Anda di halaman 1dari 12

Jurnal PPKM,Vol. 6, No.

2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

LOGBOOK SEBAGAI PERSYARATAN KENAIKAN JENJANG KARIR


PERAWAT DI RUMAH SAKIT
Komsiyah1), Dwi Indarti 2)
1,2)
Dosen Prodi D-III Keperawatan Akkes Asih Husada Semarang
1)
Email: komsiyahskep@yahoo.co.id

INFO ARTIKEL ABSTRAK


Riwayat Artikel : Latar Belakang:Penggunaan logbook perawat terbukti bermanfaat
Diterima : 14 April 2019 sebagai alat monitoring dan evaluasi pelaksanaan kompetensi klinis
Disetujui : 30 Mei 2019 dan alat pertanggungjawaban perawat terhadap penugasan klinis yang
diberikan kepadanya. logbook merupakan alat penting karena
Kata Kunci : bermanfaat sebagai bukti rekam bahwa perawat telah melaksanakan
Logbook,kredensial perawat, tindakan sesuai dengan kewenangannya. Hal ini diperkuat dengan
jenjang karir perawat klinik PMK Nomor 49 tahun 2013 tentang komite keperawatan, bahwa
logbook kompetensi perawat yang telah disusun oleh bagian sub
kredensial dijadikan salah satu syarat perawat dalam mengajukan
proses kredensial perawat. Tujuan: Mengidentifikasi fungsi logbook
kompetensi perawat di Rumah Sakit. Metode: Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan melakukan indepth
interview yang melibatkan 7 partisipan utama serta 3 partisipan
triangulasi. Hasil: Hasil indepth interview memperoleh 3 tema fungsi
logbook, yakni bukti implementasi kompetensi, sebagai syarat kenaikan
jenjang karir, bukti catatan pribadi. Kesimpulan: Penelitian ini
menyimpulkan bahawa diperlukan menetapkan reward yang jelas
terkait dengan pelaksanaan pengisian logbook perawat dan
diperlukanya petunjuk teknis yang lebih detail, serta dapat
tersosialisasinya secara merata sampai perawat pelaksana sehingga
diahsilkan pemahaman yang sama antar perawat

ARTICLE INFO ABSTRACT


Riwayat Artikel : Background: The use of the nurse logbook has proved useful as a
Received : April 14, 2019 monitoring tool and evaluation of the implementation of clinical
Accepted : May 30, 2019 competencies and nurses' accountability tools for the clinical
assignments given to them. logbook is an important tool because it is
Keywords: useful as proof of record that the nurse has carried out actions in
Logbook, credentials accordance with his authority. This is reinforced by PMK No. 49 of 2013
nurses,clinical nurses career concerning the nursing committee, that the nurse competency logbook
lader. compiled by the sub-credential section is one of the nurse's requirements
in submitting nurse credentials. Objective: To identify the logbook
competence function of nurses at the Hospital. Method: This study used
a qualitative research method by conducting in-depth interviews
involving 7 main participants and 3 triangulation participants. Results:
Independent interview results obtained 3 themes of logbook functions,
namely evidence of the implementation of competencies, as a condition
of career level increase, personal record evidence. Conclusion: This
study concludes that it is necessary to set clear rewards related to the
implementation of filling in the nurse logbook and the need for more
detailed technical instructions, and can be socialized evenly to the nurse
nurses so that the same understanding between nurses is generated.

72
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

1. PENDAHULUAN tertentu di RS tersebut. Hasil penelitian


Peningkatan mutu pelayanan keperawatan Bekemeier, kredensial dilakukan untuk
di rumah sakit telah dikembangkan melalui menyiapkan perawat agar memiliki
tata kelola klinis (clinical governance), yang kompetensi yang cakap, bersikap profesional,
mempunyai tujuan menjaga standar pelayanan serta mampu bertahan terhadap stressor yang
yang tinggi dengan menciptakan lingkungan muncul ketika bekerja. (PMK, 2013;
yang kondusif. Tata kelola klinis timbul karena Bekemeir, 2009; Herkutanto, & Susilo, 2009).
berbagai kenyataan buruk dalam sistem Jenjang karir bagi perawat klinis telah
pelayanan kesehatan seperti tingginya kasus dikembangkan oleh Persatuan Perawat
malpraktik.(Rakhmawati 2009). Nasional Indonesia (PPNI) dan dibagi dalam 5
Tata kelola klinis yang baik haruslah tingkatan. Jenjang karir bagi perawat klinis
menerapkan fungsi manajemen klinis yang dimulai dari Perawat Klinis (PK) I, PK II, PK
mencakup kepemimpinan klinik, audit klinis, III, PK IV dan PK V. Semakin tinggi jenjang
data klinis, resiko klinis berbasis bukti, karir yang dimiliki oleh perawat maka semakin
peningkatan kinerja, pengelolaan keluhan, khusus juga kewenangan klinis yang dimiliki.
mekanisme monitoring hasil pelayanan, Perawat yang telah habis masa berlaku surat
pengembangan profesional, serta akreditasi penugasan klinisnya harus melalui proses re-
rumah sakit. Mekanisme ini diatur oleh Komite kredensial untuk menentukan apakah
Keperawatan sesuai amanat Peraturan Menteri kewenangan klinis yang telah dimiliki
Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013 Tentang sebelumnya dapat dipertahankan, ditambah,
Komite Keperawatan Rumah Sakit. (PMK, atau bahkan dikurangi. Hal ini adalah bagian
2013). dari upaya penjaminan mutu sebagai bagian
Penjaminan mutu klinis melalui Komite dari sistem tata kelola klinik
Keperawatan Rumah Sakit diselenggarakan keperawatan.(Pusat 2010; Kemenkes 2013).
melalui mekanisme kredensial, penjaminan Kewenangan klinis berhubungan dengan
mutu dan penjagaan etik-disiplin. Agar proses area praktik, sehingga akan terdapat perbedaan
ini terselenggara dengan baik maka diterapkan kewenangan klinis pada perawat-perawat yang
sistem jenjang karir perawat klinis bagi memiliki area praktek berbeda meskipun
perawat melakukan aktivitas pelayanan memiliki level jenjang karir yang sama.
keperawatan di rumah sakit. Kredensial Kewenangan klinis dapat dipertahankan
merupakan proses evaluasi untuk menentukan apabila perawat dapat melaksanakan
kelayakan pemberian kewenangan klinis kompetensi klinis dengan baik sesuai
sesuai persyaratan tertentu yang ditetapkan kewenangannya dalam periode waktu tertentu.
dalam Buku Putih (white book). Kewenangan Kewenangan klinis dapat dikurangi apabila
klinis yang diberikan kepada tenaga perawat terbukti belum mampu menunjukkan
keperawatan tersebut merupakan uraian kompetensi klinis yang baik dalam praktik
intervensi keperawatan yang dilakukan oleh sehari-hari, atau ada diantara kewenangan
tenaga keperawatan berdasarkan area yang diberikan tersebut yang tidak pernah
praktiknya. Pelaksanaan kewenangan klinis diaplikasikan dalam area kerja yang
tersebut melalui surat penugasan klinis dari bersangkutan. Kewenangan klinis dapat
pimpinan rumah sakit berdasarkan dari ditambah apabila perawat mampu
rekomendasi komite keperawatan melalui sub menunjukkan bahwa dirinya memenuhi syarat
komite kredensial. (PMK, 2013). untuk memperoleh kewenangan klinis baru
Proses kredensial merupakan elemen yang diajukannya sesuai dengan Buku Putih
kunci dalam menurunkan risiko litigasi yang berlaku di rumah sakit. (PMK, 2013).
(gugatan hukum di pengadilan) terhadap RS Bukti dari pelaksanaan tindakan perawat
dan tenaga keperawatan yang bekerja di sesuai dengan kompetensi kewenangan
dalamnya. Proses kredensial yang baik dapat klinisnya dicatat dalam logbook.
menurunkan risiko adverse events pada pasien Kompetensi perawat yang kurang sesuai
dengan meminimalkan kesalahan tindakan dengan permasalahan kesehatan pasien akan
yang diberikan oleh tenaga keperawatan membuat penaganan pasien terhambat dan
tertentu yang memegang kewenangan klinis adanya ancaman keselamatan pasien. Kejadian

73
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

yang menyebabkan ancaman keselamatan dari ruang yang berbeda bahwa dalam
pasien yang ada sekarang banyak terjadi melakukan pendokumantasian logbook jarang
karena adanya kesalahan, kelalaian dan kurang dilakukan. Berbeda dengan hasil penelitian
tanggap terhadap situasi yang terjadi di Rumah oleh Fatemeh, et al, bahwa dokumentasi
Sakit.(Carryer et al. 2007; R. 2015; Neuner- logbook bisa dimanfaatkan dengan baik jika
Jehle S, Schmid M 2013). pelaksanaan pengisian dan dalam
Logbook perawat memiliki kedudukan mengupulkan bisa dilakukan tepat waktu
penting bagi perawat, sehingga ketepatan dan sehingga akan menhgasilkan data yang
kelengkapan pendokumentasiannya sangat relevan, valid, dan dapat diandalkan.(Fatemeh
dianjurkan karena logbook berfungsi sebagai & Alavinia 2012). Tujuan penelitian ini adalah
bukti dokumentasi pelaksanaan kegiatan mengidentifikasi fungsi logbook kompetensi
disamping adanya supervisi klinis. Logbook perawat di Ruang Rawat inap kelas III di
juga bisa dijadikan sebagai alat penilaian Rumah Sakit
klinis pada perawat klinik di rumah sakit. Hal
itu diperkuat dengan hasil penelitian yang 2. METODE
dilakukan oleh Yousefy, et al, bahwa pola Metode penelitian yang digunakan pada
penilaian dalam bentuk kinerja klinis logbook penelitian ini adalah metode penelitian
yang dapat menjadi alat yang berharga untuk kualitatif dengan pendekatan fenomenologi.
menilai kompetensi klinis mahasiswa Penelitian Kualitatif ini berfokus
keperawatan pada saat praktik klinik di ruang menggramarkan dan memahami fenomena
ICU.(Yousefy, A., Ahavan, S., Mosavi 2012; sosial dan perspektif individu yang memiliki
Roshangar et al. 2010) Pada saat pelaksanaan pengalaman pada situasi sosial
pelatihan seperti pelatihan tentang ketrampilan tersebut.(Sugiyono 2014). Tujuan penelitian
klinik logbook juga bermanfaat sebagai salah fenomenlogi adalah memaknai pengalaman
satu alat dalam penilaian kemampuan peserta kehidupan yang dialami oleh informan dan
pelatihan kegawatdaruratan pada ibu, bayi, dan menjelaskan perspektif filosofi yang
anak. Logbook tersebut sebagai alat mendasari fonomena tersebut.(Creswell & W
pendokumentasian ketrampilan klinis 2009).
bertindak sebagai umpan balik untuk Teknik yang digunakan dengan pada
mengukur, mengevaluasi hasil pelatihan penelitian ini jenis penelitian yang telah
bersama metode lainnya.(Zafar et al. 2009). digunakan adalah dengan desain penelitian
Logbook perawat dirancang agar menjadi kualitatif. Penelitian kualitatif dalam
sebuah dokumentasi penting yang berisi keperawatan lebih menekankan pada
catatan pencapaian ketrampilan-ketrampilan investigasi pengalaman, proses sosial atau
tehnikal perawat selama melaksanakan praktik aspek budaya yang dialami individu yang
klinik di rumah sakit, dan membimbing para berhubungan dengan kesehatan.(Moleong,
profesional keperawatan dalam rekaman dan 2011).
memperbarui apapun kegiatan, seperti Partisipan dalam penelitian ini diambil
Continous Professional Development (CPD ), dengan tehnik nonprobability sampling
serta digunakan dalam melakukan penilaian menggunakan teknik purposive sampling.
terhadap perilaku pegawai selama 1 (satu) Nonprobability sampling yaitu partisipan
tahun.(Development 2008; Sipil 2014). dipilih secara tidak acak atau tidak
Hasil wawancara dengan kepala ruang memberikan peluang/kesempatan sama bagi
serta wawancara dengan komite keperawatan setiap anggota populasi untuk menjadi sampel.
bahwa perawat dalam melakukan pengisian Teknik purposive sampling telah memilih
dokumentasi logbook belum optimal, sampai partisipan sesuai dengan kriteria dan
bulan desember 2017 jumlah perawat yang pertimbangan khusus dari peneliti berdasarkan
telah dilakukan kredensial baru sekitar 643 pertimbangan-pertimbangan tertentu yang
perawat (53,23%), jadi sekitar 46,27% perawat dibuat oleh peneliti.(Sugiyono 2014).
belum mengikuti proses kredensial, sumber Partisipan pada peneletian dengan
tersebut berasal dari penyampaian dari komite menggunakan dua sumber partisipan yakni,
keperawatan. Penyampaian dari 15 perawat partisipan utama dan partisipan Triangulasi.

74
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

Adapun partisipan utamanya adalah perawat triangulasinya sebanyak 3 orang yang terdiri
pelaksana yang berada di ruang rawat inap dari kepala ruang, ketua komite keperawatan,
kelas III (ruang rajawali) RSUP Dr. Kariadi kepala bidang keperawatan
sebanyak 7 orang. Sedangkan partisipan

Tabel 1. Karakteristik Partisipan Utama


No Inisial Umur Pendidikan Level Status Masa
PK Kepegawaian Kerja
1. P1 36 th Ners III PNS 16 th
2. P2 50 th D3 III PNS 24 th
3. P3 47 th D3 III PNS 22 th
4. P4 32 th D3 II BLU 11 th
5. P5 26 th Ners I BLU 3 th
6. P6 28 th D3 Pra BLU 2 th
7. P7 36 th Ners III PNS 10 th

Tabel 2. Karakteristik Partisipan Triangulasi


No Kode Pendidikan Status Masa
Kepegawaian Kerja
1. T1 Ners PNS 23
tahun
2. T2 Magister PNS 27
Keperawatan tahun
3. T3 Magister PNS 35
Kesehatan tahun

3. HASIL P1: “Cara .... pelayanan pasien yang


Hasil penelitian telah mengidentifikasi 3
...komprehensif njih, bukti... dalam
tema fungsi logbook kompotensi dalam
pelayanan pasien”.
penelitian ini, yakni bukti implementasi
P5: “Logbook ... sebagai bukti....sudah
kompetensi, syarat jenjang karir, sebagai buku
melakukan apa yang seharusnya kita
catatan pribadi. Dibawah ini diuraikan secara
lakukan di jenjang kita”.
keseluruhan tema dari analisis berdasarkan
“Dianjurkan untuk mengisi...mencatat
hasil wawancara yang mengacu pada tujuan
kegiatan kita”.
penelitian sebagai berikut.
P7” “yang kita lakukan ada buktinya ...”
a. Fungsi logbook sebagai bukti
implementasi kompetensi
b. Fungsi logbook sebagai syarat jenjang
Hasil wawancara mendalam pada
karir
partisipan tentang fungsi dari logbook
Hasil wawancara mendalam pada
kompetensi yang pertama adalah sebagai
partisipan terkait dengan fungsi logbook
bukti pelaksanaan kegiatan perawat yang
selanjutnya adalah sebagai syarat jenjang
telah dilakukan, pernyataan itu seperti
karir, sesuai kata kunci diatas ada pada
yang tercantum pada tabel diatas ada pada
pernyataan partisipan berikut ini :
pernyataan partisipan berikut:
P1 : “....sebagai syarat untuk kenaikan
pangkat, setau saya itu”

75
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

P2: “Salah satunya....kenaikan panggat ...” telah dilakukan perawat bahwa ia telah
P3: “... dipertanggungjawabkan melakukan tindakan-tindakan sesuai
saat...kenaikan pangkat...sebagai salah kompetensinya, hal ini tergambar pada
satu syarat”. pernyataan partisipan berikut:
P5: “... PK I... naik ke PK II...logbook ... P1 : “Kegiatan-kegiatan sesuai dengan
sebagai bukti”. ....kompetensi saya sebagai PK 3”
P6:”... jenjang berikutnya ... diajukan P2 : “Cara kita dari pelayanan pasien yang
naik...naik PK”. apaa..komprehensif njih, bukti kita dalam
P7:” ...naik pangkat harus pakai logbook”. pelayanan pasien”
c. Fungsi logbook sebagai bukti catatan P3 : “Memang untuk kegiatan kita sehari-
pribadi. hari .....apa yang kita lakukan itu tertuang
Hasil wawancara tentang fungsi dalam logbook”
logbook berikutnya adalah sebagai buku P4 : “Kita jadi tau tindakan apa yang sudah
catatan pribadi seperti yang tercantum kita lakukan”
pada tabel diatas ada pada pernyataan P5 : “Logbook itu kan sebagai bukti bahwa
partisipan berikut ini : kita sudah melakukan apa yang seharusnya
P1: “...dokumentasi saya sendiri...sejauh ... kita lakukan di jenjang kita”
melakukan askep” P6 : “ Dianjurkan untuk mengisi, kita
P2: “... mendokumentasikan.untuk mencatatt kegiatan kita”
keperawatannya,...sudah melaksanakan P7 : “Jadi kita tau apa yang kita lakukan
tindakannya ....mislanya radioterapi, ada buktinya juga”
kemoterapi, atau pasien transfusi semuanya
Pernyataan yang disampaikan oleh
ada disitu”
partisipan terkait dengan bukti pelaksanaan
P6: “...pribadi untuk dokumentasi sendiri”
tindakan bermakna bahwa apa yang telah
P7: “... membuat logbook ... sebagai
perawat lakukan akan tertuang dalam
dokumentasi ...”
logbook jika perawat telah melakukan
penulisan pada logbook nya, sebagi bukti
4. PEMBAHASAN
Fungsi logbook ini terjawab dalam 3 tema bahwa tindakan yang dilakukan sesuai

yaitu sebagai bukti implementasi kompetensi, dengan kewenangan kompetensinya

syarat jenjang karir, dan sebagai catatan dijenjang PK (Perawat Klinik), baik yang

pribadi sifatnya mandiri maupun dengan supervisi.

a. Bukti implementasi kompetensi Bukti dokumentasi implementasi pada


Hasil dari penelitian ini mengungkapkan logbook merupakan bukti legal pribadi

bahwa fungsi logbook yang pertama adalah perawat yang akan diketahui bahwa

sebagai bukti pelaksanaan kegiatan yang perawat tersebut telah melaksanakan

76
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

tindakan sesuai dengan surat penugasan Perawat yang sudah mengetahui fungsi
klinis yang ia punyai, dan hal ini sesuai logbook yang salah satunya adalah sebagai
dengan fungsi yang telah ditetapkan oleh bukti pelaksanaan kegiatan yang mereka
rumah sakit yang ada dipanduan pengisian lakukan sesuai dengan kompetensinya.
logbook perawat pelaksana yang salah Dengan demikian maka akan berdampak
satunya menyebutkan bahwa fungsi dari positif pada diri perawat bahwa yang ia
logbook adalah sebagai bukti pelasanaan kerjakan sesuai dengan kompetensinya
kegiatan perawat yang telah harus ada bukti secara legal yang tertuang
dilakukan.(Semarang 2014) Disebut dalam logbook, karena bukti tersebut
logbook kompetensi karena tindakan- sebagai pertanggungjawaban perawat
tindakan yang telah dilakukan yang sesuai dengan penugasan klinis yang telah
dituangkan dalam logbook sesuai dengan diberikan kepadanya. Penugasan klinis
kompetensi-kompetensi dijenjang level PK mempunyai implikasi yang nyata bagi
(Perawat Klinik) untuk melakukan asuhan praktik keperawatan yaitu perawat akan
keperawatan di Rumah Sakit tersebut mempunyai batas yang jelas dalam
berdasarkan kewenangan klinis yang telah memberikan asuhan keperawatan kepada
ditetapkan baginya untuk suatu periode pasien dan bukti tindakan tersebut bilamana
tertentu. apa yang telah dilakukan oleh perawat itu
Hal ini sesuai dengan pernyataan dari tedokumentasi dalam logbook.
partisipan triangulasi seperti dibawah ini : b. Syarat jenjang karir
T1 : “Logbook itu bahwa sebagai bukti Hasil dari penelitian ini mengungkap
melakukan dalam bentuk ee....bentuk bahwa fungsi selanjutnya dari logbook
kegiatan pelayanan, apa yang dilakukan adalah sebagai syarat kenaikan jenjang karir
sebagai dasar bahwa dia telah perawat yang tergambar dari pernyataan
eee....melaksanakan pelayanan ee...sebagai partisipan berikut ini :
bentuk implementasi”. P1 : “Syarat sebagai...sebagai syarat untuk
T2 : “Logbook itu sebagai bukti bahwa kenaikan pangkat, setau saya itu” P2 :
perawat itu melakukan...tugas “Salah satunya untuk ee...kenaikan panggat
kompetensinya yang dilakukannya sebagai inggih itu”.
dasar untuk membuktikan dirinya”. P3 : “Buku itu nanti akan
T3 : “logbook itu tersebut dibuat satu dipertanggungjawabkan saat kita kenaikan
untuk sebagai bukti bahwa dia sudah pangkat, itu sebagai salah satu syarat”.
melaksanakan tugas hariannya sesuai P4 : “Karena untuk yaa...kebutuhan
kepetensi yang harus dia capai”. assessment kredensial”.

77
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

P5 : “Misalnya saya sendiri kan PK I, mau kompetensi, dan akan dicek bagian SDM
naik ke PK II ee...la logbook itu kan sebagai rumah sakit apakah logbook tersebut layak
bukti. sudah layak dijadikan sebagai salah satu
P6 : “Untuk jenjang berikutnya bisa sumber data pada saat kredensial. Hal ini
diajukan naik profesi eee...naik PK”. juga sesuai dengan Peraturan Menteri
P7 : “Sekarang kan kalau kita naik pangkat Kesehatan nomor 49 tentang komite
harus pakai logbook” keperawatan, bahwa persyaratan kredensial
Berdasarkan pernyataan partisipan salah satunya adalah adanya logbook yang
diatas bahwa fungsi logbook selanjutnya berisi uraian capaian kinerja.(Komite
adalah sebagai salah syarat perawat dalam Keperawatan RSUP dr. Kariadi Semarang,
pengajuan kenaikan ke jenjang level 2014). Capaian kinerja perawat akan
berikutnya/kenaikan pangkat dengan terlihat ada logbook perawat jika perawat
melalui proses asessment dan kredensial. memang telah menuliskan apa-apa yang
Logbook tersebut sebagai salah satu yang telah ia kerjakan sesuai dengan
dipersyaratkan manakala perawat akan kewenangannya dan dengan bukti
mengajukan ke jenjang level berkutnya, dokumentasi tindakan yang ada dilogbook
karena logbook ini sebagai bukti maka perawat akan bisa mengajukan
implementasi kompetensi perawat. kenaikan ke jenjang berikutnya disamping
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan persayaratn yang lain yang diperlukan. Hal
ketentuan yang ada di Rumah Sakit yang ini sesuai dengan pernyataan dari partisipan
tertuang dipanduan pengisian logbook triangulasi berikut ini:
perawat pelaksana terkait dengan fungsi T1 : “Lha dalam meningkatkan mutu
logbook selanjutnya selain sebagai bukti kompetensi salah satunya adalah dengan
pelaksanaan tindakan kegiatan perawat melalu kredensial yang sebelumnya ada
adalah sebagai sumber data untuk asessment kompetensi sedangkan syaratnya
kredensial. Logbook ini merupakan bukti assessment dan kredensial adalah denagn
data secara tertulis mengenai dokumentasi bukti logbook itu”.
tidakaan-tindakan perawat yang telah T2 : “Bukti itu...digunkan ketika ia akan
dilakukan sesuai dengan kewenangannya, naik level perawat klinik maka bukti itu
yang selanjutnya bukti ini akan dijadikan dipakai”.
perawat sebagai salah satu syarat manakala T3 : “yang kedua untuk sebagai
ia akan mengajukan kredensial yang persyaratan untuk mencapai kenaikan
sebelumnya akan dilakukan asessment pangkat levelnya”.
kompetensi dengan melihat logbook Perawat juga sudah mengetahui bahwa
tersebut yang dilakukan oleh para asesor selain sebagai bukti pelaksanaan tindakan

78
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

logbook juga berfungsi sebagai persyaratan melakukan tindakan didokumentasikan


kenaikan pangkat atau kenaikan ke jenjang pada catatan medis pasien, namun sebagai
level perawat klinik berikutnya, hal ini bukti pribadi diperlukan dokumentasi lain
mendandakan bahwa kepentingan logbook yang dituangkan dalam logbook nya
juga bermanfaat bagi perawat itu sendiri masing-masing yang akan selalu dipegang
dengan adanya kenaikan pangkat yang akan oleh perawat itu sendiri, sedangkan
berdampak terhadap reward yang ia dokumentasi yang ada di CM pasien akan
dapatkan selain itu yang terpenting adalah dikembalikan ke RS karena memang
terjaganya kompetensi perawat sesuai merupakan dokumen penting Rumah Sakit.
dengan kewenangannya yang tertuang Fungsi logbook sebagai catatan pribadi
dalam logbook. Hal ini memungkinkan tergambar seperti dalam pernyataan
perawat akan terhindar dari kejadian yang partisipan berikut ini :
tidak diinginkan pada pasien melalui P1 : “Untuk dokumentasi saya sendiri
adanya proses kredensial. Sesuai dengan eee...sejauh mana saya melakukan askep”.
salah satu tujuan dari kredensial yaitu P5 : “Logbook itu sesuatu untuk
melindungi pasien dengan menjamin bahwa menuliskan..maksudnya tindakan apa saja yang
setiap tenaga keperawatan yang kita lakukan sesuai kriteria”.

memberikan asuhan keperawatan memiliki P6 : “Dari pribadi untuk dokumentasi sendiri”

kompetensi dan kewenangan klinis yang P7 : “Yang mendasari saya untuk membuat

jelas. Implementasi di RSUP Dr. Kariadi logbook yang pertama sebagai dokumentasi
saya”.
juga menggunkan dasar untuk kenaikan
Pernyataan partisipan ini menujukkan
jenjang karir perawat klinik sesuai dengan
bahwa kedudukan logbook sangatlah
PPNI dan DepKes. RI, hal ini juga sesuai
penting bagi individu perawat, karena
dengan tujuan dari kredensial yakni
dengan adanya logbook maka perawat bisa
merupakan pengakuan dan penghargaan
mendokumentasikan apa-apa kegiatan yang
terhadap tenaga keperawatan yang berada
sesuai dengan kewenangnya dalam
disemua level pelayanan.(PPNI 2013;
memberikan asuhan keperawatan pada
DepKes 2006)
pasien disamping mereka juga wajib
menuliskan di CM pasien. Hal ini sesuai
c. Sebagai catatan pribadi
dengan pernyataan dari partisipan
Penelitian ini mengungkap fungsi yang
triangulasi bahwa :
lain dari logbook selain sebagai bukti
T1 : “Sebagai dasar untuk membuktikan
implementasi kompetensi dan syarat
dirinya, kalau yang di CM itu kan
jenjang karir adalah sebagai catatan pribadi
perawat. Meskipun perawat setelah

79
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

dikembalikan ke rumah sakit, kalau logbook kelengkapan diangka kredit logbook itu
itu kan dibawa dia sendiri sebagai bukti” dipakai”.
T2: “Sebetulnya logbook ee...dokumentasi T3 : “Sebagai bukti kalau dia mau
yang bisa membantu yang bersangkutan kenaikan pangkat atau golongan kalau dia
atau perawat yang bersangkutan untuk sebagai pegawai negeri”.
membuttikan diri bahwa melakukan Dari pernyataan partisipan triangulasi
tindakan ini..ini cukup sesuai dengan tersebut tergambar bahwa logbook ini
ee...persyaratan kenaikan pangkat”. berfungsi juga dalam meningkatkan
Pernyataan dari pratisipan utama dan kesejahteraan perawat melalui kenaikan
partisipan triangulasi bahwa fungsi logbook golongan dengan membutuhkan bukti
sebagi catatan pribadi tersebut merupakan catatan pribadi perawat khusunya bagi PNS
implementasi dari fungsi logbook sesuai sebagi salah satu sumber data. Namun
dengan ketentuan di Rumah Sakit yang demikian dari beberapa pernyataan
tertuang dalam panduan pengisian logbook responden tidak menyampaikan bahwa
perawat pelaksana, yakni sebagai sumber fungsi logbook juga sebagai salah satu
data dalam pembuatan BCP (Buku Catatan sumber data penilaian kinerja perawat
Pribadi) bagi PNS (Pegawai Negeri seperti yang ada panduan pengisian logbook
Sipil).(Semarang 2014) Namun demikian perawat pelaksana yang ditetapkan oleh
sebenarnya tidak hanya pada PNS saja, akan Rumah Sakit, hal ini juga sesuai dengan
tetapi bila semua perawat sudah pernyataaan partisipan triangulasi yang
mendokumentasikan pelaksanaan tindakan berbeda-beda menyampaikan fngsi dari
mereka kedalam logbook, maka secara logbook ini sebagai salah satu sumber data
otomatis bahwa logbook itu merupakan dalam penilaian kinerja, berikut
dokumentasi pribadi mereka tanpa pernyataaan partisipan triangulasi yang
memandang status kepegawaian, baik PNS menyatakan bahwa fungsi logbook belum
maupun BLU. Mungkin perbedaannya pada merupakan salah satu sumber data penilain
fungsi dimana logbook ini bagi PNS bisa kinerja meskipun dalam ketentuan rumah
juga digunakan juga sebagai sumber data sakit ada.
kenaikan pangkat golongan, seperti pada P1 : “tapi kan tidak bisa serta merta seperti
pernyataan partisipan triangulasi berikut: itu, ketika saya kepala ruang ada perawat
T1 : “Kompetensi temen-temen perawat ini yang nggak pernah terlambat, pekerjaannya
yang PNS sebagai bentuk angka kreditnya”. bagus apakah saya akan memberikan
T2: “Ketika dia sebagai pegawai negeri punisment ketika dia tidak membuat
ketika akan naik ee...pangkat bukti logbook, susah juga kan? Kamu JP nya
reumunya tak kurangi nggak buat logbook,

80
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

nggak juga kan, susah kan? Sama saja meningkat maka akan diikuti semanagat
karunya juga jahat”. kerja karyawan.(Purwaningrum et al.
P5 : “Tidak...penilaian kinerja kita 2014).
berorientasi kepada kebutuhan manajemen
ya , kalau itu kan apa..kalau kita lihat...jadi 5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan uraian
manajemen itu membantu memfasilitasi”.
pembahasan dapat ditarik kesimpulan antara
P6 : “Mungkin ini ya mbak, memang
lain. Fungsi logbook sesuai dengan pernyataan
seharusnya kan disamping dia telah
partisipan diantaranya adalah: sebagai bukti
melaksanakan kompetensi dia kan harus
implementasi kompetensi, syarat jenjang karir,
nulis dilogbook juga, sebenarnya ndak
sebagai catatan pribadi.
affair juga kalau dia tidak dapat dinilai
Kelengkapan isian logbook sesuai hasil
kinerjanya hanya karena dia tidak nulis
wawancara dengan partisipan adalah : memuat
logbook padahal dia sudah rajin, disiplin,
hari, tangal, jam; identitas pasien; berisi
tindakannya juga sesui dengan SOP, nah
dokuemntasi kegiatan pelayanan/asuhan
temen-temen yang seperti itu yang kita
keperawatan; memuat keterangan dinas; berisi
pertimbangkan mbak”.
dokumentasi kegiatan bimbingan; berisi
Dari peryataan partisipan triangulasi
dokumen kegiatan pendidikan dan pleatihan
bisa disimpulkan bahwa terkait dengan
(Diklat); serta ada bukti tanda tangan dari PPJP
fungsi logbook sebagai salah satu sumber
atau kepala ruang.
data penlaian kinerja belum bisa diteraokan
Waktu pelaksanaan pengisian logbook
secara optimal, mengingat masih ada
juga telah teridentifikasi berbagai macam,
beberapa pertimbangan-pertimbangan, dan
diantaranya: dilakukan setiap hari, dua hari,
dari hasil wawancara mendalam dengan
tiga hari, seminggu, sebulan, dua bulan,
partisian juga memang tidak ada yang
bahkan dilakuakn sesempatnya perawat.
menyampaiakn bahwa fungsi logbook itu
Cara pengisian logbook juga dilaksanakan
bisa juga digunakan salah satu sumber data
berbeda-beda antar perawat, seperti: membuat
penilaian kinerja, sehingga bisa
catatan sementar serta diakumulasikan
dipersepsikan dengan tidak masuk penilian
penulisaannya,
kinerja sehingga motivasi dari dalam diri
Hambatan yang ditemukan dalam
perawat dalam mengisi logbook menurun.
pengisian logbook kompetensi diantaranya
Sesuai hasil peneltian yang dilakukan oleh
karena faktor: ketidatauhan, kesibukan,
Poerwanigrum, et al, bahwa penilaian
kecapean, kuragnya semangat dari perawat,
kinerja karyawan berpengaruh positif
kontrol belum optimal dari pimpinan, model
terhadap semangat kerja dengan kata lain
bahwa bila penilaian kinerja karyawan

81
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

logbook, serta belum adanya reward khusus dokumentasi logbook bisa dijadikan bukti
terkait logbook. secara legal untuk menghindari tuntutan
hukum. Perlunya memahami secara mendetail
Saran tentang pentingnya pengisian logbook sebagai
a. Bagi Rumah Sakit
bukti bahwa perawat telah melaksanakan
Perlunya menetapkan reward yang jelas
tugasnya sesuai dengan kompetensi diarea
terkait dengan pelaksanaan pengisian logbook
kewenangnnya yang nantinya akan bermanfaat
perawat; perlunya petunjuk teknis yang lebih
bagi perawat itu sendiri.
detail terkait dengan pengisian logbook
d. Bagi penelitian selanjutnya
kompetensi perawat ini, serta dapat
Perlu adanya penelitian lanjutan tentang
tersosialisasi secara merata sampai perawat
faktor-faktor yang berhubungan dengan
pelaksana sehingga pemahaman masing-
pelaksanaan pengisian logbook kompetensi
masing perawat akan sama; segera
perawat, dan akan digali faktor yang paling
merealisasikan sitem informasi (SIM) logbook
dominan berhubungan dengan pelaksanaan
sehingga memudahkan perawat dalam mengisi
pengisian logbook kompetnsi perawat
serta kompensasi yang jelas bagi perawat yang
melengkapi logbook 6. DAFTAR PUSTAKA
Bekemeir, B. (2009). Nurse’Utilizatin and
b. Bagi kepala ruang perception of the Community/Public
Health Nursing Credenstial. American
Perlunya mengoptimalkan fungsi
Journal of Public Health, 99(5), 944–949.
supervisi berjenjang klinis terkait dengan http://doi.org/Doi:10.2105/JPH.2008.150
029;2009
pelaksanaan pengisian logbook dengan
Carryer, Jenny, Glenn Gardner, Sandra Dunn,
perawat penangung jawab pasien (PPJP); and Anne Gardner. (2007). “The Core
Role of the Nurse Practitioner : Practice ,
perlunya supervsi secara bertahap dan
Professionalism and Clinical
berkesinambungan dalam mengevaluasi Leadership.”
kelengkapan dokumentasi logbook perawat Creswell, and John W. (2009). Research
Design: Qualittaive, Quantitative, and
untuk meningkatkan motivasi perawat dalam Mixed Methods Approaches. Los
mengisi logbook; serta perlunya Angeles: Sage Publication Inc.
mengoptimalkan sosialisasi bila perlu DepKes, RI. (2006). Model Jenjang Karir
Perawat Di Indonesia. Jakarta:
melaukan sosialisasi ulang keseluruh perawat Departemen Kesehatan RI.
terkait cara pengisian logbook serta Development, Continuous Professional.
(2008). “Guidelines for Continuous
pentingnya melengkapi isian logbook. Professional ( Cpd ) Programme for
c. Bagi perawat pelaksana Nurses / Midwives.” (January): 1–27
Fatemeh, Khorashadizadeh, and S. M.
Perlunya memahami bahwa pengisian Alavinia. (2012). “Students’ Perception
logbook yang lengkap, tepat waktu disamping about Logbooks: Advantages, Limitation
and Recommendation - A Qualitative
salah satu bukti kenaikan jenjang karir, juga Study.” Journal of the Pakistan Medical

82
Jurnal PPKM,Vol. 6, No. 2, 72 - 83 ISSN(print): 2354-869X | ISSN(online): 2614-3763

Association 62(11): 1184–86. PPNI. ()2010. Standar Profesi & Kode Etik
Herkutanto, & Susilo, A. P. (2009). Perawat Indonesia. Jakarta: Pengururt
“Hambatan Dan Harapan Sistem pusat PPNI.
Kredensial Dokter: Studi Kualitatif Di Purwaningrum, Erlinda Listyanti, M. Al
Empat Rumah Sakit Indonesia.” Jurnal Musadieq, and Ika Ruhana. (2014).
Manajemen Pelayanan Kesehatan “Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap
12(03): 140–47. Semangat Kerja.” Jurnal Administrasi
Kemenkes RI. (2013). Petunjuk pelaksanaan Bisnis (JAB) 8 No. 2.
jenjang karir. Jakarta: Direktorat Bina Rakhmawati, W. (2009). Pengawasan Dan
Pelayanan Keperawatan Dan Keteknisian Pengendalian Dalam Pelayanan
Medik Direktorat Jenderal Bina Upaya Keperawatan : Supervisi, Manajemen
Kesehatan Kementerian Kesehatan Ri. Mutu Dan Resiko.
Http://Doi.Org/10.1017/Cbo9781107415 . Roshangar, Fariborz, Mojgan Lotfi, Vahid
324.004. Zamanzadeh, and Farahnaz
Abdollahzadeh Arefeh Davoodi. (2010).
Komite keperawatan RSUP Dr. Kariadi. “The Effect of Using Logbook on
(2014). Petunjuk Pengsisian Log Book Nursing Students’ Learning.” Iranian
Perawat Pelaksana Journal of Medical Education 10(1): 64–
Neuner-Jehle S, Schmid M, Grüninger U. 70.
(2013). “Neuner-Jehle S, Schmid M, Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
Grüninger U. The ‘Health Coaching’ Manajemen. 2nd ed. ed. Setiyawami.
Programme: A New Patient-Centred and Bandung: CV. Alfabeta.
Visually Supported Approach for Health Yousefy, A., Ahavan, S., Mosavi, A. (2012).
Behaviour Change in Primary Care. BMC “Developing a Clinical Performance
Fam Pract [Internet]. 2013 Jan;14:100. Logbook Nursing Students Receiving
Available from: Care Field Training. J.” ournal Edication
Http://www.pubmedcentral.” Health Promotion, 1(7): 2277–9531.
Moleong LJ .(2011).. Metodologi penelitian Zafar, S., Hafees, A., Qureshi, F., Arshad, N.,
kualitatif. Bandung: PT Remaja & Southall, D. (2009). Structuret training
Rosdakarya. 2011. Bandung: PT Remaja in the management of emergencies in
Rosdakarya. mothers, babies and children in a poorly
reseourced health system: Logbooks to
Pegawai Negeri Sipil. (2014). Manajemen
document skill use. Official Journal of the
Kepegawaian ( Simka ).
European Resuscitation Council, 80(4),
PMK No 49 (2013). Jakarta. Pemerintah Pusat 449–452. Retrieved from
PPNI. (2013). Pedoman Pengembangan http://dx.doi.org/10.1016/j.resuscitation.
Keprofesioan Berkelanjutan (PKB) 2008.11.026

83

Anda mungkin juga menyukai