Anda di halaman 1dari 9

12/21/2016

ANALISIS KUALITATITIF
GOLONGAN NARKOTIKA

Definisi Narkotika
 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.

1
12/21/2016

Narkotika Golongan I
 Narkotika golongan satu hanya dapat digunakan
untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan
tidak digunakan dalam terapi, serta
mempunyai potensi sangat tinggimengakibatkan
ketergantungan
 Contoh: Heroin, Kokain, Opium.

Narkotika Golongan II
Narkotika golongan dua, berkhasiat untuk
pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir
dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta
mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan.
 Contoh: Morfin, Petidin, Metadon

2
12/21/2016

Narkotika golongan III


Narkotika golongan tiga, berkhasiat untuk
pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan
 Contoh: Codein

PERTANYAAN

MASIH MENGGUNAKAN
REFERENSI DI ATAS?

MARI BUKA
UU 35 Tahun 2009 tentang Narkotika

3
12/21/2016

KESIMPULAN
 Narkotika Gol I : 65 jenis
 Narkotika Gol II : 86 jenis
 Narkotika Gol III : 14 jenis

OPIUM

 Pemerian : massa padat ; coklat ; bau khas kuat ;


rasa khas ; sangat pahit.
 Identifikasi : Kocok 200 mg yang telah diserbuk
dengan campuran 5 ml Kloroform P dan beberapa
tetes Amonia Encer P selama 10 menit. Biarkan
lapisan kloroform menguap diatas cawan kaca. Pada
sisa tambahkan campuran 1 tetes larutan
Formaldehida P dan 5 tetes Asam Sulfat P terjadi
warna merah terang.

4
12/21/2016

COCAINE

 Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur


putih ; tidak berbau ; rasa pahit disertai rasa tebal ;
higroskopik. Sangat beracun.
 Identifikasi : Larutkan 50 mg dalam 1,5 ml air
tambahkan 8,5 ml larutan Tawas P dan 5 ml larutan
Kalium Permanganat P, aduk cepat selama beberapa
detik : terbentuk hablur pipih persegi empat berwarna
violet.

METADON
 Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk
hablur berwarna putih ; tidak berbau
 Identifikasi : Larutkan lebih kurang 10 mg dalam 2
ml air, tambahkan 2 ml larutan Jingga Metil P :
terbentuk endapan kuning.

5
12/21/2016

MORFIN
 Pemerian : hablur mengkilap berbentuk kubus tidak
berwarna atau serbuk hablur putih Atau hampir
putih.
 Identifikasi : Pada 1 mg serbuk dalam cawan
porselin, tambahkan 0,5 ml Asam Sulfat P yang
mengandung 0,05 ml Formaldehida P: terjadi
warna ungu yang berubah menjadi lembayung

PETHIDINE
 Pemerian : serbuk hablur ; tidak berwarna atau
putih ; tidak berasa atau hampir tidak berasa.

 Identifikasi : Larutkan 5 mg dalam 0,5 ml air


tambahkan 2 tetes larutan Formaldehida P dan 2
ml Asam Sulfat P : terjadi warna merah jingga.

6
12/21/2016

HEROIN
 Pemerian : serbuk keputih putihan
 Identifikasi :
Reaksi marquis
3 tetes larutan sampel atau 2 mg bahan padatan +
2 tetes larutan formaldehid + 10 tetes asam sulfat
pekat terbentuk warna Merah muda

PAPAVERIN
 Pemerian : hablur putih atau serbuk hablur
putih
 Identifikasi :
 Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
ditambahkan pereaksi marquis yaitu ditambahkan
formalin dan asam sulfat pekat dengan
perbandingan 1:9

7
12/21/2016

AMPHETAMINI
 Pemerian : serbuk hablur ; putih ; tidak berbau ;
agak pahit ; disertai rasa tebal
 Identifikasi : Larutkan 2 mg dalam 4 ml air,
tambahkan 1 ml asam klorida 1 N , 2 ml nitranilina
diazotasi LP, 4 ml natrium hidroksida 1 N dan 2 ml
n-butanol P, kocok, biarkan memisah : terjadi warna
merah dalam lapisan butanol (perbedaan dari
metillamfetamin).

EPINEPHRINI
 Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih keabu abuan
atau abu abu coklat muda perlahan menjadi gelap pada
paparan cahaya dan udara. Larutan dalam air bersifat
asam terhadap lakmus, pH lebih kurang 3,5.
 Identifikasi :
Pada 5 ml dapar ftalat pH 4,0 , tambahkan 0,5 ml larutan
agak asam epinefrin yang dihasilkan (1 dalam 1000) dan
1,0 ml iodium 0,1 N biarkan selama 5 menit, tambahkan 2
ml larutan Natriumtiosulfat P (1 dalam 40) : terjadi warna
merah tua.

8
12/21/2016

CODEINI

 Pemerian : serbuk hablur putih atau hablur jarum


tidak berwarna
 Identifikasi : Larutkan lebih kurang 10 mg dalam 2
ml Asam Sulfat P, tambahkan 2 tetes larutan besi III
Klorida P, hangatkan : terjadi biru tua. Tambahkan
1 tetes Asam Nitrat P : warna berubah menjadi
merah.

Anda mungkin juga menyukai