Anda di halaman 1dari 10

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pekerjaan : Pengembangan Jaringan Perpipaan Spam Kampung Sorendiweri Distrik Supiori


Timur
Lokasi : Kampung Sorendiweri Distrik Supiori tIMUR
Tahun : 2018

Metode pelaksanaan pekerjaan ini menjelaskan mengenai tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
akan dilakukan, dengan pengelompokan jenis pekerjaan dan urutan pelaksanaan dimana ada
ketergantungan dan keterkaitan hasil pekerjaan yang satu dengan yang lainya
I. ASUMSI YANG DIGUNAKAN

a. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca diperkirakan memasuki masa transisi dimana cuaca hujan dan kemarau akan
datang bergantian, yang selanjutnya diperkirakan akan didominasi hujan.
b. Hari Kerja
Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 120 (seratus dua puluh) hari kalender, sehingga
dalam pelaksanaan telah memperhitungkan adanya hari libur nasional dan faktor lainnya
terutama musim hujan.

c. Jam Kerja
Jam kerja di lapangan adalah mulai pukul 08.00 sampai dengan 16.00. Dalam hal terdapat
kebutuhan khusus yang tidak dapat ditunda pada esok harinya, maka diadakan kerja
lembur/malam dengan sepengetahuan dan ijin Pengawas Lapangan.

d. Sumber Daya
1) Tenaga Kerja
Personil inti dalam pelaksanaan pekerjaan ini terdiri dari Site Manager, Pelaksana Pipa,
Pelaksana K3, Pelaksana Pipa, Operator Mesin dengan dibantu oleh personil logistik dan
administrasi serta tenaga pekerja harian.
Tenaga kerja untuk pekerjaan harian menggunakan tenaga lokal
Berpengalaman

2) Bahan
Bahan Material yang dibutuhkan sesuai dengan jenis item pekerjaannya.
3) Peralatan
e. Peralatan yang dibutuhkan sesuai dengan jenis item pekerjaannya. Rencana/Jadwal
Pelaksanaan Pekerjaan
1) Pengajuan jadwal peiaksanaan pekerjaan untuk seiuruh jenis pekerjaan dalam bentuk
kurva S
2) Jadual pelaksanaan pekerjaan dikaitkan dengan penanggalan dengan data yang
memberikan
- Setiap kegiatan dan lama waktu yang diperiukan tanggal muiai yang paling cepat
- Tanggal penyelesaian yang paling tambat
- Kelambatan waktu
- Lintasan Kritis
3) Jadual pelaksanaan pekerjaan dapat dirubah jika diperiukan dengan persetujuan
Direksi.

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilaksanakan, perlu diadakan persiapan terlebih

dahulu diantaranya :

 Pekerjaan Dokumentasi Foto Kondisi Pelaksanaan (0%, 25%, 50%, 75%, 100%) dengan
arah pengambilan foto dari titik yang sama

 Penyiapan Asbuilt/Shop Drawing pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui oleh
pengawas lapangan


 Pembutan surat-surat kordinasi

 Menyiapkan Papan Nama Proyek serta Rambu Pengaman
Volume pekerjaan ini adalah 1 ls, akan dilaksanakan mulai hari ke 1 selama 120 hari.

III. PENGADAAN PIPA DAN ACCESSORIES

a. Pengadaan Pipa
Setelah shop drawing disetujui oleh semua pihak, maka proses pemesanan pipa bisa
dilakukan. Dimana nanti pipa akan dikirim secara simultan dengan pelaksanaan
pekerjaan mengingat keterbatasan gudang penyimpanan juga demi menjaga keamanan
material pipa. Yang mana pada pekerjaan ini pipa yang dipakai adalah Pipa HDPE
berdasarkan gambar dan Rab.
b. Pengadaan Accessories
Seiring dengan pelaksanaan pengadaan pipa, pelaksanaan pengadaan accessories pipa
juga sudah harus dimulai sebelum pelaksanaan pemasangan dikerjakan. Adapun
accessories yang dibutuhkan adalah :
- Stub Flange Ø 6" PN 10 (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Stub Flange Ø 3" PN 10 (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Reducer GIP All Flange Ø 8" x 6" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Tee GIP All Flange Ø 6" x 3" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- 'Blind Flange GIP Ø 6" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- 'Flange GIP Las Ø 3" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Gate Valve Ø 3" PN 10
- Air
Stub Flange Valve
Ø 3" PN Ø
103" PN 10 Paking, Mur dan Baut)
(Termasuk
IV. Pekerjaan pemasangan pipa HDPE

1. GALIAN TANAH
Galian tanah untuk pemasangan pipa dilaksanakan dengan galian tanah
biasa dengan kedalaman disesuaikan dengan diameter pipa yang akan dipasang,
adapun parit yang akan digali hanya untuk ruang penyambungan pipa setiap 6 meter
untuk dapat meletakkan pipa dan menyambungkannya dengan baik, dan timbunan
harus ditempatkan dan dimanfaatkan seperti yang diisyaratkan. Galian harus dibuat
dengan lebar ekstra bila diperlukan, seperti untuk memasukkan penyangga-penyangga,
penguatan-penguatan galian dan peralatan-peralatan pipa. Lubang pit akan di amankan
dengan menggunakan tanah galian yang dimasukan kedalam karung serta di batasi
dengan garis pita pengaman. Ruang penyambungan harus dibuat pada setiap
sambungan, agar sambungan dapat dikerjakan dengan baik. Galian dibuat sampai
kedalaman yang ditentukan untuk membuat dasar pipa yang rata dan seragam pada
tanah yang padat pada setiap tempat, diantara ruang penyambungan.

2. PEKERJAAN BORRING UNTUK LUBANG PIPA


Pekerjaan membuat lubang untuk memasukan pipa dengan menggunakan metode
boring horizontal dengan cara manual, lubang boring untuk memasukan pipa harus lebih
besar dari diameter pipa yang akan dimasukan. Alat boring yang digunakan adalah alat
boring manual yang tidak merusak konstruksi jalan serta bangunan yang ada
disekitarnya.

3. URUGAN
Urugan atau penimbunan kembali parit-parit dilakukan sesuai dengan gambar-gambar
rencana dan spesifikasinya serta disebutkan didalam “pekerjaan tanah”.Semua bahan
timbunan/urugan harus bebas dari batuan, sampah atau bahan lainnnya yang menurut
Direksi sesuai dengan bahan urugan.
Semua pasir yang digunakan untuk menimbun harus berasal dari pasir alam, dengan
butiran dari halus sampai kasar, dan bebas dari kotoran-kotoran, debu-debu atau
bahan-bahan lain yang menurut Direksi/Pengawas Lapangan dapat diangap tidak
dikehendaki/tidak sesuai. Lempung yang terdapat pada pasir, tidak boleh melebihi
10% berat keseluruhannya.

4. URUGAN DIBAWAH PIPA


Parit-parit harus diberi dasar pasir setebal 10 cm lebih dahulu, atau sesuai gambar
rencana, sebelumnya pipa-pipa dipasang didalamnya. Dasar pasir ini harus dipadatkan
dengan pemadat dan harus mempunyai permukaan yang nyata. Setiap dasar pasir
pada ujung pipa harus 5 cm lebih rendah agar pipa terjamin berkedudukan pada
keseluruhan panjangnya dan bukan ditahan oleh sambungan-sambungannya.
Setelah pipa-pipa dipasang dalam parit, harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus

mulai dari dasar sampai pertengahan pipa. Bahan urugan pasir dan kerikil halus ini

harus disebarkan merata ke setiap penjuru ruangan dalam galian sekitar sisi pipa dan

perlengkapannya dan dipadatkan.

Dari garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai sedalam kira-kira 10 cm diatas
pipa, galian harus ditimbun dengan pasir atau kerikil halus dan dipadatkan secara
merata, dalam penempatan timbunan ini dengan hati-hati, untuk menghindarkan
terjadinya kerusakan atau pergeseran pipa.
Cara atau metode penimbunan kembali yaitu dilakukan lapis demi lapisan, dipadatkan
sekeliling dan diatas pipa-pipa seperti tertera pada gambar rencana dengan cara yang
tidak merusak pipa-pipa. Pemadatan pada sisi-sisi harus dilakukan saling berganti pada
kedua sisi. Lapisan 15 cm dari yang pertama diatas pipa harus dipadatkan hanya pada
sisi-sisi pipa saja. Hanya peralatan yang digerakan oleh tangan yang boleh digunakan.
Semua kerusakan pada pipa-pipa dan alat-alat penyambung harus diperbaiki oleh
Pemborong dengan biaya sendiri.

5. PENYAMBUNGAN PIPA HDPE


Pipa yang akan di sambung, adalah Pipa HDPE dia 6 PN-10 SDR 17mm
Penyambungan pipa yang digunakan dengan Metode Penyambungan Butt Fusion.
Metode penyambungan Butt Fusion adalah proses termofusi yang melibatkan
pemanasan secara bersama di kedua ujung pipa yang akan di sambung sampai kondisi
leleh tercapai pada kedua ujung nya. Baru lah kedua ujung tersebut di tempelkan
dengan bantuan tekanan tertentu untuk membuat sambungan yang senyawa.

Adapun alat-alat yang di butuhkan untuk melakukan penyambungan antara lain:

- Generator untuk memberikan daya listrik plat pemanas, pemotong dan pompa
hidrolik.

Mesin butt-fusion dilengkapi dengan pengencang pipa, pemotong, plat pemanas,


pompahidrolik dan pengatur waktu.

Roda penyangga pipa

Tenda pengelasan Alat pembersih, kain katun atau handuk kertas Alat ukur
sambungan Thermometer digital yang sudah terkalibrasi untuk memeriksa suhu plat
pemanas Pipa dan penutupnya Papan landasan Pemotong pipa

Metode kerja penyambungan :

1) Pertama-tama memeriksa dan membersihkan pipa yang akan disambung baik

dalam maupun luar sehingaa terbebas dari debu, kotoran, sampah dan lain-

lain

2) Membersihkan ujung pipa dengan kain katoen atau kertas tissue yang telah
dibasahi spiritus atau alcohol dan harus diperhatikan supaya tidak ada bulu-
bulu kain yang menempel pada bagian yang akan di las.
3) Pasang ujung-ujung pipa kedalam alat penjepit, dan kedua ujung pipa
dikencangkan sampai berada diposisi yang tepat
4) Kedua ujung pipa diratakan dengan menggunakan alat perata elektrik

(screpe), sehingga kedua pipa benar-benar rata dan bersih.

5) Membersihkan ujung pipa dan alat pemana dengan kain atau kertas tissue

yang telah dibasahi spiritus atau alcohol agar persenyawaan sempurna.


6) Panaskan plat pemanas sampai titik senyawaan 210°C (diatur dengan
thermostat)
7) Pasang plat pemanas yang sudah dipanasi sampai titik senyawaan 210°C,
diantar ujung – ujung pipa dengan jumlah tekanan pemanasan 13 BAR untuk
menarik sebatang pipa kearah alat las fusion.
8) Tekan sebesar 13 BAR tekanan sampai membentuk Ril-Las + 2 mm lebar.

Tempo pemanasan sesuai dengan diameter pipa yang disyaratkan oleh

pabrik.

9) Alat pemanas dikeluarka secepatnya waktu yang dibutuhkan + 4 detik lalu


dalam waktu 7 detik sambung dan tekan kedua ujung pipa yang sudah
dipanaskan di alat but fusion sampai tekanan persenyawaannya
10) Tempo pemanasan dan pendinginan disesuaikan dengan referensi dari
perusahaan pabrikan pipa yang akan diadakan

6. PELETAKAN PIPA
Ketika pipa sedang ditempatkan dalam salurannya, harus diperhatikan agar jangan
sampai ada benda asing yang masuk kedalam pipa. Pada waktu instalasi pipa
sedang dihentikan, ujung pipa yang terbuka harus ditutup dengan cara-cara yang
disetujui oleh Tenaga Ahli. Penanganan dan penyimpanan pipa-pipa dan alat-alat
bantu (fitting) harus dilakukan hati-hati. Pipa tidak boleh disimpan dibawah sinar
matahari langsung. Kerusakan apapun yang dapat timbul, harus dicegah dan pipa
jangan sampai diletakan diatas benda tajam. Pipa yangsudah tergores atau cacat
hingga lebih 10% dari tebal dinding tidak boleh dipasang. semua batang pipa harus
ditempatkan sedekat mungkin pada lokasi akhir pada jalur pipa, dengan
memperhitungkan keamanan lalul lintas pipa-pipa tidak boleh ditempatkan

dilapangan lebih dari 30m didepan parit-parit penggalian.


Menjamin bahwa bagian dalam pipa-pipa selau dalam keadaan bersih dan bebas
dari benda-benda asing. Setiap pipa harus diperiksa secara seksama sebelum dan
setelah dipasang dan pipa yang rusak harus diperbaiki atau diganti. Setiap kali
pekerjaan pada hari itu berakhir, maka ujung-ujung pipa yang terbuka untuk
semerntra waktu harus ditutup dengan blok-blok dari kayu, penyekat-penyekat atau
sebagaiman yang diinstruksikan oleh Pengawas proyek/Tenaga Ahli, Tiap-tiap pipa
dipasang dengan tepat menurut
garis dan kelandaian sesungguhnya sehinnga dengan pipa yang berbatas

merupakan suatu sambungan konsentris yang tertutup.

Tiap-tiap pipa harus dipasang dengan tepat menurut garis dan derajat dan
sedemkian rupa, sehinnga dengan pipa yang berbatasan suatu sambungan
konsentris yang tertutup dan tidak merupakan ketidak lurusan
Semua pipa-pipa dan penyebrangan –penyebrangn sungai dan bangunan-bangunan
lain harus dipasang dengan peralatan-peralatan yang layak, seperti penjepit-
penjepit, penggantungan dan penopang-penopang dan sebagainya. sehingga
pemuaian dan penciutan, getaran-geteran kecil pada perpipaan harus didalam batas-
batas yang diijinkan dan tidak mengakibatkan kebocoran.

VI. Pekerjaan Pemasangan Accessories

- Stub Flange Ø 6" PN 10 (Termasuk Paking, Mur dan Baut)


- Stub Flange Ø 3" PN 10 (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Reducer GIP All Flange Ø 8" x 6" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Tee GIP All Flange Ø 6" x 3" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- 'Blind Flange GIP Ø 6" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- 'Flange GIP Las Ø 3" (Termasuk Paking, Mur dan Baut)
- Gate Valve Ø 3" PN 10
- Air Valve Ø 3" PN 10

Pemasangan accessories pipa dilaksanakan beriringan dengan pemasangan pipa


HDPE, sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan di lapangan. Teknik
penyambungannya pun sama yaitu dengan cara Metode Penyambungan Butt
Fusion.
VII. PEKERJAAN PNGETESAN
Pengujian tekanan hidrostatis dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin
bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak
bocor dan blok-blok penahan (permanen ) sanggup menahan tekanan sesuai
rencana. Panjang bagian pipa yang akan diuji antara 500 m sampai dengan 1000
m.Tekanan pada titik tertinggi tidak boleh kurang dari 0,8 kali tekanan pada titik
terendah.

Blok penahan sementara untuk penutup ujung-ujung pipa yang diuji harus sesuai
dengan gambar standar, Bagian pipa yang akan diuji harus diisi dengan air, dengan
kecepatan pengisian maksimum 200 meter/jam dan dijamin bahwa udara dalam pipa
keluar. Pentil udara harus dalam keadaan terbuka penuh selama pengisian air
sampai udara betul-betul habis. Air yang digunakan untuk mengisi pipa dan
pengujian tekanan harus berasal dari sumber yang telah disetujui dan memenuhi
syarat kualitas air bersih. Biaya pengadaan air adalah tanggungan sendiri.

VIII. Pekerjaan tapping

Tapping merupakan proses penyambungan pipa baru dengan pipa yang sudah
ada (eksisting). Adapun proses pelaksanaannya ialah sebagai berikut :

Pemeriksaan awal
Sebelum penyambungan, dilakukan pemeriksaan sebagai berikut:
a. Adanya bahan bakar yang cukup di generator dan dalam keadaan benar-benar
berfungsi sebelum dihubungkan kemesin.
b. Perlengkapan mesin dan pompa berfungsi dengan baik.
c. Plat pemanas dalam keadaan bersih dan lakukan pembersihan apabila
sebelumnya sudah digunakan.
d. Siapkan tenda untuk memberikan perlindungan selama pekerjaan
dilakukan.
e. Perlengkapan mesin harus lengkap dan tidak rusak.
f. Mengetahui langkah -langkah penyambungan yang benar dan pipa yang
akan disambung.
g. Plat pemanas harus pada temperature yang benar (sambungkan plat pada
sumber listrik dan biarkan selama 20 menit pada kondisi temperature yang
disarankan).
h. Periksa dan pastikan bahwa pipa-pipa dan atau fitting yang akan
disambung mempunyai ukuran diameter, SDR dan bahan yang sama.

Prosedur Penyambungan
a. Tempatkan pipa pada penjepit (clamp) dimana ujung pipa berhadapan dengan
plat pemotong dalam posisi lurus.
b. Luruskan dan ratakan posisi seluruh komponen dengan roller.
c. Kencangkan penjepit (clamp) untuk memegang dan membulatkan kembali
pipa.

d. Tutup ujung pipa yang terbuka untuk mencegah pendinginan plat oleh
masuknya udara ke bagian dalam pipa.
e. Nyalakan alat pemotong dan geserkan penjepit pipa secara perlahan sehingga
ujung pipa tepat berhadapan dengannya sampai terjadinya pemotongan
permukaan pipa yang kontinyu.
f. Jaga agar alat pemotong tetap menyala sementara penjepit (clamp) dibuka
untuk menghindari terjadinya pemotongan permukaanyang tidak rata.
g. Angkat alat pemotong perlahan dan hindarkan bersinggungan dengan
permukaan pipa h. Bersihkan sisa potongan dari mesin dan pipa dan dilarang
menyentuh permukaan yang sudah dipersiapkan.
h. Periksa bahwa kedua permukaan sudah rata. Jika tidak, ulangi proses
pemotongan.
i. Dekatkan kedua pipa dan periksa tidak adanya celah antara permukaan
potongan.
j. Buka dan kemudian tutup clamp dan perhatikan tekanan tarik yang dibutuhkan
untuk menggerakkan pipa bersama-sama secara hidrolik.Tekanan tarik adalah
ukuran tekanan minimal yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya gesek akibat
tarikan kerja mesin dan berat pipa/fitting yang sedang disambung. Tekanan
tarik (kPa) harus diperkirakan secara tepat sebelum pembuatan sambungan
dan harus ditambahkan tekanan ram dasar yang ditunjukkan pada mesin.
(Apabila yang digunakan mesin adalah otomatis, maka pekerjaan ini akan
terlaksana secara otomatis)
k. Pindahkan lempengan pemanas dari tempat pelindungnya. Periksa bahwa plat

tersebut bersih dan baik suhunya.

l. Tempatkan alat pemanas pada mesin dan tutup klem supaya bagian permukaan
yang akan disambung menyentuh lempengan. Gunakan sistem hidrolik dengan
menggunakan tekanan yang ditentukan sebelumnya.

m. Setelah lelehan awal muncul, tekanan pada sistem hidrolik harus dilepas supaya
pencatat tekanan tercatat nol dan tekanan tarik sedemikian sampai pertumbuhan
lelehan terkontrol selama waktu pemanasan. Periksa agar posisi pipa diklem
pipa tidak bergeser dan ujung pipa harus di jaga agar tetap kontak dengan plat
pemanas.
n. Setelah pemanasan selesai,buka klem dan pindahkan plat pemanas, pastikan
bahwa plat tidak menyentuh permukaan yang meleleh.
o. Segera tutup klem (dengan 8–10 detik dari pemindahan plat) dan rekatkan
permukaan yang sudah meleleh bersama pada tekanan yang sudah ditentukan
sebelumnya.
p. Jaga tekanan yang dibutuhkan untuk waktu pendinginan minimal sampai yang
diindikasikan pada tabel
q. Setelah itu pipa yang disambung dapat dipindahkan dari mesin tetapi tidak boleh
dipindahkan untuk periode berikutnya sama pada waktu pendinginan di atas.

X. PHO

- Setelah pelaksanaan pekerjaan telah mencapai 100% akan dilakukan proses


Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama (PHO).
- Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama dijadwalkan akan
dilaksanakan pada hari ke 119 sampai dengan hari ke 120.
- Hasil dari Penilaian hasil Pekerjaan dan Serah Terima Pekerjaan Pertama akan
dituangkan dalam Berita Acara

Pelaksanaan pekerjaan ini akan dilaksanakan pada hari ke 120 selama 1 hari.

Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat dan kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam membuat metode pelaksanaan pekerjaan untuk kami menerima
pendapat dan masukan untuk dapat melengkapi metode pelaksanaan ini

Sorendiweri , 9 April 2018

CV. PUTRA PAPUA MANDIRI

SISWANTI GANDA MARANDOF


Direktris

Anda mungkin juga menyukai