Anda di halaman 1dari 23

Jurnal Mercatoria Vol. 6 No.

1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

FUNGSI DAN PERAN LEMBAGA KPPU DALAM PRAKTEK


PERSAINGAN USAHA DI KOTA MEDAN

Kuntara Tanjung1, Januari Siregar2


1Universitas Medan Area
2Universitas Medan Area
2Drjanauri@yahoo.com

ABSTRAK

KPPU adalah sebuah lembaga yang bersifat independen, di mana dalam menangani,
memutuskan atau melakukan penyelidikan suatu perkara tidak dapat dipengaruhi oleh
pihak manapun, baik pemerintah maupun pihak lain yang memiliki Conflik of Interest,
walaupun dalam pelaksanaannya wewenang dan tugasnya bertanggung jawab kepada
Presiden. KPPU juga adalah lembaga Quast Judical yang mempunyai wewenang eksekutorial
terkait kasus-kasus persaingan usaha. Peran dan fungsi KPPU sesuai dengan Pasal 35
mengenai tugas KPPU. KPPU Kantor Perwakilan Kota Medan membawahi tiga wilayah
hukum yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Provinsi Aceh. Dari 26 laporan yang diterima
oleh KPD KPPU Medan selama tahun 2011, bahwa laporan dugaan pelanggaran Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1999 terutama Pasal 22 tentang Persekongkolan dalam tender
sangat mendominasi. Setengah dari jumlah laporan tersebut diantaranya bahkan meminta
KPPU untuk memerintahkan panitia tender agar mengulangi proses tender yang bernuansa
kolutif dan penuh dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).

Kata Kunci : Fungsi, Peran, KPPU, Persaingan Usaha

ABSTRACT

KPPU is an independent institution, where the handle, decide or investigate a case cannot be
influenced by any party, either the government or other parties who have conflicts of Interest,
although in practice the powers and duties shall be responsible to the President. The KPPU also
is Quast judicial institution having authority executorial regarding cases of business
competition. The role and functions of the KPPU in accordance with Article 35 of the
Commission's function. Medan City Commission Representative Office in charge of three
jurisdictions, namely North Sumatra, West Sumatra, Aceh province. Of the 26 reports received
by the Commission KPD field during the year 2011, that reported the alleged violation of Law
No. 5 of 1999, particularly Article 22 of the collusion in tenders very dominating. Half of these
reports are even asking the Commission to instruct the tender committee to repeat collusive
tendering process nuanced and full of KKN (corruption, collusion and nepotism).

Keywords : Function, Role, KPPU, business Competition

I. Pendahuluan
Pada sejarah Indonesia, praktik yang terbentang dari Tanjung Harapan di
monopoli pertama kali secara resmi dimulai ujung Afrika hingga Sri Langka dan Jepang.1
tanggal 20 Maret 1602, yaitu pada saat Setelah Indonesia merdeka, praktek
pemerintahan Belanda atas persetujuan monopoli juga terjadi. Pada waktu itu
Staten Generaal memberikan hak (Octrio) sejumlah pengusaha mempunyai kedekatan
untuk berdagang sendiri (monopoli) pada khusus dengan kekuasaan. Para pengusaha
VOC di wilayah Indonesia (Hindia Timur).
Selain melakukan monopoli di Indonesia, 1 R. Soepomo, Sejarah Hukum Adat dari
VOC juga mengawasi perdagangan di wilayah Zaman Kompeni Sehingga Tahun 1848, Jilid 1
(Jakarta: Pradnya Paramita, 1982), halaman 9

64
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

tersebut memperoleh sejumlah kemudahan a. Sistem Free Fight Liberalism yang


dalam lalu lintas perdagangan. Para menumbuhkan eksploitasi terhadap
pengusaha yang dekat dengan kekuasaan manusia.
menguasai pasar atas barang atau komoditi b. Sistem Etalisme dalam arti bahwa negara
tertentu berkat ‘restu’ dari rezim penguasa beserta aparatur ekonomi negara
pada saat itu. Para pengusaha pada zaman bersifat dominan, mendesak dan
orde lama yang mendapat kemudahan mematikan potensi serta daya kreasi
kemudian secara perlahan memudar pula unit-unit ekonomi di luar sektor negara.
dari peredaran setelah rezim berganti.2 c. Persaingan tidak sehat serta pemusatan
Pada masa orde baru juga terjadi kekuatan ekonomi pada satu kelompok
distorsi pasar, disebabkan oleh adanya dalam berbagai bentuk monopoli dan
persekongkolan bidang usaha antara pelaku monopsoni yang merugikan masyarakat
usaha dengan pihak pemegang tampuk dan bertentangan dengan cita-cita
kekuasaan, terutama dalam hal pengadaan keadilan sosial.5
barang dan jasa. Berdasarkan apa yang diuraikan di
Selama orde baru telah mengalami atas, jelaslah bahwa demokrasi di bidang
keterbatasan perekonomian (termasuk ekonomi itu harus diimplementasikan secara
aspek legalnya) pada praktek bisnis yang konsisten dalam kegiatan usaha, karena
penuh keganjilan dan kontradiktif ini. memang mempunyai arti penting dan
Permasalahan tersebut bagai masyarakat strategis dalam rangka pembangunan
luas menimbulkan ketidakadilan dan ekonomi. Arti penting dan strategisnya
berdampak buruk pada kesiapan tata implementasi demokrasi di bidang ekonomi
ekonomi nasional yang telah memasuki dan untuk berpartisipasi di dalam proses
mengikuti perkembangan ekonomi dunia produksi dan pemasaran barang dan jasa,
yang semakin diwarnai semangat free dalam iklim usaha yang sehat, efektif dan
competition dan seiring dengan semakin efisien sehingga dapat mendorong
mengglobalnya pasar ekonomi.3 pertumbuhan ekonomi dan bekerjanya
Sejarah membuktikan bahwa ekonomi pasar yang wajar.
ekonomi pasar merupakan sistem terbaik Menurut Penjelasan pasal 33 UUD
untuk membangun dan mempertahankan 1945, dengan alasan karena perekonomian
kesejahteraan masyarakat. Dalam sistem berdasarkan atas demokrasi ekonomi,
ekonomi pasar, aktivitas produsen dan kemakmuran bagi semua orang, bumi, air
konsumen tidak direncanakan oleh sebuah dan kekayaan alam yang terkandung dalam
lembaga sentral, melainkan secara individual bumi adalah pokok-pokok kemakmuran
para pelaku ekonomi. Persaingan yang rakyat,6 memberikan petunjuk bahwa dalam
bertindak sebagai tangan-tangan tak terlihat demokrasi ekonomi dihindarkan persaingan
yang “mengkoordinasi” rencana masing- tidak sehat serta pemusatan kekuatan
masing.4 ekonomi pada satu kelompok dalam
Ciri-ciri negatif ekonomi yang harus berbagai bentuk monopoli yang merugikan
dihindarkan dalam kehidupan nasional, masyarakat dan bertentangan dengan
yaitu: konsepsi keadilan.7 Penciptaan iklim usaha
yang sehat sebagai sarana penciptaan
demokrasi di bidang ekonomi itu perlu terus
diupayakan secara terencana dan terus-
2 Binoto Nadapdap, Hukum Acara
Persaingan Usaha (Jakarta: Jala Permata Aksara, 5 Ningrum Natasya Sirait, Hukum
2009), halaman 2 Persaingan Di Indonesia, UU No. 5 Tahun 1999,
3 Sujud Margono, Hukum Anti Monopoli tentang Larangan Praktek Monopoli dan
(Jakarta, Sinar Grafika, 2009), halaman 1 Persaingan Usaha tidak sehat (Medan, USU
4 Komisi Persaingan Usaha Republik 2011) halaman 222
Indonesia, Menjamin Persaingan Usaha yang 6 Sujud Margono, Hukum Antimonopoli,

Efektif, halaman 3, dalam Bintono Nadapdap, Ibid, halaman 15


halaman 2 7 Ibid

65
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

menerus, diikuti oleh penyusunan kebijakan Salah satu kota terbesar di Indonesia,
persaingan usaha serta upaya pencegahan tentunya kehadiran di Kantor Perwakilan
dan penindakan terhadap pelaku usaha yang Daerah KPPU di kota Medan diharapkan
melakukan praktik monopoli dan persaingan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi
usaha tidak sehat. Mencegah dan menindak persaingan usaha di wilayah Sumatera Utara
pelaku usaha yang melakukan persaingan pada umumnya dan khusunya di kota Medan.
usaha tidak sehat itu diperlukan adanya Laporan perkara persaingan usaha
aturan hukum. Tanpa adanya aturan hukum, tidak sehat ke Komisi Pengawasan
persaingan usaha yang sehat tidak mungkin Persaingan Usaha (KPPU) Medan tahun 2009
dapat diwujudkan. Menjamin adanya turun dibandingkan 2008 atau hanya 25
persaingan usaha yang sehat itu dibuatlah (dua puluh lima) laporan, tetapi laporan
undang-undang yang mengatur berbagai persekongkolan tender semakin
mekanisme persaingan usaha dan menjamin mendominasi. “Diakui secara kuantitatif,
terwujudnya persaingan usaha yang sehat jumlah laporan yang diterima KPPU pada
dan adil yaitu dengan diundangkannya 2009 menurun dibandingkan 2008 yang
Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 sebanyak 35 (tiga puluh lima) laporan
(selanjutnya di singkat dengan UU No. 5 maupun 2007 yang 29 (dua puluh sembilan)
Tahun 1999) tentang Larangan Praktek kasus. Tetapi secara kualitatif laporan
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat perkara dugaan persekongkolan tender
(yang dikenal dengan Undang-Undang Anti semakin mendominasi”, kata Kepala Kantor
Monopoli) yang mulai diundangkan sejak Perwakilan Daerah Medan Komisi Pengawas
tanggal 5 Maret 1999 dalam Lembaran Persaingan Usaha (KPPU) Very Iskandar.9
Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Komisi Pengawas Persaingan Usaha
Nomor 33 dan secara efektif diberlakukan (KPPU) Perwakilan Medan atau Sumatera
pada tanggal 5 Maret tahun 2000. Utara selama 2011 menerima laporan
Dalam UU No. 5 Tahun 1999 tentang sebanyak 26 (dua puluh enam) kasus.
Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Namun sampai saat ini kasusnya masih
Usaha Tidak Sehat, juga dibentuk suatu dalam proses karena masih menunggu
lembaga khusus guna memastikan dan syarat-syarat yang konkrit dari pelapor. 26
melakukan pengawasan terhadap (Dua puluh enam) kasus yang dilaporkan 90
dipatuhinya semua aturan atau ketentuan (sembilan puluh) persen di antaranya kasus
yang termuat dalam UU No. 5 Tahun 1999 tentang tender dari berbagai perusahaan.
Tentang Larangan Praktek Monopoli dan Sedangkan 10 (sepuluh) persen kasus
Persaingan Usaha Tidak Sehat yang dikenal tentang distribusi pulsa operator selular dan
dengan Komisi Pengawasan Persaingan masalah gas LPG di Langkat.10
Usaha (KPPU). Berdasarkan latar belakang masalah
KPPU adalah sebuah lembaga yang yang ada, maka perlu di kaji dan di teliti
bersifat independen, di mana dalam Bagaimanakah pengaturan hukum tentang
menangani, memutuskan atau melakukan persaingan usaha tidak sehat di Indonesia,
penyelidikan suatu perkara tidak dapat Bagaimana peran dan fungsi lembaga KPPU
dipengaruhi oleh pihak manapun, baik di dalam pengawasan dan penegakan hukum
pemerintah maupun pihak lain yang persaingan usaha di kota Medan serta factor
memiliki Conflik of Interest, walaupun dalam faktor yang menghambat KPPU Kantor
pelaksanaannya wewenang dan tugasnya Perwakilan kota Medan dalam pelaksanaan
bertanggung jawab kepada Presiden. KPPU tugas pengawasan dan penegakkan hukum
juga adalah lembaga Quast Judical yang persaingan usaha.
mempunyai wewenang eksekutorial terkait
kasus-kasus persaingan usaha.8 II. Pengaturan Hukum Persaingan
Usaha Tidak Sehat Di Indonesia

8Hermansyah, Pokok-Pokok Hukum 9Ibid

Persaingan Usaha (Jakarta: Kencana Pranada 10http//www.analisadaily.com/news/,

Group, 2008), halaman 11-12, halaman 73 (diakses 10 Juli 2012)

66
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

juga awal reformasi segala bidang baik


1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 hukum, ekonomi dan politik.15
Tentang Larangan Praktek Monopoli Satu hal yang menjadi catatan bahwa
Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat produk hukum masa reformasi muncul dari
Sebagai Hukum Materil inisiatif DPR-RI, suatu hak konstitusional,
Pada masa pemerintahan orde baru, wakil rakyat pertama kali digunakan dalam
pembuat kebijakan (pemerintah) dan kurun waktu 32 (tiga puluh dua) tahun
pemegang elit politik memiliki hubungan setelah masa orde baru berkuasa, memberi
yang sangat dekat dan baik dengan pelaku makna fundamental prinsip partisipatif
usaha, sehingga pembuat kebijakan ekonomi publik dalam pengawasan jalannya
senantiasa melindungi para pelaku usaha pemerintahan.16
tersebut. Di Indonesia, hukum persaingan itu
Pembuat kebijakan dan masyarakat lahir sebagai tuntutan dari reformasi dengan
Indonesia percaya bahwa hubungan yang di mulainya demokrasi ekonomi yang
erat dan baik antara usaha dengan para elit menghendaki adanya kesempatan yang sama
politik yang memiliki hubungan kekhususan bagi setiap warga negara untuk
ini sehingga mudah peroleh dana besar dan berpartisipasi di dalam proses produksi dan
perlakuan berbeda.11 Sehingga memperoleh pemasaran barang dan jasa.17
kemudahan dalam bisnis tanpa persaingan Untuk itu dibentuklah undang-
yang sehat dan tangguh, yang ada hanya undang larangan praktik monopoli dan
melahirkan konglomerasi saja. persaingan usaha tidak sehat yang menjamin
Para konglomerat mengatur pasar pelaku usaha, yang berazaskan demokrasi
yang besar dan bersikap seolah-olah hanya ekonomi, dengan memperhatikan
mereka yang diperbolehkan mempengaruhi keseimbangan antara kepentingan pelaku
pasar.12 Hal ini menyebabkan pelaku usaha usaha dan kepentingan umum.18
tidak bisa bersaing saat menghadapi Undang-undang tersebut haruslah
masuknya pasar global dan lemah menjamin kepastian hukum, larangan
persaingan karena selalu di bawah lindungan melakukan praktik monopoli, prilaku usaha
pembuat kebijakan ekonomi dan pemegang tidak sehat, mulai dari perjanjjian, penetapan
puncak elit politik. harga, pembagian wilayah, pemboikotan,
Persaingan usaha merupakan hal kartel, trust dan berbagai persekongkolan
yang rumit dan konsep yang kadang lain.19 Untuk mencapai hal ini tentu
membingungkan masyarakat, maka secara diperlukan suatu badan yang bersifat
umum diperlukan perhatian terhadap independen atau komisi persaingan usaha
kepentingan dari kebijakan persaingan suatu (KPPU) sebagai yang terlepas dari pengaruh
negara.13 Rumusan kebijakan persaingan dari kekuasaan pemerintah walau
lahir tahun 1998, ditandai rezim orde baru bertanggung jawab pada Presiden dan
berakhir 21 Mei 1998, terjadilah transisi anggarannya dari APBN.20
dimana Presiden Habibie memulai dengan Undang-undang No 5 Tahun 1999
peraturan-peraturan transisi dalam memberikan tugas dan wewenang bagi KPPU
menjalankan pemerintahan.14 untuk menegakkan hukum tentang larangan
Masa pemerintahan Presiden Habibie praktek monopoli dan persaingan usaha
banyak terjadi perubahan dan kemajuan tidak sehat kepada pelaku usaha dan
perundang-undangan karena adanya sekaligus memberi saran serta rekomendasi
kesepakatan dengan IMF dengan letter of pada pemerintah supaya tidak menerbitkan
Intent bagi Indonesia. Pada masa ini disebut kebijakan yang menimbulkan praktik

15 Ibid
11 Soy Martua Pardede, Opcit, halaman 16 Sujud Margono, Opcit, halaman 23
131 17 Soy Martua Pardede, Opcit, halaman 32
12 Ibid 18 Ibid
13 Ibid 19 Ibid
14 Ibid 20 Ibid

67
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

monopoli atau persaingan usaha tidak sehat. a. Pendekatan struktur pasar.


KPPU juga diberi tugas untuk menyusun b. Pendekatan pelaku pasar.28
pedoman dan atau publikasi dalam bentuk Pendekatan sturktur pasar artinya
petunjuk teknis atas pelaksanaan undang- kedua pendekatan tersebut bukti-bukti dari
undang tersebut.21 kedua aspek dapat menjadi bahan analisis
Peran KPPU adalah di samping untuk menentukan terjadi atau tidak
menunggu laporan dari masyarakat atau pelanggaran Undang-undang No 5 Tahun
pihak yang merasa dirugikan, maupun pihak 1999 yang dilakukan pelaku pasar hingga
yang merasa mengetahui adanya praktik menyebabkan terjadinya praktik monopoli
kecurangan yang dilakukan oleh pelaku dan persaingan usaha tidak sehat,29 yaitu
usaha yang bertindak proaktif mengadakan melihat tingkat penguasaan pasar barang
penelitian, mencari masukan maupun atau jasa.30
mengadakan pemeriksaan terhadap pelaku Pendekatan pelaku pasar (Aspect
usaha untuk mencari kebenaran mengenai Conduct of Bussiness) artinya komisi harus
dugaan dari berbagai pelanggaran yang melihat apakah tindakan yang dilakukan
dilakukan oleh pelaku usaha.22 pelaku usaha sampai bisnisnya berjalan
Peran KPPU sebagai Counsel of besar dilakukan dengan melanggar undang-
Policy, selain menjalankan tugas utama
23 undang atau tidak.31
mencegah terjadinya dan menindak Komisi dalam menjalankan praktik-
pelanggaran praktik monopoli dan praktik persaingan tidak sehat menggunakan
persaingan usaha tidak sehat,24KPPU juga dua jenis rumusan pasal-pasal yang
menjalankan peran penasihat kebijakan memperlihatkan:
pemerintah yang mempengaruhi persaingan a. Asas per-se-ilegal.
usaha.25 Jadi sangat strategis untuk b. Asas Rule of Reason.32
menciptakan persaingan usaha sehat, Asas per-se-ilegal adalah suatu prinsip
mengingat Indonesia memasuki masa untuk melihat apakah yang dilakukan oleh
transisi yakni dari transisi struktur ekonomi pelaku usaha dalam memulai bisnis sampai
monopoli, oligopoli dan protektif menuju berjalannya bisnis tersebut dilakukan
sistem ekonomi yang memberikan dengan cara bertentangan dengan substansi
kesempatan yang sama kepada semua dalam undang-undang antimonopoli atau
pelaku usaha.26 ilegal.33 Konsepsi asas-per-ilegal
Komisi pengawas persaingan usaha substansinya dalat terlihat kepada berbagai
dapat melarang perjanjian yang dapat bentuk perjanjian atau kegiatan yang
mengakibatkan terjadinya praktik monopoli dilarang misalnya penetapan harga,
atau persaingan usaha tidak sehat dan diskriminasi harga, boikot dan lainnya.34
berwenang menjatuhkan sanksi berupa Asas Rule of Reason adalah hukum
tindakan administratif (Pasal 43 dan 47 UU sebab akibat, dimana tindakan pelaku usaha
No. 5 Tahun 1999).27 secara langsung maupun tidak langsung
Komisi persaingan usaha dalam telah berakibat merugikan pelaku usaha
melakukan kegiatan, dapat melihat lainnya dan atau masyarakat konsumen pada
kombinasi 2 (dua) aspek pendekatan yang umumnya.35
mendasar, yaitu: Hukum Persaingan Usaha
merupakan suatu bidang hukum yang
mempunyai karakter yang berbeda dengan
21 Ibid
22 Ningrum Natasya Sirait, Kumpulan
Tulisan, Berbagai Aspek Mengenai Hukum 28 Sujud Margono, Opcit, halaman 204
Persaingan, (Medan: Universitas Sumatera Utara, 29 Ibid
2004), halaman 22 30 Ibid
23 Sujud Margono, Op.Cit, halaman 164 31 Ibid
24 Ibid 32 Ibid
25 Ibid 33 Ibid, halaman 205
26 Ibid, halaman 165 34 Ibid
27 Sujud Margono, Opcit, halaman 204 35 Ibid

68
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

bidang hukum lain, karena memadukan sejak undang-undang ini di berlakukan


hukum konvensional dengan ekonomi, untuk melakukan penyesuaian”, dan
sehingga memberi suatu nuansa kental, menurut Goppera Pangabean pasal ini di
nuansa ekonomi sehingga bukan hal yang buat supaya tidak terjadi penerapan hukum
mustahil dalam pemeriksaan kasus yang berbeda dalam atau adanya dualisme
persaingan usaha pendekatan ekonomi yang hukum dalam penanganan perkara
di pakai dalam memecahkan kasus tersebut, persaingan usaha.38
termasuk penggunaan barang bukti
memerlukan analisa ekonomi yang 2. Tata Cara Penanganan Perkara
konprensif, sehingga bisa saja suatu pelaku Penegakan Hukum Persaingan Atau
usaha dapat di benarkan oleh undang- Hukum Formil
undang karena merupakan suatu perbuatan
yang wajar (Common Behavoir) dalam suatu Selain mengatur ketentuan materil, Undang-
pasar, sehingga belum tentu perilaku atau undang No. 5 Tahun 1999 memuat pula
tindakan tersebut merupakan suatu ketentuan Hukum Formil (Hukum Acara)
pelanggaran,36 dan menurut Goppera persaingan usaha,39 adapun sumber
Pangabean dalam wawancara sangat di pengaturan hukum acara persaingan usaha
perlukan sumber daya manusia yang dapat di jumpai dalam Pasal 38 sampai
memilikki keahlian khusus dalam proses dengan Pasal 46 Undang-undang No. 5
penyelidikan, penyidikan sampai proses Tahun 1999, yang mengatur mengenai tata
pemutusan perkara tersebut karena tidak cara penanganan dugaan pelanggaran
semua orang ahli dalam semua bidang, terhadap hukum persaingan usaha. Selain itu
sedang metode yang di pakai Rule Of Reason sumber hukum acara tersebut,40 juga dapat
atau per-se illegal.37 di temukan dalam :
Berdasarkan Pasal 53, UU No. 5 I. Keputusan Presiden No. 75 Tahun 1999
Tahun 1999, di mana undang-undang ini tentang Komisi Pengawas Persaingan
mulai berlaku efektif, satu tahun sejak Usaha sebagaimana telah di ubah dengan
tanggal di undangkan, yaitu tanggal 5 Maret Keputusan Presiden No. 80 Tahun 2008.41
2000, dengan tujuan memberikan tenggang Sebagai tindak lanjut pelaksanaan
waktu bagi pelaku usaha dan pemerintah ketentuan Pasal 34 (1) UU No. 5 Tahun 1999
dalam membuat kebijakan. Sehingga dalam Undang-undang No. 5 Tahun 1999, maka di
pembuatan kebijakan, keputusan ke depan tetapkan Keputusan Presiden No. 75 Tahun
tidak terjadi pelanggaran hukum baik di 1999, tentang Komisi Pengawasan
sengaja atau tidak . Berdasarkan ketentuan Persaingan Usaha, selain mengatur
Pasal 52 ayat 1 UU No. 5 Tahun 1999 pembentukan, susunan organisasi, tugas dan
berbunyi : sejak berlakunya undang-undang fungsi KPPU, Keputusan Presiden No. 75
ini, semua peraturan perundang-undangan Tahun 1999, memuat juga Hukum
yang mengatur atau berkaitan dengan Persaingan Usaha, yaitu dalam Pasal 6 dan 7.
praktik monopoli dan atau persaingan usaha Pasal 6 dari Kepres No. 75 Tahun
di nyatakan tetap berlaku sepanjang tidak 1999 adalah :
bertentangan atau belum di ganti dengan (1) Dalam menangani perkara, anggota
yang baru berdasarkan undang-undang ini. komisi bebas dari pengaruh dan
Sedangkan ketentuan pasal 52 ayat 2 kekuasaan pemerintah serta pihak lain.
berbunyi : “Pelaku usaha yang telah
membuat perjanjian dan atau tindakan yang
tidak sesuai dengan ketentuan undang- 38 Wawancara dengan Goppera
undang ini di beri waktu 6 (enam) bulan Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
Kota Medan pada tanggal 9 Februari 2013
36 Partnership For Business Competition, 39 Rachmadi Usman, Hukum Acara

(Jakarta, 2003), halaman 44 Persaingan Usaha Di Indonesia (Jakarta, Sinar


37 Wawancara dengan Goppera Grafika, 2013), halaman 116
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU 40 Ibid

Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013 41 Ibid

69
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

(2) Anggota komisi yang menangani perkara Hukum Keberatan Terhadap Putusan
di larang : Komisi Pengawas Persaingan Usaha.
a. mempunyai hubungan sedarah atau Berlakunya Kepres No. 75 Tahun
semenda sampai derajat ke tiga 1999, belum ada peraturan yang
dengan salah satu pihak yang mengakomodir mengenai Tata Cara
berperkara. Pengajuan Keberatan Terhadap Putusan
b. mempunyai kepentingan dengan KPPU,45 sehingga menjadi hambatan bagi
perkara bersangkutan. Pengadilan Negeri dalam melakukan
(3) Anggota komisi yang memenuhi pemeriksaan terhadap upaya keberatan,46
ketentuan sebagaimana di maksud pada maka Mahkamah Agung mengeluarkan
ayat (2) wajib menolak menangani Peraturan No. 1 Tahun 2003 tentang Tata
perkara. Cara Pengajuan Keberatan Terhadap
(4) Apabila terbukti anggota komisi Putusan KPPU kemudian di sempurnakan
memenuhi ketentuan sebagaimana di Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2005, yaitu di
maksud pada ayat (2) pihak yang atur mengenai Tata Cara Pengajuan Upaya
berperkara berhak menolak anggota Hukum Keberatan Terhadap Putusan KPPU,
komisi yang bersangkutan untuk Tata Cara Pemeriksaan Keberatan,
memeriksa atau menentukan perkara Pemeriksaan Tambahan dan Pelaksanaan
dengan melampirkan bukti-bukti tertulis, Putusan.47 Berdasarkan uraian di atas maka
dan menurut Goppera Pangabean dalam dapat di tarik satu batasan tegas Tata Cara
wawancara pasal ini mencegah supaya Kerja KPPU dalam penanganan masalah
jangan sampai terjadi adanya putusan dalam suatu praktek persaingan (Mekanisme
yang berat sebelah yang bertentangan Penanganan Perkara Persaingan Usaha).
dengan maksud dan tujuan di bentuk
KPPU, yaitu harus independen.42 III. Peraturan Komisi No. 1 Tahun 2010
Selanjutnya Pasal 7 Kepres RI No. 75 tentang Tata Cara Penanganan Perkara.
Tahun 1999 berbunyi : Dalam rangka upaya melaksanakan
(1) Untuk menyelesaikan suatu perkara, UU No. 5 Tahun 1999, maka di tetapkan
komisi melakukan sidang Majelis. Peraturan Komisi No. 1 Tahun 2006 tentang
(2) Pengambilan keputusan komisi di Tata Cara Penanganan Perkara di KPPU,48
lakukan dalam sidang Majelis untuk penyempurnaan Keputusan Komisi
sebagaimana di maksud ayat (1) yang Pengawas Persaingan Usaha
beranggota sekurang-kurangnya 3 (tiga) No.5/KPPU/Kep/IX/2000, tentang tata cara
orang anggota komisi. penyampaian laporan dan penanganan
Kemudian dalam rangka pelaksanaan dugaan pelanggaran terhadap UU No. 5
tugas dan wewenang KPPU Kepres No. 75 Tahun 1999,49 kemudian Peraturan Komisi
Tahun 1999 di sempurnakan Kepres No. 80 No. 1 Tahun 2006 di sempurnakan lagi
Tahun 2008,43 dengan di sisipkan satu bab Perkom No. 1 Tahun 2010,50 tujuan
yakni Bab IV A tentang ketentuan lain-lain, penyempurnaan ini menyesuaikan
yang terdiri dari Pasal 15 A, 15 B dan 15 C, perkembangan dan lebih meningkatkan
berisikan Pembiayaan KPPU, Pembinaan kualitas dan transparansi dalam
Kepegawaian KPPU dan Renumerasi melaksanakan penanganan perkara
Sekretariat Jendral KPPU.44 persaingan usaha,51 dan Goppera Pangabean
dalam wawancara, penyempurnaan terus di
II. Peraturan Mahkamah Agung No. 3 Tahun lakukan karena perkembangan dunia usaha
2005 tentang Tata Cara Pengajuan Upaya
45 Ibid, halaman 119
46 Ibid
42 Wawancara dengan Goppera 47 Ibid, halaman 120

Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU Kota 48 Ibid

Medan pada tanggal 19 Februari 2013 49 Ibid


43 Rachmadi Usman, Op.Cit, halaman 117 50 Ibid
44 Ibid 51 Ibid

70
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

sangat cepat berkembang, oleh karena itu ini dapat melaporkan secara tertulis
perlu di atur aturan-aturan sebagai kepada komisi dengan keterangan jelas
penyesuaian keadaan.52 tentang telah terjadinya pelanggaran,
Dalam kata pengantar, Perkom No. 1 dengan menyatakan identitas pelapor.
Tahun 2010 menjelaskan akan menerapkan (2). Pihak yang di rugikan sebagai akibat
sistem persidangan terbuka untuk umum, terjadinya pelanggaran terhadap
sehingga di harapkan lebih aksesibel, undang-undang ini dapat melaporkan
transparan dan objektif dalam penanganan secara tertulis kepada komisi dengan
perkaranya, serta terperiksa pun dapat lebih keterangan yang lengkap dan jelas
leluasa dalam mempergunakan hak-haknya. tentang telah terjadinya pelanggaran
Pada sisi lain, Perkom No. 1 Tahun 2010 juga serta kerugian yang di timbulkan dengan
berupaya memperkuat dan memberikan mengatakan identitas pelapor, dan
landasan hukum yang tegas bagi investigator menurut Goppera Pangabean dalam
dalam melakukan penyelidikan, pada sisi lain wawancara, dalam pasal ini seharusnya
Perkom ini juga mengatur pemisahan tegas di tambahkan bila saksi yang telah di
yang semakin jelas antara investigator panggil tidak hadir, maka dapat di
dengan Majelis Komisi dalam proses pidanakan supaya pelaku atau saksi-
penanganan perkara persaingan usaha, di saksi di panggil menjadi koperatif serta
mana anggota komisi menjadi Majelis Komisi sering di jumpai pelaku usaha
menjalankan fungsinya sebagai pemutus menggunakan KTP (Kartu Tanda
secara penuh. Pengenal) palsu sehingga tidak bisa di
Perkom No. 1 Tahun 2010 di lacak keberadaannya.55
harapkan dapat menjadi sebuah peraturan Pasal 39 (1) UU No. 5 Tahun 1999, di
yang telah menampung tidak hanya nyatakan sebagai berikut : “Berdasarkan
kepentingan para terperiksa dalam laporan sebagaimana di maksud pasal 38
pemeriksaan di komisi namun juga ayat 1 dan 2, komisi wajib melakukan
melindungi kredibilitas para penegak hukum pemeriksaan pendahuluan dan dalam waktu
persaingan usaha ini dalam menjalankan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari
tugasnya sebagaimana amanat UU No. 5 setelah menerima laporan, komisi wajib
Tahun 1999. menetapkan perlu atau tidaknya di lakukan
pemeriksaan lanjutan”.
IV. Proses dan Tata Cara Penangana Perkara Pasal 40 UU No. 5 Tahun 1999,
Persaingan Usaha. menyatakan bahwa komisi dapat melakukan
(a) Dasar Penanganan Perkara Persaingan pemeriksaan terhadap para pelaku usaha
Usaha. apabila ada dugaan terjadi pelanggaran
Sebagai lembaga pengawas, KPPU undang-undang ini walaupun tanpa adanya
berwenang menangani perkara persaingan laporan. Sedangkan Perkom No. 1 Tahun
usaha, secara proaktif atau menerima 2010, menegaskan ruang lingkup
pengaduan dari masyarakat atau laporan penanganan perkara persaingan usaha
tertulis dari masyarakat.53 Jadi merupakan sebagai berikut :
dasar alasan untuk di tangani masalah Pasal 2 ayat (1) : Peraturan komisi ini
persaingan usaha oleh KPPU.54 meliputi penanganan perkara berdasarkan :
Pasal 38 ayat 1 dan 2 UU No. 5 Tahun a. Laporan Pelapor;
1999 di nyatakan bahwa : b. Laporan Pelapor dengan permohonan
(1). Setiap orang yang mengetahui telah ganti rugi;
terjadi atau patut di duga telah terjadi c. Inisiatif komisi;
pelanggaran terhadap undang-undang Pasal 2 ayat (2) Penanganan perkara
berdasarkan laporan pelapor terdiri atas :
52 wawancara dengan Goppera (a) Laporan;
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU Kota
Medan pada tanggal 19 Februari 2013 55 Wawancara dengan Goppera
53 Ibid Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU Kota
54 Ibid Medan pada tanggal 19 Februari 2013

71
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

(b) Klarifikasi; komisi dengan menggunakan bahasa


(c) Penyelidikan; Indonesia yang baik dan benar.
(d) Pemberkasan; Pasal 11 ayat (3): Laporan
(e) Sidang Majelis Komisi; sebagaimana di maksud pada ayat (2) dalam
(f) Putusan Komisi. bentuk tertulis dengan paling sedikit
Pasal 2 ayat (3): Penanganan memuat :
perkara berdasarkan laporan pelapor a. menyatakan secara lengkap identitas
dengan permohonan ganti rugi terdiri atas pelapor, terlapor dan saksi.
tahap sebagai berikut : b. menerangkan secara jelas dan sedapat
(a) Laporan; mungkin lengkap cermat mengenai telah
(b) Klarifikasi; terjadinya pelanggaran terhadap
(c) Sidang Majelis; undang-undang.
(d) Putusan Majelis Komisi. c. menyampaikan alat bukti dugaan
Pasal 2 ayat (4): Penanganan pelanggaran.
perkara berdasarkan inisiatif komisi terdiri d. menyampaikan salinan identitas diri
atas tahap sebagai berikut : pelapor.
(a) Kajian; e. menandatangani laporan.
(b) Penelitian; Pasal 11 ayat (4): Khusus bagi
(c) Pengawasan pelaku usaha; pelapor yang meminta ganti rugi, selain
(d) Penyelidikan; memenuhi ketentuan sebagimana di maksud
(e) Pemberkasan; dalam ayat (3) wajib menyertakan nilai dan
(f) Sidang Majelis Komisi; bukti kerugian yang di deritanya.
(g) Putusan komisi. Pasal 11 ayat (5): Laporan
Goppera Pangabean dalam sebagaimana di maksud pada ayat (3) dapat
wawancara mengatakan sampai saat ini di sampaikan melalui Kantor Perwakilan
sejak adanya KPPU, penanganan perkara Komisi di daerah.
yang paling banyak adalah berasal dari Pasal 11 (6): Identitas Pelapor
pengaduan masyarakat atau sesama pelaku sebagaimana pada ayat (1) wajib di
usaha, di karenakan tidak terdapat bukti rahasiakan oleh Komisi.
yang cukup kuat, maka penanganan perkara Pasal 11 (7): Laporan sebagaimana
sering di hentikan.56 di maksud pada ayat (3) tidak dapat di cabut
(b) Tahapan Penanganan Perkara oleh Pelapor.
Persaingan.
Tahapan penanganan perkara di (c) Klarifikasi Laporan Perkara Persaingan
atur dalam pasal 2 (3) dan (4) Perkom No. 1 Usaha.
Tahun 2010 seperti di uraikan di atas. Dalam Klarifikasi merupakan kegiatan
pasal 11, Peraturan Komisi (Perkom) No. 1 untuk mendapatkan bukti awal dalam
Tahun 2010 mengatur mengenai ketentuan perkara laporan di atur dalam Perkom No. 1
penyampaian laporan dugaan pelanggaran Tahun 2010 Pasal 12, Pasal 13 dan Pasal 14
terhadap Undang-undang No. 5 Tahun 1999, merupakan bab pembahasan klarifikasi.
yaitu Peraturan Komisi (Perkom) No. 1 Pasal 12 (1) unit kerja yang menangani
Tahun 2010, antara lain dalam : laporan melakukan klarifikasi terhadap
Pasal 11 ayat (1): Setiap orang yang setiap laporan sebagaimana yang di maksud
telah mengetahui telah terjadi atau patut di dalam pasal 11. Pasal 12 (2) klarifikasi
duga telah terjadi pelanggaran terhadap laporan sebagaimana di maksud ayat (1) di
undang-undang dapat melaporkan kepada lakukan untuk :
komisi. (a) Memeriksa kelengkapan administrasi
Pasal 11 ayat (2): Laporan sebagaimana laporan
di maksud pada ayat (1) di tujukan kepada (b) Memeriksa kebenaran lokasi alamat
pelapor.
56 Wawancara dengan Goppera (c) Memeriksa kebenaran identitas terlapor.
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU Kota (d) Memeriksa kebenaran alamat saksi.
Medan pada tanggal 19 Februari 2013

72
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

(e) Memeriksa kesesuaian dugaan kerja yang menangani laporan kepada


pelanggaran undang-undang dengan komisi dalam Rapat Komisi untuk
pasal-pasal yang di langgar dengan alat mendapatkan persetujuan menjadi laporan
bukti yang di serahkan oleh pelapor. dugaan pelanggaran dalam pemeriksaan
(f) Menilai kompetensi absolut terhadap pendahuluan.
laporan. Perkom No. 1 Tahun 2010, Pasal 14
Dan Goppera Pangabean dalam berisikan sebagai berikut :
wawancaranya, mengatakan sewaktu Pasal 14 (1): Dalam hal di temukan laporan
mengadakan klarifikasi sering terdapat yang belum memenuhi
kendala sehingga perkara tidak bisa di ketentuan sebagaimana di
lanjutkan karena adakalanya pelaku maksud pasal 11 ayat 2, unit
menggunakan alamat palsu, PT fiktif, kerja yang menangani
indentitas palsu dan biasanya pelaku adalah laporan pemberitahuan dan
pemain sekali tender.57 mengembalikan kepada
Pasal 12 (3) hasil klarifikasi Pelapor paling lama 10
sebagaimana ayat (1) paling sedikit memuat (sepuluh) hari sejak di terima
: laporan.
(a) Menyatakan laporan merupakan Pasal 14 (2): Pelapor melengkapi laporan
kompetensi absolut KPPU. yang belum memenuhi
(b) Menyatakan laporan lengkap secara ketentuan sebagaimana di
administrasi. maksud dalam pasal 11 ayat 2
(c) Menyatakan secara jelas dugaan paling lama 10 (sepuluh) hari
pelanggaran undang-undang dengan sejak di kembalikan laporan.
pasal yang di langgar. Pasal 14 (3): Dalam hal Pelapor tidak
(d) Menghentikan proses penanganan melengkapi laporan dalam
laporan atau merekomendasikan waktu yang di tentukan pada
kepada atasan langsung untuk di ayat (2) maka laporan di
lakukan penyelidikan. nyatakan tidak lengkap dan
Pasal 12 (4): Penghentian proses penanganan di hentikan.
penanganan laporan Pasal 14 (4): Dalam hal Pelapor tidak
sebagaimana di maksud ayat melengkapi laporan dalam
(3) huruf d di lakukan oleh jangka waktu 10 (sepuluh)
unit kerja yang menangani hari sebagaimana di maksud
laporan apabila tidak pada ayat 2, Pelapor dapat
memenuhi salah satu mengajukan laporan baru
ketentuan sebagaimana di apabila menemukan bukti
maksud pada ayat (2). baru yang lengkap.
Pasal 12 (5): Hasil klarifikasi sebagaimana Penanganan perkara dalam Komisi
di maksud pada ayat (3) di Pengawas Persaingan Usaha, berasal dari
gunakan untuk menemukan masyarakat yang mengetahui, sesama pelaku
bukti awal sebagai bahan usaha persaingan, pihak yang di rugikan dan
penyelidikan. sari inisiatif KPPU sendiri.
Pasal 12 (6): Pimpinan Sekretariat Komisi Selain mengatur ketentuan materil,
memberitahu kepada pelapor Undang-undang No. 5 Tahun 1999 memuat
mengenai hasil klarifikasi. pula ketentuan Hukum Formil (Hukum
Perkom No. 1 Tahun 2010, Pasal 13 Acara) persaingan usaha,58 adapun sumber
berisikan : Hasil klarifikasi terhadap laporan pengaturan hukum acara persaingan usaha
dengan kerugian sebagaimana yang di dapat di jumpai dalam Pasal 38 sampai
maksud Pasal 11 (4) di laporkan oleh unit dengan Pasal 46 Undang-undang No. 5
Tahun 1999, yang mengatur mengenai tata
57 Wawancara dengan Goppera
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU Kota
Medan pada tanggal 19 Februari 2013 58 Rachmadi Usman, Op.Cit, halaman 116

73
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

cara penanganan dugaan pelanggaran kota Medan, serta contoh lain SMS hanya Rp.
terhadap hukum persaingan usaha. 500; (Lima ratus rupiah) selama satu hari
Penanganan perkara dalam Komisi satu malam dan bebas telepon sesama
Pengawas Persaingan Usaha, berasal dari operator, dan lain-lain.60
masyarakat yang mengetahui, sesama pelaku
usaha persaingan, pihak yang di rugikan dan KPD Medan, menerima 26 (dua puluh
sari inisiatif KPPU sendiri. enam) laporan selama tahun 2011,61 untuk
jelasnya rekapitulasi laporan KPPU yang di
III. Peran Dan Fungsi Lembaga KPPU terima KPD Medan adalah sebagai berikut
Dalam Pengawasan Dan (lihat tabel 1).
Penegakan Hukum Persaingan
Usaha Di Kota Medan
Pengawasan dan Penegakan Hukum IV. Faktor-Faktor Penghambat KPPU
Persaingan oleh KPPU di kota Medan, KPPU Dalam Melaksanakan Tugas
selain menjalankan tugas utama mencegah Pengawasan Dan Penegakan
terjadinya dan menindak pelanggaran Hukum UU No. 5 Tahun 1999 Di
praktik monopoli dan persaingan usaha Kota Medan
tidak sehat dengan kata lain berfungsi
mengawal pelaksanaan UU No. 5 Tahun 1. Faktor Internal KPPU dalam
1999, juga memilikki fungsi lain memberi menjalankan Tugas dan Pengawasan
saran kepada pemerintah dalam melahirkan a. Tantangan secara Internal masih
kebijakan ekonomi yang tidak memberi menjadi pekerjaan bersama. Seperti
suatu kesempatan pelaku usaha baik swasta status lembaga KPPU yang belum
maupun BUMN melakukan suatu praktik jelas jumlah investigator yang
monopoli dan atau persaingan usaha tidak terbatas serta perlunya berbagai
sehat. Peran KPPU sebagai pemberi saran macam pelatihan yang relevan guna
kebijakan sangat strategis bila di hubungkan meningkatkan kompetensi para
upaya menjalankan persaingan usaha sehat, investigator KPPU,62 dan menurut
karena masih terdapat celah kebijakan dari Goppera Pangabean dalam
pemerintah yang bisa menimbulkan praktik wawancara menyatakan bahwa
monopoli. sumber daya manusia dari KPPU
Selama tahun 2006–2011, KPPU Perwakilan Medan masih minim,
semakin kuat menjejakkan posisi dan yaitu hanya 6 (enam) staf saja, yaitu
peranan sebagai lembaga pengawas masing-masing staf membantu 1
persaingan usaha. Dengan motto “Persaingan (satu) Kasubag, yaitu Kasubag
Sehat Sejahterakan Rakyat”, kontribusi KPPU bidang Tata Usaha, Kasubag bidang
dalam pertumbuhan ekonomi semakin nyata Investigasi dan Kasubag
memberi dampak ekonomi yang di rasakan Penindakan.63
langsung atau tidak langsung oleh
masyarakat,59 dan menurut Goppera
Pangabean masyarakat telah banyak di
untungkan dengan kehadiran KPPU sebagai
pengawas dalam pelaksanaan Undang-
undang No. 5 Tahun 1999, di tandai sekarang
masyarakat dapat naik pesawat dengan tiket 60 Wawancara dengan Goppera
murah, yang tidak pernah terpikirkan Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
sebelumnya, contohnya Medan – Jakarta Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013
61 Data dari Kantor Perwakilan Daerah
dengan harga tiket Rp. 25.000; (Dua puluh
KPPU Medan
lima ribu rupiah) merupakan harga yang 62 Media Berkala KPPU, Kompetensi
sangat murah lebih murah dari naik taxi di (Edisi 36, 2012), halaman 17
63 Wawancara dengan Goppera
59 Media Berkala Komisi Pengawas Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
Persaingan Usaha, (2012, edisi 32), halaman 8 Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013

74
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

Tabel 1
REKAPITULASI PENANGANAN PELAPORAN TAHUN 2011

No No Perihal /Judul Tahapan


Rekomendasi
ID Laporan Penanganan
1 01 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar
Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Pelelangan
Pengadaan Buku
Panduan pendidik
Sekolah Dasar
Negeri (Paket 57)
dan Pengadaan
Buku Referensi SMP
Negeri Paket 1 di
Dinas Pendidikan,
Pemuda dan Olah
Raga Kabupaten
Aceh Utara, NAD
Tahun Anggaran
2010.

2 16 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
terkait
Pembangunan
Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA)
Meranti Utara Di
Kabupaten Toba
Samosir, Sumatera
Utara

3 18 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU No. Laporan Penghentian
5 Tahun 1999 dalam Laporan
Proses Tender
Pembangunan
Gedung Kantor
Cabang Bank BRI
Kutacane, Kab. Aceh
Tenggara, Provinsi
Nanggroe Aceh
Darussalam

4 27 Laporan Dugaan Resume Monitoring


Pelanggaran UU Laporan Pelaku Usaha
No.5 Tahun 1999
dalam Usaha Stasiun
Pengisian Bulk Elpiji

75
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

(SPBE) 3 kg

5 61 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
terkait Dugaan
Monopoli yang
dilakukan CV Sinar
Telekom (I)

6 62 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Tender di
Kantor Balai Besar
Meteorologi,
Kriminologi, dan
Geofisika (BMKG)
Wilayah I

7 102 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Persekongkolan Laporan Penghentian
dalam Tender Laporan
Pekerjaan
Pembangunan
Dermaga Ikan di
Desa Haloban, Pulau
Banyak yang
dilaksanakan oleh
“Islamic Relief di
Banda Aceh”

8 103 Laporan Dugaan Penyelidikan Berjalan


Pelanggaran Pasal
22 UU No.5 Tahun
1999 dalam
Pelelangan 6 Paket
Pekerjaan di
Lingkungan Satuan
Kerja Pembangunan
Kinerja Pengelolaan
Air Minum
Sumatera Barat,
Sumber Dana APBN
Murni Tahun
Anggaran 2011

9 105 Laporan Dugaan Resume Berhenti di


Pelanggaran UU No. Laporan Penyelidikan
5 Tahun 1999
terkait Dugaan
Monopoli yang
dilakukan CV Sinar

76
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

Telekom (II)

10 121 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Pelelangan
Pengadaan
Barang/Jasa Paket
4, Pembangunan
RKB SDN 118438
Tanjung Marulak,
Kec. Sei Kanan oleh
Dinas Pendidikan
Kabupaen Labuhan
Batu Selatan
Provinsi Sumatera
Utara

11 127 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Pelelangan
Pengadaan
Barang/Jasa di ULP
Satuan Kerja
Pemerintah Aceh
Tahun Anggaran
2011

12 128 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU No. Laporan Penghentian
5 Tahun 1999 Laporan
dalamPelelangan
Pengadaan
Pembangunan
Asrama Siswa di
Sumatera Utara,
Sumber Dana Otsus
Dinas Pendidikan
Aceh Tahun
Anggaran 2011

13 129 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Tender
Pengadaan Pakaian
Dinas dan
Perlengkapan pada
Kantor Satpol PP
Kota Medan Tahun
2011

77
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

14 130 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Pelelangan di
Dinas Pendidikan
Kabupaten Labuhan
Batu Selatan,
Sumatera Utara
Tahun 2011

15 135 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
Terkait Lelang Dinas
Pendidikan
Kabupaten
Humbang
Hasundutan Tahun
2011

16 138 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Tender
Pengadaan Pakaian
Dinas pada dinas
Pendidikan
Kabupaten Labuhan
Batu Selatan
Provinsi Sumatera
Utara Tahun 2011

17 158 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
terkait Tender
Pengadaan Alat
Laboratorium
FMIPA Universitas
Negeri Medan,
Sumatera Utara

18 169 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
Pada Proses
Pelelangan
Pengadaan
Peralatan
Penunjang
Pendidikan dan
Peralatan Recording

78
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

Pada Institut Seni


Indonesia (ISI)
Padang Panjang,
Sumatera Barat

19 170 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
Pada Proses
Pelelangan
Pengadaan
Peralatan
Penunjang
Pendidikan dan
Peralatan Recording
Pada Institut Seni
Indonesia (ISI)
Padang Panjang,
Sumatera Barat

20 174 Laporan Dugaan Buku Daftar


Pelanggaran UU Resume Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan Laporan
dalam Pengadaan
32 Paket Pekrjaan
Jasa Konsultasi dan
Puluhan Paket
Pengadaan barang
di Dinas Pendidikan
Aceh Tahun
Anggaran 2010

21 198 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
Terkait Pelelangan
Pembangunan
Gedung Kantor
Pengadilan Negeri
Tarutung, Provinsi
Sumatera Utara
Tahun Anggaran
2011

22 203 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Pelelangan
Umum Dinas
Pendidikan
Kabupaten Labuhan
Batu Selatan,

79
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

Provinsi Sumatera
Utara Tahun
Anggaran 2011

23 208 Laporan Dugaan Resume Buku Daftar


Pelanggaran UU Laporan Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan
dalam Tender
Pengadaan Barang
dan Jasa Pekerjaan
Kontruksi dengan
Sumber Dana DAK
(Dana Alokasi
Khusus) di Dinas
Pendidikan,
Pemuda, dan Olah
Raga Kabupaten
Deli Sedang Provinsi
Sumatera Utara
Tahun Anggaran
2011

24 218 Laporan Dugaan Penyusunan Buku Daftar


Persekongkolan Resume Penghentian
dalam Proses Laporan Laporan
Pelelangan Umum
Paket Pekerjaan
Perbaikan Jaringan
Pipa Air Limbah
Zone 1 s/d 8
(Mdn_02.MP.2011)
dan Paket Pekerjaan
Fasilitas PDAM
Pematang Siantar
(FS.SPAM.11.01)
Provinsi Sumatera
Utara

25 227 Laporan Dugaan Penyusunan Buku Daftar


Pelanggaran UU Resume Penghentian
No.5 Tahun 1999 Laporan Laporan
Terkait Pekerjaan
Penataan Situs
Tsunami Kapal
PLTD Apung Oleh
Kementerian Energi
dan Sumber Daya
Mineral, Badan
Geologi, Pusat
Survei Geologi
Provinsi Bandung

80
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

26 231 Pengaduan Penyusunan Buku Daftar


keberadaan atas Resume Penghentian
Perlakuan panitia Laporan Laporan
pelelangan
pengadaan barang /
jasa RSUD Dr. H.
Kumpulan Pane
Tebing Tinggi
Sumber : Data dari Kantor Perwakilan wawancara, mengatakan bahwa
Daerah KPPU Medan untuk KPD wilayah perwakilan
b. KPPU sebagai Lembaga non Medan mempunyai tugas yang
struktural, berimbas pada status sangat luas, meliputi 3 (tiga)
penyelidikan investigator, di mana wilayah atau propinsi, yaitu
investigator KPPU tidak bisa propinsi Sumatera Utara, propinsi
melakukan upaya paksa dalam Aceh Darussalam (Nangroe Aceh
mendatangkan saksi ahli maupun Darussalam) dan Sumatera Barat,
terlapor, untuk menggali dan yang hanya memilikki 6 (enam)
memperoleh keterangan, dalam staff dengan latar belakang
penegakan hukum Persaingan pendidikan masing-masing di Strata
Usaha Tidak Sehat, di mana biro 1 (satu), yaitu Bidang Hukum 2
investigasi membutuhkan bantuan (dua) orang dan Bidang Ekonomi 4
teknis (Technical Assestance) yang (empat) orang.67
berasal dari luar dan dalam negeri, Kita mengetahui untuk mencari,
untuk dalam negeri adalah Polisi,64 mendata, menganalisa suatu
dan menurut Goppera Pangabean persaingan usaha telah terjadi
dalam wawancara mengatakan praktik persaingan tidak sehat dan
bahwa KPPU tidak di beri monopoli bukanlah suatu hal yang
kewenangan yang besar seperti mudah, karena sampai sekarang
yang di milikki oleh KPK dan yang belum adanya suatu ahli yang
paling utama adalah kewenangan special biasa melakukan
dalam penyadapan pembicaraan perhitungan dengan benar-benar
orang yang di curigai melakukan suatu produksi yang di hasilkan
praktek persaingan tidak dengan biaya berapa yang
sehat/monopoli.65 seharusnya di perdagangkan atau di
c. Faktor Internal lainnya adalah perjual belikan secara wajar,
belum adanya sumber daya Mohamad Reza Kepala Investigasi
manusia, jumlah investigator KPPU untuk itu peningkatan
sebagai ujung tombak sangat profesionalitas investigator tidak
terbatas, menuntut setiap hanya dalam konteks penambahan
investigator untuk mampu wawasan dan ilmu pengetahuan
menangani lebih dari satu perkara. tentang berbagai fungsi investigasi,
Hal tersebut berisiko memecah tetapi juga peningkatan
konsentrasi sehingga penanganan pemahaman dasar pada bidang
menjadi kurang maksimal,66 dan persaingan usaha seperti ilmu
menurut Goppera Pangabean dalam hukum dan ekonomi,68 dan
menurut Ningrum Natasya Sirait
64 Media Berkala KPPU, Op.Cit, halaman kalau kita tidak mengerti ilmu
17
65 Wawancara dengan Goppera 67 Wawancara dengan Goppera
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013 Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013
66 Media Berkala KPPU, Op.Cit, halaman 68 Media Berkala KPPU, Op. Cit, halaman

17 16.

81
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

ekonomi adalah suatu hal yang rakyat, tentu hal ini bukanlah suatu
mustahil, membicarakan praktik halangan.72
persaingan tidak sehat dan
monopoli karena kita tidak 2. Faktor External KPPU dalam
mengerti, sesuatu yang di lakukan menjalankan Tugas dan Pengawasan.
oleh pelaku usaha itu termasuk Untuk menjalankan Tugas dan
dalam kategori melakukan praktik Pengawasan persaingan tantangan dari
persaingan tidak sehat atau pihak luar KPPU juga sangat besar, di mana
monopoli kalau sama sekali tidak biro investigasi menghadapi berbagai
mengerti permasalahan- tantangan dari eksternal73:
permasalahan ekonomi dan seluk a. Banyak masyarakat dan pelaku
beluk yang sebenarnya.69 usaha belum memahami apa itu
d. Walaupun KPPU memilikki KPPU, apa itu persaingan usaha
investigator yang cukup memilikki tidak sehat, apa itu monopoli, dan
integritas, tetap memilikki rentan sebagainya menyangkut ekonomi.
terhadap praktik penyuapan, Menurut Goppera Pangabean dalam
penyalahgunaan wewenang, oleh wawancara karena tidak memahami
karena itu dukungan instansi di fungsi dan peran serta adanya suatu
butuhkan baik berupa penambahan anggapan untuk apa di bentuk KPPU.
investigator, pemberi insentif dan Jadi hal ini tentu bertolak belakang
pola karir yang jelas.70 Untuk itu sama sekali dengan keinginan dari
setiap kegiatan yang terjadi setiap UU No. 5 Tahun 1999 untuk
hari harus berada dalam suatu mencapai suatu kesejahteraan di
kendali (Internal Control), yaitu masyarakat.74
menjaga asset Negara, menjaga b. Dari pihak pemerintah beranggapan
image KPPU sebagai lembaga yang apabila suatu undang-undang
di percaya menjalankan Undang- setelah di undangkan masyarakat
undang No. 5 Tahun 1999.71 Dan secara fiksi hukum, bahwa
Goppera Pangabean dalam masyarakat atau semua orang telah
wawancara Perwakilan KPPU mengetahui,75 dan menurut Goppera
Medan meliputi wilayah atau Pangabean hal ini tentu haruslah
propinsi Sumatera Utara, propinsi kerja keras dari pihak KPPU, peran
Sumatera Barat dan propinsi Aceh pemerintah serta seluruh
atau Nangroe Aceh Darusalam masyarakat Indonesia.76
merupakan wilayah yang sangat c. Pihak KPPU dalam menjalankan fungsi
luas sekali dengan biaya dan pengawasan serta penegakan
operasional untuk staff dalam hukum banyak menghadapi kendala-
melakukan penyelidikan atau kendala karena pihak pelaku usaha,
investigator merupakan hal yang saksi, saksi ahli tidak bisa di panggil
sangat rawan akan masalah kolusi, hadir secara paksa karena tidak ada
korupsi dan sebagai lembaga yang sanksi yang bisa di keluarkan atau di
memperjuangkan kesejahteraan
72 Wawancara dengan Goppera
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013
73 Media Berkala KPPU, Op.Cit, halaman

17.
74 Wawancara dengan Goppera
69 Ningrum Natasya Sirait, dalam Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
Perkuliah Persaingan Usaha Tidak Sehat di Pasca Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013
Hukum UMA 75 Media Berkala KPPU, Loc.Cit
70 Media Berkala KPPU, (edisi 32, 2012), 76 Wawancara dengan Goppera
Op. Cit, halaman 17 Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
71 Ibid, halaman 12 Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013

82
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

kenakan pada yang bersangkutan, bila a. Alternatif pertama adalah


yang bersangkutan tidak kooperatif. menggunakan upaya hukum
Dan menurut Goppera Pangabean, keberatan tersebut ke dalam upaya
pihak KPPU dalam menjalankan fungsi hukum yang sudah di kenal saat ini.
dan pengawasan penegakan b. Alternatif kedua adalah merancang
persaingan usaha menjumpai masalah, Hukum Acara khusus mengenai
misalnya kultur budaya bangsa kita kasus persaingan usaha.
yang tidak banyak mencari masalah
dengan pihak pemerintah dan VI. Analisis Peran dan Fungsi
pemahaman terhadap peran dan Lembaga KPPU Dalam
fungsi KPPU serta saling menutup Pengawasan dan Penegakan
mata, menutup mulut untuk masalah- Hukum Persaingan di Kota Medan
masalah persaingan usaha dan praktik Serta Solusi.
monopoli antara sesama pelaku Peran dan fungsi KPPU dalam
usaha.77 menjalankan sebenarnya belum maksimal,
masih banyak kasus dan kejadian
V. Analisis Pengaturan Hukum persaingan usaha tidak sehat dan monopoli
Tentang Persaingan Usaha Tidak yang tidak terungkap, adapun kasus yang
Sehat Di Indonesia masuk dan yang sedang di tangani oleh
KPPU perwakilan Medan adalah kasus
1. Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 persekongkolan pengadaan tender, lelang,
Sebagai Dasar Hukum Materil sedangkan kasus-kasus lain sampai
Undang-undang No. 5 Tahun 1999 sekarang belum ada yang masuk dan
tentang Larangan Praktek Monopoli dan terindikasi.
Persaingan Usaha Tidak Sehat, Berdasarkan data yang masuk ke
mengamanatkan di bentuknya KPPU, KPPU Perwakilan Kota Medan sebanyak 26
memilikki otoritas melaksanakan (dua puluh enam) kasus, namun kasus yang
pengawasan terhadap implementasi di selesaikan selama tahun 2011 untuk
undang-undang ini, mulai Pasal 30 sampai wilayah Perwakilan Kota Medan hanya 1
dengan Pasal 37,78 sebagai komisi yang (satu) kasus saja, dan menurut Goppera
independen berdasarkan Kepres 75 Tahun Pangabean dalam wawancara karena tidak
1999 dengan dasar hukum pembentuk semua kasus bisa di jadikan sebagai
Pasal 34 UU No. 5 Tahun 1999.79 penyelidikan kemudian setelah mencapai
persyaratan baru di proses kemudian di
2. Penanganan Perkara Penegakan putuskan oleh Majelis melalui sidang
Hukum Persaingan atau Hukum majelis yang ada di KPPU, persyaratan
Formil perkara yang di tangani oleh KPPU biasanya
Mekanisme keberatan pada perkara sangat besar mempengaruhi
peradilan umum belum pernah ada dalam kehidupan rakyat banyak, misalnya kasus
sistem Hukum Acara Formil di Indonesia, biaya SMS, tiket pesawat dan lain-lain.80
sehingga terjadilah penafsiran yang berbeda- Sebagai solusi supaya bisa tercapai
beda dari para penegak hukum, untuk itu di peran dan fungsi KPPU dalam pengawasan
perlukan solusi penerapan upaya hukum dan penegakan Hukum Persaingan maka
keberatan kasus persaingan usaha, sebagai haruslah terlebih dahulu di lakukan
alternatif, yaitu : pembenahan Hukum Materil dan Hukum
Formil yang ada sekarang ini dan karena
sangat menghalangi proses penyelidikan
77 Wawancara dengan Goppera kasus-kasus yang terjadi.
Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013
78 Pathnership For Business 80 Wawancara dengan Goppera
Competition, Op.Cit, halaman 1 Pangabean, Kepala Kantor Perwakilan KPPU
79 Ibid Kota Medan pada tanggal 19 Februari 2013

83
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

VII. Analisis Faktor-Faktor Yang 2008, Peraturan Mahkamah Agung No. 1


Menghambat KPPU Dalam Tahun 2003 Jo Peraturan Mahkamah
Melaksanakan Tugas Pengawasan Agung No. 3 Tahun 2005, dan Perkom
dan Penegakan Hukum UU No. 5 No. 1 Tahun 2006 Jo Perkom No. 1
Tahun 1999 di Kota Medan. Tahun 2010, walaupun demikian, masih
terdapat kelemahan yang ada dalam
1. Faktor Internal Penghambat KPPU pasal-pasal tersebut.
Dalam Menjalankan Tugas dan 2. Peran dan fungsi Lembaga KPPU sebagai
Pengawasan Serta Solusi. pengawas dan penegakan UU No. 5
Efektivitas implementasi hukum Tahun 1999 serta pemberi saran kepada
persaingan tidak bisa efektif apabila tidak pemerintah dalam hal deregulasi
ada kejelasan terhadap prosedur penegakan kebijakan ekonomi supaya dapat
hukum yang jelas. KPPU di bentuk dengan tercapai persaingan usaha sehat serta
tujuan sebagai pengawas dan penegakan bebas dari praktek monopoli di Kota
hukum persaingan, namum waktu Medan, namun hal ini Peran dan Fungsi
menjalankan pelaksanaan tersebut sering KPPU adalah belum di lakukan secara
terhambat oleh masalah internal, antara lain maksimal, hal ini dapat di lihat masih
masalah KPPU status kedudukan belum jelas, banyak kasus-kasus larangan praktek
sebagai lembaga non struktural, serta monopoli dan persaingan usaha tidak
sumber daya manusia yang ada. sehat yang belum terungkap dan masih
KPPU sedang memperjuangkan agar minimnya putusan yang di hasilkan atau
di beri kewenangan yang lebih besar seperti yang di putuskan oleh KPPU Perwakilan
yang ada di KPK (Komisi Pemberantas Medan sepanjang tahun 2011-2012,
Korupsi) sehingga ke depan dapat menyadap yaitu hanya 2 (dua) kasus saja.
pembicaraan melalui telepon, pelaku usaha 3. Faktor-faktor yang menghambat KPPU
dalam transaksi kerjasama dengan sesama Kantor Perwakilan Kota Medan dalam
pelaku usaha. melaksanakan tugas pengawasan dan
penegakan hukum persaingan usaha
2. Faktor Penghambat Eksternal KPPU adalah:
Dalam Menjalankan Tugas Pertama : Faktor Internal, lembaga
Pengawasan Serta Solusi. KPPU sebagai non struktural, sumber
Sejak awal di berlakukannya Undang- daya manusia masih minim baik dari
undang No. 5 Tahun 1999 telah banyak kritik segi jumlah maupun keahlian di
yang di sampaikan pada seminar, presentasi bidangnya.
maupun diskusi yang berupaya mengkritisi Kedua : Faktor Eksternal, yaitu masih
pasal-pasal dalam undang-undang, misalnya banyak masyarakat yang belum
mengenai tujuan, kritisi terhadap mengenal fungsi dan peran KPPU,
pengecualian BUMN dari undang-undang, penyelidikan KPPU terhadap terlapor
kinerja dan kewenangan KPPU sebagai atau saksi-saksi sering terkendala
lembaga penegak hukum persaingan. karena tidak ada hak pemanggilan
secara paksa pada bersangkutan bila
VIII. Penutup tidak koperatif serta budaya persaingan
Berdasarkan uraian tersebut dapat di sehat masih rendah.
rumuskan kesimpulan sebagai berikut : Berdasarkan uraian tersebut, maka
1. Hukum tentang Larangan Praktek perlu disarankan :
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak 1. Hukum tentang Larangan Praktek
Sehat di Indonesia sudah ada Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak
pengaturannya sejak 05 Maret 1999 dan Sehat (Hukum Materil), yaitu UU No. 5
berlaku efektif 05 Maret 2000 di atur Tahun 1999 dan Hukum Formilnya
dalam UU No. 5 Tahun 1999 (berlaku Kepres 75 Tahun 1999 Jo Kepres 80
sebagai Hukum Materil), sedangkan Tahun 2008, Peraturan Mahkamah
Hukum Formilnya di atur dalam Kepres Agung No. 1 Tahun 2003 Jo Peraturan
No. 75 Tahun 1999 Jo Kepres 80 Tahun Mahkamah Agung No. 3 Tahun 2005

84
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

serta Perkom No. 1 Tahun 2006 Jo DAFTAR PUSTAKA


Perkom No. 1 Tahun 2010 memberikan Hermansyah, 2008, Pokok-Pokok Hukum
Lembaga KPPU peran dan fungsi yang Persaingan Usaha, Kencana Pranada
sangat besar dan pemberi saran kepada Group, Jakarta
pemerintah, namun tidak di beri Nadapdap, B., 2009, Hukum Acara
kekuasaan yang besar seperti yang ada Persaingan Usaha, Jala Permata
di KPK, untuk eksekusi putusan saja Aksara, Jakarta
harus di minta kepada Pengadilan Sirait, N,N., 2011, Hukum Persaingan Di
Negeri setempat baru bisa di adakan Indonesia, UU No. 5 Tahun 1999,
eksekusi, oleh karena itu UU No. 5 tentang Larangan Praktek Monopoli
Tahun 1999 perlu di revisi, bila perlu di dan Persaingan Usaha tidak sehat,
amandemen supaya ada keseimbangan USU, Medan
peran dan fungsi KPPU dalam ---------, 2003, Partnership For Business
melaksanakan tugas sehingga tercapai Competition, Jakarta
tujuan dari pembentukan UU No. 5 ---------, 2004, Kumpulan Tulisan, Berbagai
Tahun 1999. Aspek Mengenai Hukum Persaingan,
2. Peran dan lembaga KPPU di dalam Universitas Sumatera Utara, Medan
pengawasan dan penegakan hukum Soepomo, R., Sejarah Hukum Adat dari
persaingan usaha di kota Medan di Zaman Kompeni Sehingga Tahun
sarankan haruslah bekerja lebih keras 1848, Jilid 1, Jakarta: Pradnya
lagi, jangan hanya menunggu laporan Paramita, 1982
dari masyarakat atau pelaku usaha, Syaparudin, Ferri A.S., dan Henry D.S.,
yaitu harus aktif meneliti, mengamati (2010), Perlindungan Hukum bagi
bila perlu bekerja sama dengan pihak- Para Pihak dalam Perjanjian
pihak lembaga swadaya masyarakat lain Franchise, Mercatoria, 3 (2): 144-
sebagai pemberi info tambahan 162
mengenai praktik curang persaingan, Margono, S, 2009, Hukum Anti Monopoli,
karena masih banyak kasus-kasus yang Sinar Grafika, Jakarta
belum terungkap, misalnya kasus Usman, R., 2004, Hukum Persaingan Usaha di
penetapan harga, posisi dominan, Indonesia, PT. Gramedia Pustaka
pembagian wilayah dan lain-lain. Utama, Jakarta
3. KPPU di sarankan untuk membuka Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
kantor perwakilan di propinsi Aceh dan 5 Tahun 1999 Tentang Praktek
Sumatera Barat tersendiri supaya lebih Antimonopoli dan Persaingan Usaha
fokus dalam menjalankan peran dan KPPU, “Persaingan Sehat Sejahterakan
fungsi KPPU, karena luas wilayah sangat Rakyat, Peran KPPU Sebagai Pemberi
besar sehingga susah mencapai peran Saran Kebijakan, Manfaat Persaingan
dan fungsi maksimal dan di minta juga Bagi Konsumen, Manfaat Kebijakan
pemerintah agar membantu KPPU Persaingan Bagi Pengusaha Kecil”
dalam hal pembenahan internal KPPU, Media Berkala KPPU “Kompetensi” Edisi 32,
sosialisasi peran dan fungsi KPPU serta 2012
sebelum mengeluarkan deregulasi diakses 10 Juli 2012,
ekonomi sebaiknya berkonsultasi http//www.analisadaily.com/news/,
dengan pihak KPPU supaya tidak terjadi Data dari Kantor Perwakilan Daerah KPPU
tumpang tindih dalam melahirkan Medan
kebijakan ekonomi yang bisa Wawancara dengan Goppera Pangabean,
menyebabkan terjadi praktek Kepala Kantor Perwakilan KPPU Kota
persaingan usaha tidak sehat dan Medan pada tanggal 19 Februari
monopoli. 2013
Media Berkala Komisi Pengawas Persaingan
Usaha, (2012, edisi 32), halaman 8

85
Jurnal Mercatoria Vol. 6 No. 1/Juni 2013 ISSN No:1979-8652

86

Anda mungkin juga menyukai