1586 4023 1 SM PDF
1586 4023 1 SM PDF
ISSN.1907-753X
Abstract
This study describes the assessment of 50-year-old reinforced concrete building based on the latest
Indonesia building codes. The case study was the Cipta building located in Merdeka Barat,
Jakarta. Field survey and test laboratory were conducted to observe the current condition of
building structure. One destructive test and three non-destructive tests were performed to obtain the
existing concrete compressive strengths and the number of bar that applied in structure elements.
Based on actual material strengths, the 3-dimensional structure analysis were applied to evaluate
the nominal strength of reinforced concrete elements. In this assessment, the Cipta building was
evaluated based on the requirement for special moment resisting of reinforced concrete frame. The
observation result showed that the Cipta building was still safe to resist the gravity load. On the
other hand, this building structure did not satisfy the requirement for special resisting frame. This
research exhibited that the 50-year-old reinforced concrete building was only designed for gravity
load.
Keywords: building assessment, reinforced concrete, special moment frame, 50-year-old building
Abstrak
Penelitian ini membahas penilaian bangunan beton bertulang yang berusia 50 tahun
berdasarkan standar perencanaan bangunan terbaru. Studi kasus yang dipakai adalah gedung
Cipta yang terletak di Merdeka Barat, Jakarta. Survei lapangan dan uji laboratorium
dilakukan untuk mengamati kondisi terkini dari struktur bangunan. Satu tes destruktif dan
tiga tes non-destruktif dilakukan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton aktual dan jumlah
tulangan yang terpasang dalam elemen struktur. Berdasarkan kekuatan material eksisting,
analisis struktur 3 dimensi yang diterapkan untuk mengevaluasi kekuatan nominal elemen
beton bertulang. Dalam penilaian ini, gedung Cipta dievaluasi berdasarkan persyaratan
struktur rangka pemikul momen khusus. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa bangunan
Cipta masih aman untuk menahan beban gravitasi. Disisi lain, struktur bangunan ini tidak
memenuhi persyaratan untuk struktur rangka pemikul momen khusus. Penelitian ini
menunjukkan bahwa bangunan beton yang berusia 50 tahun diperkuat hanya didesain untuk
beban gravitasi.
Kata kunci: assesmen bangunan, beton bertulang, Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK), bangunan 50 tahun.
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 17
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Halaman 18 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015
ISSN.1907-753X
Mutu beton ( fc' ) yang dipakai adalah untuk tulangan ulir dan 240 MPa untuk
25 MPa. Sedangkan untuk mutu baja tulangan polos.
tulangan yang dipakai adalah 400 MPa
(a)
A B C D E
LANTAI 1 F G H I J K
SCALE 1 : 250
(b)
Gambar 2. (a) Denah lantai 1LANTAI 3
; (b) Denah lantai 2-7 Gedung Cipta
SCALE 1 : 250
Secara arsitektural Gedung Cipta masih Dalam mengevaluasi Gedung Cipta
dalam kondisi yang baik. Seluruh terdapat berberapa tahapan yang perlu
bentuk finishing mulai dari dinding, dilakukan. Adapun tahapan tersebut
plafond masih dalam bentuk yang adalah sebagai berikut:
sangat baik. Tidak terjadi kerusakan Survei pendahuluan
yang cukup signifikan. Dalam survei pendahuluan ini akan
2. Metodologi dikumpulkan data – data atau dokumen
teknis mengenai sistem struktur gedung.
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 19
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 3. (a) Tes pengambilan inti beton ; (b) Tes hammer; (c) Tes ultrasonic; (d) Tes
Rebar Locator
Halaman 20 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015
ISSN.1907-753X
Evaluasi survei pengambilan data di dan pelat masih dalam kondisi yang
lapangan: baik. Tidak ditemukan retak – retak
Pengamatan visual kondisi struktur yang membahayakan pada seluruh
gedung elemen struktur.
Pengamatan visual kondisi elemen Pengujian kuat tekan inti beton
struktur gedung dilakukan untuk me- Jumlah benda uji ini, beton yang
ngetahui apakah pada elemen tersebut diambil dalam survei lapangan adalah
terdapat retak – retak yang membaha- sebanyak 6 buah. Tiap – tiap elemen
yakan struktur. Untuk kondisi struktur struktur pelat dan balok diambil masing
pada Gedung Cipta pada umumnya – masing tiga titik. Tabel 1 menun-
masih dalam kondisi cukup baik. Untuk jukkan hasil evaluasi mutu beton.
lantai basement semua balok, kolom,
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 21
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Dari hasil pengujian silinder beton tegangan yang dihasilkan dari rata –
didapat bahwa benda uji silinder Core 4 rata nilai rebound tes hammer. Nilai
mempunyai nilai kuat tekan terendah kuat tegangan tekan beton maksimum
sebesar 18,77 MPa sedangkan Core 2 diperoleh dari hasil rebound rata- rata
merupakan benda uji silinder dengan pada elemen kolom yaitu sebesar 33,78
nilai kuat tekan tertinggi sebesar 28,42 MPa. Sedangkan untuk nilai tegangan
MPa. Nilai kuat tekan rata benda uji tekan beton minimum didapat dari
silinder beton dari elemen struktur elemen pelat sebesar 28,41 MPa.
untuk balok dan pelat adalah sebesar Sedangkan untuk nilai rata – rata
21,48 MPa. Hasil pengujian beton tegangan tekan diambil dari nilai rata –
silinder menujukkan bahwa kuat tekan rata tegagan tekan beton yang paling
beton silinder memenuhi persyaratan kecil yaitu sebesar 30,14 MPa. Dari
mutu aktual sebesar 25 MPa. hasil pengetesan hammer didapat bahwa
Pengujian kuat tarik baja tulangan kuat tekan beton yang ada masih
Pengujian kuat tarik tulangan digunakan memenuhi kuat tekan yang disyaratkan
untuk mengetahui kuat tarik baja yaitu 25 MPa. Hasil pengujian hammer
tulangan pada kondisi aktual. Jumlah ini sesuai dengan hasil pengujian kuat
benda uji tulangan yang dites adalah tekan pada inti beton.
sebanyak enam buah yang terdiri dari Pengujian Ultrasonik
tiga tulangan ulir dan tiga tulangan Pada pengujian ultrasonic jumlah
polos. Dari hasil pengetesan tarik sample yang diambil adalah sebanyak
tulangan didapat bahwa rata – rata kuat 50 titik dengan rincian sebagai berikut:
tarik tulangan ulir adalah 391 MPa. pelat 16 titik, balok 19 titik, dan kolom
Sedangkan rata – rata kuat tarik 15 titik. Tabel 3 menunjukkan hasil
tulangan polos adalah 242 MPa. pengujian ultrasonic pada tiap – tiap
Pengujian Hammer elemen struktur. Pada tabel tersebut
Pengujian Hammer test dilakukan pada ditunjukkan bahwa kepadatan beton
120 titik dengan rincian sebagai berikut: pada masing - masing elemen struktur
pelat 48 titik, balok 42 titik, dan kolom masih cukup baik.
30 titik. Tabel 2 menunjukkan nilai
Tegagan karateristik 25
Kontrol f c1 terhadap mutu terendah ( fc1 0.75 fc' ) 28.41 > 18.75
Halaman 22 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015
ISSN.1907-753X
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 23
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
ketika beban gempa melanda. Hal ini mutu tulangan aktual sedangkan
ditunjukkan bahwa hanya balok B1 dan AshSNI merupakan luas tulangan confi-
B2 yang rasio kapasitas lenturnya lebih nement yang dihitungan dengan persa-
dari 1. Sedangkan rasio kapasitas lentur maan (21-4) dan (21-5) dari SNI-2847-
dari kolom K1 dan K2 lebih dari 1 2013. Dari perhitungan tersebut didapat
menujukkan bahwa kapasitas lentur bahwa kebutuhan confinement pada
kedua kolom lebih besar dari gaya – kolom K1 dan K2 kurang dari yang
gaya dalam yang bekerja pada kolom disyaratkan oleh SNI-2847-2013. Se-
tersebut, terutama beban gempa. Ve hingga dapat disimpulkan bahwa
merupakan gaya geser yang bekerja Struktur Gedung Cipta tidak memenuhi
akibat momen M pr . Vn merupakan persyaratan pendetailan Struktur Rang-
gaya nominal geser yang dihitung dari ka Pemikul Momen Khusus.
penjumlahan persamaan (11-4) dan (11- Bedasarkan hasil pengamatan ini bahwa
15) dari SNI-2847-2013. Dari Tabel 5 struktur bangunan yang berusia 50
tersebut didapat bahwa kapasitas geser tahun cenderung didesain untuk mene-
nominal balok Bk1, Bk2 dan kolom K2 rima beban gravitasi. Adapun diperlu-
kurang dari gaya geser yang disebabkan kan penelitian lanjutan untuk menge-
probable moment. Ash merupakan luas tahui detailing pada struktur bangunan
tulangan confinement terpasang dengan yang berusia lebih dari 50 tahun.
Tabel 4. Hasil pengujian rebar locator
Item Dimensi Tulangan Longitudinal Tulangan Tranversal
(mm) Lokasi Tumpuan Lapangan Lapangan Tumpuan
B1 (Balok Induk Atas 5 D 16 3 D 16
Melintang) 350 x 600 Bawah 5 D 16 5 D 16 10 - 100 10 - 100
Lantai 1 – 7
B2 (Balok Induk Atas 5 D 16 3 D 16
Memanjang) 350 x 600 Bawah 5 D 16 5 D 16 10 - 100 10 - 100
Lantai 1 – 7
B3 (Balok Anak Atas 4 D 13 3 D 13
Memanjang) 300 x 400 Bawah 4 D 13 4 D 13 10 - 100 10 - 100
Lantai 1 – 7
B4 (Balok Anak Atas 3 D 13 3 D 13
Melintang) 250 x 400 Bawah 3 D 13 3 D 13 10 - 100 10 - 100
Lantai 1 – 7
Bk1 (Balok Konsol Atas 5 D 16
Melintang) 350x 600 Bawah 5 D16 10 - 100 10 - 100
Lantai 1 – 7
Bk2 (Balok Konsol Atas 5 D 16
Memanjang) 350x 600 Bawah 5 D 16 10 - 100 10 - 100
Lantai 1 – 7
K1 (Kolom Utama)
600 x 600 20 D 19 10 - 100
Lantai 1 – 7
K2 (Kolom Utama)
400 x 1200 18 D 19 10 - 100
Lantai 1 – 7
Kped (Kolom
Pedestal) 300 x 300 8 D16 10 - 100
Lantai Atap
Pelat 120 10 -100
Halaman 24 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini
Jurnal APLIKASI Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015
ISSN.1907-753X
Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini Halaman 25
Volume 13, Nomor 2, Agustus 2015 Jurnal APLIKASI
ISSN.1907-753X
Halaman 26 Jurnal APLIKASI: Media Informasi & Komunikasi Aplikasi Teknik Sipil Terkini