Anda di halaman 1dari 23

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH UNTUK JURNAL

A. Pengantar

Mempublikasikan hasil penelitian merupakan kegiatan yang sama


pentingnya dengan pelaksanaan penelitian. Publikasi ilmiah dalam bentuk
artikel hasil penelitian merupakan tahap yang menAndai telah lengkapnya
sebuah kegiatan ilmiah. Dengan demikian seorang guru peneliti tidak
hanya dituntut untuk mampu merancang dan melakukan kegiatan
penelitian (khususnya penelitian tindakan kelas) tetapi juga harus mampu
menulis dan mempublikasikan artikel hasil penelitiannya.

Seorang guru peneliti harus mampu menimbang dan menuangkan kata-


kata dalam artikel ilmiah seteliti dan seakurat mungkin. Sedemikian
pentingnya, seringkali artikel hasil penelitian dijadikan barang bukti atas
kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh seseorang. Kualitas penelitian
seseorang juga seringkali dinilai berdasarkan kualitas karya ilmiahnya.
Kejelasan dalam mengekspresikan nilai penting hasil penemuan yang
diperoleh merupakan faktor yang sangat dominan dalam suatu artikel
penelitian.

Beruntung sekali, bahwa artikel hasil penelitian, memiliki format stAndar


yang jelas dan konsisten sehingga mempermudah dalam pengorganisasian
informasi. Kebanyakan artikel hasil penelitian memiliki format dengan
komponen utama yang serupa walaupun dengan nama yang berbeda.

Bahan ajar ini berisi penjelasan teknis tentang format penulisan artikel
(makalah) hasil penelitian dengan fokus pada pada hasil penelitian
pendidikan. Esensi dan aspek teknis yang harus terkandung pada setiap
komponen artikel penelitian akan diuraikan disertai contoh-contoh kasus.
Artikel hasil penelitian yang dimaksud adalah artikel dalam jurnal ilmiah
atau makalah yang memuat hasil penelitian yang dipresentasikan dalam
seminar/konferensi ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil kegiatan penelitian

1
Menulis Artikel Ilmiah untuk Jurnal

Pikirkan, apakah Anda tidak bangga jika (1). Anda dikenal banyak orang?, (2).
Kepakaran Anda dikenal orang banyak? atau (3). Karya Anda dimanfaatkan oleh
banyak orang?

Jika Anda menjawab: “ya saya bangga,” apa yang harus Anda lakukan? Salah satu
yang dapat Anda lakukan adalah menulis artikel ilmiah.

Pikirkan, apakah tidak disayangkan jika Anda: (1). Memiliki hasil riset yang dapat
dijadikan makalah ilmiah; (2). Yang bisa jadi bermanfaat bagi orang banyak; (3). Yang
bisa jadi membuat keparakan Anda dikenal orang banyak; atau (4). Tetapi Anda
menyimpan begitu saja.

Jika Anda menjawab: “sangat disayangkan,” apa yang harus Anda lakukan? Salah
satu yang dapat Anda lakukan adalah menulis artikel ilmiah.

Bayangkan jika Anda telah selesai menulis laporan penelitian,


a. Coba hitung, berapa eksemplar yang Anda buat? Paling-paling tidak lebih dari 10
buah.
b. Coba hitung, berapa orang yang memegang laporan penelitian Anda? Paling
banyak 10 orang
c. Coba hitung, berapa orang yang dapat membaca laporan Anda? Sangat sedikit.
Orang baru bisa membaca jika datang ke perpustakaan tempat Anda menyimpan
laporan penelitian.
d. Apakah tidak disayangkan jika hanya ini yang terjadi?
e. Apakah tidak lebih baik jika lebih banyak orang membaca dan mengapresiasi karya
yang telah Anda lakukan dengan pengorbanan luar biasa itu?

Lalu bagaimana caranya?

Jawabannya hanya satu: tulislah makalah ilmiah dari laporan penelitian Anda lalu
kirim ke jurnal ilmiah.

Pertanyaan: bisakah data dari laporan penelitian dijadikan artikel ilmiah? Jawabannya
sangat tegas: bisa! Pertanyaan yang lebih mendasar sebenarnya adalah: Anda mau
melakukannya atau tidak! Modal yang diperlukan untuk merealisasikan laporan
menjadi artikel di antaranya adalah:

a. Kerja keras untuk menulis ulang data tersebut dalam bentuk makalah
b. Yakinlah, tidak bisa selesai dalam satu/dua hari
c. Butuh waktu lama dan koreksi berulang-ulang
d. Lebih sulit bagi pemula sehingga seorang yang baru pemula dalam menulis
makalah harus kerja lebih keras lagi dan lebih sabar.

Tetapi, jika Anda tidak mencoba, pasti tidak akan memiliki makalah ilmiah. Akibatnya
karya Anda tidak bermakna banyak dan sebenarnya Anda tidak menghargai
pengorbanan Anda. Anda sebenarnya bisa membuat karya Anda lebih bermakna dan
bermanfaat bagi orang lain, tetapi Anda tidak melakukannya.

Untuk menulis artikel dari laporan penelitian, dari mana kita memulai? Kita dapat
melakukannya secara bertahap.

a. Jika menembus jurnal internasional sulit, tulislah untuk jurnal nasional terakreditasi
b. Jika jurnal nasional sulit, tulislah untuk seminar
c. Jika untuk seminar juga sulit ????? Berarti Anda tidak percaya diri.

Ketika Anda menulis di jurnal ilmiah, khususnya jurnal ilmiah yang sudah online, maka

2
secara tidak langsung Anda mempromosikan kepakaran Anda ke masyarakat
internasional. Dengan fasiltas internet, kita begitu mudah menilai kepakaran
seseorang. Orang tidak bisa lagi berbohong tentang kepakarannya karena dengan
transparan dapat kita lihat di layar computer. Salah satu metode untuk menilai
kepakaran seseorang adalah menggunakan mesin pencari Scholar Google
(http://scholar.google.com). Mesin pencari ini hanya mencari segala hal yang berkaitan
dengan kepakaran atau intelektualitas yang berupa akademik, karya ilmiah, paten, dan
karya lainnya. Karya-karya yang tidak ada kaitannya dengan kepakaran tidak akan
muncul dalam pencarian Scholar Google. Para selebritis yang banyak sekali
terdeteksi dengan mesin pencari Google (http://www.google.com) hampir tidak akan
terdeteksi dengan mesin pencari Scholar Google.
(adopsi dari: Abdullah, M., 2011, Tuntunan Praktis Menulis Makalah Untuk Jurnal Ilmiah
Internasional, Bandung: ITB.)

B. Artikel Ilmiah dalam Bidang Pendidikan


Artikel ilmiah guru dapat dipublikasikan dalam bentuk laporan hasil
penelitian (misalnya laporan Penelitian Tindakan Kelas) atau berupa
tinjauan/gagasan ilmiah yang ditulis berdasar pada pengalaman dan sesuai
dengan tugas pokok serta fungsi guru. Publikasi ilmiah guru terdiri dari
empat kelompok, yakni: a) laporan hasil penelitian, b) tinjauan ilmiah, c)
tulisan ilmiah popular, dan d) artikel ilmiah.

Definisi artikel ilmiah dalam bidang pendidikan adalah tulisan yang berisi
gagasan atau tinjauan ilmiah dalam bidang pendidikan formal dan
pembelajaran di satuan pendidikan yang dimuat di jurnal ilmiah.

Kerangka Isi artikel ilmiah di bidang pendidikan umumnya mengikuti


aturan dari jurnal yang akan memuat artikel ilmiah dimaksud dan setidak-
tidaknya berisi:
 pendahuluan, yang menguraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan, dan manfaat;
 kajian teori, yang menguraikan tentang teori-teori yang relevan;
 pembahasan, yang mengemukakan tentang gagasan/ide penulis
dalam upaya memecahkan masalah yang berkaitan dengan bidang
pendidikan dan pembelajaran di sekolah/ madrasahnya. Pembahasan
tersebut didukung oleh teori dan data yang relevan; dan
 kesimpulan.

C. Tata Cara Penulisan Artikel Ilmiah Hasil Penelitian dan Kajian


Konseptual

Tabel 1 meringkas format umum laporan atau artikel penelitian. Komponen


yang diberi tAnda arsir merupakan bagian yang spesifik terdapat pada
laporan atau artikel penelitian (lihat kolom keterangan).

Tabel 1. Format Laporan atau Artikel Hasil Penelitian

No. Komponen Laporan/ Keterangan

3
Artikel Hasil Penelitian
1 Judul Laporan dan Artikel
2 Pengarang dan Afiliasi Laporan dan Artikel
3 Abstrak Untuk Laporan Penelitian kadang-kadang
digantikan dengan rangkuman/ringkasan
4 Pendahuluan Laporan dan Artikel
5 Tinjauan Pustaka Untuk artikel biasanya terintegrasi pada
Pendahuluan dan Pembahasan
6 Eksperimen Laporan dan Artikel
Dapat juga berupa: Metode Penelitian
7 Hasil Laporan dan Artikel
Dapat juga: Hasil dan Pembahasan
8 Pembahasan Laporan dan Artikel
Kalau bagian 7 hanya berisi hasil)
9 Kesimpulan dan Laporan dan Artikel
Rekomendasi
10 Daftar Pustaka Laporan dan Artikel
11 Acknowledgement Laporan dan Artikel

Struktur artikel hasil penelitian juga berbeda dengan artikel hasil kajian
konseptual.

Contoh: Struktur Artikel Hasil Penelitian

Pra-tulisan Judul, afiliasi, abstrak, kata kunci


Pendahuluan Latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat,
kajian teori
Isi Metode, hasil penelitian, dan pembahasan
Penutup Simpulan dan saran
Pasca- Referensi
tulisan

Contoh: Struktur Artikel Kajian Konseptual

Pra-tulisan Judul, afiliasi, abstrak, kata kunci


Pendahuluan Topik, tujuan dan manfaat, metode kajian
Isi Landasan teori / konsep-konsep; Pembahasan
Penutup Simpulan: pengukuhan, penolakan, ide barui
Pasca- Referensi / daftar pustaka
tulisan

1. Judul.
Judul dalam artikel memiliki fungsi
a. Menarik pembaca
b. Memberikan gambaran tentang isi laporan/artikel penelitian
c. Memudahkan pengelompokan ke dalam data base

4
Walaupun judul penelitian merupakan bagian pertama dari sebuah
artikel, akan tetapi waktu yang paling baik/tepat untuk menentukan judul
adalah pada saat isi artikel selesai dibuat. Dengan demikian judul yang
diberikan akan menrefleksikan isi dan penekanan secara akurat dan
jelas.

Berikut beberapa tips untuk menulis judul:


a. Singkat (10-15 kata), informatif dan dinyatakan dalam bentuk frase
b. Sertakan kata-kata yang merupakan variabel penelitian
c. Hindari (sedapat mungkin) jargon, simbol, rumus dan singkatan

Berikut adalah beberapa contoh judul artikel. Berilah kritik dan komentar
terhadap judul-judul ini.

Judul Kritik/komentar
1. Penerapan pendekatan kontekstual
pada pembelajaran matematika dan
perubahannya untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa
2. Pembekalan Kemampuan-kemampuan
Fisika bagi Calon Guru Melalui Mata
Kuliah Fisika Dasar
3. Using problem-based teaching and
problem-based learning to improve the
teaching electrochemistry
4. Penggunaan Molymod dari Tanah Liat
untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa
tentang Konsep Bentuk Molekul pada
Mata Pelajaran Kimia Kelas XI IPA
Semester Ganjil SMAN I Mancak Tahun
Pelajaran 2009/2010

Siapkan komentar Anda atas judul-judul tersebut sebagai bahan diskusi.

2. Pengarang dan Afiliasi.


Dalam menulis artikel yang dipublikasikan pada jurnal atau makalah
seminar, penulis/pengarang memiliki berbagai kode etik yang harus
dipenuhi, di antaranya menuliskan identitas semua orang yang terlibat
dalam pekerjaan penelitian. Hal ini tetap harus dilakukan walaupun
hanya satu orang saja yang menulis naskah. Afiliasi adalah institusi atau
beberapa institusi tempat peneliti bekerja dan melakukan pekerjaan
penelitian. Jika terdapat beberapa pengarang dari berbagai institusi
gunakan pengkodean dengan superscript atau asterik (lihat contoh).
Salah seorang dari penulis naskah harus menjadi ‘correspondimg
author’ sebagai kontak person dalam berkomunikasi. Berikan alamat
lengkap disertai telepon, faks dan email untuk memudahkan komunikasi

5
yang mungkin akan dilakukan. Paling tidak ‘coresponding author’ akan
berkomunikasi dengan editor.

Berikut beberapa petunjuk dalam menuliskan nama dan afiliasi


pengarang pada artikel:
a. Beberapa jurnal internasional mensyaratkan pengarang menulis nama
depan, inisial (kalau ada) dan nama belakang. Misalnya John R
Smith, Barry A.A.L. van Setten, Susanto I. Rahayu, Tamara Blezinski,
Ahmad Mudzakir, dan Hayat Sholihin.
b. Jangan menuliskan gelar, agama dan titel profesional lainnya.

Kotak 1 memperlihatkan contoh penulisan pengarang dan afiliasi.

3. Abstrak.
Abstrak berfungsi untuk memudahkan pembaca menangkap ‘hakikat’
dan ruang lingkup artikel. Jika artikel penelitian dipublikasikan dalam
sebuah jurnal yang sudah menerapkan sistem data base, abstrak dapat
membantu editor untuk mengidentifikasi fitur dan kata kuncinya. Seperti
halnya judul, abstrak harus ditulis setelah isi laporan atau artikel
penelitian telah selesai.

Beberapa aspek berikut harus terkandung dalam sebuah abstrak


laporan/artikel hasil penelitian:
a. Pernyataan singkat masalah dan tujuan penelitian,
b. Gambaran eksperimen atau teori yang digunakan
c. Rangkuman hasil yang diperoleh
d. Indikasi tentang kesimpulan utama penelitian
e. Definisi singkatan yang pertama kali digunakan dalam abstrak.
Pendefinisian serupa harus diulang pada teks.

Hal-hal berikut harus dihindari dalam abstrak:

6
a. Menuliskan/merujuk tabel, gambar atau bagian tertentu dalam abstrak
b. Menuliskan persamaan, skema atau struktur yang memerlukan baris
khusus pada abstrak.

Kotak 2 berisi contoh Abstrak untuk dipelajari. Siapkan komentar Anda


untuk didiskusikan.

Kotak 2
ABSTRAK
Pemahaman konseptual dalam ilmu kimia membutuhkan kemampuan untuk
merepresentasikan dan menerjemahkan masalah-masalah kimia dalam bentuk
representasi makroskopik, simbolik, dan mikroskopik secara simultan. Pembelajaran
dengan metode ceramah, diskusi, dan praktikum belum bisa memfasilitasi ketiga
jenis representasi tersebut secara optimal, terutama untuk materi kimia yang bersifat
abstrak. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan pembelajaran
berbasis teknologi informasi. Di samping pemahaman konsep, pembelajaran
hendaknya melatih keterampilan berpikir siswa. Berdasarkan pemikiran tersebut,
penelitian ini bertujuan untuk merancang suatu model berbasis teknologi informasi
mengenai Sifat Koligatif Larutan yang dapat meningkatkan pemahaman konsep dan
Keterampilan Berpikir Kritis (KBK) siswa. Desain penelitian menggunakan One Group
Pretes-Postes Design yang melibatkan 39 siswa SMA kelas XI. Data pre-tes dan pos-
tes diolah untuk mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan KBK siswa. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran ini dapat meningkatkan
penguasaan konsep dan KBK siswa pada nilai N-Gain kategori sedang. Peningkatan
penguasaan konsep tertinggi terjadi pada konsep Tekanan Uap dan terendah pada
konsep Kenaikan Titik Didih Larutan. Peningkatan KBK tertinggi terjadi pada aspek
menjawab pertanyaan ”apa yang dimaksud dengan..?”, sedangkan yang terendah
pada kemampuan untuk memberikan alasan. Model pembelajaran berbasis TIK yang
dikembangkan terbukti dapat meningkatkan pemahaman konsep dan Keterampilan
Berpikir Kritis (KBK) siswa

Kata Kunci: Teknologi Informasi, pemahaman konsep, keterampilan berpikir


kritis, dan sifat koligatif larutan

4. Pendahuluan.
Bagian pendahuluan suatu artikel hasil penelitian berfungsi untuk
memberikan informasi tentang
a. latar belakang perlunya penelitian dilakukan
b. kajian atas hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh
peneliti terdahulu pada bidang atau topik yang sama atau relevan
(diuraikan secara singkat tapi terarah)
c. masalah yang belum terselesaikan oleh peneliti terdahulu dan
dipecahkan (telah dicoba dipecahkan) pada penelitian yang dilakukan
d. tujuan penelitian yang dilakukan, gambaran umum metode, serta
deskripsi singkat hasil yang didapat.

7
Pada laporan penelitian seperti skripsi, item-item tersebut biasanya
dituangkan sebagai sub-sub bab pendahuluan secara terpisah

Pada Kotak 3 terdapat contoh Pendahuluan untuk dipelajari.

Kotak 3
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ilmu kimia secara umum termasuk dalam ilmu pengetahuan alam yang mempelajari
gejala-gejala alam, dan mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan,
sifat, dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi.
Pembahasan tentang struktur materi mencakup struktur partikel-partikel penyusun
materi baik berbentuk atom, ion, maupun molekul dan bagaimana partikel-partikel
tersusun membentuk partikel yang lebih besar. Pembahasan susunan partikel dalam
suatu materi mencakup komponen-komponen penyusun materi dan perbandingan
banyaknya tiap komponen dalam materi tersebut. Pembahasan tentang sifat materi
mencakup sifat fisik yaitu sifat yang terlihat atau nampak dan sifat kimia yaitu
kecenderungan materi untuk berubah menjadi materi yang lain. Pembahasan tentang
perubahan materi mencakup perubahan fisik dan perubahan kimia. Sedangkan
pembahasan tentang energi mencakup jenis dan jumlah energi yang menyertai suatu
reaksi, serta perubahan energi dari bentuk satu ke bentuk yang lain.

Ilmu kimia berkembang berdasarkan hasil percobaan para ahli kimia dan para ahli
pendukung ilmu kimia untuk menghasilkan fakta dan pengetahuan yang teoritis
tentang materi yang kebenarannya dapat di jelaskan dengan logika matematika.
Sebagian besar aspek yang dibahas dalam ilmu kimia adalah konsep teoritis dan
bersifat abstrak atau invisible serta informatif. Salah satu contoh aspek kimia tersebut
terdapat dalam pengembangan silabus mata pelajaran kimia kelas XI IPA semester
ganjil yang meliputi:

Standar Kompetensi
Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat periodic unsure, struktur
molekul, dan sifat – sifat senyawa.

Kompetensi Dasar
Menjelaskan teori jumlah pasangan electron di sekitar inti atom dan teori hibridisasi
untuk meramalkan bentuk molekul.

Indikator Pembelajaran
a. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori pasangan electron
b. Menentukan bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi

Metode yang umumnya digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar pada
konsep tersebut adalah ceramah atau pembelajaran klasikal. Hasil penyelidikan yang
dilakukan Bligh (1972) yang dikutip oleh Rooijakkers (1982 : 3) menyatakan bahwa
pembelajaran klasikal atau pembelajaran yang diberikan secara masal, ataupun
kepada suatu kelompok besar sangat efektif untuk menyampaikan informasi. Dengan
mengutarakan masalah sekali saja, masalah tersebut dapat sampai kepada banyak
pendengar. Tetapi walau demikian guru harus mempertimbangkan seberapa banyak
siswa paham dengan apa yang mereka dengar. Permasalahan yang datang ketika
guru menjelaskan konsep bentuk molekul dengan metode ceramah dan hanya
menggunakan papan tulis sebagai media untuk menggambar bentuk molekul secara
satu dimensi ternyata banyak anak yang belum mampu memahami bentuk molekul
tersebut secara tiga dimensi. Contoh permasalan tersebut adalah siswa tidak dapat
membedakan bentuk molekul segi tiga planar dengan segi tiga pyramid, karena
dalam gambar satu dimensi bentuk molekul segitiga planar dan segitiga pyramid

8
sangat mirip apalagi jika guru yang menggambar tidak menguasai tekhnik
menggambar tiga dimensi.
Untuk membantu siswa memahami konsep bentuk molekul dibutuhkan alat peraga
yang disebut molymod. Hanya saja molymod jarang disediakan oleh sekolah dengan
berbagai pertimbangan. Menyiasati hal tersebut maka dapat digunakan molymod
sederhana yang dibuat dengan bahan yang ada di sekitar sekolah. SMAN I Mancak
adalah sekolah yang terdapat di pedesaan dengan tekstur tanah merah yang banyak
mengandung tanah liat. Dengan bahan tanah liat yang melimpah ini molymod dapat
dibuat sebagai alternative alat peraga bentuk molekul. Melalui molymod tanah liat ini
diharapkan dapat membantu siswa meningkatkan pemahamannya tentang konsep
bentuk molekul

Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana upaya untuk meningkatkan
pemahaman siswa kelas XI IPA semester ganjil SMAN 1 Mancak tahun pelajaran
2009/2010 terhadap konsep bentuk molekul?”
Untuk memecahkan masalah tersebut, maka dalam pembelajaran kimia pada konsep
bentuk molekul harus menggunakan alat peraga. Penggunaan alat peraga dipilih
karena pada dasarnya siswa kesulitan membayangkan dan mengapresiasikan suatu
bentuk molekul yang bersifat abstrak menjadi lebih nyata. Kesulitan siswa semakin
tinggi ketika mereka harus menghubungkan rumus-rumus penentuan bentuk suatu
molekul kemudian menggambarkannya.
Dengan penggunaan alat peraga berupa molymod sederhana dari tanah liat
diharapkan dapat membantu siswa memahami istilah-istilah bentuk suatu molekul,
misalnya linier, trigonal piramida, trigonal planar, tetrahedral, angular, trigonal
bipiramida, tetrahedral terdistorsi, bentuk T, dan lain-lain.
Metode pembelajaran menggunakan metode ceramah atau diskusi informasi. Media
pembelajaran yang digunakan adalah alat peraga molymod tanah liat. Langkah-
langkah pembelajaran meliputi sebagai berikut:
1. Setiap siklus terdiri dari tiga pertemuan. Pertemuan pertama dan kedua
merupakan proses pembelajaran sedangkan pertemuan ketiga digunakan untuk
evaluasi.
2. Proses pembelajaran dilakukan dengan cara berkelompok, setiap kelompok terdiri
atas 4 orang. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya.
3. Pada tahap evaluasi, siswa mengerjakan soal tes akhir yang berfungsi untuk
mengukur sejauh mana siswa memahami konsep yang diberikan

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menumbuhkan kreativitas guru dan siswa
dalam membuat alat peraga
Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui
penggunaan molymod dari tanah liat dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep bentuk molekul pada mata pelajaran kimia kelas XI IPA semester ganjil tahun
pelajaran 2009/2010

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharap dapat bermanfaat untuk:
1. Siswa dapat meningkatkan pemahaman terhadap konsep teoritis, bersifat abstrak
dan informatif melalui alat peraga.
2. Guru memiliki tambahan variasi alat peraga sederhana dalam pembelajaran kimia
dan dapat menambah kereativitasnya dalam pembuatan alat peraga.
3. SMAN 1 Mancak dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan
pertimbangan dalam menambah khasanah pengetahuan tentang media
pendukung kegiatan pembelajaran

9
4. Peneliti dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai pendukung pemikiran
tentang penelitian pendidikan untuk mengembangkan metode dan media
pembelajaran

Hipotesis Tindakan
Hipotesis yang diajukan dalam proposal penelitian ini adalah:
“ Melalui penggunaan molymod dari tanah liat dapat meningkatkan pemahaman
siswa tentang konsep bentuk molekul pada mata pelajaran kimia kelas XI IPA
semester ganjil tahun peajaran 2009/2010 “

5. Tinjauan Pustaka.
Tinjauan pustaka biasanya hanya ada pada laporan penelitian seperti
skripsi, thesis, dan disertasi. Pada artikel penelitian, biasanya tidak ada
bagian khusus tinjauan pustaka tetapi pustaka yang dirujuk akan
terintegrasi pada pendahuluan dan pembahasan. Beberapa perguruan
tinggi telah memperbolehkan penempatan tinjauan pustaka yang
terintegrasi pada pendahuluan dan pembahasan.

Literatur yang dirujuk pada pendahuluan berfungsi sebagai:


a. tinjauan atas perkembangan penelitian,
b. tinjauan atas penelitian yang telah dilakukan orang lain,
c. justifikasi mengenai pentingnya melakukan penelitan
d. menjelaskan dan memperkuat alasan pemilihan metode penelitian
yang digunakan

Sedangkan literatur yang dirujuk pada pembahasan berfungsi sebagai:


a. pembanding atas hasil yang diperoleh
b. menjelaskan beberapa fenomena/hasil yang ditemukan

6. Cara Penulisan Kutipan dan Sumber Kutipan


Terdapat berbagai cara untuk menuliskan kutipan dan sumber kutipan di
dalam karya ilmiah. Sejumlah contoh yang dipaparkan berikut ini
memperlihatkan penggunaan teknik penulisan kutipan yang sesuai
dengan sifat dan panjangnya informasi yang dikutip.

Sternberg (1984:41) mengemukakan bahwa “In Piaget’s theory,


children’s intellectual functioning is represented in terms of symbolic.”

Dari beberapa penelitian yang mengkaji pendekatan atau model


pembelajaran berbasis konstruktivisme, yakni antara lain Sigit (2004),
Sumari (2004), Rahayu (2004), dan Fajaroh (2004), ditemukan bahwa
penerapan strategi ini berimplikasi positif baik terhadap kualitas proses
maupun hasil pembelajaran, yang ditunjukkan oleh meningkatnya
motivasi, keaktifan, dan hasil belajar.

10
Sesuai dengan pendapat Thiele dan Treagust (1994:228), penggunaan
analogi dalam buku pelajaran kimia cenderung menggambarkan struktur
submikroskopik untuk mengilustrasikan proses tidak terlihat yang terjadi
pada tingkat molekuler. Sedangkan penggunaan penjelasan analogis
yang tidak tepat dapat menimbulkan miskonsepsi pada siswa (Rahayu,
2003).

Menurut hasil riset para pakar pendidikan, salah satu pendekatan dan
teknik pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip konstruktivistik
adalah penggunaan analogi dan model (Trowbridge & Bybee, 1996,
dalam Rahayu, 2001:6).

Shapiro, Curtis, dan Reigeluth (dalam Thiele dan Treagust, 1991) juga
mengungkapkan bahwa penggunaan analogi menunjukkan proses
visualisasi yang penting dalam pikiran siswa dan pada akhirnya akan
menghasilkan efektivitas belajar yang tinggi.

Penelitian tentang keefektifan penggunaan analogi dalam bidang


pengajaran kimia yang dilakukan di Indonesia, yaitu antara lain oleh
Sihabuddin (1995), Wasilah (2001), Masruri (2002), dan Zulfia (2002),
juga memberikan hasil yang positif.

Thomson dan Melancon (1987:1233) mencatat bahwa “Educators have


come to realize that teaching critical thinking skills is an essential school
function”.

Beberapa penelitian tentang keefektifan penggunaan analogi dalam


bidang kimia di Indonesia (Sihabudin, 1995; Wasilah, 2001; Masruri,
2002; dan Zulfia, 2002) memberikan hasil yang positif.

Sulistiana dan Rahayu (2005) mengemukakan bahwa:

Penjelasan analogis yang dibuat penulis buku pelajaran belum


tentu tepat untuk menjelaskan konsep target sehingga
dimungkinkan dapat menimbulkan kesalahan konsep pada siswa,
maka guru harus selektif dalam memilih penjelasan analogis yang
akan digunakan dalam pembelajaran.

“ … terdapat tujuh macam penjelasan analogis pada buku pelajaran


yang dikaji tidak tepat dalam menjelaskan konsep target, sehigga penulis
buku harus lebih selektif dalam menggunakan penjelasan analogis”
(Sulistiana dan Rahayu, 2005).

Pandangan yang sama dinyatakan oleh Linn (1987) bahwa:

Report to US National Science Board, Educating Americans for


21st Century, revealed that the instruction students receive in
science does not prepared them to cope with the problems they

11
will face and argued that students need to learn the “new
basics”—the thinking skills required for choosing among new
medical treatments, for example, or pursuing careers in
technologically rich environments, or investing wisely.

Glynn (1991:23) merumuskan pengertian analogi sebagai proses


mengidentifikasi kemiripan antara dua buah konsep, yaitu konsep yang
familiar disebut analog, dan konsep yang kurang familiar disebut target.

Menurut hasil riset para pakar pendidikan, salah satu pendekatan dan
teknik pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip konstruktivistik
adalah penggunaan analogi dan model (Trowbridge & Bybee, 1996)

7. Metode Penelitian.
Metode Penelitian berisi paparan rinci tentang bagaimana penelitian
dilakukan, yang meliputi desain penelitian, subyek penelitian, alat
pengumpul data (termasuk keterangan bagaimana dikembangkannya),
teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data yang telah dilakukan
peneliti.

Pada suatu artikel hasil penelitian kimia, bagian ini menguraikan urutan
dan teknik percobaan yang dilakukan. Metode penelitian eksperimen
akan menjadi rujukan bagi orang lain dalam membandingkan hasil
yang diperoleh. Seringkali pembaca hanya akan merujuk bagian
metode penelitian jika menemukan hasil yang menarik atau ganjil.

8. Hasil Penelitian.
Bagian ini menampilkan data yang diperoleh pada percobaan yang telah
dilakukan. Semua data yang ditampilkan harus berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan. Jika pembaca menemukan hasil yang menarik
atau ganjil, kemungkinan besar dia akan mengecek prosedur perlakuan
yang dilakukan dan dijelaskan. Pada kebanyakan kasus urutan hasil
harus diuraikan sejalan dengan urutan perlakuan yang dilakukan.

Apabila diperlukan hasil pengolahan data secara statistik juga


ditampilkan pada bagian ini. Hanya data yang relevan dan mendukung
untuk penarikan kesimpulan yang ditampilkan. Untuk memperjelas dan
merangkum informasi dapat digunakan persamaan, gambar/grafik, dan
tabel. Gambar atau grafik akan lebih jelas dipahami dibandingkan
dengan teks untuk menunjukan trend, perbandingan, dan hubungan
antar variabel. Trend (pengaruh suatu variabel) misalnya, dapat
ditunjukkan dalam bentuk grafik garis (line graphs). Sedangkan diagram
batang (bar graph) sangat berguna untuk menunjukan nilai
perbandingan. Pada beberapa kasus hasil berupa foto akan membantu
memperjelas hasil yang ditampilkan.

12
Tabel digunakan jika data tidak bisa ditampilkan secara jelas dalam
bentuk narasi. Data pada tabel harus menjadi pelengkap tetapi tidak
menduplikasi informasi yang sudah tertuang pada teks atau grafik.

Hasil Penelitian
Peningkatan Penguasaan Konsep
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa secara umum
siswa mengalami peningkatan penguasaan konsep dengan nilai N-
Gain sebesar 0,48. Terhadap peningkatan tersebut dilakukan uji
perbandingan dua rata-rata pre-tes dan pos-tes dengan menggunakan
uji t pada program SPSS 15.0. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai
taraf signifikansi 0,000 < taraf nyata 0,05. berdasarkan hal ini dapat
disimpulkan bahwa nilai pre-tes dan pos-tes berbeda secara signifikan.

Pembelajaran Sifat Koligatif Larutan ini terdiri dari 8 label konsep.


Gambar 1 menunjukkan bahwa peningkatan penguasaan konsep
terjadi pada semua label konsep. Peningkatan penguasaan konsep
tertinggi terjadi pada konsep Tekanan Uap dengan nilai N-Gain 0,63,
sedangkan peningkatan yang terendah terjadi pada konsep Kenaikan
Titik Didih Larutan dengan nilai N-Gain 0,32.

Keterangan:
1. Tekanan Uap
2. Penurunan Tekanan Uap
3. Titik Didih
4. Kenaikan Titik Didih Larutan
5. Penurunan Titik Beku Larutan
6. Penurunan Titik Beku Molal (Kf)
7. Diagram Fasa
8. Sifat Koligatif Larutan

Gambar 3. Grafik Peningkatan Penguasaan Konsep

Tampilan gambar, grafik dan tabel merupakan bagian penting dari bab
hasil penelitian. Berikut beberapa tips untuk mengoptimalkan tampilan
grafik:
a. Buat skala panjang, lebar, ukuran huruf, simbol dan garis secara
proporsional
b. Buat ilustrasi secara sederhana dan jelas
c. Gunakan kata-kata seminimal mungkin
d. Beri label sumbu dengan parameter yang diukur dan tempatkan
satuan dalam kurung, gunakan huruf besar untuk huruf pertama
setiap kata.

9. Pembahasan.
Tujuan dari penulisan diskusi adalah untuk menginterpretasi dan
membandingkan hasil penelitian yang diperoleh. Pembandingan

13
hasil dapat dilakukan terhadap hasil penelitian orang lain atau (bila
relevan) dengan hasil penulis sendiri. Perbandingan dengan hasil
penelitian orang lain, ditandai dengan mengutip pustakanya. Dengan
cara ini dapat ditunjukkan aspek kebaruan penelitian yang dilakukan.

Walaupun esensi pembahasan sangat tergantung pada topik yang


dibahas dan masalah yang muncul, beberapa tips berikut dapat
digunakan:
a. Dalam menuliskan pembahasan harus bersifat objektif, tunjukkan fitur
dan keterbatasan pekerjaan yang dilaporkan
b. Hubungkan hasil yang diperoleh dengan pengetahuan terkini dan
dengan tujuan awal penelitian.
c. Nyatakan apakah masalah yang seharusnya dipecahkan telah
terjawab,
d. Nyatakan pula bentuk sumbangan pengetahuan baru yang diberikan.

10. Kesimpulan dan Rekomendasi.


Penulisan kesimpulan bertujuan untuk menyatukan interpretasi dan
pembahasan hasil ke dalam konteks permasalahan penelitian. Dengan
kata lain, bagian kesimpulan berisi jawaban atas masalah penelitian
yang dituangkan dalam bagian pendahuluan. Tentu saja, kesimpulan
yang di ambil harus dibuat berdasarkan fakta-fakta yang ditemukan.
Bagian rekomendasi atau saran berisi perspektif penulis atas hasil yang
diperoleh untuk ditindaklanjuti pada penelitian berikutnya. Rekomendasi
juga dapat berisi ‘judgement’ penulis tentang prospek aplikasi hasil
penelitian.

D. Penelusuran Artikel Seminar dan Jurnal Ilmiah


Menurut Abdullah, M., (2011) kegiatan penelitian tidak dapat lepas dari
makalah ilmiah yang diterbitkan sejumlah jurnal ilmiah nasional maupun
internasional. Artikel-artikel terbaru yang diterbitkan di sejumlah jurnal
dapat menjadi sumber inspirasi atau sumber topik penelitian baru bagi kita
dan menjadi referensi yang berguna bagi kegiatan penelitian yang sedang
kita jalankan. Namun, tidak semua artikel yang kita butuhkan dapat kita
peroleh dengan mudah. Banyak artikel-artikel yang diterbitkan sejumlah
jurnal ilmiah menerapkan biaya langganan yang tinggi dan tidak semua
institusi di Indonesia maupun individual berlangganan jurnal tersebut.

Jurnal online yang banyak sekali jumlahnya dan berasal dari berbagai
penerbit besar dunia hanya memberikan manfaat sedikit bagi kita yang
tidak berlangganan. Informasi yang dapat kita peroleh hanya sebatas
abstrak. Selebihnya tertutup sama sekali. Dalam kondisi demikian, usaha
yang dapat dilakukan adalah mengontak teman yang sedang melakukan
tugas belajar di luar negeri untuk mendownload dan mengirimkan lewat e-
mail. Namun, jika terlalu sering meminta tolong, tentu kita merasa sungkan.

1. Memanfaatkan Kebaikan Penerbit.

14
Selama penerbitan, kadang para penerbit jurnal berbayar
mengeluarkan nomor atau volume yang dapat didownload secara
gratis. Kapan munculnya edisi gratis tersebut kadang tidak jelas.
Tinggal kita rajin-rajin mengecek website jurnal tersebut secara
berkala.

Untuk mendownload makalah-makalah gratis di atas, kita terlebih


dahulu perlu melakukan registrasi (bagi yang belum pernah melakukan
registrasi). Ketika salah satu makalah dalam daftar di atas di-klik, maka
muncul permintaan untuk memasukkan ID dan password.

2. Sample Copy.
Hampir semua penerbit jurnal komersial, termasuk jurnal yang
berbayar, menyediakan contoh copy jurnal tersebut yang dapat
didownload secara bebas. Makalah-makalah tersebut kadang ada yang
sesuai dengan topik penelitian yang sedang atau akan kita jalankan
sehingga dapat menjadi referensi yang berguna.

Sampel copy tersebut biasanya diperuntukan bagi penulis yang ingin


mengirim makalah di jurnal tersebut. Dengan adanya sample copy,
penulis mengetahui lebih detail format makalah dalam jurnal tersebut,
bagian-bagian makalah, cara penulisan referensi, dan sebagainya.
Dengan adanya sample copy, penulis juga mengetahui dengan detail
cakupan topik yang dicover jurnal tersebut. Walaupun cakupan topik
jurnal sudah disebutkan di homepage jurnal, namun, informasi
biasanya akan lebih detail jika melihat langsung contoh makalah yang
telah terbit, seperti yang tersedia dalam sample copy.

3. Jurnal Gratis (Open Journal).


Salah satu yang bentuk publikasi jurnal yang trend saat ini adalah open
journal. Semua makalah yang diterbitkan di dalam open journal dapat
didownload secara bebas oleh siapa saja. Lalu bagaimana cara
penerbit mendapatkan masukan dana untuk menjalankan jurnal
tersebut. Caranya adalah dengan menerapkan biaya penerbitan yang
cukup tinggi kepada penulis. Secara umum, biaya yang dikenakan
pada penulis untuk tiap halaman cetak jurnal sekitar 80-100 USD. Kita
dapat bayangkan jika kita menerbitkan makalah dengan jumlah
halaman 10 maka biaya yang haris dirogoh untuk biaya publikasi bisa
mencaai 1000 USD atau sekitar Rp 9 juta.

Pendekatan yang dilakukan penerbit Open Journal bertolak belakang


dengan pendekatan yang dilakukan penerbit besar yang sudah ada
seperti Elsevier, Springer, Wiley, dan sebagainya. Pada penerbit ini
umumnya biaya penerbitan nol namun pembaca harus membayar
untuk mendapatkan paper. Jadi pemasukan penerbit berasal dari
pembaca.

4. Pencarian dengan Mesin Google.

15
Google adalah mesin pencari yang sangat luar biasa untuk mencari
informasi apa saja di internet yang tersimpan di server manapun di
seluruh dunia. Saat ini Google merupakan mesin pencari terbaik di
dunia. Kita dapat memanfaatkan Google untuk mencari makalah-
makalah ilmiah atau dokumen lain yang menunjang kegiatan riset kita.

Mari kita mencoba memanfaatkan Google untuk mendapatkan


makalah-makalah ilmiah yang kita butukhan. Termasuk makalah yang
diterbitkan di jurnal yang tidak kita langgan.

5. Mencari di Website Penulis.


Kadang para penulis makalah menyimpan makalah yang
dipublikasikannya di web site institusi. Makalah tersebut mereka
download dari jurnal yang menerbitkan makalahnya. Makalah-makalah
tersebut kadang bisa ditelusuri dengan Google dengan memasukkan
nama penulis paper, laboratorium atau departemen dan universitas
tempat penulis bekerja. Tambahkan kata publication agar pencarian
langsung tertuju ke publikasi mereka.

6. Mencari dengan Google di Situs Publikasi Umum.


Salah satu situs publikasi umum yang menyediakan sejumlah makalah
ilimiah adalah arXiv.org. Situs tersebut menyimpan banyak sekali
makalah yang berkaitan dengan bidang fisika dan atsronomi. Siapa
pun dapan mempublikasi makalah dalam situs tersebut. Makalah yang
sisubmit langsung muncul dalam situs tersebuat tanpa direview.
Kekeliruan apa pun yang berkaitan dengan isi makalah menjadi
tanggung jawab langsung penulis.

Walaupun makalah yang dipublikasikan di arXiv.org tidak melalui


proses review, namun banyak makalah di situ merupakan makalah
yang sangat bermutu. Sebagian makalah telah dipublikasikan di
sejumlah jurnal ilmiah bergengsi. Dengan menggunakan Google, kita
dapat menelusur makalah yang kita butuhkan yang tersimpan dalam
http://arXiv.org.

7. Jurnal Gratis di Open Journal System.


Open Journal System (OJS) (http://pkp.sfu.ca) merupakan satu bagian
yang dikerjakan Public Knowledge Project (PKP) yang didedikasikan
untuk meningkatkan mutu akademik dan manfaat riset bagi publik.
Proyek ini dilakasnakan atas kerja sama Faculty of Education
University of British Columbia, Simon Fraser University Library, School
of Education Stanford University dan Canadian Center for Studies in
Publishing Simon Fraser University. Kolaborasi tersebut bertujuan
bagaimana teknologi baru dapat meningkatkan profesiaonalisme dan
nilai publik dari riset-riset akademik.

Proyek ini didirikan tahun 1998 oleh John Willinsky dari Department of
Language and Literacy Education, Faculty of Education, University of

16
British Columbia. Salah satu informasi penting yang dapat kita ambil
dari PKP ini adalah Open Journal System (OJS). Software OJS di-
sediakan secara gratis dan dapat kita manfaatkan untuk mengonline-
kan jurnal yang kita kelola. Dari web site PKP tersebut kita bisa
mengakses puluhan jurnal gratis. Semua jurnal yang terdaftar dalam
OJS harus dapat didownload isinya secara bebas. Dengan atanya
puluhan jurnal dari berbagai bidang ilmu tersebut maka kita seharusnya
tidak terlalu kesulitan mendapatkan referensi yang dibutuhkan dalam
kegiatan pengajaran maupun riset.

8. Kontak Penulis.
Misalkan dengan sejumlah teknik yang diuraikan sebelumnya kita
belum berhasil mendapatkan makalah yang kita inginkan. Adakah cara
lain? Cara lain yang masih mungkin dilakukan adalah dengan
mengontak penulis. Kita mengirim e-mail ke corresponding author dari
makalah tersebut dan meminta dikirimi reprint, proof, atau draft dari
makalah mereka yang sudah diterbitkan di jurnal. Umumnya, pada
penulis akan mengirimkan apa yang kita minta, karena tampaknya ini
sudah termasuk etika riset yang dipegang para peneliti dunia. Kalau
para penulisnya sibuk, biasanya mereka meminta bantuan
sekertarisnya untuk mengirimkan makalah tersebut, baik melalui pos
udara atau lewat e-mail.

Hal yang penting kita ketahui adalah mencari tahu alamat lengkap dari
penulis. Juga jangan lupa mendapatkan judul makalah yang dinginkan,
jurnal yang menerbitkannya, volume, nomor, halaman, dan tahun
penerbitan. Untuk mengetahui informasi tersebut, kita masuk ke situs
jurnal yang menerbitkan makalah yang kita cari tersebut. Dengan men-
klik daftar isi maka abstrak makalah, lengkap dengan judul, nama
penulis dan institusi penulis muncul di situ. Biasanya pada abstrak ini
pun tertera alamat e-mail penulis. Gunakan alamat e-mail tersebut
untuk meminta paper tersebut ke penulis.

E. Dari Mana Kita Mulai Menulis


Menurut Abdullah, M., (2011), yang sering menjadi persoalan dalam
penulisan makalah adalah bagian mana dulu yang harus kita tulis.
Meskipun telah berada beberapa jam di depan meja atau komputer, kadang
belum sedikit pun ide yang tertulis. Banyak orang memulai menulis
makalah beradasarkan urutan yang muncul di makalah: mulai dari judul,
kemudian abstrak, kemudian pendahuluan, dan seterusnya, hingga terakhir
kesimpulan.

Urutan yang muncul di artikel tidak sama dengan urutan penulisan artikel.
Mulailah menulis dari yang paling mudah. Dengan cara demikian maka kita
akan segera melihat bahwa jumlah materi yang kita tulis akan bertambah
cukup cepat dan kita tidak merasa terbebani. Kita akan terbebani kalau
sudah menghabiskan waktu sekian jam namun hasil tulisan kita tidak
signifikan. Sebaliknya, kita akan merasa enjoy jika dalam waktu singkat kita

17
sudah menulis banyak. Dan ini hanya bisa dicapai jika kita tulis makalah
dari bagian yang paling mudah.

Berdasarkan pengalaman, alur pikir menuliskan artikel yang paling mudah


sebagai berikut.
1) Metode Penelitian
2) Hasil Penelitian
3) Pembahasan
4) Kesimpulan
5) Pendahuluan
6) Daftar Pustaka
7) Abstrak
8) Judul

Metode penelitian ditempatkan pada urutan pertama yang ditulis karena


bagian ini merupakan apa-apa yang kita lakukan selama penelitian. Karena
merupakan apa yang kita lakukan, jelas bagian tersebut akan sangat
mudah kita tulis. Tinggal kita menyarikan dalam bentuk narasi yang tepat
dan lengkap.

Hasil penelitian adalah yang termudah kedua yang dapat kita tulis. Hasil
penelitian adalah hasil yang kita peroleh selama melakukan penelitian.
Semua informasi ada di kita sehingga seyogyanya menjadi mudah untuk
ditulis. Dalam melakukan penelitian, tentu banyak sekali hasil yang kita
peroleh. Namun tidak semuanya harus ditampilkan dalam makalah. Kita
menampilkan hasil-hasil yang utama saja yang menjadi wakil dari tujuan
besar penelitian kita.

Pembahasan adalah analisis atas hasil yang kita amati. Jadi bisa lebih
mudah ditulis. Pada bagian pembahasan kita mengemukan sejumlah
argument untuk menguatkan hasil yang kita peroleh sehingga dapat
diterima sebagai kebenaran ilmiah. Di sini perlu kajian yang komprehensif
tentang makalah-makalah yang sudah terbit sebelumnya. Dan kempuan
mendapatkan makalah-makalah yang terbit di sejumlah jurnal internasional
menjadi penting.

Jika hasil Anda yang berbeda dengan hasil orang lain, Anda perlu
menjelaskan mengapa. Jangan menyalahkan hasil Anda karena berbeda
dengan hasil orang. Selama prosedur yang Anda tempuh benar, maka hasil
Anda itu benar. Perbedaan dengan orang lain mungkin karena ada
prosedur yang berbeda. Perbedaan dengan hasil orang sebelumnya
kadang disambut gembira oleh para peneliti, karena siapa tau perbedaan
tersebut merupakan penemuan baru. Tinggal bagaimana member argumen
agar hasi tersebut dapat diterima komunitas ilmiah.

Bagian berikutnya yang mudah ditulis adalan kesimpulan. Bagian ini berisi
ringkasan hasil-hasil signifikan yang dicapai dalam penelitian ini.
Kesimpulan pada dasarnya adalah ringkasan dari hasil penelitian. Dengan

18
demikian, berdasarkan bagian hasil penelitian yang telah ditulis maka kita
dengan mudah menulis kesimpulan. Namun, bisa saja hasil yang diperoleh
sangat banyak. Dalam menulis kesimpulan, tuliskan hasil yang paling
menonjol yang merupakan breakthrough penelitian Anda. Dengan kata lain,
tampilkan hasil yang paling luar biasa yang membuat orang lain menilai
bahwa karya Anda sangat luar biasa. Tampilkan hasil yang berbeda dengan
orang-orang sebelumnya.

Bagian berikutnya yang ditulis adalah pendahuluan. Setelah mengetahui


susunan pendahuluan, sebenarnya kita menjadi cukup mudah menulis
pendahuluan. Komponen pertama pendahuluan berisi apa yang menarik
dengan penelitian yang Anda lakukan. Untuk menulis bagian ini Anda
cukup mencari sejumlah makalah topik yang sama yang diterbitkan di
sejumlah jurnal internasional. Anda baca pendahuluan makalah-makalah
tersebut yang juga berisi pernyataan menariknya topik yang dikaji. Anda
tinggal menyari ulang tulisan dalam makalah-makalah yang Anda baca
dalam kalimat-kalimat Anda sendiri. Yang penting ide atau maknanya Anda
tangkap, kemudian Anda tulis ulang dengan kalimat Anda. Tetapi jangan
lupa mencantumkan referensinya. Karena makalah di makalah orang
tersebut memuat pula referensi yang dikutip, ketika Anda menulis ulang
dengan kalimat Anda sendiri, Anda kutuip saja referensi yang sama selama
idenya sama dengan kalimat di makalah orang yang Anda baca. Bagian ini
juga dapat Anda peroleh dari judul makalah orang sebelumnya. Ketika
Anda menemukan ada makalah yang judulnya menyekatan “menariknya”
topik riset yang sedang Anda kerjakan, Anda jelaskan ulang judul tersebut
lalu refer makalah tersebut.

Bagian pendahuluan juga Anda sarikan dari sejumlah makalah terbaru


yang menjelaskan status terkini riset di topik sebelumnya. Di bagian
Pendahuluan makalah-makalah tersebut selalu terdapat penjelasan status
terbaru riset tersebut. Tinggal Anda tulis ulang dan jangan lupa merujuk
referensi yang ada.

Lalu Anda kemukanan hipotesis. Anda atur hipotesis edemikian rupa


sehingga apa yang telah Anda tulis di kesimpulan merupakan jawaban atas
hipotesis Anda. Jadi di sini, masalah ditulis sehingga dijawab oleh
kesimpulan Anda. Dalam istilah lain, Anda atur hipotesis Anda sehingga
klop dengan kesimpulan yang sudah ditulis.

Untuk bagian agenda, Anda juga mengatur sehingga sesuai dengan


metodologi penelitian yang telah Anda tulis. Jadi tampak di sini bahwa,
walaupun pendahuluan muncul di awal makalah, namun kita tulis lebih
akhir supaya isi pendahuluan cocok dengan metodologi penelitian, hasil,
pembahasa\n, dan kesimpulan. Kalau Anda menulis hipotesis serta agenda
sebelum menulis bagian berikutnya, dikhawatirkan hipotesis maupun
agenda Anda terlalu sempit atau terlalu luas sehingga tidak terjawab di
bagian-bagian berikutnya. Hal ini dapat diibaratkan kita dari Jakarta ingin
ke Surabaya. Kita harus menenrukan dulu kapan hari apa dan jam berapa

19
harus berada di Surabaya. Dengan demikian kita atur jam berapa
berangkat dari Jakarta dan menggunakan angkutan apa. Jangan kita
tetantukan dulu jam berapa dan menggunakan apa dari Jakarta, karena
khawatir tiba di Surabaya tidak sesuai dengan apa yang diinginkan di
Surabaya. Tentang penutup atau implikasi dari penelitian Anda, Anda bisa
mereka-reka sendiri sesuatu implikasi yang logis

Setelah pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, dan kesimpulan, maka


semua badan makalah Anda sudah selesai ditulis. Tinggal Anda
melengkapi referensi. Jadi bagian berikutnya yang dapat Anda tulis dengan
mudah adalag daftar pustaka. Format Daftar Pustaka harus
menyesuaiakan dengan format referensi jurnal di mana Anda akan
mengirim artikel Anda. Untuk mudahnya, Anda usahakan mendapat satu
artikel dari jurnal yang Anda tuju, lalu ikuti cara penulisan refrensinya. Cara
penulisan tersebut termasuk bagaimana merefer di teks dan bagaimana
menulis daftar makalah di bagian pustaka. Hal ini harusnya mudah
dilakukan. Tetapi seringkali kita tidak sabar. Kadang kita menulis daftar
pustaka asal-asalan.

Bagian berikutnya yang ditulis adalah Abstract. Abstract adalah ringkasan


metode (apa yang dilakukan) dan hasil (apa yang dihasilkan). Bisa juga
ditambah satu atau dua kalimat pendahuluan yang menyatakan pentingnya
topik penelitian Anda. Untuk ringkasan metode, Anda jelaskan secara
umum saja, tidak perlu sampai detail apa bahan yang digunakan, berapa
jumlah bahan yang digunakan, dan lain-lain.

Bagian apa yang dihasilkan bisa dikembangkan dari isi kesimpulan. Dan
memang bagian ini sangat mirip dengan bagian kesimpulan. Bahkan
banyak penulis menulis ulang bagian kesimpulan di sini. Namun Anda bisa
kembangkan sedikit lebih luas agar Abstract Anda menjadi lebih informatif.

Bagian penutup dapat Anda tambahkan implikasi dari hasil Anda. Bagian ini
mirip dengan bagian penutup pada pendahuluan. Tinggal Anda tulis ulang,
atau Anda copy saja bagian implikasi pendahuluan tersebut. Tetapi
usahakan jangan lebih dari satu kalimat.

Bagian yang paling akhir yang Anda tulis adalah judul. Sesuai dengan
fungsinya, judul adalah abstraksi tertinggi suatu makalah. Judul adalah
ringkasan yang paling ringkas dari makalah. Judul adalah nama sebuah
makalah. Ini dapat Anda tulis setelah merenung cukup mendalam. Kira-kira
apa ‘nama” makalah tersebut sehingga cukup informatif bagi pembaca
yang tetap memperlihatkan kekuatan riset Anda.

F. Kaidah Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar dalam Menulis Artikel
Ilmiah

1. Cara Menulis Angka dan Singkatan


Angka ditulis dengan kata-kata jika angka tersebut kurang dari 10.

20
Angka ditulis dengan angka Arab jika angka tersebut 10 atau lebih besar.

2. Cara Menulis Daftar Pustaka

Jika sumbernya berupa Buku:

Yulaelawati, E. (2004). Kurikulum dan Pembelajaran: Filosofi, Teori, dan


Aplikasi. Bandung: Pakar Raya Pustaka.

Supranata, S. dan Hatta, M. (2004). Penilaian Portofolio. Bandung:


Rosda Karya.

DePorter, B., Reardon, M., dan Singer-Nourie, S. (2000). Quantum


Teaching (Terjemahan A. NilAndari). Bandung: Mizan Pustaka.

Cowd, M. A. (1991). Kimia Polimer (Terjemahan H. Firman). Bandung:


Penerbit ITB.

Shulman, L. S. (1994). “Paradigms and Research Programs in the Study


of Teaching: A Contemporary Perspective”, dalam Wittrock, M. C.
(1994), Handbook of Research on Teaching. New York:
Macmillan Publishing.

Jika sumbernya berupa jurnal:

Sotheeswaran, S. (1992). “Herbal Medicine: The Scientific Evidence”.


Journal of Chemical Education. 69(6), 444-446.

Gaduh, A. B. (2000). “Pendidikan di Indonesia Sebelum dan Semasa


Krisis”. Analisis CSIS. 29(3), 322-339.

Banerjee, A. C. (1991). “Misconceptions of Students and Teachers in


Chemical Education”. International Journal of Science Education.
13(4), 487-494.

Hayashi, M. et al. (1991). “High-Temperature Superconductivity as A


Student Experiment”. The Journal of Science Education in
Japan. 15(3), 171-185.

Jika sumbernya berupa skripsi, tesis, atau disertasi:

Suma, K. (2003). Pembekalan Kemampuan Fisika bagi Calon Guru


Melalui Mata Kuliah Fisika Dasar. Disertasi Doktor pada PPS
Universitas Pendidikan Indonesia, tidak diterbitkan.

Hendrawan, I. (2004). Statistical Test of Item Response Models: Power


and Rubustness. Disertasi Doktor pada University of Twente.

21
Enschede: Nederlands Organisatie voor Wetenschappelijk
Onderzoek.

Jika sumbernya berupa publikasi instansi birokrasi:

Pusat Kurikulum. (2003). Standar Kompetensi Mata Pelajaran Kimia


SMA & MA. Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Pendidikan Menengah Umum. (2003). Pedoman Khusus


Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata Pelajaran Kimia.
Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Proyek Peningkatan Alat-Alat IPA dan PKG. (1995). Study of
Dissemination Planning of PKG/SPKG Program (Model A, B, C):
Final Report. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Jika sumbernya berupa makalah:

Firman, H. (2001). “Kimia Aplikatif: Seberapa jauh Perlu Tercakup dalam


Kurikulum SMA?”. Makalah pada Seminar Pendidikan Kimia,
EXPO Kimia 2001 HMK UPI.

Firman, H. (2005). “Pengaruh Kegiatan Piloting dalam Peningkatan


Profesionaisme Guru Sains”, dalam M. A. Karim et al (eds),
Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pembelajarannya.
Malang: Univesitas Negeri Malang.

Jika sumbernya berupa surat kabar:

Yuliarto, B. (2003). “Teknologi Nano sebagai Teknologi Masa Depan”.


Kompas (29 September 2005).

Jika sumbernya dari internet:


Li, H. dan Selvaduray, G. (2005). Ellingham Diagram Web Project
[Online]. Tersedia: http://www.engr.sjsu.edu/ellingham/ [8
Oktober 2005].
Labudde, P., Gerber, B., dan Knierim, B. (2003). Integrated Science in A
Constructivist Oriented Approach: Between Vision and Reality
[Online]. Tersedia:
http://www1.phys.uu.nl/esera2003/programme/ [8 Oktober 2005].

3. Kesalahan Umum Penulisan

Pustaka
Dodd J. S. (ed) (1997) The ACS Style Guide; A Manual for Authors and
Editors, Washington DC: American Chemical Society

Purdue University Online Writing Lab, General Writing Concerns [Online)

22
Tersedia: [http://owl.english.purdue.edu/handouts/general] [9 Oktober
2005]

Abdullah, M. (2011) Tuntunan Praktis Menulis Makalah Untuk Jurnal


Ilmiah Internasional, Bandung: ITB.)

23

Anda mungkin juga menyukai