Anda di halaman 1dari 209

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Perusahaan

PT. Dirgantara Indonesia (PERSERO) merupakan salah satu perusahaan

penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang

bangun, pengembangan dan manufacturing pesawat terbang. Embrio perusahaan

sebenarnya sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia yang mengalami

tahap-tahap periode perkembangan, yang secara kronologis dapat disimak

sebagai berikut.

Pemerintah Hindia Belanda awalnya tidak memiliki kebijakan/program

pembuatan pesawat di Indonesia. Mereka hanya memiliki serangkaian aktifitas

yang terkait dengan pembuatan lisensi dan evaluasi (pemeriksaan) standar teknis

dan keamanan pesawat-pesawat yang beroprasi di Indonesia. Pada tahun 1914

pemerintah Hindia Belanda mendirikan Flight Test Section ( Bagian Uji Terbang)

di lapangan udara yang berada di Surabayauntuk menguji perfoma penerbangan

pesawat di daerah tropis. Pada tahun 1922, para pemuda Indonesia sudah

dilibatkan dalam memodifikasi sebuah pesawat terbang di sebuah bengkel warga

Belanda yang bernama LW. Walraven, yang ada di jalan Cikapundung, Bandung.

Kemudian pada tahun 1930, dibentuk Aircraft Production Section ( Bagian

Pembuatan Pesawat Udara) yang merakit pesawat Canadian AVRO-AL yang

bagian fuselage nya (badan pesawat) menggunakan kayu lokal Indonesia. Fasilitas

1
2

perakitan pesawat ini kemudian dipindahkan ke Lapangan Udara Andir (sekarang

namanya Lapangan Husein Sastranegara).

Pada tahun 1937, dua orang pria berkebangsaan Belanda yang bernama

LW. Walraven dan MV. Patist merancang pesawat tipe PK.KKH yaitu sebuah

pesawat kecil dengan tujuan untuk menerbangkannya sendiri ke Belanda dan Cina

sebagai upaya pencatatan rekor pribadi. Dalam usahanya untuk membangun

PK.KKH, LW. Walraven dan MV. Patist mengumpulkan sebuah tim yang terdiri

dari pemuda Indonesia dibawah pimpinan Tossin untuk merakit pesawat tersebut

di bengkel di jalan Kebon Kawung, Bandung.

Sejak awal kemerdekaan Indonesia, pemerintah Indonesia menyadari

betapa pentinganya transportasi udara untuk keperluan pemerintahan,

perkembangan ekonomi dan pertahanan nasional sebagai akibat dari situasi

Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Sebagai tindak lanjutnya, pada

tahun 1946, dibentuk Biro Perencanaan dan Konstruksi dibentuk oleh TRI-Udara

( sekarang disebut TNI AU). Kemudian anggota-anggotanya yang terdiri dari

Weweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo dan Sumarsono mendirikan sebuah

bengkel khusus di Magetan deket Madium Jawa Timur.

Bengkel ini kemudian menghasilkan pesawat layang NWG-1 yang

pembuatannya juga melibatkan Tossin, Ahmad dan rekan-rekan yang dulu terlibat

dalam pembuatan pesawat PK.KKH. pada tahun 1948, bengkel ini juga

menghasilkan pesawat WEL X yang di desain oleh Weweko Supono.


3

Pada periode yang sama Nurtanio mengembangkan klub-klub

Aeromodelling di Bandung. Namun aktifitas ini terhenti ketika terjadi

pemberontakan Madiun dan Agresi Militer Belanda 1 dan 2.

Setelah negara Indonesia akhirnya disahkan oleh PBB, kegiatan klub-klub

Aeromodelling kembali berlangsung di Lapangan Udara Andir (sekarang bernama

Husein Sastranegara) Bandung. Pada tahun 1953, aktifitas klub-klub ini disatukan

dalam organisasi bernama Seksi Percobaan , beranggotakan 15 orang dan dibawah

supervisi Komando Depot Perawatan Teknik udara dengan Mayor Nurtanio

Pringgoadisurjo sebagai pimpinannya.

Pada tanggal 1 agustus 1954, Seksi Percobaan berhasil menerbangkan

pesawat “Si Kumbang” yang merupakan hasil desain Nurtanio. Kemudian pada

tanggal 24 April 1957, Seksi Percobaan dirombak menjadi organisasi yang lebih

besar yang disebut Sub Depot Penyelidikan, Percobaan an Pembuatan yang pada

tahun 1958 menghasilkan pesawat lain “Belalang 89” dan “Belalang 90” yang

digunakan untuk melatih kandidat pilot di Akademi Angkatan Udara dan Pusat

Penerbangan Angkatan Darat.

Pada tahun yang sama Sub Depot Penyelidikan juga menghasilkan

pesawat “Kumbang 25”. Pada tahun 1960 samapi 1964, Nurtanio dan tiga orang

kolega lainnya dikirim pemeritahan Indonesia ke FEATI (Far Easten Air

Transport Incorporate) di Fillipina untuk mengembangkan pengetahuan

aeronatical meeka dan sekembalinya dari Studi, mereka bekerja di LAPIP.

Pada 16 Desember 1961 pemerintah Indonesia membentuk LAPIP

(Lembaga Persiapan Industri Penerbangan) dibawah kepemimpinan Nurtanio


4

dengan tujuan untuk mempersiapkan Industri Penerbangan yang mempunyai

kemampuan untuk mendukung kegiatan penerbangan nasional Indonesia.

LAPIP pada tahun 1961 kemudian berkerjasama dengan CEKOP ( Industri

Pesawat Terbang Polandia) untuk membangun fasilitas perakitan pesawat, Human

Resource Training dan selain itu CEKOP juga memberikan lisensi kepada LAPIP

untuk memproduksi pesawat PZL 104 Wilga (Di Indonesia bernama Gelatik).

Pada tahun 1965 sebagai kelanjutan dari LAPIP didirikan KOPELATIP

(Komado Pelaksaan Industri Pesawat Terbang) utnuk TNI AU dan PN. Industri

Pesawat Terbang Berdikari (di bawah asuhan Pertamina) melalui Dekrit Presiden.

Setelah pada tahun 1966 Nurtanio yang merupakan Bapak Penerbangan Indonesia

meninggal dunia, pemerintah menggabungkan KOPELATIP dan PN. Industri

Pesawat Terbang Berdikari menjadi LIPNUR (Lembaga Industri Penerbangan

Nurtanio) untuk menghormati kepeloporan almarhum Nurtanio dalam dunia

Penerbangan Indonesia.

Kemudian pada tahun yang sama, melalui perantara Adam Malik yang

merupakan Mentri Luar Negri Indonesia, B.J. Habibie yang ketika itu bekerja di

perusahaan Dirgantara MBB (Masserschmitt Blokow Blohm) di Jerman setelah

lulus dari Aachen Technial High Learning, Fakultas Aircraft Constraction,

diminta untuk menyumbangkan tenaganya untuk membangun Indudtri

Penerbangan Indonesia. B.J. Habibie kemudian membentuk team untuk

mempelajari perakitan pesawat di perusahaan MBB, tempatnya bekerja.

Kemudian pada awal Januari 1974, B.J. Habibie dipanggil Soeharto

(Presiden RI kedua) dan ditunjuk sebagai penasehat Presiden dalam bidang


5

Teknologi. Pertemuan ini juga melahirkan Badan ATTP (Advanced Technology &

Teknologi Penerbangan Pertamina) yang dipimpin Habibie dan bertujuan

mendapatkan lisensi pembuatan pesawat terbang dari perusahaan Aerospace di

luar negri untuk diproduksi di Indonesia. Akhirnya pada bulan September 1974,

ATTP berhaisl menandatangani perjanjian untuk kerjasama lisensi dengan MBB

(Jerman) dan CASA (Spanyol) untuk memproduksi Helikopter tipe BO-105 dan

pesawat sayap tetap tipe NC-212.

Sebagai bagian dari program PELITA (Pembanguan Lima Tahun) VI oleh

Presiden Soeharto, pada tanggal 5 April 1976 dimulailah proses penggabungan

ATTP dengan LIPNUR menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang

dilanjutkan dengan pembuatan akta notaris no.15 di Jakarta yang mengesahkan

B.J. Habibie sebagai Presiden Direktur. Pada saat itu karyawan yang dimilik

berjumlah 860 orang eks LIPNUR dan PERTAMINA (ATTP) dengan jumlah

insinyur 17 orang.

Industri yang masih bayi ini mengembangkan suatu konsep alih atau

transformasi teknologi dan industri progresif dengan filosofi “BERMULA DI

AKHIR DAN BERAKHIR DI AWAL”. Falsafah yang menyerap teknologi maju

secara progresif dan bertahap dalam suatu proses yang integral dengan berpijak

pada kebutuhan obyektif Indonesia. Program pertama yang dijalankan adalah

memproduksi NC-212 dibawah lisensi CASA Spanyol dan helicopter NBO-105

dibawah lisensi MBB Jerman.

Peristiwa penting yang terjadi pada tahun 1979 adalah pada tanggal 17

Oktober ketika PT. Nurtanio bekerjasama dengan CASA Spanyol mendirikan


6

usaha patungan dengan modal 50%-50%. Usaha patungan diberi nama Aircraft

Technology Industry (Airtech) berkedudukan di Madrid Spanyol. Sebagai direktur

utamanya ditunjuk Prof. Dr. Ing BJ Habibie. Program yang dijalankan dari usaha

patungan ini adalah rancang bangun dan produksi bersama pesawat computer

serba guna CN-235.

Pesawat CN-235 saat ini telah terbang lebih dari 250 pesawat di puluhan

negara pemakainya. Selain Indonesia dan Spanyol sendiri yang mengoperasikan

pesawat CN-235, Negara-negara yang menjadi pemakai CN-235 dalam jumlah

yang besar, antara lain Turki dengan 52 pesawat, Korea Selatan dengan 20

pesawat dan Malaysia 8 pesawat. Prestasi yang dicapai kedua perusahaan (CASA-

Nurtanio) ini tentu saja sangat menggembirakan. Penjualan CN-235 sampai

beberapa tahun mendatang diperhitungkan masih akan bertambah.

Pada tanggal 17 April 1986, PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio

berubah menjadi PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) berdasar pada

keputusan Presiden No. 5, 1986. Bertepatan pula dengan ulang tahun perusahaan

yang ke-10 (23 Agustus 1986) Kawasan Produksi II dan Kawasan Produksi IV

(Divisi Universal Maintenance Center/UMC) diresmikan. Tanggal 28 Agustus

1986 PT. IPTN menandatangani kerjasama dengan General Dynamic untuk

memproduksi komponen pesawat tempur berdasarkan off set sebanyak 35 % dari

total pembelian 12 pesawat tempur F16 oleh pemerintah. Prestasi yang dicatat

perusahaan pada tahun 1986 ini penyerahan pesawat CN-235 pertama kepada

Merpati Nusantara Airlines (MNA). Di bulan Juni tahun 1986 PT. IPTN

mneyelenggarakan Indonesia Air Show yang pertama, yang berlangsung di


7

lapangan terbang Kemayoran Jakarta. Dalam Air Show yang dihadiri industri-

industri pesawat terbang terkemuka di dunia, PT. IPTN menampilkan produk CN-

235 dan produk-produk lainnya.

Tahun 1994, bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, tanggal 10

November 1994 pesawat yang dirancang penuh oleh putera-puteri Indonesia, N-

250 diluncurkan (roll-out). Presiden Soeharto memberi nama pesawat pertama N-

250 ini Gatot Kaca. Dalam sambutannya antara lain : “Pada saat ini kita

memperingati Hari Pahlawan yang ke 49 ini, di IPTN Bandung, dengan disertai

puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, saya akan memunculkan untuk

pertama kali pesawat N-250 keluar dari hanggarnya yang diperkenalkan pada kita

semua, dengan tetap berharap semoga IPTN terus berkembang sebagai aset

bangsa Indonesia dalam memasuki era Kebangkitan Nasional kedua dan

globalisasi dunia seoanjang masa. Semoga Tuhan yang Maha Esa memberkati kita

semua. Terima kasih.”

Tahun 1996, di tahun ini PT. IPTN kembali menggelar Indonesia Air Show

yang kedua. Pameran Dirgantara yang juga diikuti puluhan peserta dari berbagai

negara ini berlangsung semarak di lapangan terbang Soekarno-Hatta

(Cengkareng). Pameran yang dibuka Presiden Soeharto kembali menunjukkan

eksistensi PT. IPTN dalam percaturan indistri pesawat terbang Internasional. Pada

saat itu PT. IPTN dengan bangga menampilkan pesawat N-250 Gatot Kaca. Pada

tahun 1997, awan mendung menyelimuti PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara.

“menjadi pilot sangat tinggi resikonya”, kata-kata itu disampaikan almarhum

Chief Test Pilot Erwin Danuwinata. Mei 1997, tidaklah mudah untuk dihilangkan
8

dari ingatan karyawan. Beberapa karyawan terbaiknya, yaitu Chief Test Pilot

Erwin beserta Captain Pilot S.F Hamidjaja Halim, Flight Test Engineer Didiek

Permadi, Flight Test Mechanic Prihatno Sutodowiryo dan Bambang S. Budi

Prastyo yang menerbangkan pesawat CN-235 gugur. Pesawat CN-235 mengalami

kecelakaan tatkala melakukan LAPES (Low Attitude Parchute Extraction

Systems) di lapangan Gorda Serang. Banten. Kelima putera terbaik bangsa ini

dianugerahi “Bintang Sakti” dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan

Cikutra Bandung. Di tahun 1997 ini pula berlangsung Paris Air Show di Le

Bourget Perancis. Dalam ajang pameran dirgantara terbesar di dunia itu, PT IPTN

menerbangkan langsung N-250 dari Bandung ke Paris. Dalam perjalanan pulang

dari Perancis, N-250 singgah di beberapa negara, diantaranya Jerman, Swedia,

Yugoslavia, Turki, Pakistan, Thailand, Vietnam, Philipina, Brunei dan kembali ke

Indonesia (Bandung).

PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) berganti nama menjadi

PT. Dirgantara Indonesia (PT DI), tanggal 23 Agustus 2000. Pergantian nama ini

untuk memperluas cakupan bisnis di bidang kedirgantaraan. Pada tahun 2001, PT

DI mulai membukakan keuntungan sebesar Rp. 11,26 milyar. Pada saat itu jumlah

karyawan tinggal sekitar 10.000 orang setelah kurang lebih 5000 orang

mengambil pensiun dini atas permintaan sendiri (APS).

Untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan karena terjadinya krisis

diperlukan langkah-langkah progresif. Situasi yang makin tidak menentu akibat

reformasi yang kebablasan, pengeluaran yang tidak seimbang dengan pemasukan

kemudian menjadi pertimbangan perlunya diadakan restrukturisasi secara cepat.


9

Langkah awal yang diambil direksi adalah “Pengrumahan” terhadap seluruh

karyawan yang diberlakukan sejak tanggal 11 Juli 2003.

Seminggu kemudian karyawan yang menangani pekerjaan-pekerjaan

terkontrak dipekerjakan kembali. Untuk memberikan rasa keadilan dan

kesempatan yang sama untuk dapat dipekerjakan kembali, manajemen perusahaan

kemudian melaksanakan seleksi ulang.

Saat ini dengan 3200 karyawan tetap dan 600 karyawan kontrak, PT

Dirgantara Indonesia tengah berjuang untuk dapat memberikan kontribusi yang

maksimal bagi menunjang kebutuhan bangsa dan negara, baik dari sisi ekonomi

maupun dari sisi pertahanan. Hal ini sejalan dengan apa yang diharapkan

Pemerintah yang secara eksplisit telah disampaikan Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono ketika memberi sambutan saat berkunjung ke PT Dirgantara

Indonesia dan usai menyaksikan serah terima helicopter Bell-412 dari PT

Dirgantara Indonesia ke TNI-AD pada tanggal 3 Januari 2006.

Industri pesawat terbang menjadi satu pilihan dalam pembangunan suatu

bangsa, khususnya bangsa Indonesia. Kenyataan ini berkaitan dengan kepentingan

nasional di bidang ekonomi dan pertahanan. Lebih jauh dari itu adalah tidak

terlepas dari upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM) bangsa Indonesia,

karena industri pesawat terbang di dalamnya mengandung :

a. Transformasi dengan kecepatan tinggi,

b. Kecepatan dengan volume besar, dan

c. Transformasi dengan kandungan High Technology (Hi-Tech).


10

Bagaimanapun berat dan sulitnya perjalanan yang harus ditempuh industri

dirgantara kebanggan bangsa ini bukanlah sesuatu yang harus dijadikan alasan

untuk surut atau mundur teratur. Semua komponen bangsa utamanya yang terkait

langsung dengan pembangunan dan pengembangan industri ini harus mampu

bangkit. Kita harus memiliki tekad kuat untuk mampu mandiri dalam memenuhi

kebutuhan alat transportasi udara dan sekaligus memenuhi alat utama persenjataan

bagi kepentingan pertahanan. Kita jangan sampai membuat para pendiri dan

pengelola saat itu yang langsung dipimpin Prof. Ing BJ Habibie telah

menggariskan apa yang telah ditempuh dan langkah-langkah apa yang harus

dilakukan itu semua telah ada dalam “Grand Strategy” PT Dirgantara Indonesia.

PT Dirgantara Indonesia telah secara nyata mampu merancang bangun

pesawat sendiri. Meskipun dalam perjalanannya terjadi hambatan namun secara

umum telah membuka mata “dunia” bahwa bangsa Indonesia tidak dapat

dipandang sebelah mata. Kiprahnya akan semakin kentara manakala kita mampu

memanfaatkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam menjadi suatu

kekuatan padu yang dapat menghasilkan segi finansal sekaligus menghasilkan

produk hi-tech yang memang diperlukan bagi percepatan pembangunan bangsa.

PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan

penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang

bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang. Kini, PT Dirgantara

Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan memiliki diversifikasi

produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain,

seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritim, militer, otomasi


11

dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering

services.

Produk PT. Dirgantara Indonesia

Tabel 1.1
Produk Pesawat PT.DI
Nama Produk Keterangan
N-2130 Pesawat regional bermesin ganda dengan kapasitas 100-130
penumpang.
N-250-100 Pesawat commuter generasi baru yang menggunakan teknologi
mutakhir dan didesain dengan memaksimalkan operassional,
efisiensi, dan kenyamanan penumpang.
NC-212 Pesawat transportasi ringan multi guna, terutama untuk jarak
dekat dan menengah.
CN-235 Pesawat dengan kapasitas 35 penumpang, mulai dirancang tahun
1979 dan diselesaikan tahun 1983, sebagai hasil kerjasama
antara PT. IPTN dengan CASA
NBO-105 Helicopter yang di desain untuk beroprasi dengan temperature
tinggi di daerah pegunungan. NBO-105 adalah helicopter yang
multiguna bisa dioprasikan utnuk berbagai tujuan, seperti
transportasi, penyelamatan, riset, eksploitasi, aplikasi militer,
training pilot, evakuasi medis dan tujuan-tujuan lain. Program
helicopter NBO-105 dibawah lisensi MBB jerman Barat,
dimulai sejak 1975.
NAS-332 Tipe helicopter lain yang diproduksi PT. Dirgantara Indonesia
dibawah lisensi Aerospatiale, Perancis sejak 1983. Terdapat 2
versi tipe ini, Puma NAS 330 dan Super Puma NAS 332 yang
cocok untuk transportasi suplai militer atau eksplorasi lepas
pantai dan penerbangan VIP.
NBELL-412 Helicopter kelas medium yang cocok sebagai pesawat gerak
cepat bagi perlengkapan militer, suplai dan transportasi militer.
Helicopter ini diproduksi PT. Dirgantara Indonesia dibawah
lisensi Bell Helicopter Textron, USA, 1982.
Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010
12

Tabel 1.2
Produk Pertahanan PT. DI
FFAR 2.75” Roket pesawat Fin Holding dibawah lisensi F2 Belgia.
Produksi pertama diluncurkan tahun 1985, terutama
untuk menyuplai departemen pertahanan.
SUT TORPEDO SUT (Surface Underwater Treatment Torpedo)
diproduksi utnuk memenuhi persyaratan dari
departemen pertahanan.
CN-235 COMPONENT Produksi dari komponen ini merupakan kerja sama
dengan CASA dalam kaitannya dengan produksi
pesawat CN-235.
F-16 COMPONENT Produksi komponen ini adalah hasil kerjasama dengan
General Dynamics.
B-737 COMPONENT Negosiasi subkontrak dengan Boeing. Program ini
adalah langkah awal untuk memasuki pasar
Internasional dalam produksi komponen pesawat
terbang.
B-767 COMPONENT Produksi komponen ini sama dengan komponen untuk
B-737
RAPIER Produksi ini sebagi hasil kerjasama dengan Bae
COMPONENT (British Aerospace)
ACS SERVICE Program yang berkaitan dengan berbagai pesawat yang
diproduksi PT.DI, seperti suku cadang, training
mechanical, pemeliharaan, service dan overhold.
UMC SERVICE Program service, overhaul dan kemampuan reparasi
termasuk mesin pesawat seperti turboprop/Turboshafl,
Turbojet/Turbofan, Overhaul dca reparasi, Helicopter
Dynamic Component Gear Boxes dan Transmission,
dan Overhoul Turbin gas Industri.
SERVICE for Kerjasama dengan Garuda Indonesia Airways untuk
GARUDA mereparasi dan memodifikasi pesawat-pesawat yang
dimiliki Garuda.
L-100 Kerjasama dengan Merpati Nusantara Airlines (MNA)
MODIFICATION untuk merenovasi dan memodifikasi Hercules yang
dimiliki oleh MNA.
Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010
13

Gambar 1.1 Produk pesawat Terbang PT. DI

Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010

Gambar 1.2 Produk Pertahanan PT. DI

Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010


14

1.2 Sejarah Sekretaris Perusahaan PT. DI

Restrukturisasi yang dilakukan oleh Manajemen PT. Dirgantara Indonesia

menurut pembenahan yang sistematis, terarah dan koordinatif dalam membentuk

good corporate governance (GCG) atau tata kelola perusahaan yang baik dan

kompetitif. Salah satu dari point restrukturisasi tersebut adalah pembentukan

sekretaris perusahaan baik secara fungsional, strukturis. Sekretaris perusahaan

dibentuk berdasarkan ketentuan normative yaitu :

1. UU RI No. 19/2003 tentang tata pelaksanaan Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) pasal 20.

2. Keputusan Mentri BUMN No. 117/M-MBU/2002 yaitu praktek good

coporate governance (GCG) bagian sembilan pasal 24.

3. SKEP Direksi : SKEp/5915/03206/PTD/UT0000/03/2003 yang isinya

antara lain menunjuk corporate secretary untuk mengelola informasi

manajemen, melakukan pelaporan ke eksekutif, mengkoordinasi

penerapan GCG dan mengelola aplikasi komunikasi perusahaan dalam

membentuk citra positif.

1.3 Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia

1.3.1 Visi PT. Dirgantara Indonesia

Visi PT Dirgantara Indonesia adalah menjadi perusahaan kelas dunia

dalam penguasaan teknologi tinggi berbasis pada penguasaan teknologi tinggi dan

mampu bersaing dalam pasar global, dengan mengandalkan keunggulan biaya.


15

1.3.2 Misi PT. Dirgantara Indonesia

Sedangkan Misi PT Dirgantara Indonesia yaitu :

 Menjalankan usaha dengan selalu berorientasi pada aspek bisnis &

komersil dan dapat menghasilkan produk dan jasa yang memiliki

keunggulan biaya.

 Sebagai pusat keunggulan di bidang industri dirgantara, terutama dalam

rekayasa, rancang bangun, manufaktur, produksi dan pemeliharaan untuk

kepentingan komersial dan militer dan juga untuk aplikasi di luar industri

dirgantara.

 Menjadikan perusahaan sebagai pemain kelas dunia di industri global yang

mampu bersaing dan mampu melakukan aliansi strategis dengan industri

dirgantara kelas dunia lainnya.

1.4 Logo PT. Dirgantara Indonesia

Gambar 1.3 Logo PT. Dirgantara Indonesia

Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010


16

Makna logo :

Bentuk lingkaran menggambarkan lingkaran dunia, memberikan makna

aktifitas usaha yang mencakup pasar global.

Bentuk sayap berjumlah tiga buah dengan ukuran yang berbeda,

menggambarkan kekuatan usaha untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

1. sayap besar menggambarkan bisnis inti (Core Business)

2. sayap sedang, menggambarkan bisinis plasma (Non-Core Bussiness)

3. sayap kecil, menggambarkan korporasi (Corporate)

Ketiganya menjalin persatuan dan kesatuan menuju ke atas dalam sudut


o
kecondongan / elevasi 45 yang berarti arah yang seimbang dan optimal dalam

pencapaian target.

Warna biru memiliki makna dirgantara, kemantapan dan kekuatan,

mencerminkan tekad untuk berusaha semaksimal mungkin sesuai kompetensi dan

etika usaha.

Makna lain dari logo tersebut adalah :

a. Warna Biru Angkasa melambangkan langit tempat pesawat terbang.

b. Sayap pesawat terbang sebanyak 3 buah, yang melambangkan fase PT.

Dirgantara Indonesia yaitu :

1. PT. Industri Pesawat Terbang Nurtanio

2. PT. Industri Pesawat Terbang Nusantara

3. PT. Dirgantara Indonesia


17

c. Ukuran pesawat terbang yang semakin membesar melambangkan

keinginan PT. DI untuk menjadi parusahaan dirgantara yang semakin

membesar disetiap fasenya.

d. Lingkaran melambangkan bola dunia dimana PT. DI ingin menjadi

perusaan kelas dunia.

1.5 Struktur Perusahaan

Gambar 1.4

Bagan Struktur Organisasi PT. DI

Direktur utama

Asisten Dirut Sistem


Asisten Dirut Bidang
Manajemen Mutu
Bisnis Pemerintah
Perusahaan

Sekretariat Satuan Pengawasan


Perusahaan Intern

Divisi Perencanaan
Divisi Pengamanan dan Pengembangan
Perusahaan

Direktorat Direktorat
Direktorat Direktorat Aircraft Direktorat Aircraft
Teknologi dan Keuangan dan
Aerostructure Integration Services
Pengembangan Administrasi

Divisi Pemasaran Divisi Pemasaran


Divisi Integrasi Divisi Pusat Bisnis Divisi
dan Penjualan dan Penjualan
Usaha Teknologi Pembendaharaan
Aircraft Integration Aircraft Services

Divisi Operasi Divisi Operasi Divisi perawatan Divisi Keselamatan


Divisi Akuntansi
Aerostructure Aircraft Integration dan Modifikasi dan Sertifikasi

Divisi Logistik dan


Divisi Manajemen Divisi Pusat Divisi Sumber Daya
Divisi Rekayasa Dukungan
Logistik Pengembangan Manusia
Pelanggan

Divisi Manajemen Divisi Manajemen


Divisi Pusat Uji Divisi Jasa Material
Sumber Daya Sumber Daya
Terbang dan Fasilitas
Aerostructure Aircraft Services

Divisi Engineering
Services

Divisi Sistem
Senjata

Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010


18

1.6 Struktur Sekertaris Perusahaan ( Departemen Komunikasi )

Gambar 1.5

Bagan Struktur Sekretaris Perusahaan

Sekretariat
Perusahaan

Komunikasi Administrasi
Perusahaan Perusahaan

Manajemen Dukungan
Hubungan
Publikasi Dokumentasi Kegiatan
Masyarakat
Perusahaan Perusahaan

Protokoler
Promosi
Perusahaan

Pengembangan
Nilai-Nilai Hukum
Perusahaan

Pengembangan Koordinasi Tata


Korporasi &
Budaya Kelola Litigasi
Perizinan
Perusahaan Perusahaan

Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010

Gambar 1.6

Bagan Struktur Departemen Komunikasi PT. DI

Departemen
Komunikasi
Perusahaan

Hubungan
Publikasi Promosi
Masyarakat

Sumber : Arsip PT. DI tahun 2010


19

1.7 Job Description Perusahaan

1. Direktur Utama

A. Memimpin dan mengkoordinasikan anggota direksi dalam

melaksanakan pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan

tujuan perusahaan meliputi :

 Penetapan kebijakan (policy), arah (direction), dan strategi

(strategy) perusahaan

 Penentuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) &

Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk

disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

 Pemeliharaan dan pengurusan kekayaan perusahaan

 Pelaksanaan portofolio bisnis masing-masing direktorat

B. Memimpin rapat-rapat direksi

C. Sebagai kuasa pemegang saham pada anak-anak perusahaan

(Subsidiaries dan affiliates)

D. Bertindak untuk dan atas nama perusahaan selaku pendiri dana

pensiun perusahaan

E. Mengendalikan operasi perusahaan yang mencakup kegiatan

sekretariat perusahaan, pengawasan internal, pengamanan

perusahaan, serta pengembangan dan perencanaan usaha

perusahaan

F. Bertanggung jawab kepada pemegang saham PT. Dirgantara

Indonesia (Persero)
20

2. Asisten Dirut bidang Bisnis Pemerintah

A. Melakukan kajian dan merumuskan arah, sasaran, dan

pengorganisasian fungsi bisnis pemerintah, serta menetapkan

kebijakan dan prosedur. Sebagai pedoman bagi pelaksanaan

kegiatan bisnis dan mengarahkan pelaksanaanya secara teknis dan

administrasi

B. Mengarahkan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT) dan Program Kerja Pengawasan Jangka Panjang (PKPJP)

yang berbasis bisnis dan mengusulkan prioritas kegiatan bisnis

tahunan.

C. Mengkomunikasikan hasil kajian atas performance gap dan

adaptibility gap, guna memastikan bahwa tujuan bisnis internal

telah sesuai, memadai, dan dapat dipergunakan secara efektif untuk

mencapai program kerja pemerintah

D. Dalam melaksanakan fungsinya dapat melakukan akses tehadap

semua informasi baik berupa catatan, data, atau dalam bentuk

lainnya, memasuki seluruh tempat atau wilayah kerja perusahaan,

melihat seluruh aset, dan seluruh aktifitas perusahaan, serta

meminta penjelasan yang diperlukan kepada karyawan dan

manajemen perusahaan guna melihat peluang bisnis yang ada.

3. Asisten Dirut Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

A. Mewakili direktur utama untuk mengkoordinasikan dan

memonitor pelaksanaan fungsi-fungsi quality yang ada di


21

perusahaan agar mampu memenuhi persyaratan para pelanggan,

sehingga mutu dapat menjadi salah satu citra diri perusahaan yang

dikenal secara positif dan meluas di dunia industri penerbangan

domestik dan internasional

B. Memastikan setiap tindakan ataupun keputusan yang dibuat oleh

direksi selalu memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan dan

standard mutu lainnya yang berlaku

C. Memastikan tersedianya kebijakan perusahaan tentang mutu

berikut aturan-aturan dan pedoman tertulis yang diperlukan untuk

pelaksanaan, penyempurnaan, dan pengembangan sistem

manajemen mutu perusahaan (quality management system) di

lingkungan perusahaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan,

memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan dan standard mutu

sesuai arahan direktur utama

D. Mengkoordinasikan dan memonitor berbagai kegiatan yang

berhubungan dengan pemeliharaan dan peningkatan reputasi

perusahaan melalui pembentukan citra mutu positif perusahaan

secara berkesinambungan

E. Mengkoordinasikan pelaksanaan fungsi-fungsi mutu di berbagai

direktorat agar dapat melaksanakan perbaikan berkelanjutan atas

kinerjanya dalam memenuhi harapan para pelanggan secara

effektif dan effisien


22

F. Memonitor kinerja mutu setiap direktorat dan melaporkannya

secara berkala kepada direktur utama, agar tersedia laporan kinerja

mutu yang tepat waktu, akurat, dan aktual untuk mendukung

proses pengambilan keputusan yang akuntabel

G. Mengkoordinasikan kegiatan publikasi dan pelaksanaan sistem

manajemen mutu perusahaan (quality management system) dan

fungsi-fungsi quality yang ada di perusahaan.

4. Sekertariat Perusahaan

A. Menjamin pekerjaan-pekerjaan direksi adalah sesuai dengan

peraturan-peraturan perusahaan dan ketentuan-ketentuan dari

good corporate governance (GCG).

B. Memfasilitasi pelaksanaan good corporate governance (GCG)

melalui kegiatan-kegiatan perusahaan.

C. Melakukan koordinasi dengan pemegang saham.

D. Mempertahankan citra perusahaan.

E. Menetapkan strategi-strategi kebijakan dan prosedur secara

menyeluruh dan meyakinkan.

F. Membuat laporan kepada eksekutif.

5. Satuan pengawasan Intern

A. Mengelola fungsi satuan pengawsan intern secara efektif dan

efisien, guna memastikan kegiatan fungsinya mampu memberikan

kontribusi yang bernilai tambah bagi perusahaan, melalui

pendekatan penilaian yang sistematis dan teratur dalam


23

mengembangkan dan menjaga efektifitas sistem pengendalian

internal, pengelolaan resiko, dan proses governance sesuai dengan

ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku

B. Mengendalikan pelaksanaan proses audit berbasis resiko

berdasarkan standard profesi yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, rekomendasi, pelaporan, serta pemantauan tindak

lanjut, serta melaksanakan aktifitas monitoring dan konsultatif

C. Melakukan koordinasi dengan atau menjadi mitra bagi komite

audit komisaris dan aparat eksternal auditor, serta memantau tindak

lanjut temuan hasil audit

D. Meneglola pelaksanaan audit khusus termasuk namun tidak

terbatas untuk mendalami hasil audit operasional yang berindikasi

adanya tindakan kecurangan sekaligus menilai efektifitas design

dan operasi pengendalian internal dalam pencegahan kecurangan

E. Mengembangkan program jaminan kualitas audit melalui

penilaian internal (Control Selt Assessment-CSA), pengembangan

metode audit danperencanaan postur sumber daya manusia, serta

program pendidikan dan latihan yang berkelanjutan berdasarkan

standard profesi

F. Melakukan kajian dan merumuskan arah, sasaran, dan

pengorganisasian fungsi satuan pengawasan intern, serta

menetapkan kebijakan dan prosedur. Sebagai pedoman bagi


24

pelaksanaan kegiatan audit dan mengarahkan pelaksanaanya secara

teknis dan administrasi

G. Mengarahkan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan

(PKPT) dan Program Kerja Pengawasan Jangka Panjang (PKPJP)

yang berbasis resiko dan mengusulkan prioritas kegiatan aaudit

internal tahunan.

H. Mengkomunikasikan hasil kajian atas performance gap dan

adaptibility gap, guna memastikan bahwa sumberdaya fungsi audit

internal telah sesuai, memadai, dan dapat dipergunakan secara

efektif untuk mencapai program kerja pengawasan

I. Dalam melaksanakan fungsinya dapat melakukan akses terjadap

semua informasi baik berupa catatan, data, atau dalam bentuk

lainnya, memasuki seluruh tempat atau wilayah kerja perusahaan,

melihat seluruh aset, dan seluruh aktifitas perusahaan, serta

meminta penjelasan yang diperlukan kepada karyawan dan

manajemen perusahaan

J. Mengelola dan memberdayakan aktifitas fungsi satuan

pengawasan intern agar mampu memberikan nilai tambah dalam

memeliharan dan meningkatkan efektifitas pengendalian internal,

pengelolaan resiko, dan proses governance.

K. Menerbitkan dan mengkomunikasikan laporan hasil audit, serta

memantau dan menilai tindak lanjut laporan hasil audit


25

L. Mengkoordinasikan dan bertindak sebagai mitra eksternal

auditor serta review proggres tindak lanjut laporan hasil audit,

maupun tindak lanjut arahan dan keputusan dari direksi dan

pemegang saham.

M. Mengelola pelaksanaan program jaminan kualitas audit agar

fungsi satuan pengawasan intern melaksanakan standard profesi

audit internal dengan lebih efektif

N. Mengelola pelaksanaan tugas-tugas khusus dari direktur utama

atau berdasarkan management request yang dapat diselesaikan

dengan memanfaatkan keahlian profesionalnya, termasuk audit

khusus dengan tujuan tertentu dan terbatas pada anak perusahaan

O. Mengkoordinasikan kegiatan satuan pengawasan intern dengan

kegiatan-kegiatan lain baik di dalam maupun diluar perusahaan

6. Divisi Pengamanan

A. Melindungi dan mengamankan kawasan perusahaan baik yang

berupa sarana maupun prasarana fisik termasuk personil, materill,

informasi, dan seluruh asset perusahaan lainnya yang dilaksanakan

melalui pencegahan dan penanggulangan terhadap setiap tindak

kriminal yang datang dari dalam maupun dari luar yang dapat

merugikan perusahaan.

B. Mengkoordinasikan tugas operasi pengamanan fisik yang

bersifat pengendalian, pencegahan, maupun penindakan untuk

mewujudkan stabilitas keamanan dan ketertiban dilingkungan


26

perusahaan (melalui pola kegiatan penjagaan, pengawalan,

pemeriksaan, dan patroli secara fisik)

C. Mengkoordinasikan tugas-tugas dan pengawasn pelaksanaan

semua kegiatan pengamanan terhadap objek-objek yang dianggap

rawan dan kritis baik terhadap personil, materill, baik yang

keluar/masuk kawasan perusahaan, instansi, area, hasil produsi,

dan seluruh asset perusahaan lainnya

D. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengamanan khusus atas

keamanan personil kritik

E. Menjalin serta memelihara koordinasi kerja dengan aparat

pengamanan lain yang terkait, baik intern maupun ekstern.

7. Divisi perencanaan dan pengembangan Perusahaan

A. Menyusun Rencana Strategis Perusahaan (RSP) untuk 10 tahun

dan rencana jangka panjang perusahaan untuk 5 tahun kedepan

yang adaptif terhadap perubahan lingkungan

B. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

tahunan

C. Melakukan pengendalian anggaran melalui Rencana Kerja dan

Anggaran (RKA) unit organisasi

D. Melakukan evaluasi kinerja perusahaan, mengidentifikasi

alternatif tindakan stratejik atas kesenjangan performansi terhadap

rencana yang telah ditetapkan


27

E. Menyusun laoran manajemen secara periodik dan tahunan (un

audit & audited) atas realisasi kinerja usaha

F. Menyusun laporan hasil kajian bisnis korporasi sesuai

kebutuhan direksi komisaris dan pemegang saham serta pihak-

pihak yang berkepentingan

G. Melaksanakan pembinaan serta mengevaluasi kinerja anak

perusahaan dan perusahaan patungan

H. Merencanakan, mengevaluasi, dan mengelola portofolio bisnis

perusahaan serta mengembangkan bisnis perusahaan

I. Memfasilitasi, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan

manajemen risiko perusahaan

J. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan dokumen Rencana

Strategis Perusahaan (RSP), Rencana Jangka Panjang Perusahaan

(RJPP)

K. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan dokumen Rencana

Kerja dan anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Kerja

Anggaran Unit Organisasi (RKA)

L. Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan dokumen Rencana

Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Anak perusahaan dan

perusahaan patungan

M. Mengkoordinasikan, menganalisis, dan mengevaluasi dalam

penyusunan portofolio bisnis perusahaan


28

N. Menyampaikan dokumen RSP, RJPP, dan RKAP kepada direksi

untuk bahan RUPS

O. Menyampaikan dokumen laporan manajemen triwulan dan

tahunan kepada direksi untuk bahan evaluasi serta bahan

pertanggungjawaban direksi dan komisaris kepada pemegang

saham melalui RUPS

P. Mensosialisasikan dan memfasilitasi pembuatan dokumen

laporan risk management plan

Q. Menyampaikan hasil kajian pengembangan bisnis perusahaan

(portofolio bisnis perusahaan dan feasibility study) serta laporan

hasil pelaksanaan manajemen risiko perusahaan kepada direksi

R. Mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan menganalisis serta

menyusun dokumen feasibility study pengembangan bisnis

perusahaan

8. Direktorat Aerostructure

A. Mengelola bisnis jasa manufacture pesawat dan helicopter baik

yang merupakan rancangan perusahaan aeroscape lain yang

dilisensi untuk di manufacture di PT.Dirgantara Indonesia.

B. Pembuatan detail part dan kompoonen pesawat terbang sesuai

Ketentuan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan

Hidup (K3LH).
29

C. Pembuatan detail part dan pembuatan komponen helicopter

sesuai dengan ketentuan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan

Lingkungan Hidup K3LH.

D. Memasarkan produk pesawat dan helicopter yang di produksi

PT.Dirgantara Indonesia

E. Layanan Purna jual berupa jaminan dari produk pesawat dan

helicopter PT.Dirgantara Indonesia.

F. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan aktifitas

produksi yang meliputi proses : metal forming, machining,

bonding dan composite, special process dan surface treatment.

G. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan pengadaan

material yang dibutuhkan dalam proses manufacture pesawat

dan helicopter.

H. Mengelola dana operasioanal yang dialokasikan perusahaan

secara efisien dan efektif.

I. Mengelola aset yang disediakan perusahaan secara efisien dan

efektif.

9. Direktorat Aircraft Integration

A. Mengelola bisnis layanan modifikasi pesawat dan helikopter

hasil produksi PT.Dirgantara Indonesia maupun produk pesawat

hasil produksi perusahaan aerospace lain yang telah memberikan

lisensi kepada PT.Dirgantara Indonesia untuk memodifikasi

produknya
30

B. Melaksanakan modifikasi pesawat dan helikopter sesuai

permintaan pelanggan

C. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktifitas

produksi yang meliputi integrasi peralatan yang dimodifikasi

sesuai permintaan pelanggan serta pengujian pesawat terbang dan

helikopter yang telah dimodifikasi tersebut dengan mematuhi

ketentuan keselamatan, kesehatan kerja, dan lingkungan hidup

(K3LH)

D. Memasarkan layanan modifikasi produk pesawat dan helikopter

yang dapat dilakukan oleh PT. Dirgantara Indonesia

E. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan pengadaan

material yang dibutuhkan dalam proses modifikasi pesawat dan

helikopter

F. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan

secara efisien dan efektif

G. Mengelola aset yang disediakan perusahaan secara efisien dan

efektif.

10. Direktorat Aircraft Service

A. Mengelola bisnis jasa pemeliharaan (maintenance), overhaul,

dan perbaikan (repair) produk pesawat dan helikopter hasil

produksi PT.Dirgantara Indonesia maupun perusahaan aerospace

lain yang telah memeberikan lisensi kepada PT.Dirgantara


31

Indonesia untuk memelihara dan memperbaiki produk pesawat,

helikopter, serta komponen dan mesin lainnya

B. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktifitas

produksi yang meliputi pemeliharaan (maintenance), overhaul, dan

perbaikan (repair) produk pesawat dan helikopter serta komponen

dan mesinnya dengan mematuhi ketentuan keselamatan, kesehatan

kerja, dan lingkungan hidup (K3LH)

C. Layanan purna jual berupa customer support.

D. Bekerja sama dengan Direktorat aerostructure dalam

memasarkan layanan pemeliharaan (maintenance), overhaul, dan

perbaikan (repair) produk pesawat dan helikopter serta komponen

dan mesinnya

E. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan pengadaan

material yang dibutuhkan dalam proses pemeliharaan

(maintenance), overhaul, dan perbaikan (repair) produk pesawat

dan helikopter serta komponen dan mesinnya

F. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan

secara efisien dan efektif

G. Mengelola aset yang disediakan perusahaan secara efisien dan

efektif.

11. Direktorat Teknologi dan Pengembangan

A. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan aktifitas

penelitian, rekayasa, rancang bangun, pengembangan produk baru


32

baik yang terkait dengan produk pesawat dan helikopter

(aeronautica) maupun produk non aeronautica yang terkait dengan

persenjataan (Hankam), produksi, dan pengujian prototype

B. Membina dan melindungi hak kekayaan intelektual dari produk

baru (aeronautica dan non aeron autica) yang dihasilkan oleh

direktorat ini

C. Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan pengadaan

material yang dibutuhkan dalam proses pengembangan produk

baru (aeronautica dan non aeronautica)

D. Memasarkan produk baru yang dikembangkan (aeronautica dan

non aeronautica) ke pasar yang sesuai

E. Mengelola dana operasional yang dialokasikan perusahaan

secara efisien dan efektif

F. Mengelola aset yang disediakan perusahaan secara efisien dan

efektif.

12. Direktorat Keuangan dan Administrasi

A. Mengelola keuangan, akuntansi, dan sumber daya manusia PT.

Dirgantara Indonesia

B. Melaksanakan hubungan dengan institusi penyedia dana,

pemegang saham, dan komunitas keuangan dalam hal provision of

capital, investor relation, dan short term finansing

C. Mengelola dana perusahaan secara efektif dan efisien


33

D. Membina dan melaksanakan penyusunan informasi akuntansi

perusahaan secara efisien dan efektif sehingga informasi akuntansi

direktorat dapat disajikan dan dilaporkan secara tepat waktu, tepat

saji, dan akurat

E. Melaksanakan pengembangan, implementasi, dan koordinasi

program sumber daya manusia di seluruh perusahaan, termasuk

melaksanakan fungsi administrasi sumber daya manusia

F. Menyediakan pelayanan fasilitas umum

G. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemanfaatan sumber daya dan

fasilitas yang dialokasikan kepada direktorat dengan sumber daya

dan fasilitas lain milik perusahaan untuk meningkatkan daya saing

perusahaan.

1.8 Job Description Departemen Komunikasi

Bidang Humas dalam struktur perusahaan sendiri ada dalam sekretaris

perusahaan tepatnya dalam bagian yang dinamakan Departemen Komunikasi

Perusahaan. Tujuan dan fungsi dari Departemen Komunikasi itu sendiri adalah

pencapaian citra yang ditetapkan ataupun yang diharapkan.

Secara garis besar tugas dan fungsi Departemen Komunikasi menyangkut

upaya pembinaan citra. Upaya itu dimulai dari menumbuhkan citra, memelihara

atau mempertahankan citra, meningkatkan citra agar lebih baik dari yang sudah

ada, sampai upaya memperbaiki citra atau mengembalikan citra jika mengalami

gangguan atau yang membuat citra tersebut merosot.


34

Departemen Komunikasi PT Dirgantara Indonesia sendiri selain

mempertahankan citra PT Dirgantara Indonesia, merupakan pelaksana pusat

kegiatan informasi yang memiliki tugas dan wewenang untuk membina dan

menyelenggarakan fungsinya sebagai penerangan umum, penerangan kepada

karyawan dan staff dan memberikan informsi kepada publik, baik publik internal

dan publik eksternal. Merupakan kewajiban bagi Humas untuk memberikan

informasi kepada publik baik secara langsung maupun tidak langsung melalui

media massa, baik cetak dan elektronik.

Kepala Departeman Komunikasi Perusahaan bertanggungjawab langsung

kepada Sekertaris Perusahaan. Kepala Departemen juga memimpin langsung

supervisor dibawahnya yaitu :

 Supervisor Bidang Publication

 Supervisor Bidang Public Relations

 Supervisor Bidang Promotion

Kepala Departemen Komunikasi Persahaan bekerjasama dan

berkoordinasi dengan seluruh organ di dalam perusahaan, khususnya dengan para

supervisor yang berkaitan dalam rangka mengkomunikasikan dan

mempromosikan setiap produk, jasa dan hal-hal lain yang berkaitan dengan

pencitraan agar diperoleh peningkatan baik profit maupun benefit. Merancang

program komunikasi terpadu untuk membangun komunikasi yang sehat dan baik

dengan public internal maupun eksternal.

Kepala Departeman Komunikasi Perusahaan bekerjasama dan

berkoordinasi dengan seluruh organisasi di luar perusahaan yang berkompetensi


35

di bidang komunikasi dan promosi untuk memperluas publikasi dan promosi

perusahaan secara berkesinambungan agar dapat meningkatkan kedua hal tersebut

baik secara kuantitas maupun kualitas.

Supervisor Public Relations

Bertanggung jawab dalam merencanakan, melaksanakan, mengendalikan

dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan publik internal

dan publik eksternal.

Supervisor Promosi

Bertanggung jawab merencanakan, melaksanakan, mengendalikan dan

mengevaluasi kegiatan promosi perusahaan.

Supervisor Publikasi

Bertanggung jawab merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan

mengendalikan kegiatan publikasi perusahaan.

1.9. Sarana dan Prasarana

Fasilitas yang tersedia saat PT. Dirgantara Indonesia masih bernama IPTN

di tahun 1976 hanyalah dua buah hanggar kecil berukuran 11.000 m2 pada lahan

seluas 45.000 m2.

Beberapa mesin konvensional, 480 orang karyawan, dan 17 orang tenaga

insinyur, sebagian dari mereka merupakan tenaga ahli berpengalaman di bidang

industri pesawat terbang di Jerman yang telah dipersiapkkan dengan baik oleh Dr.

Habibie.

Tahun 1992 IPTN terus berkembang, hal ini ditunjukan dengan

dimilikinya lahan tidak kurang 450.000 m2 bangunan di atas tanah seluas 75


36

hektar, 200 buah mesin konvensional, 50 buah mesin Touched Numerical Control

(TNC), dan 60 buah mesin computer numerical control (CNC).

Kini setalah IPTN berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia

kemajuan terus mengiringi langkahnya, PT. Dirgantara Indonesia dilengkapi

dengan komputer IBM 4341, 308/K-64, 3090/600s, 1000 buah terminal dan 400

buah PC dengan total kapasitas 832 mb (Megabytes). Jumlah karyawan meningkat

menjadi ribuan orang termasuk 1620 tenaga insinyur dan 615 tamatan universitas

lainnya. Jumlah inventasi keseluruhan sekitar 1,202 Juta US Dollar.

PT. Dirgantara kini memiliki Utility Room, dapat dimanfaatkan untuk

gathering sekitar kurang lebih 2000 orang, International room, Research &

Development untuk design, Laboratorium untuk uji kualitas, Bank, Toko

Koperasi, Kantin untuk 4000 orang, ruang darma wanita, Masjid besar, dan show

room yang telah diresmikan pada bulan agustus 1994.

PT. Dirgantara Indonesia di era milenium menempati areal sekitar 125,4

Ha yang terdiri dari 79,3 Ha berupa lahan dan 46,1 Ha untuk luas bangunannya.

Kapasitas permesinan yang tersedia sebesar 1.214.985 machineour, dengan

fasilitas permesinan meliputi 88 mesin computer numerical control (CNC), 47

Mesin-mesin Touched Numerical Control (TNC) dan sekitar 445 mesin-mesin

konvensional.

1.10. Lokasi dan Waktu PKL

1.10.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) pada bagian

Sekretaris Perusahaan tepatnya di Departemen Komunikasi PT. Dirgantara


37

Indonesia yang beralamatkan di Jl. Padjajaran No. 154 Bandung 40174. Telepon :

022-6040606, 6031717. Fax : 022- 6033912. Email : www. Indonesian-

aerospace.com dan customer_acs@indonesianaerospace.com.

1.10.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Waktu pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini dilakukan selama

satu bulan, yakni dari mulai tanggal 06 Juli 2010 - 06 Agustus 2010, setiap hari

senin - jumat pada jam kerja dari pukul 08.00 - 15.00 WIB.
BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1 Aktifitas Praktek Kerja Lapangan

Tingkat kompetisi yang tinggi pada saat ini menuntut suatu perusahaan

untuk bergerak secara cepat guna dapat mempertahankan konsumen tetap maupun

calon konsumen, maka setiap perusahaan memiliki strategi tersendiri untuk tetap

menanamkan kepercayaan dimata publiknya.

Membentuk dan membangun suatu kepercayaan dimata publik atau

disebut dengan image building tidaklah mudah oleh karena itu setiap perusahaan

baik sektor swasta maupun pemerintah harus terdapat saling ketergantungan dan

sama-sama mempunyai kepentingan untuk mendapatkan kepercayaan dimata

publiknya masing-masing.

Melihat ketatnya persaingan bisnis saat ini khususnya bisnis komunikasi

secara tidak langsung menuntut perusahaan untuk membuat suatu unit khususnya

dalam hal ini yaitu Humas yang mempunyai tugas bertanggung jawab terhadap

perusahaan.

Public Relations atau biasa disebut dengan Humas merupakan salah satu

bagian / departemen yang mempunyai tugas bertanggung jawab mendengarkan

dan menampung segala kritik, keluhan, ataupun saran dari masyarakat. Bidang

Public Relations atau Humas adalah suatu bidang yang sangat luas yang

menyangkut hubungan dengan berbagai pihak. Public Relations / Humas tidak

selalu merupakan alat promosi, karena dalam kenyataannya masih sering dijumpai

40
41

salah pengertian tentang Public Relations / Humas. Kebanyakan orang

menganggap Public Relations / Humas sekedar menjual senyum, propaganda

dengan tujuan memperoleh kemenangan sendiri, atau mendekati pers dengan

tujuan memperoleh suatu pemberitaan. Padahal sebenarnya Public Relations /

Humas merupakan hal yang sangat penting yang keberadaannya harus dapat

menyesuaikan sebuah organisasi dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Bidang Hubungan Masyarakat semakin kuat berkembang, karena adanya

suatu masyarakat demokratis dimana orang-orang memiliki kebebasan untuk

berbicara dan mengambil keputusan dalam komunitas, misalnya di dalam suatu

perusahaan, dan lain-lain. Pribadi atau individu dan organisasi publik tergantung

kepada hubungan baik dengan kelompok-kelompok lainnya dan individu-individu

yang memiliki berbagai keputusan, pendapat, dan tindakan yang mempengaruhi

vitalitas/daya dan kelangsungan hidup mereka.

Hubungan Masyarakat di lembaga pemerintah maupun di perusahaan

swasta, merupakan salah satu fungsi manajemen atau dapat dikatakan sebagai

management function, yang terdiri atas dua unsur pokok, yaitu kegiatan dalam

peranan masyarakat di struktur organisasi yang lebih luwes, memberinya

kesempatan yang lebih besar untuk bertindak sesuai dengan fungsinya. Sedangkan

organisasi Hubungan Masyarakat pada lembaga pemerintah berfungsi sebagai

filter terhadap tujuan menciptakan stabilitas umum. Tetapi secara garis besar, baik

hubungan sector swasta maupun pemerintah mempunyai tujuan yang sama, yaitu

untuk menciptakan iklim pendapat umum yang menguntungkan.


42

Kinerja Humas dapat diukur antara lain berdasarkan kualitas pelayanan

informasi kepada masyarakat. Permasalahan akan timbul apabila penyediaan

informasi tentang pelayanan yang diberikan Humas kepada masyarakat, termasuk

informasi tentang peraturan yang ditetapkan sangat terbatas.

Hal tersebut diatas merupakan sebuah pengetahuan wajib bagi mahasiswa

Ilmu Komunikasi Unikom konsentrasi ilmu Humas dalam perkuliahan terdapat

salah satu mata kuliah wajib yakni Praktek Kerja Lapangan (PKL), dimana para

mahasiswa dituntut untuk merasakan bagaimana dunia kerja dalam bidang

kehumasan di perusahaan yang dipilihnya sendiri dan setelah kurang lebih satu

bulan menempuhnya, mahasiswa dituntut untuk melakukan penulisan laporan

tentang PKL yang dijalaninya.

PT Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan

penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang

bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang. Kini, PT Dirgantara

Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan memiliki diversifikasi

produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi juga dalam bidang lain,

seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif, maritim, militer, otomasi

dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri, teknologi simulasi, dan engineering

services.

Penulis memilih PT Dirgantara Indonesia sebagai objek PKL karena

perusahaan tersebut adalah perusahaan yang besar dan berkembang. Dalam

pelaksanaannya, penulis mendapat kesempatan untuk mengamati dan membantu

berbagai hal sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.


43

2.1.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Kerja Praktek yang dilakukan oleh penulis dari tanggal 06 Juli 2010

sampai 06 Agustus 2010 di PT. Dirgantara Indonesia (Persero) membawa

dampak dan manfaat bagi penulis dalam menelaah, mengkaji dan meneliti

mengenai ilmu kehumasan secara praktek di lapangan.

Penerapan ilmu Humas secara teori dalam bentuk praktek memang tidak

begitu jauh berbeda dengan apa yang didapat di bangku kuliah, akan tetapi dengan

dilakukannya kerja praktek ini, maka penulis menemukan suatu kebenaran

mengenai ilmu Humas beserta dengan bagaimana penerapannya. Penulis bisa

menemukannya di tempat praktek, dan penulis menyadari dengan keterbatasan

penulis dalam menelaah ilmu Humas yang merupakan suatu terapan, kebenaran

ilmu Humas perlu suatu pembuktian kebenaran tidak sepenuhnya mutlak benar,

tetapi setidaknya penulis mendapatkan pengalaman di lapangan tentang perbedaan

antara teori dan praktek.

Dalam pelaksanaan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia selama

sebulan penuh penulis banyak mendapat ilmu juga pengalaman, penulis datang ke

tempat kerja sekitar pukul 08.00 lalu istirahat makan siang pada pukul 11.30

sampai 13.00 dan pulang pada waktu yang tidak pasti karena ditentukan oleh

pembimbing selama penulis PKL disana. Selama sebulan dalam pelaksanaan PKL

penulis di tempatkan di bagian sekretaris perusahaan tepatnya pada departemen

komunikasi yang terdiri dari 3 Bagian yakni publikasi, promosi, dan public

relations.
44

Selama sebulan penulis secara bergantian ditempatkan di tiga bagian itu,

ketiga bagian memiliki fungsi masing-masing dalam perusahaan dan tentu saja

setiap penulis ditempatkan di salah satu bagian tugas yang diberikan berbeda-

beda. Secara kronologis penulis menggambarkan aktifitas dan tugas penulis

selama PKL dalam tabel dibawah ini :

Tabel 2.1
Kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan di PT. Dirgantara
Indonesia

No Hari/Tanggal Kegiatan Keterangan

Rutin Insidental

1 Selasa, 06 Juli’10 -Mengurus pembuatan id card √


-Mengurus arsip pribadi √
-Perkenalan

2 Rabu, 07 Juli’10 -Mengambil id card √
-Mengurus administrasi √
-Pengarahan kerja

-Membuat klipping dan
resume √

3 Kamis, 08 Juli’10 -Mengurus Clearence √


Kegiatan
-Pengarahan kerja rutin

-Membuat klipping dan
resume √
4 Jumat, 09 Juli’10 -Pengambilan Clearence √
Kegiatan
-Pengarahan kerja rutin

-Membuat klipping dan
resume √
5 Senin, 12 Juli’10 -Pengarahan kerja rutin √
-Membuat artikel √
6 Selasa, 13 Juli’10 -Pengarahan kerja rutin √
-Merapihkan berkas kerja √
-Pengarahan bagian promosi √
perusahaan
-Penjelasan kerja bagian
promosi perusahaan √
45

-Mempelajari Company √
Profile √
-Membuat dan mengajukan isi
company profile
-Penjelasan bagian promosi √
tentang pameran
7 Rabu, 14 Juli’10 -Pengarahan kerja rutin √
-Mengatur isi dan layout √
Company Profile
-Mentranslate isi Company

Profile
-Pengumpulan data laporan
PKL √
-Membuat klipping √
-Fotocopy majalah untuk arsip √
pribadi
8 Kamis, 15 Juli’10 -Pengarahan kerja rutin √
-Persiapan Plant Tour √
-Partisipasi Plant Tour √
-Membuat klipping

9 Jumat, 16 Juli’10 -Mengurus bahan laporan PKL √
-Pengarahan pemberi nilai √
-Membuat klipping

10 Senin, 19 Juli’10 -Membuat klipping √
-Fotocopy arsip dan klipping √
11 Selasa, 20 Juli’10 -Membuat klipping √
-Penjelasan pameran yang √
diikuti PT. DI
12 Rabu, 21 Juli’10 -Izin perwalian √
13 Kamis, 22 Juli’10 -Membuat resume √
-Mencari data laporan PKL √
14 Jumat, 23 Juli’10 -Membuat klipping √
-Membuat artikel untuk √
majalah Dirgantara
15 Senin, 26 Juli’10 -Membuat klipping √
-Mempersiapkan laporan PKL √
-Mengajukan artikel √
16 Selasa, 27 Juli’10 -Membuat klipping √
-Pengarahan kerja bagian √
Humas
-Persiapan Grand Strategy

Humas PT. DI
17 Rabu, 28 Juli’10 -Menyusun Grand Strategy √
Humas
46

-Menganalisa berita
-Pemberitahuan evaluasi PKL √

18 Kamis, 29 Juli’10 -Menyelesaikan Grand √
Strategy
-Membuat klipiing √
-Menganalisa berita

19 Jumat, 30 Juli’10 -Mengetik Grand Strategy √
Humas
-Merancang isi majalah edisi

ulang tahun PT. DI
20 Senin, 02 -Membuat klipping √
Agustus’10 -Mencari bahan laporan PKL √
-Restrukturisasi ruangan √
-Menyusun budaya perusahaan

21 Selasa, 03 -Mengetik budaya perusahaan √
Agustus’10 -Mengetik strategi berkala √
perusahaan
-Mengajukan budaya &
strategi perusahaan √
-Membuat klipping √
22 Rabu, 04 -Membuat klipping √
Agustus’10 -Melengkapi bahan laporan √
PKL
23 Kamis, 05 -Melengkapi bahan lapporan √
Agustus’10 PKL
-Fotocopy hasil kerja saat PKL

-Mempelajari Press Release

24 Jumat, 06 -Melengkapi berkas lampiran √
Agustus’10 PKL
-Evaluasi kerja PKL

-Penilaian kerja PKL
-Pamitan √

Sumber : Catatan Harian Penulis, 06 Juli 2010 sampai 06 Agustus 2010.

2.2 Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin


47

Dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT Dirgantara

Indonesia (Persero), penulis melakukan aktivitas rutin yakni kegiatan yang

dilakukan setiap hari pada PKL. Kerja rutin tersebut antara lain :

A. Pengarahan Kerja

Dalam Clearence Kegiatan yang diterima penulis saat awal kerja praktek

dicantumkan bahwa penulis tidak diperkenankan melakukan pekerjaan tanpa

diketahui sebelumnya oleh pembimbing di tempat kerja maka dari itu penulis

selalu melakukan inisiatif setiap harinya untuk bertemu dengan pembimbing dan

meminta pengarahan kerja rutin dari beliau tentang apa saja yang sekiranya bisa

penulis kerjakan di hari itu. Penulis juga selalu diberikan pengarahan kerja setiap

dipindah bagian, penulis mendapatkan pengarahan kerja tersebut selama tiga kali

karena penulis ditempatkan di bagian promosi, publikasi, dan Public Relations

perusahaan yang setiap bagiannya memiliki tugas yang berbeda namun tetap

memiliki kesinambungan.

B. Membuat Klipping & Resume

Dari awal penulis kerja praktek penulis sering kali melakukan pembuatan

klipping dan resume. Saat awal pengarahan kerja penulis diberitahukan untuk

mengklipping berita-berita yang tidak hanya berkaitan dengan perusahaan tapi

juga berkaitan dengan persoalan penerbangan baik yang dalam negeri dan luar

negeri, meskipun berita itu dari perusahaan penerbangan lain, ditambah lagi

penulis juga membuat klipping tentang kondisi perekonomian yang baik langsung

maupun tidak langsung dapat berakibat pada dunia bisnis Indonesia.


48

Kegiatan ini dimulai dengan membaca koran guna mengetahui adanya

berita yang terkait. Selain itu guna menambah wawasan penulis karena sebagai

seorang humas harus memiliki wawasan yang sangat luas. Koran yang di baca di

antaranya: Kompas, Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Bisnis Indonesia,

Galamedia, Tribun Jabar, dll.

Setelah membuat klipping penulis diberi kesempatan untuk membuat

resume atau inti singkat dari berita yang di klipping untuk dimasukan ke dalam

komputer bapak Adam Permasha selaku Supervisor Publikasi, hal ini dilakukan

untuk memudahkan beliau jika mencari suatu berita yang telah di file kan secara

kronologis pada komputernya, sangat disayangkan komputer di tempat kerja

penulis tidak bisa difungsikan sehingga setiap bagian mengetik resume penulis

harus membawa laptop ke lingkungan kerja, berikut contoh resume yang penulis

kerjakan saat PKL di bagian publikasi :

Media Indonesia,

Rabu,30 Juni 2010

Turki-Indonesia

Indonesia memandang turki sebagai mitra strategis. Demi kemajuan

bangsa Indonesia, Indonesia mengadakan pertemuan dangan pemerintah turki

untuk meningkatkan hubungan kerja sama diantara dua negara dalam berbagai

bidang yang diantaranya adalah bidang industri pertahanan yang melibatkan PT.

Dirgantara Indonesia (PTDI) yang akan membantu memodifikasi pesawat terbang

turki untuk patroli maritim. Indonesia juga berkesempatan mendapatkan

perangkat komponen pesawat tempur jenis F 16, Hercules, dan keperluan


49

pertahanan lainnya. Hal ini perlu kita banggakan, industri pesawat terbang kita

mendapat pengakuan dari turki mengingat teknologi industri Turki nomor dua

terbesar di dunia setelah AS.

Bisnis Indonesia

Selasa, 29 Juni 2010

Jasa Perawatan Pesawat

Meliput sejumlah mekanik yang sedang melakukan perawatan pesawat

terbang di salah satu hanggar milik PT. Dirgantara Bandung, Jabar. Pemprov

Jabar berencana akan mengembangkan jasa perawatan serupa di daerah lain.

Kompas

Sabtu, 19 Juni 2010

PT. DI sebagai tempat belajar

Sebagai pusat industri pesawat terbang terbesar di Asia Tenggara, PT DI

menawarkan diri sebagai tempat belajar bagi pelajar Indonesia dengan membuka

kunjungan terhadap tempat pembuatan komponen pesawat sekaligus

perakitannya. Selain kedua tempat itu PT DI memperlihatkan profil perusahaan

dan pesawat yang telah di produksi dan dirakit sendiri oleh anak bangsa.

Kunjungan ini dibatasi pesertanya,1 rombongan 50 orang dengan maksud supaya

para pelajar bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman secara mendalam.

Koran tempo

Rabu, 7 juli 2010-07-08

Bandara Bandung akan di renovasi


50

PT. Angkasa Pura II Husein, melakukan renovasi yaitu meperluas area

bandara hingga 4000 meter persegi, dan mempertebal landasan. Dengan biaya

proyek sebesar Rp. 95 milliar yang sepenuhnya diinvestasikan oleh PT. Angkasa.

Suara Pembaruan

Rabu, 7 juli 2010-07-08

Pensiun Pilot

Para pilot garuda yang tergabund dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG),

menuntut manajemen Garuda untuk agar usia pensiunan dapat dibedakan dari

karyawan Garuda lainnya, dan mempertimbangkan kekaryaan profesi pilot.

Suara pembaruan

Selasa, 6 juli 2010-07-08

Garuda seleksi “underwriter” IPO saham

Calon underwriter harus bersedia menjamin emisi dengan komitmen

penuh, memiliki pengalaman dalam penawaran internasioanal berdasarkan

peraturan pasar modal Amerika Serikat, dan menyediakan daftar rekanan

internasional selling agent. Peserta juga harus terdaftar sebagai lembaga

penunjang di Bapepam-LK, kecuali konsultan public relation, konsultan hukum i

nternasional, dan perusahaan percetakan.

Kompas

Kamis 8 juli 2010-07-08

Kemitraan ekonomi Republik Indonesia dan EFTA di jajaki


51

Indonesia dan EFTA juga berkomitmen mnjalankan proses negosiasi yang

didasarkan atas prinsip kesetaraan, saling menghormati dan menjungjung tinggi

kepentingan bersama. Negosiasi juga akan dilakukan dengan memperhatikan

perbedaan tingkat pembangunan dari kedua belah pihak. Dalam penyusutan

perjanjian kemitraan indonesia dengan EFTA, kedua pihak akan membuata

analisis faktor yang menjadi peluang, kesempatan peningkatan kerja sama,

maupun resiko. Volume perdagangan bilateral indonesia-EFTA mencapai 1,2

Dollar Amerika pada tahun 2009, dengan swiss, perdagangan bilateral indonesia

mencapai 1 miliar dollar Amerika pada tahun 2008 dan 621 dollar amerika pada

2009.

Kontan

Rabu, 7 juli 2010

AirAsia dan Batavia Air bida terbang ke Eropa

Komite keselamatan penerbangan (Air Safety Commite) komisi Eropa

resmi mencabut larangan terbang bagi kedua maskapai nasional tersebut. Kepala

pusat komunikasi publik kementrian perhubungan, Bambang S. Evan menilai,

semakin banyak maskapai nasional yang diizinkan terbang keEropa merupakan

hasil kerja keras pemerintah dan perusahaan yang bersangkutan. Dan kini masih

ada 43 maskapai yang dilarang terbang ke Eropa.

Rakya Merdeka

Kamis, 8 Juli 2010

Lion Air Gagal Yakinkan Komisi Penerbangan UE


52

Lion air gagal mengikuti jejak Batavia Air dan Air Asia yang telah diberi

lampu hijau untuk menerbangi semua negara di kawasan eropa. Soal pertumbuhan

bisnis terus dipertanyakan Lion Air dinilai gagal mendapatkan izin penerbangan

ke eropa oleh komisi keselamatan penerbangan ke eropa oleh komisi keselamatan

penerbangan Uni Eropa (UE). UE menilai pihak Lion gagal meyakinkan pihak UE

tentang masalah jaminan keselamatan.

Bisnis Indonesia

Rabu, 7 Juli 2010

Maskapai Nasional Agresif bidik Rute Internasional

Sejumlah maskapai nasional semakin agresif mengincar pasar

penerbangan ke luar negeri di tengah belum pulihnya sektor penerbangan global

menyusul dampak kenaikan harga bahan bakar dan krisis ekonomi. Beberapa

maskapai nasional yang mempersiapkan diri untuk ekspansi rute ke luar negeri,

diantaranya garuda Indonesia, Mandala airlines, batavia Airlines dan Merpati

Nusantara Airlines sudah mendaftar sebagai anggota international air transport

association (IATA). Dalam perkembangan lain, wakil presiden komisi eropa Sim

Kallas menyatakan pihaknya telah memperbarui daftar maskapai penerbangan

orang yang dilarang terbang ke eropa dengan menghapuskan dua maskapai asal

Indonesia dari daftar itu.

Kompas

Kamis, 8 Juli 2010

Perekonomian Asia Semakin Mandiri


53

Kekuatan pasar domestik telah membuat perekonomian Asia semakin

mandiri dan tidak bergantung pada negara maju. Hal ini berkat konsumsi

domestik Asia yang mencapai 175 miliar dollae AS sejak kuartal 3-2008 hingga

kuartal 1-2010, jauh melebihi konsumsi AS. Kajian Nielsen Indonesia

menyebutkan, dengan keadaan yang terlihat positif pada paruh pertama 2010,

kepercayaan konsumen naik. Pertumbuhan volume belanjapun menunjukkkan

kenaikkan positif.

Suara Pembaruan

Rabu, 7 Juli 2010

Pengusaha Keluhkan Bunga Tinggi

Data menunjukkan, tingkat suku bunga kredit di Indonesia merupakan

yang tertinggi di Asia, bahkan dunia. Saat ini suku bunga kredit diperbankkan

nasional rata-rata diatas 14,5 persen, sedangkan malaysia hanya 6,03 persen. Per

mei 2010 data BI menunjukkan total dana simpanan di perbankkan nasional

mencapai Rp 2.029 triliun dari jumlah itu 65,92 persen terkonsentrasi di 10 bank

papan atas.

Tribun Jabar

Kamis, 8 Juli 2010

Tarif Tol Cikampek dan Tol Bandara naik Mulai 12 Juli

Kenaikkan tarif tol cikampek dan sedyatmo menyesuaikan dengan inflasi

selama dua tahun terakhir. Tarif tol cikampek naik 10,8 persen sedangkan

sedyatmo naik sebanyak 11 persen dari tarif sekarang. Jasa marga saat ini
54

mengoperasikan jalan tol sepanjang 531 km atau 76 persen dari seluruh ruas jalan

tol.

Rakyat Merdeka Halaman 18

Rabu, 7 juli 2010

Renovasi Bandara

Terminal 1 C bandara internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng sedang

direnovasi, PT Angkasa pura 11 selaku pengelola bandara Soekarno-Hatta

menambahkan fasilitas terminal secara lengkap sehingga dapat dinikmati oleh

para calon penumpang pesawat ke berbagai tujuan.

Media Indonesia Halaman 17

Kamis, 8 Juli 2010

Kenaikan Tarif Dasar Listrik

Kenaikan tarif dasar listrik berdampak luas,para pengusaha bersiap untuk

mengambil langkah menaikan harga barangnya. Para pengusaha kecewa terhadap

pemerintah yang berjanji tarif hanya naik sebesar 10 % hingga 20 % padahal

setelah dihitung kenaikan tarif tersebut mencapai 50 %. Kenaikan ini

dikhawatirkan mengakibatkan banyaknya pemutusan hubungan kerja akan

dilakukan oleh beberapa perusahaan.

Kompas Halaman 19

Kamis, 8 Juli 2010

Investasi AS di Indonesia

Investasi perusahaan Amerika Serikat di Indonesia tidak berkembang. Hal

ini terjadi karena pengetahuan perusahaan publik Amerika Serikat terhadap


55

Indonesia sangat minim. Selain itu para calon investor dari AS juga bingung

mengurus perizinan investasi karena pelayanannya belum satu atap. Indonesia

harus melindungi reputasi yang sudah membaik di berbagai sektor, pemerintahan

Indonesia juga harus memastikan semua risiko usaha yang bisa muncul

termitigasi. Dengan cara tersebut diharapkan publik internasional mengenal

Indonesia karena reputasi baik yang dibangunnya.

The Jakarta Post Halaman 13

Kamis,8 Juli 2010

Hutang Garuda Indonesia

PT Garuda Indonesia berencana mengurus pinjaman hutang yang

dibebankan pada perusahaannya dalam waktu 2 minggu. Perusahaan penerbangan

ini berencana membuka jalur-jalur penerbangan baru tahun depan ke berbagai

tempat seperti London, Paris, Sater, dan negaara lainnya.

The Jakarta Post Halaman 13

Rabu, 7 Juli 2010

Pertumbuhan Perusahaan Penerbangan Indonesia

Karena perusahaan-perusahaan penerbangan di Indonesia mengalami

pertumbuhan sebesar 10 %, banyak perusahaan penerbangan berusaha untuk

menemukan pilot-pilot profesional. Salah satu perusahaan yang melakukan hal ini

ialah Garuda Indonesia yang berencana membuka sekolah atau tempat pelatihan

yang berorientasi bukan hanya untuk menghasilkan pilot handal tetapi juga

seorang teknisi terkait dengan terbatasnya tempat-tempat pelatihan pilot sehingga

sulit menemukan pilot dan teknisi dewasa ini.


56

Tribun Jabar Halaman 3

Rabu, 7 Juli 2010

Maskapai Penerbangan Malaysian Airlines (MAL) Berjanji Akan Turut

Mempromosikan kota Bandung

MAL akan mempromosikan Bandung kepada para wisatawan Eropa, Cina,

dan Timur Tengah. MAL juga mulai membuka penerbangan perdana dari Kuala

Lumpur ke Bandung pada tanggal 16 Juli 2010. Tujuan MAL melakukan itu

adalah untuk meningkatkan pangsa pasar antara Indonesia dan Malaysia serta

meningkatkan jumlah wisatawan ke berbagai negara tujuan seperti Australia,

Eropa, dan lain-lain. Penerbangan perdana pada 16 Juli dari Kuala Lumpur

menuju Bandung direncanakan akan menggunakan pesawat Boeing 737.

Bisnis Indonesia

Selasa, 29 Juni 2010

Nusawiru jadi bengkel pesawat

Pemerintah provinsi jawa barat sedang menjajaki kerjasama dengan

sejumlah pihak untuk mengembangkan bandara Nusawiru di Pangandaran

kabupaten Ciamis, sebagai tempat pelatihan calon penerbang dan salah satu

tempat perawatan pesawat. Menurut kepala dinas perhubungan Jawa Barat Dicky

saromi. Bandara hanya berfungsi sebagai operasi penerbangan dan kebutuhan

pilot di dalam negeri saat itu terbilang tinggi. Untuk menuju penegmbangan

bandara, Pemprov jabar mulai menggarap pembenahan fasilitas pendukung

bandara. Direktur Intgrasi pesawat PT Dirgantara Indonesia Budiwuraskito


57

menilai bandara Nusawiru berpotensi untuk dikembangkan menjadi salah satu

tempat perawatan pesawat terbang.

Kontan

Selasa, 1 Juni 2010

Kinerja PT. Dirgantara Indonesia

PTDI kirim 35 Badan Pesawat ke Spanyol

PTDI memperoleh kontrak 35 badan pesawat untuk EADS-Construcciones

Aeronavticas S.A (CASA). Perusahaan manufaktur pesawat spanyol serta Airbus

military spanyol. Tahun ini CMA-CGM menargetkan bisa mengirim 200.000

TEUS Kontainer dari seluruh Indonesia.

Seputar Indonesia

Selasa, 08 juni 2010

8 BUMN masuk ke program likuidasi

Mentri BUMN, Mustafa Abubakar mengatakan bahwwa perusahaan yang

masuk ke dalam program likuidasi adalah perusahaan-perusahaan yang secra

kondisi finansial dinilai tidak bisa lagi dipertahankan.

Kementrian juga membuka kesempatan bagi perusahaan swasta di bidang

yang sama untuk mengambil alih BUMN yang mengalami kerugian, demi

menyehatkan kembali perusahaan tersebut BUMN yang bersangkutan.

PTDI dilihat mengalami kerugian pada rekening dana investasi yang bermasalah.

Kompas

Kamis, 03 juni 2010

Indonesia – korsel buat pesawat tempur


58

Indonesia diharapkan tak lagi bergantung kepada negara lain utnuk

menyediakan pesawat tempur setelah mendatangani surat pejanjian kerja sama

dengan negara korea selatan. Dalam hal ini mentri pertahanan menyebutkan

bahwa, indonesia layak untuk berpartner membuat pesawat tempur.

Biaya yang diajukan sekitar 8 milyar dollar amerika serikat. Dengan

jangka waktu kerja hingga tahun 2020 dan pada tahun itu di harapkan sudah bisa

disiapkan 5 prototipe, indonesia menanggung 20% dari anggaran tersebut.

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental

Seperti yang sudah dituliskan pada bagian sebelumnya bahwa penulis

selama sebulan kerja praktek ditempatkan secara berurutan di bagian yang

berbeda-beda dan tugas yang beragam macamnya, untuk lebih memudahkan

deskripsi dari masing-masing kegiatan insidental, penulis mencoba untuk

membagi kegiatan yang dilakukan penulis berdasarkan pembagian tugas saat

penulis ditempatkan yakni Publikasi, Promosi, dan Public Relations, juga

ditambah kegiatan umum yang penulis lakukan diluar dari tiga bagian tersebut :

Kegiatan Umum Penulis

A.Mengurus Pembuatan id card

Kawasan PT. Dirgantara Indonesia dilengkapi dengan sistem keamanan

yang cukup ketat, setiap orang yang memasuki kawasan perusahaan memerlukan

tanda pengenal khusus berupa id card. Setiap mahasiswa yang melakukan kerja

praktek disana telah disiapkan id card, begitu pula penulis, id card untuk

mahasiswa kerja praktek dan id card untuk karyawan dibedakan ada pula id card

khusus yang disiapkan untuk tamu/visitor. Hari pertama penulis mendapatkan id


59

card sebagai tamu dengan meninggalkan jaminan berupa Kartu Tanda Mahasiswa

di bagian keamanan, setelah penulis dapat memasuku kawasan perusahaan penulis

mengisi formulir pembuatan id card di bagian administrasi dan menyerahkan

persyaratan berupa foto 2 X 3 dan 3 X 4 masing-masing sebanyak 2 buah dan

uang sebesar Rp 2500,- sebagai pengganti biaya cetak. Proses pembuatan id card

tidak begitu lama hanya berlangsung sekitar 2-3 hari, setelah mendapatkan tanda

pengenal tersebut penulis dapat leluasa pergi kemana saja dalam kawasan

perusahaan dalam batas waktu yang telah ditentukan yang juga tercantum dalam

id card tersebut.

B. Mengurus administrasi

Hal ini dilakukan penulis untuk melengkapi surat-surat yang diperlukan

sebagai lampiran dalam laporan kerja praktek seperti surat izin kerja praktek,

Clearence Kegiatan, dan guna mendapatkan formulir penilaian dari perusahaan.

Administrasi juga merupakan tahap proseduran wajib dalam perusahaan dimana

kita diminta melengkapi data pribadi sebagai praktikan.

C. Perkenalan Karyawan Perusahaan

Hari pertama penulis kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia penulis

dikenalkan kepada berbagai pihak yang berperan membantu penulis selama kerja

praktek, bapak Rakhendi selaku kepala Humas, bapak windu selaku Supervisor

promosi, dan bapak Adam selaku Supervisor publikasi. Penulis juga dikenalkan

ke karyawan yang bekerja di bagian penulis kerja praktek yakni Departemen

Komunikasi perusahaan, hal ini penulis lakukan agar penulis merasa nyaman dan

akrab dengan berbagai pihak. Penulis juga dalam kesempatan ini tidak membuang
60

kesempatan untuk banyak bertanya pada para karyawan tentang pekerjaan

mereka, banyak pihak yang telah banyak membantu penulis dalam mendalami

ilmu kehumasan di tempaat kerja seperti contohnya bapak Dali yang mengajarkan

penulis tentang pembuatan Company Profile, Pameran, tugas Humas PT.

Dirgantara Indonesia yang fokus untuk mempertahankan eksistensi sekaligus

menciptakan citra positif di mata masyarakat dengan berbagai cara dan banyak

lagi ilmu yang penulis dapat dari beliau. Di akhir acara perkenalan penulis bahkan

diberikan ilmu tentang hal-hal apa saja yang diperlukan untuk menjabat jabatan

Kepala Humas di PT Dirgantara Indonesia.

Untuk bisa menjabat sebagai Kepala Humas, pendidikan formal yang

diperlukan minimal S1 Komunikasi, Ekonomi, Sosial Politik, atau Sederajat.

Sebagai Kepala Humas, Pendidikan Non Formal yang harus dimiliki oleh

Kepala Humas adalah sebagai berikut :

 English Conversation

 Basic Aircraft

 Manajemen Komunikasi

 Sosiologi

 Antropologi

 Psikologi Sosial / Massa

 Komunikasi Bisnis

 Komunikasi Pemasaran

 Opini Publik

 Marketing Public Relations


61

 Ekonomi Umum

Menjadi Kepala Humas dibutuhkan pengalaman-pengalaman kerja dalam

menjabat di berbagai bidang, antara lain :

1. Telah bekerja di PT Dirgantara Indonesia minimal 7 (tujuh) tahun.

2. Telah menangani publikasi dan promosi serta bergelut di bidang yang

sejalan minimal 5 (lima) tahun berturut-turut.

Menjadi Kepala Humas juga memerlukan kecakapan jabatan :

1. Memahami dan menguasai aspek-aspek komunikasi, baik antar

personal, kelompok maupun komunikasi massa.

2. Memahami dan menguasai komunikasi dalam organisasi.

3. Memahami dan menguasai manajemen komunikasi.

4. Memahami dan mampu membaca dinamika stokeholder.

5. memahami dan menguasai latar belakang terbentuknya suatu opini

public mengenai perusahaan.

6. memahami dan menguasai sejarah perkembangan perusahaan.

7. mengetahui secara global berbagai perkembangan teknologi

kedirgantaraan.

8. mengetahui berbagai kemajuan yang dicapai industri dirgantara negara

lain.

9. Mengetahui secara global peluang pasar produk dan jasa perusahaan.

10. mengetahui dan memahami kemajuan yang dicapai perusahaan.

11. Memahami dan menguasai visi dan misi perusahaan.


62

12. Memahami dan menguasai target-target yang ingin dicapai perusahaan

dengan aspek yang terkait di dalamnya.

13. Mampu mengorganisir berbagai kegiatan komunikasi dan promosi

perusahaan.

14. Mampu mengembangkan kerjasama dengan pihak-pihak yang

berkompeten dalam upaya peningkatan citra perusahaan.

15. Mmapu mewakili perusahaan dalam event-event yang berkaitan

dengan kebijakan-kebijakan yang menyangkut komunikasi.

16. Mampu mengatasi persoalan yang berkaitan dengan adanya hambatan

(krisis) ekonomi.

17. Mampu menyeleraskan berbagai kepentingan stokeholder demi

pencapaian target perusahaan.

18. Mampu menjadi “corong” perusahaan dan berdiplomasi.

19. Memahami dan menguasai pengetahuan tentang prinsip-prinsip

transparansi, akuntabilitas, pertanggung-jawaban, kemandirian dan

kewajaran.

Dan terakhir diperlukan Kecakapan Perilaku sebagai berikut :

1. Mampu menjadi pribadi yang dapat diterima dalam lingkungan kerja,

baik skala unit maupun perusahaan.

2. Mampu mempresentasikan “wajah perusahaan” di mata stokeholder.

3. Mampu memimpin dan dapat diterima baik oleh seluruh jajaran yang

dipimpinnya.
63

4. Memahami kondisi nyata di lingkungan kerja dan mampu

menggerakkan seluruh potensi untuk mencapai target sesuai

perencanaan.

5. Mamapu mensinergikan seluruh sumber daya menjadi satu kekuatan.

6. Mampu mengatasi berbagai kendala yang bersifat individu maupun

kelompok.

7. Mampu menjunjung tinggi kepentingan perusahaan atau bersama di

atas kepentingan pribadi.

8. Mampu menjaga rahasia-rahasia perusahaan.

D. Mencari & Melengakapi Bahan Laporan PKL

Penulis menyadari selain harus membawa nama universitas dengan

melakukan kerja yang maksimal dalam melaksanakan tugas-tugas kerja praktek

yang diberikan oleh perusahaan, penulis juga harus dapat memikirkan tugas paska

kerja praktek yakni menyusun laporan kerja praktek. Penulis dalam waktu

senggang-nya selalu secara bertahap mencari-cari bahan laporan terutama untuk

BAB 1 dimana sejarah, visi misi, dan segala seluk beluk perusahaan diperlukan

dalam bab ini. Awalnya penulis mengalami kendala dan kesulitan yang sangat

berarti karena dalam proses mencari data penulis banyak di pingpong kesana

kemari dari mulai bagian Sumber Daya Manusia , bagian perencanaan dan

pembangunan perusahaan, bagian keuangan yang tempatnya tidak dalam lantai

yang sama sehingga penulis harus berulang kali naik lift dan berjalan cukup jauh

tetapi dengan kesabaran akhirnya semuanya terbayar mendekati hari-hari terakhir

kerja praktek banyak sekali pihak yang membantu dalam melengkapi bahan
64

laporan dan bersedia direpotkan oleh penulis, bapak Undang, ibu Ila, bapak

Rakhendi, bapak Adam, dan teman-teman yang juga kebetulan PKL disana turut

membantu proses pengumpulan data. Selain data-data penulis juga mencari

beberapa arsip yang sekiranya diperlukan dalam pembuatan laporan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) nantinya.

E. Fotocopy Hasil Kerja

Saat pengarahan sebelum kerja praktek di kampus, penulis di informasikan

untuk mencantumkan hasil kerja penulis dalam laporan Praktek Kerja Lapangan

(PKL), maka dari itu penulis selalu menyempatkan diri untuk mem foto copy

beberapa arsip tugas hasil kerja penulis. Awalnya penulis sempat kesulitan karena

tidak memiliki kemampuan untuk mengoperasikan mesin foto copy namun seiring

berjalannya waktu penulis mendapat arahan dan bantuan dari berbagai pihak

untuk dapat melakukan foto copy sendiri tanpa merepotkan orang lain.

F. Restrukturisasi Ruangan

Penulis melakukan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia pada waktu

pensiun harus diberlakukan ke beberapa karyawan dan sangat disayangkan salah

satu guru penulis yang banyak memberikan ilmu serta bimbingannya selama

penulis kerja praktek dan kebetulan satu ruangan yaitu bapak Dali harus pensiun

di hari-hari akhir penulis melaksanakan kerja praktek. Beberapa hari setelah bapak

Dali pensiun, ruangan tempat penulis bekerja di restrukturisasi, meja yang

sebelumnya ditempati oleh bapak Dali dijadikan semacam ruangan rapat kecil dan

lemari-lemari beliau digantikan oleh layar Ohp sehingga memudahkan untuk

melakukan presentasi.
65

G. Evaluasi Akhir Kerja dan Pemberian Nilai

Mendekati hari terakhir penulis kerja praktek, penulis diinformasikan oleh

pembimbing bahwa hari terakhir kerja praktek akan dilaksanakan evaluasi

sekaligus pemberian nilai guna melihat bagaimana kinerja kita selama sebulan

kebelakang dan apa saja sekiranya yang telah kita dapat selama kita kerja praktek.

Ajang evaluasi ini lebih mengarah kepada sharing dengan pembimbing penulis

yakni bapak Adam Permasha selaku supervisor publikasi, beliau berpesan ilmu-

ilmu yang kita pelajari saat kuliah tidak semuanya dapat diterapkan dalam dunia

kerja tetapi jadikan ilmu tersebut sebagai salah satu acuan dari apa yang bisa kita

lakukan, menyuruh penulis untuk tetap semangat menuntut ilmu, dan beliau juga

banyak memberikan wejangan lain kepada Penulis lalu beliau menanyakan apa

saja ilmu yang telah kita dapatkan selama PKL di PT. Dirgantara Indonesia dan

bagaimana perasaan kami selama menjalani dunia kerja disana ? selain itu

pemberian nilai dilakukan secara demokrasi dimana kita diminta menilai diri

sendiri lalu diajukan ke bapak Adam untuk selanjutnya disahkan.

H. Pamitan ( Meminta Kartu Nama)

Hari terakhir kerja praktek penulis tidak lupa berpamitan dan berterima

kasih pada para karyawan dan pembimbing yang telah banyak membantu penulis

selama menjalankan kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia selain itu penulis

juga meminta maaf jika ada perbuatan penulis yang disadari maupun tidak

disadari telah menyinggung beberapa pihak. Penulis juga berusaha untuk meminta

kartu nama kalau-kalau suatu waktu penulis butuh bantuan di kemudian hari,
66

penulis juga berkesempatan untuk meminta izin melakukan penelitian skripsi di

PT. Dirgantara Indonesia supaya memudahkan peneliti di saat menulis skripsi.

Kegiatan Penulis di Bagian Publikasi PT. DI

A. Membuat Artikel di Majalah Dirgantara

Penulis diberikan kesempatan untuk berlatih membuat beberapa artikel

dari hasil klippingan untuk majalah internal perusahaan PT. Dirgantara Indonesia

bernama majalah Dirgantara yang terbit setiap tiga bulan sekali, penulis diberikan

kebebasan oleh bapak Adam Permasha selaku Supervisor Publikasi yang

menangani majalah untuk memilih sendiri kira-kira berita apa yang hendak

penulis angkat untuk dijadikan sebuah artikel, berikut hasil kerja penulis dalam

pembuatan artikel tersebut :

PEMESANAN PESAWAT OLEH SPANYOL DAN

PENANDATANGANAN KONTRAK DENGAN KOREA SELATAN

Setelah mengalami pasang surut dalam beberapa tahun terakhir, akhirnya

roda bisnis PT. Dirgantara Indonesia mulai berputar kencang. Pesanan pesawat

mulai mengalir masuk ke PT. Dirgantara bahkan Eropa. PT. Dirgantara Indonesia

memperoleh kontrak 35 badan pesawat untuk EADS – Constructiones

Aeronauticas S.A (CASA). Perusahaan manufaktur pesawat Spanyol serta airbus

military spanyol. Pengiriman perdana badan pesawat tersebut akan menggunakan

kapal CMA-CGM Aegea berkapasitas 2.500 TEus.

Tentunya hal ini merupakan suatu kemajuan bagi PT. Dirgantara Indonesia

yang dimana ini adalah pengiriman pertama PT. Dirganatara Indonesia ke spanyol

setelah 7 tahun terakhir yaitu pada tahun 2003. Namun selain mendapatkan
67

pesanan oleh spanyol, pada awal mei lalu PT. Dirgantara Indonesia mendapatkan

pesanan pembuatan 6 helikopter bell dari Kementrian Pertahanan Indonesia. Hal

ini selain menjadi pemasukan sendiri bagi PT. Dirgantara Indonesia tentu menjadi

pemasukan bagi negara.

Disamping pengiriman pesawat ke Spanyol tahun ini Indonesia diharapkan

bisa menandatangani perjanjian kerjasama dengan Korea Selatan untuk

pembuatan pesawat tempur, dengan demikian Indonesia diharapkan tak akan

bergantung kepada negara lain dalam hal penyediaan pesawat tempur. Biaya yang

diajukan sekitar 8 miliar dollar Amerika Serikat dengan jangka waktu kerja

hingga 2020. Pada tahun 2020 diharapkan sudah bisa disiapkan 5 prototipe.

Dengan adanya penandantanganan perjanjian kerja sama dengan korea

selatan, hal ini dapat menjadi langkah awal majunya perindustrian pesawat

terbang di Indonesia, setidaknya Indonesia tidak harus bergantung lagi kepada

luar negeri.

HUBUNGAN KERJA SAMA ANTARA EROPA-INDONESIA YANG KIAN

HARI SEMAKIN MEMBAIK DENGAN DI LOLOSKANNYA ENAM

MASKAPAI UNTUK TERBANG KE EROPA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden konfederasi Swiss

Doris Leutherd bersepakat soal poenjajakan perundingan kemitraan ekonomi

secara komprehensif antara Indonesia dan European Free Trade Association atau

disingkat EFCTA yang terdiri dari Swiss, Norwegia, Islandia, dan Liechstentein.
68

Indonesia Juga berkomitmen menjalankan kerja sama yang didasarkan atas

prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan menjunjung tinggi kepentingan

bersama. Negosiasi juga akan dilakukan dengan memerhatikan perbedaan tingkat

pembangunan kedua belah pihak.

Kerja sama diantara Eropa dan Indonesia tersebut ikut mempengaruhi

bisnis penerbangan Indonesia, pihak Eropa telah memperbarui daftar maskapai

penerbangan yang dilarang terbang ke Eropa dengan menghapus dua maskapai

asal Indonesia yakni Indonesia Air Asia dan Batavia Air.

Air Asia dan Batavia Air menyusul empat maskapai nasional lainnya yang

telah lebih dulu mengantongi izin menerbangi langit Eropa pada tahun 2009,

yakni, Garuda indonesia, Airfast Indonesia, Mandala Airlines dan Ekspress

Transportasi Antarbenua.

Mentri Perhubungan, sebetulnya merekomendasikan tiga maskapai tahun

ini untuk terbang ke Eropa, selain Air Asia dan Batavia Air, PT. Lion Mentari

Airlines (Lion Air) salah satu daftar maskapai yang diajukan.

Namun, komisi Eropa belum bisa melepas Lion Air, karena mengingat

perkembangan Lion Air terlalu cepat, maka pihak komisi Eropa meragukan

kesiapannya dan disinyalir ada unsur politis. Padahal baru-baru ini pihak Batavia

Air yang resmi dihapus dari daftar larangan terbang ke Eropa baru saja

menghadapi kasus pailit yang ditujukan padanya namun berhasil lolos dari kasus

tersebut.

Maskapai Lion Air tidak bernasib seberuntung Batavia Air, pihak Eropa

tetap akan melanjutkan larangan terbang ke Eropa bagi maskapai penerbangan


69

Lion Air. Meskipun begitu, pihak Lion Air tidak akan berhenti mengembangkan

pasar dengan membuka jalur penerbangan ke Australia. Pihak Lion Air

menyatakan akan tetap berupaya agar merah putih dihargai dunia internasional.

Saat ini, pihak Eropa telah menghapus enam maskapai dalam daftar

larangan terbang ke wilayah udara Eropa, setelah dua maskapai resmi dikeluarkan

dari daftar itu.

Pada tahun 2011 mendatang, Indonesia kembali menyiapkan tiga

maskapai nasional untuk lolos dari daftar larangan menerbangi kawasan Eropa.

tiga maskapai tersebut yaitu, PT. Lion Mentari Airlines, PT. Sriwijaya Airlines,

PT. Travira Airlines.

Untuk ini, diharapkan tiga operator penerbangan maskapai nasional dapat

menyiapkan sejak dini sistem operasi maskapainya termasuk melengkapai

persyaratan sesuai dengan standar Internasioal Civil Aviation Organitation

(ICAO) dan diajukan setelah Air Operation Certivicate (AOC) yang telah

diresetifikasi oleh Kemenhub dan mengacu pada ketentuan dalam Undang-

Undang (UU) No. 1/2009 tentang penerbangan.

Syarat lain yang harus dipenuhi yakni, aturan annex 6 ICAO dan Civil

Auration Safety Regulation (CASR) 121 dan 135, yakni armada maskapai harus

dilengkapi dengan kelengkapan keselamatan modern, seperti pintu tahan peluru,

alat sensor antitabrakan pesawat (TCAS), dan pendeteksi cuaca dan ketinggian

(GPWS).
70

6 MASKAPAI NASIONAL BERHASIL MENERBANGI LANGIT EROPA

Air Asia dan Batavia Air akhirnya menyusul 4 maskapai nasional lainnya

yang telah lebih dulu mengantongi izin menerbangi langit Eropa pada tahun 2009,

yakni, Garuda indonesia, Airfast Indonesia, Mandala Airlines dan Ekspress

Transportasi Antarbenua.

Mentri Perhubungan, sebetulnya merekomendasikan 3 maskapai tahun ini

untuk terbang ke Eropa, selain Air Asia dan Batavia Air, PT. Lion Mentari

Airlines (Lion Air) salah satu daftar maskapai yang diajukan.

Namun, komisi Eropa belum bisa melepas Lion Air, karena mengingat

perkembangan Lion Air terlalu cepat, maka pihak komisi Eropa meragukan

kesiapannya dan disinyalir ada unsur politis.

Saat ini, UE (Uni Erope) telah menghapus 6 maskapai dalam daftar

larangan terbang ke wilayah udara Eropa, setelah 2 maskapai dikeluarkan dari

daftar itu pada pekan ini.

Pada tahun 2011 mendatang, Indonesia kembali menyiapkan 3 maskapai

nasional untuk lolos ari daftar larangan menerbangi kawasan UE.

3 maskapai tersebut yaitu, PT. Lion Mentari Airlines, PT. Sriwijaya

Airlines, PT. Travira Airlines.

Untuk ini, diharapkan 3 operator penerbangan maskapai nasional dapat

menyiapkan sejak dini sistem operasi maskapainya termasuk melengkapai

persyaratan sesuai dengan standar Internasioal Civil Aviation Organitation

(ICAO) dan diajukan setelah Air Operation Certivicate (AOC) yang telah
71

diresetifikasi oleh Kemenhub dan mengacu pada ketentuan dalam Undang-

Undang (UU) No. 1/2009 tentang penerbangan.

Syarat lain yang harus dipenuhi yakni, aturan annex 6 ICAO dan Civil

Auration Safety Regulation (CASR) 121 dan 135, yakni armada maskapai harus

dilengkapi dengan kelengkapan keselamatan modern, seperti pintu tahan peluru,

alat sensor antitabrakan pesawat (TCAS), dan pendeteksi cuaca dan ketinggian

(GPWS)

INDUSTRI PENERBANGAN NAIK DAUN PTDI KECIPRATAN ?

Pameran Dirgantara Farnborough, menjadi pameran udara pembuka yang

menandai mulai pulihnya kondisi ekonomi global. Dalam pameran tersebut enam

pesawat Airbus dibeli oleh Garuda Indonesia. Aksi Garuda membeli pesawat baru

tidak lain dan tidak bukan karena pamor industri penerbangan meningkat di mata

masyarakat. Karena itu banyak maskapai yang membeli pesawat baru untuk

memperkokoh armadanya.

Seharusnya tidak hanya membeli pesawat baru, maskapai lokal yang

hingga kini dianggap belum garap penuh rute luar negeri nantinya diharapkan

dapat mulai memanfaatkan membuka rute-rute internasional baru. Keterbatasan

penerbangan ke rute internasional biasanya dikarenakan sedikitnya pihak

maskapai lokal yang memiliki pesawat berbadan besar (wide body) yang

digunakan untuk mengangkut penumpang ke jarak jauh, berdasarkan data

diketahui Garuda memiliki 7 pesawat berbadan besar, Batavia 2 pesawat, dan

Lion 2 pesawat, kebanyakan pesawat itu digunakan untuk penerbangan ke timur


72

tengah. Maka dari itu pembelian pesawat baru yang dilakukan oleh pihak

maskapai diharapkan sekaligus dapat memperbanyak penerbangan ke luar negeri.

Dengan dibukanya rute-rute baru tentu peminat pengguna pesawat terbang

akan meningkat, belum lagi ditambah terjadinya persaingan tarif tiket antar

maskapai yang menyebabkan meningkatnya jumlah peminat pengguna pesawat

dalam berpergian sehingga pesanan pesawat akan meningkat. Pihak bandara akan

memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik demi kenyamanan konsumen tidak

hanya pihak bandara, pihak maskapai juga akan bersaing dan saling berlomba

untuk memberikan pelayanan terbaik karena kabarnya program pemeringkatan

(rating) maskapai akan kembali diaktifkan oleh kementerian perhubungan. Seperti

yang telah dilakukan Garuda Indonesia yang menggandeng hotel untuk

menciptakan Garuda Indonesia Holiday yang menawarkan paket wisata dan

banyak pula maskapai yang memperkokoh armadanya dengan memesan pesawat-

pesawat baru.

Belum lagi banyak maskapai baru mulai bermunculan yang tentu saja

sangat membutuhkan pesawat-pesawat baru, apabila maskapai baru tersebut

menuruti pemerintah Indonesia yang terus menganjurkan untuk membeli produk

buatan dalam negeri, dan PT. Dirgantara Indoensia sebagai satu-satunya

perusahaan di Indonesia yang membuat pesawat terbang dapat mengambil

kesempatan dalam keadaan ini dan terus meningkatkan pamornya dengan

menyukseskan berbagai proyek kerja sama yang sedang dijalaninya tentu akan

membuat maskapai baru tidak ragu untuk memesan pesawat produksinya yang

memiliki kualitas baik dengan harga yang minimum.


73

Pamor PT. Dirgantara Indonesia akan naik jika berhasil memproduksi jet

tempur siluman KF-X yang merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dengan

Korea Selatan yang bisa menjadi tonggak penting untuk membangun kekuatan

udara yang disegani di kawasan bumi bagian selatan seperti era tahun 1950-1960.

Satu hal yang perlu kita tanyakan dalam menanggapi hal ini adalah jika proyek ini

berhasil apakah pihak maskapai dan buyer pesawat Indonesia yang sudah terbiasa

membeli pesawatnya dari luar negeri akan mengalihkan pilihannya untuk

membeli pesawat buatan negeri sendiri dari PT. Dirgantara Indonesia ?

B. Membuat Analisis Berita

Penulis diberikan kesempatan untuk belajar menganalisis berita, Berita

yang berkaitan dengan PT. Dirgantara Indonesia maupun berita tentang dunia

bisnis Indonesia yang muncul pada saat itu di berbagai media cetak di analisis

guna mengetahui nilai berita tersebut. Apakah berita tersebut bernilai positif,

negative, atau netral. Berita tersebut juga di analisis dengan maksud mengetahui

apa saja kira-kira dampak yang bisa terjadi akan adanya pemberitaan tersebut oleh

karena itu penulis dituntut untuk mampu membaca situasi sekaligus mencari cara

apa sebaiknya yang dapat dilakukan. Berikut contoh hasil analisis penulis

terhadap berita selama penulis kerja praktek bulan Juli-Agustus :

Analisis Berita Juli-Agustus

Dari berita di bulan juli-agustus dapat disimpulkan Pameran Dirgantara

Farnborough, menjadi pameran udara pembuka yang menandai mulai pulihnya

kondisi ekonomi global. Dalam pameran tersebut enam pesawat Airbus dibeli

oleh Garuda Indonesia. Aksi Garuda membeli pesawat baru tidak lain dan tidak
74

bukan karena pamor industri penerbangan meningkat di mata masyarakat. Karena

itu banyak maskapai yang membeli pesawat baru untuk memperkokoh armadanya

dan membuka rute penerbangan baru.

Dengan dibukanya rute-rute baru tentu peminat pengguna pesawat terbang

akan meningkat, belum lagi ditambah terjadinya persaingan tarif tiket antar

maskapai yang menyebabkan meningkatnya jumlah peminat pengguna pesawat

dalam berpergian sehingga pesanan pesawat akan meningkat. Pihak bandara akan

memberikan pelayanan dan fasilitas terbaik demi kenyamanan konsumen tidak

hanya pihak bandara, pihak maskapai juga akan bersaing dan saling berlomba

untuk memberikan pelayanan terbaik karena kabarnya program pemeringkatan

(rating) maskapai akan kembali diaktifkan oleh kementerian perhubungan. Seperti

yang telah dilakukan Garuda Indonesia yang menggandeng hotel untuk

menciptakan Garuda Indonesia Holiday yang menawarkan paket wisata dan

banyak pula maskapai yang memperkokoh armadanya dengan memesan pesawat-

pesawat baru.

Belum lagi banyak maskapai baru mulai bermunculan yang tentu saja

sangat membutuhkan pesawat-pesawat baru, apabila maskapai baru tersebut

menuruti pemerintah Indonesia yang terus menganjurkan untuk membeli produk

buatan dalam negeri, dan PT. Dirgantara Indoensia sebagai satu-satunya

perusahaan di Indonesia yang membuat pesawat terbang dapat mengambil

kesempatan dalam keadaan ini dan terus meningkatkan pamornya dengan

menyukseskan berbagai proyek kerja sama yang sedang dijalaninya tentu akan
75

membuat maskapai baru tidak ragu untuk memesan pesawat produksinya yang

memiliki kualitas baik dengan harga yang minimum.

Pamor PT. Dirgantara Indonesia akan naik jika berhasil memproduksi jet

tempur siluman KF-X yang merupakan hasil kerja sama antara Indonesia dengan

Korea Selatan yang bisa menjadi tonggak penting untuk membangun kekuatan

udara yang disegani di kawasan bumi bagian selatan seperti era tahun 1950-1960.

Satu hal yang perlu kita tanyakan apakah PT DI mampu mengambil kesempatan

dalam kondisi ini dan merauk untung kaarena mampu membuat publik percaya

sehingga pesanan pesawatnya meningkat?

C. Merancang Isi Majalah Edisi Ulang Tahun PT. DI

Penulis melaksanakan kerja praktek hampir bertepatan dengan hari ulang

tahun PT. Dirgantara Indonesia yakni tanggal 23 Agustus 2010, sungguh sangat

disayangkan penulis harus mengakhiri kerja praktek pada tanggal 06 Agustus

2010 sehingga tidak berkesempatan mengikuti perayaan, namun penulis diberikan

kesempatan oleh bapak Adam Permasha untuk mencoba merancang apa saja

sebaiknya isi majalah Dirgantara untuk edisi ulang tahun PT. DI, berikut hasilnya:

Rencana Content Majalah Edisi Ulang Tahun

Isi majalah Dirgantara Indonesia edisi ulang tahun ke 34 sebaiknya meliput :

 Pencapaian-pencapaian PT Dirgantara Indonesia setahun kebelakang

 Nilai-nilai dan budaya perusahaan

 Harapan masa depan untuk perkembangan PT Dirgantara Indonesia dari

direksi dan karyawan


76

 Bersamaan dengan bulan ramadhan sebaiknya PT Dirgantara Indonesia

mengangkat sisi-sisi islami dlaam perusahaan tidak lupa mengucapkan

selamat berpuasa

 Mengangkat profil karyawan PT Dirgantara Indonesia yang telah pensiun

dan mengakhiri pengabdiannya di PT Dirgantara Indonesia

 Membuat artikel tentang perayaan HUT PT Dirgantara Indonesia

 Pandangan masyarakat tentang PT Dirgantara Indonesia

Kegiatan Penulis di Bagian Promosi PT Dirgantara Indonesia

A. Mempelajari dan Ikut Serta dalam Pembuatan Company Profile

Saat penulis dipindah bagian kan ke bagian promosi penulis dibimbing

oleh bapak Windu selaku Supervisor promosi, dan penulis juga banyak dibantu

oleh bapak Dali. Tugas pertama yang diberikan saat penulis kerja praktek di

bagian promosi adalah mempelajari tentang Company Profile PT. Dirgantara

Indonesia yang akan segera diperbarui, penulis diberitahukan banyak sekali ilmu

tentang Company Profile bahkan penulis diberikan kesempatan untuk membantu

mengedit dan menterjemahkan ke bahasa inggris isi dari Company Profile yang

tengah dibuat tersebut sekaligus mengajukan apa sebaiknya yang dicantumkan,

namun sayang penulis tidak diizinkan membantu untuk mendesign Company

Profile karena menurut bapak Dali hal tersebut bukan bidang kami. Penulis

diberikan wewenang memegang bagian Good Corporate Governance &

Corporate Social Responsibility sebagaimana dapat dilihat sebagai berikut :


77

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Sebagai perusahaan pembuat pesawat terbang terbesar di Asia tenggara

dan satu-satunya di Indonesia, PT. Dirgantara Indonesia dengan berlandaskan

pada prinsip Good Corporate Governance selalu berusaha untuk mengatur juga

menerapkan beberapa poin penting dalam kinerja perusahaan seperti :

 Keterbukaan (Disclosure)

 Kepercayaan (Accountability)

 Tanggung Jawab (Responbility)

 Kemandirian (Independency)

 Keadilan (Fairness)

Didukung dengan sumber daya yang unggul PT. Dirgantara Indonesia

berusaha untuk menerapkan 3 dasar penting perusahaan yakni :

 Pengiriman Produk / Jasa Tepat Waktu (Delivery On Time)

 Penetapan Harga Yang Minim (Low Cost)

 Kualitas Yang Maksimal (High Quality)

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

PT Dirgantara Indonesia juga sebagai salah satu Badan Usaha Milik

Negara memiliki program tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat

atau lebih dikenal dengan Corporate Social Responbility sebagai bukti nyata

kepedulian terhadap masyarakat Indonesia dengan bentuk :

 Participating In Improving Education, berpartisipasi memajukan dunia

pendidikan dengan menyelenggarakan berbagai program pendidikan


78

seperti salah satunya dengan dibukanya kunjungan pelajar ke kawasan

produksi PT Dirgantara Indonesia

 Society Building, ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dengan secara rutin membagikan sembako murah ataupun membantu

korban-korban bencana alam.

 Environmental Awareness, PT Dirgantara Indonesia juga menunjukkan

kepeduliannya terhadap lingkungan dengan program-program pelestarian

lingkungan hidup.

B. Mempelajari tentang Pameran yang Pernah di Ikuti PT. Dirgantara

Indonesia

Hari pertama penulis melaksanakan kerja praktek di bagian promosi

penulis sudah sangat banyak mendapatkan ilmu dari bapak Windu selaku

Supervisor Promosi, ilmu yang banyak didapat antara lain tentang pameran yang

sering diikuti oleh PT. Dirgantara Indonesia, beliau banyak sekali bercerita

tentang pameran sehingga penulis semakin mengerti tentang kegiatan pameran

tersebut. Pak Windu berkisah banyak tentang kegiatan pameran INDO DEFENCE

& AEROSPACE yang rutin diadakan tiap dua tahun.

Indo Defence Expo & Forum telah diselenggarakan oleh Departemen

Pertahanan RI untuk ketiga kalinya. Indo Defence saat ini telah menjadi salah satu

pameran pertahanan internasional terbesar di Asia, yang selalu diikuti oleh

perusahaan-perusahaan besar dari berbagai belahan dunia khususnya dibidang

pertahanan.
79

Indo Aerospace Expo & Forum adalah sebuah event pameran dibidang

kedirgantaraan yang bertaraf internasional yang pertama kalinya diselenggarakan

oleh Departemen Pertahanan RI (Indonesia’s Official International Aviation,

Aircraft and Airport Technology Event).

Penyelenggaraan Indo Defence & Indo Aerospace ini rencananya akan

diselenggara secara rutin untuk setiap dua tahun sekali

Tujuan Pameran Indo Defence & Indo Aerospace

a. Untuk memberikan masukan yang berharga bagi Departemen Pertahanan

Republik Indonesia guna mengetahui lebih jauh perkembangan terkini

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan teknologi kedirgantaraan baik

sipil maupun militer.

b. Untuk merangsang industri-industri nasional yang berkaitan dengan

bidang pertahanan agar dapat mengikuti perkembangan yang ada.

Penyelenggara Pameran Indo Defence & Indo Aerospace

Penyelengga pameran Indo Defence & Indo Aerospace Expo & Forum

adalah :

DEPARTEMEN PERTAHANAN RI
DIREKTORAT JENDERAL
SARANA PERTAHANAN
Jl. Merdeka Barat No.13 - 14 Jakarta
Sekretariat Office :
Telp. : 021 865 0962, 864 4756, 864 4785
Fax. : 021 865 0963

Bekerjasama dengan:

PT. Napindo Media Ashatama


Jl. Kelapa Sawit XIV Blok M1 No.10
Kompleks Billy & Moon, Pondok Kelapa
Jakarta, 13450
80

Telp. 021 865 0962, 864 4756 / 85


Fax. 021 865 0963
Target atau Sasaran PT.DI

Sasaran umum :

a. Meningkatkan citra dan profil perusahaan.

b. Meluaskan pangsa pasar khususnya Defence product, Maintenance,

Aircraft dan Engineering Services product.

c. Menjadikan salah satu perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan

Alutsista Dephan.

d. Berkesempatan untuk dapat menjalin bisnis dengan para peserta lain baik

domestik maupun dari mancanegara.

e. Berkesempatan untuk dapat mengikuti perkembangan teknologi yang

sedang diterapkan oleh para peserta pameran, sehingga PT. Dirgantara

Indonesia dapat me-review serta meng-update kemampuan teknologi nya

sendiri.

Sasaran Khusus :

a. Menangkap peluang bisnis yang tengah ditawarkan oleh Departemen

Pertahanan Republik Indonesia dalam hal upgrade military equipment

(Alutsista).

b. Menawarkan produk-produk unggulan non-aircraft maupun aircraft,

seperti halnya CN235 Mil, CN235 MPA dan NC212-400, Maintenance

Aircraft.
81

Indo Defence & Aerospace Expo merupakan sebuah pameran internasional

pertahanan dan kedirgantaraan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan oleh

Departemen Pertahanan Republik Indonesia setiap 2 tahun sekali, PT. Dirgantara

Indonesia rutin mengikutinya dan terakhir mengikuti pada tanggal 19 – 22 Juli

2009 di Lanud Halim Perdana Kusuma – Jakarta. Pameran ini telah diikuti kurang

lebih oleh 400 perusahaan dari 37 negara dan dibuka oleh Wakil Presiden

Republik Indonesia.

PT. Dirgantara Indonesia bersama 12 BUMN lainnya ( sesuai dengan

arahan Menneg BUMN ) dibawah koordinasi Kementerian Negara BUMN

(Asdep Industri Strategis), bergabung bersama dengan menempati area stand

Pavilliun BUMN yang berada di Hall C.

Fokus PT. Dirgantara Indonesia pada pameran kali itu adalah produk

terbaru Perusahaan yaitu pesawat CN235 konfigurasi MPA. Guna melengkapi

penampilan, PT. Dirgantara Indonesia telah mengajak PT. NTP sebagai anak

perusahaan dan Thales sebagai partner bisnis untuk tampil bersama.

Pembagian pembebanan (sharing) biaya dengan PT. NTP sebesar 25 %

dari total biaya lahan dan konstruksi stand, sedangkan Thales yang diajak

khususnya untuk menunjukkan global partnership PTDI memberikan kontribusi

sebesar 4000 Euro.

Tema yang diusung dalam pameran tersebut adalah :

” MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN INDUSTRI STRATEGIS /


PERTAHANAN DAN MENDORONG TUMBUHNYA INDUSTRI
NASINONAL PENDUKUNG SERTA MEMPERKUAT
KEMITRAAN INTERNASIONAL ”
82

Pertama kali yang harus dilakukan dalam keikutsertaan sebuah pameran

ialah Planning yaitu membuat perencanaan mengenai kegiatan apa saja yang

harus ditempuh dalam melaksanakan tugas pekerjaan. Perencanaan yang

terperinci secara teratur dan berurutan mengenai langkah-langkah yang akan

dicapai untuk mencapai tujuan bersama.

Tahap perencanaan kegiatan keikutsertaan PT. Dirgantara Indonesia pada

Indo Defence & Aerospace Expo 2009 adalah:

1. Communication Planning

Keikutsertaan PT. Dirgantara Indonesia pada pameran dibawah koordinasi

Kementerian Negara BUMN (Asdep Industri Strategis) kali ini, dengan tujuan

sebagai berikut :

1. Merubah persepsi dan paradigma pengunjung tentang kemampuan dan

eksistensi BUMN Industri Startegis dalam mendukung kemandirian

pemenuhan kebutuhan Alutsista .

2. Menunjukkan bahwa Industri Strategis adalah selayaknya menjadi

kebanggaan bangsa.

3. Berkesempatan untuk menjalin aliansi dan sinergi dengan perusahaan

lainnya yang saling menguntungkan diantara kedua belah pihak.

2. Material Planning

Materi pamer PTDI yang ditampilkan terbagi dalam 2 area, yaitu Indoor

dan Outdoor / Static Display.

1. INDOOR
83

Model Display :

1. Model CN235 MPA TNI AU


2. Model CN235 Military
3. Model NC212 Patmar
4. Model NC212 – 400
5. Model MPA Operation System
6. Model SUT Torpedo
7. Model Rocket FFAR
8. Model Flight Simulator
9. Model RIB A380
10. Model Flaptrack A320
Poster :
1. Poster CN235 MPA
2. Poster CN235 MPA System ( Thales )
3. Poster CN235 Military
4. Poster NC212 – 200 Patmar
5. Poster Ranpur, Rantis dan Hovercraft
6. Poster Aircraft Services
7. Poster Aerostructure
8. Poster Anti Submarine Warfare ( ASW )
9. Poster NTP
10. Poster World Wide Customer
Banner :
1. SUT Torpedo
2. Sertifikat Aircraft Services
3. Aerostructure

2. OUTDOOR / STATIC DISPALY

Pada Static Display menampilkan 2 buah pesawat TNI AU, yaitu :

 Pesawat CN235 MPA TNI AU


84

 Pesawat NC212 Patmar

3. Budget Planning

Total budget yang dianggarkan untuk persiapan pameran Indo Defence

2009 dan Indo Aerospace 2009, adalah sebesar: Rp. 574.447.250,00

4. Human Planning

Perencanaan-perencanaan di atas seakan-akan musnah apabila tidak ada

pelaksana dari kegiatan pameran, disini yang dimaksud adalah manusia ( human ).

Para pelaksana pameran harus terus meningkatkan human relations atau Personal

Relations, agar terjalin rasa kekeluargaan (bukan hanya untuk meraih tujuan

semata).

Pembagian kerja yang direncanakan untuk pelaksanaan pameran adalah

suatu hal yang sangat penting dalam mempersiapkan kegiatan pameran.

Perencanaan ini harus dipikir dan ditelaah matang-matang terutama sebagai Ketua

Pelaksana Pameran yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan.

Dalam pameran juga perlu diperhatikan Programing yang merupakan

jadwal kerja yang disesuaikan dengan perencanaan yang dituangkan kedalam

program-program kerja yang dilakukan, sehubungan dengan pelaksanaan langkah

demi langkah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan pada planning kegiatan

pameran di atas. Adapun yang perlu diperhatikan selama kegiatan pameran

adalah sebagai berikut:


85

1. Communication Programming

Communication Programming adalah tahapan bagaimana cara kita untuk

menarik perhatian pengunjung agar mau melangkah masuk ke dalam ruang pamer

yang telah disiapkan. Yaitu :

a) Non verbal communication

Pemantapan ini dilakukan dengan bahan yang bersifat tulisan. Caption

yang berupa tulisan untuk memberikan keterangan mengenai materi pameran,

amat diperlukan diberikan penjelasan. Demikian pula dengan brosur, folder atau

poster. Ketiga jenis media ini dibuat secara komunikatif, artinya langsung kepada

ihwal yang ingin ditonjolkan, kalimat dan kata-katanya sederhana dengan gambar-

gambar berwarna yang berdaya tarik tinggi.

Bahan ini akan diberikan kepada pengunjung saat langkah pertama mereka

memasuki ruang pameran tepatnya setelah pengunjung mengisi buku tamu

sebagai tanda cinderamata atau ucapan terima kasih karena mau mengunjungi

ruang pamer.

b) Verbal Commnucation

Para petugas pameran terutama yang berhadapan langsung dengan

pengunjung memiliki daya tarik dalam hal komunikasi verbal. Bagaimana

caranya, walaupun hanya baru bertatap muka, tapi terjalin human relations yang

baik dengan pengunjung.

keramahan, sopan santun ditambah dengan sedikit senyuman dipastikan

akan memuaskan pengunjung ketika memasuki ruang pamer. Hal ini sangat

berkaitan dengan human programming, tapi yang lebih ditekankan disini adalah
86

timbal baliknya dengan pengunjung. Sehingga pengunjung pameran akan tertarik

untuk melihat-lihatdata atau materi yang dipamerkan.

2. Material Programming

a) Stand Pameran

Acara pameran Indo Defence & Indo Aerospace merupakan kesempatan

baik bagi PT. Dirgantara Indonesia sebagai manufacturer aircraft dan produk

defence untuk menampilkan eksistensinya di dunia pertahanan dan kedirgantaraan

serta terbukanya kontak bisnis dengan calon customer. Oleh karenanya, perlu

ditampilkan produk unggulannya secara proposional.

PT. Dirgantara Indonesia dengan beberapa perusahaan nasional (PT.

Pindad, PT. PAL, GMF, dll) akan menempati area “Indonesia Pavilion” di Hall D,

dimana PTDI berencana menempati stand indoor dengan luas lahan 28 m2 ( 3,5 m

x 8 m) serta 1 (satu) unit chalet diluar Hall seluas 54 m2 (6 m x 9 m).

Harga Stand (outdoor) : US$ 220 s.qm (min. 60 s.qm)

Harga Stand (indoor) : US$ 438 s.qm (min. 15 s.qm)

Harga diatas belum termasuk Tax.

Harga stand tersebut biasanya untuk ketiga BUMN diatas, pihak

penyelenggara Pameran biasanya akan memberikan Diskon sebesar hingga 50%.

b) Materi Pameran

Materi pamer yang akan dipersiapkan guna menunjang kegiatan pameran

PT. Dirgantara Indonesia di Indo Defence Expo ini antara lain berupa model dan

poster :
87

a. Aircraft : CN235 Mil, MPA, Meltem, NC212-400,

NC212-400

b. Helicopter : Superpuma, NBell – 412, NBO-105

c. Engineering Services : Hovercraft, Flight Simulator

d. Defence : NDL-40 Army & Navy, FFAR 2.75”

e. Dittek : Light Attack Helicopter, Transporter

f. Aerostructure : RIBS A380

3. Budget Programming
A. Indo Defence
Total budget untuk Indo Defence adalah sebesar : Rp. 161.755.000

(seratus enam puluh satu juta tujuh ratus lima puluh lima ribu rupiah)

B. Indo Aerospace

Total budget untuk Indo Aerospace adalah sebesar US $ 117,810.00

(seratus tujuh belas ribu delapan ratus sepuluh dolar).

4. Human Programming

a) Koordinasi dengan unit terkait.

Kegiatan pelaksanaannya akan dibagi ke dalam beberapa bidang atau unit.

Kerjasama yang apik dan profesional sangat dituntut dalam pelaksanaan kegiatan.

Di setiap unit atau bidang akan dikoordinir oleh seorang kepala unit yang

bertanggungjawab terhadap unit tersebut untuk dilaporkan kepada ketua

pelaksana.

Ketua pelaksana yang bakal mendapatkan system kerja atau hasil kinerja

dari tiap-tiap unit akan melakukan laporan terhadap Dirut PT. Dirgantara

Indonesia Sehingga kendala-kendala, kelebihan dana atau kekurangan, dan


88

evaluasi kegiatan akan dilampirkan dengan sistematis sebagai

pertanggungjawaban terhadap kegiatan pameran.

b) Koordinasi dengan kontraktor.

Para kontraktor sebaiknya diundang untuk mengajukan penawaran guna

dipilih mana yang sekiranya dapat digunakan sesuai dengan rencana, biaya,

waktu, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

Apalagi pameran ini sudah masuk dalam tahap International Exhibition,

yang sekiranya membutuhan koordinasi yang baik dengan kontraktor guna

memperindah rancangan kegiatan pameran.

Dalam pelaksanaanya, pelaksanaan pameran tidak akan bisa lepas dari

perencanaan dalam merancang kegiatan pameran. Hasil-hasil yang didapatkan

adalah:

1. Communicating action

Hal-hal yang dapat didapatkan dari keikutsertaan PT. Dirgantara Indonesia

di Indo Defence & Aerospace Expo 2009 di Halim Perdana Kusuma Jakarta

sebagai berikut :

 Para tamu yang berkesempatan menuliskan namanya pada buku tamu

sebanyak 300 orang.

 Para tamu terdiri dari Pejabat Pemerintah (Menteri dan Staf), Anggota

Dewan, Para Pejabat Militer dari dalam dan luar negeri serta Kepolisian

Republik Indonesia, Pengusaha, kalangan Perguruan Tinggi, para

Mahasiswa dan Siswa, para Wartawan serta masyarakat umum.


89

 Para tamu luar negeri yang mengunjungi stand PT. Dirgantara Indonesia

antara lain dari Malaysia, Brunei, Thailand, Singapura, Turki, Iran,

Ajerbaizan, Pakistan, Philipina, India dan Afrika Selatan.

Selama pameran berlangsung ada catatan-catatan penting yang sekiranya

perlu mendapat perhatian antara lain :

 Wartawan Kompas / Angkasa bapak Ninok Leksono akan membantu

sepenuhnya upaya PT. Dirgantara Indonesia dalam pencapaian kontrak-

kontraknya.

 Bapak Tomi Winata berkeinginan untuk membeli 3 (tiga) unit Hovercraft.

 PT. Perkebunan Nusantara VII membutuhkan pesawat (spesifikasinya)

untuk pemadam kebakaran (bapak Boyke Setiawan Soeratin S.)

 Tamu dari Pakistan menanyakan kemampuan PT. Dirgantara Indonesia

untuk memasok sparepart Super puma.

 Pengunjung dari Timor Leste berminat untuk membeli pesawat CN235

MPA.

 Mr. Douglas Dawson dari Arinc Engineering Services USA menjajagi

pembelian CN-235 untuk Amerika Latin.

 PT. Toraya Indah lewat bapak Dipl. Ing. Frans Adsuri, MBA (Komisaris)

sesuai kunjungan di pameran Indo Defence & Aerospace meminta PT.

Dirgantara Indonesia mempresentasikan CN235 – 220 dan sudah ditangani

Kadep Marketing Aircraft Integration, bapak Teguh Graito

.
90

2. Budget Action

Berikut disampaikan rincian realisasi anggaran dalam rangka keikutsertaan

pada pameran Indo Defence & Aerospace Expo 2009 :

Realisasi Biaya pengeluaran :

1. Biaya sewa Stand + Konstruksi Stand, dll Rp. 187.021.427,77

2. Biaya Materi Pamer Rp. 42.800.000,00

3. Biaya Static Display ( 2 pesawat ) Rp. 90.457.405,00

4. Penyewaan Barang ( Transportasi ) Rp. 9.911.000,00

5. Support ( Konsumsi ) Rp. 20.059.050,00

6. Operasional Rp. 26.116.874,00

Total Pengeluaran Rp. 376.164.856,77

Pengeluaran total biaya pengeluaran sebesar Rp. 376.164.856,77 dibulatkan

menjadi Rp. 376.165.000,-

Jadi ,

A. Dana yang dianggarkan Rp. 574.447.250,00

B. Realisasi Biaya pengeluaran Rp. 376.165.000,00

Selisih dana yang dikembalikan Rp.198.282.250,00

Catatan :

Penghematan biaya dapat dilakukan, karena :


91

 Ground Handling kebutuhan Static Display 2 pesawat (CN235 MPA

dan NC212 PATMAR) tidak menggunakan jasa Official Ground

Handling IDA – 2008 (PT. Gapura Angkasa), tetapi dibantu penuh

oleh TNI-AU dan TNI-AL.

 Penanganan kebutuhan dukungan operasional logistic untuk

kebutuhan seluruh crew ke dua pesawat tersebut dikelola langsung

oleh unit SK.

 Tidak jadi ditampilkannya Ranpur / Rantis pada Static Display.

 Tidak digunakannya anggaran / budget untuk keperluan media massa

3. Material Action

Berikut adalah data material yang dipakai saat pelaksanaan pameran:

Tabel 2.2
Data materi pameran

No ITEM Dimensi

A Model Display
1 Model CN235 MPA TNI AU 145 x 170 x 90 cm
2 Model CN235 Military 100 x 90 x 90 cm
3 Model NC212 - 200 Patmar 65 x 45 x 30 cm
4 Model NC212 – 400 35 x 25 x 25 cm
5 Model MPA Operation System 130 x 130 x 70 cm
6 Model Rocket FFAR (berdiri) 160 x 10 cm
7 Model SUT Torpedo 165 x 40 x 80 cm
8 Model Flight Simulator 50 x 50 x 50 cm
9 Model RIB A380 100 x 5 x 150 cm
10 Flaptrack A320 50 x 50 x 30 cm
11 Smart Bom 30 x 30 x 30 cm
92

B Poster
1 CN235 MPA 80 x 90 cm
2 CN235 MPA System (Thales) 80 x 90 cm
3 CN235 Military 80 x 90 cm
4 NC212-200 Patmar 80 x 90 cm
5 Ranpur 80 x 90 cm
6 Aerostructure 80 x 90 cm
7 Aircraft Services 80 x 90 cm
8 World Wide Customer 150 x 90 cm
9 Anti Submarine Warfare (ASW) 80 x 90 cm
10 NTP 80 x 90 cm
11 NTP 80 x 90 cm

C Banner
1 Company Profile 160 x 60 cm
2 SUT Torpedo 160 x 60 cm
3 Rocket FFAR 160 x 60 cm
4 Sertifikat ACS 160 x 60 cm
5 Aerostructure 160 x 60 cm
Sumber : Arsip PT. DI 2009

4. Human Action

Tabel 2.3

DAFTAR NAMA PERSONIL


PAMERAN INDO DEFENCE & AEROSPACE EXPO 2009

No Nama Jabatan

A Direksi

1 Budi Santoso Direktur Utama


2 Budiman Saleh Direktur Arostructure
3 Hermawan Hadimulya Direktur Keuangan & Adm.
4 Andi Alisjahbana Direktur Tekonologi & pengemb
B Direktorat Teknologi & Pengembangan

1 Agus Edi Pranoto Ka. Divisi Sista


2 M. Fikri Ka. Divisi Engineering Services
3 Sentot Manager ES
4 Yuliardani Dittek
5 Toto Pratondo Sales Sista
6 Aries Sales Sista
93

C Direktorat Aerostructure

1 Nius M. Yusuf Sales


2 Gemma Grimaldi Marketing
D Direktorat Keuangan & Administrasi

1 Sumarsono Ka. Divisi


2 Dedi Turmono Manager
E Direktorat Aircraft Integration

1 Arie Wibowo Kadiv. Pemasaran


2 Teguh Graito Manager
3 Kismanto Marketing
4 Irzal Rinaldi Asisten Direktur untuk Dephan
5 Joko Budi Rustanto Marketing
6 Gede A.B Marketing
7 Enang S Marketing
8 Andi Sukandi Marketing
9 Darwin Taher Marketing
10 Sukamto
11 Iwan
12 Heri Eka
13 Enang S
F Direktorat Aircraft Services

1 Bagus Eko Ka. Divisi


2 Bambang Kunadi Maintenance
3 Suhartoyo Maintenance
4 Sofia Appandi Sekretaris
5 Aminah Sulasmini Jakarta
G PT. NTP

1 Hamdani Promosi
H Divisi Sekretaris Perusahaan

1 Mochtar Sharief Sekretaris perusahaan


2 Rakhendi T Komunikasi
3 Yusuf Abdurahman Administrasi
4 Tjutjun Administrasi
5 IP. Windu Nugroho Promosi
6 Dali Ramli Promosi
7 Edi Winarko Promosi
8 Budi Setyanto Dokumentasi
9 Denny Prya Perdana Protokol
10 Ariani A Protokol
11 Dhartalina Protokol
12 Pratama Protokol
13 Bambang Aviantoso Jakarta
I Crew PTDI
94

1 QA Supriadi Pilot
2 Novirsta M. Rusli
3 Nurcholis
4 Dedi Suhendi
5 Jaenuri
6 Mustadi
7 Basuki
8 Syahrizal
Sumber : Arsip PT. DI 2009

Setelah ditentukan job desk masing-masing, maka setiap ketua atau kepala

dalam setiap bidang harus mempertanggujawabkan dan memberikan kreativitas

dalam program atau pengorganisasian sehingga kelompok besar ini tetap kokoh

dan kuat mencapai tujuan secara maksimal.

Gambar 2.1

PELAKSANAAN KEGIATAN
PAMERAN INDO DEFENCE & AEROSPACE EXPO 2009

Sumber : Arsip PT. DI 2009


95

Suasana yang sangat ramai membuat panitia pameran berusaha semaksimal


mungkin memuaskan pengunjung

Apabila penelitian dan perencanaan dalam kegiatan pameran dilakukan

secara matang maka pelaksanaan kegiatan pameran diharapkan akan berjalan

dengan sukses sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Hal ini senada dengan apa

yang diutarakan oleh bapak Windu selaku supervisor promosi PT. Dirgantara

Indonesia :

“Jika anda selaku pelaksana kegiatan pameran, harus


memikirkan satu hal penting ini yaitu bagaimana caranya
kerja keras kalian dalam merencanakan kegiatan pameran
memberikan ganjaran yang positif bagi attitude kalian”
Gambar 2.2

Sosok Pak Windu sebagai supervisor promosi PT. Dirgantara Indonesia

Sumber : Arsip PT. DI 2009

Awalnya penulis belum begitu mengerti tentang pernyataan beliau, tetapi

setelah bertanya lebih dalam barulah penulis memahami apa isi pesan yang

dikatakan beliau.
96

Equity Theory ( teori keseimbangan ) dari Hatfield juga berkata demikian

bahwa:

“Equity is best defined as a state of interactive equilibrium


which is achieved when the participants in an interaction or
common organization are allocated outcomes proportional to
their inputs (dalam Shaw & Costanzo 1982).”

“Keseimbangan didefenisikan sebagai keadaan dari


keseimbangan interaktif yang dicapai ketika peserta-peserta
dalam sebuah interaksi atau perilaku organisasi dalam
kelompok diberikan hasil yang seimbang dengan
pemakaiannya”

Hasil jerih payah panitia atau praktisi PR dalam memikirkan dan

merencanakan suatu kegiatan pameran seakan-akan terbayar dengan tuntas

apabila tujuan kegiatan tersebut tercapai secara maksimal. Hal ini sangat penting

dilakukan, mengingat banyak sekali tenaga kerja dalam perusahaan yang

seharusnya dimanfaatkan. Penentuan ini tentu saja dilakukan oleh Ketua Panitia

atau dilakukan oleh public relation officer pada departemen komunikasi. Ini

adalah tahap awal pengorganisasian dalam suatu kegiatan yang akan berguna

dalam pelaksanaan kegiatan pameran.

Gambar 2.3

Stand Pameran

Sumber : Arsip PT. DI 2009


97

Dalam kaitannya dengan tujuan keikutsertaan PT. Dirgantara Indonesia

pada pameran tahun 2009, ada beberapa hal yang didapatkan selama pameran

berlangsung sebagai bahan evaluasi pada pameran-pameran mendatang, antara

lain :

1. Kunjungan dan minat pengunjung khususnya pada stand PT. Dirgantara

Indonesia menunjukkan bahwa PT. Dirgantara Indonesia masih eksis

dibidang kedirgantaraan dan masih mendapatkan kepercayaan dunia

sehingga hal ini meningkatkan harapan dan motivasi lebih besar lagi bagi

perusahaan didalam menangani bisnisnya.

2. Guna menjaga serta meningkatkan kredibilitas PT. Dirgantara Indonesia di

mata masyarakat dan terutama dimata calon customer, PT. Dirgantara

Indonesia perlu mempersiapkan diri sebaik mungkin apabila ingin

mengikuti pameran pada event – event mendatang.

Penampilan PT. Dirgantara Indonesia bersama 12 BUMN yang lain pada

pameran ini telah meraih sukses karena ditinjau oleh banyak pejabat Dephan /

TNI, pejabat militer negara sahabat, pejabat dari customer luar negeri ( TUDM,

Royal Brunei Air Force, ROKAF, PAF, Royal Thai Air Force / Navy, dll.)

Disamping itu banyak juga pengunjung yang menghadiri stand PT.

Dirgantara Indonesia, yang menanyakan tentang situasi dan kondisi PT.

Dirgantara Indonesia saat ini. Total pengunjung stand PT. Dirgantara Indonesia

selama pameran berlangsung yang telah menuliskan namanya di buku tamu yaitu

kurang lebih 300 orang, namun banyak juga pengunjung yang tidak sempat

menuliskan namanya.
98

Komentar dari para pengunjung yang diperoleh selama berlangsungnya

Indo Defence & Aerospace Expo 2009 dari berbagai kalangan baik dari

masyarakat Indonesia maupun luar negeri adalah sangat positif, sehingga dapat

memacu semangat PT. Dirgantara Indonesia untuk maju dan berkembang.

Problem

Pelaksanaan program yang telah tersusun, ternyata menemukan kendala

atau hambatan yang mengganggu kelancaran pelaksanaan program kegiatan

pameran:

1. Pendataan materi pamer yang

belum jelas dan belum tuntas. Hal ini sangat menghambat pelaksanaan

kegiatan pameran, karena ada beberapa produk yang sangat diperlukan

dalam pelaksanaan, akan tetapi tidak ada dalam pendataan.

2. Stand pameran yang dijatahkan

kepada PT. Dirgantara Indonesia terletak di ujung atau pojok sisi sebelah

kiri gedung pameran. Lagipula sangat menutupi pandangan pengunjung

pameran dikarenakan ramainya khalayak yang mengunjungi pameran

BUMN tersebut

3. Ramainya khalayak yang

mengunjungi stand pameran PT. Dirgantara Indonesia mengakibatkan

ruangan kecil yang disediakan dipenuhi oleh para pengunjung dengan

berbagai masalah didalamnya seperti pengunjung yang tidak disiplin

dalam memasuki ruangan, aroma ruangan yang menjadi sumpek dan lain-

lain.
99

Effort
Effort adalah usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak PT. Dirgantara

Indonesia dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi, yaitu sebagai berikut:

1. Karena sulitnya koordinasi di saat pelaksanaan pameran, akhirnya materi

produk yang diperlukan datang dalam waktu sekejap. Ternyata produk

tersebut disimpan di dalam gudang penyimpanan barang yang disediakan

untuk PT. Dirgantara Indonesia.

2. Stand pameran PT. Dirgantara Indonesia yang terletak di pojok kiri ruangan

tidak menciutkan nyali panitia. Memang pada awalnya pengunjung seakan-

akan tidak mengetahui adanya stand pameran. Pak windu selaku supervisor

promosi menyalakan lagu mars PT. Dirgantara Indonesia dengan suara yang

cukup keras sehingga menarik perhatian pengunjung.

3. Lambat laun stand pameran PT. Dirgantara Indonesia ramai dikunjungi. Akan

tetapi hal ini juga tidak diharapkan. Para pengunjung secara serentak dalam

jumlah besar datang berduyun-duyun mengunjungi stand. Namun secara

profesional, panitia memberikan batas waktu kepada pengunjung untuk

bergantian memasuki stand pameran. Langkah ini terbilang sukses, para

pengunjung secara otomatis berbaris untuk memasuki ruangan pameran, dan

ada juga yang meliat-lihat stand pameran lainnya. Terbukti sekitar 300

pengunjung yang mengisi buku tamu dan banyak pula pengunjung yang saat

itu langsung membeli dan memesan produk PT. Dirgantara Indonesia untuk

keperluan pribadi atau keperluan organisasi mereka.

Indo Defence Expo & Forum telah diselenggarakan oleh Departemen

Pertahanan RI untuk ketiga kalinya. Indo Defence saat ini telah menjadi salah satu
100

pameran pertahanan internasional terbesar di Asia, yang selalu diikuti oleh

perusahaan-perusahaan besar dari berbagai belahan dunia khususnya dibidang

pertahanan.

Indo Aerospace Expo & Forum adalah sebuah event pameran dibidang

kedirgantaraan yang bertaraf internasional yang pertama kalinya diselenggarakan

oleh Departemen Pertahanan RI ( Indonesia’s Official International Aviation,

Aircraft and Airport Technology Event ).

Penyelenggaraan Indo Defence & Indo Aerospace ini rencananya akan

diselenggara secara rutin untuk setiap dua tahun sekali

Gambar 2.4

MEKANISME KEGIATAN PAMERAN

PT DIRGANTARA

INDONESIA

Direktur
Utama

Sekretaris
Perusahaan

Departemen Komunikasi
Perusahaan

SUPERVISOR
SUPERVISOR
SUPERVISOR
PROMOSI
PROMOSI
PROMOSI
101

RISET
EVALUASI
PENELITIAN
PERENCA
NAAN

PAMERAN

Sumber : Arsip PT. DI 2009

Dirut, Sekretaris dan Departemen Komunikasi melakukan rancangan

kegiatan pameran yang akan dilaksanakan tiap tahunnya. Baik itu mengenai

masalah keuangan, materi pamer, sampai kepada tema-tema atau melakukan kerja

sama dengan BUMN lainnya. Setelah rancangan dilakukan, maka Departemen

Komunikasi memberikan mandat kepada bidang promosi untuk menindaklanjuti

pelaksanaan prosedur kegiatan.

Rancangan kegiatan yang telah ditetapkan waktu dan biaya

pelaksanaannya, dipikirkan kembali secara matang oleh supervisor promosi

bagaimana membuat rancangan itu menjadi pelaksanaan yang nyata dan dikemas

secara menarik.

Ada tiga hal yang diperhatikan dalam menata kegiatan pameran sehingga

akan lebih maksimal dan saling berkaitan, yaitu: evaluasi, riset (penelitian), dan

perencanaan. Hal-hal tersebut adalah tindak nyata akuasi selanjutnya yang akan

dilaksanakan oleh bidang promosi.


102

Evaluasi yang dimaksud adalah mencari kendala-kendala yang didapatkan

disaat pelaksanaan pameran sebelumnya. Tujuan apa yang tidak tercapai dan

mengapa itu terjadi menjadi pembelajaran yang penting untuk mempersiapkan

kegiatan selanjutnya. Apakah terjadi kerrugian budget di pameran sebelumnya?

Apakah koordinasi yang kurang baik membuat pelaksanaan tidak berjalan sesuai

yang diinginkan? Ini adalah masukan-masukan yang penting untuk penyelenggara

pamaeran demi susksesnya kegiatan selanjutnya.

Riset atau penelitian yang dimaksud adalah mencari fakta-fakta yang dapat

membuat susksesnya kegiatan pameran dan tentunya sesuai dengan tema yang

diangkat pencarin fakta-fakta bukan hanya pada saat evaluasi tetapi juga bisa

melalui survey dengan publik secara langsung ataupun tidak langsung, melalui

media-media ataupun mempelajari kegiatan pameran taraf internasional yang

dianggap sukses dimata pengunjung.

Perencanaan adalah tahap terakhir dari ketiga hal diatas. Perencanaan yang

matang adalah tindak balas jasa dari evaluasi dan riset yang berhasil. Data atau

fakta yang didapat dati riset dan evaluasi dikumpulkan menjadi satu untuk

dirangkum ke dalam tahap mempersiapkan kegiatan pameran.

Ketiga hal tersebut pasti akan membuat sibuk bidang promosi PT.

Dirgantara Indonesia yang hanya dipercayakan kepada tiga orang yaitu : Pak

Windu (supervisor promosi ), Pak Dali dan Pak Edi selaku pelaksana kegiatan

promosi. Tapi hal ini tidak membuat koordinasi didalamnya menjadi terbengkalai

malah dengan keprofesionalan masing-masing individu memberikan hasil yang


103

nyata bagi PTDI terutama dalam kegiatan pameran INDO DEFENCE &

AEROSPACE 2009.

C. Mempelajari Flyer/ Model/ Poster/ Brochure Sebagai Materi Pamer

Penulis tidak begitu mendapatkan pengarahan tentang kegiatan ini, bapak

Windu dan bapak Dali hanya menunjukan materi pamer yang dipunyai oleh PT.

Dirgantara Indonesia yaitu :

1. Model yaitu miniatur produk PT. Dirgantara Indonesia, yang terdiri dari :

a. Aircraft : CN235 Mil, MPA, Meltem, NC212-400,

NC212-400

b. Helicopter : Superpuma, NBell – 412, NBO-105

c. Engineering Services : Hovercraft, Flight Simulator

d. Defence : NDL-40 Army & Navy, FFAR 2.75”

e. Dittek : Light Attack Helicopter, Transporter

f. Aerostructure : RIBS A380

2. Poster/ Flyer/ Brochure berupa kertas untuk dibagikan maupun ditempel

yang bergambar produk PT. DI :

a. Company profile
b. CN235 MPA TNI – AU
c. CN235 Military
d. CN235 Meltem
e. NC212 – 400
f. N219
104

g. Trainer
h. Helicopter
i. Light Attack Helicopter
j. Hovercraft
k. Flight Simulator
l. NDL 40 dan FFAR 2.75”

Kegiatan Penulis di Bagian Public Relations PT. DI

A. Plant Tour dari Surakarta ke PT. Dirgantara Indonesia

Penulis berkesempatan menjadi pembimbing saat ada rombongan

mahasiswa asal surakarta yang datang berkunjung untuk melihat pabrik pesawat

terbang milik PT. Dirgantara Indonesia, dimulai dari tahap persiapan hingga

pelasanaan penulis dibimbing oleh karyawan PT. Dirgantara Indonesia dari bagian

Protokoler bernama kak Tama dan mbak Ria, plant tour dimulai dengan

berkumpulnya para mahasiswa tersebut di ruangan auditorium dan mereka diajak

untuk bersama-sama menonton tayangan tentang produk-produk yang di buat oleh

PT. Dirgantara Indonesia sekaligus sekilas sejarah perusahaan, setelah tayangan

tersebut selesai ditampilkan para mahasiswa asal Surakarta itu diberi kesempatan

untuk bertanya yang dijawab oleh mbak Ria, kemudian penulis mengikuti

rombongan ke pabrik-pabrik dan ikut membantu mencoba menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan oleh para mahasiswa.

Penulis dalam kesempatan ini mendapat banyak pengetahuan baru tentang

pesawat terbang, saat berkeliling ke pabrik-pabrik penulis melihat proses

pembuatan pesawat dan mendapat penjelasan tentang fungsi-fungsi komponen


105

pesawat tersebut, belum lagi penulis sempat berfoto didalam pesawat dan bergaya

seperti seorang pilot pesawat terbang.

Penulis juga lebih mendapatkan pengetahuan baru seputar bagian-bagian

yang ada di PT. Dirgantara Indonesia karena melihat langsung ke tempatnya dan

mendengar langsung arah pengembangan perusahaan karena sebagai perusahaan

besar dan menjadi andalan Negara Indonesia dalam pengadaan produksi

komponen pesawat, PT Dirgantara Indonesia (Persero) tentu saja memiliki arahan

pengembangan perusahaan yang beragam dan menyeluruh dari berbagai divisi

yang terakumulasi dalam suatu tujuan perusahaan.

Penulis mencoba menjelaskan arah pengembangan PT Dirgantara

Indonesia sesuai yang didengar saat Plant Tour secara general dari berbagai divisi

yang ada dalam PT Dirgantara Indonesia. Yakni dari divisi Aircraft, Defence,

Aerostructure, serta Riset & Pengembangan (berhubungan dengan pembuatan

desain pesawat).

1. Divisi Aerostructure

Divisi Aerostructure merupakan divisi yang bergerak di bidang

penyusunan (penstrukturan) komponen pesawat yang akan diproduksi. Dalam

divisi ini, dilakukan perhitungan, pengukuran, hingga kepada penyusunan

komponen pesawat tersebut. Seperti pembuatan mesin, sheet metal, welding shop,

hingga kepada pengkajian dan pengujian kualitas dari komponen yang telah

dihasilkan (diproduksi). Terdapat 3 sub divisi dari Aerostructure ini, yaitu

Aerostructure komponen, Engineering Packages (pengepakan komponen), dan

Tooling Desaign & manufacturing (desain alat dan produksinya).


106

2. Divisi Aircraft

Divisi Aircraft merupakan divisi yang bergerak pada produksi tipe

pesawat, baik itu pesawat sipil maupun militer dan untuk misi khusus.

Pengalaman setelah beberapa tahun mengenai kompetensi dan kemampuan untuk

mendesain tipe pesawat baru, membuat PT Dirgantara Indonesia menjadi salah

satu andalan dari pengadaan pembuatan tipe pesawat baru, disamping pengadaan

pembuatan komponen pesawat itu sendiri.

Arah pengembangan perusahaan secara general dari divisi Aircraft adalah

lebih difokuskan pada pembuatan pesawat-pesawat komputer. Pesawat komputer

adalah pesawat-pesawat penghubung di kota-kota kecil, dengan kapasitas

penumpang di bawah 130 orang penumpang. Seperti pembuatan pesawat CN-235

atau penggantian produksi pesawat tipe N-250 menjadi tipe NG yang berkapasitas

lebih terbatas. Namun, sanggup menggantikan tipe pesawat jenis Boeing dengan

kuantitas pesawat yang ditambah jumlahnya. Namun, lebih aman dari segi

pengamanan.

3. Divisi Defence (pertahanan)

Divisi Defence merupakan salah satu unit dari divisi PT Dirgantara

Indonesia yang terfokus pada pengadaan produk-produk militer, pemeliharaan,

perbaikan, dan penyesuaian produk dengan area yang akan digunakan oleh

pesawat pesanan itu sendiri.

Arah pengembangan perusahaan secara general dari divisi Defence adalah

pemfokusan usaha untuk dapat membuat sendiri alat-alat pertahanan yang selama

ini telah diproduksi. Namun, masih “under licensed”, seperti roket. Yang menjadi
107

permasalahan saat ini adalah berkenaan dengan peng-expose-an alat-alat tersebut

keluar. Karena setiap peralatan pertahanan yang dihasilkan atau diproduksi, tidak

dapat di expose atau diperlihatkan keluar sebagai publikasi atau ajang promosi.

Sebab, hal tersebut merupakan rahasia perusahaan dan rahasia Negara, dan hal

tersebut amat riskan terhadap pertahanan dan kemanan negara.

4. Divisi Aircraft Service

Divisi Aircraft Service merupakan salah satu divisi atau unit bisnis dari PT

Dirgantara Indonesia yang bergerak di bidang pemeliharaan (perbaikan) berbagai

tipe pesawat.

Arah pengembangan perusahaan secara general dari divisi Aircraft Service

adalah peningkatan kualitas dari divisi Aircraft Service itu sendiri, yakni mampu

untuk memperbaiki seluruh jenis pesawat. Yang masih menjadi permasalahan saat

ini adalah berkenaan dengan SDM yang mengerjakan pekerjaan service tersebut.

5. Divisi Riset dan Pengembangan

Arah pengembangan perusahaan secara general dari divisi riset dan

pengembangan adalah pemfokusan usaha pada pembuatan desain pesawat yang

lebih rumit. Seperti pesawat jet dan pesawat tempur. Sejauh ini, PT Dirgantara

Indonesia telah berhasil membuat desain pesawat jet, pesanan dari klien. Namun,

yang masih menjadi permasalahan adalah dari segi pembiayaan untuk melakukan

riset itu sendiri. Karena setelah melakukan pembuatan desain pesawat, diharuskan

adanya riset atau penelitian. Yakni sebagai pengujian atas desain pesawat yang

telah dibuat. Agar dalam realisasinya, pesawat tersebut dapat dipergunakan secara

aman dan meminimalisir resiko yang dapat ditimbulkannya.


108

B. Membuat dan Merancang Grand Strategy Humas PT. Dirgantara

Indonesia

Penulis dalam kegiatan PKL nya di bagian Public Relations diminta oleh

bapak Rakhendi selaku Supervisor Public Relations untuk mampu membuat dan

merancang Grand Strategy versi penulis sebagai generasi muda untuk

kelangsungan perusahaan dalam era modern, penulis menumpahkan semua ide-

ide dan kreatifitas untuk kemajuan PT. Dirgantara Indonesia dalam strategi

tersebut sebagaimana dibawah ini :

Grand Strategy PT. Dirgantara Indonesia

Say it with flowers

Mengirim bunga, bingkisan, ataupun parcel pada hari ulang tahun, idul

fitri, natal, dan lain sebagainya pada perusahaan lain adalah hal yang penting.

Banyak perusahaan menganggap hal seperti itu sepele tapi jika ditelaah lebih

lanjut impact yang diberikan dari kegiatan ini sangatlah besar, selain hal tersebut

menunjukan kepedulian kita akan perusahaan lain hal ini akan mempengaruhi

penilaian publik terhadap perusahaan dan jika kegiatan ini rutin dilakukan akan

mempengaruhi pola hubungan kerja sama perusahaan di masa yang akan datang.

Waktu pelaksanaanya tentu tidak perlu setiap bulan dilakukan pengiriman

ke semua perusahaan di Indonesia karena akan memakan biaya yang besar,

bidiklah perusahaan-perusahaan baru yang memiliki potensi bisnis luas dan

perusahaan-perusahaan besar yang diramalkan akan mendatangkan keuntungan

dan berdampak positif pada perkembangan PT Dirgantara Indonesia.


109

Menyewa tempat di media cetak untuk menulis artikel khusus yang dipegang

PT Dirgantara Indonesia

Sudah menjadi hal yang lumrah di luar negeri maupun beberapa

perusahaan di Indonesia untuk memiliki kolom khusus untuk artikel yang

memaparkan hal-hal atau tulisan yang terkait dengan perusahaanya di media

cetak, tulisan tersebut dibuat dengan maksud untuk menunjukan eksistensi

perusahaan di kalangan publik tertentu tidak lupa disertai dengan fungsi inform,

educate, and entertain.

Dengan dilakukannya hal tersebut oleh PT Dirgantara Indonesia maka

akan diraih banyak keuntungan, kehadiran PT Dirgantara Indonesia yang mulai

redup di mata masyarakat akan bersinar kembali dan lebih dikenal oleh

masyarakat luas, memudahkan promosi maupun publikasi perusahaan dan tidak

ketinggalan akan mendapat posisi yang baik di hati masyarakat.

Dalam pelaksanaanya cukup menyewa tempat untuk penulisan artikel di

2-3 media masa cetak yang paling populer di Indonesia tetapi mencakup semua

kalangan seperti misalnya The Jakarta Post, Kompas, Pikiran Rakyat, dan Seputar

Indonesia. Tidak perlu semua media massa cetak di sewa karena tentu akan

mengeluarkan biaya yang besar.

Mainan pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia

Dengan semakin maraknya peminat pesawat terbang yang ditunjukan

dengan kehadiran salah satu olahraga-grup baru yang dinamakan “Aeromodelling”

dimana mereka dalam aktifitasnya menerbangkan pesawat mini dengan remote

control tentu saja PT Dirgantara Indonesia sebagai satu-satunya perusahaan yang


110

memproduksi pesawat terbang di Indonesia dapat meraih keuntungan dari kondisi

tersebut.

Jika PT Dirgantara Indonesia mampu membuat pesawat terbang besar

kenapa tidak mencoba untuk memproduksi mainan pesawat yang dikendalikan

dengan remote control yang sudah barang tentu banyak peminatnya karena

memang harganya akan lebih murah dibandingkan pesawat asli yang hanya

mampu dibeli golongan sempit masyarakat sedangkan peminat aeromodelling bisa

datang dari kalangan mana saja dan usia berapapun.

Dengan mampu memproduksi dan memasarkan mainan pesawat, PT

Dirgantara Indonesia selain mendapat keuntungan penghasilan, nama, dan

eksistensi PT Dirgantara Indonesia akan semakin baik di mata masyarakat, karena

secara tidak langsung mainaan pesawat tersebut akan mempromosikan PT

Dirgantara Indonesia itu sendiri.

Pemanfaatan lahan dan ruangan kosong

Seperti yang dapat kita amati bersama banyak terdapat lahan dan ruangan

kosong yang tidak dimanfaatkan dengan baik di lokasi PT Dirgantara Indonesia

padahal lahan kosong tersebut bisa dijadikan salah satu sumber penghasilan PT

Dirgantara Indonesia yang menghasilkan banyak uang jika disewakan maupun

dibangun bangunan baru.

Contoh dari pemanfaatanya bisa saja lahan maupun ruangan kosong

tersebut disewakan untuk tempat produksi pabrik lain, tempat usaha seperti

minimarket,kantin, tempat fotocopy, gudang penyimpanan berkas, ruangan

penerima tamu/klien, bank, kantor pos, ruang olahraga, dan lain-lain.


111

Dengan maksimalnya pemanfaatan lahan dan ruangan kosong PT

Dirgantara Indonesia yang terlihat sepi akan kembali terlihat ramai dan hidup

imbasnya citra perusahaan di mata karyawan akan baik dan positif sehingga

secara tidak langsung akan menumbuhkan semangat kerja karyawan.

Pemberian Award pada karyawan

Dengan diadakannya dan diberikan penghargaan pada karyawan yang

ditentukan oelh beberapa kriteria seperti kehadiran, kinerja, dan sikap maka para

karyawan akan saling berlomba untuk mendapatkan penghargaan sebagai

karyawan terbaik (employee of the month).

Kinerja karyawan otomatis akan meningkat seiring dengan persaingan

yang terjadi untuk mendapatkan posisi karyawan terbaik tentu saja ini bukan

merupakan usaha tanpa makna apa-apa, employee of the months akan

mendapatkan hadiah misalnya jalan-jalan keluar negeri, bonus, dan lain-lain.

Dengan diberlakukannya pemberian hadiah tentu setiap karyawan akan tergoda

untuk meraih posisi dan hadiah tersebut.

Waktu pelaksanaanya bisa sebulan sekali seperti namanya employee of the

month namun jika terasa terlalu berat bisa dibuat pertahun sehingga namanya

dirubah menjadi employee of the year.

Pemberian beasiswa ke pelajar dan karyawan berprestasi

Untuk menunjukan kepedulian PT Dirgantara Indonesia terhadap dunia

pendidikan Indonesia sebaiknya PT Dirgantara Indonesia melakukan pemberian

beasiswa untuk karyawan dan pelajar berprestasi guna meningkatkan mutu

sumber daya manusia di Indonesia. Dalam pelaksanaanya diberikan juga souvenir


112

khsusus dari PT Dirgantara Indonesia seperti peraih beasiswa pelajar diberikan

Kaos, pulpen, agenda dari PT Dirgantara Indonesia tidak lupa dokumentasi pada

acara tersebut diberikan kepada pihak press atau untuk lebih maksimalnya undang

juga press ke acara pemberian beasiswa sehingga wartawan dapat memberitakan

acara tersebut dan citra perusahaan akan meningkat di mata masyarakat. Waktu

pelaksanaanya bisa diberikan satu tahun sekali ke beberapa sekolah yang berbeda

setiap tahunnya.

Cofee Morning

Melihat jumlah karyawan PT Dirgantara Indonesia yang berjumlah ribuan

dan masing-masing bagian memiliki kesinambungan maka diperluan rasa

kebersamaan yang tinggi antar karyawan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja dari

para karyawan karena dengan rasa kebersamaan yang tinggi kerja sama dan sense

of belonging antar karyawan terhadap perusahaan akan meningkat pula. Oleh

karena itu diperlukan salah satu wadah untuk meningkatkan hal tersebut salah

satunya dengan mengadakan cofee morning.

Dalam pelaksanaanya seluruh karyawan PT Dirgantara Indonesia

dikumpulkan dalam satu ruangan duduk bersama dan sarapan bersama kegiatan

itu dibarengi dengan percakapan yang secara tidak langsung memberikan motivasi

terhadap karyawan untuk memulai kerja. Cofee morning juga dapat dijadikan

sebagai ajang untuk saling mendekatkan dan menjalin rasa kekeluargaan antar

karyawan sehingga kinerja karyawan akan meningkat.

Waktu pelaksanaanya bisa dimulai pada pagi hari sekitar pukul 08.00-

10.00 di lokasi yang tepat misalnya kantin, aula, atau ruang seminar yang didekor
113

sedemikian rupa untuk pelaksanaan kegiatan cofee morning, intensitas

dilakukannya kegiatan ini minimal seminggu sekali.

Pembudidayaan fasilitas di tempat kerja

Fasilitas di tempat kerja tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu faktor

penting menentukan motivasi kerja karyawan PT Dirgantara Indonesia, sebelum

PT Dirgantara Indonesia memuaskan pihak eksternal perusahaan ada baiknya jika

PT Dirgantara Indonesia membenahi internal perusahaan dengan menyediakan

fasilitas penunjang untuk karyawan seperti klinik, koperasi, mushola, masjid,

kantin,daycare dll. Jika PT Dirgantara Indonesia sudah memiliki fasilitas tersebut

sebaiknya fasilitas tersebut diperbagus, ditambah, dan dikaji ulang kembali demi

kesejahteraan karyawan.

Tempat penitipan anak untuk karyawan (daycare)

Di luar negeri banyak karyawan yang sebagian besar telah memiliki anak

mencari tempat kerja yang ada penitipan anak, karena orang tua biasanya ibu-ibu

bekerja khawatir untuk meninggalkan buah hatinya di rumah dalam asuhan

pembantu. Tidak jarang di luar negeri karyawan tetap yang tiba-tiba menjadi

orang tua memilih untuk resign karena ingin bersama buah hatinya di rumah dan

tidak jarang juga recruitment baru yang berkualitas menoak tempat kerja jika tidak

adanya fasilitas day care.

Dengan mengadakan fasilitas day care di PT Dirgantara Indonesia maka

PT Dirgantara Indonesia akan mempunyai citra yang positif di kalangan

masyarakat juga karyawannya karena berhasil menunjukan kepeduliannya

terhadap orang tua yang biasnya wanita karir yang memiliki anak, selain itu
114

karena masih sedikit perusahaan di Indonesia yang menyediakan fasilitas ini maka

PT Dirgantara Indonesia akan meraih popularitas yang tinggi karena bertindak

sebagai salah satu pelopor.

Undangan kunjungan (Invitation 2 Visit)

Di saat-saat acara besar atau hari penting PT Dirgantara Indonesia

sebaiknya mengundang pihak-pihak tertentu seperti misalnya tokoh masyarakat,

mahasiswa, ataupun pihak pemerintah dan wartawan untuk saling bersama-sama

memperingati hari besar tersebut bisa saja hari ulang tahun PT Dirgantara

Indonesia, launching pesawat/produk baru, ataupun peresmian gedung baru,dll..

Dengan dilakukannya hal ini secara rutin maka tidak diragukan nama PT

Dirgantara Indonesia akan selalu terngiang dan terlintas dalam benak pihak

terundang yang kemungkinan besar akan mempengaruhi hubungan kerja sama di

kemudian hari dan semakin meluasnya network PT Dirgantara Indonesia sendiri,

selain itu PT Dirgantara Indonesia akan di cap sebagai perusahaan yang welcome

pada masyarakat sehingga citra positif kembali ditingkatkan.

Pengembangan Web perusahaan

Dengan dibuat menariknya web perusahaan dan diberikan content yang

beragam sudah barang tentu pihak awam yang tidak memiliki pengetahuan akan

industri dirgantara akan semakin merasa tertarik dengan keberadaan PT

Dirgantara Indonesia, isi dari web tersebut haruslah berisikan tentang company

profile, annual report, produk-produk dan event/CSR yang telah dilakukan oleh

PT Dirgantara Indonesia.
115

Tidak lupa dalam web tersebut haruslah membuat publik merasa dekat dan

akrab dengan PT Dirgantara Indonesia hal ini bisa dilakukan dengan penyediaan

layanan forum diskusi dalam web tersebut yang tentu saja bahasannya tidak lepas

dari PT Dirgantara Indonesia sendiri, dalam perencanaanya sebagian sebaiknya

web tersebut di update 1 bulan 1x.

Biografi PT. Dirgantara Indonesia

Berdiri sekitar kurang lebih selama 34 tahun dan mengalami perubahan

nama sebanyak 4 kali, tentunya memiliki sejarah pada masing-masing masanya.

Sudah seharusnya PT Dirgantara Indonesia membukukan sejarah perusahannya

itu ke dalam suatu buku Biografi. Strategi ini adalah cara PT Dirgantara Indonesia

dalam mengisyaratkan kepada khalayak banyak bahwa PT Dirgantara Indonesia

siap membangun bangsa dengan segala potensi yang ada dalam diri PT Dirgantara

Indonesia dan pernah mencatat sebagai Perusahaan Produksi Pesawat Terbang

terbesar se Asia Tenggara.

Dalam buku ini, PT Dirgantara Indonesia pun mempublikasikan tentang

siapa PT Dirgantara Indonesia, bagaimana PT Dirgantara Indonesia, dan lain-lain

yang sekiranya masyarakat harus tahu, dan itu membantu mengembalikan citra PT

Dirgantara Indonesia di mata masyarakat. Selain itu buku Biografi PT Dirgantara

Indonesia pun menceritakan sejarah dari mulai berdirinya PT Dirgantara

Indonesia, hingga sekarang, tentang produk PT Dirgantara Indonesia, dan apa saja

yang berhubungan dengan PT Dirgantara Indonesia ( kecuali yang dirahasiakan,

tetap dirahasiakan).
116

Menceritakan eksistensi PT Dirgantara Indonesia dalam eksistensinya

membangun citra bangsa dengan produk-produk yang membanggakan, juga kisah

dan pengalaman dari karyawan yang dulu pernah bekerja di perusahaan ini,

karyawan yang masih bekerja disini dan siapa saja yang memiliki pengalaman

menarik dengan PT Dirgantara Indonesia. Tanggapan dan pendapat-pendapat

masyarakat tentang PT Dirgantara Indonesia pun dapat tertuang disitu. Buku

Biografi PT Dirgantara Indonesia ini, dijual di toko buku seperti Gramedia, Toko

Gunung Agung, dan lainnya. Dengan harga yang dapat dijangkau oleh semua

kalangan, diusahakan dibuat dan direncanakan sematang mungkin agar nantinya

memberikan hasil yang memuaskan, baik dari penjulannya, juga dari minat

costumer. Setiap pembelian biografi ini, mendapatkan Cd yang berisikan tentang

macam-macam produk yang dihasilkan oleh PT Dirgantara Indonesia dan segala

hal yang ingin di promosikan dari PT Dirgantara Indonesia.

Disiplin Kerja

Menerapkan disiplin dalam perusahaan adalah baik. Prosedur ini wajib

dipatuhi oleh seluruh warga PT Dirgantara Indonesia. Disiplin kerja dapat

meningkatkan kualitas karyawan dalam bekerja, Karena dengan disiplin,

karyawan akan menggunakan sebaik-baiknya waktu yang sudah ditentukan, dan

memaksimalkan segala yang menjadi akomodasi dalam menunjang pekerjaannya,

sehingga karyawan dapat total dalam menyelesaikan kewajibannya sebagai

karyawan. Ini adalah hal kecil yang kadang diabaikan oleh setiap orang karena

menurut mereka disiplin sama saja seperti peraturan yang kadang dilanggar untuk

kepentingan lain. Namun, jika dipahami betul jika hal kecil dilakukan dan dijalani
117

dengan sebaik mungkin, maka hal kecil tadi akan membuahkan sesuatu yang

besar dan nantinya berguna.

Disiplin kerja yang kami sarankan ada 2, yaitu :

Menggunakan seragam kantor

kedisiplinan ini, bertujuan untuk memberikan nilai kompak dan

beridentitas, bahwa PT Dirgantara Indonesia adalah 1 keluarga yang saling

membantu. Dengan seragam juga dapat menghilangkan kesenjangan antar

karyawan.

Upacara Bendera

Kita sebagai warga negara Indonesia, sepatutnya kita selalu menghargai

dan menghormati negara ini. Karena sedikitnya Indonesia membantu PT

Dirgantara Indonesia untuk berdiri kokoh, tegak dan gagah di atas tanahnya.

Dengan upacara bendera yang dilaksanakan setiap hari senin dan hari- hari besar

lainnya, juga dapat meningkatkan kekeluargaan antar warga PT Dirgantara

Indonesia, dan memperat silaturahim. Berkumpul bersama dalam 1 lapangan, dan

sama- sama menjaga barisan agar tetap rapih dan pada alurnya adalah wujud dan

awal dari kesuksesan bersama.

Kerja Bakti

Tujuan dari Grand Strategi ini adalah untuk membangun semangat 45

yang sudah lama terkubur selama 65 tahun, sejak negara ini terbebas dari

penjajah. Dengan kerja bakti ini, segenap warga PT Dirgantara Indonesia akan

saling bahu-membahu, tolong-menolong dan menjaga tali kekeluargaan dengan

sesama.
118

Kerja bakti sebaiknya dilakukan di dalam dan di luar wilayah PT

Dirgantara Indonesia, untuk di luar PT Dirgantara Indonesia contohnya PT

Dirgantara Indonesia dan warga bersama-sama membangun atau memperbaiki

jalan yang rusak, dari sanalah PT Dirgantara Indonesia dapat mengambil kembali

nilai positif dari masyarakat, karena ingatan masyarakat masih terlalu lekat

tentang jatuhnya PT Dirgantara Indonesia. Citra PT Dirgantara Indonesia dapat

terangkat kembali dengan itu, namun perlu diingat bahwa segala sesuatu yang

dilakukan harus sesuai dengan niat baik, dan buukan semata-mata hanya ingin

meraih simpatik dari warga, dan hanya memperbaiki citra. Tapi cara ini juga

adalah cara untuk menjalin hubungan baik dengan warga.

Recruitment

Sejak tahun 90 an, PT Dirgantara Indonesia ditinggalkan karyawannya,

dari jumlah 16 ribu karyawan kini sisa kurang lebih 4ribu karyawan. Sekarang,

kemunculan PT Dirgantara Indonesia kembali tidak banyak diketahui oleh warga

masyarakat, karena PT Dirgantara Indonesia kurang mempublikasikan tentang

kebangkitannya dari tidur panjangnya itu. Sudah saatnya PT Dirgantara Indonesia

merekrut kembali tenaga kerja untuk membantu menegakkan Visi dan Misi PT

Dirgantara Indonesia.

Untuk perekrutan ini, diusulkan untuk menggunakan jasa media elektronik

seperti TV atau Radio. Penggunaan jasa media tersebut dilakukan karena melihat

kecenderungan warga yang lebih dominan menonton Tv, atau mendengarkan

radio dibandingankan membaca koran. Perekrutan juga membuka peluang bagi

tenaga kerja muda, yang menganggur. Perekrutan dilakukan dengan intensif dan
119

selektif, karena perusahaan membutuhkan tenaga yang berpotensial bukan untuk

sekedar meramaikan Perusahaan yang tercatat memiliki kantor kerja terpanjang se

Indonesia, yaitu 700 Meter.

Dengan penyebaran via media tadi, diharapkan sangat efektif dalam

penyebaran perekrutan karyawan baru yang dilakukan.

Bakti Sosial

Selanjutnya adalah bakti sosial. Membantu sesama yang memerlukan

bantuan adalah suatu wujud kepedulian. Dimana pihak PT Dirgantara Indonesia

memberikan simpatinya kepada warga untuk memberikan bantuannya dalam

bentuk sesuai yang dibutuhkan. Ini adalah kesempatan PT Dirgantara Indonesia

untuk memperkenalkan kembali, eksitensinya. Cara ini adalah cara tahap awal

untuk mendekatkan diri kepada warga, setelah kerja bakti tadi. Karena warga atau

masyarakat lebih berantusias meberikan penilaian yang baik sesuai apa yang

mereka dapat dan mereka ketahui, tidak hanya sekedar mendengar dan melihat

saja.

Mengembalikan citra perusahaan yang hilang adalah bukan merupakan hal

yang mudah, namun jika perusahaan bersemangat dan optimis dalam memberikan

yang terbaik kembali kepada negara dan masyarakat maka warga akan

mendukung dengan turut..

PT Dirgantara Indonesia harus aktif dalam memperoleh kembali citra

perusahaanya, untuk itu kiat dalam meluruskan kembali penilaian masyarakat

kepada PT Dirgantara Indonesia adalah bukan hal yang mustahil. Karena sebagian
120

warga masih percaya bahwa PT Dirgantara Indonesia masih ada dan siap

membangun bangsa kembali.

Iklan di Media

Mempublikasikan PT Dirgantara Indonesia lewat media televisi adalah

bukan hal yang mubazir. Karena, apa yang didapat akan sesuai dengan apa yang

kita inginkan jika di manage dengan baik. Televisi dimiliki oleh hampir seluruh

lapisan masyarakat, tanpa terkecuali. Untuk itu PT Dirgantara Indonesia harus

pintar dalam memilah media mana yang cepat dan tepat dalam membantu

mempromosikan perusahaan.

Bazaar

Kegiatan ini adalah kegiatan dimana PT Dirgantara Indonesia mengadakan

kegiatan bazaar diwilayah PT Dirgantara Indonesia dan konsumen sendiri adalah

warga PT Dirgantara Indonesia sendiri. Dalam bazaar ini PT Dirgantara Indonesia

menyediakan segala macam kebutuhan, yang bisa didapatkan oleh costumernya.

Ini bertujuan untuk refresing PT Dirgantara Indonesia tanpa melupakan aturan

yang ada.tetapi tetap melakukan marketing di dalamnya.

Acara ini memang tidak membutuhkan biaya yang sedikit, tapi apabila di

manage dengan sebaik mungkin, keuntungan yang didapat juga akan mencapai

hasil yang maksimal dan sesuai harapan perusahaan. Dengan keuntungan yang

didapat, PT Dirgantara Indonesia dapat menggunakan hasil itu sebaik-baiknya.

Open House

Diadakan minimal 1-2 tahun sekali. Dengan tujuan bersilaturahmi dengan

perusahaan lain yang dianggap PT Dirgantara Indonesia bisa menjadi partner yang
121

baik. Tujuan yang sama dengan Grand Strategy yang sebelumnya, yaitu untuk

memamerkan kembali bahwa keberadaan PT Dirgantara Indonesia patut dan bisa

diandalkan seperti sedia kala saat PT Dirgantara Indonesia mencatat N-250 adalah

hasil pure dari PT Dirgantara Indonesia.

Open House ini, dilakukan sesuai dengan waktu yang tepat. Agar

undangan yang diharapkan untuk hadir, dapat memenuhi undangannya. Dengan

ini, tali silaturahmi akan terus terjalin, dan kerjasama dengan perusahaan-

perusahaan baru pun tidak menutup kemungkinan akan terjalin.

Lomba-Lomba

Tetap dengan tujuan yang sama, kegiatan lomba yang dilakukan dan

diadakan ini dapat diikuti oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak hingga

orang tua. Kegiatan ini, ditujukan hanya untuk warga PT Dirgantara Indonesia

saja.

Macam-macam lomba yang disarankan adalah, :

Lomba menggambar dan mewarnai untuk anak-anak

Gambar dan tema sudah pasti tentang hal yang bersangkutan dengan PT

Dirgantara Indonesia, yaitu tentang pesawat dan lain sebagainya. Lomba yang

ditujukan untuk anak-anak dari karyawan dan karyawati PT Dirgantara Indonesia

ini, bertujuan untuk mengenalkan masing-masing keluarga kepada keluarga besar

PT Dirgantara Indonesia. Hadiah yang diberikan adalah berupa buku beserta alat

tulisnya, kaos yang berlogokan PT Dirgantara Indonesia, Piala dan uang tunai.

Cerdas Cermat
122

Lomba ini juga diikuti oleh putra dan putri dari karyawan PT Dirgantara

Indonesia. dan hadiah yang diberikan pun berupa piala, souvenir dari PT

Dirgantara Indonesia, dan uang tunai.

Olah raga

Banyak kegiatan olah raga yang dapat dilakukan, dan dilombakan sesuai

minat yang lebih banyak dari karyawan PT Dirgantara Indonesia. lomba ini diikuti

oleh segenap warga PT. Dirgantara Indonesia. Pesertanya adalah, perwakilan dari

masing-masing Instansi.

Acara ini dapat meningkatkan motivasi, semangat dan kekeluargaan

sesama keluarga besar PT Dirgantara Indonesia. media PT Dirgantara Indonesia

juga dapat meliput berita ini untuk dijadikan bahan.

Pameran

Pameran dapat dilihat sebagai aspek pendukung citra sebuah produk .

Penataan stan pameran merupakan salah satu upaya untuk menata dan

menyampaikan informasi tentang sebuah produk. Setiap ruang pamer harus dapat

menampilkan karakter dan tema yang akan diambil untuk memberikan kesan dan

suasana tertentu. Untuk dapat merasakan itu pengunjung tentu memerlukan media

berupa unsur visual yang dapat dilihat secara kasat mata dan dapat diamati, antara

lain melalui garis, bentuk, warna, bahan, tekstur, dan pencahayaan yang

diterapkan pada elemen-elemen interior seperti lantai, dinding, konstruksi stan,

pylon, specboard, dan information desk.

Untuk membantu mengembangkan dan perpertahankan kesan dan

keteraturan visual diantara elemen-elemen desain diperlukan prinsip-prinsip


123

desain sebagai bahan acuan, seperti proporsi, skala, keseimbangan, harmoni,

kesatuan, irama, dan penekanan. Oleh karena itu dalam perancangan stan pameran

diperlukan perencanaan yang matang agar penataan visualnya sesuai dengan

karakter dan tema suatu produk dari perusahaan dan membantu membentuk citra

(image) perusahaan sebagai peserta pameran.

Pameran dapat dilihat sebagai satu aspek pendukung citra dari sebuah

produk, begitupula dengan perusahaan PT Dirgantara Indonesia. sebagai salah

satu perusahaan satu-satunya yang memproduksi pesawat terbang di Indonesia

dibawah naungan pemerintahan Indonesia. PT Dirgantara Indonesia sebagai

penghasil pesawat terbang nusantara ingin lebih mengenalkan produknya kepada

khalayak luar yang dimana lebih bermaksud mengenalkan kepada para customer

yang telah melakukan kerjasama terhadap PT Dirgantara Indonesia.

Manfaat yang dapat diambil dari acara pameran ini adalah PT.DI dapat

memberitahukan kepada para customer tentang pesawat apa saja yang telah

diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia, Tujuan yang diharapkan dari pemeran

tersebut adalah agar PT Dirgantara Indonesia dapat lebih melakukan kerjasama

dengan para customer lain yang ingin melakukan kerjasama dalam hal pembuatan

pesawat terbang. Pelaksanakan pameran ini dapat dilakukan dalam waktu 3 bulan

sekali atau dapat sesuai dengan pihak swasta atau pemerintah terkait yang ingin

mengadakan tentang pameran kedirgantaraan.

Seminar

Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas

suatu masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).
124

Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau

beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing. Seminar

biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang

berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran

suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar

pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta

berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga

menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah. Seminar merupakan suatu

pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu masalah di bawah pimpinan

ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).

Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu

atau beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.

Seminar biasanya diadakan untuk membahas suatu masalah secara ilmiah. Yang

berpartisipasi pun orang yang ahli dalam bidangnya. Seminar tentang pemasaran

suatu produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang pemasaran. Seminar

pendidikan tentu saja dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta

berperan untuk menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga

menghasilkan pemahaman tentang suatu masalah.

Manfaat dari seminar ini sendiri adalah lebih ingin berbagi ilmu tentang

pengetahuan seputar pesawat terbang dan memberikan secara garis besar tentang

bagaimana cara memproduksi sebuah pesawat terbang. Seminar ini dapat diikuti

oleh khalayak luas maupun para customer PT Dirgantara Indonesia sendiri.

Tujuan yang diharapkan setelah berlangsungnya acara seminar ini para khalayak
125

luas atau masyarakat dan para customer PT Dirgantara Indonesia dapat lebih

mengetahui tentang keberadaan PT Dirgantara Indonesia dan mengetahui produk

pesawat terbang seperti apa saja yang telah dihasilkan oleh PT Dirgantara

Indonesia

Penerbitan Majalah

Dalam rangka untuk lebih mengenalkan PT Dirgantara Indonesia kepada

masyarakat luas sekaligus karyawannya, PT Dirgantara Indonesia dapat membuat

majalah internal maupun eksternal yang dimana majalah ini berisi tentang

informasi-informasi seputar PT Dirgantara Indonesia. Majalah ini dapat

bermanfaat untuk lebih memberikan informasi labih banyak lagi kepada

masyarakat dan karyawan, namun majalah ini selain dapat memberikan informasi

tentang PT Dirgantara Indonesia majalah inipun dapat menjadi konsumsi bacaan

bagi karyawan perusahaan PT Dirgantara Indonesia sendiri. Dan tujuan dari

adanya majalah ini adalah untuk lebih mengenalkan dan menegaskan kepada

masyarakat bahwa PT Dirgantara Indonesia masih berdiri hingga sekarang.

Penerbitan majalah ini dapat dilakukan sebulan sekali.

Sponsorship
Ketika perusahaan mensponsori suatu acara, seperti pertandingan balap

mobil, seminar, pelatihan di kampus-kampus, konser musik atau acara amal, itu

membuat perusahaan sangat ditonjolkan pada acara tersebut sehingga membuat

kredibilitas perusahaan meningkat di dalam pandangan para penonton di acara

tersebut. Begitu pula sama halnya dengan PT Dirgantara Indonesia yang ikut

berpartisipasi dalam hal mensponsori ketika tengah berlangsung sebuah acara atau

event tertentu.
126

Study Tour

Study Tour atau Plan Tour adalah suatu acara dimana kita dapat melihat

dari keseluruhan tempat-tempat produksi pesawat terbang yang ada diseluruh

perusahaan PT Dirgantara Indonesia secara lebih mendalam dan melihat langsung

dengan jelas bagian pesawat terbang yang tengah diproduksi, ataupun ke tempat

dimana bagian pesawat yang sedang melakukan perbaikan, dan para peserta plan

tourpun dapat memasuki hanggar pesawat yang telah diproduksi.

Manfaat dari Study Tour ini adalah untuk lebih mengenalkan kepada

masyarakat yang lebih mengarah kepada para mahasiswa atau lebih kepada anak-

anak sekolah yang terdiri dari SMA, SMP, SD, untuk mengenalkan kepada

mereka tentang keberadaan PT Dirgantara Indonesia yang sesungguhnya masih

berdiri dan masih memproduksi pesawat-pesawat pesanan baik dalam negeri

maupun luar negeri.

Press Relations

Press relations adalah hubungan yang dilakukan oleh pihak perusahaan

dengan pihak media dan wartawan, dimana kita harus mampu membina hubungan

baik terhadap media, karena dengan membinga hubungan baik dengan media

maka itu dapat meningkatkan citra positif dimata media itu sendiri dan

masyarakat. Dengan adanya hubungan baik yang terjalin antara pihak perusahaan

dan media maka hal itupun dapat memberikan satu keuntungan positif bagi pihak

perusahaan .
127

Hal inipun yang sebaiknya dilakukan oleh PT Dirgantara Indonesia

dengan cara membina hubungan yang baik dengan pihak media dan wartawan

baik itu dengan melakukan press release, press tour, press confrence, dan press

gathering.Dengan pelaksanaanya maka akan memberikan satu keuntungan yang

bermanfaat bagi PT Dirgantara Indonesia sendiri yaitu dapat meningkatkan citra

positif lewat pemberitaan yang positif yang terjadi dengan adanya satu hubungan

yang baik dengan pihak media dan wartawan.

Kegiatan Sosial

Dalam meningkatkan tali silahturami para karyawan PT Dirgantara

Indonesia dan masyarakat sekitar perlu adanya suatu kegiatan sosial yang

menjembatani antara pihak PT Dirgantara Indonesia dengan warga sekitar di

lingkungan Perusahaan PT Dirgantara Indonesia. Karena tidak dapat disangkal PT

Dirgantara Indonesia berdiri diantara lingkungan perumahan warga sekitar,

kegiatan sosial yang dapat dilakukan dapat seperti kegiatan perbaikan jalan,

karena seperti diketahui bersama kawasan jalan menuju PT Dirgantara Indonesia

pun telah menjadi jalan umum yang dapat dilalui oleh masyarakat luar sebagai

jalur penghubung transportasi mereka.

Kegiatan ini dapat mengikutsertakan seluruh pihak perusahaan PT

Dirgantara Indonesia dan seluruh warga sekitar, selain melakukan kegiatan sosial

seperti perbaikan jalan, PT Dirgantara Indonesia pun dapat mengadakan kegiatan

sosial seperti menjual sembako murah kepada para warga. Seperti yang dapat

dilihat masih banyak warga sekitar yang masih kekurangan, dengan adanya PT
128

Dirgantara Indonesia menjual sembako murah kepada warga pastinya hal itu

cukup membantu mengurangi kesusahan mereka.

Manfaat diadakan acara-acara tersebut adalah untuk membantu warga

disekitar lingkungan PT Dirgantara Indonesia dan dapat mempererat tali

silahturami antara sesama karyawan pihak PT Dirgantara Indonesia dan antara

pihak PT Dirgantara Indonesia dengan warga setempat. Kegiatan sosial ini dapat

dilakukan atau dilaksanakan pada waktu memasuki bulan suci ramadhan, hari

raya idul fitri, hari natal atau hari-hari besar umat beragama lainnya.

Sholat Idul Fitri & Buka Puasa Bareng

Untuk meningkatkan tali silahturami antara seluruh karyawan PT

Dirgantara Indonesia dapat dilakukan tidak hanya dengan mengadakan kerja

bakti atau kegiatan sosial tetapi dapat juga dilakukan dengan cara melaksanakan

buka puasa bareng. Tentunya hal ini dilaksanakan ketika bulan suci ramadhan

datang hal ini dapat diikuti tidak hanya dengan karyawan PT Dirgantara Indonesia

yang beragama islam saja tetapi dapat diikuti oleh seluruh pihak karyawan PT

Dirgantara Indonesia yang beragama non islam.

Selain acara buka puasa bareng pihak PT Dirgantara Indonesia pun dapat

membuat sholat idul fitri bersama ketika hari raya idul fitri datang. Manfaat dari

kegiatan ini adalah para karyawan dapat lebih mengakrabkan diri dan lebih

mengenal satu sama lain sesama pihak karyawan PT Dirgantara Indonesia. Tujuan

dilakukan acara inipun tidak lain untuk lebih menjalin tali silahturami yang lebih

harmonis
129

Mading / Buletin Internal

Untuk memberikan informasi mengenai seputar perusahaan. PT Dirgantara

Indonesia dapat membuat satu media yang dapat menjadi penyalur informasi-

informasi seputar perusahaan PT Dirgantara Indonesia yang dapat diketahui oleh

semua pihak karyawan PT Dirgantara Indonesia. Salah satu media informasi itu

dapat dibuat mading atau buletin internal yang nantinya dapat dibaca dan

diketahui secara langsung oleh karyawan PT Dirgantara Indonesia.

Tool Kits PT.Dirgantara Indonesia

Sebagai penunjang semangat kerja karyawan PT Dirgantara Indonesia ,

dapat dibuatkan suatu tools kits seperti note book beserta alat tulisnya. Manfaat

penyediaan alat ini dapat digunakan oleh karyawan PT Dirgantara Indonesia yang

memiliki tujuan agar dapat meningkatkan semangat kerja dan meningkatkan sense

of belonging para karyawannya.

C. Membuat dan Merancang Budaya Perusahaan

Dalam setiap perusahaan strategi berjangka perlu disusun demi mencapai

tujuan dari perusahaan tersebut selain itu budaya perusahaan juga memegang

peranan penting untuk kelangsungan dari perusahaan tersebut, budaya perusahaan

merupakan nilai-nilai yang tertanam dalam setiap karyawan untuk melestarikan

budaya tersebut lagi-lagi guna mencapai tujuan dari perusahaan. Penulis diberikan

tugas oleh bapak Rakhendi selaku Kepala Humas PT. Dirgantara Indonesia untuk

merancang sendiri kira-kira strategi berjangka dan budaya perusahaan apa yang

sebaiknya ditanamkan di PT. Dirgantara Indonesia,berikut hasil kerja penulis :


130

Strategi & Budaya Perusahaan

(Corporate Culture)

Seorang praktisi PR dalam sebuah perusahaan memiliki tugas utama yaitu

untuk membangun citra perusahaan yang positif di kalangan masyarakat tetapi

selain itu praktisi PR juga diikutsertakan dalam pembentukan dan perencanaan

strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. Di sisi lain

penerapan strategi tersebut tidak lepas dari keterlibatan beberapa pihak yang dapat

dikatakan sebagai target. Target dari praktisi PR PT. Dirgantara Indonesia adalah

Customer, Public, and Government, sekarang dalam penerapan dari strategi

tersebut harus juga diperhatikan rancangan strategi jangka pendek, jangka

menengah, dan jangka panjang.

Untuk penerapan strategi jangka pendek PT Dirgantara Indonesia

sebaiknya fokus kepada pengukuhan eksistensi di dunia penerbangan dengan

melakukan inovasi yang adaptif, usaha PT Dirgantara Indonesia yang lain dapat

dilakukan dengan fokus tujuan mencari popularitas dengan pemberitaan-

pemberitaan positif di media, berusaha meraih prestasi di kancah nasional dan

internasional, dan melakukan promosi-promosi dengan keikut sertaanya dalam

pameran atau lain sebagainya.

Penerapan jangka menengah lebih difokuskan untuk meningkatkan

penjualan produk dan jasa dengan cara memperluas jaringan bisnis dibarengi

dengan usaha untuk menarik kepercayaan publik kepada produksi dalam negeri

yang juga bisa dilakukan dengan pengenalan produksi pesawat terbang dan

service dalam pameran-pameran yang diadakan.


131

Dalam strategi jangka panjang PT Dirgantara Indonesia dapat fokus

untuk mencapai visi misi yang dimiliki perusahaan dengan tidak

mengesampingkan nilai-nilai imtaq dan politik di dalamnya, dalam penerapan

strategi yang lain sebaiknya dapat terus dilakukan pengaplikasian Grand Strategi

dalam kurun waktu yang rutin yang juga dapat disesuaikan dalam jangka waktu

tertentu baik itu pendek, menengah, dan panjang.

Selain penerapan Grand Strategi yang harus diperhatikan oleh seorang

praktisi PR adalah penerapan dan penyusunan budaya perusahaan yakni nilai-nilai

yang dianut oleh perusahaan dan dapat diterapkan dalam nurani karyawan untuk

mentaatinya sehingga output yang dihasilkan dari kinerja akan maksimal, karena

budaya perusahaan dapat dikatakan sebagai semangat kerja perusahaan dalam

mencapai visi dan misinya.

Budaya perusahaan PT Dirgantara Indonesia sebaiknya dapat dibagi

menjadi 4 poin tergantung dari tujuan dan target yang hendak dicapai dalam

penerapannya yakni : Perusahaan, Customer, Pemerintah, dan Diri sendiri yang

untuk lebih jelasnya kira-kira apa saja budaya perusahaan yang dimiliki PT

Dirgantara Indonesia dapat disimak seperti dibawah ini.

1. Perusahaan

Komunikasi yang efektif baik itu horizontal maupun vertikal sehingga efek

dari komunikasi yang diinginkan dapat tercapai dengan baik, contohnya dengan

komunikasi efektif kemungkinan untuk menghindari kesalah pahaman dalam

pemberian tugas dapat diminimalisir.


132

Kreatif dan Inovatif dengan selalu melakukan hal baru yang disesuaikan

juga dengan perkembangan zaman supaya tidak dianggap sebagai perusahaan

yang kolot.

Bersaing secara sehat dengan pihak dalam maupun luar untuk menciptakan

lingkungan kerja yang nyaman.

Hemat baik dengan penggunaan listrik yang diminimalisir ataupun kertas

untuk pelestarian lingkungan.

Menjunjung tinggi totalitas, semangat, juga disiplin dalam bekerja dan

mengaitkannya dengan profesionalisme kerja supaya perusahaan mampu

berkembang dengan pesat juga mempertahankan kredibilitas perusahaan di mata

pihak dalam dan luar.

2. Customer

Memberikan layanan terbaik dengan menjunjung tinggi rasa hormat dan

menerapkan Delivery on time dan High Quality sehingga customer merasa puas

akan hasil kerja kita.

3. Pemerintah

Sebagai perusahaan milik pemerintah yang tentu saja terkait dengan

birokrasi dan politis, PT Dirgantara Indonesia harus menjunjung tinggi rasa

nasionalisme dan bela negara yang biasanya terkait dengan misi pertahanan dalam

negeri yang dilkukan tanpa pamrih dan memikirkan keuntungan dan membayar

pajak tepat waktu.

4. Diri sendiri
133

Saling menghormati pendapat antar karyawan baik dalam rapat maupun

kerja sehari-hari.

Memiliki rasa bangga dalam bekerja yang bisa dilakukan dengan

penempelan poster hasil produsi dari PT Dirgantara Indonesia di berbagai tempat.

Atasan sebagai panutan dengan memahami karakter masing-masing anak

buah sehingga mampu berkomunikasi dan menjadi motivator yang baik bagi

karyawannya dan berpedoman pada IMTAQ dalam melakukan kerja sehari-hari.

Melestarikan lingkungan dengan pemakaian kertas, listrik, ataupun

membuang sampah pada tempatnya juga menjaga kerapihan dan kebersihan diri.

Menjaga hubungan baik dengan karyawan lain, menghargai waktu dengan

tidak menunda-nunda tugas ataupun datang ke tempat kerja tepat

waktu.Menerapkan 3S, Senyum, Sapa, dan Salam.

Menjulang prestasi dalam bekerja,bertanggung jawab serta menjunjung

tinggi etika dalam bersikap.

Membangun Rasa kekeluargaan dengan melakukan program-program

yang bisa mendekatkan karyawan contohnya Lomba olahraga, Family Gathering,

dan Outbond bersama.

Adanya transparansi dan responsibility dari pimpinan dengan mengadakan

forum-forum komunikasi antar karyawan baik bawahan maupun atasan seperti

dengan kegiatan Cofee Morning

D. Mempelajari Press Release

Penulis jika ada waktu luang mencoba membuka-buka arsip perusahaan

dan mempelajari Press Release yang pernah dibuat oleh PT. Dirgantara Indonesia
134

sungguh sangat disayangkan ibu Fitri yang berwenang mengurus Press Release

selama penulis kerja praktek sedang dirawat di Rumah Sakit karena kanker rahim

yang dideritanya sehingga penulis tidak sempat mencuri ilmu dari beliau, namun

penulis berkesempatan meminta data tentang Press Release.

Maksud dari Prees Release adalah untuk menyeragamkan kegiatan

penyusunan Press Release di setiap unit kerja komunikasi / humas PT. Dirgantara

Indoensia (Persero).

Tujuan dari Press Release adalah untuk pendistribusian informasi secara

tertib dan benar serta satu bahasa dengan kebijakan manajemen di PT. Dirgantara

Indonesia tersebut. Menyampaikan informasi informasi perusahaan kepada publik

tentang kegiatan yang telah, sedang dan akan dilaknsanakan dalam bahasa

populer.

Kegiatan Press Release di PT Dirgantara Indonesia sendiri berperan

sebagai peletak strategi dasar kesuksesan perusahaan di bidang pelayanan

informasi, produk maupun jasa perusahaan yang sekaligus juga pencitraan, yaitu

image positif baik corporate image maupun product image. Hal tersebut

dilaksanakan melalui kegiatan Press Release, baik dalam bentuk rencana, program

dan penyampaian informasi yang mengarah kepada pencitraan perusahaan di

hadapan publik. Pendistribusian Press Release di PT. Dirgantara Indonesia sendiri

bisa dilakukan melalui Press Conference, dan juga bisa langsung melalui media

massa baik cetak maupun elektronik.

Planning dalam konteks kegiatan Press Release mencangkup proses

perencanaan mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan proses pemberian


135

informasi kepada khalayak. Selain itu juga diharapkan dapat membantu

perusahaan agar namanya lebih dikenal oleh masyarakat luas serta membantu

mengenal produk baru atau dalam upaya peningkatan produk.

Demi terlaksananya planning pada kegiatan Press Release di PT.

Dirgantara Imdonesia, maka dilakukan beberapa langkah persiapan secara

tersusun antara lain :

1. Mengumpulkan data

Hal pertama kali yang dibuat dalam tahap perencanaan adalah

mengumpulkan data sehingga akurat tentang materi yang akan dibuat Press

Relese, misalnya dengan melalui interview pejabat yang berkompeten di bidang

yang sesuia dengan topik Press Release.

2. Membuat Press Release

Menyusun Press Release harus mempertimbangkan beberapa aspek yaitu

penyusunan Press Release harus disesuaikan dengan kebutuhan media tanpa

melupakan kaidah unsur 5-W (What, Who, Where, When, Why) + H (How). Press

Release diupayakan dikemas sebaik mungkin agar bisa menonjolkan image positif

perusahaan dengan tetap memperhatikan kaidah-kaidah penulisan jurnalistik yang

baik dan benar. Setelah membuat Press Release sebelum disebarkan diminta

persetujuan atau koreksi kepada orang/jabatan yang termuat dalam komitmen-

komitmen yang ada di dalam Press Release PT. Dirgantara Indonesia dengan

tujuan untuk memberikan masukan atau kebijakan.


136

3. Penyebaran Informasi

Penyebaran informasi dilakukan jika dananya mencukupi maka dilakukan

dengan cara Press Conference dan pembagian brosur-brosur, dan jika dananya

tidak mencukupi maka penyebaran Press Release dilakukan melalui fax, email,

atau diberikan langsung ke media-media yang terpilih.

Programming dalam pembuatan Press Release tidak ketinggalan

pentingnya karena berkaitan dengan penyusunan kegiatan perencanaan yang telah

dibuat, kemudian dituangkan ke dalam program-program yang akan dijalankan.

Pelaksanaan langkah-langkah programming sesuai dengan apa yang telah dibuat

pada tahap perencanaan. Adapun program yang dibuat oleh humas PT. Dirgantara

Indonesia adalah sebagai berikut :

1. Pencarian informasi

Dengan cara menghimpun daftar isyu berdasarkan :

a. Inisiatif Humas PT. Dirgantara bidang Publikasi.

b. Rapat Manajemen.

c. Permintaan Manajemen.

2. Membuat konsep

Yaitu dengan cara menyusun dan mengajukan Draft Release untuk

disetujui pejabat tinggi terkait pembuatan Press Release.

3. Mengirim Press Release

Yaitu dilakukan dengan melakukan seleksi media berdasarkan target

Audience yang hendak dicapai dan menyebarluaskan naskah (melalui

fax, email atau diberikan langsung) ke media terpilih.


137

Taking Action and Communicating merupakan tahap pelaksanaan kegiatan

Press Relesae yang merupakan tahap lanjutan dari planning dan programming.

Dalam hal ini perlu diperhatikan adalah bagaimana humas mengkomunikasikan

apa yang telah direncanakan dan diprogramkan kepada publik. Proses Taking

Action and Communicating tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pencarian informasi

Taking Action

Dengan cara menghimpun daftar isyu berdasarkan :

Inisiatif Humas bidang Publikasi, Yaitu cara membuat press release

dengan masukan atau pendapat dari semua karyawan yang ada di bidang Publikasi

PT. Dirgantara Indonesia.

Rapat Manajemen, Yaitu rapat yang diadakan oleh PT. Dirgantara

Indonesia setiap dua bulan sekali.

Permintaan Manjemen, Yaitu press release yang akan dibuat harus sesuai

dengan permintaan atau persetujuan pejabat PT. Dirgantara Indonesia yang terkait

press release yaitu dengan membuat judul yang menarik dan sesuai dengan kode

etik jurnalistik yang berlaku.

Mengidentifikasi materi siaran pers / Press Release yang dianggap penting

untuk dipublikasikan. Dan menghimpun data pendukung dari Unit terkait.

2. Membuat konsep

Taking Action, Yaitu dengan cara menyusun dan mengajukan Draft

Release untuk disetujui pejabat terkait Press Release.


138

Communicating, Apabila disetujui, maka Draft diparaf dan ditandatangani

pejabat tinggi tersebut. Dan apabila tidak disetujui, diharapkan dilakukan

perbaikan sesuai dengan disposisi pernaikan.

3. Mengirim Press Release

Taking Action, Bila kita akan mengirimkan Press Release, maka terlebih

dahulu melakukan seleksi media berdasarkan target khalayak (Audience) yang

hendak dicapai dan melakukan evaluasi penayangan di media massa.

Pengiriman Press Release tidak boleh lebih dari waktu yang telah

ditentukan, karena sebuah Press Release harus dikirimkan sesegera mungkin, agar

apa yang diberitakan didalamnya tidak menjadi sebuah berita yang basi dan tidak

aktual. Pengiriman Press Release ini dilakukan dengan berbagai macam cara

antara lain memberikan langsung kepada media-media.

Communicating, Maka Communicatingnya dilakukan dengan cara

menyebarluaskan naskah Press Release jika dananya mencukupi maka

penyebarannya dilakukan dengan cara Press Conference dan pembagian brosur-

brosur, dan jika dananya tidak mencukupi maka penyebaran Press Release

dilakukan melalui fax, email atau diberikan langsung kepada media yang terpilih.

Manfaat dari hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan Press Release di PT.

Dirgantara Indonesia, antara lain :

1. Mengukur keberhasilan kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Mengetahui kekurangan dan kelebihan dari kegiatan Press Release di

PT. Dirgantara Indonesia.

3. Mengukur manfaat Press Release di PT. Dirgantara Indonesia.


139

4. Mengetahui kegiatan yang sifatnya menyimpang dari rencana yang

telah ditetapkan, sehingga dalam pembuatan Press Release berikutnya

dapat terlaksana dengan baik.

Pelaksanaan kegiatan Press Release ini juga mengalami kendala, antara

lain :

1. Kurangnya kerjasama dalam pembuatan Press Release.

2. Kurangnya sosialisasi antara setiap bidang Humas yang ada di PT.

Dirgantara Indonesia.

3. Terjadinya benturan antara keinginantahuan publik dengan kerahasiaan

data perusahaan.

4. Dalam event langsung, biasanya hambatan datang dari orang yang

bersangkutan tidak tampil sesuai dengan Press Release yang

dikeluarkan.

5. Dalam event tidak langsung, berkenaan dengan rencana mengadakan

suatu event kemudian di delayed atau dibatalkan secara sepihak.

Adapun usaha yang dilakukan oleh Humas bidang Publikasi PT.

Dirgantara Indonesia dalam menghadapi hambatan-hambatan yang dihadapi

antara lain :

Melakukan pendekatan-pendekatan dengan divisi lain yang ada di

Corporate Secretary PT. Dirgantara Indonesia untuk bisa bekerjasama lebih baik

lagi karena merupakan satu tim dalam menjalankan visi dan misi di PT.

Dirgantara Indonesia.
140

Menjalin hubungan lebih baik lagi dengan publik yang sudah dirintis

sebelumnya.

Mengkomunikasikan kegiatan Press Release dengan divisi-divisi lain yang

ada di PT. Dirgantara Indonesia supaya kegiatan Press Release ini berjalan

dengan lancer dan sukses.

GAMBAR 2.5

MEKANISME KEGIATAN PRESS RELEASE

PT. DIRGANTARA INDONESIA

DIREKTUR
UTAMA

SEKRETARIS
PERUSAHAAN

DEPT. PRESS MEDIA


KOMUNIKASI RELEASE MASSA
PERUSAHAAN

MENCARI
MATERI

Sumber : Arsip PT. DI 2010

Departemen Komunikasi Perusahaan mencari materi dari berbagai sumber

berita berupa bahan-bahan mentah untuk dijadikan Press Release. Pers Release
141

mencakup berbagai informasi yang terdapat di dalam suatu perusahaan yang

memiliki berbagai nilai berita untuk media lokal, regional ataupun nasional,

khususnya Media Dirgantara. Adapun Product Release yang mencakup transaksi

tentang target suatu produk khusus (pesawat) atau produk regular lainnya untuk

suatu publikasi perdagangan di dalam suatu lingkup PT Dirgantara Indonesia.

Sekretaris perusahaan berperan mengkoreksi berita-berita yang telah

dibuat oleh Departemen Komunikasi Perusahaan untuk dibuat menjadi Press

Release, agar Press Release yang telah dibuat dapat dipublikasikan dengan baik.

Setelah berita-berita itu dikoreksi oleh bagian Sekretaris Perusahaan,

berita-berita tersebut harus mendapat persetujuan penerbitan dari pimpinan

perusahaan, yaitu Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia. Karena, informasi

dalam bentuk berita yang telah dibuat oleh Departemen Komunikasi Perusahaan

selaku Public Relations (Humas) PT Dirgantara Indonesia, harus disetujui oleh

Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia untuk kepentingan publikasi. Karena,

jika tidak adanya pengkoreksian dan persetujuan dari Direktur Utama PT

Dirgantara Indonesia mengenai Press Release yang akan dipublikasikan,

ditakutkan akan adanya kesalahpahaman (Miss Communication) dari public

internal maupun eksternal yang akan menimbulkan suatu opini public.

Apabila informasi atau berita sudah dikoreksi oleh Sekretaris Perusahaan

dan distujui oleh Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, berita akan

dikembalikan kembali ke Departemen Komunikasi Perusahaan untuk kemudian

dijadikan Press Release. Press Release yang sudah jadi tersebut siap

dipublikasikan melalui media massa. Media internal maupun eksternal. Seperti,


142

Media Dirgantara dan info Karyawan sebagai media internal PT Dirgantara

Indonesia, juga melalui media massa cetak (surat kabar dan majalah) dan media

massa elektronik (televisi, radio, dan internet) sebagai media massa eksternal PT

Dirgantara Indonesia.

2.3 Deskripsi Tentang Humas

Sejak bidang public relations diminati oleh banyak pihak dan munculnya

berbagai permasalahan ditanah air, perlunya sedikit disepakati suatu pengertian

mengenai apa itu public relations. Buku-buku mengenai public relations selalu

dinilai dengan penjelasan apa itu public relations beserta definisi-definisi yang

sudah ada hingga saat ini.

Definisi Public Relations menurut The Internasional Public Relations

Associations oleh Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Dinamika Komunikasi

adalah sebagai berikut :

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang di jalankan


secara berkembang dan berencana dengan organisasi-organisasi
dan lembaga-lembaga yang bersifat umum dan pribadi berusaha
memperoleh dan membina pengertian, simpati dan dukungan
dari mereka yang ada sangkut pautnya atau yang mungkin
menghubungkan kebijaksanaan dan ketatalaksanaan mereka guna
mencapai kerja sama yang lebih produktif an untuk
melaksanakan kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan
melancarnakan informasi yang berencana dan tersebar luas.”
(2002;212)

Berbagai definisi kehumasan memiliki redaksi yang saling berbeda akan

tetapi prinsip dan pengertiannya sama. Sebagai acuan, salah satu definisi

Humas/PR, yang diambil dari The British Institute of Public Relations, kutipan

dari Buku Manajemen Public Relation & Media Komunikasi oleh Ruslan

berbunyi:
143

1. “Public Relations activity is management of communications


between an organization and its publics”.
(Aktivitas Public Relations adalah mengelola komunikasi
antara organisasi dan publiknya)
2. “Public Relations practice is deliberate, planned and sustain
effort to establish and maintain mutual understanding
between an organization and its public”.
(Praktik Public Relations adalah memikirkan, merencanakan
dan mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga
saling pengertian antara organisasi dan publiknya (2002:20)

Definisi Humas menurut Harlow dalam bukunya yang berjudul A Model

For Public Relations, Educations for Profesional Practices yang diterbitkan oleh

Internasional Publics Relations Association (IPRA) 1978 yang dikutip dari Buku

Manajemen Public Relation & Media Komunikasi oleh Ruslan menyatakan

bahwa definisi dari Public Relations:

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan


mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara
organisasi dengan publiknya menyangkut aktivitas komunikasi,
pengertian, penerimaan dan kerja sama, melibatkan manajemen
dalam menghadapi permasalahan atau persoalan, membantu
manajemen untuk mampu menghadapi opini publik, mendukung
manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secra
efektif, bertindak sebagai system peringatan dini dalam
mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta
teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama”
(2003;16).

Definisi public relations menurut pakar yang mengadakan pertemuan di

mexico pada bulan agustus 1987 dinamakan statement of Mexico pada tahun

`1987 yang dikutip Ruslan dalam bukunya Manajemen Humas dan Media

Komunikasi berbunyi:

“Praktik public relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial


untuk menganalisa kecenderungan, memprediksi,
konsekuensinya menasehati para pemimpin organisasi dan
melakukan program yang terencana mengenai kegiatan yang
144

melayani baik kepentingan organisasi maupun public atau


umum”(2002;17).

Menurut Canfield dalam buku Public Relations „principles and

problem yaitu:

1. Mengabdi kepada keputusan umum (it should serve the


public service)
2. Menjamin komunikasi yang baik (mantain good
communication)
3. Menitik beratkan pada moral dan perilaku yang baik (strees
and good moral and manners(1999;42)

Menurut Bernay, dalam bukunya public relations yang dikutip Ruslan

dalam bukunya Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi, terdapat 3

fungsi utama Humas, yaitu:

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat


2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan
masyarakat secara langsung
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu
badan hukum atau lembaga sesuai dengan sikap dan
perbuatan masyarakat atau sebaliknya (2003;18)

Public Relations merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan

oleh setiap organisasi, baik organisasi yang bersifat komersil (perusahaan) atau

organisasi yang non komersil. Karena humas merupakan salah satu elemen yang

menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif.

Definisi Public Relations yang dikemukakan diatas dapat disimpulkan

sebagai suatu kegiatan komunikasi yang diadakan oleh suatau organisasi atau

perusahaan tertentu kepada khalayak internal dan eksternal perusahaan dengan

maksud terjalinnya hubungan yang harmonis serta adanya saling pengertian dan

kerjasama antara keduanya yang saling menguntungkan.


145

Tugas humas di PT Dirgantara Indonesia (Persero) yaitu merumuskan dan

menyusun program pembentukan citra perusahaan, hubungan kepada masyarakat

dan melaksanakan penyuluhan baik internal maupun eksternal. Humas atau Public

relations merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh

pengertian, goodwill, kepercayaan, penghargaan dari public suatu badan

khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Hubungan masyarakat yang disingkat humas itu, sebagai terjemahan dari

Public Relations, baru dikenal di Indonesia pada dekade 1950-an, setelah

kedaulatan Indonesia diakui oleh Kerajaan Belanda pada tanggal 27 Desember

1949. Pada waktu itu didasari bahwa rakyat perlu segera tahu mengenai fungsi

setiap kementrian/departemen, jawatan, lembaga, badan, dan lain lain, sehingga

segala sesuatunya berjalan sesuai yang diharapkan. Perlunya hal tersebut

digalakan ialah untuk menunjang kegiatan kementrian/departemen penerangan

yang sudah diadakan sejak Kabinet Republik Indonesia yang pertama di bentuk,

tetapi terlalu menyeluruh dan terlalu berbobot pada penerangan politik dan

kebijaksanaan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Tidak mengherankan kalau kegiatan ynang dilembagakan menjadi biro, bagian,

atau seksi, menyandang nama hubungan masyarakat, karena kegiatannya banyak

dilakukan ke luar organisasi, yakni masyarakat. Padahal, tidak demikian dengan

pengertian Public Relations yang dipraktekan di negara-negara yang sudah maju.

Seorang veteran professional Hubungan Masyarakat, Dr. Rex F. Harlow

mendefinisikan Hubungan Masyarakat sebagai beikut :


146

“Hubungan Masyarakat adalah fungsi manajemen yang khas yang


mendukung dan memelihara jalur bersama bagi komunikasi,
pengertian, penerimaan, dan kerjasama antara organisasi dengan
khalayaknya; melibatkan manajemen dalam permasalahan atau
persoalan; membantu manajemen memperoleh penerangan mengenai
dan tanggap terhadap opini publik; menetapkan dan menegaskan
tanggungjawab manajemen dalam melayani kepentingan umum;
menopang manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan
secara efektif dalam penerapannya sebagai sistem peringatan secara
dini guna membantu mengantisipasi kecenderungan; dan
menggunakan penelitian serta teknik-teknik komunikasi yang sehat
dan etis sebagai kegiatan utama” (Onong Effendy, 2002 :21)

Dari definisi diatas, dapat dijelaskan bahwa seorang humas itu :

 hubungan masyarakat itu merupakan suatu paduan khas dari pengetahuan

keterampilan, dan metode

 hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen mengenai hubungan-

hubungan antara dua atau lebih organisasi dan publik, baik nasional maupun

internasional, yang menghasilkan jenis hubungan yang diinginkan atau

dipergunakan oleh organisasi-organisasi dari khalayak tersebut

 kegiatan-kegiatan hubungan masyarakat dilaksanakan oleh para praktisi

yang melayani berbagai jenis organisasi beserta publiknya, seperti perusahaan,

pemerintahaan, keuangan, perburuhan, pendidikan, organisasi-organisasi ilmu

pengetahuan, perdagangan dan profesi, kelompok-kelompok minat khusus, para

pelanggan, para pemegang saham, para pemuka opini, kelompok-kelompok

budaya, dan lain-lain

 para paktisi hubungan masyarakat, yang berupaya untuk melayani

kepentingan umum, sadar akan pengaruh opini publik terhadap pengambilan

keputusan, menyampaikan anjuran dan melakukan komunikasi


147

Menurut Edwin Emery, Philip H. Ault, dan Warren K. Agee dalam

bukunya Introduction to Mass Communication yang mendefinisikan humas

perusahaan sebagai berikut:

“…upaya yang berencana untuk mempengaruhi dan membina opini


yang menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima,
dilakukan secara jujur, dan dengan kepercayaan melalui dua jalur
komunikasi. Ia seharusnya merupakan fungsi “manajemen” ; yakni
upaya yang berencana itu harus didasarkan pada pernyataan
kebijaksanaan yang mapan dan yang disetujui, yang mencerminkan
prinsip-prinsip dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan,
organisasi, atau kelompok. Dalam aspek ini, humas adalah
operasionalisasi, konsep atau filsafat bisnis dari manajemen” (Onong
Effendy, 2002 : 41)

Dari rumusan definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa fungsi

humas adalah upaya mempengaruhi opini publik dengan komunikasi dua arah

timbal balik. Yang dioperasikannya adalah konsep atau filsafat bisnis dari

manajemen.

2.3.1.Analisa Tentang aktivitas Kerja Humas

Tugas humas pada dasarnya menghubungkan dan menjalin kerja sama

yang dapat menguntungkan bagi perusahaan serta mendatangkan suatu kondisi

dimana semua pihak dalam maupun luar perusahaan sama-sama diuntngkan

semua pihak-pihak yang memang berkepentingan dalam perusahaan serta

menciptakan hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya baik

public internal maupun public eksternal harus selalu dijaga dan dikelola dengan

baik melalui suatu proses timbal balik. Seorang humas harus mampu menjalin

hubungan baik dengan public internal maupun eksternal. Maka dari itu, kegiatan
148

humas meliputi kegiatan internal (Internal Public Relations) dan Eksternal

(Eksternal Public Relations).

Internal Humas

Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, amtara

lain para karyawan. Sudah tentu mengenai public intern ini antara organisasi yang

satu dengan yang lainnya dapat berbeda; misanya, pada perusahaan selain

karyawan, termasuk juga para pemegang saham, community; pada perguruan

tinggi, selain para karyawan, termasuk juga para mahasiswa serta anggota Senat

Guru Besar dan Dewan Penyantun.

Internal humas merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan dengan

public yang ada di dalam perusahaan. Tujuannya adalah untuk mempererat

hubungan antara pimpinan dengan karyawan itu sendiri, sehingga muncul

semangat kerja. Hal ini dapat di lakukan dengan komunikasi yang

berkesinambungan hasil yang di capai adalah disiplin kerja yang baik, motivasi

kerja tinggi, produktivitas kerja seperti apa yang di harapkan oleh perusahaan,

sehingga terciptanya sense of belonging dari karyawan terhadap perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Internal Humas

merupakan kegiatan yang di lakukan oleh Humas dalam perusahaan yang

bertujuan untuk membina hubungan baik dengan para karyawannya di dalam

perusahaan sehingga dapat menciptakan suasana kerja yang kondusif dalam

perusahaan tersebut.

Dalam menggalakan fungsi humas diperusahaan, ada empat jenis

pelayanan dasar yang harus dipraktekan, yaitu:


149

 Nasihat

Nasihat perlu diberikan oleh humas mengenai segala sesuatu yang

berkaitan dengan kehumasan, baik kepada manajemen perusahaan maupun

kepada manajemen biso atau bagian lain. Oleh karena humas itu merupakan

fungsi staf, maka nasihat yang disampaikan kepada manjer perusahaan tidak

menyangkut kebijaksanaan dan keputusan perusahaan yang mendasar, melainkan

hal-hal yang berkaitan dengan operasionalisasi ketika suatu masalah diijumpai.

 Pelayanan komunikasi

Pelayanan komunikasi memang merupakan tugas humas. Yang

dikomunikasikan ialah informasi mengenai perusahaan dan segala kegiatannya

kepada berbagai publik yang berkepentingan melalui media yang tepat.

 Pengkajian humas

Jika pelayanan komunikasi merupakan penyebaran informasi dari dalam

ke luar, pengkajian humas merupakan komunikasi dari luar ke dalam; dengan lain

perkataan, penelaahan tentang opini publik yang berpengaruh kepada perusahaan.

Hal ini bukan saja yang menyangkut peristiwa-peristiwa dalam bentuk tekanan-

tekanan yang bersifat sosio-politik, tetapi juga undang-undang dan peraturan-

peraturan pemerintah yang berkaitan dengan dan berpengaruh kepada perusahaan.

 Promosi humas

Dalam perusahaan kegiatan promosi yang dilaksanakan oleh humas sangat

menunjang upaya pencapaian tujuan, tentunya dalam peningkatan produksi, yang

pada gilirannya berupa keuntungan financial. Pada kegiatan inilah para humas di
150

uji kemampuannya, terutamakreativitas dalam mengembangkan goodwill publik

kepada perusahaan.

Eksternal Humas

Eksternal Humas merupakan kegiatan yang berhubungan dengan

masyarakat luar atau kegiatan yang di tujukan kepada public yang berada di luar

perusahaan itu. Informasi yang di berikan harus jujur berdasarkan fakta dan harus

benar-benar teliti sehingga kepercayaan dari public eksternal kepada perusahaan

akan terpelihara dengan baik.

Bentuk kegiatan Eksternal Humas di antaranya adalah sebagai berikut :

a. Press Relations, bertujuan mengatur dan membina hubungan baik dengan

pers.

b. Government Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan

baik dengan pemerintah yang berhubunggan dengan kegiatan-kegiatan

perusahaan.

c. Community Relations, bertujuan mangatur dan memelihara hubungan baik

dengan masyarakat setempat, yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.

d. Supplier Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik

dengan para pemasok agar segala kebutuhan perusahaan dapat di terima dengan

baik.

e. Custumer Relations, bertujuan mengatur dan memelihara hubungan baik

dengan para pelanggan.

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa Eksternal merupakan

kegiatan yang di lakukan oleh Humas dalam perusahaan yang bertujuan untuk
151

membina hubungan baik dengan pihak yang berada di luar perusahaan sehingga

dapat menciptakan suatu opini public dan citra yang positif bagi perusahaan itu

sendiri.

2.4 Analisis Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan

Humas PT Dirgantara Indonesia (persero) melaksanakan kegiatan

berdasarkan tujuannya yaitu hubungan dengan pihak internal dan hubungan

dengan pihak eksternal perusahaan.

Kegiatan internal Humas PT. Dirgantara Indonesia berhubungan dengan

kegiatan-kegiatan di dalam perusahaan itu sendiri, misalnya dengan membuat

klipping. Kliping sendiri merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan

bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau sumber yang lain kemudian

disusun dalam sistem tertentu dalam suatu bidang. Kliping sebagai salah satu

sumber informasi dan pengetahuan untuk perusahaan bahkan bisa didapatkan

berita terbaru dan dapat dianalisa apa tindakan yang sebaiknya dilakukan untuk

menyikapi berita tersebut.

Sumber kliping bisa didapat dari terbitan berkala misal jurnal, tabloid,

koran, majalah. Terbitan berkala mempunyai kelebihan yaitu: media

pengembangan ilmu pengetahuan yang lebih luas dibanding buku, bisa

menyampaikan informasi lebih cepat, bisa terjadi komunikasi dua arah (misal

lewat surat pembaca), berisi pikiran-pikiran terbaru yang belum tentu

terdokumentasi dalam bentuk buku.


152

Fungsi kliping adalah mengemas ulang bacaan, sedangkan yang dikliping

bisa berupa artikel, berita atau foto. Agar terkliping dengan baik maka sumber

harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman ), tenaga

yang telaten, teliti dan kreatif, juga profesional diperlukan dalam membuat

klipping karena bisa memilah mana tema yang dikliping sesuai misi perusahaan.

Teknis membuat kliping ada dua yaitu sistem ordnere (satu bendel berisi

satu tema tanpa memperhatikan judul surat kabar maupun urutan waktu, misal

tentang adat istiadat daerah tertentu, olah raga). Kedua sistem evixe

(menitikberatkan pada satu surat kabar atau majalah yang terbit dalam jangka

waktu tertentu secara kronologis, misal mengkliping koran dengan batasan waktu

satu atau dua bulan). Fungsinya dapat untuk melacak suatu peristiwa pada waktu-

waktu tertentu dengan lebih mudah.

Dengan membaca dan membuat kliping bisa melatih kekritisan berpikir,

menganalisa suatu peristiwa dan isi berita. Kliping adalah alat bantu yang bisa

dibuat sendiri (mudah dan murah karena waktu dan anggaran bisa disesuaikan

kemampuan) agar tidak terseret dalam berbagai arus informasi yang membanjir.

Caranya dengan memilih sendiri kumpulan informasi yang diinginkan.

Selain membuat klipping kegiatan internal Humas PT. Dirgantara

Indonesia lainnya adalah penyuluhan internal kepada karyawan, merencanakan

program-program yang bisa meningkatkan semangat kerja karyawan, dan

penerbitan media internal perusahaan yaitu “Majalah Dirgantara”.


153

Sedangkan hubungan dengan pihak eksternal berkaitan dengan

penyuluhan eksternal, seperti salah satunya dengan didakannya penyelenggaraan

pameran dengan target pihak eksternal perusahaan. Salah satu sarana promosi ke

luar yang memang paling efektif adalah pameran.

Efektifnya pameran ialah karena pada sarana komunikasi itu publik dapat

menyaksikan peragaan proses benda tertentu, dapat bertanya sepuas hatinya,

bahkan untuk benda-benda tertentu dapat langsung mencobanya. Karena

efektifnya pameran itulah, maka banyak lembaga atau perusahaan yang

menyelenggarakan pameran dalam rangka upaya mempromosikan produksi atau

jasanya oleh karena itu pula, para humas patut menguasai seluk-beluk pameran,

lebih-lebih mereka yang bekerja pada organisasi-organisasi kekaryaan yang

bergerak dalam lingkungan nasional ataupun internasional.

Pameran merupakan suatu bentuk dalam usaha jasa pertemuan. Yang

mempertemukan antara produsen dan pembeli namun pengertian pameran lebih

jauh adalah suatu kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu produsen,

kelompok, organisasi, perkumpulan tertentu dalam bentuk menampilkan display

produk kepada calon relasi atau pembeli.

Pameran yang merupakan salah satu kegiatan eksternal humas bagi para

produsen diharapkan pada moment tersebut akan terjadi komunikasi langsung dua

arah antara produsen dan konsumen sehingga hasil yang didapatpun menjadi

optimal. Pameran yang baik, diharapkan hasil yang baik pula bagi semua pihak

yang terlibat didalamnya.


154

Penataan stan pameran merupakan salah satu upaya untuk menata dan

menyampaikan informasi tentang sebuah produk. Setiap ruang pamer harus dapat

menampilkan karakter dan tema yang akan diambil untuk memberikan kesan dan

suasana tertentu. Untuk dapat merasakan itu pengunjung tentu memerlukan media

berupa unsur visual yang dapat dilihat secara kasat mata dan dapat diamati, antara

lain melalui garis, bentuk, warna, bahan, tekstur, dan pencahayaan yang

diterapkan pada elemen-elemen interior seperti lantai, dinding, konstruksi stan,

pylon, specboard, dan information desk.

Untuk membantu mengembangkan dan perpertahankan kesan dan

keteraturan visual diantara elemen-elemen desain diperlukan prinsip-prinsip

desain sebagai bahan acuan, seperti proporsi, skala, keseimbangan, harmoni,

kesatuan, irama, dan penekanan. Oleh karena itu dalam perancangan stan pameran

diperlukan perencanaan yang matang agar penataan visualnya sesuai dengan

karakter dan tema suatu produk dari perusahaan dan membantu membentuk citra

(image) perusahaan sebagai peserta pameran.

Untuk menyelenggarakan pameran perlu dilakukan perencanaan yang

matang dan saksama guna mencegah terjumpainya masalah sewaktu pameran

sedang berlangsung. Bagi sebuah organisasi yang biasa menyelenggarakan

pameran secara berkala, sebaiknya perencanaan itu dilakukan dengan didasarkan

pada hasil evaluasi terhadap penyelenggaraan pameran sebelumnya. Dari hasil

evaluasi itu dapat diketahui factor apa saja yang menjadi penunjang keberhasilan,

dan factor apa saja yang menjadi penghambatnya suksesnya pameran.


155

Tujuan utama dari penyelenggaraan pameran sudah tentu agar mendapat

kunjungan publik sebanyak-banyaknya dengan perasaan sepuas-puasnya.

Kadar perencanaan sudah tentu bergantung pada besar-kecilnya pameran

yang akan diselenggarakan. Kadar perencanaan pameran untuk lingkupan nasional

lebih tinggi daripada lingkungan local, dan lingkungan internasional lebih tinggi

daripada lingkupan nasional.

Dari kutipan buku Hubungan Masyarakat oleh Prof. DRS. Onong Uchjana

Effendy, MA ada beberapa hal yang dapat dipergunakan untuk pedoman

penyelenggaraan pameran yang berlaku untuk semua taraf:

1. Menentukan tema

Tema sudah harus ditentukan pada saat ide untuk

mengadakan pameran itu dijabarkan. Penentuan tema itu

penting karena menyangkut banyak perlengkapan yang harus

diadakan, yang tidak sama untuk tiap-tiap pameran.

2. Mengadakan penelahaan

Penelahaan yang seksama perlu dilakukan. Di kota mana

pameran itu diselenggarakan? Hasil penelahaan atau fact

finding itu seyogyanya dicatat untuk dijadikan bahan

pembahasan dalam perencanaan.

3. Menetapkan perencanaan

Untuk menata ruangan pameran, diperlukan seorang

designer. Untuk pameran taraf lokal, penataan mungkin bisa


156

dilakukan oleh kahumas sendiri, tetapi untuk tafar nasional

dan internasional diperlukan perancang professional.

4. Menentukan kontraktor

Pameran kecil taraf local ataupun nasional tak perlu

menggunakan seorang pemborong (contractor); lain dengan

pameran internasional. Para kontraktor sebaiknya diundang

untuk mengajukan penawaran guna dipilih mana yang

sekiranya dapat digunakan sesuai dengan rencana, biaya,

waktu, dan lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

5. Menetapkan jenis barang yang akan dipamerkan

Sesuai dengan tema, acara, dan ukuran ruangan pameran,

barang-barang yang akan dipamerkan harus ditentukan. Ini

penting jangan sampai ruangan terlalu penuh sehingga sulit

menatanya. Pentingnya penyesuaian itu ialah karena perlu

diperhitungkan pula lalu lintas keluar-masuk para

pengunjung.

6. Menentukan personel

Para petugas pameran sebaiknya memiliki daya tarik, yang

mampu menarik publik di luar untuk masuk ke dalam

ruangan pameran. Bila sudah ada di dalam, harus diberi

pelayanan yang memuaskan dan mengesankan. Jelas bahwa

para petugas pameran, selain harus ramah tamah, juga harus


157

menguasai pengetahuan tentang barang-barang atau jasa yang

dipamerkan.

7. Mempersiapkan bahan bersifat tulisan

Efektifnya pameran sebagai sarana komunikasi dalam

hubungan dengan fungsi panca indera manusia. Pemantapan

dapat dilakukan dengan melengkapinya dengan bahan yang

bersifat tulisan. Caption yang berupa tulisan untuk

memberikan keterangan mengenai barang yang dipamerkan,

amat diperlukan untuk penjelasan. Demikian pula brosur,

folder, atau poster. Ketiga jenis media komunikasi ini perlu

dibuat secara komunikatif, artinya isinya langsung kepada

ihwal yang ingin ditonjolkan, kalimat dan kata yang

sederhana dengan gambar berwarna yang dikemas semenarik

mungkin.

Pelaksanaan pameran dapat dibagi sesuai jenisnya meliputi :

1. Pameran tetap

Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi galeri

nasional indonesia secara periodik yang ditata berdasarkan

konsep kuratorial dan diselenggarakan oleh galeri nasional

indonesia.Waktu penyelenggraan pameran tetap berlangsung

minimal 1 kali dalam satu tahun.

2. Pameran temporer

pameran tunggal atau partisi pameran bersama yang


158

menyajikan karya-karya seni rupa dalam jangka waktu

tertentu yang diselenggarakan oleh galeri nasional indonesia

atau kerjasama dengan pihak lain. Waktu penyelenggaraan

pameran temporer (meliputi pameran desain dan pameran

interior) berlangsung minimal selama 10 hari, maksimal

berlangsung selama 30 hari.

3. Pameran keliling

Pameran yang menyajikan karya-karya koleksi galeri

nasional indonesia maupun karya di luar koleksi galeri

nasional indonesia ke berbagai daerah di indonesia dan atau

di luar negeri yang diselenggarakan oleh galeri nasional

indonesia atau kerjasama dengan pihak lain seperti kontraktor

pameran.Waktu penyelenggaraan pameran keliling minimal

berlangsung selama 10 hari.

4. Pameran tunggal atau pameran bersama

Materi yang dipamerkan pada pameran bersama merupakan

karya-karya lebih dari satu seniman. Biaya desain interior

atau dekorasi pameran ditanggung oleh seniman yang

bersangkutan. Peminjaman gedung dilakukan dengan cara

mengajukan permohonan disertai porposal kepada galeri

nasional indonesia, selanjutnya permohonan tersebut akan

dipertimbangkan oleh tim kurator atau desain interior

pameran dan dekorasi pameran. Fasilitas pokok yang


159

disediakan gedung pameran berupa panel, lampu, bantuan

teknis tata pameran dan fasilitas keamanan. Penyelenggaraan

pameran dapat dilangsungkan antara 1 minggu sampai 3

minggu. Selama satu tahun pameran yang diselenggarakan di

gedung ini dapat mencapai 15 pameran.

Dalam pelaksanaan pameran dapat diterapkan Teori Kognitif Respon

karena sesungguhnya sebagai seorang Praktisi Humas yang baik kita harus

mampu menghubungkan kenyataan dengan teori yang ada.

Gambar 2.6

Teori Kognitif Respon

Perubahan kognisi
Cognitive Perubahan afeksi
Stimulus
Response
Perubahan konasi

Teori Kognitif Respon menitikberatkan kepada perubahan kognisi public

atau komunikan ketika sedang atau sudah menerima stimulus dari komunikator.

Seperti kita ketahui bahwa pameran adalah sebuah media yang mengandung

unsure informatif dan persuasive sehingga model teori di atas sangat berkaitan

karena tujuan utama dari sebuah pameran adalah merubah perilaku konsumen

terhadap produk atau jasa yang dipamerkan.

Dari segala macam penelitian, perencanaan dan pelaksaan pameran yang

dilakukan oleh praktisi PR ujung-ujungnya pasti mengarah kepada penjualan

produk dan bagaimana mengubah perilaku komsumen agar memiliki hasrat untuk
160

membeli produk. Berikut adalah tiga komponen penting yang harus dicapai oleh

praktisi PR dalam melaksanakan pameran yang dalam buku Manajemen Public

Relatioms oleh Rhenal Kasali dikenal dengan A – B – C of attitude ( penulis

memulainya dari C - A - B ) :

1. Cognition

Kata cognition mencakup suatu variasi yang sangat luas. Tetapi praktikan

mendefinisikannya sebagai segala informasi, fakta, atau pengertian yang relevan

terhasap suatu objek. Jadi cognition menjelaskan kita tentang fungsi, implikasi,

dan konsekuensi atas objek. Misalnya kena api akan panas; menyentuh es akan

dingin; dipukul terasa sakit. Lebih jauh lagi, seseorang yang melakukan suatu

tindakan mungkin akan berpikir bahwa tindakan tersebut akan mempengaruhi

keadaan dirinya. Misalnya, makan kebanyakan dan kurang olahraga akan

menyebabkan obesitas.

Praktisi PR dalam melaksanakan kegiatan pameran akan memperhatikan

kesan apa yang timbul dari pengunjung ketika masuk ke dalam ruangan pameran

ataupun masih di luar ruangan. Apakah biasa saja, atau merasa tertarik ingin

memasuki ruangan. Inilah titik awal dari keberhasilan atau suksesnya

penyelenggaraan pameran.

Secara umum, cognition adalah suatu kepercayaan yang dipegang

seseorang terhadap suatu objek pendirian. Kepercayaan dapat dibentuk dengan

mudah karena pengunjung dapat melihat bukti dan fakta secara langsung

mengingat pameran adalah media langsung. Faktor kognisi pengunjung dipercaya

dapat dipengaruhi apabila pameran memikat perhatian khalayak.


161

2. Affect

Bayangkan ketika Anda masih duduk di bangku SD dan mempunyai

kepala sekolah yang sangat disegani. Anda tahu yang bersangkutan biasa

memakai sepatu kulit yang berdetak keras di lantai bila ia sedang berjalan. Suatu

ketika Anda mendengar langkah tersebut, perasaan apa yang timbul dalam hati

Anda? Takut? Benci? Suka? Atau senang?

Komponen afektif ini merupakan elemen evaluasi berdasarkan perasaan

seseorang dalam menilai sesuatu. Perasaan suka, tidak suka, sayang, benci, bosan,

gembira adalah rangkaian perasaan yang ada dalam benak hati khalayak. Perasaan

khalayak seperti apakan yang ingin dibentuk oleh praktisi PR sebagai

penyelenggara pameran? Hal ini tergantung dengan kreativitas PR dalam

menyajikan suatu ruangan pamer yang menarik.

Ruangan yang ditata sedimikian rupa, sesuai dengan tema dan dipadukan

dengan warna-warna yang kontras. Pelayanan oleh SPG atau SPB yang dapat

menarik perhatian pelanggan. Menyebarkan wangi-wangian karena patut diingat

pameran dapat disentuh khalayak melalui hmpir semua panca indera. Tidak hanya

mata, mulut, atau telinga tetapi juga hidung. Di negara-negara maju tidak jarang

upaya untuk memikat khalayak dilakukan dengan menyebarkan wangi-wangian

pada ruangan pameran. Hal ini, tidak lain hanya untuk mempengaruhi afeksi

khalayak.

Dalam tahap inilah pemahaman khalayak terhadap produk atau jasa harus

benar-benar diperhatikan. Biarkan mereka bertanya sesuka hati dan persilahkan

untuk mencuba produk yang mereka perhatikan. Apabila mereka paham dan
162

mengerti bahwa produk atau jasa ini memiliki andil yang cukup besar bagi hidup

mereka tanpa melihat penting atau tidaknya produk tersebut., disitulah pameran

berhasil merubah emosi atau perasaan khalayak. Dan afeksi dipercaya dapat

meracuni perilaku khalayak.

3. Behavior

Hal lain yang akan muncul dalam pendirian murid SD tadi ketika

mendengar langkah kepala sekolahnya adalah perkiraan perilakunya masa lalu,

sekarang, dan masa depan terhadap orang tersebut. Mungkin ia ingin

menyalaminya, menyapa, mencium tangan dan mengajak bicara, atau rasanya

ingin menangis dan berhenti dari sekolah ini secepat mungkin. Jadi faktor B ini

adalah penggerak aktif (intentional element) dalam attitude seseorang.

Apabila perasaan khalayak telah berhasil didapatkan, pameran belum

dikatakan berhasil 100%. Karena pameran bukan hanya memperkenalkan produk

atau jasa tetapi juga mengajak pengunjung untuk memilikinya. Sajian atau

sambutan yang telah diberikan kepada mereka tidak akan seimbang apabila

pengunjung hanya sekedar tahu dan pergi membawa brosur keluar ruangan. Hal

ini harus dihindarkan, jangan pernah puas hanya dengan kedatangan pengunjung

saja. Tetap berikan pelayanan dan perilaku yang sopan dengan harapan saat itu

juga, mereka akan membeli produk atau jasa yang sedang dipamerkan.

Selain menyelenggarakan pameran, hubungan dengan pers/media massa

(Press Relations)merupakan kegiatan eksternal seorang Humas. Dalam aktivitas

publikasi, Public Relations mengadakan kerjasama dengan pers, baik secara

fungsional maupun individual yang dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan.


163

Soemirat dalam buku Dasar-dasar Public Relations mengatakan bahwa

dalam upaya membina hubungan pers, maka PR akan melakukan berbagai

kegiatan dengan pers antara lain :

a. Conferensi Pers

Temu pers atau jumpa pers yang diberikan secara simultan oleh seorang

pejabat pemerintah, public figure kepada jurnalistik atau media.

b. Press Tour

Diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau instansi pemerintah untuk

mengunjungi daerah tertentu.

c. Press Brefing

Diselenggarakan secara reguler oleh seorang pejabat PR dengan

menyampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi

kepada pers.

d. Press Release

Siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang banyak digunakan dalam

kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.

e. Press Luncheon

Jamuan makan bagi para jurnalis untuk mendengarkan perkembangan

(Progress Report) dari suatu perusahaan atau instansi.

f. Special Event

Peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR penting dan memuaskan

banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan mampu

meningkatkan pengetahuan dan mampu memenuhi selera publik.


164

g. Press Interview

Sifatnya lebih pribadi dimana PR yang diwawancarai hanya berhadapan

dengan wartawan bersangkutan. (2002;128-129)

Press Release merupakan salah satu media dan kegiatan Press Relations

yang dipilih oleh PT Dirgantara Indonesia dalam menyampaikan informasi-

informasi baik mengenai produk baru maupun mengenai perusahaan yang

disebarkan kepada karyawan maupun khalayak.

Sebuah Press Release atau laporan tentang suatu peristiwa faktual, selain

harus mempunyai nilai berita, juga harus memenuhi unsur-unsur berita. Dengan

menggunakan rumusan tersebut, maka Press Release yang dibuat selalu dilirik

oleh masyarakat.

Soemirat Ardianto dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Public

Relations mengatakan :

Rumusan unsur-unsur Press Release yang umum dikenal adalah :

5W+1H yakni :

1. What (apa yang terjadi)

2. Who (siapa yang terlibat dalam peristiwa itu)

3. where (dimana tempat terjadinya)

4. when (kapan waktu terjadinya)

5. why (mengapa bisa terjadi peristiwa itu)

6. how (bagaimana kelanjutann peristiwa itu). (2003:55)


165

Frank Jefkins dalam buku Soemirat Ardianto yang berjudul Dasar-dasar

Public Relations menyebutkan The Seven Point Formula dalam pembuatan Press

Release. Unsur-unsur itu disingkat dengan SOLAADS :

1. Subject atau subjek : apa yang dituturkan oleh cerita ?

2. organizations atau organisasi : apa sebutan / nama organisasi /

perusahaan yang bersangkutan atau yang berkepentingan ?

3. Locations atau lokasi : dimana oraganisasi itu berlokasi ?

4. advantages atau keunggulan : apa saja kelebihan dan

keunggulannya ?

5. Applications atau aplikasi/penerapan : apa saja kegunaan atau

manfaatnya ? siapa pengguna atau pihak-pihak yang dapat

memanfaatkannya ?

6. Details atau rinsian : berapa ukurannya, apa warnanya, berapa

harganya, bagaimana bentuk atau penampilannya (dan berbagai

hal rinci lainnya) ?

7. Source atau sumber : diaman produk itu bisa diperoleh ? jika

tidak ada lokasi khusus maka sumber yang dipakai adalah

alamat kantor pusat organisasi. (2003:60-61)

Dilihat dari segi kepentingan pengelola pers, baik media cetak maupun

media penyiaran, Press Release pertama-tama dapat dijadikan berita apabila

memenuhi syarat dan sesuai dengan karakteristik media. Apabila tidak memenuhi

syarat berita, informasi ini dapat dijadikan sumber informasi untuk dilacak lebih

jauh lagi.
166

Adanya Press Release ini menunjukkan bahwa organisasi atau perusahaan

itu ada, sehingga perhatian publik terhadap organisasi atau perusahaan dapat

terbina terus. Disamping itu sebagai dokumentasi bahwa Public Relations telah

berbuat sesuatu yang berhubungan dengan tugasnya. Apabila dikemudian hari ada

berita di surat kabar mengenai subjek yang sama, karena setiap Press Release

yang sudah dibuat disimpan dalam file tersendiri.

Soemirat Ardianto mengatakan dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar

Public Relations terdapat enam dasar yang harus menjadi pedoman penulis Press

Release oleh Public Relations atau berita oleh pers, yaitu :

1. Ketelitian : berita tidak saja merupakan laporan suatu peristiwa yang

sungguh terjadi dan suatu fakta, tetapi juga harus benar.

2. Singkat tanpa mengurangi intisari dari laporan yang terkandung dalam

berita.

3. Kejelasan jangan menyusun kalimat yang berbelit-belit, kalimat yang

rumit, dan sulit dicerna. Pillihlah kata-kata yang biasa, yang sudah

diketahui umum

4. Sederhana usahakanlah supaya khalayak mendapat gambaran yang jelas

apa yang diuraikan dalam berita itu. Untuk itu gunakanlah kata-kata,

kalimat dan susunan sederhana.

5. Jujur : segala sesuatu harus dilakukan dengan itikad baik. Di dalam

menyusun laporan fakta, maupun menyusun kalimat, serta penggunaan

kata-kata, mestilah kelihatan hasil kerja yang jujur dan sungguh-sungguh.


167

6. Keamanan : menyangkut keselamatan rakyat dan negara, masyarakat dan

individu. Berita yang bersifat politik dan berakibat jauh, sehingga dapat

menggelisahkan dan menyebabkan kekacauan harus benar-benar dinilai

dan diteliti.

Praktisi Humas harus mampu kelayakan berita dari suatu materi yang

hendak disiarkannya. Press Release menciptakan suatu citra tertentu dimana para

editor perihal organisasi yang menyebarkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya

dimana-mana Press Release itu masih menjasi salah satu kegiatan Humas yang

kurang digarap secara sungguh-sungguh. Sebuah Press Release yang baik harus

menyajikan suatu kisah yang sama bermutunya dengan yang biasa ditulis oleh

para jurnalis. Informasi yang terungkap harus jelas, dan sepenuhnya sesuai dengan

kenyataan yang ada, serta mentaati segenap kaidah penulisan yang baik.

Model komunikasi yang paling awal dan merupakan salah satu teori yang

paling tua adalah model komunikasi yang dikemukakan oleh Harold Laswell.

Model ini masih terbilang banyak digunakan dan masih relevan dengan

perkembangan komunikasi saat ini, terlebih jika kita hendak mengkaji mengenai

analisis media.

Model komunikasi Laswell ini menjelaskan bahwa untuk menerangkan

proses komunikasi, kita cukup menjawab pertanyaan berikut ini :

a) Who (Siapa) ?

b) Say What (Apa) ?

c) In Which Channel (Melalui saluran apa) ?

d) To Whom (Untuk siapa) ?


168

e) With What Effect (Dengan efek apa) ?

Jawaban atas pertanyaan tersebut selanjutnya disebut sebagai unsur

komunikasi, yaitu :

a) Communicator (komunikator)

b) Message (pesan)

c) Media (media)

d) Receiver (komunikan / penerima)

e) Effect (efek)

Lebih jelasnya model komunikasi Laswell dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gambar 2.7

MODEL KOMUNIKASI LASSWELL

With

Who Says In Which To What

What Channel Whom Effect?

Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik Laswell itu merupakan unsur-unsur

proses komunikasi, antara lain :

1. Sumber

Sumber atau pengirim pesan disini yaitu Humas PT Dirgantara Indonesia.

Humas PT Dirgantara Indonesia menjadi salah satu pengirim (sender) atau

sebagai komunikator (communicator) yang baik sehingga bisa menyampaikan

pesan dengan baik pula. Pesan ini mungkin berisi kata-kata, tata bahasa,
169

pengorganisasian, penampilan, gerak badan, suara, kepribadian, konsep diri, gaya

lingkungan dan gangguan. Setiap stimulus yang mempengaruhi penerima adalah

suatu pesan apakah itu disengaja atau tidak.

2. Pesan

Pesan yaitu informasi yang akan disampaikan oleh salah satu sumber.

Pesan yang akan dibuat oleh Humas PT Dirgantara Indonesia yaitu berupa Press

Release. Press Release dikirim ke media untuk disebarkan kepada masyarakat.

Biasanya berisikan tentang berbagai produk pesawat baru yang akan dikeluarkan

oleh PT Dirgantara Indonesia, maupun tentang seputar kegiatan yamg

dilaksanakan di PT Dirgantara Indonesia itu sendiri. Press Release ini dibuat

supaya masyarakat luar mengetahui lebih banyak seputar PT Dirgantara

Indonesia.

3. Media

Saluran atau media adalah wadah atau alat yang digunakan oleh sumber

untuk menyampaikan pesannya kepada si penerima. Media yang digunakan PT

Dirgantara Indonesia untuk menyebarkan Press Release adalah media cetak

(Koran, bulletin, majalah), serta media elektronik (televise dan radio). Sebab

kedua media tersebut adalah salah satu alat yang paling efektif untuk

menyampaikan pesan, mengingat PT Dirgantara Indonesia adalah suatu

perusahaan (BUMN) yang sangat besar, sehingga membutuhkan media yang

sangat cepat untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat.

4. Penerima
170

Penerima Penerima biasa disebut dengan berbagai macam istilah, seperti

khalayak, sasaran, komunikan atau dalam bahasa inggris disebut audience atau

receiver. Penerima adalah orang yang menerima pesan dari sumber. Penerima

disini adalah masyarakat yang akan menerima berbagai berita dari PT Dirgantara

Indonesia.

5. Pengaruh atau efek

Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan,

dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah meneriam pesan.

Pengaruh ini bisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang.

Karena itu, pengaruh juga bisa diartikan perubahan atau penguatan keyakinan

pada pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

Misalnya, setelah dikeluarkan Press Release mengenai PT Dirgantara Indonesia

tersebut, apakah respon dari masyarakat mengenai pesan yang disampaikan itu

cukup baik atau tidak. Apabila Press Release yang disebarkan tersebut cukup

berhasil, maka akan banyak manfaatnya bagi perusahaan.

Dari penjelasan di atas pekerjaan Humas PT Dirgantara Indonesia

(persero) adalah untuk memantau segala bentuk perkembangan aspirasi public,

merumuskan strategi untuk menghindari terbentuknya opini public yang

“Unfavourable” terhadap perusahaan, serta menjalin kerja sama dengan lembaga

di luar perusahaan khususnya dengan pers/media massa.

Selama menjalankan Kerja Praktek di PT Dirgantara Indonesia, penulis

melakukan kegiatan internal dan eksternal humas sesuai dengan kosentrasi


171

keilmuan penulis. Penulis sering diikutsertakan dalam kegiatan Internal maupun

eksternal perusahaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. PT. Dirgantara Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan

penerbangan di Asia yang berpengalaman dan berkompetensi dalam rancang

bangun, pengembangan, dan manufacturing pesawat terbang.

2. PT. Dirgantara Indonesia telah berhasil sebagai industri manufaktur dan

memiliki diversifikasi produknya, tidak hanya bidang pesawat terbang, tetapi

juga dalam bidang lain, seperti teknologi informasi, telekomunikasi, otomotif,

maritim, militer, otomasi dan kontrol, minyak dan gas, turbin industri,

teknologi simulasi, dan engineering services.

3. PT. Dirgantara Indonesia telah secara nyata mampu merancang bangun

pesawat sendiri. Meskipun dalam perjalanannya terjadi hambatan namun

secara umum telah membuka mata “dunia” bahwa bangsa Indonesia tidak

dapat dipandang sebelah mata.

4. Industri pesawat terbang menjadi satu pilihan dalam pembangunan suatu

bangsa, khususnya bangsa Indonesia. Kenyataan ini berkaitan dengan

kepentingan nasional di bidang ekonomi dan pertahanan. Lebih jauh dari itu

adalah tidak terlepas dari upaya pembangunan sumber daya manusia (SDM)

bangsa Indonesia, karena industri pesawat terbang di dalamnya mengandung :

Transformasi dengan kecepatan tinggi, Kecepatan dengan volume besar, dan

Transformasi dengan kandungan High Technology (Hi-Tech).

5. Selama kerja praktek di PT. Dirgantara Indonesia, setiap hari penulis

mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dalam setiap pekerjaan yang

172
173

penulis kerjakan. Sikap yang baik dan lingkungan yang ramah membuat

penulis merasa nyaman bekerjasama dengan para karyawan disana.

6. Penulis mendapatkan begitu banyak bantuan, bimbingan yang membuat

penulis bisa bekerja dengan baik. Apabila penulis mendapatkan hambatan

dalam pekerjaan, penulis langsung mendapatkan arahan yang pada akhirnya

membuat penulis bisa bekerja dengan baik. Selain itu, berbagai pengalaman

membuat penulis menjadi termotivasi untuk bekerja dengan sebaik-baiknya.

7. Penulis diberikan kesempatan untuk ikut serta dalam pelaksanaan plant tour ,

pembuatan klipping, mempelajari press release juga pameran, menyusun

budaya perusahaan, merencanakan isi majalah, membuat resume berita, dan

lain sebagainya penulis selalu berusaha untuk mendapatkan informasi

sebanyak-banyaknya tentang perusahaan dan penulis juga menjadi tertarik

untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang pesawat terbang karena karyawan

disana begitu sabar dan tekun membimbing penulis.

8. Penulis selama praktek kerja lapangan banyak melihat kegiatan-kegiatan

secara dekat sehingga begitu banyak pembelajaran yang bisa penulis ambil

dan mudah-mudahan hal tersebut bisa menjadi bekal untuk penulis bekerja di

masa yang akan datang.


174

3.2 Saran-saran

3.2.1 Saran untuk PT. Dirgantara Indonesia (persero)

1. Sebaiknya kinerja karyawan ditingkatkan dengan pelatihan-pelatihan yang khusus

diberikan untuk karyawan PT. Dirgantara Indonesia supaya dapat memberikan yang

terbaik bagi perusahaan

2. Sebaiknya Perusahaan melengkapi atau membekali peralatan produksi yang lebih

canggih sehingga proses produksi lebih efisien

3. Sebaiknya perusahaan mengirimkan bunga, bingkisan, ataupun parcel pada hari ulang

tahun, idul fitri, natal, dan hari besar lainnya pada perusahaan lain/lembaga

masyarakat untuk mempengaruhi penilaian publik terhadap perusahaan

4. Banyak terdapat lahan dan ruangan kosong yang tidak dimanfaatkan dengan baik di

lokasi PT. Dirgantara Indonesia sebaiknya lahan kosong tersebut dijadikan salah satu

sumber penghasilan PT. Dirgantara Indonesia yang menghasilkan banyak uang

dengan cara disewakan maupun dibangun bangunan baru.

5. Sebaiknya perusahaan melakukan lebih banyak lagi kegiatan yang mengakrabkan

karyawan, hal ini dapat mempengaruhi kinerja dari para karyawan karena dengan rasa

kebersamaan yang tinggi, kerja sama dan sense of belonging antar karyawan terhadap

perusahaan akan meningkat pula.

3.2.2 Saran untuk Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan Selanjutnya

1. Sebaiknya mahasiswa memiliki kesadaran yang tinggi untuk melakukan pekerjaan

yang ada saat praktek kerja, karena tidak jarang mahasiswa dibiarkan begitu saja tidak

ada pekerjaan jika mahasiswa tidak aktif menanyakan pekerjaan apa yang bisa

dibantu kepada para pembimbing di tempat kerja.

2. Perlu inisiatif yang tinggi agar mahasiswa dilibatkan dalam kegiatan perusahaan

jangan hanya diam dan menjadi penonton saja, coba membantu sebisa kemampuan
175

kita dan jangan malu bertanya jika ada hal-hal yang tidak dimengerti karena dengan

bertanya kita akan diarahkan pada suatu pembelajaran baru

3. Sebaiknya mahasiswa mencoba mengerjakan tugas yang diberikan sebaik mungkin

dan secepatnya, setelah selesai dengan tugas-tugas yang telah diberikan jangan ragu

untuk menanyakan apa saja yang masih kurang atau perlu diperbaiki dalam pekerjaan

kita, sehingga hasil kerja kita berikutnya akan lebih baik dan memuaskan.

4. Senantiasa bersikap sopan, patuhi peraturan yang ada, dan jangan takut untuk

bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti.


LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
DI PT. DIRGANTARA INDONESIA

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh :
Nama : Yudi Satria Purana
NIM : 41807033

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2010
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................v

DAFTAR TABEL...............................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x

BAB 1 : PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Perusahaan.............................................................................1

1.2. Sejarah Divisi Sekretaris Perusahaan................................................14

1.3. Visi dan Misi PT. Dirgantara Indonesia............................................14

1.3.1 Visi PT. Dirgantara Indonesia..................................................14

1.3.2 Misi PT. Dirgantara Indonesia.................................................15

1.4. Logo PT. Dirgantara Indonesia.........................................................15

1.5. Struktur Perusahaan..........................................................................17

1.6. Struktur Divisi...................................................................................18

1.7. Job Description Perusahaan..............................................................19

v
1.8. Job Description Departemen Komunikasi........................................33

1.9. Sarana dan Prasarana........................................................................35

1.10. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...................................36

1.10.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan.............................................36

1.10.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan.............................................37

BAB II : PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

2.1. Aktifitas Praktek Kerja Lapangan....................................................40

2.1.1 Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan..............................43

2.2. Deskripsi Kegiatan Praktek Kerja Lapangan....................................46

2.2.1 Deskrispsi Kegiatan Rutin.......................................................46

2.2.2 Deskripsi Kegiatan Insidental..................................................58

2.3. Deskripsi Tentang Humas...............................................................142

2.3.1 Analisa Tentang Aktifitas Kerja Humas................................147

2.4. Analisa Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan........................151

BAB III : PENUTUP

3.1. Kesimpulan.....................................................................................172

3.2. Saran-saran......................................................................................174

vi
3.2.1 Saran Untuk Perusahaan........................................................174

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya............................174

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................176

LAMPIRAN-LAMPIRAN...................................................................................177

DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................197

vii
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Tabel Produk Pesawat PT. Dirgantara Indonesia................................11

Tabel 1.2. Tabel Produk Pertahanan PT. Dirgantara Indonesia............................12

Tabel 2.1. Tabel Kegiatan Selama PKL................................................................44

Tabel 2.2. Tabel Data Materi Pameran..................................................................91

Tabel 2.3. Tabel Daftar Nama Personil Pameran 2009.........................................92

viii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Produk Pesawat Terbang PT. Dirgantara Indonesia........................13

Gambar 1.2. Produk Pertahanan PT. Dirgantara Indonesia..................................13

Gambar 1.3. Logo PT. Dirgantara Indonesia........................................................15

Gambar 1.4. Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia.................................17

Gambar 1.5. Struktur Sekretaris Perusahaan........................................................18

Gambar 1.6. Struktur Departemen Komunikasi PT. Dirgantara Indonesia..........18

Gambar 2.1. Pelaksanaan Kegiatan Pameran 2009..............................................94

Gambar 2.2. Supervisor Promosi PT. Dirgantara Indonesia................................95

Gambar 2.3. Stand Pameran PT. Dirgantara Indonesia........................................96

Gambar 2.4. Mekanisme Kegiatan Pameran PT. Dirgantara Indonesia.............100

Gambar 2.5. Mekanisme Kegiatan Press Release PT. Dirgantara Indonesia.....140

Gambar 2.6. Teori Kognitif Respon...................................................................159

Gambar 2.7. Model Komunikasi Laswell...........................................................168

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Surat Permohonan Praktek Kerja Lapangan.................................178

Lampiran 2 : Surat Balasan Praktek Kerja Lapangan........................................179

Lampiran 3 : Daftar Hadir Praktek Kerja Lapangan..........................................180

Lampiran 4 : Daftar Nilai Praktek Kerja Lapangan...........................................182

Lampiran 5 : Berita Acara Bimbingan Laporan Praktek Kerja Lapangan.........183

Lampiran 6 : Contoh Press Release...................................................................184

Lampiran 7 : Denah Tempat Praktek Kerja Lapangan.......................................186

Lampiran 8 : Struktur Organisasi PT. Dirgantara Indonesia..............................187

Lampiran 9 : Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan.................................188

Lampiran 10 : Clearence Kegiatan....................................................................189

Lampiran 11 : Hasil Klipping............................................................................190

Lampiran 12 : Foto-foto.....................................................................................192

x
176

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1993. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Pustaka Amani :

Jakarta

Djuroto, Totok. 2004. Manajemen Penerbitan Pers. PT. Remaja Rosdakarya : Bandung

Effeny, Onong Uchyana. 1993. Human Relations dan Public Relations. CV. Mandar Maju :

Bandung

Jefkins, Frank. 1992. Public Relations. Erlangga : Jakarta

Mulyana, Dedy. 2002. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT. Remaja Rosdakarya :

Bandung

Muhammad, Arni. 2001. Komunikasi Organisasi. Bumi Aksara : Jakarta

Ruslan, Rosady. 2002. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta : PT.

Raja Grafindo Persada.

Rudi, T May. 2003. Buku Panduan Komunikasi dan Humas Internasional. Jilid ke 2.

Bandung : Fisip dan Credible Press.

Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2002. Dasar-dasar Public Relations. PT. Remaja

Rosdakarya. Bandung.

SUMBER LAIN :

Arsip PT. Dirgantara Indonesia tahun 2009-2010

Wahyuni,Indah,2008,LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BIRO TV ONE

MAKASAR, Universitas Komputer Indonesia, Bandung,h.70.


197

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Diri

Nama Lengkap : Yudi Satria Purana

Nama Kecil : Yudi

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung,19 Oktober 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Single

Hobbi : Membaca,menulis,dan menonton film.

Alamat : Jalan Palem F Nomor 2,Komplek Perumahan Taman


Bukit Lagadar,Kecamatan Marga Asih.

Nama Ayah : Dadi Setiabudi

Pendidikan : S1

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Yuke Yuliani

Pendidikan : D3

Pekerjaan : Pegawai BUMN


198

II. Riwayat Pendidikan Formal

Nomor Tahun Uraian Keterangan

1 2007-Sekarang Program Studi Ilmu Belum Lulus

Komunikasi, Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Komputer

Bandung.

2 2004-2007 Sekolah Menengah Atas Negeri Lulus

13 Bandung

3 2001-2004 Sekolah Menengah Pertama Lulus

Negeri 6 Bandung

4 1995-2001 Sekolah Dasar Angkasa 2 Lulus

Bandung

5 1994-1995 Taman Kanak-Kanak Al- Lulus

Muawanah
199

III. Riwayat Pelatihan/Seminar/Workshop yang Pernah Di Ikuti

Nomor Tahun Uraian Jabatan

Pelaksanaan

1 2010 Seminar Fotografi, Lomba Foto, dan Panitia

Apresiasi Seni di Unikom

2 2010 Networking Your Future with Perhumas Peserta

Muda & Billy Boen

3 2009 Kuliah Umum Kebudayaan Film & Panitia

Sensor Film di unikom

4 2009 Pelatihan Kepemimpinan Who’s the Peserta

next leader di Unikom

5 2008 A Workshop on Modern Strategic Peserta

Public Relations di Unpad

6 2008 Mentoring Agama Islam di Unikom Peserta

7 2008 Pelatihan Personal Development & Peserta

Brain Management di Unikom

8 2008 Pelatihan Master of Ceremony di Peserta

Unikom

9 2008 Table Manner Course di Jayakarta Peserta

Hotel
200

IV. Pengalaman Organisasi

1. Anggota divisi V tentang bidang kepemimpinan dan keorganisasian

OSIS Angkatan XXVII SMAN 13 BANDUNG

2. Bendahara 1 OSIS Angkatan XXVIII SMAN 13 BANDUNG

3. Wakil Bendahara HIMA Angkatan 08-09 UNIKOM

4. Ketua Divisi Pengabdian Sosial HIMA Angkatan 09-10 UNIKOM

V. Prestasi

1. Meraih IPK 3,67 selama kuliah di UNIKOM dari semester 1 sampai 4.

2. Meraih NEM tertinggi se kelas IPS di SMAN 13 BANDUNG saat Ujian

Akhir Negara yang diselenggarakan tahun 2007.

3. Masuk 150 besar perwakilan SMAN 13 BANDUNG ajang pemilihan

pelajar paling bersinar yang diadakan majalah GREY.

4. Meraih posisi juara ketiga score tertinggi dalam tes TOUFFLE yang

diadakan di SMAN 13 BANDUNG.

5. Juara satu peraih nilai tertinggi lomba bahasa Inggris se SMPN 6

BANDUNG yang di selenggarakan di SMAN 3 BANDUNG.

6. Juara Harapan dua dalam ajang Mojang Jajaka yang diselenggarakan oleh

SMPN 6 BANDUNG.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan karunia-Nya. Salam dan syalawat tercurah kepada Rasulullah

Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat dan pengikutnya hingga akhir

zaman, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan

yang telah dilaksanakan di PT. Dirgantara Indonesia Bandung ini sebagai mana

mestinya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan laporan praktek kerja

lapangan ini masih jauh dari kesempurnaan, ini disebabkan karena manusia

memiliki keterbatasan dalam kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki. Namun

demikian, penulis berharap kekurangan tersebut dapat menjadi motivasi agar

penulis dapat selalu menimba ilmu sebanyak-banyaknya menuju kearah yang

lebih baik. Maka dari itu penulis sangat membutuhkan kritik dan saran dari semua

pihak bagi kesempurnaan dan ketotalan laporan praktek kerja lapangan dan bagi

penulis sendiri.

Dalam penulisan laporan praktek kerja lapangan, penulis telah banyak

dibantu oleh beberapa pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih yang sedalam-dalamnya kepada Ayah dan Mamah tersayang yang selalu

memberikan doa dan restu juga kasih sayang yang tidak terbalas sampai

kapanpun.

ii
Penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia atas

pengesahan laporan praktek kerja lapangan.

2. Bapak Prof. Dr. J. M. Papasi selaku mantan dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik, Universitas Komputer Indonesia atas izin, serta

kesempatan untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).

3. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu

Komunikasi dan Public Relation FISIP Unikom atas informasi serta

amanat kepada penulis sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan.

4. Ibu Rismawaty S. Sos., M. Si selaku dosen pembimbing penyusunan

laporan praktek kerja lapangan atas waktu dan bimbingannya.

5. Ibu Desayu Eka Surya S.Sos., M.Si. selaku pembina bidang

kemahasiswaan IK & PR FISIP Unikom.

6. Bapak dan Ibu Dosen tetap dan Dosen luar biasa Program Studi Ilmu

Komunikasi dan Public Relations Unikom, yang telah memberikan

motivasi serta dorongannya kepada penulis serta pengajaran yang baik.

7. Mbak Astri Ikawati, A.Md.kom, selaku Sekertariat Program Studi Ilmu

Komunikasi dan Public Relation FISIP UNIKOM, atas segala bantuan dan

pengertiannya sebelum dan setelah proses PKL berlangsung.

iii
8. Bapak Drs Rakhendi Triyatna, Bapak Adam Permasha dan Bu Yulia, yang

telah memberikan dan meluangkan waktunya membimbing penulis dalam

membuat laporan ini.

9. Semua karyawan PT. Dirgantara Indonesia Bandung, atas ilmu, bantuan,

dan bimbingan saat bersama mahasiswa dalam PKL.

10. Kepada Teman-teman seangkatan Program Studi Ilmu Komunikasi FISIP

Unikom konsentrasi Ilmu Humas dan Jurnalistik, teman-teman di HIMA/

KBK3/ IKH3, teman-teman terdekat Juneanto, Fadly, Meta, Unah,

Harlina, Adit, Yusuf, Rio, Tisa, Jani, Ovi, Olga teman PKL Alty dan

Mario.

Semoga bantuan, amal ibadah, dorongan dan do’a yang telah diberikan

kepada penulis dengan tulus dan ikhlas mendapatkan rahmat dan karunia dari

Allah SWT. Amin.

Bandung, Desember 2010

Penulis

iv
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192

LAMPIRAN FOTO

Gambar 1 : Kawasan Gedung PT. DI

Gambar 2 : Ruangan Tempat Kerja Praktek


193

Gambar 3 : Kantin PT. DI

Gambar 4 : Replika Pesawat di Gedung PT. DI


194

Gambar 5 : Kegiatan Plant Tour

Gambar 6 : Pemberian Cendera Mata Saat Plant Tour


195

Gambar 7 : Penulis sedang Membuat Resume

Gambar 8 : Membuat Laporan di Sela Kerja


196

Gambar 9 : Pemberian Materi Saat Plant Tour

Gambar 10 : Penulis Mencoba Mengemudikan Pesawat Replika


i

Anda mungkin juga menyukai