com/
Jilid 1
Dalam pada itu, air muka Cukat racun Yau Sut berubah jadi
pucat kehijau-hijauan, beberapa kali bibirnya bergerak seperti
mau mengucapkan sesuatu akan tetapi setiap kali maksudnya
itu diurungkan.
Semua tingkah laku dari dua orang muda mudi itu tidak
terlepas dari pengawasan malaikat kedua Sim Ciu, dalam hati
ia segera berpikir, “Rupanya kedua orang bocah itu memang
saling menaruh hati antara yang satu dengan yang lain, akan
tetapi golongan putih dan golongan hitam selamanya
berhadapan bagaikan api dan air, belum tentu Pek Loo ji suka
menyetujui perkawinan itu, sedangkan perempuan dari
keluarga Hoa ini selamanya tegas dalam pendirian, iapun
belum tentu akan menyetujui perkawinan ini…..
hatinya belaka dia tahu tindakannya ini sama sekali tak akan
mendatangkan manfaat apapun juga baginya, apa lagi tiga
puluh orang jago dari per kumpulan Sin-kie-pang berjaga-jaga
disana, untuk membawa pergi Pek Kun-gie jelas bukan suatu
pekerjaan yang mudah maka dengan cepat dia mengambil
keputusan didalam hatinya.
000O000
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
41
Cukat racun Yau Sut cerdik dan licik, pada saat yeng amat
kritis ia berhasil meloloskan diri dari mara bahaya yang
mengancam jiwanya, sekalipun begitu keringat dingin telah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Engkau keliru besar, pada saat itu aku saksikan air muka
Hoa Hujin kelihatan amat gelisah dan seakan-akan merasa
sayang sekali dengan kematianmu itu, jelas ia tak tega
membiarkan engkau mati”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pria jelek yang berada di sisi tubuh Yau Sut kelihatan agak
tertegun, kemudian menjawab, “Jadi kalau begitu engkau
yang merupakan orang pertama merasakan kelihayan ilmu
telapak tersebut boleh merasa berbangga hati”
menderita luka dalam yang cukup parah, Sim Kian tak berani
bertindak secara gegabah lagi, kerena itu diapun tak mau
banyak bicara lagi.
Jin Hian pun memberi hormat kepada semua jago yang ada
disana, kemudian berkata, “Pertemuan besar Kian ciu
Tayhwee sudah berada di ambang pintu, selamat tinggal dan
sambil bersama-sama dengan Liong-bun Siang-sat, Yan-san
It-koay serta puluhan orang pengawal golok emas, mereka
segera berlalu dari tempat itu.
Pek Beng hwee tempo hari akan diselesaikan pada hari ini
juga, ataukah akan ditunda sampai diselenggaranya
pertemuan besar Kian ciu tayhwee?”
“Bu… liang… siu… Hud..!” seru Cin Ling Cinjin dengan suara
nyaring.
“Tak usah tukas Hoa hujin dengan cepat, aku rasa baik
Bong Pay maupun Tiong Long tak akan menemui mara
bahaya, tentang kejadian ini kau tak perlu gelisah ataupun
cemas”
“Kalau begitu….”
0000O0000
42
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Dalam sakuku! “
Jilid 2
Buku tadi bukan lain adalah kitab catatan Ci yu jit ciat yang
berhasil dirampas oleh Tio Sam-koh dari saku Hoa Thian-hong.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Chi Giok liong serta dara baju hitam itu mengiakan, mereka
segera maju kemuka dan memberi hormat kepada Hoa Hujin
serta Tio Sam-koh.
“Aku rasa hal ini disebabkan karena, reaksi daya kerja obat
mujarab itu….”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Saat itu Hoa In, Bong Pay serta Tiong Lian, Tiong Ling telah
kembali keatas bukit bahkan mereka membawa pula bahan
makanan dalam jumlah besar.
Biau nia sam sian tiga dewi dari wilayah Biau yang
mendengar ucapan itu jadi sangat gembira mereka bersama-
sama bangkit berdiri dan berjalan menuju ke tepi jembatan
batu kurang lebih sepuluh tombak jauhnya dari ujung
jembatan sebelah sana, semua orang dengan keheranan ikut
turun pula kebawah hanya Chin Wan-hong serta tiga harimau
dari keluarga Tiong yang masih tetap menjaga disisi Hoa
Thian-hong.
Dia ulapkan tangannya, dan tiga dewi dari wilayah Biau pun
bagaikan burung walet pulang tahu-tahu sudah balik kembali
ketempat semula.
0000O0000
43
Dalam pada itu, orang tadi baru saja akan loncat mundur
dengan sepenuh tenaga, ketika secara tiba-tiba mendengar
suara bentakan keras sepasang kakinya kontak jadi lemas dan
tak dapat dihindari lagi tubuhnya segera tergelincir dan roboh
kebawah.
“Cara apa itu? caramu itu adalah cara yang goblok” teriak
Tio Sam-koh dengan keras. “Sudah jangan dicoba lagi!”
munculkan diri didepan mata, aku sinenek tua tak akan ikut
untuk memperebutkannya”
dan aku sendiri pun tak tahu apakah dia masih hidup di kolong
langit atau tidak”
“Pada waktu itu Siang Tang Lay sudah berputus asa dan
orangnya jadi pemurung sekali, ketika Goan Siu mengantar
dirinya melakukan perjalanau sejauh puluhan laksa li dalam
waktu empat bulan, dan sendiripun masih belum dapat
menyelami perasaan hatinya”
Jilid 3
ooooOoooo
44
Tiga dewi dari wilayah Biau mengiakan dan Hoa Hujin pun
segera meneruskan perjalanannya menuju kebelakang bukit
dan lenyap dibalik bebatuan.
“Kenapa?”
akan bikin mati Giok Teng Hujin maka ancaman itu pasti akan
dilakukannya pada suatu ketika.
ooooooooo
45
“Tidak aneh kalau siau long terpikat oleh dirinya” ujar Lan
hoa siancu pula sambil tertawa, “cukup ditinjau dari
potongannya badannya memang sudah cukup membuat orang
tergiur”
Meskipun obat pemabok itu tidak lebih lihay dari Mi hun san
yang berada pada pos pertahanan kedua, akan tetapi
perempuan itu sudah tak tahan, tubuhnya gontai dan hampir
saja roboh kedalam jurang.
“Pek Kun-gie!”
“Tiga dewi dari wilayah Biau suatu nama yang tak dikenal
di kolong langit” jawab Li hoa siancu dengan hawa nafsu
membunuh menyelimuti seluruh wajahnya.
Jilid 4
Tiga dewi dari wilayah Biau jadi amat bangga mereka tak
mengira hanya sepatah dua patah katanya telah mengalahkan
Pek Kun-gie bahkan mengalahkan dirinya dalam keadaan yang
mengenaskan sekali jauh lebih mengenaskan dari pada mati.
“Bocah cilik, kenapa sih musti ribut terus!” hardik Lan hoa
siancu, ia segera berpaling dan teriaknya, “Pek Kun-gie,
apakah engkau ingin melihat tanda mata apakah yang
diberikan Hoa kongcu untuk Hong ji?”
Melihat air mata yang mengucur keluar dari balik mata Pek
Kun-gie telah bercampur dengan darah, Chin Wan-hong
semakin terperanjat hingga sambil menangis serunya, “Pek
Kun-gie, benda itu bukan suatu tanda mata sebagai pengikat
perkawinan kami, benda itu kusimpan sendiri tanpo diketahui
oleh Thian-hong sendiri!”
“Kun Gie….!”
oooOooo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
46
Too koh atau rahib bercadar kain hitam itu menghela napas
panjang lalu berkata, “Sejak dulu sampai sekarang cinta yang
berpihak memang tidak mendatangkan kebahagiaan, dalam
peristiwa ini aku tak dapat menyalahkan dirimu!”
Agaknya Too koh bercadar hitam itu sudah tak sabar untuk
menanti lebih lama lagi, sambil kebaskan senjata hud tim ia
berseru, “Hoa Thim Hong, engkau yang akan pergi dari sini
atau pin ni yang harus tinggalkan tempat ini, ayoh cepat ambil
keputusan.”
Baru saja dia akan menuruni bukit itu untuk kembali pada
ibunya, mendadak pemuda itu teringat kembali akan kuburan
pemegang pedang, segera pikirnya, “Dalam dunia persilatan
memang sering kali terdapat manusia yang berwatak aneh
dan suka menyendiri, orang itu menggunakan kuburan untuk
memendam pedangnya, aku rasa dia pastilah seorang
manusia yang luar biasa.
ooooooOoooooo
47
Jilid 5
Hoa Thian-hong tak dapat menahan diri, dua titik air mata
jatuh membasahi pipinya diam-diam is berpikir, “Sungguh tak
kusangka, tanpa kusadari aku telah berhutang budi yang
demikian besarnya terhadap dia. Aaaai….! takdir telah
menentukan segala-galanya apa yang dapat kulakukan lagi?”
“Co Cho!!”
oooooOooooo
48
Dalam pada itu, Hoa Hujin masih tetap duduk diatas bukit
tersebut, sepanjang hari ia tak pernah bergeser barang
setengah langkah pun dari tempat semula.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Sejak pagi hari bulan tujuh tanggal lima belas, lembah Cu-
bu-kok telah diterangi oleh cahaya lilin, asap dupa mengepul
keudara ba gaikan kabut putih, bunyi alat sembahyangan
bertalu-talu memekakan telinga, pada meja altar yang
dibangun tiga tingkat dengan bersandar pada sebuah dinding
bukit teraturlah berpuluh-puluh buah meja abu kecil yang
bertuliskan nama-nama para pahlawan yang telah gugur,
sedang tepat ditengah altar berdirilah sebuah meja abu yang
luar biasa besarnya sehingga dapat dilihat sejak dari mulut
selat.
Jilid 6
“Tidak, setan itu pasti ada!” seru Ci-wi Siancu dengan hati
amat gelisah.
ooooOoooo
49
“Biar aku saja yang pergi!” seru Ci-wi Siancu sambil bangkit
berdiri dan siap berlalu.
3
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Suhu….” teriaknya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari Siang Tang Lay, kalau dilihat dari kursi roda yang
digunakan untuk mengganti kakinya, hal ini jelas
menunjukkan bahwa badannya memang telah cacad, dengan
badan yang cacad ia masih punya kemampuan apalagi yang
bisa diandalkan?”
“Siang Tang Lay,” seru Ciu It-bong pula, “kita semua boleh
dibilang bersikap kurang begitu baik terhadap dirimu, kenapa
benda mustika yang begitu berharga engkau berikan kepada
orang lain?”
ke arah kotak emas yang berada ditangan orang she Siang itu,
seakan-akan hendak mengetahui apa isi kotak yang
sebenarnya….
Air muka Siang Tang Lay berubah jadi serius, dengan nada
ber suagguh-sungguh ia berkata, “Persoalanku yang ketiga
adalah hendak menyambangi arwah-arwah yang telah tiada
dalam pertemuan besar Kian ciau tayhwee ini, disamping itu
aku akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk balaskan
dendam bagi sababat-sahabat lamaku yang telah meninggal!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
ooooOoooo
50
Pek lek sian dewa geledak adalah guru dari Bong Pay,
sebagai seorang lelaki berjiwa polos ketika mendengar nama
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 7
Sementara itu Pek lian sedang putar badan siap berlalu dari
sana, ketika merasakan segulung hawa dingin secara tiba-tiba
menyerang tengkuknya kemudian mengikuti bagian belakang
menyerang tulang punggungnya, ia jadi amat terperanjat
hingga tanpa terasa sekujur badannya gemetar keras.
“Siang looji” seru Jin Hian dengan suara dingin dan ketus,
“engkau cumi bisa mengigau belaka disiang hari bolong,
membuat aku jadi muak dan bosan!”
0000O0000
51
“Hoa Thian-hong….!!”
“Pek Siau-thian!”
“Tio loo thay tak usah gusar, aku punya akal untuk
menyelesaikan persoalan ini”
Jilid 8
MELIHAT untuk dikejar tak sempat lagi, kakak she Pek itu
terpaksa hanya bisa berkata dengan suara hambar.
0000O0000
52
“Aku orang she Pek akan membaca semua isi tulisan yang
berada diatas batu peringatan tersebut, siapa suka mendengar
silahkan dengar baik-baik”
“Selanjutnya?”
“Hal ini sudah tentu saja” jawab Siang Tang Lay, ia segera
berpaling ke arah Lan-hoa Siancu dan berseru, “Nona engkau
toh sudah melihat kotak itu, sekarang sudah sepantasnya
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jin Hiang yang melihat kedua orang jago itu sudah turun
tangan, ia segera ayun telapaknya melancarkan pula satu
pukulan gencar kedepan.
“Hmm! meskipun tabiat aku orang she Pek baik, aku tak
akan mengalah untuk kedua kalinya terhadap dirimu”
0000O0000
53
Cui It Bong hanya ada musuh dan tak punya kawan, orang
sendiripun tahu bahwa posisinya dalam lembah Cu-bu-kok
pada saat ini sangat tidak menguntungkan, walaupun pada
saat ini ia berhasil mendapatkan kotak emas tersebut, akan
tetapi untuk membawa kabur kotak emas itu dari kepungan
musuh jelas bukan suatu pekerjaan yang gampang.
Dalam pada itu sorot, mata semua orang yang ada didalam
lembah bersama-sama ditujukan keatas tangan Cing lian,
ketika melihat imam cilik itu membolak balikkan kotak emas
tersebut tanpa berhasil menemukan alat rahasianya hingga
hati jadi gelisah dan keringat mengucur tiada hentinya, para
jago ditepi gelanggangpun ikut merasa gelisah.
Jalan pikiran Jin Hian maupun Pek Siau Thiin tidak berbeda
satu sama lainnya, dua orang itu sama-sama merasakan
jangtungnya ber debar dan wajahnya berubah jadi merah
padam, disamping itu otak merekapun bekerja keras untuk
mengambil Keputusan tentang tindakan selanjutnya, mereka
semua berpendapat bahwa kotak itu tak boleh sampai terjatuh
ketangan pihak lain.
“Kalau ini hari Pek Siau-thian berhasil kabur dari sini dalam
keadaan selamat, itu berarti tiga tahun kemudian kami semua
sudah bukan tandingannya lagi, pada waktu itu bukankah
perkumpulan Sin-kie-pang dapat menguasai seluruh kolong
langit tanpa seorangpun mampu menandingi
kehebatannya….?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 9
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
00000O00000
54
sicu, aku rasa kitab Kiam keng ini sudah ti dak memiliki
banyak kegunaan lagi bagimu.
Hoa Hujin memang sudah tahu kalau imam tua itu adalah
seorang musuh tangguh, kini setelah mendengar ucapannya
yang nyaring maka tanpa sadar kewaspadaannya makin
dipertingkat.
Paras muka jago lihay dari wilayah See ih ini berubah jadi
hijau membesi, sepasang matanya terpejam rapat dan ketika
itu dia sedang mengatur pernapasan.
00000O00000
55
tingkat sedalam lautan aku rasa tak usah banyak bicara lagi
tentang soal ini.
Tidak terasi setengah jam sudah lewat. Jua orang itu sudah
bertempur banyak tiga iratus gebrakan lebih.
Jilid 10
Hian Leng cu, Pia Leng-cu dan Cing Leng cu dari pihak
Thong-thian-kauw telah membendung kekuatan dan pihak
pendekar yang berilmu paling tinggi, dengan terjadinya
pertarungan tersebut maka daya tekanan terhadap pihak
perkumpulan Hong-im-hwie pun jauh berkurang.
Tak bisa dihindari lagi, bahu kiri Bong Pay termakan oleh
bacokan itu sehingga darah segar memancarkan keluar
dengan deras nya, hampir saja badannya roboh keatas tanah.
Pada saat ini suami istri dan anak tiga orang yang harus
bekerja sama menghadapi serbuan para jago dari
perkumpulan Thong-thian-kauw segera menarik keuntungan
yang sangat besar, hanya sayang watak mereka bertiga amat
benci pada kejahatan dan tidak takut mati, setelah terjadi
pertarungan pasti ada diantara mereka yang berusaha
merncari pahala dengan pertaruhan jiwa, karena itu seringkali
mereka harus menghadapi banyak mara bahaya yang
mengancam keselamatan mereka.
00000000000
56
Pada waktu itu Hoa Hujin berduel melawan Hian leng cu,
Ciu Thian-hong dan It sim hweesio yang menderita luka
bersama-sama menghadapi Pia Leng-cu, Cu Thong bertempur
sengit melawan malaikat kedua Sim Ciu sedangkan sisanya
bertempur melawan sisa laskar dari golongan Thong-thian-
kauw serta Hong-im-hwie.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 11
satu orang yang menyebut dirinya dengan nama itu, dan dia
bukan lain adalah istrinya yang selama ini dirindukan namun
hidup berpisah dengan dirinya.
Tokoh cantik itu bukan lain adalah istri Pek Siau-thian yang
telah hidup berpisah selama banyak tahun, Kho Hong-bwee
adanya.
Jin Hian dan Sim Ciu segera bekerja keras mencari rekan-
rekannya yang terluka, setelah bersusah payah akhirnya
kedua orang itu berhasil menemukan sembilan orang yang
belum putus nyawa, dan cepat kesembilan orang itu digotong
kedalam barak dan diberi pertolongan.
mereka, dua orang jago lihay itu jadi putus asa dan segan
untuk mengurusinya lebih jauh.
Tapi setelah tiga orang itu mati, seluruh tenaga dalam yang
dilatih Hoa Hujin dengan susah payah dalam gua kunopun
ludas tak berbekas, kini ia tinggal bawah dasar yang tak
berguna, bukan saja ilmu silatnya punah bahkan luka dalam
yang ia deritapun kambuh lagi, tubuhnya jauh lebih lemah dari
orang lain dan tentu saja tak mungkin bisa bergebrak lagi
melawan orang lain.
Sau tha adalah nama kecil dari Pek Siau-thian yang cuma
diketahui oleh Kho Hong-bwee seorang.
00000O00000
57
“Kita toh suami istri yang saling cinta mencintai” tukas Pek
Siau-thian dengan cepat, ada persoalan apapun bisa kita
bicarakan secara perlahan-lahan, meskipun Sau Tha bodoh
dan tidak cerdas, namun aku bersedia menuruti keinginan
hatimu.
Jago tua ini dibikin serba salah tak tahu apa yang musti
dilakukan olehnya, ia takut wibawa dan gengsinya berkurang
di hadapan ratusan orang anggota perkumpulannya, setelah
berpikir sebentar akhirnya ia memberi hormat dan berkata
dengan serius.
“Dalam peristiwa yang terjadi pada saat ini, aku rasa tak
mungkin bisa diselesaikan dengan bersilat lidah belaka, lebih
baik kita tentukan siapa kuat siapa lemah dalam adu
kepandaian, siapa lebih unggul dialah yang berhak menduduki
kursi pimpinan!”
lain jika pikiran nya sedikit bercabang saja maka segera akan
mengakibatkan kekalahan total.
tidak sampai satu tombak, pisau bulan sabit dan duri segi tiga
yang tergantung pada senjata itupun tinggal dua belas
batang.
Jilid 12
ooooOoooo
58
Jin Hian dalam baraknya ikut berseru pula, “Mulai detik ini
aku orang she Jin sudah menjadi burung yang terlepas, tentu
saja dengan senang hati aku akan menghadiri perayaan besar
itu.”
Ucapan itu bernada datar dan tawar tapi setiap patah kata
bergema amat tajam dan nyaring didengar, Cukat racun Yau
Sut sekalian beserta Pek Siau-thian yang berdiri ditempat
kejauhan kontan dibuat terkesiap hatinya mendengar
perkataan itu, sadarlah mereka bahwa ditempat itu sudah
hadir seorang jago persilatan yang berilmu silat amat tinggi.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada waktu itu Cukat racun Yau Sut sekalian sudah dibikin
ketakutan hingga sukma serasa melayang tinggalkan raganya,
mendengar tanda perinlah itu bagaikan gulungan angin topan
mereka segera saling berebut untuk mengundurkan diri dari
situ, seakan-akan mereka sedang mengalirkan diri dari pintu
neraka.
“Suhu….!”
“Apa maksudmu?”
“Budak ingusan….”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pada waktu ilu masih ada seratus dua rasus orang anggota
perkumpulan Sin-kie-pang yang menyumbat mulut lembah,
dengan demikian orang yang berada dalam lembah dapat
untuk melihat pemandangan diluar lembah.
sedang kita hadapi pada taat ini hanya bisa selesai dengan
menyerahkan semua persoalan tersebut ketangan siau liong!”
“Tentu saja!”
Hoa In terperangah.
ooooOoooo
59
Sementara itu posisi Cukat racan Yau Sut kian lama kian
terdesak hebat dan hadangan serta tameng yang dia andalkan
pun kian menipis, tatkala dilihatnya Hoa Thian-hong mengejar
terus tiada hentinya seakan-akan pemuda itu sudah ambil
keputusan untuk menghabisi jiwanya, ia makin ketakutan
dibuatnya, sampai-sampai sukmanya serasa melayang
tinggalkan raganya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Keadaan dari Cukat racun Yau Sat pada waktu itu betul-
betul amat runyam, sukmanya terasa melayang tinggalkan
raga karena ta kutnya, dalam keadaan kritis dan jiwanya
terancam bahaya ia lupa akan segala-galanya, yang dipikirkan
saat ini hanyalah bagaimana caranya selamatkan selembair
jiwanya dari ancaman tersebut.
Ketiga orang itu disebut orang sebagai Kui im sam kui atau
tiga setan dari per kumpulan Kiu-im-kauw, dahulu memang
merupakan anak buah dari perkumpulan Kiu-im-kauw.
Jilid 13
Pada saat itu tengah hari baru saja lewat, sang surya
memancarkan sinarnya dengan amat panas, setelah berlari-
larian beberapa waktu lamanya tubuh mereka semua telah
basah kuyup oleh air keringat.
“Yaaa ampun! aku sudah tiga hari tiga malam tak makan
sesuatu apapun” seru Lan boa siancu setengah berteriak.
“Aku orang she Bun amat penuju sekali dengan Hong ji,
sebenarnya aku sudah ingin menimangnya sejak dulu, tapi
berhubung Hong ji masih punya harapan untuk mewarisi
segenap kepandaian dari sian ci maka aku kuatir karena soal
perkawinannya ini sehingga menghilangkan kesempatan baik
tersebut baginya”
“Soal itu sih tak perlu kau risaukan, anak murid wilayah
Biau bisa menjadi menantu keluarga Hoa, sekalipun tiap tahun
aku harus berkunjung sekali kedaratan Tionggoan aku juga
rela….”
“Ketiga orang budak ini sangat binal dan tak tahu aturan
apa yang diucapkan dapat sungguh-sungguh dilaksanakan,
waah…. kalau sampai terjadi peristiwa itu urusannya jadi
runyam”
0000O0000
60
“Hmm! aku tanggung engkau tak berani, sela Lan hoa sian
cu dari samping.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
pasti akan bunuh budak ingusan she Pek itu sampai mampus
mengerti?”
“Aku tak mau tahu engkau berani atau tidak” tukas Lan hoa
sianco cepat, “asal aku dengar engkau adakan hubungan
gelap dengan perempuan itu, maka aku akan segera bunuh
Pek Kun-gie secara keji, engkau pasti tahu bukan ilmu racun
dari suku Biau kami tersohor karena kelihayannya dan
membuat orang yang diserang sama sekali tak bisa
menghindar ataupun bersiap sedia!”
“Cu toako kapan kita dapat bertemu lagi?” seru Hoa Hujin
dengan gelisah.
“Hey hweesio tua, mau ajak dia pesiar sih boleh, tapi
jangan kau bujuki dirinya untuk cukur rambut jadi pendeta
lho! goda Tio Sam-koh.
Jilid 14
yang diuraikan sama sekali tidak keliru, kalau begitu apa yang
dia uraikan atas ciri-ciri hweesio tersebut mungkin tak salah
lagi, atau berbeda pun terlalu jauh….”
0000O0000
61
“Luka yang mereka derita sih tak terlalu parah, toa suheng
dihajar oleh hweesio itu dengan ilmu lutut saktinya hingga
tulang ke tiaknya terluka, sedangkan ji suheng kena disikut
oleh ilmu sikutan raja lalim yang mengakibatkan isi perutnya
terluka”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Tugas berat ini tak dapat ditawar lagi, engkau tak boleh
sangsi atau ragu-ragu untuk menerimanya!”
Tapi kecuali mulut luka diatas dada serta luka lama yang
ditinggalkan hweesio asing, diatas tubuh kedua sosok mayat
itu ti dak ditemukan bekas luka lainnya, melihat kenyataan
tersebut dalam hati kecilnya ia segera berpikir, “Letak luka
yang diderita dua orang ini sama sekali tak berbeda satu sama
lainnya, andaikata sang pembunuh bukan turun tangan karena
telah berhasil menawan dua orang itu lebih dahulu, maka
orang yang melakukan perbuatan ini pastilah memiliki ilmu
silat yang amat tinggi dan sangat lihay….”
menginap disini kemudian kita cari dan selidiki pula setiap kuil
yang ada disekitar kota ini. Cuma…. yaaah! perbuatan kita ini
ibaratnya mencari jarum dari dasar samudra”
0000O0000
62
“Bagaimana selanjutnya?”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“To yu yang mana sih yang dia maksud kan?” tanya Hoa
Thian-hong keheranan.
“Pada waktu itu aku tak sempat melihat jelas, tapi kedua
orang kakak seperguruanmu kemarin sore baru menemui
ajalnya, oleh karena itu aku yakin sampai kemarin sore Pia
Leng-cu masih berada dikota Lok yang.”
“Ko toako seperti juga dengan aku, diantara para jago dan
orang gagah yang ada di kolong langit kami cuma kagum
terhadap Hoa toako seorang” tukas Siau Ngo-ji dengan cepat.
Jilid 15
“Oooh! sudah tak ada lagi aku sudah tak punya orang tua”
tukas Siau Ngo-ji sambil goyangkan tangannya berulang kali,
“aku hidup sebatang kara tak punya sanak tak punya
keluarga, dunia persilatan adalah rumahku dan aku hidup di
antara siksaan serta penderitaan karena itu aku tidak takut
mara bahaya, kalau aku takut menghadapi kenyataan
mungkin sejak dulu aku mati kelaparan….!”
“Lalu siapa yang ajarkan cara berlatih ilmu keras itu kepada
kalian semua?”
Dari sura bentakan itu Hoa Thiaa Hong tabu kalau ibunya
selamat tanpa kekurangan sesuatu apapun, ia jadi lega dan
segera menjawab.
“Cing Si cu?!” seru Siau Ngo-ji, dia adalah koancu dari kuil
It-goan-koan dikota Cho ciu, kalau engkau tidak bilang
darimana aku bisa tahu? baiklah, aku akan berlutut dan
menyembah kepadamu”
“Kenapa??”
“Monyet cilik, banyak amat akal busuk mu!” maki Tio Sam-
koh, kemudian sambil tertawa lanjutnya, “Seng ji coba
periksalah keadaan disekeliling ruangan ini jangan sampai
dugaan dari monyet cilik ini benar-benar terjadi hingga ada
orang yang berhasil mendekati tempat Tinggal kita”
“Ooh! kalau begitu kabut beracun itu pasti lihay sekali, tapi
kalau dihembus angin bakal buyar atau tidak?”
“Coba katakan!”
oooooOooooo
63
“Kenapa?” seru Tio Sam-koh ketus, “apa aku nenek tua tak
boleh menggaplok dirimu?”
Siau Ngo-ji yang masih bocah dan besar sekali rasa ingin
tahunya, dengan cepat mendekati Chin Wan-hong, dia ikut
menengok kedalam kantong kulit itu, ketika dilihatnya isi
kantong terdiri dari pelbagai macam botol kumala yang
berbentuk aneh-aneh dan ada yang besar ada pula yang kecil,
dia segera berseru, “Enso, engkau harus pilihkan dari jenis
yang paling lihay, kalau bisa carikan yang amat hebat
sehingga kalau tersentuh lantas tak bisa berkutik, dalam
sekejap mata putuslah nyawanya.”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Pedang baja itu panjang dan besar, obat racun dalam botol
itu hampir habis sama sekali dipakai untuk mempolesi pedang
itu, walaupun disana sini terpaksa ada yang di polesi dengan
begitu saja.
beristri sedang pihak lain adalah gadis perawan, dia tak ingin
merusak kehidupan dara itu karena dirinya.
“Aku tak mau dengarkan caramu itu, aku tahu bahwa dia
sangat mencintai diriku!”
Jilid 16
0000O0000
64
“Tidak pergi juga malah lebih baik, engkau cantik jelita dan
belum pernah kujumpai ada seorang nona yang mempunyai
paras muka secantik dirimu. Aaai! sayang Hoa Thian-hong
keparat cilik itu punya mata tidak berbiji”
“Peristiwa apa?”
Sementara itu gadis she Pek itu berdiri dengan air mata
bercucuran, sorot matanya yang sayu memandang wajah Hoa
Thian-hong tanpa berkedip, diatas wajahnya yang suram
tersungging satu senyuman manis, bibirnya bergetar seperti
mau mengucapkan sesuatu namun tak sepatah katapun yang
kedengaran.
Gerak tubuh orang itu sangat cepat dan sama sakali tidak
berada dibawah kepandaian Hoa Thian-hong maupun Kiu-im
Kaucu, pekikan nyaringnya membelah kesunyian ditengah
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Kali ini jasa Siau Ngo-ji paling besar, biarlah dia saja yang
bercerita!”
“Kenapa musti pakai air bekas cuji kaki?” tanya Hoa Thian-
hong sambil tertawa.
“Air dewa?”
Siau Ngo-ji ambil sebuah cawan air teh dan meneguk habis
isinya, kemudian ujarnya lagi, “Enso bilang kabut kiu tok ciang
tidak tersedia dalam jumlah banyak, maka hanya bisa
disebarkan dibelakang pintu, sedang obat pemabok Mi hun
san adalah bubuk obat yang mempunyai…. eeei Enso,
mempunyai apa….?”
jago yang lebih lihay…. dalam keadaan seperti ini kita toh
tidak bakalan rugi”
0000O0000
65
“Caramu itu tak bisa digunakan, kabut racun kiu tok ciang
sudah kita gunakan, aku tak dapat meninggalkan ibuku
dengan begitu saja”
“Hmm! dari siapa Hoa toako belajar ilmu silat, dari situ pula
aku belajar silat, soal ini tak usah dibicarakan lagi, kapan Ko
toako kembali kesini dan sekarang dia ada dimana?” tanya
Siau Ngo-ji dengan alis mata berkenyit.
“Betul, siau biau ji! kalau cerita musti yang jelas” tukas Hek
niu dari samping, engkoh siau ngo ayoh teguk secawan arak”
“Selain itu?”
Jilid 17
“Ngo ko, ajarin aku ilmu silat agar kalau berkelahi aku bisa
lebih tangguh “
“Hmm! Hoa toako adalah suami dari enso ku, tentu saja
mesrah dengannya, berita penting apa yang hendak kau
katakan? sampaikan saja kepadaku, kalau ingin ketemu Hoa
toako…. Huuh! jangan mimpi”
Kalau bocah ini aku lukai, Thia Hong pasti akan gusar
kepadaku, aku tak boleh sembrono.
Berpikir begitu, dengan acuh tak acuh dia pun berkata lagi,
“Tidak sukar kalau suruh aku panggilkan Thian-hong, tapi
kabar ini musti aku laporkan kepada enso dulu, kemudian
suruh enso yang beritahu toako, setuju tidak?”
“Sebetulnya….”
oooooOooooo
66
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Setan cilik ini pilih kasih dan terlalu condong kepadi enci
Hong, kalau ia betul-betul undang ensonya, waah…. Kun Gie
pasti akau dibuat serba salah….”
Kiu-im Kaucu tak ingin adu tenaga lebih jauh, sebab ia tahu
tenaga dalam pemuda itu tidak berada dibawahnya, tapi
dalam keadaan begitu mau tak mau terpaksa ia harus
menyambut datangnya bacokan dengan jurus menyeberangi
samudra dengan jembatan emas.
oooooOooooo
67
“Hey nenek tua, kau ikut jadi edan?” tegur Hoa Hujin.
“Pia Leng-cu!”
“Ah, luka yang kuderita cuma luka kecil! tukas Hoa Thian-
hong dengan cepat” asal beristirahat sebentar tentu akan
sembuh dengan sendirinya, tak usah minum obat lagi!”
berdiam diri, jangan kau urusi apa yang akan toako lakukan,
daripada mencari penyakit bagi diri sendiri dikemudian hari.
“Ah masa iya, kalau baik pada toako tentu baik pula
kepadaku!”
“Bocah setan! Ide setan apa lagi yang telah kau usulkan?”
tertanda: Ko Tiay.”
Selesai membaca isi surat itu, Hoa Hujin lantas tertawa dan
berkata, “Wah, kalau pihak lawan mau turun tan an disungai,
keadaan jadi makin serius!”
“Siau Ngo-ji tak usah ikut, lebih baik kau berdiam saja
dirumah penginapan!” seru Hoa Hujin kembali, “mulai besok
kau harus belajar membaca dan menulis, siang hari waktu
senggang boleh membicarakan soal ilmu silat, jangan kau
pedulikan urusan lain lagi, baik situasi gawat atau aman,
tugasmu hanya belajar membaca dan menulis!”
“Kau keliru!” jawab Hoa Hujin sambil tertawa, “saat ini ini
pasti ada ditepi sunngai, ayoh cepat naik pembaringan dan
tidur!”
“Periksa dulu sekitar tempat ini, kalau tak ada orang cepat
masuk kemari, kita berbicara didalam saja!” pinta Giok Teng
Hujin.
Jilid 18
untuk kedua kalinya, biar Che giok jadi mak comblang, Soat-ji
jadi saksi, kita mengikat diri jadi suami istri”
“Tak usah kau ungkap tentang soal budi lagi, aku cuma
ingin bertanya, adakah Leng-ci kedua di kolong langit ini?”
“Aah! mana bisa secepat itu? toh aku baru kawin sebulan
kurang sedikit.”
Dia ambil cawan kecil yang terbuat dari kaca itu dan
meneguk sedikit arak Cui sian mi tersebut, kemudian sambil di
angsurkan ketepi bibir Hoa Thian-hong, ujarnya, “Aku akan
menegukkan, lalu engkaupun minum setegukan, perlahan-
lahan rasanya akan nikmat!”
Dia angkat cawan arak Cui sian mi itu, setelah diteguk satu
tegukan barulah dia angsurkan kepada Hoa Thian-hong,
sambungnya, “Orang kuno mengatakan, kalau ada Im tentu
ada Yang, ada dingin pasti ada panas, ada laki tentu ada
perempuan, kalau kedua unsur digabungkan akan
mendatangkan kebaikan, kalau dipisahkan membedakin jenis
kelamin, mengenai ajaran ini kau tentu sudah mengerti
bukan?”
“Emmmm, mengerti!”
“Siapa bilang aku ngaco belo tak karuan?!” seru Giok Teng
Hujin manja, “inilah resep yang paling jitu dari ilmu
penggabungan antara unsur panas dan unsur dingin, jika
kepandaian ini bisa dilatih dengan baik, bukan saja semua luka
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Aaah masa iya? Aku kok tidak pusing? Oh iya, aku lupa,
rupanya aku sudah mirum obat penawar lebih dulu”
ooooOoooo
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
68
“Ini hari adalah hari baik buat kita, enci merasa sangat
gembira makanya air mataku jatuh bercucuran.”
syaraf gampang jadi lelah, kalau syaraf sudah lelah maka akan
mengurangi usia, kalau engkau tidur seorang diri, maka
umurmu akan berkurang banyak”.
“Aku tahu, selain itu akupun percaya akan hal ini, tapi yang
ku maksudkan adalah dalam hal lain!”
diangkat keatas, dengan jurus sakti Kun siuci tau dia sambut
datangnya ancaman tersebut dengan keras lawan keras,
sementara tangan kanannya dengan suatu gerakan yang aneh
menggetar pergi sepasang tangan Giok Teng Hujin, dan tahu-
tahu gagang pedang baja itu sudah dicekal kembali dalam
genggamanannya.
Orang itu memang tak lain dan tak bukan Pia Leng-cu,
dengan pedang emas berada dalam sakunya, sambil melarikan
diri dari pengejaran Kiu-im Kaucu, dia pun berusaha untuk
merampas pedang baja milik Hoa Thian-hong serta
mendapatkan kitab kiam keng yang maha dahsyat tersebut.
0000O0000
69
Pia Leng-cu tahu betapa lihaynya madu arak Cui sian mi ini,
asalkan Hoa Thian-hong meneguk setengah cawan, seratus
persen pemuda itu pasti akan mabuk dan tak sadarkan diri.
Jilid 19
Berada dalam keadaan bagini, gadis itu ingin mati saja, tapi
ia tak berani berbuat begitu kuatir kalau jenasahnya benar-
benar dinodai imam cabul tersebut, sepasang tanganpun
terbelenggu dibelakang punggung hingga tak mungkin bisa
digunakan untuk menutupi bagian yang kelihatan.
“Aaaai….!”
Apa yang dikatakan imam tua itu sama sekali tak bohong,
pengetahuannya mengenai ilmu pedang memang sudah
mencapai tingkatan yang sangat tinggi, kelima puluh delapan
kata itu ibaratnya melu-kis naga memberi mata, dalam waktu
yang amat singkat ilmu silatnya telah peroleh kemajuan yang
amat pesat.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
0000O0000
70
Kalau sampai terjadi begitu maka aku orang she Hoa akan
tinggalkan semua urusan yang ada, biar naik kelangit atau
masuk kebumi, aku bersumpah akan mencingcang tubuhmu
jadi berkeping-keping”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Jilid 20
ooooOoooo
71
lawan masih terdapat begitu banyak jago lihay, jelas dia tak
mungkin bisa menahannya.
Ia hanya lihat baik Pia Leng-cu maupun anak buah dan Kiu-
im-kauw tak ada yang muncul lagi keatas permukaan air untuk
berganti nafas, dari kemampuan yang dimiliki orang-orang itu,
jelas kepandaian berenang mereka hebat sekali.
Dua istana terdiri dari istana neraka atau Yu beng tian serta
istana siksaan.
Selain itu Bong Seng tak berani turun tangan keji hingga
membinasakan imam tua ini, sebab pedang emas itu ada
ditangannya dan tongcu tersebut kuatir kalau pedangnya
sudah disembunyikan ketempat lain.
“Kita tak boleh menolong siluman tosu itu!” seru gadis itu
sangat gelisah, kalau tidak maka kita pasti akan terseret
kedalam bencana….”
0000O0000
72
Jilid 21
“Aku tak ingin mampus, aku tak ingin mati konyol, aku
ingin hidup segar bugar!” tukas sang pemuda dengan muka
keras.
pucat pasi, sorot matanya buram, keadaan dari imam tua ini
sangat mengenaskan sekali.
“Ku Ing-ing bukan lain adalah Giok Teng Hujin” jawab Kiu-
im Kaucu sambil tertawa, aku sedang bertanya kepada Hoa
Thian-hong kalau engkau tak tahu urusan lebih baik janganlah
turut campur!”
“Aku sengaja mau turut campur kau mau apa? ngotot Pek
Kun-gie dengan cepat”, kami benar-benar tidak punya
hubungan apa-apa dengan Giok Teng Hujin.
0000O0000
73
Sudah tentu karena prinsipnya ini, anak muda itu tak sudi
menganjurkan kepada Pek Kun-gie untuk mengangkat Kiu-im
Kaucu sebagai gurunya.
Daya luncur dara itu amat cepat, ibarat anak anak panah
yang terlepas dari busurnya, sebelum rasa kagetnya tersapu
lenyap, tahu- tahu daya luncur itu sudah menjadi lemah.
Ilmu silat yang dimiliki dua orang itu sama-sama lihay dan
sudah mencapai taraf yang luar biasa, walaupun serangan dan
jurus yang dipakai amat sederhana, tiada sesuatu yang aneh,
tetapi dalam kenyataan tersimpan daya penghancur yang luar
biasa.
Jilid 22
bila kita berjumpa lagi dikemudian hari, aku berjanji tak akan
mencari kemenangan darimu dengan andalkan senjata”
Tentu saja Giok Teng Hujin juga mengerti betapa sadis dan
kejamnya siksaan lima pedang menyincang badan serta Api
dingin melelehkan sukma itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Kalau toh harus mati, sedikit banyak aku musti cari kembali
modalku….!” sahut Hoa Thian-hong cepat.
0000O0000
74
Tentu saja Pek Kun-gie tahu apa sebabnya pemuda itu tak
mau pergi dari situ, seratus persen dia tentu sedang
menguatirkan keselamatan Giok Teng Hujin, kontan saja dia
jadi mendongkol dan berdiri dengan muka cemberut,
cemberutnya cemberut masam.
Sekilas rasa kaget dan ngeri meliputi paras kakek tua itu,
cepat-cepat dia menyelam kembali kedalam air dan mundur
dua kaki kebelakang, dengan termangu-mangu dia
memandang ke arah daratan, untuk sesaat lamanya kakek tua
itu tahu apa yang musti dilakukan
“Tentu saja!”
“Engkau tak mau lari lagi?” seru Pek Kun-gie gelisah, “baik,
aku segera akan loncat kesungai, aku akan bunuh diri, aku
akan tusuk perutku dengan pisau”
“Oooh dia kena digigit oleh Soat-ji rase salju milik Giok
Teng Hujin!”
“Asal orang she Hoa itu mempelajari isi kitab Kiam keng,
maka selama hidup tiada harapan lagi bagi Kiu-im-kauw untuk
tampil didepan umum” teriak Kiu-im Kaucu dengan gusar,
“hayo cepat pergi, tak usah ragu-ragu dalam tindakan,
gunakan segala cara yang bisa dilakukan untuk bekuk orang
itu, ingat! yang penting adalah tujuan kita tercapai”
75
“Jika aku sampai kalah, jangan toh senjata ini tak mampu
kulindungi, bahkan nyawa pun ikut melayang, sebaliknya kalau
aku yang beruntung menang, kecuali memohon kebebasan
buat Ku Ing-ing, apalagi yang bisa kita mintakan?”
000O000
76
Jago tua dari Seng Sut hay ini jadi terbayang kembali akan
nasib Siang Tang Lay yang pernah malang melintang
didaratan Tionggoan tanpa tandingan, tapi akhirnya toh mati
setelah dikerubuti oleh ketua Sin-kie-pang, ketua Hong-im-
hwiee, ketua Thong-thian-kauw ditambah Bu liang sinkun dan
Ciu It Bong.
ilmu cengkeraman itu adalah Ngo kui in tong jiu (cakar lima
setan angin dingin) dan ilmu pukulan Tong pit mo ciang
(pukulan iblis berlengan panjang).
suami istri mereka tak akan putus sejak belasan tabun yang
lampau.
Lain halnya bagi si anak muda itu, seruan tadi sudah amat
dikenal olehnya bahkan boleh dibilang telah bersatu dengan
perasaan hatinya, begitu mendengar seruan tadi, spontan
lengannya disodok kedepan dan menggunakan jari tangannya,
ia menotok jalan darah tay yang hiat sepasang jidat Tang
Kwik-siu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
bisa pulih kembali jadi begini lihay? atau mungkin apa yang
tersiar dalam dunia persilatan hanyalah berita kosong belaka?”
Berpikir sampai disitu, dia jadi amat gelisah, tentu saja tak
mungkin baginya untuk berlalu dari situ sebelum pertarungan
selesai, maka dengan suara lantang dia berteriak keras, “Dua
ratus gebrakan sudah penuh!”
Setelah empat jagoan dari Seng sut hay itu berlalu, Hoa
Hujin baru bergerak maju kedepan dan saling menegur
dengan Dewa suka pelancongan Cu Thong.
“Yaa…. apa boleh buat lagi? Demi anak terpaksa aku harus
berbuat begini”
0000O0000
77
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Ko toako!”
“Bibi tak usah kuatir, aku bisa palang seorang diri, aku tak
takut menghadapi mara bahaya macam apapun sepanjang
perjalanan!”
Melihat akan hal itu, tak kuasa lagi pemuda kekar ini
menge-rutkan dahinya, tiba-tiba ia berpaling dan mengamati
jenasah Pia Leng-cu dengan seksama.
Ko Thay tersenyum.
“Aku tahu, saat ini Hoa toako sedang repot dan banyak
urusan, maka siaute pikir alangkah baiknya kalau kugunakan
kesempatan ini untuk berkunjung dahulu kelembah Cu-bu-kok,
akan kucari jenasah dari Ciu locianpwe dan menguburnya
ditempat yang lebih layak, setelah kuangkat beliau sebagai
guruku, rasanya waktu itulah baru tepat bagiku untuk belajar
silat peninggalannya!”
0000O0000
78
Berpikir sampai disitu, tak kuasa lagi air mata jatuh bercu-
curan membasahi pipinya.
Dari sikap serta gerak-gerik Tio Ceng tang yang gagah dan
perkasa, siapapun akan tahu bahwa dia bukan seorang
manusia sem barangan, akan tetapi sikapnya yang begitu
menghormat terhadap Hoa Thian-hong membuat si anak
muda itu merasa jadi riku.
Sementara itu dari logat suara Tio Ceng tang, pemuda kita
dapat menangkap bahwa suaranya membawa logat wilayah
San see yang barat, maka iapun menegur, “Tio lo enghtoog,
aku boleh tahu darimana asalmu?”
“Aku juga berasal dari In tiong san!” sahut Tio Ceng tang
dengan sekulum senyum kebanggaan tersungging diujung
bibirnya.
“Aiah, kalau cuma begitu sih urusan kecil” sahut Tio Ceng
tang sambil tertawa, “justru yang payah mereka main rampok
dan main rampas dengan begitu saja, sejak kaum iblis
memperoleh kemenangan maka perusahaan Toa tong piau
kiok ikut disita pula oleh orang-orang Hong-im-hwie, aku tahu
bahwa kekuatanku sangat minim, kalau main ribut jelas bukan
tandingan sebab ibaratnya telur melawan batu, terpaksa
selama banyak tahun kupendam terus rasa mangkel dan
dongkolku ini”
lagi: ‘Kalau pergi ke kota Cho ciu, maka kalian semua pasti
akan mampus semua! Baru saja berbicara sarpai disitu, nona
itu sudah diseret pergi oleh kakek tua tersebut.”
Kalau begitu dia pastilah Kun gie ada nya, batin Hoa Thian-
hong didalam hati.
“Dia ada di Cho ciu,” sahut gadis itu dengan air mata
bercucuran membasahi wajahnya.
0000O0000
79
Setelah keluar dari kantor cabang kota Cho ciu, Kho Hong-
bwee memimpin rombongan itu menuju kepintu kota sebelah
selatan.
Waktu itu fajar belum menyingsing, jalan raya sepi dan tak
tampak seorang manusia pun yang berlalu lalang.
“Hayo berangkat!”
Suara dari orang she Ang itu kedengaran lebih serak dan
bertenaga, terdengar dia segera menyahut, “Perduli amat
berita itu berasal dari siapa, pokoknya urusan kita adalah
melaksanakan tugas tersebut!”
kuatir kalau perjalanan kita cuma sia-sia belaka, sekali lagi kita
ke tanggor batunya….”
“Jadi kalau begitu tempat yang kita tuju adalah bukit kiu ci
san yang letaknya ada di See lam?”
0000O0000
80
dua kali keponakan bentrok dengan diri nya, tapi setiap kali
menang kalah sukar ditentukan, oleh karena itu rasa bencinya
terhadap diriku semakin menebal.
Cu Im taysu tersenyum.
Tentu saja kedua orang jago itu tak ingin mati konyol,
sebelum serangannya dilancarkan sampai habis, cepat-cepat
kedua orang itu membatalkan kembali ancamannya seraya
melepaskan jurus serangan untuk menyelamatkan diri.
Titik air mata tak kuasa lagi meleleh keluar membasahi pipi
anak muda itu, dengan wajah yang kaku Hoa Thian-hong
mengangguk.
00000O00000
81
Jilid 27
Kuil kecil itu letaknya sendirian diluar kota, penghuni kuil itu
cuma seorang pendeta tua yang bergelar It piau, dia adalah
seorang sahabat karib Cu Im taysu selama banyak tahun.
Ia pandai ilmu pukulan Tong pit sin kin ilmu iblis hua kut
mo ciang, ilmu sakti kim kong ciat eng. ilmu jari Yu seng sin ci
dan aneka ragam lagi banyaknya.
00000o00000
82
Setelah itu baru ujarnya lagi kepada Lau Cu cing, “Pek hujin
dari perkumpulan Sin-kie-pang adalah seorang pemimpin yang
bijaksana, bila bertemu nanti boanpwe akan minta kepadanya
untuk mengganti kerugian yang telah wangwe derita,
boanpwe tanggung Pek hujin tak akan menolak!”
“Ada setan judi ada setan catur, apakah ada manusia jenis
lain?” tanya Po-yang Lojin sambil tertawa, “Boanpwe pernah
dengar ada orang gila pangkat, entah benarkah ada manusia
manusia yang gila pangkat dan kedudukan?”
Dia ada maksud belajar ilmu dari guru lain dan bila ilmunya
berhasil diyakinkan maka dia akan menuntut balas, tapi
perasaannya selalu tak tenang karena ia hanya sempat
mencuri belajar beberapa jurus ilmu Po-kia Sinkun milik Huan
Teng, maka suatu hari ia tak dapat mengendalikan perasaan
hatinya lagi, diam-diam ia menyusup kedalam gedung
keluarga Huan dan masuk kekamar tidurnya Huan Teng,
sudah beberapa bulan ia menjadi jongosnya keluarga Huan
maka tanpa mengalami kesulitan apapun ia berhasil masuk
kekamar tidur bekas gurunya ini dan mencuri kitab pusaka
yang disayang Huan Teng melebihi sayangnya pada jiwa
sendiri itu.
“Aku rasa Huan Teng pasti tak akan berpeluk tangan belaka
setelah dia tahu kitab pusakanya dicuri orang, lalu
bagaimanakah selanjutnya setelah ia tahu kejadian ini?” tanya
Suma Tiang-cing dari samping.
Jilid 28
ooooOoooo
83
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Li lojin tertawa.
Li lojin tersenyum.
“Waah, waaah cara ini lebih latah lagi sela Suma Tiang-cing
segera, tapi kejadian tersebut memang tak dapat dihindari,
kenda tipun tidak ia katakan, orang lain toh akan berusaha
untuk melakukan juga.”
Li lojin tersenyum.
“Kebaikan yang terutama dari orang ini adalah dia tak ingin
mencelakai jiwa orang lain” Li lojin menerangkan, dan lagi dia
selalu meninggalkan kesempatan yang baik kepada orang lain
untuk merebut kembali barang miliknya, sebab itulah
sekalipun dunia persilatan telah dibikin kacau balau tak karuan
tetapi tidak sampai menimbulkan bencana besar ataupun
banjir darah!”
Kakek tua she Gin itu biru buru meneruskan kembali kisah
cerita nya dengan suara nyaring, “Untuk mendirikan istana Kiu
ci kiong mereka membutuhkan waktu selama hampir
mendekati lima tahun lamanya, pada tahun keenam bulan
Tiong ciu untuk pertama kalinya diadakan pesta perebutan
barang pusaka, secara beruntun pesta itu diselenggarakan
sampai tujuh tahun lamanya, tapi tak seorangpun yang
berhasil merebut kembali kitab pusaka perguruan mereka,
sepanjang masa itu ada orang yang disekap selama tiga tahun
lantaran tertangkap sewaktu hendak mencuri barang pusaka,
ada pula yang menjadi pelayan dalam istana Kiu ci kiong,
disamping itu banyak pula kawanan jago yang mencari benda-
benda a-neh untuk ditukarkan dengan kitab salinan ilmu silat
perguruannya masing-masing bahkan ada pula yang secara
sukarela masuk istana Kiu ci kiong untuk menjadi seorang
anak buah, pokoknya barang-barang pusaka yang bertumpuk
dalam istana Kiu ci kiong kian lama kian ber tambah banyak,
pengaruh mereka pun kian bertambah besar, hal ini membuat
kedudukan Kiu-ci Sinkun bertambah kuat dan mantap, keku-
asaannya meliputi seluruh kolong langit, tapi menghasilkan
pula suatu persoalan baginya….”
oooo0oooo
84
Jilid 29
silat hanya akan tunduk kepada orang yang ilmu silat nya
lebih lihay, jika mereka harus tunduk kepada seorang manusia
yang lemah dan tak berkekuatan apa-apa, siapa yang
kesudian tunduk perintah?”
wajahnya juga akan ikut berubah jadi tua, siapa yang dapat
awet muda terus?”
“Tapi engkau toh belum tua bisiknya lirih, dahulu saja aku
tak bisa menangkan Chin Wan-hong serta Pek Run gie, apa
lagi setelah wajahku jadi tua dan peyot, lebih-lebih tak dapat
kutandingi kecantikan mereka berdua!”
0000O0000
85
“Eeh cici, aku adalah seorang laki-laki yang tak tahu budi,
lagipula nasibku jelek, kunasehati dirimu lebih baik cepatlah
sadarkan diri dan mencari tulang punggung yang lebih
baikkan!”
“Air yang jernih tak akan ada ikannya, manusia yang jujur
tak akan ada temannya, kalau engtau ingin menjadi seorang
manusia yang jujur, bijaksana dan tidak korupsi, maka
bersiap-siaplah untuk menjadi seorang manusia sebatang kara
yang tidak disenangi orang lain.”
ini maka aku akan beradu jiwa dengan dirimu, biar kita
menjadi suami istri setan saja di alam baka!”
“Biarlah aku berangkat lebih dulu, sedang kau dan Che giok
beirstirahat beberapa hari dulu dikota Cho chiu, setelah
kesehatan badanmu pulih kembali….”
xxxx xxxx
Orang ini bertema Hong Liong murid tertua dari Tang Kwik-
siu dengan membawa sekawanan adik seperguruan belum
lama tiba didaratan Tionggoan untuk bergabung dengan
gurunya.
“Kun gie….”
Seketika itu juga dia merasa amat kecewa dan putus asa,
hatinya terasa jadi remuk redam, ingin sekali dia menggorok
lehernya untuk menghabisi hidupnya sendiri.
Apa mau dikata yang dihadapi adalah Bong Pay yang tak
takut langit tak takut bumi, ketika Pek Siau-thian
mengawasinya diapun balas mengawasi orang itu dengan
sorot mata yang tak kalah tajamnya.
Buru-buru serunya.
Kiu ci kiong, tentang apa isi dari peta itu…. waah! Rada sulit
untuk menduganya.”
0000O0000
86
“Plaak!”
“Kalau akuu sih tak ada perkataan lain” jawab Pek Siau-
thian hambar, dia lantas memberi hormat dan mengundurkan
diri dari situ.
Para jago dari Seng sut pay dan Sin-kie-pang mulai bekerja
mengangkuti batu dan membereskan keadaan medan dari
semua halangan, meskipun mereka terdiri dari kawanan jago
lihay, toh keadaanya tetap mengenaskan sekali.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
oooOooo
87
Jilid 31
“Aaah! aku tak mau tahu tentang urusan ini!” seru Bong
Pay dengan wajah merah padam, habis berkata ia lantas putar
badan dan berlalu dari situ .
oooooOooooo
88
“Tapi keadaan situasi pada saat ini toh tidak terlalu jelek!”
seru Chin Wan-hong.
“Cu tayhiap saat ini ada dimana? Urusan apa yang hendak
dibicarakan dengan kami?” tanya Kho Hong-bwee dengan
wajah tertarik.
“Aku ingin tahu, dalam hal apa Ku Ing-ing lebih berat dan
Pek Kun-gie lebih enteng”
“Rejeki ada yang besar ada yang kecil, ada pula yang
datangnya agak cepat dan ada pula yang agak lambat, belum
tentu nasib mu jelek, cuma datangnya jauh lebih lambat
daripada, sekalipun begitu janganlah menggeruti atau merasa
terhadap Thian, daripada sikapmu iri akan menyalahi Pousat
sehingga Pousat tak mau melindungi dirimu!”
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Aku tak sudi dilindungi oleh siapapun!” teriak dara she Pek
dengan manja.
buah istana Kiu ci kiong, dan apa dia harapkan akan dipenuhi
sampai puas, selama hidup tak akan menderita lagi”
Dalam waktu singkat air bah yang maha dahsyat itu sudah
menggulung tiba ditepi galian tersebut, kawanan manusia
yang begitu banyak seperti semut makin cepat lagi merangkak
naik keatas tebing tersebut.
oooooOooooo
89
Pada saat ini, Tang Kwik-siu hanya punya satu pikiran yaitu
berharap agar ia di tendang oleh Hoa Thian-hong hingga
tercebur ke dalam air, sebab dengan begitu maka ia akan
mendapat kesempatan untuk melarikan diri dari tempat celaka
itu.
ratakan sarang tikus Seng sut pay kalian agar cucu muridmu
hancur berantakan dan tak seorang manusiapun tersisa.”
silat ini bahwa pikiran mereka itu sebetulnya keliru dan sama
sekali tak ada manfaatnya.
kami dari sini, maka Tang Kwik-siu tak ingin benda tersebut
dirampas dari tanganku bila kalian menginginkan benda ini,
silahkan untuk mencarinya sendiri”
“Telur apa itu? Telur ayam, itik?” sela Ci-wi Siancu tiba-tiba.
“Bukan telur ayam, telur itu bersama Pek lek san, peluru
guntur yang punya daya ledakan maha dahsyat. Tetapi oleh
karena bendungan itu sudah bocor, kami buru-buru harus
membendungnya kembali, terpaksa bajingan Kok See-piauw
itu kami biarkan kabur dari sana…. aai…. sayang sungguh
sayang, air bah yang tersimpan banyak dan tekanannya
terlampau dahsyat, akhirnya toh kami gagal juga untuk
membendungnya…. Bagaimana keadaan disini, apakah banyak
korban yang jatuh?”
Atas hasil pemikiran dari Hung san su lo, Tiang sun Pou,
Ciang Cu gan, Hoa Thian-hong, Pek Siau-thian serta Kiu-
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
“Tak mungkin bajingan cilik itu berani main gila lagi, aku
rasa kejadian tersebut mungkin terjadi lantaran kerak
bumi bergoncang keras yang mengakibatkan bendungan
tersebut menjadi retak karena air bah pun mengalir
kembali melalui saluran yang telah ada seperti sedia
kala!”
ooooOoooo
90
Luas ruangan batu itu kurang lebih enam kaki tapi untuk
menghindari segala kemungkinan yang tidak diinginkan,
beberapa orang pemimpin persilatan itu tak mau
memasuki ruangan itu terlalu dalam maka orang-orang
yang sempat ikut masuk ke dalam ruangan itupun cuma
sebagian kecil belaka….
Apa yang dipikir gadis itu tentu tak terpikirkan oleh Hoa
Thian-hong, pemuda itu hanya merasa bahwa dengan
susah payah akhirnya toh persoalan yang maha sulit itu
dapat juga teratasi olehnya, maka diapun berpaling ke
arah Kiu-im Kaucu.
dewasa itu tidak ada dua tiga orang yang memiliki ilmu
silat selihay Hoa Thian-hong serta Kiu-im Kaucu, maka
bisa dibayangkan betapa penting dan berharganya kitab
kitab ilmu silat itu bagi mereka.
TAMAT
Atas hasil pemikiran dari Hung san su lo, Tiang sun Pou,
Ciang Cu gan, Hoa Thian-hong, Pek Siau-thian serta Kiu-im
Kaucu akhirnya dugaan mereka dapat diseragamkan yakni
letak tempat penyimpanan harta karun yang berada dalam
istana Kiu ci kiong sebenarnya berada didalam lambung bukit
karang itu.
Gadis-gadis suku Biau adalah gadis yang tak kenal apa arti
malu, seorang mulai berteriak maka rekan-rekan yang lainpun
ikut berteriak teriak keras.
“Tak mungkin bajingan cilik itu berani main gila lagi, aku
rasa kejadian tersebut mungkin terjadi lantaran kerak bumi
bergoncang keras yang mengakibatkan bendungan tersebut
menjadi retak karena air bah pun mengalir kembali melalui
saluran yang telah ada seperti sedia kala!”
ooooOoooo
90
Apa isi ruangan ini? Sinar mata semua orang tanpa terasa
tertuju kedalam ruangan itu.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
dari tempat duduk ini maka mayat Kiu-ci Sinkun selama ini
tidak sampai mengalami kerusakan atau pembusukan!”
Luas ruangan batu itu kurang lebih enam kaki tapi untuk
menghindari segala kemungkinan yang tidak diinginkan,
beberapa orang pemimpin persilatan itu tak mau memasuki
ruangan itu terlalu dalam maka orang-orang yang sempat ikut
masuk ke dalam ruangan itupun cuma sebagian kecil belaka….
“Kalau engkau tidak mau apa salahnya kalau aku mau? Toh
aku bisa menghadiahkan kembali kitab-kitab itu untuk orang
lain!” sahut Tio Sam-koh dengan kasar.
Tentu saja ia tak akan tahu bahwa apa yang dipikirkan Pek
Kun-gie bukanlah dirinya, gadis itu tak pernah melayangkan
ingatannya untuk menukilkan kepentingan ayahnya.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apa yang dipikir gadis itu tentu tak terpikirkan oleh Hoa
Thian-hong, pemuda itu hanya merasa bahwa dengan susah
payah akhirnya toh persoalan yang maha sulit itu dapat juga
teratasi olehnya, maka diapun berpaling ke arah Kiu-im Kaucu.
“Toa suhu, disini terdapat dua puluh tujuh jilid kitab ajaran
Buddha, mungkin semuanya terdiri dari sembilan puluh buku,
harap kau terima dengan senang hati, aku rasa kalau toh kitab
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Apa mau dikata, harta karun yang berada dalam bukit Kiu
ci san memang tak terhitung jumlahnya, sebelum mereka
berangkat pulang, mereka lihat bagian dari perkumpulannya
begitu banyak dan berlimpah sedikit banyak rasa kecewa
merekapun sedikit terobati dimana kemudian perasaan hati
merekapun lebih terbuka.
Kitab Kiu ci cin keng itu disimpan dalam balik dinding ruang
penyimpan kitab tersebut, oleh karena terlalu banyak harta
pusaka yang berada dalam istana tersebut, tak pernah terpikir
oleh Hoa Thian-hong untuk melakukan pencarian jauh lebih
kedalam.
Tiraikasih Website http://kangzusi.com/
Dan akhirnya kitab pusaka Kiu ci cin keng yang maha sakti
dan maha luar biasa itu berhasil didapatkan oleh Kok See-
piauw.
TAMAT