Anda di halaman 1dari 16

BAB IV

HASIL

4.1. Profil Komunitas Umum Puskesmas Kebun Sikolos

UPTD Puskesmas Kebun Sikolos terletak di Kecamatan Padang Panjang

Barat yang merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kota Padang Panjang

yang terletak di kaki gunung merapi dan deretan bukit barisan yang mempunyai

kemiringan utara ke selatan dan topografinya dipenuhi lembah-lembah yang

curam. Visi Pelayanan di UPTD Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjang

yaitu “TERWUJUDNYA MASYARAKAT PADANG PANJANG BARAT YANG

SEHAT DAN MANDIRI DENGAN PELAYANAN BERKUALITAS”.

SEHAT adalah terwujudnya kondisi sejahtera baik fisik, psikologis, mental,

spiritual dan prilaku masyarakat dalam mencapai kesehatan secara paripurna

dalam menunjang pembangunan Kota Padang Panjang. MANDIRI adalah sikap

dan kondisi masyarakat Kota Padang Panjang yang mampu memenuhi kebutuhan

kesehatannya dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri,

memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan pribadi, keluarga, masyarakat

dan lingkungannya. PELAYANAN BERKUALITAS adalah upaya dengan mutu

terbaik yang diselenggarakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,

baik melalui pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang merata

bagi seluruh masyarakat.

Misi merupakan sesuatu yang dilaksanakan sesuai dengan visi yang telah

ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan

baik.Adapun misi UPTD Kebun Sikolos Kota Padang Panjang adalah :

25
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan berkualitas dan berdaya saing serta

berbasis masyarakat

2. Mewujudkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kesehatan yang

amanah, profesional dan tepat guna.Meningkatkan Mutu Pemerataan dan

Keterjangkauan Kesehatan.

3. Mewujudkan sistem informasi dan promosi kesehatan yang berkualitas

4. Meningkatkan Prilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat.

5. Meningkatnya Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.

6. Kemitraan lintas sektor, LSM/Lembaga Masyarakat maupun Forum Kota.

4.2 Data Geografis


UPTD Puskesmas Kebun Sikolos terletak di Kecamatan Padang Panjang

Barat yang merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kota Padang Panjang

terletak di kaki gunung merapi dan deretan bukit barisan yang mempunyai

kemiringan utara ke selatan dan topografinya dipenuhi lembah-lembah yang

curam. Luas wilayah kecamatan Padang Panjang Barat 9,9 km yang berada

Kecamatan Padang Panjang Barat mempunyai batas-batas sebagai berikut :

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Padang Panjang Timur


2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecmatan X Koto Kabupaten Tanah

Datar

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecmatan X Koto Kabupaten Tanah

Datar

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan 2x11 Enam Lingkung

Kabupaten Tanah Datar

26
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Tahun 1982 terbentuklah 2 kecamatan

di Kota Padang Panjang, yaitu Kecamatan Padang Panjang Barat dan Padang

Panjang Timur. Di Kecamatan Padang Panjang Barat terdapat 8 kelurahan dan

wilayah kerja UPTD Puskesmas Kebun Sikolos adalah 4 kelurahan :

a. Kelurahan Kampung Manggis

b. Kelurahan Balai-Balai

c. Kelurahan Tanah Hitam

d. Kelurahan Pasar Baru

Secara geografis terletak antara 100020’-100027’ Bujur Timur serta 0027’ -

0030’ Lintang Selatan, merupakan dataran tinggi (daerah pegunungan) dengan

ketinggian 550-900 mdpl dengan lebih dari 40 % lahannya berada pada

kemiringan > 40 %. Sedangkan suhu udara rata-rata adalah 21,88 0C dengan

kelembaban udara adalah 88,03 %.

Gambar 4.1 Gambaran Peta Wilayah Kerja PUSKESMAS KEBUN


SIKOLOS

27
4.3 Data Demografik
4.3.1 Data Penduduk

Jumlah penduduk diwilayah kerja UPTD Puskesmas Kebun Sikolos

menurut Badan Pusat Statistik Kota Padang Panjang pada tahun 2016 sebanyak

16.390 jiwa yang tersebar di 4 kelurahan yang ada dan terdiri dari 8.181 penduduk

laki-laki dan 8.209 penduduk perempuan, dengan jumlah rumah tangga 3.808 dan

rata-rata jiwa per rumah tangga sebesar 4,30 dan kepadatan penduduk

3.856/km2.Dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kelurahan Kampung

Manggis.

4.3.2 Kondisi Pendidikan

Bidang pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebun Sikolos

sudah relatif agak maju. Hal ini ditandai adanya fasilitas yang cukup memadai

seperti bangunan sekolah-sekolah dari mulai tingkat dasar sampai sekolah

menengah atas yang lokasinya terjangkau dari Kelurahan. Dimana ada 4 Paud

TK, 6 SD, 13,3 SLTP, 1 SLTA.

Tingkat Pendidikan di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kebun Sikolos

lebih dari separuh dari jumlah penduduk masih di tingkat sekalah dasar ( SD )

yaitu 30%, dan 32% (belum tamat SD, Tidak Tamat SD dan tidak pernah sekolah),

12% tingkat SLTP, 4% tingkat SLTA dan 1% tingkat perguruan tinggi.

4.4. Sumber Daya Puskesmas Kebun Sikolos

Puskesmas Kebun Sikolos yang merupakan Unit Pelaksana Tekhnis dari

Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang terletak di Kelurahan Kampung Manggis

JL. Anas Karim No 24 Kecamatan Padang Panjang Barat Kota Padang Panjang.

28
Puskesmas Kebun Sikolos mempunyai karyawan, dengan perincian sebagai

berikut:

Tabel 4.1. Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Tingkat Pendidikan tahun


2016

No Jenis Tenaga 2016

1 Dokter Umum 4

2 Dokter Gigi 1

3 Sarjana Kesehatan Masyarakat 3

4 SAA/DIII/S1.Farm/Apoteker 2

5 SPK/DIII/S1 Keperawatan 11

5 SPRG/DIII Gigi 3

6 DIII Gizi/ DIV/S1 Gizi 1

7 Bidan DI/DIII/D4 10

8 Sanitarian 1

9 Analis Labor 2

10 Rekap Medik 1

11 Jumlah Tenaga Non Kesehatan 3

Jumlah 42

4.5. Sarana Pelayanan Puskesmas Kebun Sikolos

Dalam upaya memperluas jangkauan pelayanan kepada masyarakat,

Puskesmas Kebun Sikolos dibantu sub-sub pelayanan yang terbesar di 4 kelurahan

yang meliputi 2 Puskesmas Pembantu, 3 Poliklinik Kesehatan Desa (PKD), 27

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), 8 Posyandu Lansia dan 2 buah Puskesmas

Keliling (Pusling), selain itu terdapat juga sarana transportasi roda 4 berjumlah 2

unit dan roda 2 sebanyak 2 unit, dengan rincian sebagai berikut :

29
Tabel 4.2. Sarana dan Prasarana Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM)

No Sarana dan Prasarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas 1

2 Puskesmas Pembantu 2

3 Puskesmas Keliling 2

4 Praktek Dokter 6

5 Praktek Bidan 6

6 Pos Kesehatan Kelurahan 3

7 Posyandu Balita 27

8 Posyandu Lansia 7

9 Posyandu PTM 7

10 Poskestren 1

11 Batra berizin 2

Total 64

Tabel 4.3. Alat Transportasi

No Jenis Kendaraan Jumlah Merek Kondisi

1 Kendaraan Roda 2 2 Honda,Suzuki Baik

1 Baik
Kendaraan Roda 4 Kijang Inova,
2 2 1 Rusak
Ambulance Isuzu
ringan

4.6 Data Kunjungan Poli Prolanis Bulan Juli-Agustus-September 2017


Tabel 4.4 Kunjungan Pasien Berdasarkan Klasifikasi PTM

Jumlah Kunjungan Pasien Prolanis PKM KBS


NO Bulan
Penyakit
Juli Agustus September

30
1 Hipertensi 205 215 214
2 Diabetes Mellitus 71 62 67
3 Heart Disease 28 21 20
4 Dislipidema 1 2 6
5 Asma-PPOK 14 11 15
6 GA-OA-RA 24 16 15
7 Neurologis 6 2 2
8 Keganasan 3 2 1

Tabel 4.5 Kunjungan Pasien Berdasarkan Presentase Kunjungan Perbulan

Jumlah Kunjungan Pasien Prolanis PKM KBS


NO Bulan
Penyakit
Juli Agustus September
1 Hipertensi 58,23 % 65,35 % 62,94 %
2 Diabetes Mellitus 20,17 % 18,84 % 19,70 %
3 Heart Disease 7,95 % 6,38 % 5,88 %
4 Dislipidema 0,28 % 0,60 % 1,76 %
5 Asma-PPOK 3,97 % 3,34 % 4,41 %
6 GA-OA-RA 6,81 % 4,86 % 4,41 %
7 Neurologis 1,70 % 0,60 % 0,58 %
8 Neoplasma 0,85 % 0,60 % 0,29 %

Tabel 4.6.Kunjungan Pasien Berdasarkan Rata-rata Jumlah Kunjungan

Jumlah Kunjungan Pasien Prolanis PKM KBS


NO
Penyakit Rata-rata Kunjungan
1 Hipertensi 211 orang
2 Diabetes Mellitus 66 orang
3 Heart Disease 23 orang
4 Dislipidema 3 orang
5 Asma-PPOK 13 orang
6 GA-OA-RA 18 orang
7 Neurologis 3 oeang
8 Neoplasma 2 orang

Dari tabel kunjungan pasien dapat ditarik kesimpulan bahwa penyakit

Hipertensi adalah yang paling sering ditemui dan ditangani di Puskesmas Kebun

Sikolos setiap bulannya, dengan jumlah kunjungan lebih dari 200 kali setiap

bulannya. Kemudian Diabetes mellitus menjadi penyakit tersering kedua, dan

31
diikuti oleh penyakit penyakit lainnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

Puskesmas Kebun Sikolos perlu memerlukan intervensi yang cepat dan sesuai

standar dalam menangani penyakit penyakit diatas.

4.7 Prioritas Masalah

Berdasarkan proses identifikasi masalah, ditemukan beberapa penyakit

tidak menular yang memerlukan penanganan di puskesmas. Akan tetapi, tidak

semua penyakit dapat ditangani sesuai standar sekaligus, sehingga perlu dilakukan

penentuan prioritas masalah yang merupakan masalah terbesar dan mungkin

untuk diselesaikan. Dalam hal ini, metode yang kami gunakan adalah Metode

Kriteria Matriks.

Metode Kriteria Matriks adalah suatu metode yang digunakan dalam

mengambil keputusan dari berbagai masalah yang didasarkan pada pemberian

skor pada masing-masing variabel pada masalah yang teridentifikasi. Angka

yang di gunakan untuk skor dalam metode ini sesuai dengan ketentuan baku yaitu

1-5, semakin tinggi skor semakin besar masalah. Kriteria yang dinilai adalah :

Tingkat Urgensi dengan skor 1 sampai 5 sebagai berikut;

1. = Tidak urgensi
2. = Agak urgensi
3. = Urgensi
4. = Sangat urgensi
5. = Terlalu sangat urgensi

Keseriusan masalah dengan skor 1 sampai 5 sebagai berikut;

1. = Tidak serius
2. = Agak serius
3. = Serius
4. = Sangat serius
5. = Terlalu sangat serius

32
Tingkat perkembangan dengan skor 1 sampai 5 sebagai berikut;

1. = Tidak besar perkembangan


2. = Agak besar perkembangan
3. = Besar perkembangan
4. = Sangat besar perkembangan

MASALAH
GA-
Diabetes Heart Asma-
Hipertensi Dislipidemia OA- Neurologi
Mellitus disease PPOK
RA
KRITERIA
Tingkat Urgensi
5 5 4 2 3 3 2
(U)
Tingkat
5 4 4 4
Keseriusan (S) 5 3 4
Tingkat
Perkembangan 4 4 3 2 2 3 2
(G)
Jumlah ( U x S x
120 80 60 12 24 36 16
G)
3 7 5 4 6
Rangking 1 2
5. = Terlalu sangat besar perkembangan

Tabel 4.7 Penetapan Prioritas Masalah Penyakit Tidak Menular Puskesmas


Kebun Sikolos Tahun 2017.

Kemudian skor urgensi pada setiap masalah dikalikan dengan skor Tingkat

Keseriusan pada setiap masalah serta dikalikan dengan skor Tingkat

perkembangan setiap masalah, hasil ini di bandingkan untuk semua masalah

sehingga didapatkan urutan priotas masalah yang dapat dilihat pada tabel dibawah

ini :

33
Berdasarkan prioritas masalah diatas penulis mengambil prioritas nomor satu

untuk di intervensi dengan penerapan program PANDU PTM. Setelah dilakukan

proses penentuan prioritas masalah dengan Kriteria Matriks, maka didapatkan

prioritas masalah dengan urutan sebagai berikut :

1. Hipertensi, dengan jumlah kunjungan tertinggi 215 orang dan rata-rata

kunjungan per bulan 211 orang.


2. Diabetes Mellitus, dengan jumlah kunjungan tertinggi 71 orang dan rata-

rata kunjungan per bulan 66 orang.


3. Heart Disease, dengan jumlah kunjungan tertinggi 28 orang dan rata-rata

kunjungan per bulan 23 orang.


4. Penyakit radang sendi (OA-GA-RA), dengan jumlah kunjungan tertinggi

24 orang dan rata-rata kunjungan per bulan 18 orang.


5. Asma-PPOK, dengan jumlah kunjungan tertinggi 15 orang dan rata-rata

kunjungan per bulan 13 orang.


6. Defisit Neurologis, dengan jumlah kunjungan tertinggi 6 orang dan rata-

rata kunjungan per bulan 3 orang.


7. Dislipidemia, dengan jumlah kunjungan tertinggi 6 orang dan rata-rata

kunjungan per bulan 3 orang.


8. Keganasan, dengan jumlah kunjungan tertinggi 3 dan rata-rata kunjungan

per bulan 2 orang.

4.8 Identifikasi Penyebab Masalah

Berdasarkan penilaian prioritas, yang menjadi sasaran prioritas untuk

penerapan Pelayanan Terpadu PTM adalah penyakit Hipertensi yang memiliki

angka kunjungan tertinggi dari seluruh PTM yang dijumpai di Puskesmas Kebun

Sikolos. Berdasarkan hasildari otopsi verbal kepada pemegang program PTM di

Puskesmas Kebun Sikolos, maka didapatkan beberapa kekurangan yang mungkin

diperbaiki.

34
1. Manusia
 Ketidak cocokan jadwal posbindu dengan pola hidup masyarakat
2. Metode
 Belum adanya pengisian aplikasi surveilans
3. Sarana
 Tidak tersedianya alat EKG untuk memantau heart disease
 Koneksi internet lambat
4. Lingkungan
 Kurangnya implementasi perda KTR

35
4.9 Alternatif Pemecahan Masalah
1. Manusia
 Ketidak cocokan jadwal posbindu dengan pola hidup masyarakat. Karena

jadwal posbindu baru dapat dilaksanakan setelah jam pelayanan, yaitu

sekitar pukul 11.00, sementara saat itu kebanyakan masyarakat sedang

berdagang

Rencana Penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya

pemeriksaan rutin terutama bagi orang-orang yang

memiliki faktor resiko PTM


Pelaksana Petugas Promkes, dokter, pemegang program
Target Timbulnya kesadaran masyarakat untuk bisa hadir di

posbindu

2. Metode
 Belum adanya pengisian aplikasi surveilans. Hal ini dikarenakan

terbatasnya waktu pengisian disaat jam pelayanan dan petugas

belum menguasai tata cara pengisian data surveilans melalui aplikasi

berbasis web.

Rencana Pembuatan buku panduan untuk memudahkan pengisian

surveilans
Pelaksana Dokter, pemegang program
Target Pemegang program bisa melaksanakan surveilans PTM

berbasis FKTP

3. Sarana
 Tidak tersedianya alat EKG untuk memantau heart disease

36
Rencana Penyediaan alat EKG
Pelaksana Kepala Puskesmas, pemegang program
Target Tersedianya alat EKG yang terkalibrasi

 Koneksi internet lambat. Terutama saat melakukan pengisian data

surveilans pada jam pelayanan.

Rencana Penyediaan Hi-Speed internet access


Pelaksana Kepala Puskesmas, pemegang program
Target Dapat dilakukannya pengisian data surveilans secara real-

time

4. Lingkungan
 Kurangnya implementasi perda KTR. Terbukti dengan masih

ditemukannya puntung rokok di “kawasan tanpa rokok”

Rencana Penegasan berlakunya perda KTR terutama di Puskesmas


Pelaksana Kepala Puskesmas, dokter, pemegang program, promkes
Target Masyarakat tidak ada lagi yang merokok di “kawasan tanpa

rokok”

4.10 Prioritas Pemecahan Masalah

Dari alternatif pemecahan masalah diatas, prioritas pemecahan masalah

ditentukan dengan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment) caranya

adalah dengan pemberian skor pada masalah yang di identifikasi dan pembobotan

pada kriteria sesuai dengan masalah . Angka yang di gunakan untuk bobot dalam

metode ini sesuai dengan ketentuan baku yaitu 1-5, sedangkan untuk skor

berdasarkan kesepakatan kelompok yaitu 1-5, Kriteria yang dipakai :

Harapan keberhasilan

Skor alternatif pemecahan masalah 1 sampai 5

1. = Tidak berhasil
2. = Kemungkinan berhasil
3. = Berhasil
4. = Sangat berhasil
5. = Sangat mudah berhasil

37
Mudah Pelaksanaan

Skor alternatif pemecahan masalah 1 sampai 5

1 = Tidak berhasil = Kemungkinan berhasil

1. = Berhasil
2. = Sangat berhasil
3. = Sangat mudah berhasil

Murah biaya

Skor alternatif pemecahan masalah 1 sampai 5

1. = Tidak murah
2. = Kemungkinan murah
3. = Murah
4. = Sangat murah
5. = Terlalu sangat murah

Waktu Singkat

Skor alternatif pemecahan masalah 1 sampai 5

1. =Tidak singkat
2. =Kemungkinan singkat
3. =Singkat
4. =Sangat singkat
5. =Terlalu sangat singkat

Komitmen Petugas

Skor alternatif pemecahana masalah 1 sampai 5

1. =Tidak tinggi
2. =Kemungkinan tinggi
3. =Tinggi
4. =Sangat tinggi
5. =Terlalu sangat tinggi

38
Tabel 4.8 Penetapan prioritas pemecahan masalah penerapan Pelayanan

Terpadu PTM untuk peningkatan layanan hipertensi di Puskesmas Kebun

Sikolos

Penyediaan Hi- Penegasan


Pembuatan buku Pengadaan mesin Speed internet berlakunya
Penyuluhan
panduan EKG untuk memantau acces untuk perda KTR
pentingnya
pengisian data kondisi pasien heart memudahkan terutama di
KRITERIA Bbt posbindu
surveilans disease pengisian data Puskesmas
surveilans Kebun Sikolos
Sk
or BxS Skor BxS Skor BxS Skor BxS Skor BxS
Harapan
Keberhasilan 5 3 15 5 25 3 15 3 15 2 10
Mudah
Pelaksanaan 3 4 12 3 9 3 9 3 9 2 6
Murah Biaya 1 4 4 4 4 3 3 3 3 1 1
Waktu Singkat 2 3 6 4 8 3 6 2 4 1 2
Komitmen
Petugas 4 4 16 4 16 3 12 3 12 2 8
Jumlah 53 62 45 43 27
Peringkat 2 1 3 4 5

Dari perhitungn prioritas pemecahan masalah, alternatif kegiatan yang paling

memungkinkan adalah : Pembuatan Buku Panduan Pengisian Data Surveilans.


4.11 Intervensi Masalah Penerapan PANDU PTM untuk Peningkatan

Layanan Hipertensi melalui pembuatan buku panduan pengisian data

surveilans

4.11.1 Tahap Persiapan


Untuk tahap pertama, dilakukan pengumpulan data mengenai pengisian

data surveilans PTM berbasis FKTP. Informasi terutama kami dapatkan dari

“Petunjuk Teknis Surveilans Penyakit Tidak Menular” yang diterbitkan oleh

Kemenkes tahun 2015. Pada tanggal 11 Oktober 2017, versi ebook masih

dapat di download melalui situs :

http://www.pptm.depkes.go.id/cms/frontend/ebook/Juknis_Surveilans_FR_PTM_be

rbasis_web.pdf
4.11.2 Tahap Pelaksanaan

39
Setelah kami melakukan telaah kritis terhadap “Petunjuk Teknis

Surveilans Penyakit Tidak Menular”, kami menemukan bahwa dalam panduan

juga dijelaskan tatacara melakukan pengisian data dengan sistem off-line, hal

ini tentunya sangat relevan untuk puskesmas Kebun Sikolos mengingat

sulitnya akses internet ke server aplikasi terutama pada jam pelayanan.

Berikutnya setiap informasi yang berhubungan dengan “pengisian data

surveilans secara off-line menggunakan microsoft Excel” kami rangkum dan

kami cantumkan dalam buku panduan yang kami tulis.


Kami juga sudah melakukan percobaan pengisian data di web, dan setiap

temuan berdasarkan pengalaman pengisian data dengan upload Ms. Excel juga

kami cantumkan dalam buku panduan yang kami beri judul “Buku Panduan

Pengisian Data Surveilans Penyakit Tidak Menular (PTM) berbasis Fasilitas

Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) Secara Off-line Menggunakan Microsoft

Excel”. Buku panduan tersebut akhirnya kami cetak agar bisa dijadikan acuan

tatacara pengisian data surveilans secara off-line.

4.11.3 Tahap Monitoring dan Evaluasi


Tahap ini bertujuan untuk menilai seberapa applicable buku panduan yang telah

kami tulis dalam pengisian data surveilans. Monitoring dan evaluasi dapat

dilakukan setiap bulanuntuk mengidentifikasi kendala-kendala yang ditemukan,

maupun apabila ada bagian yang perlu direvisi.

40

Anda mungkin juga menyukai