Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Metode gaya berat (gravitasi) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di
permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari
adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah
permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya.
Nilai pengukuran gravitasi di permukaan bumi bervariasi. Hal ini
disebabkan oleh banyak faktor, baik dari dalam maupun luar bumi. Oleh karena
itu, untuk menghilangkan efek tersebut perlu dillakukan koreksi-koreksi terhadap
hasil pengukuran. koreksi- koreksinya berupa koreksi pasang surut, koreksi drift,
koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi bebas, koreksi medan.
Penelitian ini dilakukan di Daerah Kota Kendari yang terletak pada
koordinat 30 57’ 0” - 40 4’ 0” LS dan 1220 26’ 0” - 1220 36’ 0” BJ. Pengambilan
data pada penelitian metode gravitasi kali ini, dilakukan dengan menggunakan
data citra satelit yang dimana datanya diperoleh dari citra satelit TOPEX. Data
yang diperoleh berupa data anomali gravitasi dan nilai topografi sebanyak 88 titik.
Data gravitasi yang diperoleh dari TOPEX merupakan data anomali gravitasi yang
telah terkoreksi hingga koreksi udara bebas (FFA), yang selanjutnya dilakukan
pengolahan data dengan koreksi medan (terrain) dan koreksi bouger yang
diperoleh dari 0.4192 dikali dengan topografi dan nilai densitas umum yaitu 2.67
mGal. Selanjutnya dilakukan perhitungan untuk memperoleh nilai ABS (Anomali
Bouger Sederhana), yang diperoleh dari selisih FAA dan Anomali Bouger.
Kemudian didapatkan nilai Anomali Bouger Lengkapnya, yang diperoleh dari
penjumlahan nilai anomali bouger sederhana dan koreksi terrain. Hasil
pengolahan data metode gravitasi ini diperoleh peta topografi, peta kontur FAA,
peta kontur Anomali Bouger Sederhana dan peta kontur Anomaly Bouger
Lengkap.
Berdasarkan Peta topografi daerah penelitian, Kontur terendah terlihat
pada -40 m bernilai mines karena kontur berada di bawah laut dan kontur tertinggi
terlihat pada kisaran 360 m. Topografi suatu titik dapat memberikan pengaruh
terhadap anomali gravitasi. Sehingga secara teori bahwa titik yang memiliki
topografi yang tinggi memberikan nilai gravitasi yang rendah dan begitu pula
sebaliknya. Hal tersebut disebabkan oleh jarak yang semakin besar dan/atau kecil
dari titik bertopografi tinggi dan/atau rendah dari pusat bumi yang menjadi pusat
pengukuran gravitasi. Oleh karena itu, pengaruh topografi ini perlu dilakukan
reduksi pada data gravitasi dengan tujuan untuk meminimalisir efek yang
ditimbulkan oleh topografi tersebut.
Selanjutnya peta kontur anomaly udara bebas atau free air anomaly
(FAA), diperoleh nilai anomaly udara bebas pada daerah penelitian berkisar antara
42,6 sampai dengan 72.3 mGal. Koreksi anomaly udara bebas atau free air
anomaly (FAA) merupakan salah satu koreksi yang dilakukan pada reduksi data
gravitasi.Akibat topografi sangat berpengaruh terhadap pengukuran gravitasi.
Kemudian berdasarkan peta Anomali Bouger Sederhana dan Peta Anomali
Bouger Lengkap, nilai anomaly bouger berkisar antara -340 sampai 80 mGal.

Anda mungkin juga menyukai