Anda di halaman 1dari 11

T0

1. Ringkasan eksekutif
Total Design merupakan proses identifikasi dari sebuah produk berdasarkan
kebutuhan yang diinginkan pasar untuk menghasilkan produk yang sukses. Dalam
total design semua aspek perlu diperhatikan agar produk yang dibuat mampu bersaing
dan memenuhi kebutuhan dari pasar. Total design melibatkan konsep produk,
spesifikasi produk yang dibutuhkan pasar, design detail dari produk, proses produksi,
sumber daya manusia, perindustrian, dan market dari produk. Total design merupakan
pendekatan yang saat ini banyak digunakan oleh industri manufaktur dikarenakan
konsepnya yang sangat rinci dan terstruktur sehingga meningkatkan keefektifan
produk yang dibuat dari segi production cost dan fungsi dari produk tersebut sehingga
memiliki tempat di pasar.
Dalam laporan ini akan dibahas mengenai total desain dari spring atau spring.
Spring sendiri merupakan benda elastis yang digunakan untuk menyimpan atau
menyerap energi mekanis. Pada aplikasinya penulis akan mengkhususkaan dalam
proses design dan manufaktur Spring dalam kegunaannya di industri otomotif. Total
design terhadap produk spring ini akan diuraikan mulai dari analisis fungsi serta
market dari konsep yang akan diajukan serta mengidentifikasi masalah yang akan
muncul dari penggunaan produk ini.
Setelah merumuskan masalah maka dimulailah merancang konsep secara
umum, kemudian dirancang pula konsep secara detail terhadap produk ini
berdasarkan evaluasi konsep-konsep desain. Dari evaluasi ini kemudian ditentukan
konsep yang akan diproduksi (manuacture), analisis biaya produksi, spesifikasi
produk berdasarkan hasil akhir produk dan juga proses yang dilakukan pada produk
selama proses produksi, kemudian diakhiri dengan tahap pemasaran produk kepada
konsumen.

2. Penelusuran informasi dan/atau analisis Kebutuhan


Seperti yang telah diketahui dari sifat spring yang berfungsi dalam menyerap
energi mekanis memiliki aplikasi yang luas. Seluruh benda yang melibatkan
penyerapan energi mekanis pasti membutuhkan spring ini contohnya pada industri
otomotif. Pada industri otomotif spring masuk dalam sistem suspensi, yang berfungsi
untuk menyerap beban kejut yang berulang yang dihasilkan oleh roda kendaraan pada
saat pemakaian dan juga melepasnya kembali. Dalam industri otomotif spring juga
berfungsi untuk meningkatkan service life dari komponen-komponen kendaraan
dengan cara melindungi komponen dari beban kejut/impak akibat pemakaian dan juga
meningkatkan kestabilan kendaraan ketika sedang bermanuver maupun menghadapi
guncangan. Fungsi sebagai penyerap beban kejut juga meningkatkan nilai ergonomi
dari kendaraan, semakin banyak energi atau beban yang dapat diserap oleh spring
maka nilai ergonominya semakin tinggi dikarenakan dapat meredam guncangan
dengan lebih baik sehingga meningkatkan kenyamanan berkendara

Selain fungsinya sebagai penyerap beban kejut pada kendaraan bermotor, di


jepang spring dikembangkan menjadi sebuah teknologi anti gempa. Sifat spring yang
menyerap energi mekanis atau beban kejut berulang digunakan untuk menyerap
energi atau guncangan yang diakibatkan oleh gempa bumi yang di aplikasikan
terutama pada gedung pencakar langit.

JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR DI


INDONESIA
120000000

100000000

80000000

60000000

40000000

20000000

0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan di


indonesia selalu meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2004 jumlah kendaraan
bermotor di indonesia mencapai 30 juta unit, tahun 2010 meningkat mencapai 76 juta
unit, dan pada tahun 2014 jumlah kendaraan bermotor di indonesia mencapai 114 juta
unit dan akan semakin bertambah setiap tahunnya.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kebutuhan spring akan terus
meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah kendaraan di indonesia.

3. Indentifikasi Masalah dan Pembuatan Spesifikasi


a. Pernyataan Masalah
Dalam menjalankan fungsinya sebagai penahan/penyerap beban, spring
haruslah memiliki ketangguhan yang baik dikarenakan pada kondisi kerja,
spring di aplikasikan pada kondisi pembebanan yang cukup tinggi, jika spring
tidak memiliki ketangguhan yang baik maka dapat terjadi patah/fracture.
Spring juga diaplikasikan pada kondisi pembebanan berulang sehingga
diahadapkan pada kemungkinan fatigue pada material penyusun spring,
sehingga dibutuhkan ketahanan fatigue yang baik. Spring juga harus memiliki
ketahanan korosi karena kondisi lingkungan pemakaian yang selalu berubah
sehingga harus bisa bertahan terhadap korosi di segala kondisi lingkungan.
Untuk dapat bersaing di pasar, spring haruslah memiliki umur pakai yang
tinggi mengingat bahwa aplikasi spring berada dalam pembebanan yang
tinggi.

b. Product Design Specification

PENERBITAN SPESIFIKASI DESAIN PRODUK


untuk No Referensi : -
09/09/2017 SPRING / SPRING / SHOCK
ABSORBER
SPESIFIKASI SPESIFIKASI YANG BERKAITAN :
n/a
OTORITAS PENERBIT :
n/a

DAFTAR ISI :
n/a

KATA PENGANTAR :
Gambar diatas adalah gambar spring yang merupakan wire dari baja yang
dililitkan membentuk coil sebagai media penyimpan beban yang bisa
menyerap dan melepaskan kembali beban yang diterima.

PENDAHULUAN :
Tujuannya adalah untuk membuat spring/shock absorber dengan
kemampuan aplikasi beban yang tinggi terutama beban kompresi, umur
pakai yang panjang, dan meningkatkan nilai ergonomi dari pemakaian
produk ini dalam kendaraan bermotor.

RUANG LINGKUP :
Produk yang digunakan pada sistem suspensi kendaraan bermotor baik itu
mobil, sepeda motor, truk, bus, dan lain lain

DEFINISI :
n/a

KETENTUAN PERFORMA :

Material baku yang digunakan adalah baja dengan penambahan unsur


paduan untuk memberikan sifat peningkatan Yield Strength, keuletan,
ketahanan korosi, dan elastisitas dari baja.

 Material baku dari Spring haruslah memiliki nilai Yield Strength yang
tinggi, sehingga spring dapat kembali ke bentuk semula setelah beban
yang diserap dilepaskan kembali
 Material baku dari Spring harus memiliki kekuatan yang tinggi. Sehingga
selama aplikasi, pembebanan akan tetap berada pada daerah elastis
material Sring, dan Spring dapat mempertahankan kestabilan dimensinya.
 Untuk meningkatkan elastisitas dan ketangguhan, Spring diberikan proses
hardening untuk meningkatkan Yield Strength.
 Untuk meningkatkan ketahanan korosi, spring diberi paduan Chromium
pada material bahan bakunya atau diberikan coating ketika sudah selesai
dibentuk.

Material dasar melalui proses rolling dan coiling untuk menjadi produk
spring. Tahapannya meliputi coiling, hardening, dan finishing.

4. Pembuatan dan Evaluasi Konsep-Konsep Desain


a. Gambar-Gambar Sketsa Seluruh Konsep
1. Coil Spring 2. Leaf Spring

Material Material

SAE 5160 (Chrome-Silicon Spring E-Glass Epoxy Composite


Steel)
Panjang Total
Panjang Total 1200 mm
539,75 mm
Tebal Leaf
Panjang Saat Beban Max 8 mm
304 mm
Lebar Leaf
Diameter Dalam 60 mm
165 mm
Beban Maksimum
Beban Maksimum 3250 N
3470 N

b. Matrix Evaluasi dari Seluruh Konsep


Parameter Konsep

Coil Spring Leaf Spring

Fleksibilitas 1 0

Kesederhanaan 0 1

Ergonomi 1 0

Stabilitas 0 1

Biaya relatif 1 0

Shock Absorbing 1 0

Kemudahan 1 0
Pemasangan
Kemudahan Penyesuaian 1 0

Lifespan 1 0

Kapasitas Beban 0 1

c. Gambar Sketsa Definitif dari Konsep Terpilih


5. Desain Rinci
a. Gambar Teknik dari Konsep Terbaik

b. Analisis Gaya dan Tegangan

c. Pemilihan Material
Material yang digunakan adalah SAE 5160 (Chromium-Silicon Spring Steel
Alasan pemilihan material:
 Memiliki ketangguhan dan keuletan yang tinggi
 Memiliki yield to tensile ratio yang tinggi sehingga memiliki kekuatan
yang baik
 Memiliki ketahanan fatigue yang tinggi
 Adanya paduan chromium meningkatkan ketahanan korosi

d. Pemilihan Proses
Proses manufaktur yang digunakan untuk membuat coil spring dari bentuk
wire adalah proses rolling, coiling, serta proses penguatan seperti tempering.
Proses pembentukkan coil merupakan proses automasi yang dijalankan
langsung oleh mesin CNC
e. Analisis Biaya
Setiap produk dari hasil manufaktur memiliki berat estimasi sebesar 12
kilogram dengan harga dari raw material yaitu SAE 5160 sebesar IDR
31.000/kg. Berdasarkan harga dari raw material kita bisa mendapatkan harga
dari 1 pcs spring sebesar IDR 620.000 dan belum termasuk dari production
cost sehingga estimasi biaya produksi ditambah biaya raw material dari 1 pcs
spring diatas IDR 1.000.000/pcs.
Estimasi biaya ini merupakan terkhusus untuk produk dengan dimensi
seperti yang tertera pada detailed design. Perubahan dimensi berdasarkan
permintaan, efektifitas produk, serta kebutuhan akan ketahanan terhadap
beban yang lebih tinggi akan merubah estimasi biaya produksi juga merubah
harga jual dari produk berdasarkan spesifikasi.
f. Desain untuk Manufaktur

g. Material
SAE 5160 (chromium-silicone spring steel) dalam bentuk wire
NO DESKRIPSI KETERANGAN
1 Jenis Material Logam SAE 5160 (Chrome-silicon spring steel)
(0.55–0.65% C, 0.75–1.00% Mn, 0.70–0.90% Cr) yang
memiliki ketahanan korosi yang baik dengan adanya
paduan chromium
2 Karakteristik Memiliki fatigue resisstant yang baik dan juga
memiliki yield strength yang baik sehingga ketika
diberi beban dapat kembali kebentuk semula.
Memiliki kekuatan sebesar 669 MPa
3 Bentuk Bentuk baha baku berupa wire kemudian dibentuk
dengan cara coiling.

h. Proses Manufaktur
Pada pembuatan coil spring terdapat beberapa tahapan cara dari raw material
hingga produk jadi yaitu :
 Coiling
Wire yang terbuat dari baja dengan diameter mencapai 18 mm
dibentuk menjadi coil dengan cara melilitkan wire ke mandrel pada
temperatur ruang. Selain menggunakan mandrel, coil dapat dibentuk
juga menggunakan Central Navigation Computer (CNC) machine.
Cara yang lainnya yaitu dengan memanaskan dulu wire agar lebih
mudah dibentuk, kemudian dililitkan ke mandrel dalam keadaan panas,
kemudian dilepaskan dari mesin coil dan dilakukan quenching di oli
dan dilakukan tempering agar tidak terlalu getas.x
 Hardening
Proses ini termasuk dalam proses heat treating. Baja yang dibentuk
menjadi coil dengan cara dililitkan akan menciptakan stress di
dalamnya. Untuk menghilangkan stress ini adalah dengan cara
tempering dan mempertahankan kelentingan dari baja ini. Spring
dipanaskan dalam oven pada suhu 260oC selama 1 jam kemudian
didinginkan secara perlahan.
 Finishing
Pada proses finishing terdapat proses grinding untuk menyesuaikan
bentuk dari spring agar sesuai dengan desain. Kemudian terdapat
proses shot peening yang bertujuan untuk memperkuat baja dan
meningkatkan kekuatan fatigue. Dan tahap terakhir adalah setting,
yaitu tahap untuk menentukkan secara permanen panjang dari spring.
 Packaging
Proses terakhir setelah manufaktur adalah pengemasan coil spring ini
untuk didistribusikan

i. Produk
Bentuk
Coil Spring
Ukuran
 Panjang Total
539,75 mm
 Panjang Saat Beban Max
304 mm
 Diameter Dalam
165 mm
Penampang
Dilapisi coating untuk meningkatkan
ketahanan korosi

6. Analisis Penjualan
a. Spesifikasi Produk

Full Applied Weight


Nama Quantity
Length Length Diameter (mm) Approx.
Produk (pcs/box)
(mm) (mm) (kg)

Conceptual
539,75 304 165 4 12
Design 1

b. Informasi Penjualan
Untuk pemesanan produk Conceptual Design 1 dapat mengubungi kontak
berikut:
 Telp/Fax : (0251) 823893
 E-mail : marketing@coilspring.com
c. Pertanyaan Umpan Balik Pemakai
 Apakah produk kami memiliki kualitas yang anda harapkan?
 Saran apa yang anda bisa berikan kepada kami untuk meningkatkan
kualitas produk kami dalam segala aspek?

Referensi

 Ghodake A. P. And Patil K. N. ANALYSIS OF STEEL AND COMPOSITE LEAF


SPRING FO VEHICLE. IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering
 http://www.madehow.com/Volume-6/Springs.html
 http://www.moog-suspension-parts.com/universal_coil_springs.asp
 Douglas Wright. DESIGN AND ANALYSIS OF MACHINE ELEMENTS.2001
 www.fourwheeler.com/how-to/.../154-1204-leaf-springs-vs-multi-link-suspension/

Anda mungkin juga menyukai