Anda di halaman 1dari 46

Konsultan Khusus Perizinan

Survei Seismik Indonesia


http://perizinanseismik.blogspot.co.id
Izin Prinsip
• Izin prinsip adalah izin yang diberikan pemerintah daerah kepada badan usaha
atau perorangan yang akan melakukan suatu kegiatan usaha atau melakukan
investasi di suatu daerah. Dengan Surat izin prinsip ini, seorang pengusaha atau
badan usaha bisa melakukan usaha atau investasi di suatu daerah.

• Izin prinsip untuk kegiatan eksplorasi di bidang Migas salah satunya adalah
penerbitan Surat Persetujuan Prinsip yang dikeluarkan oleh bupati sebagai
kepala daerah tingkat kabupaten atas rencana usaha tahapan eksplorasi oleh
suatu perusahaan minyak dilokasi atau area yang sudah diajukan sebelumnya.

• Survei Seismik adalah survei yang menggunakan metoda seismik yang


merupakan bagian dari tahapan eksplorasi yang dilakukan oleh Perusahaan
Minyak. Kegiatan Survei Seismik ini harus mendapatkan persetujuan prinsip dari
bupati setempat.

• Masa berlaku Surat Persetujuan Prinsip ini biasanya 1 tahun semenjak


ditandatanganinya Surat Persetujuan Prinsip Tersebut
Rekomendasi Gubernur
• Rekomendasi adalah memberitahukan kepada seseorang atau lebih bahwa sesuatu yang dapat
dipercaya, dapat juga merekomendasikan diartikan sebagai menyarankan, mengajak untuk
bergabung, menganjurkan suatu bentuk perintah.

• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Rekomendasi diartikan sebagai berikut : rekomendasi
artinya adalah saran yg menganjurkan (membenarkan, menguatkan) dan merekomendasi artinya
memberikan rekomendasi; menasihatkan; menganjurkan.

• Rekomendasi Gubernur untuk survei seismik adalah menganjurankan, menyarankan,


membenarkan dan menguatkan dalam bentuk perintah dan koordinasi terhadap aparatur
hukum dan pemda serta segenap lapisan masyarakat ataupun patner kerja kegubenuran bahwa
perusahaan yang mengajukan permohonan rekomendasi survei seimik dapat melakukan
pekerjaannya.

• Rekomendasi gubernur untuk survei seismik yaitu tiada lain dan tiada bukan hanya berisikan
tentang rekomendasi Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dalam wilayah provinsi tersebut
yang selanjutnya menjadi dasar untuk Pengurusan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) oleh
Menteri Kehutanan
Izin Perum Perhutani
• Izin Perum Perhutani untuk survei seismik sebenarnya bukanlah bentuk
perizinan, tetapi hanyalah sebagai Kajian dan Petimbangan Teknis untuk
Permohonan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) yang diberikan
oleh Perum Perhutani terhadap perusahaan migas yang mau melakukan
tahapan pekerjaan eksplorasi yaitu survei seismik yang akan melintasi
dan bekerja dikawasan hutan yag dikelola oleh Perum Perhutani.

• Kajian dan Petimbangan Teknis dari Perum Perhutani akan digabung


dengan Kajian dan Pertimbangan Teknis dari dinas kehutanan provinsi
untuk mendapatkan Rekomendasi Gubernur

• Terdapat 2 (dua) Kajian dan Petimbangan Teknis tentang Pinjam Pakai


Kawasan Hutan karena perhutani mempunyai otoritas tersendiri dalam
pengelolaan kehutanan yang notabene dalam wilayah administrasi
mereka.
Izin Menteri Kehutanan
• Berdasarkan Pasal 50 ayat (3) UU No. 41 Tahun 1999 tentang
Kehutanan (“UU 41/1999”) ditentukan bahwa setiap orang
dilarang melakukan kegiatan survei dan eksplorasi terhadap hutan
sebelum mendapatkan izin dari pejabat yang berwenang yaitu
Menteri Kehutanan. Jadi, sebelum izin tersebut diterbitkan, seharusnya
kegiatan survei dan ekplorasi itu belum boleh dilakukan.

• Hal ini ditegaskan pula dalam Pasal 2 Peraturan Menteri Kehutanan


Nomor : P.43/ Menhut-Ii/ 2008 tentang Pedoman Pinjam Pakai
Kawasan Hutan (“Permenhut 43/2008”) yang mengatur bahwapinjam
pakai kawasan hutan dilaksanakan atas dasar izin Menteri.

• Dan memang dalam pengawasannya UU memberikan kewenangan


kepada pejabat kehutanan tertentu sesuai dengan sifat pekerjaannya
untuk bertindak sebagai polisi khusus (lihat Pasal 51 UU 41/1999). Polisi
khusus ini antara lain tugasnya adalah:
• Mengadakan patroli/perondaan di dalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya;
• Memeriksa surat-surat atau dokumen yang berkaitan dengan pengangkutan hasil hutan
di dalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya;
• Menerima laporan tentang telah terjadinya tindak pidana yang menyangkut hutan,
kawasan hutan, dan hasil hutan;
• Mencari keterangan dan barang bukti terjadinya tindak pidana yang menyangkut hutan,
kawasan hutan, dan hasil hutan;
• Dalam hal tertangkap tangan, wajib menangkap tersangka untuk diserahkan kepada
yang berwenang; dan
• Dembuat laporan dan menandatangani laporan tentang terjadinya tindak pidana yang
menyangkut hutan, kawasan hutan, dan hasil hutan.

• Bagi perusahaan yang melanggar ketentuan tersebut maka terhadap perusahaan tersebut
berlaku sanksi pidana yang diatur dalam Pasal 78 UU 41/1999 yaitu pidana penjara (bagi
direkturnya atau yang berwenang mewakili perusahaan) dan denda serta dapat berakibat
pencabutan izin atas blok konsesi area.

• Selain sanksi pidana, pelaku usaha yang melanggar juga dapat dikenakan ganti rugi dan sanksi
administratif. Jadi, polisi memang berhak untuk memeriksa kelengkapan administrasi yang
perusahaan miliki dalam rangka penggunaan kawasan hutan.
Rekomendasi Dokumen UKL/ UPL
• Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL)
adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh
penanggung jawab dalam hal ini badan usaha atau perusahaan.
• UKL-UPL merupakan Pengelolaan dan Pemantauan terhadap usaha dan atau kegiatan yang tidak
berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan
keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan atau kegiatan. Dokumen UKL dan UPL adalah
salah satu instrument pengelolaan lingkungan yang merupakan salah satu persyaratan perijinan
bagi pemrakarsa (badan usaha atau perusahaan) yang akan melaksanakan suatu usaha atau
kegiatan. Untuk Kegiatan survei sesimik, ya tentunya mengacu kepada dampak yang ditimbulkan
oleh kegiatan itu terhadap lingkungan
• Sesuai dengan Peraturan Pemerintah 27 Tahun 2012 tentan Izin Lingkungan dan peraturan
lainnya yang menajdi pedoman teknis, maka sebuah kegiatan usaha sepanjang sesuai harus
memiliki Dokumen UKL dan UPL yang terkini sesuai keadaan sesungguhnya yang akan menjadi
pedoman dalam upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan perusahaan.
• Dokumen izin UKL dan UPL ini merupakan acuan bagi perusahaan untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan, sehingga dampak negatif yang timbul dari kegiatan
usaha ini dapat diminimalkan sekecil mungkin dan dampak positif yang akan terjadi dapat
dikembangkan.
• Adapun dampak lingkungan yang biasanya harus diperhatikan dari sebuah kegiatan usaha yang
telah beroperasi diantaranya akibat unit-unit kegiatan produksi atau pekerjaan. Semua kegiatan
usaha wajib memiliki rekomendasi UKL-UPL untuk bisa mengurus perizinan selanjutnya.
Biasanya harus saling melengkapi, bisa untuk lampiran pembuatan izin prinsip atau izin-izin yang
lainya.
Layanan Jasa
Strategi Kehumasan

Anda mungkin juga menyukai