Anda di halaman 1dari 1

“Tradisi Mudik Hari Idul Fitri Bangsa Indonesia”

Tradisi mudik lebaran merupakan sebuah proses ritual untuk mengakhiri puasa Ramadhan dan sebuah
momentum silaturahmi yang sangat kental muatan sosialnya. Ritual ini telah melewati lintas batas agama
dan etnis serta menjadi budaya Indonesia yang sangat khas.

Beberapa tahun belakangan ini, mudik menjadi satu fenomena sosial-keagamaan yang menarik untuk
diperbincangkan, karena telah menjadi tradisi yang fenomenal di lingkungan umat Islam Indonesia,
terutama pada hari-hari lebaran. Orang-orang kota yang berasal dari udik, tentu saja merasa tidak afdal
jika kegiatan halal bi halal hanya dilakukan di kota, karena sebagian besar sanak-keluarga dan kuburan
leluhurnya ada di udik. Untuk itu mudik menjadi satu keharusan dan menjadi bagian dari tradisi lebaran
di negeri ini. Suatu tradisi yang cukup unik, hanya menjadi milik umat Muslim Indonesia.

Mudik pada awalnya merupakan istilah yang digunakan oleh orang-orang Jawa, yang kemudian menjadi
populer ditelinga masyarakat Indonesia. Ada yang menduga istilah ini berasal dari kata "udik" yang
berarti arah hulu sungai, pegunungan, atau kampung/desa. Orang yang pulang ke kampung disebut "me-
udik", yang kemudian dipersingkat menjadi mudik. Jadi pada esensinya, pengertian kata mudik itu adalah
orang-orang yang tinggal di kota yang berlayar ke hulu sungai, pulang ke kampung. Di Sumatera Utara,
istilah yang digunakan masih lebih akrab dengan "pulang kampung".

· Ada 2 faktor yang menyebabkan masyarakat di Indonesia setiap tahunnya melaksanakan ritual
mudik yaitu arus migrasi dari desa ke kota (urbanisasi) yang terus terjadi dikarenakan sebagai akibat
masih terjadinya ketimpangan pembangunan antara desa dengan kota dan merupakan tradisi yang telah
membudaya, yang memiliki muatan-muatan psiko-sosial disamping muatan religius sehingga sulit untuk
dirubah karena menyangkut budaya yang telah mengakar kuat pada masyarakat Indonesia.

· Dampak positif dari tradisi mudik ini ialah semangat kekeluargaan, dan saling memaafkan sehingga
dapat menjadi sebuah modal sosial untuk membantu mengatasi krisis kepercayaan yang menjadi
persoalan bangsa. Sedangkan dampak negatif tradisi mudik ini mengakibatkan persoalan pembangunan
di kota, karena pada umumnya jumlah penduduk di kota menjadi bertambah setiap tahun yang dapat
menimbulkan berbagai masalah baik masalah fisik maupun masalah sosial yang khas.

Mudik berpengaruh terhadap kehidupan sosial di Indonesia yang merupakan peristiwa sosial terbesar
karena melibatkan interaksi manusia yang sangat banyak atau mobilisasi masyarakat terbesar tanpa ada
komando. Sedangkan untuk kehidupan ekonomi, mudik menggerakkan secara lebih cepat roda
perekonomian sehingga dapat memberikan pemerataan ekonomi di seluruh Indonesia

Anda mungkin juga menyukai