Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUBERCULOSIS
DI RUANG 29
RS. SAIFUL ANWAR MALANG

PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT


RSUD Dr SAIFUL ANWAR MALANG

MALANG
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tema : Tuberkulosis
Sasaran : Pasien dan Keluarga Ruang Rawat Inap 29
Hari/Tanggal : Rabu, 11 September 2019
Waktu : 10.00 – 10.30 WIB (30 menit)
Tempat : Di Ruang 29 RSSA

A. Latar Belakang
Menurut laporan WHO tahun 2013, prevalensi TB di Indonesia menempati urutan
ketiga setelah India dan China yaitu hampir 700 ribu kasus, angka kematian masih tetap
27/100 ribu penduduk (Suharyo, 2013). Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis
BTA positif, pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman ke udara
dalam bentuk droplet (percikan dahak).
Beberapa faktor yang mengakibatkan menularnya penyakit itu adalah kebiasaan
buruk pasien TB paru yang meludah sembarangan (Anton, 2008; Currie, 2005 dalam
Suharyo, 2013). Selain itu, kebersihan lingkungan juga dapat mempengaruhi
penyebaran virus. Misalnya, rumah yang kurang baik dalam pengaturan ventilasi. Kondisi
lembab akibat kurang lancarnya pergantian udara dan sinar matahari dapat membantu
berkembangbiaknya virus (Guy, 2009; Talu, 2006 dalam Suharyo, 2013). Oleh karena itu
orang sehat yang serumah dengan penderita TB paru merupakan kelompok sangat
rentan terhadap penularan penyakit tersebut. Lingkungan rumah, Lama kontak serumah
dan perilaku pencegahan baik oleh penderita maupun orang yang rentan sangat
mempengaruhi proses penularan penyakit TB paru. Oleh karena itu, perlu diberikan
penyuluhan tentang cara penularan tuberculosis dan cara pencegahannya untuk
meminimalkan angka kejadian tuberkulosis.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan, diharapkan peserta memahami cara penularan
dan pencegahan tuberkulosis
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang gagal ginjal kronik, pasien dan
keluarga pasien mampu :
a. Peserta mengetahui dan memahami pengertian penyakit tuberkulosis.
b. Peserta mengetahui dan memahami tanda dan gejala penyakit tuberkulosis.
c. Peserta mengetahui dan memahami cara penularan tuberkulosis.
d. Peserta mengetahui dan memahami pencegahan tuberkulosis.
C. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian penyakit tuberkulosis.
2. Tanda dan gejala penyakit tuberkulosis.
3. Cara penularan tuberculosis.
4. Pencegahan tuberkulosis
D. Materi (terlampir)
E. Metode
1. Ceramah
F. Media dan Alat Pengajaran
1. Leaflet
G. Setting tempat

Keterangan :
: pemateri
: audien

H. Kegiatan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta

1. Pendahuluan 5 menit - Mengucapkan salam - Menjawab salam


- Memperkenalkan diri - Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan - Memperhatikan
penyuluhan - Menjawab
- Meminta kontrak waktu - Mengeluarkan
- Menggali pengetahuan pendapat
peserta penyuluhan
tentang penyakit
tuberkulosis
- Memberikan
Reinforcement
2. Penyajian 30 menit - Menjelaskan pengertian - Mendengar
penyakit tuberkulosis - Memperhatikan
- Menjelaskan tanda dan
gejala penyakit
tuberkulosis
- Menjelaskan cara
penularan tuberkulosis
- Menjelaskan
pencegahan
tuberkulosis

3. Tanya jawab 15 menit - Memberikan - Peserta bertanya


kesempatan kepada bagian yang tidak
peserta untuk bertanya dimengerti
- Menjawab pertanyaan - Mendengarkan dan
memperhatikan
4. Penutupan 10 Menit - Menanyakan kembali - Menjawab pertanyaan
kepada peserta - Mengucapkan terima
mengenai materi yang kasih kembali
telah diberikan (untuk - Menjawab salam
evaluasi)
- Mengucapkan terima
kasih
- Menutup dan
mengucapkan salam

I. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan media yang akan digunakan
b. Persiapan tempat yang akan digunakan
c. Kontrak waktu
d. Persiapan SAP
2. Evaluasi Proses
a. Perserta mengikuti kegiatan pengajaran dengan baik
b. Perserta terlibat aktif dalam pembelajaran
c. Perserta aktif bertanya dan menjawab pertanyaan disampaikan
3. Evaluasi Hasil Akhir
Diharapkan peserta penyuluhan dapat:
a. Perserta mampu memahami konsep tuberkulosis
b. Perserta mampu menyebutkan kembali beberapa tanda gejala tuberkulosis
c. Perserta mampu menyebutkan kembali beberapa pencegahan tuberkulosis
d. Peserta mampu menyebutkan kembali beberapa cara cara penularan
tuberkulosis
e. peserta mampu aktif bertanya dan berdiskusi mengenai tuberkulosis

MATERI

1. Pengertian Penyakit Tuberkulosis


Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup beberapa jam di tempat gelap dan lembab.

2. Tanda dan Gejala Penyakit Tuberkulosis


 Batuk yang tidak sembuh-sembuh selama 2 - 3 minggu.
 Demam.
 Berkeringat dingin di malam hari.
 Cepat lelah.
 Pada kondisi kronis, tuberkulosis mempunyai gejala batuk darah disertai sakit di
dada.
Jika mengalami gejala di atas dan memiliki riwayat kontak dengan seseorang penderita
tuberkulosis. Sebaiknya cepat memeriksakan diri ke unit pelayanan kesehatan dan
perlu dilakukan pemeriksaan sputum secara mikroskopik langsung.
3. Cara Penularan Tuberkulosis
 Tuberkulosis dapat ditularkan melalui udara (airborne). Droplet dikeluarkan
sewaaktu batuk, tertawa, bersin, bahkan berbicara.
 Risiko tertular tergantung dari tingkat pajanan dengan percikan dahak.
 Pasien TB paru dengan BTA (Basil Tahan Asam) positif memberikan kemungkinan
risiko penularan lebih besar dari pasien TB paru dengan BTA negatif. (BTA Positif
artinya dalam parunya terdapat bakteri TB)
 Penderita TB Paru dengan BTA Positif, dapat menularkan kepada 10 orang di
sekitarnya.
 Risiko tinggi untuk infeksi :
- Individu yang berhubungan dekat dengan seseorang yang mempunyai TB aktif.
- Pengguna obat-obat terlarang dan pecandu alkohol.
- Individu yang tinggal di daerah kumuh.
- Individu dengan gangguan kekebalan tubuh, misal lansia, pasien dengan
kanker, atau terinfeksi HIV.
- Imigran dari negara dengan insiden TB tinggi, misal Haiti, Asia Tenggara.
4. Pencegahan Tuberkulosis
 Mengobati pasien TB Paru BTA positif, sebagai sumber penularan hingga sembuh,
untuk memutuskan rantai penularan.
 Menganjurkan kepada penderita untuk menutup hidung dan mulut bila batuk dan
bersin.
 Jika batuk berdahak, agar dahaknya ditampung dalam pot berisi lisol 5% atau
dahaknya ditimbun dengan tanah.
 Tidak membuang dahak di lantai atau sembarang tempat.
 Meningkatkan kondisi perumahan danlingkungan.
 Penderita TB dianjurkan tidak satu kamar dengan keluarganya, terutama selama 2
bulan pengobatan pertama.
 Meningkatkan gizi.
 Memberikan imunisasi BCG pada bayi.
 Memberikan pengobatan pencegahan pada anak balita yang tidak mempunyai
gejala TB tetapi mempunyai anggota keluarga yang menderita TB Paru BTA positif.

DAFTAR PUSTAKA
Asri, Andi. 2012. Pencegahan dan Pengobatan TB.
http://www.kompasiana.com/andi_asriymailcom/pencegahan-dan-pengobatan-tb-
paru_5518a4f7813311b5689dea72. Diakses tanggal 13 Oktober 2015 Pukul 10.19
WIB.
Baughman, Diane C. dan J. C. Hackley. 2000. Keperawatan Medikal-Bedah: Buku Saku
untuk Brunner & Suddarth. Jakarta: EGC.
Menkes RI. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Jakarta.
Suharyo. 2013. Determinasi Penyakit Tuberkulosis di Daerah Pedesaan. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, (9) 1 : 85-91.
Suryo, Joko. 2010. Herbal: Penyembuh Gangguan Sistem Pernapasan. Yogyakarta:
B First.
LEMBAR PENGESAHAN

PENYULUHAN INI TELAH DISAHKAN DAN DISETUJUI PADA :

Hari/Tanggal :Rabu,11 September 2019

Tempat : Ruang 29 RSUD dr. Saiful Anwar Malang

DISUSUN OLEH:

MAHASISWA PROFESI NERS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

MAHASISWA STIKES KEPANJEN MALANG

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Kepala Ruang 29

Anda mungkin juga menyukai