ASPEK PERTANYAAN
1
tentang bagaimana yang seharusnya a. Keharmonisan diri Pribadi.
dilakukan untuk dapat menyesuaikan diri Merupakan kemampuan individu untuk
dalam kehidupan bermasyarakat. menerima keadaan dirinya.
2. Bagi masyarakat setempat b. Kemampuan mengatasi
Bagi masyarakat setempat dapat ketegangan. Merupakan kemampuan
dijadikan bahan pelajaran yang berarti seseorang dalam menghadapi konflik dan
dalam rangka menghadapi para frustasi sehingga mampu memenuhi
narapidana yang sedang mengalami kebutuhan dirinya tanpa tekanan emosi yang
proses penyesuaian diri dalam kehidupan berarti.
bermasyarakat. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
3. Bagi penelitian yang lain penyesuaian diri
Bagi penelitian yang lain Kartono (1989) berpendapat bahwa
diharapkan sebagai masukan dan bahan faktor-faktor yang mempengaruhi
literatur agar penelitian yang akan datang penyesuaian diri dalam kehidupan
lebih lengkap dan dapat menambah bermasyarakat adalah sebagai berikut :
referensi dalam rangka mengembangkan a. Kondisi dan konstitusi fisik,
ilmu pengetahuan yang telah dipelajari. terdiri dari sistem kelenjar, sistem otot dan
kesehatan (dalam keadaan sakit/sehat).
b. Kematangan taraf pertumbuhan
BAB II dan perkembangan, terutama faktor
LANDASAN TEORI intelektual, kematangan sosial dan moral
serta kematangan emosional.
A. Penyesuaian Diri c. Determinan psikologis, yang
berupa pengalaman-pengalaman trauma,
1. Pengertian situasi-situasi dan kesulitan-kesulitan belajar,
Penyesuaian diri merupakan salah kebiasaan penentuan diri (self determinan),
satu persyaratan penting bagi terciptanya prustasi, konflik dan saat-saat krisis.
kesehatan jiwa/mental individu. Banyak d. Kondisi lingkungan dan alam
individu yang menderita dan tidak mampu sekitar, seperti keluarga, sekolah,
mencapai kebahagiaan dalam hidupnya, karena lingkungan kerja dan teman-teman
ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan pergaulan.
diri, baik dengan kehidupan keluarga, sekolah, e. Faktor adat istiadat, norma-
pekerjaan dan dalam masyarakat pada norma sosial, religi dan kebudayaan.
umumnya. Tidak jarang pula ditemui bahwa 4. Penyesuaian diri yang sehat.
orang-orang mengalami stres dan depresi Fahmi (1982) mengemukakan
disebabkan oleh kegagalan mereka untuk penyesuaian diri yang sehat meliputi :
melakukan penyesaian diri dengan kondisi a. Ketenangan jiwa. Seseorang yang
yang penuh tekanan. dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
Pengertian penyesuaian diri akan merasakan ketenangan dalam jiwanya,
menurut Fahmi (1983) adalah proses sebab individu tidak menemukan kendala-
dinamika yang bertujuan untuk mengubah kendala yang membertakan hati saat
perilaku individu agar terjadi hubungan yang menyatu dengan lingkungan.
lebih sesuai dengan diri dan lingkungan b. Kemampuan bekerja. Individu
tersebut yang meliputi lingkungan alami, mampu melaksanakan tugas yang
lingkungan sosial dan lingkungan kejiwaan dibebankan dan memilih pekerjaan yang
dari individu. diawali taraf kesukarannya sedang,
2. Aspek-aspek Penyesuaian Diri kemudian baru mengerjakan tugas yang sulit.
Menurut Schneiders (dalam c. Konsep jasmani. Dalam diri
Damayanti, 2002) aspek-aspek penyesuaian individu tertanam konsep jasmani yang
diri meliputi hal–hal berikut ini : sehat, sejangan jasmani yang sehat segala
2
tindakan atau perilaku dapat dilakukan kesehatan jiwa seseorang. Menurut Kartono
dengan baik pula. (1989) untuk dapat memperhatikan diri
d. Konsep diri (Self concept). Konsep dalam kondisi mental, yang bertingkah laku
diri sebagai inti dari pola kepribadian akan secara terintrogasi, teratrur, efisien dan tepat
menentukan perilaku individu dalam untuk memecahkan segala problematika
menghadapi permasalahan hidupnya, karena hidupnya dan mengatasi ketegangan-
konsep diri merupakan internal frame of ketegangan hidupnya.
reference yang akan menjadi awal perilaku.
e. Penerimaan terhadap diri dan B. Narapidana
orang lain. Individu dapat menerima
keberadaan orang lain dengan segala 1. Pengertian
kelemahan dan kelebihan orang tersebut. Menurut Sudarta (1984) narapidana
f. Membuat tujuan-tujuan riil. Dalam adalah orang atau individu yang sudah
menentukan tujuan individu lebih diputus pidana dan menjalani hukuman di
berorientasi ke depan. Individu mempunyai lembaga pemasyarakatan, sebelum menjadi
tujuan dan cara-cara tertentu dalam narapidana maka seseorang melalui proses
melaksanakan tugas sehingga pekerjaan yang sebagai tersangka kemudian terdakwa
dilakukan dapat berkembang menjadi lebih apabila pelaku kejahatan disidangkan di
baik. pengadilan, baru dikatakan sebagai terpidana
g. Kemampuan mengendalikan diri yaitu orang yang melakukan kejahatan sudah
dan memikul tanggung jawab. Individu terbukti bersalah dan sudah diputus oleh
mampu menahan sikap untuk tidak sidang dan dipidana.
melakukan tindakan yang merugikan dan 2. Mantan Narapidana
mampu melaksanakan tugas yang Seseorang narapidana dijatuhi
dibebankan kepadanya. hukuman karena telah melakukan tindak
h. Mampu membuat hubungan yang kejahatan dan telah melanggar hukum,
didasarkan atas rasa saling mempercayai. kejahatan merupakan bentuk tingkah laku
Rasa percaya dalam diri individu merupakan yang bertentangan dengan moral
awal untuk menjalin hubungan dengan kemanusiaan (immoral), merugikan
anggota masyarakat dan individu tidak masyarakat, asosiasi sifatnya melangar
menyalahgunakan kepercayaan masyarakat. hukum serta undang-undang pidana dan
i. Perasaan bahagia. Kegiatan yang merupakan salah satu bentuk perilaku
dilakukan individu berorientasi pada menyimpang.
pencapaian kesenangan dan ketenangan jiwa 3. Kejahatan Menurut Pandangan
diri pribadi dan orang lain. Psikologis
5. Penyesuaian Diri yang Terganggu Individu yang melakukan kejahatan
Penyesuaian diri seseorang juga bisa disebabkan oleh adanya mental
terhadap lingkungannya tidak selamannya disorder, penyakit mental disorder disebut
berhasil dengan baik. Kadang-kadang akan sebagai Psychopathy atau anti sosial
mengalami kegagalan atau terganggu oleh personality, suatu kepribadian yang ditandai
suatu sebab. Manifestasi dari kesulitan oleh suatu ketidak mampuan belajar belajar
penyesuaian diri dan sosial biasanya akan dari pengalaman kurang kehangatan atau
mengganggu keseimbangan individu keramahan, dan tidak merasa bersalah.
(Melchati, 1987). 4. Faktor-faktor yang Menyebabkan
Daradjat (1990) mengemukakan Munculnya Kriminalitas
bahwa individu yang tidak dapat Menurut Abdulsyani (1987) faktor-
menyesuaikan diri dengan baik akan faktor yang menyebabkan timbulnya
mengalami hambatan seperti timbul rasa kriminalitas di bagi atas dua bagian yakni
kecewa, frustasi, tidak dapat menghadapi yang bersumber dari diri dalam individu
masalah dengan baik, bahkan mengganggu
3
(intern) dan yang bersumber dari luar diri di lingkungan sekolah, kerja dsb, mereka
individu (ekstern). mengatasi masalah tersebut dengan cara
menyalahgunakan narkotik, psykotropika
C. Narkoba maupun minuman keras yang dilakukan
1. Pengertian untuk menutupi kekurangan mereka tersebut
Di dalam bahasa Inggris, narkoba sehingga mereka memperoleh apa yang
sering diistilahkan dengan drug, yaitu suatu diinginkan seperti lebih aktif dan berani
zat yang dimasukkan ke dalam tubuh dan 2) Emosional dan mental: Pada
menimbulkan bebrapa efek yang merusak masa-masa ini biasanya mereka ingin lepas
fungsi tubuh manusia (Sukarno, 1991). dari segala aturan-aturan dari orang tua
Adapun pengertian dalam konsensus FKUI mereka. Dan akhirnya sebagai tempat
(2000) yang di maksud narkotika menurut pelarian yaitu dengan menggunakan
UU RI NO 22/1997 adalah zat atau obat baik narkotik, psikotropika dan minuman keras
yang berasal dari tanaman maupun bukan lainnya. Lemahnya mental seseorang akan
tanaman baik sintesis maupun semi sintesis lebih mudah dipengaruhi oleh perbuatan-
yang dapat menyebabkan penurunan atau perbuatan negatif yang akhirnya menjurus ke
perubahan kesadaran, hilangnya rasa, arah penggunaan narkotik, psikotropika dan
mengurangi sampai menghilangkan rasa minuman keras lainnya.
nyeri dan menimbulkan ketergantungan dan
kecanduan. 3. Penyalahgunaan dan Ketergantungan
2. Faktor dan Akibat Narkoba Narkoba
Penyalahgunaan narkotika pada Menurut Joewana (2001)
umumnya disebabkan karena zat-zat tersebut penyalahgunaan narkoba adalah pengguna
menjanjikan sesuatu yang dapat memberikan narkoba dalam jumlah berlebihan, secara
rasa kenikmatan, kenyamanan, kesenangan berkala atau terus menerus, berlangsung
dan ketenangan, walaupun hal itu sebenarnya cukup lama sehingga dapat merugikan
hanya dirasakan secara semu. kesehatan jasmani, mental dan kehidupan
Penyalahgunaan narkoba ada beberapa faktor sosial. Ketergantungan narkoba merupakan
yaitu: suatu keadaan, secara psikis dan kadang-
a. Lingkungan sosial kadang juga secara fisik sebagai akibat dari
1) Motif ingin tahu: di masa remaja interaksi antara organisme hidup dengan
seseoraang lazim mempunyai rasa ingin lalu narkoba, dengan karakteristik tingkah laku
setelah itu ingin mencobanya. misalnya respon menghindari ketidaknyamanan karena
dengan mengenal narkotika, psykotropika menghentikan penggunaannya,WHO
maupun minuman keras atau bahan (Nuramaliah,1995) kondisi ini terjadi bila
berbahaya lainnya. seseorang telah memakai narkoba secara
2) Adanya kesempatan: karena terus menerus dengan takaran yang
orang tua sibuk dengan kegiatannya masing- seharusnya, maka lambat laun merasa ingin
masing, mungkin juga karena kurangnya rasa terus menerus mencarinya agar memperoleh
kasih saying dari keluarga ataupun karena kenikmatan dan menghilangkan rasa tidak
akibat dari broken home. enak.
Sarana dan prasarana: karena orang tua 4. Jenis-jenis Narkoba
berlebihan memberikan fasilitas dan uang a. Psikotropika. Zat/obat yang
yang berlebihan, merupakan sebuah pemicu dapat menurunkan aktivitas otak atau
untuk menyalahgunakan uang tersebut untuk merangsang susunan syaraf pusat dan
membeli narkotika untuk memuaskan rasa menimbulkan kelainan perilaku, disertai
keingintahuan mereka. dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal),
b. Kepribadian ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan
1) Rendah diri: perasaan rendah diri alam perasaan dan dapat menyebabkan
di dalam pergaulan di masayarakat ataupun ketergantungan serta mempunyai efek
4
stimulasi (merangsang) bagi para yaitu menyesuaiakn diri dengan lingkungan
pemakainya. yang akan dia masuki, sedangkan image
b. Ecstasy. Ekstasi adalah salah satu narapidana di masyarakat adalah buruk,
obat bius yang di buat secara ilegal di sebuah sehingga bukan tak mungkin kalau nanti
laboratorium dalam bentuk tablet atau mantan narapidana akan mengalami
kapsul. Ekstasi dapat membuat tubuh si kesulitan menghadapi sikap masyarakat
pemakai memiliki energi yang lebih dan juga terhadap dirinya.
bisa mengalami dehidrasi yang tinggi. Menyesuaikan diri dengan
Sabu-sabu. Nama aslinya lingkungan, apalagi ‘lingkungan baru tapi
methamphetamine. Berbentuk kristal seperti lama’ (dalam artian yang baru adalah
gula atau bumbu penyedap masakan. mengenai pandangan), bukan suatu hal yang
mudah, karena melibatkan proses mental dan
respon tingkah laku dalam mengatasi
D. Penyesuaian Diri Mantan ketegangan dan dorongan yang berasal dari
Narapidana Narkotika di dalam dan luar menuju suatu keseimbangan
Masyarakat pribadi dan sosial Schneider (dalam
Pengguna narkotika dari tahun ke Rihayanti, 1999).
tahun semakin mengalami peningkatan Penyesuaian diri meliputi tiga
walaupun pihak berwajib telah meningkatkan faktor yaitu diri sendiri, orang lain dan
operasi dalam rangka memberantas lingkungan sekitar (Calhoun dan Acolela
penyalahgunaan narkotika dan pemerintah dalam Satyakumari, 1992) yang bertujuan
juga telah mengeluarkan UU anti untuk mengubah perilaku individu agar
penyalahgunaan narkotika karena narkotika terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan
dapat membawa dampak yang sangat buruk diri dan lingkungan tersebut yang meliputi
bagi pengguna dan juga negara sehubungan lingkungan alami, lingkungan sosial dan
dengan nasib negara di masa mendatang, lingkungan kejiwaan dari individu (Fahmi,
sehingga penyalahguna narkotika, baik 1983).
pengguna, pengedar dan penjual harus
dihukum dengan hukuman yang berat, D. Pertanyaan Penelitian
bahkan sampai hukuman mati. 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi
Narapidana, orang atau individu mantan narapidana narkoba dalam
yang melakukan kejahatan sudah terbukti menyesuaikan diri dengan lingkungan
bersalah dan sudah diputus oleh sidang dan masyarakat?
dipidana (Sudarta 1984) ditempatkan di 2. Bagaimanakah usaha-usaha mantan
lembaga pemasyarakatan yang sama dengan narapidana narkoba dalam menyesuaikan
narapidana-narapidana lain, baik untuk kasus diri dalam kehidupan bermasyarakat?
kriminal lain seperti pembunuhan, 3. Bagaimanakah tanggapan masyarakat
perampokan dan lain sebagainya atau juga terhadap mantan narapidana narkoba.
kasus perdata.
Di lembaga pemasyarakatan,
narapidana dibina dan dilatih ketrampilan BAB III
dengan harapan agar sewaktu mereka nanti METODE PENELITIAN
telah menghabiskan masa tahanan, dapat A. Identifikasi Gejala Penelitian
kembali ke tengah-tengah masyarakat Gejala yang akan diteteliti dalam
dengan ‘suasana baru’ dan tidak kembali penelitian ini yaitu penyesuaian diri mantan
terjerumus ke dalam dunia yang telah narapidana narkoba dalam kehidupan
memasukkannya ke dalam penjara. bermasyarakat. Narapidana merupakan
Narapidna yang sudah bebas (mantan seseorang yang melakukan tindakan
narapidana) setelah keluar dari penjara masih melanggar hukum, kemudian di jatuhi pidana
harus menghadapi satu cobaan hidup lagi, sesuai kesalahannya, dalam hal ini
5
kesalahannya dalam pemakaian atau D. Metode Pengumpulan Data
penjualan narkoba. Narapidana mantan 1. Wawancara
narkoba untuk kembali dalam kehidupan Merupakan percakapan dengan
masyarakat perlu melakukan penyesuaian maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan
diri. Penyesuaian diri yaitu suatu proses oleh dua pihak, yaitu pewawancara
dinamis yang bertujuan untuk mengubah (Interviewer) yang mengajukan pertanyaan
perilaku individu agar terjadi hubungan yang dan yang diwawancarai (interviewer)
lebih sesuai antara diri individu dengan (Moleong, 2001).
lingkungannya. 2. Observasi
Observasi menurut Guba dan Lincoln
B. Definisi Gejala Penelitian (dalam Moleong, 2000) adalah teknik
1. Penyesuaian diri adalah merupakan pengamatan yang didasarkan atas
suatu proses dinamis yang bertujuan pengalaman secara langsung dan
untuk mengubah perilaku individu agar memungkinkan peneliti untuk mencatat
terjadi hubungan yang lebih sesuai antara peristiwa dalam situsai yang berkaitan
diri individu dengan lingkungannya. Atas dengan pengetahuan proposisional maupun
dasar pengertian tersebut dapat diberikan pengetahuan yang langsung diperoleh dari
batasan bahwa kemampuan manusia data agar tidak terjadi bisa.
sanggup untuk membuat hubungan-
hubungan yang menyenangkan antara
manuasia dengan lingkungannya. E. Metode Analisis Data
2. Narapidana adalah seseorang yang Analisis data adalah rangkaian
melakukan tindakan yang melanggar kegiatan penelaah, pengelompokan,
hukum, kemudian di jatuhi pidana sesuai sistematisasi, penafsiran dan verifikasi
kesalahannya. ilmiah (Suprayogo dan Tobroni, 2001). Data
3. Narkoba merupakan zat atau obat penelitian kualitatif tidak berbentuk angka,
baik yang berasal dari tanaman maupun tetapi lebih banyak berupa narasi, deskripsi,
bukan tanaman baik sintesis maupun cerita, dokumen tertulis dan tidak tertulis
semi sintesis yang dapat menyebabkan (gambar, foto), maupun bentuk-bentuk non
penurunan atau perubahan kesadaran, angka lain (Poerwandari, 1997).
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan BAB IV
menimbulkan ketergantungan dan LAPORAN HASIL PENELITIAN
kecanduan.
A. Persiapan Penelitian
C. Subyek Penelitian Persiapan merupakan faktor penting
Umumnya penelitian kualitatif penelitian. Persiapan dalam penelitian ini
memakai pendekatan purposif, yaitu subjek dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian.
penelitian dipilih menurut kriteria tertentu Tahap persiapan penelitian ini meliputi: (1)
(Poerwandari, 1998). Subjek yang diambil menyusun pedoman wawancara dan (2)
dalam penelitian ini sebanyak 6 subjek. menyusun pedoman observasi.
Adapun karakteristik subjek penelitian,
sebagai berikut: (1) subjek pernah dipenjara
karena menyalahgunakan narkoba dengan B. Pengumpulan Data
masa tahanan minimal 1,5 tahun dan (2) Langkah-langkah pengumpulan data
subjek sudah keluar dari penjara. dalam penelitian meliputi dua macam
kegiatan, yaitu: 1) penentuan subjek
penelitian dan 2) pelaksanaan pengumpulan
data.
6
C. Analisis Data 3. Pendidikan PT STM SMP
1. Karakteristik subjek penelitian Tempat Maospati, Madiun Cemani,
4. Tinggal Madiun SKH
Tabel
Karateristik dan Hasil Observasi Subjek Penelitian
5. Lama 15 bulan 2 tahun 3 tahun
No Keterangan Subjek I Subjek 2 Subjek 3
Hukuman
PS WAN DSN
1. Umur 36 Tahun 28 Tahun 22 Tahun 6. Alasan Memakai Pemakai Pemakai
Dihukum narkoba narkoba dan
2. Jns Kelmn Laki-laki Laki-laki Laki-laki pengedar
narkoba
3. Pendidikan DO PT SMA SMP 7. Keluar 1996 1993 1999
Tahun
Tempat Baluwarti Grogol, Jebres,
4. Tinggal Solo SKH Solo 8. Tempat LP Surakarta Surakarta Bandung
7
individu tidak menemukan kendala- menyesuaikan diri dengan
kendala yang membertakan hati saat lingkungan keluarga. Akan tetapi, ia
menyatu dengan lingkungan. PS gagal menyesuaikan diri dengan
adalah orang yang sifatnya periang lingkungan teman dan temapt tinggal.
dan suka menolong orang lain Kegagalan DSN dalam menyesuaikan
membuatnya mudah menyesuaikan diri karena sikap negatif teman dan
diri dengan lingkungan. Kegiatannya tetangganya. Untuk mengatasi
yang suka olahraga dan bergotong- masalah yang dihadapi DSN bersikap
royong dengan orang-orang untuk keluar dari lingkungan tempat
kampung, suka berbicara dan ikut tinggal pergi ke rumah pamannya di
pembicaraan orang, hampr tidak Sumatra. DSN yang masih usia
pernah berkata kasar dan mencela mudah tetapi sifat keceriaannya
orang lain membuat dirinya diterima sebagai seorang pemuda hampir tidak
dalam lingkungan masyarakat. tampak. Ia lebih menenggelamkan
2) WAN dapat menyesuaikan diri dirinya di dalam kamar. DSN tidak
dengan kehidupan masyarakat secara pernah mengikuti kegiatan yang
sehat. Adapun faktor yang dilakukan oleh orang-orang
menyebabkan WAN dapat kampung, seperti ia tidak pernah ikut
menyesuaikan diri karena faktor olahraga di lapangan, tidak pernah
eksternal, yaitu faktor pacar, kakak ikut gotong-royong di RT. Wajahnya
perempuan, dan neneknya. Usaha lebih sering terlihat sedih dan
WAN untuk dapat beradaptasi mrurung. Selain itu, ia juga sering
dengan masyarakat, ia pindah tempat bicara kasar dan suka bentak kakak
dari Jakarta ke Solo. Tanggapan atau adiknya. Sifat dan sikap DSN ini
masyarakat di sekitar tempat tinggal ada kemungkinan dalam dirinya
WAN yang baru (Solo) baik karena merasa tidak diterima lingkungan.
masyarakat di sekitar tempat tinggal Akibat perbuatannya yang pernah di
WAN tidak tahu bahwa ia mantan penjara membuat DSN sulit
narapidana narkoba. Usia Wan menyesuaikan diri dengan
memang sudah tidak remaja lagi, lingkungannya.
akan tetapi dengan sifatnya yang suka 4) DY mantan narapidana narkoba
bercanda, banyak bicara, suka setelah keluar dari LP dapat
senyum, jarang sedih, suka menolong menyesuaikan diri dalam kehidupan
orang lain, ikut kegiatan gotong- masyarakat. Ada faktor yang
royong di kampung membuatnya memudahkan DY dalam penyesuaian
banyak disenangi oleh warga dirinya, yaitu faktor perhatian dan
kampung baik berusia remaja ataupun kasih sayang teman, faktor perhatian,
usia tua. sifat ringan tangan WAN kasih sayang, dan cinta suaminya.
dan sifat-sifat lainnya yang dimiliki Faktor yang ketiga karena lingkungan
WAN membuat ia dapat tempat tinggal DY atau tetangga DY
menyesuaikan diri dengan tidak mengetahui bahwa DY pernah
lingkungan barunya, yaitu di rumah di LP. DY sebagai ibu rumah tangga
neneknya. mempunyai kegiatan yang cenderung
3) DSN dalam menyesuaikan diri pada tanggung jawabnya sebagai ibu
dengan lingkungan dipengaruhi oleh rumah tangga. Kegiatan sehari-
faktor orang tua. perhatian dan kasih harinya adalah mencuci,
orang sayang orang tua membuat membersihkan kamar, dan memasak,
DSN ingin kembali hidup normal dan serta mengantarkan sekolah anaknya
meninggalkan narkoba. DSN berhasil di TK. Ia jarang menolong, ia akan
menjalin hubungan dan dapat menolong kalau orang lain minta
8
tolong padanya. Perilakunya yang sikap serta perilakunya dapat diterima
suka bicara dan ikut pembicaraan di lingkungan barunya. Ini berarti AG
orang lain tanpa mencela sikap orang dapat menyesuaikan diri dengan
lain membuatnya dapat lingkungan karena dipengaruhi oleh
menyesuaikan diri dengan faktor dari dalam dengan merubah
lingkungan. DY lebih menfokuskan sikap dan perilaku serta dipengaruhi
kegiatan untuk keluarganya. Ia ikut oleh faktor masyarakat yang mau
kegiatan kampung sekali-kali, tetapi menerima keberadaan AG.
ia rama suka menegur dan bicara Hubungan AG dengan tetangga baik
dengan orang lain. karena ia suka menegur tetangganya
5) YK sebagai mantan narapidana terlebih dahulu. Ia senang bicara
narkoba ia telah berhasil tetapi jarang ikut pembicaraan orang
menyesuaikan diri dengan kehidupan lain. Ia senang menolong orang lain
masyarakat karena dipengaruhi oleh karena itu setiap di kampungnya ada
faktor dari dalam diri individu dan kegiatan gotong-royong ia selalu ikut.
faktor keluarga. Untuk mencapai Sebagai orang rantau, AG berusaha
tujuan dalam penyesuaian diri, YK menyesuaikan diri dengan
memanfaatkan keberadaan pengaruh lingkungan. Masa lalu AG memang
orang dan merubah sikap serta buruk, tetapi ia mau berusaha
perilakunya. YK dalam merubah sikap da perilaku sehingga
kesehariannya mulai dari mencuci ia dapat menyesuaikan diri dengan
baju dan membersihkan kamar ia lingkungannya.
lakukan sendiri. Ia sering ikut olah b. Kategori permasalahan penelitian
raga bersama dengan orang-orang 1) Faktor-faktor yang mempengaruhi
kampung di lapangan. Saat mantan narapidana narkoba dalam
melakukan kegiatan olah raga atau menyesuaikan diri dengan
lainnya, YK suka bicara dan ikut lingkungan masyarakat
terlibat dengan pembicaraan orang a) Faktor sikap, minat, kondisi fisik
lain. Wajahnya yang suka senyum, dan mental dalam diri individu.
periang, dan jarang terlihat sedih b) Faktor perhatian keluarga.
membuatnya terasa nyaman bergaul c) Faktor perhatian pacar (orang
dengan siapa saja. Meskipun YK yang dicintai).
memiliki rambut gondrong tetapi ia d) Faktor penerimaan lingkungan
jarang bicara kasar atau mencela masyarakat.
orang lain. Apabila celaan dan bicara 2) Usaha-usaha mantan narapidana
kasar itu hanya gurauan. Keadaan ini narkoba dalam menyesuaikan diri
membuay YK mudah diterima dalam dalam kehidupan bermasyarakat.
lingkungan masyarakat. Ia dapat a) Usaha-usaha yang dilakukan oleh
menyesuaikan diri dengan narapidana narkoba dalam
lingkungan. menyesuaikan diri dalam
6) AG berhasil dapat menyesuaikan diri kehidupan bermasyarakat dari
dengan lingkungan masyarakat ketiga subjek di atas mempunyai
setelah ia pindah tempat dari tempat kesamaan, yaitu ke tempat lain
di mana ia pernah di penjara. atau luar daerah. Perginya para
Lingkungan tempat tinggal di subjek dari daerah saat dihukum
Bandung tidak dapat menerima lebih memudahkan subjek untuk
keberadaan AG. Selanjutnya AG menyesuaikan diri dengan
pindah ke tempat lain, dan terakhir lingkungan karena lingkungan
kota rantaunya adalah kota Solo. AG tempat tinggal tidak mendukung
yang telah menyesal dan merubah
9
keinginan para mantan merupakan salah satu persyaratan penting bagi
narapidana untuk hidup normal. terciptanya kesehatan jiwa/mental individu.
b) Mantan narapidana Penyesuaian (adapatation dalam
memanfaatkan pengaruh orang istilah Biologi) menurut Davidoff (1991)
tua untuk dapat diterima di disebut dengan istilah adjusment. Adjusment
lingkungan masyarakat. itu sendiri merupakan suatu proses untuk
c) Mantan narapidana merubah mencari titik temu antara kondisi diri sendiri
sikap dan perilakunya. dan tuntutan lingkungan. Dilanjutkan oleh
3) Tanggapan masyarakat terhadap Calhoun dan Acolela (dalam Satyakumari,
mantan narapidana narkoba. 1992) mengemukakan bahwa diri sendiri,
a) Sikap positif masyarakat orang lain dan lingkungan sekitar adalah tiga
Sebagian kecil masyarakat faktor yang selalu ada dan mempengaruhi
dapat menerima keberadaan kehidupan seseorang, sehingga penyesuaian
mantan narapidana narkoba diri merupakan mekanisme yang dilakukan
karena masyarakat tidak seseorang untuk memyelesaikan masalah,
mengetahui sikap mantan tekanan-tekanan dan krisis psikologis dalam
narapidana sebelumnya dan berhubungan dengan diri sendiri, orang lain
karena adanya perubahan sikap serta lingkungan sekitar. Seseorang
dari mantan narapidana. Sikap dikatakan berhasil dalam penyesuaian diri
masyarakat yang positif ini bila ia bisa bergaul dengan baik dengan
mendukung proses terjadinya orang lain, seorang yang menyenangkan dan
penyesuaian diri mantan penuh perhatian.
narapidana dalam lingkungan Adapun faktor-faktor yang
masyarakat. mempengaruhi mantan narapidana narkoba
A. Sikap negatif masyarakat dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
Masyarakat dalam masyarakat, antara lain:
menanggapi keinginan narapidana a. Faktor sikap, minat, kondisi fisik dan
dalam menyesuaikan diri kurang mental dalam diri individu.
mendukung. Masyarakat bersikap b. Faktor perhatian keluarga.
negatif, seperti menjauhi mantan c. Faktor perhatian orang yang dicintai
narapidana atau bersikap tidak seperti pacar.
peduli. Sikap negatif masyarakat d. Faktor penerimaan lingkungan
ini dapat mengganggu proses masyarakat.
penyesuaian diri seorang mantan Faktor sikap, minat, kondisi fisik dan
narapidana untuk kembali ke mental dalam diri individu merupakan faktor
lingkungan masyarakat. intern mantan narapidana. Adapun faktor
perhatian keluarga, perhatian pacar, dan
penerimaan masyarakat terhadap mantan
A. Pembahasan narapidana merupakan faktor ekstern.
Manusia sebagai makhluk sosial Thurstone (dalam Walgito, 2003)
dituntut untuk mampu mengatasi segala berpandangan bahwa sikap merupakan suatu
permasalahan yang timbul sebagai hasil dari tingkatan efek, baik itu bersifat negatif
interaksi dengan lingkungan sosial dan maupun positif dalam hubungannya dengan
mampu menampilkan diri sesuai dengan obyek-obyek psikologis. Sikap positif
aturan atau norma yang berlaku. Untuk mendorong dan membantu seseorang
menampilkan diri sesuai dengan aturan yang menghadapi tantangan, mengatasi masalah,
berlaku dalam kehidupan masyarakat dan meraih sasaran. Orang-orang ini tahu
diperlukan penyesuaian diri individu bahwa meskipun mereka tidak mampu
terhadap lingkungan. Penyesuaian diri mengendalikan lingkungan, namun mereka
mampu mengendalikan cara menanggapinya.
10
Agar mantan narapidana dapat penyesuaian diri mantan narapidana narkoba
menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam kehidupan masyarakat dapat diambil
masyarakat, maka perlu dilakukan usaha- kesimpulan, yaitu sebagai berikut:
usaha. Adapun usaha-usaha yang dilakukan a. Faktor-faktor yang mempengaruhi mantan
oleh narapidana narkoba dalam narapidana narkoba dalam menyesuaikan
menyesuaikan diri dalam kehidupan diri di lingkungan masyarakat
bermasyarakat, yaitu: 1) Faktor sikap, minat, kondisi fisik dan
a. Usaha-usaha yang dilakukan oleh mental dalam diri individu.
narapidana narkoba dalam menyesuaikan 2) Faktor perhatian keluarga.
diri dalam kehidupan bermasyarakat dari 3) Faktor perhatian orang yang dicintai.
tiga subjek mempunyai kesamaan, yaitu 4) Faktor penerimaan lingkungan
ke tempat lain atau luar daerah. Perginya masyarakat.
para subjek dari daerah saat dihukum b. Usaha-usaha mantan narapidana narkoba
lebih memudahkan subjek untuk dalam menyesuaikan diri dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan kehidupan bermasyarakat.
karena lingkungan tempat tinggal tidak 1) Usaha-usaha yang dilakukan oleh
mendukung keinginan para mantan narapidana narkoba dalam menyesuaikan
narapidana untuk hidup normal. diri dalam kehidupan bermasyarakat dari
b. Mantan narapidana memanfaatkan tiga subjek mempunyai kesamaan, yaitu
pengaruh orang tua untuk dapat diterima ke tempat lain atau luar daerah. Perginya
di lingkungan masyarakat. para subjek dari daerah saat dihukum
c. Mantan narapidana merubah sikap dan lebih memudahkan subjek untuk
perilakunya. menyesuaikan diri dengan lingkungan
Masyarakat yang belum mengetahui karena lingkungan tempat tinggal tidak
masa lalu mantan narapidana cenderung mendukung keinginan para mantan
memberikan tanggapan positif. Sedangkan narapidana untuk hidup normal.
masyarakat yang sudah mengetahui masa 2) Mantan narapidana memanfaatkan
lalu mantan narapidana memberikan pengaruh orang tua untuk dapat diterima
tanggapan negatif. Erdasarkan uraian di atas di lingkungan masyarakat.
dapat disimpulkan bahwa mantan narapidana 3) Mantan narapidana merubah sikap dan
menginginkan dirinya dapat diterima perilakunya.
kembali dalam lingkungan masyarakat secara c. Tanggapan masyarakat terhadap mantan
normal. Untuk itu, mantan narapidana timbul narapidana narkoba.
sikap positif, minat, dan kondisi mental 1) Sikap positif masyarakat
percaya diri. Akan tetapi, di sisi lain Sebagian kecil masyarakat dapat
masyarakat belum dapat menerima mantan menerima keberadaan mantan narapidana
narapidana di tengah-tengah lingkungannya. narkoba karena masyarakat tidak mengetahui
Hal ini dapat diketahui melalui tanggapan sikap mantan narapidana sebelumnya dan
masyarakat yang mengetahui masa lalu karena adanya perubahan sikap dari mantan
mantan narapidana cenderung menolak dan narapidana. Sikap masyarakat yang positif
tanggapan masyarakat yang tidak ini mendukung proses terjadinya
mengetahui masa lalu mantan narapidana penyesuaian diri mantan narapidana dalam
cenderung bersikap menerima. lingkungan masyarakat.
2) Sikap negatif masyarakat
BAB V Masyarakat dalam menanggapi
PENUTUP keinginan narapidana dalam menyesuaikan
diri kurang mendukung. Masyarakat bersikap
A. Kesimpulan negatif, seperti menjauhi mantan narapidana
Berdasarkan hasil penelitian dan atau bersikap tidak peduli. Sikap negatif
pembahasan pada bab IV tentang masyarakat ini dapat mengganggu proses
11
penyesuaian diri seorang mantan narapidana DAFTAR PUTAKA
untuk kembali ke lingkungan masyarakat.
12
Joewono, S. 1989. ganguan Penggunaan
Zat, Narkotika Dan Zat Aditif lain. Perwandari, K. 1998. Pendekatan Kualitatif
Jakarta. PT. Gramedia
Dalam Penelitian Psikologi.
____. 2001. Narkoba : Petunjuk Jakarta. Lembaga Pengembangan
Praktis Bagi Keluarga Untuk
Sarana Pengukuran dan Pendidikan.
Mencegah Penyalahgunaan
Narkoba. Jogjakarta. Media
Presindo
Prestyowati. 1999. “Sikap terhadap Perilaku
Seksual dan Gangguan Penyesuaian
Kartono, K. 1989. Teori Kepribadian.
Diri Waria di Solo”. Skripsi (tidak
Bandung : Penerbit Alumni.
diterbitkan). Surakarta : Fakultas
Psikologi UMS.
__________. 1993. Psikologi Remaja.
Jakarta : Mandar Maju.
Santoso. 2003. Kompetisi dan Kepercayaan
Remaja. Yogyakarta: Liberty.
__________. 2003. Patologi Sosial.
Bandung : Mandar Maju.
Sardiman AM. 2001. Aktivitas dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta : Raja
Konsensus FKUI. 2000. Opeiat, Masalah
Grafindo.
Medis Dan Penatalaksanaannya.
Jakarta. Balai Penerbit Fakultas
Sarwono, S. 1994. Psikologi Muda-Mudi.
Kedokteran UI.
Jakarta: BPK Gunung Agung.
Martin/KSG4. 2003. Ringkasan Eksekutif
Satyakumari, D. 1992. “Hubungan Antara
“Penelitian Masalah Narapidana
Penerimaan Diri dengan
Narkoba di Lembaga
Penyesuaian Diri Remaja
Pemasyarakatan.
Penyandang Tuna Netra di PRPCN
Watya Guna Bandung”. Skripsi.
Meichati, S. 1983. Kesehatan Mental :
Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Dasar-dasar Bagi Pengetahuan
Yogyakarta.
Dalam Kehidupan Bersama.
Yogyakarta : Yayasan Penerbitan
Sudarta. 1984. Penanggulangan Narkoba
Fakultas Psikologi UGM.
pada Remaja. Jakarta: Gramedia.
Microsoft Encarta Encyclopedia. 2002.
Sukarno. 1992. Narkoba dan
Kamus Psikolog. Jakarta.
Pemberantasannya. Surabaya:
Usaha Nasional.
Moleong, L. 2002. Metodologi Penelitian
Kualitatif. Edisi Ketiga Belas.
Suprayogo dan Tobroni, 2001. Metodologi
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Penelitian Sosial-Agama. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Nuramaliah. 1995. Persepsi Terhadap
Suasana Rumah, Kelompok Teman
Supriyapto. 2001. Kumpulan Psikologi
sebaya, Dan Kecenderungan
Populer. Jakarta: Gramedia Pustaka
Berperilaku Agresif Pada Remaja
Utama.
Penyalahgunaan Narkotika. Skripsi
(tidak diterbitkan). Jogjakarta.
Suryadi. 2001. Narkoba dan Akibatnya.
Falkultas Psikologi Universitas
Semarang: Effar Publishing.
Gajah Mada..
13
Umami, S.R. 2000. “Hubungan Antara
Komunikasi Interpersonal dan
Kepercayaan Diri Dengan
Penyesuaian Diri”. Skripsi.
Surakarta: UMS.
14
PENYESUAIAN DIRI MANTAN NARA PIDANA
NARKOBA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT
kehidupan bermasyarakat?
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: Tujuan Penelitian
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi mantan narapidana narkoba dalam
kehidupan bermasyarakat.
Manfaat Penelitian
Metode Penelitian
Gejala Penelitian
Narapidana mantan narkoba untuk kembali dalam kehidupan masyarakat perlu melakukan
penyesuaian diri. Penyesuaian diri yaitu suatu proses dinamis yang bertujuan untuk
mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu
dengan lingkungannya.
Definisi Gejala Operasional
1. Penyesuaian diri adalah merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah
perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dengan
2. Narapidana adalah seseorang yang melakukan tindakan yang melanggar hukum, kemudian
3. Narkoba merupakan zat atau obat baik yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman
baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan menimbulkan
Subjek Penelitian
Subjek penelitian dengan pendekatan purposif, yaitu subjek penelitian dipilih menurut
kriteria tertentu
Analisis Data
1. Membuat transkip wawancara dan laporan hasil observasi
2. Mencari kategori
3. Mendeskripsikan kategori
a. Faktor sikap, minat, kondisi fisik dan mental dalam diri individu.
bermasyarakat.
a. Usaha-usaha yang dilakukan oleh narapidana narkoba dalam menyesuaikan diri dalam
kehidupan bermasyarakat dari tiga subjek mempunyai kesamaan, yaitu ke tempat lain
atau luar daerah. Perginya para subjek dari daerah saat dihukum lebih memudahkan
subjek untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan karena lingkungan tempat tinggal
b. Mantan narapidana memanfaatkan pengaruh orang tua untuk dapat diterima di lingkungan
masyarakat.
ASPEK PERTANYAAN
Kualitatif Keterangan
No Gejala Perilaku Sering Jarang Tidak
Pernah
1. Aktivitas yang
berhubungan dengan
penyesuaian diri dan
keharmonisan pribadi
a. Membaca √
b. Makan & Minum √ 15′ = melakukan
c. Memakai pakaian √ olahraga
d. Olahraga √ 15′ = memakai
e. Membersihkan kamar √ pakaian,
f. Mencuci √ makan,
2. Penyesuaian sosial minum
a. Mengobrol √ 15′ = ngobrol
b. Ikut masuk dalam √ dengan
pembicaraan orang tetangga
c. Tidak perhatian pada √ 15′ = membaca
orang
d. Menolong √
e. Suka mencaci √
f. Suka mencela √ Kategori Kegiatan
g. Suka marah √ 0 = tidak
f. Bicara kasar √ pernah
3. Kemampuan mengatasi 1-3 = jarang
ketegangan
a. Gerakan tangan √ 4< = sering
b. Pandangan mata √
c. Ekspresi wajah √
d. Berbicara kasar √
e. Suka tersenyum √
f. Senang √
g. Sedih √
h. Murung √
i. Periang √
4 Keharmonisan dengan
lingkungan
a. Suka menegur √
b. Suka bicara √
c. Senang gotong- √
royong
d. Bicara kasar √
e. Bentak-bentak orang √
lain
113
9. Tempat LP : LP Surakarta
11. Ketika keluar : Dijemput sama pacar yang sekarang jadi isteri
dijemput/tidak.
Siapa?
I (Interviewer)
S (Subjek)
114
Kualitatif Keterangan
No Gejala Perilaku Sering Jarang Tidak
Pernah
1. Aktivitas yang
berhubungan dengan
penyesuaian diri dan
keharmonisan pribadi
a. Membaca √
b. Makan & Minum √ 30′ = makan,
c. Memakai pakaian √ minum,
d. Olahraga √ berpakaian
e. Membersihkan kamar √ mencuci
f. Mencuci √ membersihkan
2. Penyesuaian sosial Kamar
a. Mengobrol √ olahraga
b. Ikut masuk dalam √ 30′ = menolong
pembicaraan orang oang
c. Tidak perhatian pada √ ngobrol
orang
d. Menolong √
e. Suka mencaci √
f. Suka mencela √
g. Suka marah √ Kategori Kegiatan
f. Bicara kasar √ 0 = tidak
3. Kemampuan mengatasi pernah
ketegangan
a. Gerakan tangan √ 1-3 = jarang
b. Pandangan mata √ 4< = sering
c. Ekspresi wajah √
d. Berbicara kasar √
e. Suka tersenyum √
f. Senang √
g. Sedih √
h. Murung √
i. Periang √
4 Keharmonisan dengan
lingkungan
a. Suka menegur √
b. Suka bicara √
c. Senang gotong- √
royong
d. Bicara kasar √
e. Bentak-bentak orang √
lain
125
9. Tempat LP : Di Jakarta
I (Interviewer)
S (Subjek)
126
I 1 Malam mas…..
S Malam….
I Maaf mas, kenalkan nama saya M dari
mahasiswa UMS. Saya sedang melakukan
5 penelitian tentang mantan narapidana
narkoba
S Mbak tahu saya mantan narapidana
narkoba dari mana?
I Dari teman saya NS, tidak apa-apa kan
10 mas kalau saya cari informasi ke mas?
S Tidak pa-pa ini nanti biar jadi pelajaran
bagi kalian, jangan sampai seperti saya
I Dulu mas di penjara cerita gimana ni?
S Saya memakai narkoba dipengaruhi oleh- Pengaruh teman
15 teman waktu SMA. menggunakan
narkoba
I Mas mau waktu disuruh pakai narkoba?
S Aku mau karena aku kurang perhatian Faktor
orang tua, ya karena juga saya ingin coba- menggunakan
coba. E…… ndak tahunya malah narkoba
20 ketagihan.
I Jenis narkoba apa yang mas pakai?
S Mula-mula pakai ganja, lama-lama
kurang kuat lalu saya pakai ekstasi
I Bentuknya kayak apa to mas ekstasi itu?
25 Dan gimana rasanya?
S Bentuknya kayak pil, warnanya ada yang Bentuk macam-
merah, putih, kuning. Rasanya ya gimana macam nrkoba
ya, habis pakai ekstasi rasanya kaya apa
gitu lho. Kita bayangin apa saja rasanya
30 enak, pokoknya happy.
I Mas di penjara berapa tahun?
S Kurang lebih 1,5 tahun, keluar thn 95. Lama hukuman
I Ceritanya gimana waktu tertangkap
S Ya sedang pakai sama teman-teman, tiba- Peristiwa saat
35 tiba polisi datang dan saya ketangkap ditangkap
I Reaksi keluarga mas saat ditangkap?
S Ibu sih cuma nangis, tapi bapak marah
besar.
I Rasanya gimana mas, saat di penjara?
S 40 Namanya penjara ya tidak enak to mbak. Perasaan di
Biasanya bebas terus di kungkung dalam penjara
sel.
I Sikap petugas LP gimana?
S Macam-macam mbak, ada yang baik dan
127
45 sikapnya sadis.
I Apa mas pernah dipukuli saat di LP
S Ya pertama kali saya ketangkap di bawa Perlakuan di
ke kantor polisi. Nah di kantor polisi itu penjara
saya dipukuli mbak.
I 50 Selama di penjara, bagaimana hubungan
dengan keluarga.
S Keluarga saya tu broken home mbak, Hubungan subjek
ayah dan ibu jarang nengok sibuk kerja. dengan keluarga
Cuma kakak saya satu-satunya selama di penjara
55 perempuan yang sering nengok.
I Saudara-atau teman?
S Ada sebagian….
I Kegiatan mas di LP apa saja?
S Awalnya sih aku disuruh bersih-bersih tu Kegiatan di LP
60 kamar mandi sama WC, terus aku
didikasih pendidikan sesuai dengan
kesukaan aku
I Apa itu ,mas?
S Karena aku suka dengan mobil, ya aku Kegiatan di LP
65 masuk di bengkel.
I Dapat gaji mas?
S Tidak, yang dapat gaji orang-orang yang
sudah lama di penjara dan punya
keahlian.
I 70 Kebutuhan mas di penjara gimana?
S Kalau LP Cuma nyediain makan, untuk
keperluan lain-lainnya beli sendiri.
I Uang dari mana kalau beli sendiri?
S Kalau aku tiap bulan dibawain sama
75 kakakku itu
I Mas nyesal tidak di penjara?
S Nyesel sih nyesel mbak, untuk itu saya
berusaha tidak memakai narkoba.
Penyesalan selalu terlambat ya mbak?
I 80 Gimana reaksi keluarga mas saat keluar
dari penjara?
S Kakakku senang banget, tapi ortuku cuek Reaksi keluarga
saja. saat subjek keluar
dari LP
I Reaksi teman-teman?
S 85 Ya biasa saja mbak, tapi ada yang
nasehati atau sarankan agar aku tidak
ngulangi lagi makai obat-obatan gitu
I Tanggapan mas atas saran itu?
128
saya.
I 135 Wah ……..sepertinya pacar mas sangat
istimewa buat mas
S Iya mbak, bagi saya dia sangat istimewa, Faktor ingin
ia merubah hidup saya kembali baik. kembali ke
masyarakat
I Ada cara-cara khusus ndak mas, supaya
140 mas dapat diterima di lingkungan
masyarakat.
S Karena saya pindahan dari Jakarta dan Cara subjek
lingkungan saya di Solo baru, ya biasa menyesuaikan diri
saja mbak. Ndak ada cara-cara khusus dengan lingkungan
145 untuk dapat diterima di lingkungan.
I Ngomong-ngomong mas tadi kan bilang
masih pakai narkoba meski jarang, ada
keinginan untuk tidak menggunakan
narkoba?
S 150 Ada mbak dan sekarang baru aku
usahakan agar aku tidak pakai lagi.
I Keinginan itu dari diri mas sendiri apa
pacar?
S Dua-duanya. Dari diri aku sendiri, dalam Faktor tidak ingin
155 hati saya ingin tidak pakai, karena aku menggunakan
merasa jahat apabila nyia-nyiakan pacar narkoba
saya yang perhatian.
I Cara mas beradaptasi dengan lingkungan
mas di Solo gimana?
S 160 Saat pertama kali tahu aku dikirim ke Cara beradaptasi
Solo sama ortu aku marah mbak. Lalu aku dengan lingkungan
di Solo cari teman-teman yang sama
seperti teman di Jakarta. Setelah ketemu
pacar saya itu, sekarang saya cari teman-
165 teman yang baik-baik sajalah dan teman-
teman yang pakai narkoba aku tinggalkan.
I Berarti mas tidak setia kawan dong?
S Mungkin ya mbak, aku tidak setia kawan.
Tapi apa aku salah kalau meninggalkan
170 kehidupan saya yang negatif?. Kalau aku
masih berteman dengan mereka aku takut
kembali lagi seperti dulu.
I Reaksi teman-teman mas sekarang yang
tahu mas pernah di penjara karena
175 narkoba gimana?
S Mereka terima aku, memang ada sebagian Reaksi teman-
yang tidak mau berteman tetapi aku teman subjek
sebodo. Yang penting bagi aku adalah
130
9. Tempat LP : Surakarta
I (Interviewer)
S (Subjek)
133
9. Tempat LP : Surakarta
I (Interviewer)
S (Subjek)
134
I 1 Siang mas…….
S Siang……….
I Nama saya M, saya tahu mas dari teman
saya KD. Katanya mas mau saya
5 wawancarai untuk penelitian saya dalam
pembuatan skripsi
S Ya, KD juga dah hubungi saya, apa yang
mau ditanyakan sama saya? Tapi sorry aja
ya tempatnya kayak gini.
I 10 Ndak pa-pa, mas di sini tinggal sama
siapa?
S Sama orang tua, tapi sekarang lagi kerja Subjek tinggal
semua. bersama orang tua
I Mas punya saudara atau anak tunggal?
S 15 Suadaraku 3 dan saya anak terakhir.
I E….. mas pernah di LP ya?
S Ya….. 2 tahun aku di LP. Keluar 2004
I Masalahnya apa mas?
S Tentu mbak dah diberitahu KD kan!
20 Masalah narkoba.
I Mas di LP atas tuduhan pemakai atau
pengedar mas?
S Dua-duanya mbak……
I Kenapa bisa dua-duanya mas?
S 25 Ya aku memang pakai sekagus juga jual Akibat masuk LP
narkoba ke orang lain.
I Pertama kali mas menggunakan narkoba
atau menjual?
S Pertama sih aku pakai dulu, baru setelah Pertama kali pakai
30 aku butuh duit lalu aku coba-coba juga narkoba dan
jual narkoba. menjual narkoba
I Jenis narkoba apa yang mas gunakan?
S Macam-macam mbak, mulai dari ganja
sampai ekstasi aku pernah coba.
I 35 Rasanya gimana to mas kalau pakai
ekstasi atau ganja itu?
S Woo… rasanya sensai mbak…..kalau dah Perasaan
pakai tu narkoba rasanya dunia itu menggunakan
indah….banget. kita membayangkan apa narkoba
40 saja seperti nyata.
I Kalau dah pengaruh obatnya hilang Akibat
rasanya gimana mas? menggunakan
narkoba
S Badan rasanya lemas dan inginnya tidur
I Kapan mas mulai pakai narkoba?
135
9. Tempat LP : Surakarta
I (Interviewer)
S (Subjek)
141
S Orang tua saya tidak tahu kalau saya Sikap orang tua
pakai, sedang teman ada seorang teman yang tidak peduli
cewek yang kasih saran. Tapi saya acuh pada subjek dan
saja. saran teman tidak
dipedulikan
I 45 Waktu mbak di tangkap di mana?
S Di diskotik saat saya sedang on pakai
ekstasi.
I Orang tua sikapnya gimana? Saat mbak
ditangkap.
S 50 Orang tuaku berusaha bebaskan aku Usaha orang tua
dengan membayar 10 juta, tapi aku yang agar subjek tidak
tidak mau. Waktu itu pikiran saya di masuk penjara
rumah sendirian kalau di LP kan banyak
teman.
I 55 Bagaimana hubungan mbak dengan
teman-teman LP?
S Baik, mungkin karena saya berani sama
orang LP lainnya yang suka memeras LP
yang lemah.
I 60 Gimana tho mbak kehidupan di LP? Apa
tahanan cewek dan cowok sama?
S Yang beda dik, LP cewek sama cowok Kehidupan di LP
dibedakan. Dulu saya ada LP Solo karena
saya tertangkapnya di Solo. Kehidupan di
65 LP mirip yang ad di sinetron itu dik.
Siapa yang kuat itu yang kuasa.
I Kegiatan mbak di LP?
S Seperti LP-LP lainnya mungkin, tahanan Kegiatan di LP
harus mengikuti kegiatan keterampilan
70 untuk ngisi waktu. Waktu di LP saya
ambil keterampilan menjahit. Sebetulnya
saya tidak suka jahit, tapi daripada tidak
ada kegiatan lainnya yang suka suka yang
aku jalani saja.
I 75 Orang tua pernah nengok mbak di LP.
S Jarang, hanya 2 kali, ortuku kan lebih Hubungan subjek
suka tenggelam dalam pekerjaan daripada dengan orang tua
rawat dan perhatikan anak. kurang baik
karena orang tua
sibuk bekerja
I Apakah mbak ada rasa penyesalan setelah
80 di dihukum?
S Saya mulanya biasanya saja, aku jalani Teman
kehidupanku apa adanya. Setelah ada menyadarkan
teman saya sering datang nengok dan subjek untuk tidak
143
I Ya mbak makasih…….
S Adik ini fakultas apa?
I Di psikologi UMS mbak.
Mbak……berhubung dah lama dan saya
225 sudah mendapat informasi dari mbak.
Saya ijin mau pulang. Makasih atas
bantuan mbak. Ndak pa-pa kan mbak?
S Ya dik ndak pa-pa. ini saya juga mau
pulang ambil makan siang buat suami.
I 230 Tidak beli di sekitar sini saja to mbak
makannya?
S Enakan masak sendiri diri.
I Sekali lagi mbak, makasih atas
bantuannya
S 235 Ya dik….mari…..
147
9. Tempat LP : Surakarta
I (Interviewer)
S (Subjek)
149
9. Tempat LP : Bandung
I (Interviewer)
S (Subjek)
155
I 1 Sore mas…..
S Sore…..
I Maaf mas, kenalkan nama saya M
S O dik M yang kemarin dikatakan temanku
itu?
I 5 Ya, mas….jadi secara langsung mas dah
tahu keperluan saya ke sini?
S Ya… saya dah tahu, ayo masuk
saja……tempatnya berantakan ya,
maklum belum ada yang ngatur.
I 10 Ya mbok cari isteri biar rumahnya ada
yang ngatur mas…
S Sapa yang mau sama dik….. Ini juga Subjek tinggal di
bukan saya, saya hanya kontrak. rumah kontrakan,
sendiri belum
mempunyai isteri
I Ya pasti ada yang mau mas.
S 15 Apa yang bisa saya bantu………
I Gini mas….. e…..sebelumnya saya minta
maaf ya mas apabila pertanyaan-
pertanyaan yang saya ajukan kurang
berkenan di hati mas…..
S 20 Ya……santai saja, nanti kalau ada
pertanyaan yang tidak perlu saya saya
akan katakan.
I Mas pernah di penjara ya? Berapa lama
mas? Dan karena masalah apa?
S 21 Ya satu-satu non….pertanyaannya jangan
diborong semua gitu…..
I He he he…..
S Ya saya pernah dipenjara selama 3 tahun, Subjek di penjara
saat saya usia 21 karena saya terkena saat berumur 21
25 masalah pemakai dan pengedar narkoba. tahun dan lama
dipenjara 3 tahun.
I Di mana mas?
S Di LP Bandung.
I O… jadi mas bukan asli orang Solo sini?
S Bukan… saya dari kecil sampai saya di Subjek sejak kecil
30 penjara tinggal di Bandung. sampai ia di
penjara tinggal di
Bandung
I Kenapa sekarang bisa tinggal di Solo
mas? Ikut saudara?
S Tidak…saya di Solo tinggal sendiri, saya
tidak punya saudara sapa-sapa.
156
I 35 Merantau ya mas….
S Ya merantau, ya sekalian melupakan Subjek tinggal di
masa lalu saya. Solo untuk
merantau dan
untuk melupakan
masa lalu dia yang
pernah di penjara
I Maksud mas?
S Eh……gimana ya dik. Orang yang pernah Subjek merasa
40 di LP apalagi karena masalah narkoba kesulitan untuk
bagi saya terasa sulit untuk kembali kembali ke
seperti saat saya belum masuk LP masyarakat setelah
ia menjalani
hukuman di
penjara
I Apa keluarga tidak terima kehadiran mas
setelah keluarga dari LP.
S 45 Kalau keluarga, dari sejak sejak remaja Sebab subjek
tidak peduli dengan apa yang saya terjerumus pada
lakukan. Maklum dik, kami dari keluarga penggunaan dan
miskin. Ayah dan ibu sibuk bekerja untuk penjualan narkoba
dapat menghidupi anak-anaknya dan anak untuk
50 dibiarkan gimana maunya anak mendapatkan uang
dengan mudah
I Saat mas di LP gimana hubungan mas
dengan teman atau keluarga mas?