Anda di halaman 1dari 4

Konsentrasi : Manajemen Keuangan Islam

PENGARUH DISPLACED COMMERCIAL RISK TERHADAP PROFITABILITAS


BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA DENGAN DANA PIHAK KETIGA SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING

Della Safira Radi Putri

041611433176

LATAR BELAKANG

Perkembangan dunia perbankan berperan dalam menggerakkan perekonomian di


Indonesia. Perkembangan pesat dalam industri perbankan memberikan ruang pada perbankan
syariah untuk membuka peluang tumbuh dan berkembang. Kehadiran perbankan syariah
membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang memiliki penduduk muslim
terbesar di dunia (The Pew Forum on Religion & Public Life, 2012).

Perbankan syariah pertama kali hadir di Indonesia dengan berdirinya Bank Muamalat pada
Tahun 1991. Dengan adanya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 menunjukkan sinyal baik
dari pemerintah Indonesia untuk mendukung perkembangan perbankan syariah. Menurut Undang-
Undang Nomor 21 Tahun 2008, perbankan syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang
bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses
dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Dalam melaksanakan kegiatan usahanya, bank syariah
memiliki fungsi intermediasi. Bank syariah dipercaya masyarakat untuk mengelola dananya
dengan menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Penghimpunan dana berasal dari
masyarakat yang dikenal dengan Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber utama bank
syariah. Dalam menjalankan fungsi intermediasinya, bank syariah harus menjaga keseimbangan
antara dana yang dihimpun dan dana yang akan disalurkan. Sebuah bank syariah dapat dikatakan
menjalankan fungsi intermediasi dengan baik dapat dilihat dari Financing Deposit to ratio (FDR).
Tingkat FDR perbankan syariah sepanjang Tahun 2016 sebesar 93,60% (Bank Indonesia, 2016).
Hal ini menunjukkan kegiatan penyaluran perbankan syariah dijalankan dengan baik.

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank syariah termasuk lembaga keuangan yang
berorientasi pada laba atau keuntungan. Profitabilitas sebagai salah satu indikator untuk
mengetahui apakah perusahaan atau perbankan tersebut menjalankan aktivitas usahanya secara
efisien. Profitabilitas juga digunakan untuk menunjukan tingkat keberhasilan suatu badan usaha
dalam menghasilkan pengembalian (return) kepada pemiliknya (Kasmir, 2012). Sehingga bank
syariah pasti dihadapkan pada risiko-risiko yang dapat terjadi dalam menjalankan kegiatan
usahanya. Risiko yang biasa dihadapi bank konvensional diantaranya adalah risiko kredit, risiko
pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Selain daripada risiko tersebut, bank syariah juga
menghadapi risiko-risiko unik, yaitu risiko kepatuhan syariah, risiko imbal hasil, dan Displaced
Commercial Risk (Yonindya dan Dina, 2016).

Displaced Commercial Risk (DCR) adalah risiko karena adanya perubahan perilaku
nasabah, yang mana nasabah dana pihak ketiga memindahkan dananya ke bank syariah lain atau
ke bank konvensional yang memberikan imbal hasil atau tingkat bunga lebih tinggi (Solissa, 2017).
Nasabah dana pihak ketiga (DPK) yang berpindah akan merusak citra bank sebagai lembaga
kepercayaan masyarakat dalam mengelola dananya. Sehingga Displaced Commercial Risk (DCR)
perlu perhatian khusus dalam penanganan manajemen risiko perbankan syariah. Displaced
Commercial Risk (DCR) dapat terjadi karena dampak dari adanya risiko imbal hasil (rate of return
risk) yang mana tingkat imbal hasil yang diterima nasabah dana pihak ketiga (DPK) atau deposan
lebih rendah dari tingkat bunga bank konvensional (Hielma,Ascarya, dan Noer, 2013). Displaced
Commercial Risk (DCR) adalah salah satu masalah spesifik yang dihadapi bank syariah yang
mengadopsi dual banking system. Sehingga kompetisi bank syariah dan bank konvensional dapat
terjadi. Bukan masalah jika deposan meletakkan dananya pada bank syariah atas dasar religiusitas.
Lain halnya, dengan nasabah yang meletakkan dananya atas dasar mencari keuntungan. Sehingga
bank syariah perlu mengantisipasi adanya Displaced Commercial Risk (DCR).

Rendahnya citra bank syariah dapat terjadi akibat kinerja bank syariah yang kurang efisien.
Sehingga dapat mempengaruhi profitabilitas bank syariah. Ketentuan keuntungan dari tingkat
imbal hasil (rate of return) ditentukan dari besar-kecilnya hasil suatu usaha. Semakin besar tingkat
keuntungan (profitabilitas) yang diperoleh maka, pembagian tingkat imbal hasil (rate of return)
semakin besar (Susanti,2015). Rendahnya rate of return dapat berpengaruh pada jumlah dana
pihak ketiga (DPK). Sehingga dampak Displaced Commercial Risk (DCR) dapat mempengaruhi
profitabilitas bank syariah (Noraziah ,Roza,dan Ahmad, 2014). Dari penjelasan diatas, penelitian
ini bermaksud menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode path analysis yang melihat
pengaruh langsung atau tidak langsung antara Displaced Commercial Risk terhadap Profitabilitas
bank umum syariah. Salah satu indikator rasio untuk menghitung profitabilitas adalah Return on
Assets (ROA). ROA merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan dari keseluruhan aktiva
yang ada dan digunakan untuk upaya menghasilkan return (keuntungan/laba). Sehingga pada
penelitian ini melihat pengaruh Displaced Commercial Risk (DCR) menggunakan rate of return
yang diberikan pada nasabah dana pihak ketiga (DPK) terhadap profitabilitas (return on asset)
bank umum syariah.

Pada penelitian sebelumnya, membahas tentang Displaced Commercial Risk (DCR)


merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank syariah di Malaysia (Norazia,
Roza, dan Ahmad, 2014) atau membahas tentang ulasan kritis mengenai literature mengenai rate
of return risk (Zairy, Salina, dan Kassim, 2012). Sedangkan, Yonindya dan Dina (2016) pada
penelitiannya berfokus pada faktor pemicu Displaced Commercial Risk (DCR) pada keputusan
nasabah untuk tetap menjadi nasabah bank syariah (Yonindya, Dina, 2016). Begitupula pada
penelitian Hielma, Ascarya, dan Noer (2013) membahas tentang analisis empiris mengenai adanya
indikasi terjadi Displaced Commercial Risk (DCR) yang terjadi pada tiga tipe pendanaan bank
syariah. Sejauh pengetahuan peneliti, masih belum ada penelitian yang membahas pengaruh DCR
pada profitabilitas bank umum syariah yang ada di Indonesia. Sehingga penulis tertarik meneliti
tentang “Pengaruh Displaced Commercial Risk terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di
Indonesia dengan Dana Pihak Ketiga sebagai Variabel Intervening.”

RUMUSAN MASALAH

1. Apakah Displaced Commercial Risk (DCR) berpengaruh langsung terhadap Profitabilitas


Bank Umum Syariah di Indonesia periode Tahun 2009 - 2018?
2. Apakah Displaced Commercial Risk (DCR) berpengaruh tidak langsung terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode Tahun 2009-2018?
3. Apakah Displaced Commercial Risk (DCR) berpengaruh terhadap Dana Pihak Ketiga
Bank Umum Syariah di Indonesia periode Tahun 2009 - 2018?
4. Apakah Dana Pihak Ketiga dapat menjadi variabel intervening antara Displaced
Commercial Risk (DCR) terhadap profitabilitas bank Umum Syariah di Indonesia periode
Tahun 2009 - 2018?
TUJUAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini bertujuan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh langsung dari Displaced Commercial Risk (DCR) terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode Tahun 2009 – 2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh tidak langsung dari Displaced Commercial Risk (DCR)
terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode Tahun 2009 – 2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh langsung dari Displaced Commercial Risk (DCR) terhadap
Dana Pihak Ketiga Bank Umum Syariah di Indonesia periode Tahun 2009 – 2018.
4. Untuk mengetahui Dana Pihak Ketiga dapat menjadi variabel intervening antara Displaced
Commercial Risk (DCR) terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia periode
Tahun 2009 – 2018.

MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk Ilmu Pengetahuan


Penelitian ini bermanfaat dan berkontribusi untuk melengkapi literatur yang ada
tentang profitabilitas, dana pihak ketiga, dan Displaced Commercial Risk dengan rate of
return yang dihadapi Bank Umum Syariah.
2. Untuk Pemerintah
Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai saran dan kontribusi penulis pada kebijakan
pemerintah yang perlu memperhatikan dan mendukung perbankan syariah dengan
membuat kebijakan tentang upaya mitigasi risiko menangani Displaced Commercial Risk.
3. Untuk Perbankan Syariah
Penelitian ini bermanfaat dan berkontribusi untuk perkembangan perbankan
syariah dengan memberikan pandangan serta saran dalam menjaga kestabilan
profitabilitasnya dalam memberikan rate of return nasabah dana pihak ketiga yang dapat
menimbulkan Displaced Commercial Risk sehingga bank syariah dapat mengupayakan
mitigasi risiko yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai