Anda di halaman 1dari 19

1.1.

Tujuan
Praktikum uji minyak trafo ini bertujuan agar :
1. Mahasiswa mampu mengetahui langkah-langkah pengujian tahanan
isolasi generator.
2. Mahasiswa mampu mengetahui bagian-bagian generator AC tanpa sikat.
3. Mahasiswa mampu memahami pengaruh hasil pengujian tahanan isolasi
dengan operasional generator.

1.2. Dasar Teori


Generator adalah alat yang membangkitkan sumber tegangan listrik
yang diperoleh melalui perubahan energi mekanik menjadi energi listrik.
Generator bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik, yaitu
dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet sehingga timbul ggl
induksi. Generator mempunyai dua komponen utama, yaitu bagian yang
diam (stator) dan bagian yang bergerak (rotor). Rotor berhubungan dengan
poros generator yang berputar di pusat stator. Poros generator biasanya
diputar menggunakan usaha luar yang dapat berasal dari turbin, baik turbin
air atau turbin uap, atau disambung pada sebuah motor dan selanjutnya
berproses menghasilkan arus listrik.
Terdapat dua jenis generator, yaitu generator arus bolak-balik
(AC) dan generator arus searah (DC). Generator arus bolak-balik sering
disebut juga dengan alternator. Alat ini terdiri atas magnet dengan kutub
berbentuk cekung dan kumparan kawat yang dililitkan pada suatu armatur
dan dapat berputar dalam suatu medan magnet. Armatur berupa kumparan
persegi dengan lilitan mengitari sebuah inti besi lunak. Generator arus
searah sering disebut juga dengan dinamo. Alat ini terdiri atas magnet dan
kumparan kawat yang dililitkan pada suatu armatur dan dapat berputar
dalam suatu medan magnet. Perbedaannya dengan generator AC adalah
pada bagian komponen yang berhubungan dengan ujung kumparan yang
berputar. Dinamo mcnggunakan sebuah cincin belah atau disebut sebagai
komutator, sedangkan generator AC menggunakan dua buah slip ring.

1
Sistem eksitasi pada generator, dibedakan menjadi 2 macam :
1. Sistem eksitasi dengan sikat (Brush Excitation)
Keuntungan dengan menggunakan sistem Brush Excitation :
 Desain nya tidak rumit karena menggunakan external power.
Kerugian dengan menggunakan sistem Brush Excitation :
 Perlu perawatan dan pemeliharaan pada sikat arang (routine cleaning
dan penggantian arang).
 Dapat menimbulkan sparking (percikan api).
 Arus yang dapat dialirkan oleh sikat relatif kecil. Generator kapasitas
besar tidak bisa mengalirkan arus eksitasi dengan sikat dan slip ring.
 Terdapat electrical loss yang disebabkan oleh arang.
2. Sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation)
Keuntungan dengan menggunakan sistem Brushless Excitation :
 Mengurangi biaya pemeliharaan dan perawatan sikat.
 Keamanan lebih baik dan kelangsungan operasi bisa lebih terjamin
karena tidak adanya persoalan dalam penggantian sikat.
 Tidak ada percikan bunga api karena tidak adanya sikat.
Pengertian Generator AC 1 Fasa
Generator adalah mesin pembangkit tenaga listrik dengan masukan
tenaga mekanik, jadi generator berfungsi untuk mengubah tenaga mekanik
menjadi tenaga listrik. Generator arus bolak-balik atau generator AC
termasuk mesin serempak (mesin sinkron) dan sering disebut juga sebagai
alternator, generator alternating current (AC), atau generator sinkron.
Dikatakan generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan
jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan sinkron dihasilkan
dari kecepatan putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar pada
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator . Listrik yang
dihasilkan adalah listrik arus bolak-balik . Prinsip yang digunakan adalah
percobaan Faraday, yang mengatakan bahwa suatu penghantar yang berada
pada sejumlah garis gaya magnet yang berubah-ubah, penghantar tersebut
akan menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) induksi.

2
Generator AC satu fasa dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Generator AC 1 fasa


1.2.1. Konstruksi Generator AC
Generator AC umumnya dibuat sedemikian rupa agar lilitan tempat
terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub yang
terdapat pada generator AC akan Konstruksi Generator AC
Generator AC umumnya dibuat sedemikian rupa agar lilitan tempat
terjadinya GGL induksi tidak bergerak, sedangkan kutub-kutub yang
terdapat pada generator AC akan menimbulkan medan magnet yang
berputar . Konstruksi generator AC dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Konstruksi generator AC 1 fasa

3
Bagian utama dari generator AC adalah stator dan rotor. Pada
stator terdapat inti stator dan lilitan stator, sedangkan pada rotor terdapat
kutub-kutub, lilitan penguat, slip ring, dan sumbu (as) . Penjelasan
bagian-bagian dari generator AC sebagai berikut:
1.2.1.1. Rangka stator
Rangka stator terbuat dari besi tuang. Rangka stator merupakan rumah
dari bagian-bagian generator yang lain.
1.2.1.2. Stator
Stator adalah bagian yang tidak berputar (diam). Bagian ini tersusun
dari plat- plat stator yang mempunyai alur-alur sebagai tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator berfungsi sebagai tempat
terjadinya GGL induksi.
1.2.1.3. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar. Pada rotor terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitan yang menghasilkan medan magnet dan
menginduksikan ke stator melalui celah udara.
1.2.1.4. Slip ring
Slip ring terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang terpasang
pada poros dengan memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar
bersama-sama dengan poros dan rotor. Jumlah slip ring ada dua buah
yang masing-masing dapat menggeser sikat arang yang merupakan
sikat positif dan sikat negatif, arang berguna untuk mengalirkan arus
penguat magnet ke lilitan magnet pada rotor.
1.2.1.5. Generator penguat
Generator penguat adalah suatu generator arus searah yang dipakai
sebagai sumber arus. Generator arus searah ini biasanya dikopel
terhadap mesin pemutarnya bersama dengan generator utama.
1.2.2. Prinsip Kerja Generator AC
Tegangan yang dibangkitkan pada generator sinkron berdasarkan
prinsip kerja induksi elektromagnetik. Putaran rotor generator dalam
medan magnet listrik akan menimbulkan fluks magnet yang berputar.
Putaran rotor akan menimbulkan tegangan imbas pada kawat gulungan

4
stator. Pada saat rotor digerakan dengan penggerak utama, kutub-kutub
pada rotor akan berputar. Jika kumparan kutub diberi arus searah maka
pada permukaan kutub akan timbul medan magnet searah yang berputar
dan kecepatannya sama dengan kecepatan kutub yang menginduksi lilitan
stator . Proses pembangkitan tegangan induksi pada generator dapat
dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Pembangkitan tegangan induksi


1.2.3. Megger
Mega Ohm Meter atau yang biasa disebut MEGGER merupakan salah
satu alat ukur yang berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari suatu
instalasi atau untuk mengetahui apakah penghantar dari suatu instalasi
terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau dengan nol
atau dengan pembumian.
Megger memiliki kriteria pengukuran sebagai berikut :
(a) Tegangan alat ukur tersebut umumnya dengan tegangan tinggi arus
searah yang besarnya berkisar antara 500 volt sampai dengan 10.000
volt.
(b) Tegangan megger dipilih berdasarkan pada tegangan kerja suatu
peralatan atau instalasi yang akan diuji.
(c) Besarnya pengujian ditetapkan bahwa harga penahan isolasi minimum
adalah 1000 kali tegangan kerja peralatan yang akan diuji.

5
1.3. Langkah Kerja
1. Menyiapkan generator yang kan dilakukan pengujian tahanan isolasi
dan juga menyiapkan megger tester.

Gambar 4. Megger tester

2. Melakukan pengujian tahanan isolasi antar phasa, sebagai berikut:

Gambar 5. Megger test antar phasa

6
3. Melakukan pengujian tahanan isolasi terhadap antar phasa dengan
grounding dalam hal ini adalah body generator.

Gambar 6. Megger test phasa terhadap ground

7
1.4. Hasil Praktikum
Pengujian terhadap tahanan isolasi kali ini kami lakukan terhadap
salah satu generator AC brushless buatan Taiyo yang ada pada Tabel 1 :
No. Parameter Nilai
1. Model SAW 16B
2. Output 3kW
3. Rating Continue
4. No. Of Phase 1ɸ4W
5. Pf 1
6. Frequency 50Hz
7. No. Of Pole 4P
8. N 1500RPM
9. Volt 220/11V
10 Ampere 13,6/27,3 A
11. Insulation Class F
12. Ambient temperature 40°C
13. Total Weight 49 Kg
Tabel 1. Nameplate Generator

Sebelum dilakukan pengujian menggunakan megger tester, dilakukan


pengecekan terhadap kondisi kumparn antar phasa, apakah antar kumparan
terhubung atau tidak, hasil pengecekan tertera pada tabel 2 sebagai berikut:
Sambungan Terhubung Tidak terhubung
U1-U2 
V1-V2 
C1-C2 
Tabel 2. Kondisi Sambungan

Kemudian, setelah dilakukan pengujian terhadap nilai tahanan


isolasi generator berikut disajikan dalam bentuk tabel yang tersedia pada
Tabel 3 sebagai berikut:

8
No. Terminal Generator Nilai Tahanan Isolasi
Pengujian Antar Phasa
1. U1-U2 1282MΩ
2. V1-V2 1233MΩ
Pengujian Phasa to Ground
1. U1-Ground 422MΩ
2. U2-Ground 413MΩ
3. V1-Ground 215MΩ
4. V2-Ground 257MΩ
5. C1-Ground 377MΩ
6. C2-Ground 324MΩ
Tabel 3. Hasil Pengujian Tahanan Isolasi

9
1.5. Analisa
Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelemahan isolasi
tahanan. Pengujian isolasi secara rutin dapat dilakukan dengan
menggunakan Megohmmeter, atau megger yang pembacaannya langsung
dalam Megaohm.Tahanan isolasi adalah ukuran kebocoran arus yang
melalui isolasi. Tahanan berubah-ubah karena pengaruh temperatur dan
lamanya tegangan yang diterapkan pada lilitan tersebut, oleh karena itu
faktor-faktor tersebut harus dicatat pada waktu pengujian. Tegangan yang
diterapkan kalau bisa hanya pada satu fasa saja. Nilai tegangan minimum
pengujian yang banyak digunakan dan diterima dikalangan praktisi adalah
satu kilovolt sebanding dengan satu Tegangan 250 volt dc untuk pengujian
ini harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pengujian tegangan yang lebih
tinggi dilakukan.
Nilai tahanan diatas merupakan nilai minimum yang menunjukkan
bahwa keadaan lilitan masih baik, nilai tahanan yang rendah dapat
menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor atau basah. Moisture dapat juga
terdapat pada permukaan isolasi, atau pada lilitan atau pada keduanya. Oleh
sebab itu, pengujian dengan megger sebelum dan sesudah mesin dibersihkan
harus dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah dan lilitan relatif bersih, ada
kemungkinan adanya moisture pada lilitan, dan lilitan harus dikeringkan
sekurang-kurangnya sampai diperoleh tahanan minimum yang dianjurkan.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dengan generator
yang memiliki spesifikasi output 3 kW, cosphi 1, frekuensi 50 Hz, 4 pole,
kecepatan 1500 rpm, tegangan 220/110 Volt, rating arus 13,6/27,3 A,
dengan merk Taiyo Electric MFG. Generator tersebut dapat mengeluarkan
tegangan konstan 220 V dengan rpm 1500 rpm, jika kecepatan turun maka
tegangan akan turun.
Generator tersebut hanya dapat di bebani maksimal 3 kW, jika lebih
maka generator akan panas dan dapat rusak. Sedangkan untuk pengujian
tahanan generator mendapatkan hasil U1-U2 = 1282 Mohm, V1-V2 = 1233
Mohm, U1-body = 422 Mohm, U2 –body = 413 Mohm, V1-body = 215
Mohm, V2-body = 257 Mohm, C1-body = 377 Mohm, C2-body = 324

10
Mohm. Dari data tersebut mendapatkan hasil jika tahanan isolasi generator
aman, karena tahanan isolasi minimal generator tersebut adalah 0,22 Mohm.
Sedangkan tahanan isolasi generator mendapatkan hasil 0,25 Mohm. Disini
dapat disimpulkan jika tahanan isolasi hasil pengujian aman berdasarkan
hasil pengujian.

11
1.6. Kesimpulan
1. Percobaan ini membuktikan bahwa antara kumparan U1 dan U2 dan
juga kumparan V1 dan V2 tidak terjadi hubung sigkat.
2. Kumparan C1 dan C2 yang terhubung dengan kapasitor masih
terhadapat hubung singkat.
3. Nilai tahanan isolasi antar phasa maupun phasa dengan ground yang
terukur oleh megger nilainya lebih dari 1000 kali dari batas maksimum
tahanan isolasinya.
4. Pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi adanya kelemahan isolasi
tahanan dengan menggunakan Megaohm meter, atau megger yang
pembacaannya langsung dalam Megaohm. Tahanan isolasi ini
merupakan ukuran kebocoran arus yang melalui isolasi.
5. Untuk pengujian magger test ini harus dilakukan terlebih dahulu
sebelum pengujian tegangan yang lebih tinggi dilakukan.
6. Tegangan minimum pengujian adalah satu kilovolt sebanding dengan
satu Tegangan 250 volt dc. Nilai tahanan diatas merupakan nilai
minimum yang menunjukkan bahwa keadaan lilitan masih baik, nilai
tahanan yang rendah dapat menunjukkan lilitan dalam keadaan kotor
atau basah.
7. Pengujian dengan megger sebelum dan sesudah mesin dibersihkan harus
dilakukan. Jika nilai tahanan tetap rendah dan lilitan relatif bersih, ada
kemungkinan adanya moisture pada lilitan, dan lilitan harus dikeringkan
sekurang-kurangnya sampai diperoleh tahanan minimum yang
dianjurkan.

12
1.7. Lampiran

Gambar 7. Nameplate generator

Gambar 8. Tampilan fisik generator bagian atas

13
Gambar 9. Proses pembongkaran generator

Gambar 10. Bagian dalam generator

14
Gambar 11. Bagian dalam generator

15
Gambar 12. Megger test U1-U2

Gambar 13. Megger test V1-V2

16
Gambar 14. Megger test U1-Ground

Gambar 15. Megger test U2-Ground

17
Gambar 16. Megger test V1-Ground

Gambar 17. Megger test V2-Ground

18
Gambar 18. Megger test C1-Ground

Gambar 19. Megger test C2-Ground

19

Anda mungkin juga menyukai