon agar Tuhan mengampuninya. Setelah itu
Daud menjadikan Tuhan sebagai pusat hidupnya. Secara tidak
langsung, ia menyatakan bahwa ia tidak berdaya tanpa Tuhan
di sisinya. Bagaimana dengan Salomo? Belum jelas apakah ia
bertobat atau tidak. Kitab Suci tidak memuat kisah pertobatan
Salomo seperti pertobatan yang dibuat Daud.

KETIGA
Satu hal yang menarik dari kisah pertobatan Daud adalah figur
Nabi Natan (2 Samuel 12). Daud bertobat karena diperingatkan
oleh Nabi Natan. Daud ditegur akan dosanya membunuh Uria lalu
mengambil Batsyeba istri Uria menjadi istrinya.
Bagaimana dengan Raja Salomo? Dalam kisah Salomo, tidak ada
figur seperti Nabi Natan untuk memperingatkannya. Salomo terus
terperosok tanpa ada seorang pun yang mengulurkan tangan
untuk menariknya keluar dari lubang penyembahan berhala.
Dari kehadiran Nabi Natan, kita bisa menarik poin penting
bahwa untuk bertobat, kita juga perlu kehadiran orang lain yang
mengingatkan kita untuk bertobat. Oleh karena itu, kita selalu
butuh orangtua, teman, guru, saudara, atau siapa pun yang dapat
membuka mata kita bahwa apa yang kita lakukan adalah sesuatu

Bulan Kitab Suci 2019 13


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

yang tidak berkenan di mata Tuhan. Kita tetap perlu rendah hati
ditolong oleh orang lain. Selain itu, kita juga diundang untuk mau
bermurah hati menjadi figur Nabi Natan yang menggugah orang
lain untuk mau bertobat.

BUTIR PERMENUNGAN DAN MEMBANGUN NIAT


Kitab Amsal berisi kumpulan hikmat-hikmat. Isinya sangat bagus
dan mudah dipahami. Pilihlah 3 ayat dari Kitab Amsal yang paling
menarik untuk merawat dan menjaga hikmat kita masing-masing
saat ini, yang bisa kita pahami, hayati dan jalani dalam hidup (Bisa
disharingkan kepada umat ayat yang kita pilih).

DOA UMAT
• Allah Bapa yang Maharahim, berkatilah para pemimpin bangsa kami
dengan hikmat kebijaksanaan dalam menjalankan tugas mereka
sebagai wakil rakyat. Bantulah mereka untuk merawat hikmat itu.
Marilah kita mohon....
• Kami adalah manusia lemah yang sering membuat kesalahan dan
jatuh dalam dosa. Bantulah kami agar berani mengakui kesalahan
kami dan melakukan pertobatan. Marilah kita mohon.....

DOA PENUTUP
Allah Bapa yang Maharahim, Engkau telah memberi kebijaksanaan
kepada Salomo sehingga Salomo berlaku adil dan bijaksana kepada
rakyatnya. Akan tetapi, Engkau juga telah menunjukkan kepada kami
bahwa Salomo bisa jatuh karena tidak merawat hikmatnya dan lalai
mengikuti kehendak-Mu. Berilah kami Roh Kebijaksanaan dan rahmat
ketekunan untuk memelihara hikmat yang kami terima dari-Mu. Buatlah
kami murah hati untuk membantu sesama kami untuk juga merawat
hikmat yang mereka miliki. Doa ini kami panjatkan kepada-Mu dengan
perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang bersama
Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Amin.

14 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

BERKAT DAN PENGUTUSAN


F : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita di sini, anggota keluarga kita di rumah, harapan
dan niat baik kita selalu diberkati oleh Allah Bapa yang
Mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
F : Amin.

LAGU PENUTUP

“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”

Mohon umat mengisi


Survey dengan
bimbingan Ketua
Lingkungan dan
Fasilitator.
http://bit.ly/BKS2019_1

Bulan Kitab Suci 2019 15


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

PERTEMUAN II

TRANSFORMASI PRIBADI YANG BERHIKMAT


Belajar dari Pergulatan Petrus
Sebagai Murid Yesus

LAGU PEMBUKA

TANDA SALIB DAN SALAM


F : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
F : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera
dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa beserta kita.
F : Sekarang dan selama-lamanya.

PENGANTAR
Salah satu nama besar dalam Kitab Suci dan Gereja Perdana
adalah Simon Petrus. Ia adalah seorang rasul Kristus. Simon adalah
nama aslinya, sementara Petrus (dari kata Petros artinya “batu karang”)
adalah nama pemberian Yesus kepadanya. Di Kisah Para Rasul, Simon
Petrus dipandang sebagai Gembala umat yang penuh hikmat Roh
Kudus dalam mengambil keputusan-keputusan penting bagi Gereja.
Perjalanan dan transformasi Yesus yang dikisahkan oleh keempat
Injil cukup lengkap untuk memberi gambaran kepada kita tentang
perjalanan hidup Simon Petrus, dari bukan siapa-siapa menjadi pribadi
yang berhikmat. Proses berhikmat Simon Petrus boleh dikatakan unik
karena lebih banyak kegagalannya dalam menangkap dan memahami
ajaran Yesus. Kekhasan Simon Petrus adalah dia tidak menyerah
meskipun terus menerus gagal. Simon Petrus berjuang sampai garis
akhir di mana dia keluar sebagai pemenang iman. Hal itu dikarenakan
kekuatan gurunya yang juga tidak pernah menyerah untuknya.

DOA PEMBUKA
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, kami bersyukur karena kami
Kau kumpulkan kembali saat ini. Dengan terang firman-Mu kami ingin
belajar dari perjalanan hidup Simon Petrus yang jatuh bangun dalam
usahanya mengerti ajaran Tuhan Yesus hingga akhirnya ia menjadi

16 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

pemenang iman. Mampukan kami untuk bangkit bila kami jatuh,


semangat lagi bila kami lemah lesu dalam perjuangan kami. Kami
percaya Engkau Allah yang setia, yang selalu menuntun hidup kami.
Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin.

MEMBACA KITAB SUCI BERSAMA: Luk 5:1-11


NARASI (Fasilitator)
PERGULATAN SEORANG MENUJU HIKMAT
Pada awalnya Simon Petrus bukanlah tokoh sempurna dalam
mengikuti Yesus. Petrus hanya seorang nelayan Yahudi biasa, pribadi
sederhana dan tidak terdidik, seperti orang-orang sekampungnya yang
hidup di Kapernaum, pinggir Danau Genesaret. Dalam proses beriman,
Simon Petrus mengalami jatuh bangun bahkan sampai terperosok ke
lubang terdalam yang membuatnya frustasi dalam mengikuti Yesus.
Paling tidak dalam pengalamannya mengikuti Yesus, 2 kali Simon
Petrus mengaku bahwa dia seorang pendosa, yang tidak layak menjadi
murid Yesus.
1. Pada saat awal pertemuannya dengan Yesus. Luk. 5:8 “Ketika Simon
melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata, Tuhan
pergilah dariku, karena aku ini seorang berdosa”.
2. Pada saat Petrus menyangkal Yesus dalam kisah sengsara. Luk.
22:62 “Lalu Petrus pergi keluar dan menangis dengan sedihnya”.
Dalam pertemuan kali ini, kita akan mencermati jatuh bangun
yang dialami oleh Petrus sejak awal perjalanannya sampai akhir
menurut Injil Lukas. Bagaimana pengalaman imannya bertumbuh dari
keterpurukan yang sangat dalam sampai ia menjadi seorang rasul dan
pewarta yang penuh hikmat.

PENGAKUANNYA YANG PERTAMA (LUK. 5:8)


Dikisahkan di Lukas 5 Yesus sedang mengajar orang banyak
di tepi Danau Genesaret/Danau Galilea. Yesus melihat 2 perahu di
tepi pantai dan nelayan-nelayannya turun dari perahu dan membasuh
jala mereka. Yesus memilih naik ke atas perahu Simon Petrus, dan
meminta Simon untuk menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai.
Simon Petrus melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus. Sebelum
peristiwa itu ternyata Yesus pernah menyembuhkan ibu mertua Simon
yang sakit demam (Luk 4:38-39). Jadi di sini, bagi Simon, Yesus
bukanlah orang asing. Simon sudah pernah melihat sendiri keajaiban
yang dilakukan oleh Yesus. Tetapi saat itu Simon belum menjadi murid
Yesus.
Bulan Kitab Suci 2019 17
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Dari atas perahu itu, Yesus mengajar orang banyak. Bisa


dibayangkan apa yang dirasakan oleh Simon saat itu? Ia mungkin
bangga, karena perahunya dipakai oleh orang terkenal yang sedang
dikerumuni orang banyak. Tetapi bisa jadi dia juga risih karena orang
banyak itu mengganggu pekerjaannya. Bisa jadi juga Simon ikut
mendengar dari kejauhan apa yang dikatakan Yesus dalam ajaranNya.
Bisa jadi ia terpana, heran, kagum pada kata-kata Yesus. Tapi Petrus
bisa apa, sebab dia hanya seorang nelayan biasa yang sedang
membereskan jala.
Sampai ketika Yesus selesai mengajar, Yesus berkata kepada
Petrus untuk bertolak ke tempat yang dalam dan menebarkan jala untuk
menangkap ikan. Terjadilah dialog Yesus dengan Simon untuk pertama
kali. Simon memberi informasi bahwa ia telah semalam-malaman
bekerja keras tapi tidak dapat apa-apa. Saat itu Simon masih menyapa
Yesus dengan sebutan Guru. Simon sangat menghormati Yesus sebagai
guru yang ajaran-Nya diminati oleh banyak orang. Maka ia melakukan
apa yang diperintahkan oleh Yesus. Simon tidak mau menjelekkan
reputasi Yesus di mata orang banyak, bisa jadi ia juga penasaran dan
mau membenarkan dirinya bahwa ikan sedang sulit didapat.
Tetapi apa yang terjadi? Ternyata Simon mendapatkan banyak
sekali ikan sampai minta tolong teman-teman yang lain, yaitu Yakobus
dan Yohanes. Di situlah Simon tersungkur, mengakui keberdosaannya
karena meremehkan dan kurang percaya pada kata-kata Yesus. Simon
berkata: “Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa.”
Perhatikan di sini Simon sudah menyapa Yesus dengan sebutan Tuhan.
Ada perkembangan yang luar biasa dalam perjalanan rohani Simon

18 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Petrus.
Kepada Petrus, Yesus memberi penghiburan, kata-Nya: “Jangan
Takut, mulai dari sekarang engkau akan menjadi penjala manusia”. Bisa
dikatakan hiburan ini adalah sebuah penguatan Yesus kepada Simon
bukan hanya pada saat itu saja, tetapi sepanjang hidup Simon. Tetapi
kematangan iman Simon saat itu masih sangat rapuh, ia masih belum
bisa memahami seutuhnya siapa diri Yesus sebenarnya dan apa misi-
Nya di dunia ini.

PENGAKUAN PETRUS: ENGKAULAH MESIAS DARI ALLAH


Di Luk. 9:18-20, Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: “Tetapi
apa katamu, siapakah Aku ini?” Para murid lain menjawab: Yohanes
Pembaptis, Elia, seorang nabi dahulu yang telah bangkit. Pada saat
itu Petrus dengan cepat menjawab: ”Mesias dari Allah” (Luk. 9:20 =
Mrk. 8:29). Secara tidak langsung Yesus membenarkan jawaban Petrus.
Pada saat itu Petrus merasa penuh suka cita, ia telah membuktikan
bahwa ia pantas untuk mendapat kepercayaan dari Yesus.
Kita bisa melihat bagaimana Injil Markus (Mrk. 8:31-33)
menceritakan hal itu secara lebih dramatis. Pada saat yang sama Yesus
berkata: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan
ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh
dan bangkit sesudah tiga hari” (Mrk. 8:31). Tetapi Petrus langsung
menarik Yesus ke samping dan menegur Dia. Maka berpalinglah Yesus
dan sambil memandang murid-murid-Nya, Yesus memarahi Petrus,
kata-Nya: “Enyahlah iblis, sebab Engkau bukan memikirkan apa yang
dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia” (Mrk. 8:33).
Pada saat itu Petrus mungkin merasa bahwa ia dapat memahami Yesus,
tetapi pada saat yang sama ia juga tidak dapat memahami gurunya itu
sama sekali.

PETRUS SAAT MENGALAMI PENGALAMAN PUNCAK


Luk 9:28-36 menceritakan pengalaman lain dari Petrus di
mana ia diajak oleh Yesus ke atas gunung bersama dua murid lainnya.
Dikatakan “kira-kira delapan hari sesudah pengajaran itu, Yesus
membawa Petrus, Yohanes dan Yakobus, lalu naik ke atas gunung
untuk berdoa” (Luk. 9:28). Pada waktu itu Petrus pasti sangat bangga,
ia melihat kemuliaan Yesus. Dengan penuh tanggung jawab sebagai
seorang murid, ia berkata kepada Yesus : “Guru betapa bahagianya
kami berada di tempat ini. Baiklah kami dirikan sekarang tiga pondok,
satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia” (Luk. 9:33).

Bulan Kitab Suci 2019 19


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Tampak sekali dalam peristiwa ini Petrus memang sedang


bertumbuh kesadarannya mengenai beban tanggung jawab yang
diletakan di atas bahunya. Sebagai murid, ia mengambil tanggung
jawab dengan menjamu tamu-tamu gurunya.

SAAT PETRUS SALAH JALAN DALAM BERIMAN


Dalam kisah selanjutnya Petrus sepertinya harus terpukul lagi,
pada saat Yesus berkata: “Simon, Simon, lihat, iblis telah menuntut
untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah berdoa untuk
engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau
sudah insyaf, kuatkanlah saudara-saudaramu” (Luk. 22:31-32).
Pada saat yang sama Petrus berkata: “Tuhan, aku bersedia
masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” Tetapi
Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak
akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa Engkau
mengenal Aku” (Luk. 22:33-34).
Semangat Petrus yang siap masuk penjara dan siap mati
sebenarnya mengandung ketidakmampuan dirinya untuk memahami
diri Yesus. Petrus hanya menangkap bagian akhir dari kata-kata Yesus
“kuatkanlah saudara-saudaramu”. Petrus menangkap seolah Yesus
memujinya sebagai pribadi yang kuat tetapi ia tidak memperhatikan
bagian yang pertama. Petrus juga merasa dia mampu menyelamatkan
Yesus, tetapi ia tidak sadar siapa yang menyelamatkan dan siapa yang
perlu diselamatkan. Petrus mengalami salah arah dalam beriman.

20 Bulan Kitab Suci 2019


Gambar Utama
Gambar Pilihan
Gambar Pilihan
Gambar Pilihan
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Pada waktu Yesus ditangkap di taman Getsemani karena


pengkhianatan Yudas, Petrus mengerahkan seluruh tenaganya. Petrus
berkata : “Tuhan mestikah kami menyerang mereka dengan pedang?”
(Luk. 22:49-50). Pada waktu itu Petrus menyerang seorang pengawal
sampai putus telinga kanannya.” Pada saat ini Petrus merasa dia
sudah menjadi pahlawan bagi gurunya. Ia merasa sudah di puncak
kesetiaannya. Tetapi alangkah bingungnya Petrus ketika Yesus malah
menyembuhkan telinga pengawal itu. Dalam kisah selanjutnya, terjadi
sesuatu yang mengerikan yang dialami oleh seorang murid, yaitu
Petrus menyangkal gurunya. (Luk. 22:54-62).

PETRUS DIPULIHKAN OLEH PENGAMPUNAN GURUNYA


Kedosaan Petrus, kehancuran dan krisisnya itu menjadi terbalas
dengan tuntas ketika Yesus berpaling memandang Petrus. Dikatakan di
Luk. 22:61, “Lalu berpalinglah Tuhan memandang Petrus.” Pada saat itu
Petrus memahami siapa Yesus. Ia adalah kasih yang ditawarkan seluas-
luasnya, tanpa mengenal batas, kasih yang murni dan cuma-cuma,
yang penuh belas kasihan, tidak menghukum, tidak menuding dan tidak
mencerca. Seolah Yesus mengatakan : “Petrus, Aku mengasihi engkau
sebelum engkau menyangkal Aku.” Pada saat itu Petrus merasakan
pengalaman dirinya dikasihi dengan kasih tanpa syarat. Kasih dari
guru-Nya, sungguh membebaskan Petrus dari belenggu dirinya.
Setelah pengalaman di atas, kita bisa melihat figur Petrus
yang sudah sangat berbeda. Dia menjadi pemimpin yang berhikmat
bagi para rasul lainnya dan bagi jemaat Kristen awal baik dalam
kisah kebangkitan, kisah Pentakosta, Sidang di Yerusalem. Petrus
sangat dihormati oleh rekan-rekan sejawatnya. Dia wafat sebagai
seorang martir Kristus yang mulia. Perjuangan Petrus berakhir indah,
dia keluar sebagai pemenang atas imannya sebagai murid Tuhan. Ia
bertransformasi dari pribadi yang gagal terus menerus menjadi pribadi

Bulan Kitab Suci 2019 21


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

yang berhikmat luar biasa. Rahasianya adalah Tuhan Yesus yang tidak
menyerah untuk Simon Petrus.

BUTIR PERMENUNGAN DAN MEMBANGUN NIAT


Kitab Amsal berisi kumpulan hikmat-hikmat. Isinya sangat bagus
dan mudah dipahami. Pilihlah 3 ayat dari Kitab Amsal yang paling
menarik untuk merawat dan menjaga hikmat kita masing-masing
saat ini, yang bisa kita pahami, hayati dan jalani dalam hidup (Bisa
disharingkan kepada umat ayat yang kita pilih).

DOA PENUTUP:
Allah Bapa kami, terima kasih atas teladan Santo Petrus dalam
bacaan yang kami bahas hari ini. Kamipun kadang sama seperti Petrus,
harus jatuh bangun dalam hidup beriman kami. Mampukan kami untuk
bangkit lagi bila kami jatuh, kuatkan kami lagi bila kami lemah. Berilah
kami juga kekuatan untuk menguatkan sesama kami. Doa ini kami
panjatkan kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu
yang terkasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa. Amin.

BERKAT DAN PENGUTUSAN


F : Tuhan beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita di sini, anggota keluarga kita di rumah, harapan,
pekerjaan dan kesehatan kita selalu diberkati oleh Allah Bapa
yang mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
F : Amin.

LAGU PENUTUP

“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”

Mohon umat mengisi


Survey dengan
bimbingan Ketua
Lingkungan dan
Fasilitator.
http://bit.ly/BKS2019_2

22 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

PERTEMUAN III
BERHIKMAT MELALUI ALAM CIPTAAN
Pewartaan Yoel Tentang Pemulihan Lingkungan Hidup

LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM
F : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
U : Amin.
F : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera
dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa beserta kita.
F : Sekarang dan selama-lamanya.

PENGANTAR
Hikmat akan menjadi sebuah teori belaka dan mudah sekali
terlupakan bila tidak disertai oleh tindakan konkrit. Gerakan peduli
lingkungan sudah dibicarakan dan diperjuangkan di berbagai konferensi
yang menghasilkan nota kesepakatan mulai dari tingkat internasional,
nasional, KWI, keuskupan sampai komunitas-komunitas kecil di RT/
RW. Kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup pun sudah
membuat begitu banyak orang, entah apapun suku, agama, ras-nya,
terpanggil untuk segera bertindak.
Salah satu bentuk nyata dari manusia berhikmat adalah semakin
peduli pada kelestarian lingkungan dan alam sekitar yang sudah
terancam kepunahan. Sudah banyak hal diperjuangkan, beberapa
contoh konkrit pun sudah mulai akrab di benak kita umat Katolik
Keuskupan Jakarta, seperti: pemilahan sampah, gerakan anti plastik,
anti sedotan, membuat lubang biopori, bawa botol minum, dan lain
sebagainya. Itu patut kita syukuri bersama. Namun kita menyadari
bahwa tindakan kepedulian itu harus selalu diangkat ke permukaan
agar tidak suam-suam kuku.
Kitab Yoel yang akan kita renungkan dalam pertemuan kali
ini memberi kita kekayaan wawasan tentang kenyataan bahwa bumi
yang kita tinggali ini adalah sebuah rumah bersama semua mahluk
hidup, termasuk hewan dan tumbuhan. Adalah tugas dan tanggung

Bulan Kitab Suci 2019 23


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

jawab manusia sebagai mahluk yang berakal budi untuk terus berjuang
memperbaiki, menjaga, dan merawat bumi rumah kita bersama ini.

DOA PEMBUKA
Allah, Bapa yang Mahabaik, seluruh ciptaan tunduk di hadapan-
Mu ya Allah, menyembah dan memuji seluruh karyaMu yang ajaib.
Kami menyadari dan menyesali betapa kami seringkali merusak bumi
ciptaanMu, yang Kau berikan kepada seluruh mahluk untuk kami tinggali
bersama. Kami mohon hikmatMu ya Allah, agar kami semakin menyadari
tanggung jawab kami sebagai manusia, untuk berjuang dengan gigih
dalam merawat alam ciptaanMu ini. Doa ini kami panjatkan kepada-
Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang
bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa sepanjang segala
masa. Amin.

MEMBACA KITAB SUCI BERSAMA: Yoel 1:5-15


Laki-laki : Yoel 1:5-7
Perempuan : Yoel 1:8-9
Laki-laki : Yoel 1:10-12
Perempuan : Yoel 1:13-14

NARASI (Fasilitator)
Ketika kita membaca teks Yoel tadi, apakah Ibu Bapak, saudari-
saudara menyadari bahwa ada 2 gambaran tentang dunia yang berbeda
yang dikisahkan di dalamnya. Ayat-ayat yang dibaca oleh laki-laki
tadi mengisahkan kerusakan dan kehancuran dalam dunia pertanian
(lingkungan sekuler). Panenan hancur oleh karena hama belalang yang
dahsyat dan kekeringan yang berkepanjangan. Sementara yang dibaca
oleh perempuan adalah teks yang menceritakan gangguan terhadap
tata ibadat di sekitar Bait Allah (lingkungan religius).
• Apa yang bisa kita pelajari dari urutan-urutan kehancuran itu?
• Bagaimana cara menikmati teks itu?
• Rahasia apa yang mau dibongkar dalam nubuat Yoel ini?

24 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Tahap 1:
Ayat 5-7, Musibah Pertama: DAHSYATNYA HAMA BELALANG
Kedua ayat ini melaporkan kehancuran alam lingkungan yang
terjadi, di mana hama belalang memakan pohon anggur dan pohon
ara sampai ludes. Serbuan belalang yang jumlahnya tak terhingga
kerapkali terjadi di daerah Timur Tengah maupun di beberapa negara
sampai saat ini. Serbuan belalang bisa menutupi sinar matahari di siang
hari, sehingga hari menjadi gelap. Musibah hama belalang sungguh
berbeda dari hama-hama lainnya. Sebab belalang sangat banyak,
rakus, memakan semua bagian tanaman, mulai dari buah, daun, dahan,
sampai akar-akarnya. Maka tidak heran Yoel menyebut hama belalang
ini seperti serbuan suatu bangsa, atau seperti singa, sang Raja hutan,
seperti dikatakan di ay. 6:

Sebab maju berperang negeriku suatu bangsa, yang kuat tak terbilang
banyaknya; Giginya bagaikan gigi singa, dan taringnya bagaikan
taring singa betina.”

Belalang akan makan, kawin, dan bertelur pada waktu yang bersamaan.
Jadi bisa dibayangkan ketika hama belalang datang, para petani akan
berhadapan dengan bencana dalam waktu yang sangat lama, berbulan-
bulan. Petani menghadapi penderitaan yang tidak ada akhirnya.

Bulan Kitab Suci 2019 25


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Tahap 2,
Ay. 8-9, TATA IBADAT DI BAIT ALLAH TERGANGGU
Hancurnya pohon anggur dan pohon ara oleh belalang
berdampak langsung pada dunia religius yang mengatur relasi manusia
dengan Allah, termasuk doa, persembahan, korban dan ibadat. Pohon
anggur yang sudah dilahap oleh belalang adalah bahan dasar untuk
membuat korban curahan (persembahan minuman), sebagaimana
dilaporkan dalam ay. 9:
“korban sajian dan korban curahan sudah lenyap dari Rumah Tuhan.
Keadaan yang mengenaskan ini membuat para imam berkabung,
karena ritme ibadat mereka tersendat dan terganggu. Para imam adalah
wakil umat dalam memohon dan berdoa kepada Allah sebagai sumber
kehidupan mereka. Para imam di Bait Allah tidak bisa lagi menjalankan
tugasnya sebagai wakil umat dalam mengadakan aneka persembahan
kepada Allah karena tidak lagi tersedia bahan dasar untuk membuat
korban curahan. Para imam pun tidak bisa lagi menyalurkan berkat
dari Allah kepada umat-Nya.

Tahap 3
Ayat 10-12, MUSIBAH KEDUA: DATANGNYA KEKERINGAN
Rusaknya hubungan antara Allah dan manusia berakibat sangat
fatal karena Allah tidak lagi menurunkan hujan, sehingga terjadilah
musibah yang kedua yaitu kekeringan yang dahsyat, sebagaimana
diceritakan dalam ay. 10-12, yang menceritakan:
“ladang sudah musnah, tanah berkabung, sebab gandum sudah
musnah, buah anggur sudah kering, minyak sudah menipis.”

26 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Kejadian pilu seperti itu membuat para petani dan penggarap


menjadi malu dan meratap, karena gandum dan jelai, seluruh panen di
ladang sudah musnah. Hama belalang akan menjadi sangat menakutkan
bila diikuti oleh kekeringan yang berkepanjangan, seperti sudah jatuh
tertimpa tangga. Hal itu sangat jelas di ay. 12 yang melaporkan:

“Pohon anggur sudah kering, pohon ara sudah merana; pohon delima,
juga pohon korma dan pohon apel, segala pohon di ladang sudah
mengering.”
Setiap hari para imam harus mempersembahkan 2 jenis korban:
korban sajian dan korban curahan. Di ayat 10-12 seolah mau ditegaskan
bahwa yang lenyap bukan hanya korban curahan tetapi juga korban
sajian. Korban sajian terdiri dari biji-bijian gandum. Semuanya sudah
musnah karena sudah mengering di musim panas yang berkepanjangan.

Tahap ke- 4
Ayat 13-14, IBADAT DI BAIT ALLAH HANCUR TOTAL
Ayat 13 memberikan sebuah informasi bahwa kini kegiatan
rutin di Bait Allah hancur total, di mana dilaporkan para imam tidak
mempunyai apa-apa lagi untuk dipersembahkan kepada Allah:

“lilitkanlah kain kabung dan mengeluhlah, hai para imam,


merataplah, hai para pelayan mezbah,
masuklah, bermalamlah dengan memakai kain kabung,
hai pelayan Allahku,
sebab sudah ditahan dari rumah Allahmu,
korban sajian dan korban curahan.”

EFEK DOMINO KERUSAKAN ALAM DAN DUNIA RELIGIUS


Dari siklus kerusakan demi kerusakan di atas, Nabi Yoel
mau menyadarkan kita bahwa ketika dunia sekuler rusak, efeknya
akan berdampak pada dunia religius, demikian pula sebaliknya dan
seterusnya seperti sebuah efek domino. Nubuat dalam Yoel 1:5-14
membantu kita untuk melihat kaitan yang sangat erat antara masalah
perusakan lingkungan dengan inti hidup kita sebagai orang beriman.
Kerusakan lingkungan bukan lagi dilihat sebagai sesuatu yang di luar
iman, tetapi menjadi bagian yang tak terpisahkan dengan hidup orang
beriman. Bukan hanya manusia yang merana oleh karena kerusakan
alam lingkungan yang dibuatnya, tetapi juga tumbuhan dan hewan.

Bulan Kitab Suci 2019 27


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Kalau kita membaca Yoel 1:16-20 kita akan tercengang bahwa


yang menderita akibat kekeringan bukan hanya tanaman dan manusia,
tetapi juga binatang-binatang, entah di peternakan maupun di padang
belantara, sebagaimana diceritakan seperti berikut:
“Betapa mengeluhnya hewan dan gempar kawanan-kawanan lembu
sebab tidak ada lagi padang rumput baginya, juga kawanan kambing
domba terkejut.

RELEVANSI
• KELUAR DARI ZONA NYAMAN
Kalau kita melihat konteks nubuat Nabi Yoel, kita akan semakin
memahami bahwa Kitab Yoel sangatlah relevan untuk kita manusia
zaman sekarang. Nabi Yoel, nabi setelah pembuangan, ketika orang-
orang Israel sudah pulang dari pembuangan Babel. Saat itu penjajahan
telah berganti dari Kerajaan Babilonia yang kejam beralih pada Kerajaan
Persia.
Masyarakat Israel saat itu terbuai oleh ketentraman palsu di
zaman penjajahan Persia yang tidak terlalu kejam kepada mereka.
Penjajah Persia ikut mendorong pemulihan ibadat dan pembangunan
Bait Allah, bahkan ikut mendanai. Situasi itu membuat mereka hidup
dalam sebuah comfort zone (zona nyaman), di mana mereka hanya
mementingkan kemeriahan ibadat belaka.
Mereka beribadat tanpa hati, seolah Tuhan bisa disogok
dengan aneka persembahan di Bait Allah seperti dewa-dewi bangsa-
bangsa lain. Para nabi, termasuk Yoel, sering kali mengkritik sikap Israel
ini karena mereka tidak beribadat dengan hati dan pertobatan yang
sungguh-sungguh, Nabi Yoel memberi kesadaran bahwa ketentraman
palsu dan kemeriahan ibadat di Bait Allah itu akan mendatangkan
hukuman Allah. Allah akan mengirimkan belalang kepada mereka
seperti Allah mengirimkan tulah belalang ke tanah Mesir di Keluaran 10.

• PERAN ISTIMEWA DAN PERTOBATAN MANUSIA


Bagi Yoel kerusakan lingkungan dan merananya alam hanya
bisa dipulihkan oleh sebuah pertobatan sejati dari pihak manusia
karena manusialah yang paling merusak lingkungan dibandingkan
mahluk hidup lainnya. Selain menyuruh para imam untuk meratap dan
berkabung, Yoel juga memanggil seluruh masyarakat untuk melakukan
pertobatan bersama. Yoel menyampaikan sebuah pertobatan sejati di
Yoel 2:12-13, yang mengatakan:

28 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

“Berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu,


dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh,
koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan,
Allahmu.”
Mahluk-mahluk hidup yang sangat menderita sebagaimana
diceritakan di atas bereaksi dengan cara mereka bersama-sama.
Kelebihan manusia sebagai mahluk paling cerdas karena berakal budi
dibanding mahluk-mahluk lainnya, tentunya mengandung konsekwensi
tanggung jawab yang paling besar juga. Manusia bukan hanya bisa
merusak alam lingkungannya, tetapi juga mempunyai kemampuan
untuk memperbaikinya, atau minimal memperlambat kerusakannya.
Ilmu pengetahuan telah berupaya untuk hal itu misalnya dengan
pengadaan sumber energi yang ramah lingkungan, menciptakan
energi yang bisa diperbaharui, pengurangan penggunaan plastik dan
stereoform, mengurangi pembabatan hutan secara berlebihan, dan lain
sebagainya.
Pertobatan yang sungguh-sungguh bukan cuma doa, pantang
dan puasa saja, meski itu semua baik. Pertobatan massal untuk
mencegah perusakan lingkungan harus ditampakkan sebagaimana
manusia mengusahakan perbaikan alam lingkungannya. Melalui
pertobatan kita bisa membuat tindakan-tindakan nyata dari yang
sederhana sampai yang kompleks sebagai tanda pertobatan kita.
Pertobatan kita yang sejati harus bisa dirasakan oleh alam lingkungan
hidup kita. Inilah hikmat yang kita miliki sebagai jawaban konkrit kita
atas panggilan kita menuju kesucian.

MEMBANGUN NIAT
Membicarakan lingkungan hidup artinya membicarakan tempat
tinggal kita, yang tanpa di sadari semakin hari nampaknya semakin
rusak. Kerusakan itu telah dan akan menimbulkan dampak buruk
yang nyata bagi kehidupan manusia, termasuk punahnya jutaan
spesies binatang dan tumbuhan. Salah satu penyebab utama
terjadinya kerusakan lingkungan hidup adalah mungkin cara
pandang dan sikap manusia yang keliru terhadap alam. Ketika
manusia beranggapan bahwa merekalah yang berkuasa dan paling
memiliki ekosistem, maka alam ciptaan akan dilihat dan diperlakukan
sebagai objek, alat dan sarana untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan manusia saja.
Untuk melestarikan alam lingkungan hidup kita, ketua Lingkungan
bersama umat dapat menanam tanaman dirumah atau menambah
jumlah tanaman. Bisa juga membeli tanaman dalam wadah pot kecil

Bulan Kitab Suci 2019 29


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

lalu dibagikan kepada tetangga sambil mengajak untuk menanam


lebih banyak lagi. Usul kegiatan bersama adalah setiap lingkungan
membeli / menyediakan bibit pohon palem, supaya ketika Minggu
Palma tahun depan, umat Katolik tidak lagi kesulitan mencari pohon
palem. Umat secara bersama dapat mengurangi penggunaan
plastik. Usaha melestarikan lingkungan kita jadikan suatu Gerakan
Bersama melestarikan keutuhan ciptaan.

DOA UMAT SPONTAN


BAPA KAMI
DOA PENUTUP
Allah Bapa kami, FirmanMu melalui nabi Yoel telah membuka
mata kami bahwa betapa kami harus memperhatikan lingkungan
hidup kami yang sudah rusak dan merana. Berilah kami kemampuan
untuk mencari jalan keluar yang terbaik untuk mencegah kerusakan itu
semakin parah. Biarlah mulai hari ini kami selalu ingat akan tanggung
jawab kami menjaga bumi ini. Doa ini kami panjatkan kepada-Mu
dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang terkasih, yang
bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa sepanjang segala
masa. Amin.

BERKAT DAN PENGUTUSAN

F : Tuhan beserta kita.


U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita di sini, anggota keluarga kita di rumah, harapan
dan niat kita melestarikan keutuhan alam ciptaan, kelestarian
lingkungan hidup selalu diberkati oleh Allah Bapa yang
mahakuasa, dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.
F : Amin.

LAGU PENUTUP
“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”

Mohon umat mengisi


Survey dengan
bimbingan Ketua
Lingkungan dan
Fasilitator.
http://bit.ly/BKS2019_3

30 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

PERTEMUAN IV

HIKMAT ALLAH YANG TANPA BATAS


Kisah Bileam Memperoleh Hikmat

LAGU PEMBUKA
TANDA SALIB DAN SALAM

F : Dalam Nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus.


U : Amin.
F : Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Putera
dalam persekutuan dengan Roh Kudus senantiasa beserta kita.
F : Sekarang dan selama-lamanya.

PENGANTAR
Dalam Kitab Bilangan dalam Perjanjian Lama diceritakan
tentang Allah yang juga memilih seorang yang tidak mengenal Allah
untuk memberkati Bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan
mengarungi padang gurun menuju Tanah Terjanji.
Bileam, seorang yang berasal dari Petor di tepi sungai Efrat,
Aram-Mesopotamia (Bil. 22:5; 23:7). Bileam adalah seorang tukang
tenung (dukun) terkenal. Ia diminta oleh Balak bin Zipor raja Moab
(musuh Israel) untuk mengutuk Bangsa Israel yang pada saat itu
sedang berkemah di daerah Moab. Bagaimana kisahnya? Bagaimana
akhirnya Bileam mengenal Allah dan memperoleh hikmat Allah, meski
dia bukan orang Israel? Mari kita bahas kisah yang menarik ini dalam
pertemuan terakhir ini.

DOA PEMBUKA
Bapa di surga, puji dan syukur kami persembahkan kepada-Mu,
karena hanya atas kehendakMu kami dapat berkumpul di tempat ini.
Tolonglah kami untuk memeriksa kembali sikap hidup kami terhadap
sesama kami selama ini. Sudilah kiranya Engkau membimbing kami
dengan menganugerahkan hikmat untuk bisa bersahabat dan berelasi
Bulan Kitab Suci 2019 31
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

dengan siapa saja. Semoga hikmat yang kami peroleh, memampukan


kami mendekatkan diri kepada-Mu. Sertailah kami dalam pertemuan
kami saat ini agar kami dapat memahami bahan pertemuan ini serta
menerapkannya dalam kehidupan kami. Doa ini kami panjatkan kepada-
Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang terkasih, Tuhan
dan perantara kami. Amin.

MEMBACA KITAB SUCI: Bil. 22:1-24:25


NARASI (Fasilitor):
Balak Memanggil Bileam (Bil. 22:1-18)
Ayat 2-6
Pada suatu ketika di padang gurun yang panas lewatlah
sejumlah manusia dari suatu bangsa yang besar. Bangsa itu adalah
Bangsa Israel yang sedang dalam perjalanan menuju Tanah Terjanji.
Mereka baru saja mengalahkan Sihon, raja Amori dan Og, raja Basan.
Bangsa Israel sampai di daerah orang Moab dan mereka berkemah di
situ. Orang Moab sangat ketakutan. Mereka kuatir dan gentar terhadap
Bangsa Israel setelah mereka mendengar apa yang dilakukan orang-
orang Israel terhadap bangsa-bangsa yang mereka lewati.
Balak bin Zipor, raja Moab, kemudian menyuruh utusannya
memanggil Bileam bin Beor seorang tukang tenung terkenal yang
tinggal di dekat sungai Efrat. Para utusan terdiri atas tua-tua Moab dan
tua-tua Midian sambil membawa upah seorang tukang tenung. Balak
ingin agar Bileam mengutuk dan memusnahkan kekuatan bangsa
Israel. Balak sangat yakin akan kehebatan Bileam. Balak pernah berkata
“sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan siapa
yang kaukutuk, dia kena kutuk.”
Ayat 7-18
Rencana Balak menjadi berantakan karena Bileam menolak
perintah tua-tua itu. Sebelumnya Allah menampakkan diriNya kepada
Bileam. Allah berfirman kepada Bileam agar jangan mengutuk orang
Israel (ay. 12). Beberapa waktu kemudian, pemuka-pemuka yang lebih
banyak dan lebih terhormat, diutus lagi oleh Balak ke tempat Bileam
dan mereka menjanjikannya kehormatan dan upah yang sangat besar
apabila ia mau ikut dengan mereka dan mengutuki Bangsa Israel.
Bileam menerima kedatangan para utusan Balak. Bileam berkata
kepada mereka: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan
perak seistana penuh, aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang
32 Bulan Kitab Suci 2019
Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

kecil atau yang besar, yang melanggar titah Tuhan, Allahku." Di sini
Bileam mulai mengakui Tuhan Allah Israel dan mempunyai sikap takut
akan Allah (ay. 18). Bilem meminta para utusan itu menunggu firman
Tuhan untuk memutuskan apakah ia boleh pergi atau tidak menemui
Balak, raja Moab. Akhirnya Allah datang pada waktu malam kepada
Bileam dan memperbolehkan Bileam pergi bersama para utusan itu.
Kisah dilanjutkan dengan sebuah cerita yang terkenal yaitu
Bileam dan keledainya yang bisa berbicara. Keledainya melihat malaikat
Tuhan dengan pedang terhunus di tangannya yang mencegah Bileam
pergi ke Moab. Keledai itu beberapa kali menyimpang jalannya ke
ladang dan ke jalan yang sempit dan menabrakkan dirinya ke tembok.
Hal itu mengakibatkan kaki Bileam terjepit. Akhirnya keledai Bileam
tiarap setelah melihat malaikat Tuhan. Bileam menjadi marah dan
memukul keledainya sampai tiga kali, sampai akhirnya Bileam menjadi
sadar akan apa yang sesungguhnya terjadi.

Bileam Memberkati Israel (23: 4-30)


Bil 23:4-10
Setelah sampai ke Moab, Bileam memerintahkan Balak untuk
mendirikan tujuh mezbah dan menyiapkan 7 ekor lembu jantan serta
7 ekor domba jantan. Bileam naik ke atas bukit dan Allah menemui
Bileam dan melihat ketaatannya. Allah menaruh perkataan-Nya ke
dalam mulut Bileam, bahwa ia tidak mungkin menyerapah yang tidak
diserapah Allah dan mengutuk yang tidak di kutuk Allah.”

Bulan Kitab Suci 2019 33


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Bil 23:17-26
Kemudian Balak dan Bileam menuju ke puncak bukit yang lain
di Pisga dan menyiapkan 7 ekor lembu jantan serta 7 ekor domba
jantan. Bileam meninggalkan Balak untuk bertemu dengan Allah. Dan
Allah meletakan kata-kata ke dalam mulut Bileam. Nubuat Bileam
menggambarkan bangsa Israel adalah bangsa yang dipilih Allah.
Nubuat ini memperlihatkan Bangsa Israel akan selalu dilindungi oleh
Allah dan mereka akan dengan mudah mengalahkan bangsa Moab.
Bil 24:1-13
Bileam akhirnya mengerti bahwa Allah menghendaki ia
memberkati Israel, oleh karena itu ia tidak mencari tanda lagi. “Roh
Allah menghinggapi Bileam,” artinya Bileam menjadi alat Allah dan
menerima kekuatan dan hikmat dari Allah. Nubuat Bileam menyatakan
bahwa kekuatan dan kehidupan mengalir dari berkat yang diterima oleh
bangsa Israel. Walaupun Balak sangat marah kepada Bileam, namun
Bileam tidak goyah dengan pendiriannya. Bileam melakukan apa yang
diperintahkan Allah dan mengatakan apa yang diletakkan Allah pada
mulutnya (ay. 13).
Bil 24:14-25
Bileam menubuatkan akan bangkitnya seorang raja dari Israel
(bintang dan tongkat, raja Daud) yang akan mengalahkan bangsa-
bangsa lainnya. Moab dan Edom akan dikuasai oleh Israel. Nubuat itu
disampaikan Bileam menjelang Bangsa Israel masuk ke tanah Moab
sebelum memasuki Tanah Terjanji. Bileam digambarkan sebagai orang
yang hidup menurut sabda Allah.

BUTIR PERMENUNGAN
Allah berkuasa atas segala sesuatu termasuk dalam kehidupan
manusia. Tuhan mengubah rencana jahat manusia (Balak) terhadap
umat Allah menjadi berkat dalam kehidupan. Yang kemudian
menjadi pertanyaan, sejauh mana kita percaya dan bersandar pada
Tuhan di dalam seluruh hidup kita? Apakah firman Allah sungguh
menjadi pedoman hidup kita sebagai umat Allah? Bagaimana kita
memahami bahwa hikmat Allah juga bisa bekerja di dalam diri
semua orang, meski berlainan agama, suku, kelompok sekalipun.

34 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

BUTIR PERMENUNGAN DAN MEMBANGUN NIAT


Pilihlah 3 ayat dari Kitab Amsal yang paling menarik untuk hidup
kita saat ini (Bisa disharingkan kepada umat ayat yang kita pilih).

DOA UMAT
• Allah Bapa Kami yang kekal dan kuasa, kami bersyukur kepadaMu,
atas karunia Roh Kudus yang Engkau curahkan bagi kami hari ini
dan setiap hari dalam hidup kami. Ajar kami untuk merindukan
karya-karya Roh Kudus, dan membuka hati kami untuk-Nya.
Semoga dalam kehidupan, kami mengisinya dengan perbuatan
kasih dan hidup kami berkelimpahan dan berkepenuhan daya Roh
Kudus yang membentuk kami menjadi umat yang berhikmat dan
mempunyai pengertian. Marilah kita mohon…
• Allah yang maha baik, Engkau telah menghampiri Bileam, seorang
yang tidak mengenal Engkau untuk menyatakan kehendak-Mu
memberkati bangsa Israel, jadikanlah kami pribadi yang berhikmat
dan memiliki pengertian sehinga mampu menebarkan tindakan
kasih, ucapan-ucapan kasih dan berdoa untuk orang lain. Marilah
kita mohon…
• Allah yang maha baik, Engkau sudah menanamkan daya kasih dalam
hati kami. Semoga dengan kuasa kasih-Mu itulah yang menjadikan
kami untuk semakin rendah hati dan memperhatikan dan membantu
mereka yang hidup dalam keterbatasan dan kekurangan. Marilah
kita mohon…

DOA BAPA KAMI

DOA PENUTUP

Allah Bapa yang Penuh Kasih, terimakasih atas rahmat yang telah
Engkau berikan dalam pertemuan ini dan juga dalam sepanjang
Bulan Kitab Suci ini. Kami mohon sertai, bimbing dan mampukan
kami berhikmat dalam memelihara relasi kami dengan orang
lain, menjalin persahabatan dengan semua orang, sebagi tanda
kepatuhan kami atas perintah-perintah-Mu. Doa ini kami panjatkan
kepada-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus Putera-Mu yang
terkasih, yang bersama Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa. Amin.

Bulan Kitab Suci 2019 35


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

BERKAT DAN PENGUTUSAN

F : Tuhan beserta kita.


U : Sekarang dan selama-lamanya.
F : Semoga kita di sini, dilimpahi hikmat Allah dan dilindungi oleh
berkat Allah Bapa yang mahakuasa, dalam nama Bapa dan
Putera dan Roh Kudus.
F : Amin.

LAGU PENUTUP

“Survey Pelaksanaan
BKS 2019”

Mohon umat mengisi


Survey dengan
bimbingan Ketua
Lingkungan dan
Fasilitator.
http://bit.ly/BKS2019_4

36 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

Kumpulan Lagu

Bulan Kitab Suci 2019 37


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

KITA BERHIKMAT BANGSA BERMARTABAT

Kita satu saudara bangsa Indonesia,


Bila berbeda pendapat kita memohon hikmat
Kepada Tuhan Maha Bijaksana
Mari mengamalkan Pancasila

Reff.

Kita berhikmat, bangsa bermartabat


Bersatu bermusyawarah dan mufakat
Kita berhikmat, bangsa bermartabat
Berdamai sejahtera bersama

Kitab berhikmat, bangsa bermartabat


Bersatu bermusyawarah dan mufakat
Kita berhikmat, bangsa bermartabat
Berdamai sejahtera bersama

Coda
Kita berhikmat bangsa bermartabat

ROH KUDUS HADIR DI SINI


Roh kudus hadir disini, mengalir di Bait Suci
Perkara ajaibpun terjadi, kuasa mujizat nyata
Karna Roh Allah sedang bekerja

Tiada yang mustahil, dan tiada yang sukar


Bila Roh Allah turut bekerja
Tiada yang mustahil, bagi orang percaya
Bila Roh Allah turut bekerja, diantara kita

MENGALIRLAH KUASA ROH KUDUS

CHORUS

Mengalirlah kuasa Roh Kudus, Mengalirlah di tempat ini


Mengalirlah oh Roh Kudus, pulihkanku (di hidupku)

Bagaikan tanah kering, yang merindukan air


Demikianlah jiwaku, haus akan Engkau

Kurindu selalu, hadirMu disisiku


Memulihkan jiwaku, hapuskan air mataku

38 Bulan Kitab Suci 2019


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

HIDUP INI ADALAH KESEMPATAN

Hidup ini adalah kesempatan, hidup ini untuk melayani Tuhan


Jangan sia-sia kan waktu yang Tuhan b'ri
Hidup ini harus jadi berkat

Oh Tuhan pakailah hidupku, selagi aku masih kuat


Bila saatnya nanti, ku tak berdaya lagi
Hidup ini sudah jadi berkat

BETAPA KITA TIDAK BERSYUKUR

Betapa kita tidak bersyukur, bertanah air kaya dan subur,


Lautnya luas, gunungnya megah, menghijau padang, bukit, dan lem-
bah.

Reff:
Itu semua berkat karunia, Allah yang agung mahakuasa!
Itu semua berkat karunia, Allah yang agung mahakuasa!

Alangkah indah pagi merekah, bermandi cah'ya surya nan cerah,


Ditingkah kicau burung tak henti, bunga pun bangkit harum berseri.

Bumi yang hijau, langitnya terang, berpadu dalam warna cemerlang;


Indah jelita, damai dan teduh, persada kita jaya dan teguh.

RAYUAN PULAU KELAPA

Tanah airku Indonesia, negeri elok amat kucinta


Tanah tumpah darahku yang mulia
Yang kupuja sepanjang masa

Tanah airku aman dan makmur, pulau kelapa yang amat subur
Pulau melati pujaan bangsa, sejak dulu kala

Reff:

Melambai lambai, nyiur di pantai. Berbisik bisik, raja Kelana


Memuja pulau, nan indah permai. Tanah Airku, Indonesia

Bulan Kitab Suci 2019 39


Belajar Berhikmat dari Tokoh Kitab Suci

KAU YANG TERINDAH

Kau yang terindah, di dalam hidup ini


Tiada Allah Tuhan yang seperti engkau
Besar perkasa penuh kemuliaan

Kau yang termanis, di dalam hidup ini


Ku cinta Kau lebih dari segalanya
Besar kasih setiaMu kepadaku

Ku sembah Kau.... Ya Allahku


Ku tinggikan NamaMu selalu
Tiada lutut tak bertelut menyembah Yesus
Tuhan Rajaku

Ku sembah Kau, Ya Allahku


Ku tinggikan, namaMu selalu
Semua lidah kan mengaku
Engkaulah Yesus Tuhan Rajaku
Engkaulah Yesus Juruslamatku

40 Bulan Kitab Suci 2019


Lomba Mewarnai
Untuk Anak SD
Silahkan gambar yang ada ditengah buku ini digunting dari
buku BKS 2019, lalu diwarnai dengan bagus. Gambar yang
sudah diwarnai dengan bagus, bisa dikirim ke Kantor Komisi
Kerasulan Kitab Suci.

Alamat:
Jl. Katedral No: 7,
Pasar Baru, Sawah Besar,
Jakarta Pusat 10710

paling lambat 15 Oktober 2019.

Setiap peserta harus mewarnai gambar yang tertera di tengah


buku ini (gambar wajib diwarnai), PLUS pilihlah salah satu
gambar lainnya.

Anda mungkin juga menyukai