Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh :
KELOMPOK 2
Enni ()
Siti ()
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu dosen yang sudah
memberikan bimbingannya.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah Aljabar Linier Elementer. Adapun tugas yang diberikan yakni
tentang “CRITICAL BOOK REPORT”.
Penulis sangat menyadari bahwa tulisan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan yang disebabkan oleh keterbatasan dan kemampuan penulis. Oleh
karena penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih semoga makalah ini
dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi para pembaca.
Medan, Maret 19
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Buku Pembanding
Judul Buku : Aljabar Linier
Nama Penulis : Wono Setya Budhi
Tahun Terbit : 1995
Kota Terbit : Jakarta
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama (1)
Halaman : 448 halaman
Matriks A dikatakan berukuran 𝑚 × 𝑛 (ukuran baris selalu lebih dulu) dan unsur 𝑎𝑖𝑗
berada pada baris I dan kolom j. dua matriks dikatakan sama jika keduanya sama dalam
segala hal. Dengan kata lain ukurannya sama dan mempunyai unsure yang sama dalam setiap
posisi.
2
Suatu matriks dinamakan matriks segitiga atas (upper iringular) jika semua unsur
segitiga bawahnya nol, dengan kata lain unsure yang tidak nol merupakan unsure diagonal
atau unsure segitiga atas. Suatu matriks dinamakan matriks segitiga bawak (lower triangular)
jika semua unsure segitiga atasnya nol. Suatu matriks dinamakan matriks diagonal jika
matriks ini berbentuk bujur sangkar (m=n ) dan semua unsure bukan nol, artinya 𝑎𝑖𝑗 = 0 jika
𝑖 ≠ 𝑗.
1 0 0 1 0 0 1 2 1 1
𝐷 = [0 3 0], 𝐿 = [2 0 0], 𝑈 = [0 3 2 3], 𝑅 = [1 2 3]
0 0 2 3 3 5 0 0 4 5
5 0 3 2 0 0 0
𝐶 = [6] , 𝐴 = [3 0 5] , 𝑑𝑎𝑛 𝑍 = [0 0 0]
3 2 6 0 0 0 0
Defenisi 1.7
Jika sembarang matriks dan k sembarang bilangan rill, maka kelipatan skalar kA ialah
matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap unsur matriks A dengan k. Kita defenisikan
kebalikan penjumlahan atau lawan penjumlahan matriks A sebagai –A = (-1)A.
Contoh :
2 0 1 5 4 0 3 15 7 15
2A + 3B = 2[4 3] + 3[0 3] = [ 8 6 ] + [0 9 ] = [ 8 15]
6 7 2 6 12 14 6 18 18 32
1 2 3 −1 −2 −3 0 0 0
C – C = C + (-1)C = [4 5 6] [−4 −5 −6] = [0 0 0] = Z.
7 8 9 −7 −8 −9 0 0 0
Matriks Z, yang semua unsurnya nol, dinamakan matriks nol. Kita akan
melambangkan matriks nol dengan Z atau nol; salah pengertian tidak akan terjadi akibat
penggunaan notasi yang sama untuk skalar nol dan matriks nol.
Operasi aljabar yang penting lainnya adalah perkalian matriks. Pertama-tama akan diberikan
definisi untuk sebuah kasus khusus.
BUKU PEMBANDING
BAB I
SISTEM PERSAMAAN LINIER
3
1.3. Matriks dan Eliminasi Gauss
Kita telah mempelajari cara mencari jawab sistem persamaan linier dengan menggunakan
metode eliminasi. Di dalam proses mencari jawab sistem tersebut, variabel x,y,z serta tanda
sama dengan (=) tidak mengalami perubahans ama sekali. Oleh karena itu variabel dan tanda
sama dengan tidak perlu ditulis.
Matriks adalah jajaran bilangan berbentuk empat persegi panjang. Bentuk atau kuran dari
matriks ditentukan oleh banyaknya baris dan kolom. Matriks yang mempunyai m baris daan n
kolom ditulis matriks m x n. Bilangan yang terdapat pada matriks disebut elemen matriks.
Matriks biasanya dinyatakan dalam huruf besar A,B.... Matriks yang mempunyai satu baris
dan satu kolom disebut matriks kolom atau vektor. Matriks yang banyaknya baris sama
dengan banyaknya kolom disebut matriks bujur sangkar.
Kemudian koefisien tersebuut dapat kita tuliskan dalam bentuk matrks yang disebut
matriks koefisien. Dalam hal koefisien suatu variabel yak muncul, pada matriks koefisien ini
dituliskan sebagai bilangan nol. Konstanta diruas kanan sering kali disebut matriks kolom.
Matriks yang terdiri dari matriks kolom dan matriks dari ruas kanan disebut matriks lengkap..
1.4.
BUKU PEMBANDING
1. Kajian pendahuluan
Buku utama
Buku pembanding
Buku utama
Buku pembanding
5
Buku utama
Buku pembanding
Buku utama
Buku pembanding
Buku utama
Buku pembanding
Buku utama
Buku pembanding
7. Kajian kelengkapan
Buku utama
Buku pembanding
KELEBIHAN
BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING
KELEMAHAN
BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1.
2.
3. Kelebihan dan kelemahan buku yang dibandingkan adalah
KELEBIHAN
BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING
KELEMAHAN
BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING
3.2 SARAN