Anda di halaman 1dari 7

21

PERBANDINGAN HASIL PEMERIKSAAN GLUKOSA DARAH PADA SAMPEL


WHOLE BLOOD, PLASMA EDTA (ETHYLEN DIAMIN TETRA ACID) DAN
SERUM PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI BLUD
RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN

-- Ani Fitriani Z1,Titi Purnama2


titi_purnam@yahoo.com
STIKES Mandala Waluya Kendari

ABSTRAK
Kelebihan asupan karbohidrat akan disimpan dalam bentuk glikogen yang dalam kurun
waktu lama akan diubah menjadi trigliserida dan hal ini akan berpengaruh terhadap kadar
glukosa darah. Peningkatan kadar gula dalam darah menyebabkan terjadinya hiperglikemi
yang manifestasinya menyebabkan penyakit diabetes mellitus. Tujuan penelitian adalah
menganalisis perbandingan hasil pemeriksaan glukosa darah pada sampel whole blood,
plasma EDTA (Ethylen Diamin Tetra Acid) dan serum pada pasien Diabetes Mellitus Di
BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan. Jenis penelitian ini adalah peneltian observasional
analitik secara laboratories dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Populasi
penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus yang dirawat di BLUD RS Konawe Selatan
yang berjumlah 150 orang dengan sampel berjumlah 59 orang yang diambil secara simple
random sampling. Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan yang signifikan kadar glukosa
yang diperiksa dengan menggunakan sampel plasma EDTA dan sampel serum dimana hasil
uji menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05), terdapat perbedaan yang signifikan kadar glukosa
yang diperiksa dengan menggunakan sampel plasma EDTA dan sampel serum dimana hasil
uji menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05), terdapat perbedaan yang signifikan kadar glukosa
yang diperiksa dengan menggunakan sampel serum dan sampel whole blood dimana hasil uji
menunjukan nilai sig 0,001 < α (0,05), dan tidak ada perbedaan yang signifikan hasil
pemeriksaan glukosa darah pada sampel whole blood, plasma EDTA (Ethylen Diamin Tetra
Acid) dan serum pada pasien diabetes mellitus Di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan
dimana hasil uji menunjukan nilai Sig 0,731 > α (0,05). Sebaiknya instansi pelayanan
kesehatan seperti rumah sakit dapat menyiapkan semua jenis instrument pemeriksaan glukosa
darah berdasarkan jenis sampel yang digunakan

Kata Kunci : Kadar Glukosa, Whole Blood, Serum, Plasa EDTA, Diebetes Mellitus

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019


22

PENDAHULUAN Elemen patogenik penting adalah faktor


genetik.

Glukosa merupakan sumber energi Pemeriksaan laboratorium yang


utama bagi sel manusia, glukosa terbentuk
dilakukan untuk mendeteksi kadar
dari karbohidrat yang dikonsumsi melalui gulaadalah pemeriksaan glukosa darah.
makanan dan disimpan sebagai glikogen di
Tujuan dari pemeriksaan glukosa darah ini
hati dan otot. Kadar glukosa darah salah satunya adalah untuk mendeteksi
dipengaruhi oleh faktor endogen dan eksogen.
kasus Diabetes Mellitus sedini mungkin,
Faktor endogen yaitu humoral faktor seperti sehingga dapat dicegah kemungkinan
hormon insulin, glukagon dan kortisol sebagai
terjadinya komplikasi kronik akibat
sistem reseptor di otot dan sel hati. penyakit tersebut
Karbohidrat (KH) akan mempunyai
peranan lebih besar sebagai pemasok energi Glukosa darah puasa dianggap

utama bagi tubuh. Kelebihan asupan KH akan normal bila kadarnya 75-115 mg/dl. Di

disimpan dalam bentuk glikogen yang dalam antara 115-140mg/dl dianggap sebagai

kurun waktu lama akan diubah menjadi nilai perbatasan (borderline). Gula darah

trigliserida (TG) dan hal ini akan berpengaruh post prandial (setelah makan) dianggap

terhadap kadar glukosa dan TG darah. normal bila kadarnya di bawah 140 mg/dl

Peningkatan kadar gula dalam darah dan DM bila kadarnya di atas 200 mg/dl

menyebabkan terjadinya hiperglikemi yang serta toleransi glukosa terganggu bila

manifestasinya menyebabkan penyakit kadarnya di antara 140-200 mg/dl

diabetes melitus. Diagnosis Diabetes Mellitus

Menurut American Diabetes ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar

Association (ADA) tahun 2010, Diabetes glukosa darah. Diagnosis tidak dapat

Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit ditegakkan atas dasar adanya glukosuria.

metabolik dengan karakteristik hiperglikemia Selain itu, untuk menentukan penyakit

yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, Diabetes Mellitus, pemeriksaan glukosa

kerja insulin, atau kedua-duanya darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan

(Perkumpulan endokrinologi 2011). Penyakit glukosa secara enzimatik dengan bahan

DM biasanya disebut silent killer karena darah plasma vena atau serum.

hampir sepertiga orang dengan DM tidak Penggunaan bahan darah utuh (whole

mengetahui mereka menderita DM, sampai blood) kapiler tetap dapat dipergunakan

penyakit tersebut berkembang menjadi serius dengan memperhatikan angka-angka

yang berhubungan dengan komplikasi. kriteria diagnostik yang berbeda sesuai


Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019
23

pembakuan oleh WHO. Sedangkan untuk akan berbeda. Hal tersebut disinyalir oleh
tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat kadar trigliserida dan glukosa darah
dilakukan dengan menggunakan merupakan parameter kimia yang terdapat
pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan dalam komponen darah, dimana keberadaan
glucometer. objek tambahan (antikoagulan) dapat
Sampel darah di laboratorium terdiri dari tiga mempengaruhi hasil parameter pemeriksaan
bagian yaitu darah (Whole blood), serum, dan kimia darah tak terkecuali glukosa darah.
plasma. Plasma adalah komponen darah dalam Hal tersebut telah dibuktikan dalam
tabung yang telah berisi antikoagulan yang penelitian yang dilakukan oleh Agung
kemudian disentrifuge dalam waktu tertentu (2016) yang menemukan bahwa terdapat
dengan kecepatan tertentu sehingga bagian perbedaan kadar glukosa serum dan plasma
plasma dan bagian lainnya terpisah.Serum NaF dengan penundaan pemeriksaan.
merupakan hasil pemisahan antara komponen Penelitian yang dilakukan oleh
cair dan seluler dari darah (Whole blood), Setyandharni (2018) menemukan bahwa
pengambilan sampel serum dilakukan pada tidak terdapat perbedaan bermakna pada
pagi hari, dan stabil selama kurang dari 2 jam, kadar trigliserida sampel serum, plasma
untuk plasma vena stabil selama kurang dari 1 EDTA, dan plasma heparin. Untuk itu
jam, bila lebih dari 1 jam konsentrasi glukosa dalam penelitian ini, akan dilakukan
turun karena adanya glikolisis ex vivo. pemeriksaan glukosa darah dengan
Penggunaan jenis sampel plasma menggunakan beberapa jenis sampel yang
EDTA, serum dan whole blood untuk akan kemudian akan diuji dan divalidasi
pemeriksaan glukosa darah masih diterapkan yang bertujuan untuk melihat lebih jauh
di rumah sakit umum daerah Konawe Selatan. mengenai penggunaan sampel yang
Penggunaan jenis sampel yang berbeda dalam berbeda dalam peemeriksaan glukosa
pemeriksaan glukosa darah mengindikasikan darah khususnya di RSUD Konawe
terhadap akurasi hasil pemeriksaan yang Selatan guna membantu dalam diagnosa
berbeda pula. Menurut penelitian yang penyakit Diabetes Mellitus.
dilakukan oleh Winarni (2017) menemukan
METODE PENELITIAN
bahwa terdapat perbedaan yang bermakna
Jenis penelitian ini adalah peneltian
antara pemeriksaan kadar trigliserida
observasional analitik secara
menggunakan sampel serum dan sampel
laboratories dengan menggunakan desain
plasma EDTA. Perbedaan kadar trigliserida
penelitian cross sectional yakni untuk
pada sampel Plasma EDTA dan serum
menentukan adanya perbedaan kadar
membuat kemungkinan kadar glukosa darah
glukosa darah pada sampel whole blood,
Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019
24

plasma EDTA dan serum pada waktu yang


bersamaan. Populasi dalam penelitian ini
adalah semua pasien diabetes mellitus yang
dirawat di BLUD RS Konawe Selatan yang
berjumlah 150 orang. Sampel dalam
penelitian ini adalah sebagian pasien yang
melakukan pemeriksaan glukosa yang
Tabel 3 Kadar Rata-rata Pemeriksaan
berjumlah 59 orang. Glukosa
Tabel 1 Jenis Kelamin
Jenis Jumlah Persen Kadar Perlak Rata-Rata
Kelamin tase Glukosa uan
(mg/dL)

Laki-laki 24 40 Whole Blood 60 310

Perempuan 36 60 Plasma EDTA 60 327

Total 60 100% Serum 60 321


Tabel 1 menunjukan bahwa responden
penelitian yang berjenis kelamin laki-laki Berdasarkan tabel 3 diatas, kadar rata-rata
berjumlah 24 orang atau sekitar glukosa yang diperiksa dengan menggunakan
40%.sedangkan yang berjenis kelamin sampel plasma EDTA (327 mg/dL) lebih tinggi
perempuan berjumlah 36 orang atau sekitar dibanding dengan kadar glukosa yang diperiksa
60%. dengan menggunakan sampel whole blood (310
mg/dL) dan serum (321 mg/dL).

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019


25

Tabel 4 Perbandingan Kadar Glukosa dengan


Tabel 2 Karateristik responden penelitian menggunakan sampel Plasma EDTA
berdasarkan umur
Variabel n df Sig. (2-
umur Frekwe Persen tailed)
nsi tase
31-40 2 3,33 Plasma EDTA- 60 59 0,00

41-50 6 10 Serum DTA dan


sampel serum.
51-60 14 23,33

61-70 28 46,67
Perbandingan kadar glukosa yang diperiksa
71-80 10 16.67
Jumlah 60 100 dengan menggunakan sampel plasma EDTA dan
Tabel 2 menunjukan frekuensi umur serum menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05)
responden yang tertinggi berada pada maka terdapat perbedaan yang signifikan kadar
kelompok umur 61-70 tahun sebanyak 28 glukosa yang diperiksa dengan menggunakan
responden atau sekitar 46,67% sedangkan sampel plasma
yang terrendah berada pada kelompok umur
31-40 tahun yakni sebanyak 2 responden atau Tabel 5 Perbandingan kadar glukosa yang
sekitar 3,33%. diperiksa dengan menggunakan sampel plasma
EDTA dan whole blood

Variabel n df Sig. (2-


tailed)

Plasma EDTA- 60 59 0,00


Whole Blood

Tabel 5 menunjukan hasil uji statistik


dengan menggunakan uji paired sample t-test
dimana hasil uji T menunjukan nilai sig 0,000
< α (0,05) maka terdapat perbedaan yang
signifikan kadar glukosa yang diperiksa
dengan menggunakan sampel plasma EDTA
dan sampel whole blood.

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019


26

Tabel 6 Perbandingan kadar glukosa yang DAFTAR PUSTAKA


diperiksa dengan menggunakan sampel
Albert Agung, dkk. 2017. Perbedaan Kadar
serum dan whole blood. Glukosa Serum Dan Plasma Natrium
Variabel n df Sig. (2- Fluorida (Naf) Dengan Penundaan
tailed) Pemeriksaan. Jurnal Kedokteran
Diponegoro. Volume 6, Nomor 2.
Serum-Whole 60 59 0,00 Fakultas Kedokteran, Universitas
Blood Diponegoro
Tabel 6 menunjukan hasil uji statistik
dengan menggunakan uji paired sample t-test Depkes RI, 2005, Pedoman Pemeriksaan
dimana hasil uji T menunjukan nilai sig Laboratorium Untuk Penyakit
Diabetes Melitus, Jakarta.
0,001 < α (0,05) maka terdapat perbedaan
Gandasoebrata R. 1992. Penuntun
yang signifikan kadar glukosa yang diperiksa
Laboratorium Klinik. Dian Rakyat,
dengan menggunakan sampel serum dan Bandung.
sampel whole blood. Lestari, Dita Devi, and Diana S Purwanto.
2011. “Gambaran Kadar Glukosa
KESIMPULAN
Darah Puasa Pada Mahasiswa
1. Terdapat perbedaan yang signifikan Angkatan 2011 Fakultas Kedokteran
kadar glukosa yang diperiksa dengan Universitas Sam Ratulangi Dengan
Indeks Massatubuh.” e-Biomedik
menggunakan sampel plasma EDTA dan
(eBM).
sampel serum dimana hasil uji
Gandasoebrata R. 1992. Penuntun
menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05) Laboratorium Klinik. Dian Rakyat,
2. Terdapat perbedaan yang signifikan Bandung.

kadar glukosa yang diperiksa dengan


menggunakan sampel plasma EDTA
dan sampel serum dimana hasil uji
menunjukan nilai sig 0,000 < α (0,05)
3. Terdapat perbedaan yang signifikan
kadar glukosa yang diperiksa dengan
menggunakan sampel serum dan
sampel whole blood dimana hasil uji
menunjukan nilai sig 0,001 < α (0,05)

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019


27

Jurnal MediLab Mandala Waluya Kendari Vol.3 No.1, Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai