BAB III
PEMBAHASAN PEMERINTAHAN DAERAH
Dalam mewujudkan suatu tujuan dari target yang telah direncanakan maka perlu
adanya suatu tindakan atau biasa disebut pelaksanaan yang merupakan proses dari
diharapkan. Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang merupakan kata bantuan,
melibatkan secara terus menerus usaha-usaha yang mencari apa yang dilakukan,
kedalam dampak.
usaha-usaha atau tindakan dari sebuah rencana yang telah disusun secara
matang,terperinci, terprogram.
Faktor-faktor yang dapat menunjang pelaksanaan dari suatu program sebagai
berikut:
apabila jelas bagi para pelaksana. Hal ini menyangkut proses penyampaian
1
Nurdin Usman, 2002, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, Jakarta: Raja Grafindo
Persada, hlm. 70
29
4) Sumber Daya, dalam hal ini meliputi empat komponen yaitu terpenuhinya
jumlah staf dan kualitas mutu, informasi yang diperlukan guna pengambilan
diatur dalam Pasal 33 ayat (3) UUD NRI 1945, bahwa bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Makna pada Pasal 33 ayat (3) UUD NRI
1945 secara tersirat bahwa masyarakat memiliki hak untuk hasil dari sumber
daya alam tersebut yang dikelola oleh negara dan masyarakat sendiri. Namun,
dalam pengelolaan sumber daya alam yang terdapat di wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), oleh karena itu maka adanya campur tangan
pemerintah agar dapat memaksimalkan hasil dari sumber daya alam yang
dimilikinya.
konsep hukum privat maupun dalam konsep huku publik. Sedangkan dalam
pemerintahan yang baik tidak terlepas dari wewenang yang dimiliki dan
tidak terlalu dirasakan. Kewenangan adalah apa yang disebut kekuasaan formal
Belanda, masalah wewenang selalu menjadi bagian yang penting dan bagian awal
merupakan suatu konsep inti dalam hukum tata negara dan hukum administrasi.
simpang siur.2
2
http://kbbi.web.id/koordinasi
31
1) Koordinasi mengandung arti sebagai suatu proses atau kegiatan secara terus
organisasi; dan
Inu Kencana menyimpulkan bahwa inti dari pelaksanaan koordinasi karna adanya
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dalam suatu kegiatan atau
1) Koordinasi Horizontal
2) Koordinasi Vertikal
sinkron dari lembaga yang sederajat lebih tinggi kepada lembaga-lembaga lain
3
Inu Kencana Syafiie, op. cit. hlm. 90
32
yang derajatnya lebih rendah. Misalnya antar Unit suatu Instansi kepada
Kepala Sub Unit lain diluar mereka, Kepala Bagian (Kabag), suatu Instansi
Kepala Sub Bagian (Kasubag) lain diluar bagian mereka, Kepala Biro suatu
3) Koordinasi Fungsional
A R W
B C D S T U X Y Z
tidak terjadi. Tindakan ini pada umumnya dilakukan dengan cara melalui
bahwa ada tiga metode dan teknik dalam melakukan koordinasi, yaitu :
bentuk, seperti saling memotivasi, adanya sistem timbal balik yang saling
wewenang, hubungan dan tata kerja serta prosedur kerja dan lainnya
merupakan landasan atau petunjuk yang harus disusun agar tercipta kesatuan
gerak dan kesatuan tindak. Selain itu sebaiknya kebijaksanan ini juga
yang sifatnya membaku, seperti halnya apa yang disebut Standart Operating
vertikal dan/atau dinas daerah secara serentak dan yang lain secara
berurutan.
Tahun 2014 Kecamatan adalah perangkat daerah kabupaten/kota. Oleh karena itu
yang melaksanakan sebagian urusan otonomi daerah yang dilimpahkan Bupati dan
masyarakat luas. Fungsi-fungsi koordinatif dan pembinaan pada level desa dan
Dari penjelasan diatas dapat dilihat Kecamatan memiliki keunikan khusus, dimana
berarti ada dua tugas utama Kecamatan yaitu sebagai pelayan masyarakat dan
38
Ridwan, H.R, “Hukum Administrasi Negara”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2014, hlm.
102
37
Untuk lebih jelasnya, tugas dan fungsi kecamatan dapat dilihat dari gambar di
bawah ini :
dari pegawai negeri sipil yang menguasai pengetahuan teknis pemerintahan dan
seorang eksekutif yaitu seorang pelaksana tugas pemerintah. Salah satu tugas dan
39
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
38
dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan juga
sebagian urusan otonomi daerah yang meliputi aspek perizinan, rekomendasi, koordinasi,
menyelenggarakan fungsinya :
9) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya.4
Komando Rayon Militer disingkat Koramil adalah satuan tingkat kecamatan dari
4
Nurmayani, “Hukum administrasi Daerah”, Universitas Lampung, Bandar Lampung,2009, hlm
40
Dalam rangka mendukung tugas pokok Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam
pelaksanaan kedinasan tugas koramil dibagi menjadi tiga fungsi yaitu fungsi utama,
a) Bidang Pertempuran
pertahanan.
2) Fungsi Organik Militer meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan bidang
3) Fungsi Pembinaan meliputi segala usaha, pekerjaan dan kegiatan di bidang latihah
2) Membuat rencana kegiatan pembinaan sesuai lingkup tugas dan tanggung jawab
satuannya;
42
3) Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait dalam lingkup wilayah tugas dan
tanggung jawabnya;
Dandim;
Dandim;
Dandim.
Dalam melaksanakan tugas kewajiban Danramil dibantu oleh beberapa Staf seperti
Bamin Komsos, Bamin Bakti TNI, Bamin Wanmil, Batibung, Batu TUUD, dan
Menurut Satjipto Raharjo polisi merupakan alat negara yang bertugas memelihara
akan menentukan secara konkrit apa yang disebut sebagai penegakan ketertiban.
43
Indonesia dalam Pasal 1 ayat (1) dijelaskan bahwa Kepolisian adalah segala hal-hal yang
berkaitan dengan fungsi dan lembaga polisi sesuai dengan peraturan perundang-
mengandung dua pengertian, yakni fungsi polisi dan lembaga polisi. Dalam Pasal
fungsi kepolisian sebagai salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang pemeliharaan
1) Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang berperan dalam
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri.
2) Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah Kepolisian Nasional yang merupakan
satu kesatuan dalam melaksanakan peran sebagaimana dimaksud dalam ayat (1).
Tugas polisi secara umum sebagaimana tercantum dalam Pasal 13 Undang- Undang
2) Menegakkan hukum;
Untuk mendukung tugas pokok tersebut, polisi juga memiliki tugas tertentu sebagaimana
11) Memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan dalam lingkup
tugas kepolisian;
12) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Dari tugas-tugas polisi tersebut dapat dikemukakan bahwa pada dasarnya tugas polisi
ada dua yaitu tugas untuk memelihara keamanan, ketertiban, menjamin dan memelihara
keselamatan negara, orang, benda dan masyarakat serta mengusahakan ketaatan warga
negara dan masyarakat terhadap peraturan negara. Tugas ini dikategorikan sebagai
tugas preventif dan tugas yang kedua adalah tugas represif. Tugas ini untuk menindak
segala hal yang dapat mengacaukan keamanan masyarakat, bangsa, dan negara.
tugas pokok, fungsi dan peran polsek diatas, diselenggarakan secra koordinasi, integrasi,
daan efektif selaras dengan kewenangan yang telah ditetapkan dalam pelaksanaan Tata
Cara Bertindak Personil Seksi/Fungsi Polsek dengan Perincian tugas selektif di masing-
oleh dan menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat, termasuk di dalamnya urusan
pusat yaitu Presiden selaku kepala Negara dan kepala pemerintahan Negara Republik
Indonesia yang dalam pelaksanaannya dibawah langsung tugas dari Kemendagri melalui
Ditjen Polpum ditingkat Pemerintah Pusat, Badan Kesbangpol Provinsi ditingkat Provinsi,
kewaspadaan dini yang meliputi fungsi deteksi dini, peringatan dini, dan cegah dini
b. Penyampaian data dan informasi mengenai Konflik secara cepat dan akurat;
FKPT); dan
peraturan perundang-undangan.
Kepala Daerah, instansi terkait lainnya dan Kesbangpol Provinsi dan Kabupaten/Kota
untuk dapat melaksanakan fungsi deteksi dini, peringatan dini, dan cegah dini
sebagaimana amanat UU dan PP terkait. Dalam hal ini SKPD Kesbangpol tidak hanya
berperan sebagai mata dan telinga kepala daerah tapi juga bertanggung jawab kepada
pemerintah pusat dalam rangka pelaksanaan fungsi deteksi dini, peringatan dini, dan
47
cegah dini. Oleh karena itu dalam mengoptimalkan pelaksanaan urusan pemerintahan
Kecamatan.
5
Wawancara Fahrul Razi S,STP, M.Si, Camat Jaya BAru tgl Selasa, 17 Agustus 2019
49
Daerah dan kebutuhan masyarakatnya. Besaran organisasi Perangkat Daerah baik untuk
mengakomodasikan Urusan Pemerintahan Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan paling
sedikit mempertimbangkan faktor jumlah penduduk, luasan wilayah, beban kerja, dan
kemampuan keuangan Daerah. Untuk mengakomodasi variasi beban kerja setiap Urusan
Pemerintahan yang berbeda-beda pada setiap Daerah, maka besaran organisasi Perangkat
Daerah juga tidak sama antara satu Daerah dengan Daerah lainnya. Dari argumen tersebut
dibentuk tipelogi dinas atau badan Daerah sesuai dengan besarannya agar terbentuk
Perangkat Daerah yang efektif dan efisien. Untuk menciptakan sinergi dalam
pengembangan potensi unggul dianantara organisasi Perangkat Daerah dengan
kementerian dan lembaga pemerintah nonkementerian di pusat, diperlukan adanya
pemetaan dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian di pusat untuk
mengetahui Daerah-Daerah yang mempunyai potensi unggulan atau prioritas sesuai dengan
bidang tugas kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian yang kewenangannya
didesentralisasikan ke Daerah. Dari hasil pemetaan tersebut kementerian/lembaga
pemerintah nonkementerian akan mengetahui Daerah-Daerah mana saja yang mempunyai
potensi unggulan yang sesuai dengan bidang tugas kementerian/ lembaga pemerintah
nonkementerian yang bersangkutan. Daerah tersebut yang kemudian akan menjadi
stakeholder utama dari kementerian/lembaga pemerintah nonkementerian terkait.
Negara Indonesia merupakan negara yang majemuk terdiri dari berbagai aspek
keragaman dalam kehidupan masyarakat mulai dari keragaman suku bangsa, budaya/adat
istiadat, bahasa, tempat tinggal, agama dan berbagai corak dalam masyarakat, dalam hal ini
keanekaragaman tersebut terdapat juga di masyarakat yang berdomisili di Kota Banda
Aceh mulai dari agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu serta
terdapat berbagai macam suku dari penduduk asli dan pendatang mulai dari Lampung,
Jawa, Palembang, Batak, Sunda, Papua, dan lain sebagainya. Perbedaaan Corak kehidupan
dalam masyarakat yang berbeda-beda merupakan hal yang penting untuk diperhatikan oleh
jajaran pemerintah dan perlu adanya pembinaan secara berkelanjutan agar terwujudnya
kerukunan antarsuku dan artaragama. Upaya pembinaan kerukunan arata suku, antar umat
beragama, antar kelompok sering dilakukan oleh forum koordinasi pimpinan di kecamatan
melalui kosolidasi/pertemuan dengan Forum Kerukunan Umat Beragama yang membahas
akan pentingnya saling menghargai perbedaan, serta penyuluhan-penyuluhan hukum
kepada masyarakat agar masyarakat saling toleransi artara satu dengan yang lain, bersatu
dan sadar hukum. Pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras dan
golongan juga dilakukan anggota Forum Koordiniasi Pimpinan di Kota Banda Aceh yang
memberikan penyuluhan dan pengarahan kepada masyarakat pada acara ngobrol-ngobrol
bersama Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat untuk
menjaga kerukunan antar umat terlebih saat akan ada kegiatan dihari-hari besar agama.
Tindakan preventif dimana tindakan ini dilakukan oleh Forum Koordiniasi Pimpinan
di Kota Banda Aceh sebelum masalah sosial terjadi agar suatu tindakan pelanggaran tidak
terjadi. Tindakan ini pada dilakukan dengan cara melakukan pembinaan, bimbingan,
penyuluhan hukum, pengarahan, serta ajakan untuk hidup damai dan tidak menyimpang
dari norma dan aturan hukum. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan forum koordinasi
pimpinan di kecamatan dalam upaya pencegahan timbulnya konflik sosial berdasarkan
Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2015 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2012 tentang Penanganan Konflik Sosial.
51
2. Banyaknya masyarakat pendatang baik msyarakat yang bekerja di Kota Banda Aceh
maupun perkampungan mahasiswa seperti Kec. Syiah Kuala dimana penduduk
didominasioleh Mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah sehingga menyebabkan
sulitnya untuk melakukan kontrol dan pengawasan.
Kecamatan) dan aturan baku berupa Standart Operasional Prosedure (SOP) dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi Forum Koordiniasi Pimpinan di Kota Banda Aceh,
sehingga menyebabkan kurang maksimalnya pelaksanaan urusan pemerintahan umum.