Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SIMPANG BARU
KECAMATAN TAMPAN
Jl. Kamboja No. 100 Kode Pos 28293
Telp.(0761) 8415976 email : puskesmassp.br
email:puskesmassp.br@gmail.com

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS SIMPANG BARU
Nomor :

TENTANG :
PANDUAN PENDIDIKAN/ PENYULUHAN PASIEN
PUSKESMAS SIMPANG BARU

KEPALA PUSKESMAS SIMPANG BARU

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan layanan klinis yang optimal,


pasien/keluarga perlu mendapatkan pendidikan/penyuluhan
dan konseling terkait penyakit dan kebutuhan klinis pasien;

b. Bahwa untuk mengatur proses pemberian


pendidikan/penyuluhan pada pasien dan keluarga di
Puskesmas Simpang baru maka diperlukan panduan sebagai
acuan bagi seluruh petugas di unit terkait Puskesamas
simpang baru

c. Bahwa untuk maksud huruf (a) dan (b) diatas, maka perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kintamani I
tentang Panduan Pendidikan/penyuluhan pasien
Puskesamas simpang baru ;

Mengingat : 1. Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999


tentang perlindungan konsumen;

3. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009


tentang pelayanan publik;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75


Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46


Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama,
Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri
Dokter Gigi;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1457/MENKES/SK/X/2003 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PEDOMAN PENDIDIKAN / PENYULUHAN PASIEN


PUSKESAMAS SIMPANG BARU

Kesatu : Pendidikan/penyuluhan dan konseling di Puskesmas Simpang


baru sebagaimana tercantum dalam lampiran Panduan
Pendidikan/ Penyuluhan Pasien Puskesmas Simpang Baru
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan
ini;

Kedua : Panduan Pendidikan/Penyuluhan Pasien Puskesmas


Puskesmas Simpang baru digunakan di unit kerja terkait dan
sebagai acuan dalam melakukan pendidikan/penyuluhan dan
konseling pada pasien dan keluarga di Puskesmas Puskesmas
Simpang Baru;

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Pekanbaru
Pada tanggal

KEPALA PUSKESMAS
SIMPANG BARU

Dr. Uvirda

NIP.197609072006042014
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SIMPANG BARU NOMOR:
TENTANG: PEDOMAN PENDIDIKAN/PENYULUHAN PASIEN PUSKESAMAS
SIMPANG BARU

PEDOMAN PENDIDIKAN/PENYULUHAN PASIEN PUSKESMAS SIMPANG


BARU

BAB I
DEFINISI

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan ialah proses pengubahan


sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam usaha mendewasakan
manusia melalui suatu proses pengajaran dan pelatihan. Hasil akhir yang
diharapkan melalui kegiatan edukasi tersebut berupa didapatnya pengetahuan
dan ketrampilan oleh peserta didik.
Edukasi atau pendidikan bagi pasien dan keluarga dilingkungan Puskesmas
diselenggarakan untuk menunjang partisipasi pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan dan proses pelayanan.
Adapun tujuan pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga
antara lain:
1. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan pasien dan
keluarga untuk dapat berpartisipasi dalam proses asuhan pasien.
2. Memberikan pengetahuan yang dibutuhkan pasien dan keluarga
mengenai penyakit yang diderita.
3. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan pasien dan
keluarga dalam pengambilan keputusan asuhan, termasuk proses
mendapatkan informed consent untuk pengobatan dan tindakan medis
berisiko tinggi.
4. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan pasien dan
keluarga untuk asuhan berkelanjutan pasien dirumah.
5. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan pasien dan
keluarga mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
6. Memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan pasien dan
keluarga mengenai aspek etika dan tata tertib di lingkungan puskesmas.
BAB II
RUANG LINGKUP PEMBERIAN INFORMASI DAN EDUKASI

Ruang lingkup pemberian informasi dan edukasi bagi pasien dan keluarga pada
UPT Puskesmas Simpang Baru yaitu:
1. Pasien dan atau keluarganya diberikan informasi dan edukasi tentang hak
mereka untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan serta kewajibannya
selama menjalani perawatan di Puskesmas Simpang Baru.
2. Pasien dan atau keluarganya diberikan informasi dan edukasi tentang
Orientasi pasien baru (aspek etika di puskesmas) dan discharge planning
3. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang upaya
pencegahan infeksi meliputi langkah-langkah dan momen mencuci tangan,
etika batuk serta alat perlindungan diri sederhana.
4. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS).
5. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang kondisi
kesehatannya dan diagnosis pasti dari penyakitnya.
6. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang
penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman.
7. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang bagaimana
berpartisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pelayanannya. Edukasi
juga mencakup proses memberikan informed consent, dimana jika
diperlukan, pasien dan atau keluarga akan diajarkan tentang kapan dan
bagaimana cara memberikan persetujuan/penolakan terhadap suatu tindakan
kedokteran.
8. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang
penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif dan aman, serta tentang
potensi efek samping obat, pencegahan terhadap potensi interaksi obat
dengan obat lain atau makanan.
9. Pasien dan atau keluarga diberikan informasi dan edukasi tentang diet dan
nutrisi sehat yang sesuai dengan kebutuhan serta kondisi penyakitnya.
BAB III
TATA LAKSANA

6.1 Sasaran
Informasi dan edukasi secara rutin diberikan kepada setiap pasien yang
menerima pelayanan kesehatan diPuskesmas Simpang Baru, antara lain:
a. Setiap pasien yang berobat di poliklinik rawat jalan, termasuk pasien rawat
jalan di UGD.
b. Setiap pasien yang menjalani rawat inap di Puskesmas Simpang Baru.
c. Salah satu anggota keluarga atau penunggu atau pengantar pasien yang
dimaksud pada butir a atau b diatas, yang dianggap tidak atau belum kompeten
untuk menerima pendidikan. Adapun pasien-pasien yang dianggap tidak atau
belum kompeten untuk menerima pendidikan antara lain:
1. Pasien berusia dibawah 18 tahun,
2. Pasien yang tidak sadar,
3. Pasien dewasa dengan keterbatasan fisik/mental.
Pada kondisi pasien yang dianggap tidak atau belum kompeten untuk
menerima informasi dan edukasi, urutan keluarga atau penunggu atau
pengantar yang berhak menerima informasi dan edukasi adalah sebagai
berikut:
1. Pasien berusia dibawah 18 tahun, informasi dan edukasi diberikan kepada
mereka menurut urutan hak sebagai berikut:
- Ayah/Ibu kandung
- Saudara-saudara kandung
2. Pasien berusia dibawah 18 tahun dan tidak memiliki orang tua atau orang
tuanya berhalangan hadir, informasi dan edukasi diberikan kepada mereka
menurut urutan hak sebagai berikut:
- Ayah/Ibu adopsi
- Saudara-saudara kandung
- Induk semang
3. Pasien dewasa yang tidak sadar atau dengan keterbatasan fisik/mental,
informasi dan edukasi diberikan kepada mereka menurut urutan hak
sebagai berikut:
- Ayah/Ibu kandung
- Wali yang sah
- Saudara-saudara kandung
4. Pasien dewasa yang telah menikah atau orang tua, informasi dan edukasi
diberikan kepada:
- Suami/Istri
- Ayah/Ibu kandung
- Anak-anak kandung
- Saudara-saudara kandung

3.2 Edukator
Petugas kesehatan yang berhak memberikan informasi dan edukasi kepada
pasien di Puskesmas Simpang Baru ialah para tenaga medis profesional yang
kompeten di bidangnya masing-masing.

Adapun pihak-pihak yang berhak memberikan edukasi kepada pasien dan


keluarga, dijabarkan seperti dibawah ini:
a. Pemberian informasi dan eduksi tentang bagaimana berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan terkait pelayanannya dan proses memberikan
informed consent, dilakukan oleh Dokter umum/Dokter gigi sebagai
penanggung jawab pasien atau perawat dan bidan.
b. Pemberian informasi dan edukasi tentang kondisi kesehatan dan diagnosis
pasien dilakukan oleh Dokter umum/Dokter gigi sebagai penanggung jawab
pasien di masing-masing poliklinik rawat jalan, UGD, ruang rawat inap
maupun ruang bersalin.
c. Pemberian informasi dan edukasi tentang hak pasien dan atau keluarga
untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan serta kewajibannya selama
menjalani perawatan di Puskesmas Simpang Baru, dilakukan oleh petugas
Loket Pendaftaran, perawat/bidan penanggung jawab pasien di masing-
masing unit.
d. Pemberian informasi tentang upaya pencegahan infeksi meliputi langkah-
langkah dan momen mencuci tangan, etika batuk serta alat perlindungan diri
sederhana, dilakukan oleh perawat atau bidan penanggung jawab pasien di
ruangan.
e. Pemberian informasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
dilakukan oleh perawat/bidan penanggung jawab pasien di masing-masing
unit .
f. Pemberian informasi tentang penggunaan seluruh obat-obatan secara efektif
dan aman, serta tentang potensi efek samping obat, pencegahan terhadap
potensi interaksi obat dengan obat lain atau makanan berbeda antara
pelayanan di rawat jalan dengan rawat inap.
- Untuk pelayanan di rawat jalan, edukasi diberikan oleh dokter
umum/dokter gigi yang bertugas di masing-masing poliklinik setelah pasien
diperiksa dan diberi resep obat. Saat pasien/keluarga mengambil obat di
apotek, petugas farmasi yang bertugas wajib menginformasikan kembali
penggunaan obat-obat yang akan dibawa pulang secara efektif dan aman
sesuai dengan kompetensinya.
- Untuk pelayanan di rawat inap, edukasi tentang obat-obat yang digunakan
dilakukan oleh perawat atau bidan penanggung jawab pasien di ruangan.
Petugas mengedukasi setiap pasien baru tentang penggunaan obat-obat
yang diperoleh (terutama obat minum) secara efektif dan aman, serta
pasien lama yang mendapat perubahan terapi dari dokter.
g. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang
penggunaan peralatan medis secara efektif dan aman dilakukan oleh perawat
atau bidan penanggung jawab pasien di ruang rawat inap.
h. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang diet
dan nutrisi sehat dilakukan oleh ahli gizi yang bertugas di masing-masing
ruangan rawat inap maupun poliklinik gizi.

3.3 Tempat dan Waktu Pemberian Informasi dan Edukasi


1. Pemberian Informasi dan Edukasi di Rawat Jalan:
a. Pemberian informasi dan edukasi kepada pasien rawat jalan dilakukan di
masing-masing unit: loket pendaftaran, poliklinik rawat jalan, UGD
Puskesmas Simpang Baru.
b. Waktu pemberian informasi dan edukasi pada pasien rawat jalan adalah
selama jam kerja dengan durasi minimal selama 5 menit
c. Apabila pemberian informasi dan edukasi tidak memungkinkan untuk
dituntaskan pada saat itu, misalnya karena jumlah pasien yang mengantri
di poliklinik terlalu banyak, maka pemberian informasi dan edukasi lanjutan
dapat dijadwalkan ulang pada pertemuan/kontrol berikutnya.

3.4 Materi, Metode dan Media Informasi dan Edukasi


Materi:
Materi informasi dan edukasi kepada pasien dan keluarga diberikan secara
efektif dengan mempertimbangkan kondisi sasaran/penerima informasi
terhadap kebutuhan pendidikan pasien serta kemampuan dan kemauan
pasien untuk belajar. Jadi informasi dan edukasi yang akan diterima oleh
setiap pasien berbeda-beda sesuai kebutuhannya.
Materi edukasi meliputi edukasi tentang :
1. Hak dan kewajiban pasien dan keluarga
2. Orientasi pasien baru (aspek etika di puskesmas) dan discharge
planning
3. Upaya pencegahan infeksi (cuci tangan, etika batuk dan penggunaan
alat perlindungan diri)
4. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
5. Penggunaan peralatan medis secara aman.
6. Kondisi kesehatan dan penyakit yang diderita
7. Proses memberikan informed consent
8. Penggunaan obat-obat secara efektif dan aman
9. Gizi dan nutrisi sehat

Metode:
Pemberian informasi dan edukasi di Puskesmas Simpang Baru senantiasa
menerapkan prinsip komunikasi efektif. Pasien hanya dapat membuat
keputusan yang dikemukakan dan berpartisipasi dalam proses asuhan
apabila mereka memahami informasi yang diberikan kepada mereka. Oleh
sebab itu, komunikasi dan pendidikan kepada pasien dan keluarganya harus
diberikan dalam format dan bahasa yang dapat dimengerti.
Pemberian informasi dan edukasi dapat dilakukan dengan beberapa metode,
antara lain:
1. Ceramah
2. Observasi
3. Simulasi
4. Diskusi
5. Demonstrasi
6. Praktek langsung
Setiap pasien tentu memberikan respon berbeda-beda terhadap instruksi
lisan, materi tertulis, video, demonstrasi/peragaan. Metode dipilih dengan
memperhatikan kondisi sasaran/penerima informasi (misalnya pagi yang tiak
dapat membaca, kesulitan mendengar dan lain-lain).
Untuk memperlancar komunikasi dengan pasien dan keluarga, bila memang
diperlukan maka pemberian informasi dan edukasi dapat menggunakan
bantuan seorang penerjemah.
Adapun syarat penerjemah yang boleh membantu pemberian informasi dan
edukasi ialah:
1. Penerjemah yang disediakan puskesmas, yang memahami berbagai
keterbatasan pasien untuk berkomunikasi dan memahami informasi
(misalnya: perawat/ bidan penanggung jawab pasien).
2. Anggota keluarga pasien (diutamakan keluarga inti) yang mampu
berkomunikasi secara baik dengan pasien maupun edukator yang
memahami kondisi pasien.
3. Anggota keluarga, khususnya penerjemah anak digunakan hanya
sebagai pilihan terakhir.
Media:
Untuk menunjang kegiatan pemberian informasi dan edukasi bagi pasien dan
keluarga di Puskesmas Kintamani I, telah tersedia bahan-bahan edukasi dan
informasi berupa leaflet berbahasa Indonesia sehingga diharapkan akan lebih
mudah dipahami. Disetiap Unit Pelayanan, tersedia sejumlah leaflet dengan
topik-topik tertentu untuk diberikan kepada pasien dan keluarga saat
pemberian informasi dan edukasi. Leaflet-leaflet tersebut sebagian besar
didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli serta diproduksi oleh
Promkes Puskesmas Kintamani I.
Bila memang dibutuhkan (sesuai asesmen kebutuhan pendidikan dan pilihan
pembelajaran), pasien dan keluarga dapat diberikan satu leaflet untuk
dibawa pulang. Setiap leaflet yang diberikan kepada pasien dan keluarga
harus dicatat kodenya di rekam medis pasien.
Pemberian leaflet kepada pasien untuk dibawa pulang juga dimaksudkan
untuk mendudung pendidikan berkelanjutan bagia pasien dan keluarga
setelah sampai dirumah. Diharapkan, informasi dalam leaflet yang dibawa
tersebut dapat terus dibaca dan diingat serta dikerjakan secara konsisten.
BAB IV
DOKUMENTASI

4.1 Dokumentasi Kegiatan


Sebagai bukti tertulis telah dilaksanakannya pemberian informasi dan edukasi,
edukator wajib mendokumentasikan kegiatannya secara tertulis sebagai berikut:
a. Untuk pasien rawat inap dan rawat jalan, Edukator mengisi Formulir
catatan pendidikan dan penyuluhan pada rekam medis.
b. Untuk pasien yang memerlukan informed consent, selain mengisi formulir
butir a atau b diatas, juga harus mengisi formulir Persetujuan Tindakan
Kedokteran, bila pasien/keluarga/pembuat keputusan bersedia menjalani
prosedur medis dimaksud.
c. Jika pasien/keluarga/pembuat keputusan menolak prosedur medis
dimaksud, maka sebagai bukti pemberian informasi dan edukasi, edukator
juga harus mengisi formulir Penolakan Tindakan Kedokteran.

4.2 Bukti Verifikasi


Guna memastikan bahwa pasien dan atau keluarga atau pembuat keputusan
telah memahami penjelasan yang diberikan oleh edukator, perlu dilakukan
verifikasi. Caranya, edukator boleh meminta pasien atau keluarga yang diberi
penjelasan untuk mengulang kembali penjelasan yang telah disampaikan
sebelumnya atau memperagakan prosedur/teknik/ketrampilan yang diajarkan
sebelumnya.
Sebagai bukti tertulis bahwa pasien telah diverifikasi, maka pasien atau keluarga
atau pembuat keputusan yang diberi penjelasan wajib membubuhkan tanda
tangan atau cap jari dan nama pada formulir butir a, b, c diatas.

Anda mungkin juga menyukai