JURNAL NASIONALISME

Oleh Nia Lestari dan Nurullita Noveriyanti

Pemateri Pepep Darusman, S.Sos

Nasionalisme menjadi isu hangat saat ini karena sebagai Aparatur Sipil Negara
(ASN), kita memiliki peran penting salah satunya terdapat fungsi sebagai perekat dan
pemersatu bangsa untuk menjaga keutuhan NKRI. Nasionalisme juga memberikan
kejelasan bangsa itu sendiri melalui wawasan kebangsaan dan wawasan
kenusantaraan. Tujuannya adalah mampu menunjukkan sikap dan perilaku yang
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas. Cara
mempertahankan Nasionalisme yaitu melindungi diri kita dan keluarga terlebih dahulu
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia
terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila
Nasionalisme Indonesia adalah suatu gerakan kebangsaan yang timbul pada bangsa
Indonesia untuk menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan berdaulat.
Implementasi pancasila akan berbeda prinsip karena bangsa Indonesia
berkeTuhanan diikuti dengan pancasila lainnya maka akan saling berkaitan.
Implementasi dari nilai-nilai pancasila mencirikan bagaimana ASN yang kuat bisa
mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
Chauvanisme merupakan salah satu permasalahan nasionalisme dimana suatu
bangsa merasa lebih unggul dari pada bangsa lain sehingga menjadi sebuah pertikaian.
Adapun pilar-pilar kebangsaan terdiri dari 5, meliputi prinsip ketuhanan, prinsip
kemanusiaan, prinsip kebangsaan, prinsip demokrasi, dan prinsip kesejahteraan.
Setelah pemaparan materi, pemateri memberikan tugas untuk membahas artikel yang
berjjudul “Membludaknya Jumlah Penduduk Jadi Ancaman Kedepan”. Adapun
pembahasan dari artilel tersebut adalah sebagai fungsi pertahanan negara TNI, menjaga
bagaimana agar tetap bertahan, dan salah satu ancaman masalah kemanusiaan karena
bisa merusak persatuan tidak ada keadilan untuk mencari nafkah.
Selanjutnya, peserta diminta oleh pemateri untuk membentuk 4 kelompok dan
melakukan sebuah pertunjukan role play yang mana skenarionya sudah ditentukan oleh
pemateri. Setelah masing-masing kelompok memainkan perannya, setiap kelompok
diminta untuk memberikan feedback dan mencatat nilai-nilai nasionalisme apa saja yang
terkandung dalam pertunjukan role play tersebut.
 Fungsi ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN sebagai pelaksana kebijakan publik harus memiliki
nilai-nilai kepublikan, berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa
menempatkan kepentingan publik, bangsa dan negara di atas kepentingan lainnya,
mengedepankan kepentingan nasional di atas kepentingan sektoral dan golongan.
Untuk itu pegawai ASN harus memiliki karakter dan orientasi kepublikan yang kuat dan
mampu mengaktualisasikannya dalam setiap langkah-langkah pelaksanaan kebijakan
publik.
ASN sebagai pelayan publik dituntut bersikap adil, tidak diskriminasi, profesional,
dan berintegritas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Setiap pelayanan
yang diberikan harus dapat memberdayakan masyarakat dan menciptakan
kesejahteraan masyarakat yang lebih baik. Oleh sebab itu integritas menjadi penting
bagi setiap pegawai ASN. Adapun definisi integritas yaitu senantiasa menjunjung tinggi
nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi, transparan, akuntabel, dan memuaskan
publik. ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa maksudnya adalah setiap ASN
harus memiliki jiwa nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat, memiliki
kesadaran sebagai penjaga kedaulatan negara, menjadi perekat bangsa dan
mengupayakan situasi damai di seluruh wilayah Indonesia, dan menjaga keutuhan
NKRI. Tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945
yaitu melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia. Adapun 4 pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945,
NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Sebelum pemateri mengakhiri pembelajaran pada hari ini, peserta diminta untuk
menuliskan sebuah kata yang bernilai semangat nasionalisme pada secarik memo lalu
menempelkannya pada papan komitmen.