Bab Ii PDF
Bab Ii PDF
KAJIAN PUSTAKA
A. Lanjut Usia
Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih, baik secara
mampu lagi berperan secara non potensial dalam pembangunan serta lanjut
usia merupakan kelanjutan dari usia dewasa (Kemenkes RI, 2013). Lansia
atau usia lanjut adalah tahap akhir dari siklus kehidupan manusia dan hal
Lansia adalah mereka yang telah berusia 60 tahun ke atas baik pria
maupun wanita yang masih aktif dalam beraktifitas dan bekerja maupun
2. Klasifikasi lansia
Batasan umur untuk usia lanjut dari waktu ke waktu berbeda. Menurut
3. Proses Penuaan
10
11
2010).
a. Sistem Imun
adalah batuk, bersin, permukaan mukosa, kulit, sel silia, air mata, dan pH
dalam tubuh.
b. Sistem Saraf
c. Sistem Pencernaan
d. Sistem Pernapasan
karena merokok dan polusi udara, yang menjadikan lansia rentan terhadap
e. Sistem Muskuloskeletal
Pada lansia biasanya kelenturan, kekuatan otot, dan daya tahan sistem
atau tekanan darah tinggi dan beberapa pengobatan dapat merusak ginjal.
g. Sistem Kardiovaskular
dari dinding aorta. Hal ini juga disertai dengan berkembangnya kaliber
4. Teori Penuaan
Teori penuaan secara umum dapat dibedakan menjadi dua yaitu teori
a. Teori Biologi
1) Teori seluler
Jika sel pada lansia dari tubuh dan dibiakkan di laboratorium, lalu
dan jantung, sel pada jaringan dan organ dalam sistem itu tidak
dapat diganti jika sel tersebut dibuang karena rusak atau mati. Oleh
elastin pada kulit) dibuat oleh tubuh dengan bentuk dan struktur
2011).
jumlah sel anak di semua jaringan dan organ berkurang. Hal ini
15
2011).
4) Sistem Imun
sistem yang terdiri dari sistem limfatik dan khususnya sel darah
a. Teori Psikologis
bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah meraka yang aktif dan
Azizah, 2011)
a. Perubahan Kardiovaskular
pada lansia akan lebih tebal dan kaku akibat dari akumulasi lipid.
b. Perubahan Sel
Sel, saat seseorang memasuki usia lanjut keadaan sel dalam tubuh
c. Perubahan Integumen
mekanisme proteksi kulit menurun, kulit kepala dan rambut menipis serta
pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari manjadi keras dan rauh, kuku
bercahaya.
sentuhan.
18
sinar, kornea lebih berbentuk seperti bola (sferis) lensa lebih suram
sinar dan daya adaptasi terhadap kegelapan menjadi lebih lambat dan sulit
h. Perubahan Muskuloskeletal
dan makin rapuh, keadaan tubuh akan lebih pendek, persendian kaku dan
tendon mengerut.
19
B. Keseimbangan
1. Definisi Keseimbangan
(COM) tubuh agar tetap berada di batas base of support (BOS), dimana
penunjang baik saat berdiri, duduk, transit dan berjalan (Winter, 1995 dalam
cepat dan efisien untuk menjaga stabilitas postural sebelum, selama, maupun
2. Klasifikasi Keseimbangan
saat berjalan. (Pedro, 2009). Tubuh merupakan salah satu faktor penting
dan sebagai monitor tubuh selama melakukan gerak statik atau dinamik.
berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari
obyek sesuai jarak pandang. Dengan informasi visual, maka tubuh dapat
a. Sistem Vestibular
b. Somatosensoris
yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut
ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan
Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak
sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan
aligment tubuh (Nugroho, 2011). Kerja otot yang sinergi berarti bahwa
adanya respon yang tepat (kecepatan dan kekuatan) suatu otot terhadap
tersebut (Nugroho, 2011). Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul
(Nugroho, 2011).
4. Adaptif Sistem
semua benda baik benda hidup maupun mati, titik pusat gravitasi
terdapat pada titik tengah benda tersebut, fungsi dari center of gravity
manusia beban tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam
secara otomatis sesuai dengan arah atau perubahan berat, jika center
unstable. Pada manusia pusat gravitasi saat berdiri tegak terdapat pada
berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan
satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka
kontraksi otot yang maksimal. Otot yang kuat merupakan otot yang
dapat berkontraksi dan rileksasi dengan baik, jika otot kuat maka
depolarisasi.
kontraksi.
otot punggung adalah salah satu otot penyangga tubuh yang berada di
perut, otot punggung termasuk dalam kategori core muscle atau otot
pusat tubuh. Kekuatan otot dari kaki, lutut serta pinggul harus adekuat
gangguan pada sistem saraf pusat (SSP) maupun adanya gangguan pada
yaitu kanal berisi cairan yang terdiri dari 3 lingkaran yang diposisikan
dalam 3 bidang yang berbeda. Cairan dalam kanal ini memicu reseptor
dan kontak dari kulit melalui tekanan, getaran, taktil sensoris, serta
proprioseptor sendi dan otot. Sensasi kulit melalui sentuhan, getaran dan
peningkatan risiko jatuh pada usia lanjut (faktor murni milik lanjut usia).
tidak dapat menapak dengan kuat dan cenderung tampak goyah, susah
8. Pengukuran Keseimbangan
b. Pelaksanaan TUG
Gambar 2.2 Skema Tes Timed“Up and Go” (Sumber : Wall JC, 2000)
menghendaki.
kembali ke kursi.
dan pelvic floor. Kemampuan batang tubuh yang baik akan meningkatkan
tubuh pada ekstremitas atas maupun bawah menjadi lebih stabil (Kibler,
ekstensi dan lateral fleksi saat menopang spine pada bidang gerak. Otot-otot
sebelum inisiasi gerakan segmen yang besar pada anggota gerak atas
(Hopkins, 2009).
32
gerakan pada anggota gerak yang terjadi untuk membuat angggota gerak
menjadi lebih stabil dalam melakukan gerakan dan aktivitas otot. Pada
otot-otot pada single joint maupun multiple joint yang berfungsi untuk
bekerja lebih efisien dalam mengontrol gerakan spine. Secara klinis dapat
pelvic floor memberikan base of support pada seluruh trunk dan otot
kedepan. Area hip atau trunk juga mengkontribusi sekitar 50% energi kinetik
a. Jaringan Otot
level tension pada otot, merupakan suatu hasil kerja dan kontraksi otot.
dan motor unit excitability, dengan banyaknya jumlah motor unit yang
masa otot.
b. Sendi
sendi untuk melakukan suatu gerakan. Gerakan yang dilakukan oleh sendi
saat melakukan latihan, sendi akan lebih stabil karena didukung oleh
34
a) Kelemahan otot
b) Stabilisasi
c) Perbaikan postur
c) Spinal fraktur
d) Abdominal aneurysm
gerakan dan setiap gerakan dilakukan selama 2 menit serta diselingi istirahat
selama 1 menit, latihan ini dilakukan sebanyak 2 set. Core Stability Exercise
belakang.
35
pusar.
3) Tarik nafas panjang dan rasakan jalannya nafas dari perut hingga
lumborum.
Target latihan ini adalah otot perut bagian bawah dan panggul.
nafas (inhale).
(exhale).
(exhale).
keseimbangan.
f. Sit To Stand
1) Posisi awal duduk tegak pada kursi dengan kedua tangan diatas paha.
2) Berdiri perlahan dengan posisi tubuh teteap tegak dan kepala harus tetap
lurus kedepan.
D. Jalan Tandem
Jalan Tandem merupakan suatu tes dan juga latihan yang dilakukan
dengan cara berjalan dalam satu garis lurus dalam posisi tumit kaki
risiko jatuh pada orang tua. Latihan keseimbangan adalah latihan yang
39
untuk dapat melatih sistem propriorseptif yaitu untuk melatih sikap atau
tubuh.
bantuan kognisi dan koordinasi otot trunk, lumbal spine, pelvic, hip dan otot-
otot perut hingga ankle (Novianti dkk, 2010). Latihan jalan tandem melatih
oleh beberapa faktor seperti sistim informasi sensoris yang meliputi visual,
lingkup gerak sendi dan sistim adaptif. Latihan jalan tandem ini melatih
secara visual dengan melihat ke depan serta memperluas arah pandangan agar
memperluas arah pandangan untuk dapat berjalan lurus. Latihan jalan tandem
pola jalan yang benar. Jalan tandem dilihat dari gerakan kaki dan dimana
letak tekanan pada area telapak kaki dan cara bergerak maju.
korektif kecil merupakan hal yang normal, itu menunjukkan bahwa seseorang
posisi dan mengirimkan umpan balik berupa kontraksi otot yang diharapkan.
dinamis pada sendi. Tujuan latihan proprioseptif adalah untuk dapat melatih
aktivasi motorik pada sistem saraf pusat. Latihan proprioseptif sangat penting
waktu tersebut telah terjadi adaptasi neural dan adaptasi seraut otot.
sarabut otot) yang membantu dalam stabilitas sendi dan kekuatan otot dengan
41
2) Mengontrol keseimbangan
3) Subyek diminta untuk berjalan maju pada satu garis lurus dengan
menempatkan kaki kanan menyentuh tumit kaki kiri dan berjalan sejauh 3
meter.