Materi Kuliah
Materi Kuliah
CONT CONT
Karena tujuannya untuk mengetahui golongan Fitokimia didefinisikan sebagai studi tentang
senyawa yang terkandung dalam sampel, maka komposisi kimia dari tanaman obat atau obat phyto.
untuk ekstraksi awal harus digunakan pelarut Ekstrak herbal dan fitokimia terstandar dalam
yang dapat melarutkansenyawa-senyawa permintaan tinggi untuk penelitian terapan serta
penggunaan komersial.
yang bersifat polar, semipolar, maupun
Sebelum tersedianya obat-obatan sintetis, phytodrugs
nonpolar.
atau obat herbal adalah pengobatan utama
Akan tetapi skrining fitokimia tidak hanya
Beberapa faktor termasuk kurangnya obat-obatan
dilakukan dalam sampel (ekstrak), simplisia jg darurat, pembedahan, penelitian dan standardisasi,
dapat dilakukan dgn menambahkan pereaksi menyebabkan penurunan phytomedicine.
langsung
CONT CONT
Dengan penemuan opium alkaloid, morfin, ahli kimia Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah
mulai menargetkan obat-obatan herbal untuk mengidentifikasi semakin populernya
senyawa bioaktif (disebut sebagai phytochemical). phytomedicine.
Fitokimia dapat memengaruhi kesehatan, tetapi
Beberapa artikel dan dokumen telah
bukan nutrisi esensial. Sebagian besar phytochemical
yang digunakan dalam industri farmasi modern diterbitkan menyoroti masa depan
adalah metabolit sekunder. phytomedicine. Studi praklinis atau
Faktor-faktor yang muncul seperti resistensi obat, nonfarmakologis yang diterbitkan dalam jurnal
efektivitas biaya dan efek samping dari obat sintetik indeks telah menunjukkan kegunaan ekstrak
telah menyebabkan kebangkitan phytomedicine. herbal dan fitokimia terstandarisasi.
1
4/2/2019
Pemisahan Pemisahan
Pencampuran Pencampuran (Separator)
(Separator)
(Mixer) (Mixer) 2
1
1 2
2
4/2/2019
Ekstraksi Panas
JENIS-JENIS EKSTRAKSI a) Refluks => ekstraksi yang dilakukan pada suhu titik
didih pelarut pd waktu tertentu dengan sejumlah
Ekstraksi Dingin pelarut tertentu secara kontiniu
a) Maserasi => pengrendaman sampel b) Soxhlet => ekstraksi dengan pelarut refluks
(simplisia; serbuk) dengan pelarut pada suhu c) Digesti => ekstraksi yang dilakukan dengan
rungan maserasi kinetic (pengadukan kontiniu) pada suhu
b) Perkolasi => proses pengaliran pelarut lebih tinggi dari suhu ruangan umumnya dilakukan
melewati sampel (simplisia; serbuk) pada pada suhu 40-50 oC
bejana percolator d) Infundasi => proses ekstraksi deilakukan dengan
cara merebus sampel pada suhu 90 oC Soxhletasi
e) Dekok => Dekoksi merupakan proses ekstraksi yang
mirip dengan proses infundasi, hanya saja infuns
yang dibuat membutuhkan waktu lebih lama (≥ 30
menit) dan suhu pelarut sama dengan titik didih air digesti
Infundasi
atmosfer), energi (cuaca, temperatur, cahaya) crop), dipengaruhi juga oleh proses
dan materi (air, senyawa organik dan anorganik) pengeringan yang umumnya dilakukan di
lapangan.
Proses tumbuh (fertilizer, pestisida,...)
3. Penyimpanan bahan tumbuhan: berpengaruh
Kondisi panen (umur dan cara): Periode
pada stabilitas bahan (kontaminasi biotik
pemanenan hasil tumbuhan: dimensi waktu
dan abiotik)
terkait metabolisme pembentukan senyawa
terkandung
3
4/2/2019
CONT
Aturan penstabilan: wadah, penyimpanan, trasportasi SYARAT BAKU SIMPLISIA
Pengawetan: Simplisia nabati boleh diawetkan dengan
penambahan kloroform, karbon tetraklorida, etilenoksida atau Kadar air: tidak lebih dari 10%
bahan pengawet lain yang cocok, yang mudah menguap dan tidak
meninggalkan sisa Angka lempeng total: tidak lebih dari 10
Wadah dan bungkus: tidak boleh mempengaruhi bahan yang Angka kapang dan khamir: tidak lebih dari 10
disimpan baik secara kimia/fisika, tertutup baik dan rapat.
Mikroba patogen: Negatif
Penyimpanan: agar dihindari dari cahaya dan penyerapan air.
Aflatoksin: tidak lebih dari 30 bagian per juta
Simplisia sebagai bahan/produk yang dikonsumsi
manusia sebagai obat:
Mutu, aman, manfaat Sari Jamu:
Simplisia sebagai bahan dengan kandungan kimia yang Diperbolehkan mengandung etanol tidak lebih dari 1%
bertanggungjawab terhadap respon biologis: harus v/v (20oC)
memiliki spesifikasi kimia yaitu informasi komposisi (jenis Kadar metanol: tidak lebih dari 0,1% dari kadar etanol
dan kadarnya) senyawa kandungan.
Kandungan pestisida
4
4/2/2019
+
+
+
Saponin Fenol
Sejumlah sampel di masukkan kedalam Pada plat tetes, sejumlah sampel dioleskan
tabung reaksi, kemudian ditambahkan pada plat tetes kemudian ditambahkan
aquadest sampai terendam dan dipanaskan larutan FeCl3 (10% b/v dalam etanol).
dalam waterbath 100oC selama 15 menit. Diamati perubahan warna yang terjadi.
Setelah dingin dikocok kuat-kuat arah vertical. Senyawa golongan fenol positif jika terjadi
Senyawa golongan saponin positif jika warna hitam, ungu, hijau,
terbentuk busa yang mantap.
+
+
+
- -
-
5
4/2/2019
Flavonoid Tannin
- - -/+
- - -
- -
+
Isolat
4. Uji farmakologi pada hewan coba
Karakterisasi & Identifikasi
Struktur kimia
6
4/2/2019
Bahan alam
Simplisia
Sub-fraksi
Fraksi
Sub-fraksi Sub-fraksi
Fraksi