MANAJEMEN STRATEGIK
Kelompok 1:
Nydia Geralda Tandiamal (1713001)
Divine Prilly (1713002)
Kevin Hamdani Putra (1713007)
Stanesie Liyanto (1713014)
Selviana Karginta (1713021)
Rivaldy (1713044)
Nieken Pirena Philips (1713103)
Misi
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen.
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas .
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambah dari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang - orang dengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yang menguntungkan dan
memberikan imbalan di atas rata - rata karyawan dan pemegang saham.
Didalam persaingan industri yang semakin maju ini perusahaan dituntut
untuk selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga
perusahaan selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang
baik. Untuk itulah PT Unilever sebagai perusahaan multinasional yang
memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu untuk mengidentifikasi
setiap kekuatan dan kelemahannya, dan selalu memantau setiap peluang yang
mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk
memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT yang memiliki peran penting
dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis didalam melakukan
analisis terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan
keadaan lingkungan yang akan datang sehingga dapat ditemukan masalah yang
ada. Dari analisis swot, perusahaan dapat menentukan strategi efektif yang sejauh
mungkin memanfaatkan kesempatan yang berlandaskan pada kekuatan yang
dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari luar, serta mengatasi
kelemahan yang ada.
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan
pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian
perencana strategis (strategi planner) harus menganalisis faktor-faktor strategis
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
pada saat ini. Hal ini disebut dengan Analisis Situasi. Model yang paling populer
untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.
Ø Strengths (Kekuatan):
1) Strategi promosi produk PT Unilever yang efektif dengan menampilkan
model-model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga
memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut
agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan
tersebut.
2) PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen
dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang
telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT
Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan
terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007).
3) Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
4) Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan
termotivasi di segenap jajaran.
5) Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face
care, savoury, dan ice cream.
6) Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan
distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat
penjualan.
7) PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi
produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
8) PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on
quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik
tanpa mengabaikan kualitas produk.
Ø Kelemahan (Weaknesses)
1) PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan
yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan
antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri.
Kedua,ko munikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-
beda.Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen
(SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang
biasanya sangat berorientasi komersial.
2) Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
3) Jumlah karyawan yang tambun.
4) Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan
unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
5) Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
6) Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
7) Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
8) Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.
Ø Kesempatan (Opportunities)
1) Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang
menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
2) Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
3) Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan
konsumen.
4) Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi
kosmetik yang baik.
5) Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki
(49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
6) Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer
goods.
7) Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
8) Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer
goods 83 %.
Ø Ancaman (Threats)
1) Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak
kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang
disebabkan oleh kenaikan harga minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
2) Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
3) Melemahnya daya beli konsumen.
4) Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari cina.
5) Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan t
ingginya biaya pemasaran produk.
6) Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
7) Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
8) Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-
nasional menjadi produk-produk luar negeri.
9) Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan
hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
10) Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
11) Produk pesaing dengan harga lebih rendah.
® Strategi SO:
1) Penetrasi dan pengembangan pasar atas produk-produk yang sudah ada.
2) Peningkatan kualitas, kapasitas sarana dan prasarana untuk mengantisipasi
permintaan dimasa depan.
3) Peningkatan kecepatan proses pelayanan klaim.
4) Pemantapan pola kerjasama yang sinergis dengan mitra kerja dalam hal
pemasaran IW dan SW.
5) Peningkatan kehandalan sistim pengawasan.
® Strategi WO:
1) Peningkatan peran Humas dalam mempromosikan dan memposisikan produk
secara efektif.
2) Peningkatan struktur pegawai yang memiliki gelar profesi.
3) Penguatan sistem manajemen investasi dan keuangan.
4) Penguatan struktur permodalan.
5) Pemantapan sistim pembebanan dan pengaturan kerja.
® Strategi ST:
1) Penguatan sistim akuntansi keuangan serta mekanismenya, yang komunikatif
dan interaktif dalam hubungan antara pusat dan daerah.
2) Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait untuk menyelesaikan klaim
sesuai dengan standar yang berlaku.
3) Perencanan Strategis Sistem Informasi Studi Kasus PT Jasa Raharja
(PERSERO).
4) Konsolidasi kekuatan moral SDM melalui upaya yang mengarah pada filosofi
“respect to people”
5) Peningkatan sistim kearsipan sebagai salah satu fasilitas penyedia informasi.
6) Peningkatan kualitas produk hukum untuk mendukung operasi perusahaan.
® Strategi WT:
1) Penguatan struktur organisasi untuk mengantisipasi perubahan dimasa depan.
2) Penguatan sistim manajemen SDM.
3) Peningkatan profesionalisme dan jiwa kewirausahaan untuk mendukung daya
saing perusahaan.
4) Pengembangan sistem komputerisasi yang terintegrasi dan mampu
mendukung proses pengambilan keputusan strategis maupun operasional.
5) Pengembangan sistim budaya kerja yang kreatif dan inovasi.
6) Perancangan program kegiatan LITBANG yang lebih berorientasi kepada
kebutuhan pasar.
Indonesia Tbk.
2. Pengembangan produk
harus jeli dan memahami produk seperti apa yang dibutuhkan dan dinginkan oleh
tidak terkesan produk yang mereka hasilkan itu-itu saja. Sehingga para kompetitor
3. Penetrasi pasar
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak
dilakukan PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi
Shampo Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media
sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat
semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan
yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai
kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh
dengan sabun ( Lifebouy ), program edukasi kesehatan gigi dan mulut ( Pepsodent
4. Integrasi Horizontal
Matriks SWOT
Strength Weakness
a. Pemimpin pasar (S1) a. Ketidakjelasan sertifikat
b. Gencar dalam misi halal unuk produk
sosial, sehingga dekat tertentu (W1)
dengan konsumen(S2) b. Rendahnya penjualan
c. Kualitas produk yang untuk produk-produk
baik (S3) tertentu(W2)
-