Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini begitu banyak pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan mesin,
mulai dari mesin yang sangat sederhana sampai penggunaan mesin dengan berbasis
teknologi yang tinggi. Mesin dan peralatan kerja mekanis tersebut menimbulkan getaran.
Getaran dapat diartikan sebagai gerakan yang teratur dari benda atau media denganarah
bolak balik dari kedudukan keseimbangan. Pekerja yang terpajan getaran secara kontinyu
akan mengalami gangguan kesehatan pada bagian tubuh yang sering terkena pajanan.
Gangguan kesehatan yang dapat terjadi berupa fenomena Raynaud (Jari-jari putih),
gangguan tulang, sendi, dan otot, gangguan neuropati, gangguan pada thorax, leher dan
kepala, pinggul dan perineum, otot dan tulang , pharynx, mata. Lama pajanan merupakan
jumlah jam kerja pekerja dalam melakukan pekerjaan sehari–hari. Lamanya waktu
pemajanan perhari kerja dapat meningkatkan keparahan gejala yang diderita pekerja akibat
paparan getaran.
B. Tujuan
 Mahasiswa mampu mengetahui nilai dari getaran yang diukur
 Mahasiswa mampu memmahami efek yang dapat terjadi.
C. Waktu dan Tempat
 Hari/Tanggal : Jumat/13 September 2019
 Waktu : 13.00 – Selesai
 Tempat : Jurusan Kesehatan Lingkungan.

1
BAB II

DASAR TEORI

A. Definisi Getaran
Getaran adalah gerakan teratur dari benda atau media dengan arah bolak- balik dari
kedudukan keseimbangannya. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan
motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Anies, 2014). Getaran adalah gerakan
bolak-balik cepat (reciprocating), memantul ke atas dan ke bawah atau ke belakang dan
kedepan. Gerakan tersebut terjadi secara teratur dari bendaatau media dengan arah bolak
balik dari kedudukannya (ILO, 2013).
Getaran adalah gerakan yang teratur dari benda atau media dengan arah bolak-balik
dari kedudukan keseimbangan. Getaran terjadi saat mesin atau alat dijalankan dengan
motor, sehingga pengaruhnya bersifat mekanis (Sugeng Budiono, 2003:35). Getaran ialah
gerakan osilasi disekitar sebuah titik (J.M. Harrington, 1996:187). Getaran merupakan efek
suatu sumber yang memakai satuan hertz (Depkes, 2003:21).
B. Jenis – jenis Getaran
Menurut Anies Tahun 2014, Getaran mekanis dibagi dalam dua jenis yaitu getaran
seluruh tubuh dan getaran getaran lengan tangan.
1. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration)
Vibrasi mekanis dapat dirasakan dan terjadi pada seluruh tubuh pada range
frekuensi yang sangat besar yaitu antara 0,1 – 10000 Hz. Vibrasi seluruh tubuhi
umumnya dialami pengemudi kendaraan, traktor, bus, helikopter. Vibrasi seluruh
tubuh oleh alat angkut tersebut dapat menimbulkan seluruh badan menjadi ikut bergetar
oleh beroperasinya alat – alat berat yang memindahkan vibrasi mekanis dari alat berat
yang dimaksud ke seluruh badan tenaga kerja lewat vibrasi lantai melalui kaki.

Pajanan getaran pada seluruh tubuh umumnya disebabkan oleh mesin


industri/konstruksi, pertanian atau peralatan transportasi dapat dibagi menjadi
(Rinawati, 2013):

2
a. Getaran frekuensi tinggi, misalnya mesin industri, alat-alat berat (forklift, traktor,
traktor roda gigi, derek, skop elektrik, motor gandeng, bulldozer), peralatan
transportasi udara/laut (helikopter, kapal laut).
b. Getaran frekuensi rendah, misalnya peralatan transportasi darat (bus, truk, kereta
api).

Nilai ambang batas pajanan getaran seluruh tubuh sebagaimana tercantum pada
tabel 0.1 (untuk aksis x dan y) dan tabel 0.2 (untuk aksis z) merupakan akselerasi rata-
rata dalam meter/detik2 pada frekuensi (hertz) dan durasi pajanan yang mewakili
kondisi dimana hampir semua pekerja berulangkali terpajan dengan risiko minimum
pada nyeri punggung, gangguan kesehatan pada tulang belakang dan ketidakmampuan
dalam mengoperasikan kendaraan dengan benar.

Tabel 0.1
Nilai Ambang Batas Pajanan Getaran Seluruh Tubuh untuk Aksis x atau y

3
Tabel 0.2
Nilai Ambang Batas Pajanan Getaran Seluruh Tubuh untuk Aksis z

2. Getaran Lengan Tangan (Hand Arm Vibration)


Getaran lengan-tangan yaitu getaran yang merambat melalui tangan akibat
pemakaian peralatan yang bergetar. Frekuensi yang berkisar antara antara 2-1500 Hz
berpotensi untuk menimbulkan kerusakan jaringan. Getaran pada alat yang
frekuensinya 5-20 Hz, meskipun relatif kecil tetapi sudah berbahaya.
Berdasarkan Permenkes No 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, nilai ambang batas getaran tangan dan lengan
untuk 8 jam kerja per hari adalah sebesar 5 meter/detik2.

C. Dampak Getaran Terhadap Kesehatan


Menurut Harrington (2005) membedakan dampak getaran ke dalam dua bagian, yaitu:
1. Getaran Lengan dan Tangan (Hand Arm Vibration)
Tenaga kerja normal yaitu yang tidak mengalami gangguan getaran pada
tangannya memperlihatkan sedikit saja penurunan suhu kulit tangan tepat sesudah
bekerja mengalami getaran dan suhu kulit tangannya akan naik 1-2 derajat sesudah
terpapar getaran selama 5 menit. Gejala yang timbul akibat hand arm vibration
syndrome adalah mati rasa yang sifatnya sementara pada ujung jari tetapi tidak
mempengaruhi aktivitas kerja. Selanjutnya ujung jari memutih, ada rasa sakit jika
aliran darah kembali normal.

4
Tenaga kerja yang terpapar oleh getaran lengan tangan, efek dalam jangka waktu
pendek yang akan timbul adalah kelelahan dan ketidaknyamanan saat bekerja serta
turunnya produktivitas kerja. Pemaparan dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS). Carpal Tunnel Syndrome
(CTS) adalah salah satu penyakit akibat kerja yang terjadi sebagian besar pada
industri manufaktur. Carpal Tunnel Syndrome (CTS) merupakan suatu gangguan
yang timbul karena terowongan karpal atau celah di lengan tangan bawah sampai
pergelangan tangan terjadi penyempitan. Penyempitan tersebut akibat dari adanya
edema fasia atau akibat dari kelainan ditulang kecil bagian tangan yang
menimbulkan penekanan saraf nervus medianus di lengan tangan bawah hingga
pergelangan tangan. CTS menimbulkan gejala utama yang ditandai dengan adanya
rasa kesemutan, rasa nyeri pada jari terutama di malam hari, kehilangan rasa (mati
rasa), tangan kaku, otot tangan lemah hingga terjadi atrofi otot (Pangestuti, 2014).
Menurut Rinawati (2013) vibrasi dapat menyebabkan perubahan dalam tendon,
otot, tulang dan sendi dan dapat mempengaruhi sistem saraf.Secara kolektif, efek
vibrasi tangan lengan dikenal dengan Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS).
2. Getaran Seluruh Tubuh (Whole Body Vibration)
Suma’mur (1996) menyatakan bahwa efek dari paparan whol e body vibration
berbeda-beda tergantung pada tingkatan akselerasi, frekuensi dan cara
pemaparannya keseluruh tubuh. Secara umum, whole body vibration dapat
menyebabkan nyeri, penglihatan kabur dan gemetaran (shakeness) kerusakan organ
bagian dalam serta nyeri tulang belakang.
Menurut Sucipto (2014) efek getaran terhadap tubuh tergantung besar kecilnya
frekuensi yang mengenai tubuh, antara lain:
a. 3-9 Hz akan timbul resonansi pada dada dan perut.
b. 6-10 Hz dengan intensitas 0.6 gram tekanan darah, denyut jantung pemakaian
O2 dan volume perdenyut sedikit berubah.
c. 10 Hz leher, kepala, pinggul kesatuan otot dan tulang akan beresonansi.
d. 13-15 Hz tenggorokan akan mengalami resonansi.
e. > 20 Hz tonus otot akan meningkat, akibat kontraksi statis ini otot menjadi
lemah, rasa tidak enak dan kurang ada perhatian.

5
D. Pengendalian Getaran
Strategi pengendalian getaran di tempat kerja akan diarahkan pada menghilangkan
atau mengurangi sumber getaran :
1. Mengganti mesin yang banyak getaran dengan yang sedikit getarannya.
2. Memperbaiki pir kendaraan dan tempat duduk untuk mengurangi getaran.
3. Mengurangi getaran mesin dengan menggunakan alas karet.
4. Memperhatikan betul perawatan dan reparasi yang tepat pada mesin.
5. Kenakan giliran kerja dan waktu istirahat yang diatur baik
(Buku Informasi, 2002:14)
Menurut A.M. Sugeng Budiono,dkk (2003:39) pengendalian getaran adalah sebagai
berikut :
1. Pengendalian Secara Teknis
 Peralatan kerja yang rendah intensitas getarannya (dilengkapi dengan
damping/peredam).
 Menambah atau menyisipkan damping diantara tangan dan alat, misalnya
membalut pegangan alat, dengan karet.
 Memelihara/merawat peralatan dengan baik. Dengan mengganti bagian-
bagian yang aus atau memberikan pelumasan.
 Meletakkan peralatan dengan teratur. Alat yang diletakkan di atas meja yang
tidak stabil dan kuat dapat menimbulkan getaran di sekelilingnya.
2. Pengendalian Secara Administratif
Pengendalian secara administrative yaitu dengan cara mengatur waktu kerja,
seperti :
 Merotasi pekerjaan. Apabila terdapat suatu pekerjaan yang dilakukan oleh
3 orang, maka dengan mengacu pada NAB yang ada, paparan getaran
sepenuhnya mengenai salah seorang, akan tetapi bergantian, dari A, B,
dan kemudian C. A B C A B C A B C
 Mengurangi jam kerja , sehingga sesuai dengan NAB yang berlaku.

6
3. Pengendalian Secara Medis
Pada saat awal, dan kemudian pemeriksaan berkala setiap 5 tahun sekali.
Sedangkan untuk kasus yang berlanjut, maka interval yang diambil adalah 2-3
tahun sekali.
4. Pemakaian Alat Pelindung Diri
Pengurangan paparan dapat dilakukan dengan menggunakan sarung tangan
yang telah dilengkapi peredam getar (busa). Efek-efek berbahaya dari paparan
kerja terhadap getaran paling baik dicegah dengan memperbaiki desain alat-alat
yang bergetar tersebut, dan pemakaian sarung tangan pelindung, Resiko dapat
juga dikurangi dengan memperpendek waktu paparan. Pemeriksaan sebelum
penempatan dan pemeriksaan berkala mempermudah pengenalan dini
individuindividu yang terutama rentan dan membantu mengurangi meluasnya
masalah.

7
BAB III
KEGIATAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan


 Alat Tulis/Menulis
 Vibration meter
 Stopwatch
 Kendaraan untuk diukur tingkat getaran.
B. Prosedur Kerja
 Siapkan alat yang akan digunakan, pastikan alat dalam keadaan baik.
 Sambungkan kabel sensor dengan alat vibration meter.
 Hidupkan alat dengan menekan tombol on/off.
 Tempelkan kabel sensor pada sumber getaran, dalam hal ini pada kendaraan motor.
 Lakukan pengukuran pada 3 titik yaitu pada setir kanan, setir kiri dan pada tempat
duduk.
 Catat angka yang sering muncul, setiap titik diukur selama 5 menit.
 Tentukan tingkat getaran dalam mean, median dan modus.
C. Hasil Praktikum
 Titik 1
0.21 0.13 0.12 0.11 0.10 0.11 0.12 0.13 0.16 1.17
0.16 0.17 0.16 0.14 0.13 0.12 0.10 0.11 0.12 0.13
0.11 0.09 0.08 0.09 0.08 0.10 0.11 0.14 0.13 0.10
0.09 0.11 0.10 0.09 0.12 0.17 0.16 0.35 0.34 0.24
0.19 0.13 0.06 0.07 0.06 0.14 0.18 0.17 0.18 0.19
0.20 0.21 0.92 0.56 0.51 0.82 0.31 0.27 0.42 0.19
0.08 0.15 0.25 0.19 0.21 0.27 0.11 0.09 0.08 0.09
0.10 0.12 0.13 0.14 0.13 0.15 0.98 0.71 0.20 0.61
0.09 0.06 0.07 0.08 0.10 0.13 0.14 0.20 0.24 0.27
0.29 0.30 0.33 0.32 0.33 0.36 0.35 0.34 0.33 0.32
0.31 0.29 0.28 0.25 0.23 0.24 0.27 0.28 0.31 0.32

8
0.28 0.39 0.28 0.36 0.29 0.26 0.27 0.28 0.29 0.30
0.27 0.64 0.34 0.26 0.19 0.15 0.13 0.11 0.10 0.09
0.07 0.11 0.16 0.19 0.27 0.26 0.29 0.27 0.31 0.28
0.24 0.21 0.13 0.12 0.11 0.05 0.15 0.19 0.35 0.21

Mean : 0.225
Median : 0.185
Modus : 0.13

 Titik 2
0,18 0,17 0,16 0,17 0,18 0,19 0,18 0,19 0,20 0,18
0,19 0,18 0,17 0,18 0,17 0,10 0,17 0,15 0,17 0,16
0,15 0,16 0,15 0,16 0,15 0,16 0,15 0,16 0,15 0,16
0,15 0,14 0,15 0,14 0,15 0,14 0,21 0,23 0,19 0,17
0,18 0,19 0,18 0,17 0,18 0,17 0,16 0,14 0,13 0,14
0,15 0,14 0,17 0,15 0,14 0,15 0,14 0,15 0,14 0,15
0,17 0,15 0,13 0,12 0,13 0,12 0,13 0,19 0,14 0,19

Mean : 0.161429
Median : 0.16
Modus : 0.15
 Titik 3
0.28 0.32 0.26 0.17 0.16 0.11 0.09 0.08 0.07 0.06
0.05 0.04 0.03 0.73 0.67 0.51 0.26 0.19 0.14 0.04
0.02 0.01 0.03 0.08 0.07 0.06 0.10 0.11 0.09 0.07
0.03 0.41 0.46 0.56 0.38 0.18 0.10 0.03 0.02 0.01
0.26 0.24 0.21 0.18 0.14 0.11 0.09 0.08 0.07 0.06
0.05 0.04 0.03 0.02 0.01 0.13 0.18 0.05 0.09 0.06
0.18 0.20 0.15 0.12 0.10 0.06 0.21 0.18 0.19 0.13
0.11 0.04 0.33 0.36 0.17 0.16 0.21 0.16 0.19 0.09
0.12 0.16 0.17 0.15 0.07 0.01 0.04 0.09 0.08 0.07

9
0.06 0.04 0.09 0.24 0.23 0.20 0.16 0.41 0.19 0.11
0.06 0.13 0.63 0.78 0.53 0.20 0.18 0.15 0.12 0.10
0.04 0.03 0.01 0.51 0.99 0.86 0.32 0.23 0.16 0.10

Mean : 0.177833
Median : 0.12
Modus : 0.09

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pengukuran yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut dari setiap
titik :
Mean Modus Median
Titik 1 0.225 0.13 0.185
Titik 2 0.1614 0.12 0.16
Titik 3 0.1778 0.09 0.12

Tenaga kerja yang terpapar oleh getaran lengan tangan, efek dalam jangka waktu
pendek yang akan timbul adalah kelelahan dan ketidaknyamanan saat bekerja serta
turunnya produktivitas kerja. Pemaparan dalam jangka waktu yang lama dapat
menyebabkan terjadinya Carpal Tunnel Syndrome (CTS).
Menurut Rinawati (2013) vibrasi dapat menyebabkan perubahan dalam tendon, otot,
tulang dan sendi dan dapat mempengaruhi sistem saraf.Secara kolektif, efek vibrasi tangan
lengan dikenal dengan Hand Arm Vibration Syndrome (HAVS).
Suma’mur (1996) menyatakan bahwa efek dari paparan whol e body vibration
berbeda-beda tergantung pada tingkatan akselerasi, frekuensi dan cara pemaparannya
keseluruh tubuh. Secara umum, whole body vibration dapat menyebabkan nyeri,
penglihatan kabur dan gemetaran (shakeness) kerusakan organ bagian dalam serta nyeri
tulang belakang.

B. Saran
Saran dari kelompok kami adalah perlu adanya penyediaan alat praktikum agar
mempercepat dalam kegiatan praktikum.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://lib.unnes.ac.id/2130/1/5175.pdflib.unnes.ac.id

EJournal-AFDIM FEBRYANDRA MASTHA.docx

https://www.academia.edu/34817098/K11115318_Sitti_Rahmah_Nabilah_Efek_Getaran_
Terhadap_Pengendara_Kendaraan_Mobil_dan_Motor_di_Jalan_Sahabat_3

https://www.safetysign.co.id/news/283/Bahaya-Getaran-Pada-Alat-Kerja-Pekerja-Berisiko-
Terkena-Hand-Arm-Vibration-Syndrome

12
DOKUMENTASI

13

Anda mungkin juga menyukai