Anda di halaman 1dari 23

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
Analisis Kapasitas Ruas Jalan
Exit Tol Lematang Kab.
Lampung Selatan terhadap
Kinerja Ruas Exit Tol

DAVID SITOLU
15.22.201.0034
PENDAHULUAN
• Provinsi Lampung yang berada diujung pulau sumatera
terfokus menjadi pintu gerbang untuk memasuki dan
mengakses pulau sumatera.Di beberapa wilayah di
Indonesia muncul kebutuhan infrastruktur jalan bebas
hambatan atau jalan tol untuk memenuhi kebutuhan
mobilitas masyarakat setempat yang semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan kegiatan
perekonomian.
• Berdasarkan situasi dan keadaan dilapangan, maka di pulau
sumatera diperlukan sebuah akses baru yang memiliki
tingkat mobilitas tinggi sehingga mampu menopang
pesatnya pertumbuhan ekonomi dan aktivitas di pulau
sumatera. Dengan dibangunnya jalan tol maka pergerakan
kendaraan, distribusi barang dan jasa mampu berjalan lebih
cepat dan lancar guna mencapai seluruh wilayah di Pulau
Sumatera.
• Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera memberikan
dampak langsung terhadap arus lalu lintas jalan yang
berada disekitar kawasan Tol Trans Sumatera. Temasuk
dibangunnya pintu tol di daerah Lematang Kabupaten
Lampung Selatan, kendaraan yang masuk dan keluar dari
Jalan Tol Trans Sumatera akan sangat mempengaruhi
ruas jalan yang berada disekitar pintu exit tol Lematang.
Keberadaan pintu exit tol Lematang yang memberikan
pengaruh yang besar terhadap kinerja ruas jalan disekitar
exit tol menjadi latar belakang dalam penelitian ini.
Sehingga dilakukannya analisis kapasitas ruas Jalan Exit
Tol Lematang Kabupaten Lampung Selatan terhadap
Kinerja Ruas Exit Tol.
TINJAUAN PUSTAKA
❖Transportasi
Transportasi didefinisikan sebagai suatu sistem
yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus
dan sistem kontrol yang memungkinkan orang
atau barang dapat berpindah dari suatu tempat
ketempat lain secara efisien dalam setiap waktu
untuk mendukung aktifitas manusia
(Papacostas, 1987).
❖Tingkat Analisa
Untuk menganalisa ruas jalan perkotaan
diberikan dua tingkat analisa yang berbeda
(MKJI 1997) yaitu
➢Analisa Operasional
➢Analisa Perancangan
➢Periode Analisa
❖Variabel-variabel Perhitungan
• Arus Lalu-lintas
Sebagai unsur lalu-lintas yang paling berpengaruh
dalam analisis, kendaraan dikategorikan menjadi
empat jenis, yaitu:
NO Type Kendaraan Jenis Nilai EMP

1 Sepeda Motor (MC) Sepeda Motor 0,50

2 Kendaraan Ringan (LV) Colt, Pick Up, 1,00


Station Wagon
3 Kendaraan Berat (HV) Bus, Truck 1,30
• Kecepatan Arus Bebas ( FV )
Persamaan untuk penentuan kecepatan arus bebas mempunyai bentuk
umum sebagai berikut :
FV = (FV0+FVW) X FFVSF X FFVCS ...................... (2.1)

Dimana :
o FV = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada kondisi
lapangan (km/jam).
o FV0 = Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada jalan yang
diamati.
o FVW) = Penyesuaian kecepatan untuk lebar jalan (km/jam).
o FFVSF = Faktor penyesuaian untuk hamabtan samping.
o FFVCS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota.
• Kapasitas
Kapasitas didefinisikan sebagai arus maksimum melalui suatu titik di jalan
yang dapat dipertahankan per satuan jam pada kondisi tertentu. Untuk jalan
dua lajur dua arah, kapasitas ditentikan untuk arus dua arah (kombinasi dua
arah)
Persamaan dasar untuk menentukan kapasitas adalah sebagai berikut: C = C0 X
FCW X FCSP X FCSF X FCCS ................................... (2.2)
Dimana:
o C = Kapasitas (smp/jam)
o C0 = Kapasitas dasar (smp/jam)
o FCW = Faktor Penyesuaian lebar jalan
o FCSP = Faktor penyesuaian pemisah arah
o FCSF = Faktor penyesuaian untuk hambatan samping
o FCCS = Faktor penyesuaian kecepatan untuk ukuran kota
➢ Kapasitas Dasar (C0)
Tipe Jalan Kapasitas Dasar Catatan

Empat-lajur tak-terbagi 1650 Per lajur


atau jalan satu arah
Empat-lajur tak-terbagi 1500 Per lajur
Dua lajur-tak terbagi 2900

• Derajat Kejenuhan
Persamaan dasar untuk menentukan nilai derajat
kejenuhan adalah sebagai berikut :
DS = Q/C ....................................... (2.3)
Dimana:
Q = Arus lalu lintas pada segmen jalan yang ditinjau
C = Kapasitas lalu lintas pada segmen jalan yang ditinjau
Derajat kejenuhan dihitung dengan menggunakan arus dan
kapasitas dinyatakan dalam smp/jam. DS digunakan untuk analisa
perilaku lalu lintas berupa kecepatan. Kinerja ruas jalan
merupakan ukuran kondisi lalu lintas pada suatu ruas jalan
yang bisa digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah
suatu ruas jalan telah bermasalah atau belum.

a.Jika derajat kejenuhan >0,8 menunjukkan kondisi lalu lintas


sangat tinggi
b.Jika derajat kejenuhan >0,6 menunjukkan kondisi lalu lintas
padat
c.Jika derajat kejenuhan <0,6 menunjukkan kondisi lalu lintas
rendah
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
pelayanan jalan yaitu:

➢Kondisi Fisik dan Operasi


▪ Lebar jalan pada persimpangan
▪ Kondisi Parkir
▪ Jalan Satu Arah dan Jalan Dua Arah

➢Kondisi Lingkungan
▪ Faktor Beban (peak traffic flow).
▪ Faktor Jam Sibuk (Peak Traffic Factor,PHF)
▪ Pejalan Kaki (Pedestrian)
❖Variabel-variabel Perhitungan

Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) definisi


dari satuan mobil penumpang (smp) adalah satuan untuk arus
lalulintas dimana arus berbagai tipe kendaraan diubah menjadi
arus kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang) dengan
menggunakan ekivalen mobil penumpang (EMP).
EMP didefinisikan sebagai faktor yang menunjukkan berbagai
tipe kendaraan dibandingkan kendaraan ringan sehubungan
dengan pengaruh terhadap 20 kecepatan kendaraan ringan dalam
arus lalulintas (untuk mobil penumpang dan kendaraan ringan yang
sasisnya mirip, emp = 1,0).
❖ Kemacetan
Kemacetan adalah suatu keadaan dimana terjadinya
penumpukan atau antrian kendaraan di suatu ruas jalan yang terjadi
karena ruas jalan tersebut mulai tidak mampu lagi menerima atau
melewatkan arus kendaraan yang datang. Hal tersebut terjadi karena
pengaruh hambatan atau gangguana samping yang tinggi, sehingga
mengakibatkan penyempitan ruas jalan.

❖ Kepadatan (Density)
Didefinisikan sebagai jumlah kendaraan persatuan panjang jalan
tertentu. Satuan yang digunakan adalah kendaraan/kilometer atau
kendaraan/meter. (Ofyar Z. Tamin) Hubungan dasar antara variabel
kecepatan, volume dan kepadatan dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai
berikut:
Q = Us X D ............................................................. (2.4)
Dimana:
Q = Volume kendaraan (kendaraan/jam)
Us = Kecepatan rata-rata (km/jam)
D = Kepadatan (kendaraan/km)
❖Kepadatan (Density)
Salah satu penelitian terdahulu yang dipakai dalam penelitian ini
yaitu:
• Muhammad Kasan dalam skripsinya yang berjudul
“Analisis Arus Lalulintas Di Kota Palu (Studi Kasus Kota Palu
Bagian Barat), Universitas Tadulako 2011, “arus lalulintas pada
jaringan jalan perkotaan yang berada di wilayah kota palu bagian
barat pada hari kerja dan akhir pekan dengan pengamatan waktu
24jam, maka dapat disimpulkan:
✓ Pada jalan arteri sekunder, pada hari kerja jam puncak terjadi
pada pukul 16.00 – 17.00 dengan jumlah arus lalulintas
sebanyak 2.168 smp/jam, sedangkan pada akhir pekan jam
puncak terjadi pada pukul 08.00 – 09.00 dengan jumlah arus
lalulintas sebanyak 2.330 smp/jam.
✓ Pada jalan kolektor sekunder, pada hari kerja jam puncak terjadi
pada pukul 07.00 – 08.00 dengan jumlah arus lalulintas
sebanyak 1.928 smp/jam, sedangkan pada akhir pekan jam
puncak terjadi pada pukul 16.00 – 17.00 dengan jumlah arus
lalulintas sebanyak 1.638 smp/jam.
METODOLOGI PENELITIAN
• Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Secara umum data yang telah diperoleh dari penelitian dapat
digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah.
• Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan
cara melakukan mengumpulkan literatur yang telah
dilakukan sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai data
sekunder. Setelah pengumpulan literatur kemudian dilakukan
survey lapangan yang berhubungan dengan penelitian untuk
mendapatkan data–data primer.
• Setelah itu melakukan analisa kinerja jalan berdasarkan
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 dengan data
yang diperoleh, sehingga di dapat volume lalu lintas, arus
lalulintas, jam puncak, , kapasitas jalan, derajat kejenuhan,
dan tingkat pelayanan kendaraan yang melintas di Jalan
Nasional Lampung dekat dengan jalan exit Tol Trans Sumatera
pintu Tol Lematang.
• Pelaksanaan Penelitian
Lokasi penelitian terletak di Jl. Insinyur Sutami yang
merupakan akses jalan utama untuk menuju dan
meninggalkan Gerbang Pintu Tol Lematang Jalan Tol
Trans Sumatera Lematang, Kec. Tj. Bintang,
Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.
• Waktu Penelitian
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Waktu
Penelitian dilakukan selama 7 hari yaitu dimulai pada hari
senin tanggal 22 pukul 06.00 WIB sampai dengan hari senin
tanggal 29 Juli 2019 pukul 00.00 WIB.

Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan untuk melakukan


penelitian ini meliputi :
a. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil
penelitian.
b. Stop Watch untuk mengukur periode pengamatan kendaraan.
c. Meteran standar yang digunakan untuk mengukur panjangnya
jalan yang diteliti.
d. Jam tangan sebagai penunjuk waktu selama pelaksanaan
survey.
e. Komputer sebagai alat untuk menghitung dan mengolah data.
• Observasi Lapangan
Observasi lapangan ini dilakukan sebelum
penelitian dimulai. Observasi ini berfungsi untuk melihat
permasalahan yang ada di lapangan serta melakukan
pemilihan lokasi pengamatan dan pemilihan hari
pengamatan yang tepat agar penelitian dapat berjalan baik.
• Survey Lapangan
Survey lapangan yang akan dilaksanakan dalam
penelitian ini adalah proses pengumpulan data lapangan
yang lengkap. Survey ini dilakukan setelah melakukan
survey pendahuluan. Survey lapangan terdiri dari dua
data yang dibutuhkan untuk melakukan survey
lapangan, yaitu berupa data primer dan data sekunder.
1) Data Primer
Adapun data primer yang digunakan dalam penelitian
ini meliputi:
a) Kondisi geometrik jalan meliputi informasi terkait
dimensi jalan, awal dan akhir arus kendaraan
b) Volume arus lalu lintas meliputi survey lalu-lintas
harian rata-rata kendaraan (LHR) pada daerah studi
c) Hambatan samping

2) Data sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
adalah jumlah penduduk di daerah Lematang, Kec. Tj.
Bintang pada Tahun 2018. Data ini diperoleh dari Badan
Pusat Statistik Provinsi Lampung yaitu melalui website
resmi BPS (Lampung.bps.go.id)
• Analisis Data Lapangan
pada tahap ini data yang telah terkumpul selanjutnya akan
dianalisis. Adapun analisis penduduk data penelitian ini
terbagi menjadi beberapa hal yaitu sebagai berikut:
✓ Kecepatan arus bebas kendaraan
Dalam penelitian ini, kecepatan arus bebas yang digunakan
adalah berdasarkan perhitungan dari data LHR yang diperoleh,
tidak berdasarkan pengamatan langsung.
✓ Kapaisitas
Hasil survey geometrik jalan berupa lebar jalan dan tipe jalan
digunakan untuk menentukan besarnya kapasitas jalan di
lokasi studi. Kapasitas didapatkan melalui perhitungan
perolehan data primer yang telah dilakukan.
WASSALAMUALAIKUM WR.WB

Anda mungkin juga menyukai